Humairah
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
E-mail: humairahumhe26@gmail.com
ABSTRAK
Perkembangan rivalitas Arab Saudi dan Iran di regional Timur Tengah dipicu oleh perbedaan paham keagamaan
(sektarianisme) Sunni dan Syi’ah. Selain itu, ada yang berpendapat bahwa konflik dipicu oleh usaha Amerika
Serikat dan Uni Soviet untuk dapat menguasai dan mengendalikan Timur Tengah secara politik dan ekonomi.
Untuk melihat konflik antara Arab Saudi dan Iran, penulis akan menggunakan teori pemetaan konflik dari Paul
Wehr. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Data diperoleh dari data sekunder
melalui teknik pengumpulan data berupa studi dokumentasi. Analisis data menggunakan tahapan reduksi data,
analisis data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis ini dapat memberikan
gambaran tentang konflik Arab Saudi dan Iran mulai dari bagaimana awal konflik yang terjadi, siapa yang
berkonflik, siapa yang bersekutu, dll.
101
JURNAL ISSN 2655-8823 (p)
VOLUME 4 NOMOR 2 HALAMAN 101 - 106
KOLABORASI RESOLUSI KONFLIK ISSN 2656-1786 (e)
Tabel 1
Komponen Konflik
102
JURNAL ISSN 2655-8823 (p)
VOLUME 4 NOMOR 2 HALAMAN 101 - 106
KOLABORASI RESOLUSI KONFLIK ISSN 2656-1786 (e)
103
JURNAL ISSN 2655-8823 (p)
VOLUME 4 NOMOR 2 HALAMAN 101 - 106
KOLABORASI RESOLUSI KONFLIK ISSN 2656-1786 (e)
Komponen konflik di atas akan penulis Islam Iran sebagai ancaman. Amerika
gunakan untuk memetakan konflik Arab Serikat juga melihat Iran sebagai ancaman
Saudi dengan Iran. Sehingga, akan lebih pasca revolusi Iran sehingga Irak juga
memperjelas konflik yang terjadi kepada mendapat bantuan dari AS. Akan tetapi,
dua Negara besar yang konfliknya sangat Irak yang didominasi oleh Partai Sosialis
berpengaruh terhadap politik dan ekonomi Baath tentu lebih dekat dengan Uni Soviet
di Timur Tengah. sehingga sikap Iran yang menentang AS
sangat menguntungkan Uni Soviet. Dan
HASIL DAN PEMBAHASAN pada akhir Perang Teluk itu Uni Soviet
Pemetaan Konflik Panjang Arab Saudi memberikan dukungan militer dan menjual
dan Iran persenjataan ke Irak.
Konflik Saudi-Iran saat ini merupakan Pada pertengahan tahun1980an mulai
konflik yang terjadi guna memperebutkan terjadi perubahan persekutuan, AS yang
hegemoni di Timut Tengah. Baik Saudi dan awalnya mendukung Irak untuk menahan
Iran ingin menancapkan pengaruhnya di ancaman Republik Islam Iran ternyata
kawasan ini. Namun, di balik konflik dua kemudian memanfaatkan situasi dengan
Negara itu sebenarnya ada kekuatan besar mengalihkan dukungan ke Iran. Hal
yang ikut bermain. Arab Saudi mendapat tersebut dilakukan untuk menghadang
dukungan dari Amerika Serikat sementara pengaruh Irak dengan Partai Baatnya yang
Iran bekerjasama denga Rusia. Ada berideologi sosialis itu sehingga AS, Arab
semacam proxy war yang melibatkan dua Saudi, dan Israel untuk sementara bersatu
Negara adidaya dan merupakan warisan dengan Iran.
perang dingin di masa lalu (Machmudi, Tensi antara Saudi dan Iran pun mulai
2020). menurun di masa Presiden Akbar Hashemi
The United State Instutite of Peace Rafsanjani (1989-1997) dan juga
menyoroti pasang surut hubungan Arab Mohammad Khatami (1997-2005) yang
Saudi dan Iran. Tensi menguat setelah berusaha menjalin hubungan baik dengan
Revolusi Iran 1979. Kerajaan Arab Saudi tetangga. Membaiknya hubungan Iran
melihat kemunculan Republik Islam Iran dengan Saudi biasanya sejalan dengan
sebagai ancaman (Machmudi, 2020). menurunnya tensi dengan AS. Ini ditandai
Dalam hal ini, Arab Saudi pun bersekutu dengan kesediaan Iran menjadikan
dengan Irak. Persekutuan ini terjadi ketika wilayahnya dijadikan pangkalan pesawat-
adanya perang Irak-Iran. pesawat tempur AS dalam menyerang Irak
Pada perang Irak-Iran di tahun 1980- saat perang Teluk Kedua.
1988 Arab Saudi membantu Irak karena Namun upaya membangun kerjasama
Arab Saudi melihat kemunculan Republik antara Saudi dan Iran mengalami kebuntuan
104
JURNAL ISSN 2655-8823 (p)
VOLUME 4 NOMOR 2 HALAMAN 101 - 106
KOLABORASI RESOLUSI KONFLIK ISSN 2656-1786 (e)
pada tahun 2005 ketika Ahmadinejad yang haji untuk kepentingan politik guna
berhaluan keras menjadi presiden Iran. menjatuhkan reputasi Saudi. Ketiga, ketika
Demikian juga Arab Spring semakin Arab Saudi menghukum mati seorang
memanaskan hubungan kedua Negara ini. imam Syiah di Saudi, Nimr al Nimr,
Ada tiga faktor terjadinya konflik Saudi dan puncaknya bersama AS dan aliansi militer
Iran. Pertama, ketika pihak oposisi Bahrain Negara-negara Islam, Arab Saudi menyebut
yang didukung Iran melakukan protes Iran sebagai musuh di Timur Tengah dan
kepada penguasa yang berhaluan Sunni, biang terorisme di Kawasan (Machmudi,
Iran dituduh ikut bermain dalam pergolakan 2020).
di Bahrain sehingga Arab Saudi pun Dari keterangan di atas, penulis akan
mengirimkan bantuan pasukannya untuk menggambar pemetaan konflik sesuai
mempertahankan rezim di Bahrain. Kedua, dengan komponen konflik yang telah
Iran menuduh Arab Saudi tidak mampu dituliskan di bagian sebelumnya pada
mengurus ibadah haji sementara Arab Gambar 2 berikut ini.
Saudi mengklaim Iran menggunakan isu
Gambar 2
Pemetaan Konflik Panjang Arab Saudi dan Iran
Iran
Arab Saudi
Uni
Amerika Soviet
Serikat
Irak
105
JURNAL ISSN 2655-8823 (p)
VOLUME 4 NOMOR 2 HALAMAN 101 - 106
KOLABORASI RESOLUSI KONFLIK ISSN 2656-1786 (e)
DAFTAR PUSTAKA
Kristanto, Andri. (2020). Manajemen
Konflik. Yogyakarta: Gava Media.
Malik, Ichsan. (2017). Resolusi Konflik:
Jembatan Perdamaian, Jakarta: Kompas
Media Nusantara.
Najib, Muhammad. (2019). Konflik Sosial
dan Pemecahannya: Studi Historis
Konflik Akibat Modernisasi
Keagamaan di Gresik 1930-1960.
Jurnal Ilmu Pendidikan Islam, 17(1),
80-93. Retrived from
http://ejournal.kopertais4.or.id/pantura/
index.php/jipi/article/view/3448
Mustahyun. (2017). Rivalitas Arab Saudi
dan Iran di Timur Tengah pada Arab
Spring Suriah Tahun 2011-2016.
Islamic World and Politics, 1(1), 90-
110. DOI: 10.18196/jiwp.1105
Machmudi, Yon. (2021). Timur Tengah
dalam Sorotan: Dinamika Timur
Tengah dalam Perspektif Indonesia.
Jakarta: Bumi Aksara.
106