Laporan Magang 2 PLHUT Boyolali
Laporan Magang 2 PLHUT Boyolali
LAPORAN MAGANG
PUSAT LAYANAN HAJI DAN UMROH TERPADU (PLHUT)
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Untuk Menempuh Mata Kuliah Magang 1
Prodi Bahasa dan Sastra Arab
Oleh :
Kane Keaton Arsadiana (196141006)
PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA ARAB
FAKULTAS ADAB DAN BAHASA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN MAS SAID SURAKARTA
2022
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN MAGANG
PROSES PENGELOLAAN MANUSKRIP SERTA PENELITIAN MANUSKRIP
PERPUSTAKAAN MASJID AGUNG SURAKARTA
SURAKARTA
Surakarta, 10 September 2022
Dosen Pembimbing Lapangan Ketua Kelompok Magang
Mengetahui
Dekan Fakultas Adab dan Bahasa
UIN Raden Mas Said Suarakarta Koordinator Jurusan BSA
Prof. Dr. Toto Suharto, S.Ag., M.Ag. Muhammad Nur Kholis, M.Pd.I.
NIP. 19710403 199803 1 005 NIP. 19900323 201903 1 011
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga
berkat kuasa-Nya kami diberikan kemudahan dalam menyelesaikan laporan magang ini.
Rahmat dan salam semoga kekal atas junjungan kita, Nabi Muhammad SAW dan orang-
orang yang mengikuti beliau.
Magang merupakan salah satu mata kuliah wajib di Fakultas Adab dan Bahasa UIN
Raden Mas Said Surakarta. Dan kami mahasiswa Bahasa dan Sastra Arab semester enam
berkesempatan melaksanakan kegiatan magang di Pusat Layanan Haji dan Umroh (PLHUT)
Boyolali.
Kegiatan ini terlaksana pada tanggal 01 September 2022. Dalam kegiatan ini kami
mempelajari mengenai bagaimana sistem pekerjaan pelayanan Haji dan Umroh di Kemenag.
Selama pelaksanaan magang ini, kami banyak menerima bantuan dan dukungan dari berbagai
pihak, karena itu dalam kesempatan ini kami sampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Toto Suharto, S.Ag., M.Ag. selaku Dekan Fakultas Adab dan Bahasa
UIN Raden Mas Said Durakarta yang telah memberikan izin kepada kami dalam
melaksanakan magang di lapangan sehingga kami dapat melakukan observasi secara
langsung.
2. Ibu Dr. Nur Asiyah, S.S., M.A. selaku Kepala Jurusan Bahasa dan Sastra Arab yang
telah memberikan izin dan kesempatan magang 1 kali ini.
3. Bapak Muhammad Nur Kholis, M.Pd.I. selaku Koordinator Jurusan Bahasa dan
Sastra Arab.
4. Abdul Ghofur, M.Ag. selaku Dosen Pembimbing Lapangan yang membimbing serta
mengarahkan hingga terselesaikannya kegiatan magang serta penulisan laporan ini.
5. Bapak H. Muhammad Muhtarom, M.Pd.I. selaku Ketua Pengurus Harian Masjid
Agung Surakarta yang telah menyambut dan memberikan informasi terkait masjid,
perpustakaan dan manuskrip.
6. Rekan-rekan Mahasiswa Angkatan 2019 semester 6.
7. Bapak&Ibu tercinta yang telah mendidik, memberikan dukungan doa kepada kami
semua.
Sekian prakata dari kami, mohon maaf atas segala kekurangan yang terdapat pada
penyusunan laporan ini. Semoga penyusunan laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca
di pihak yang terkait.
ii
Surakarta, 10 September 2022
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................iv
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang Magang...........................................................................................1
1.2. Tujuan Magang.........................................................................................................3
1.2.1. Tujuan Umum....................................................................................................3
1.2.2. Tujuan Khusus...................................................................................................3
1.3. Manfaat Magang.......................................................................................................3
1.4. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Magang..............................................................3
1.5. Peserta Magang.........................................................................................................4
BAB II.......................................................................................................................................5
METODE MAGANG KERJA................................................................................................5
2.1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Magang..................................................................5
2.3. Peserta Magang.............................................................................................................5
2.4. Metode Pelaksanaan.....................................................................................................5
BAB III......................................................................................................................................6
PROFIL KEMENTRIAN AGAMA KABUPATEN BOYOLALI (PLHUT).....................6
1.1. Profil...........................................................................................................................6
1.2. Sejarah Kemenag Boyolali........................................................................................8
1.3. Struktur Organisasi dan Tata Kelola....................................................................10
BAB IV....................................................................................................................................11
HASIL DAN PEMBAHASAN MAGANG...........................................................................11
4.1. Deskripsi Kegiatan Magang Kerja........................................................................11
4.2. Kaitan Kegiatan Magang Kerja dengan Mata Kuliah yang Didapatkan..........11
4.3. Tantangan dari Kegiatan yang dilakukan di Tempat Magang...........................12
4.4. Kegiatan Magang yang Merubah Mindset...........................................................12
4.5. Hal-hal yang Harus Dipersiapkan Menghadapi Dunia Kerja Di Masa
Mendatang..........................................................................................................................12
BAB V......................................................................................................................................14
PENUTUP...............................................................................................................................14
5.1. Kesimpulan..................................................................................................................14
5.2. Saran.............................................................................................................................14
iv
v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Magang
Islam adalah agama dakwah, yaitu agama yang menugaskan kerabatnya untuk
menyebarkan dan mengkomunikasikan Islam kepada seluruh umat manusia. Sebagai
rahmat bagi seluruh alam yang ada, Islam dapat menjamin terwujudnya kebahagiaan dan
kemakmuran bagi seluruh umat manusia, jika agama Islam ini mencakup semua bagian
kehidupan, itu digunakan sebagai gaya hidup dan dilakukan secara intensif oleh umat
manusia. Semua agama menjaga kebebasan komunikasi dan informasi antar individu.
Sesungguhnya Allah pun memerintahkan manusia untuk konsisten berbicara dengan-
Nya, memohon ampunan-Nya, keridhaan-Nya, keamanan-Nya, dan petunjuk-Nya adalah
data dari manusia kepada Penguasa-Nya (Muis, 2001:180). Pesan ini tentu harus menjadi
bahan pelajaran bagi umat manusia untuk menyebarkan nilai ajaran Islam kepada
sesamanya. Segala sesuatu yang dilakukan oleh umat manusia akan lebih terarah dan
mencapai tujuan jika dikelola dengan baik. Maka pengelolaan atau manajemen
merupakan hal penting untuk menunjang aktivitas manusia. Manajemen merupakan salah
satu aspek penting dalam kegiatan dakwah, kegiatan dakwah akan lebih sistematis dan
efektif ketika dikelola dengan baik. Kagiatan dakwah dalam bentuk ini nampak dalam
upayaupaya pengelolaan berbagai lembaga-lembaga keIslaman. Ketika aspek-aspek
ajaran Islam sudah terlembagakan maka akan lebih mudah tersosialisasi masyarakat dan
punya kedudukan yang kuat. Kelembagaan Islam ini akan solid dan kuat ketika dibarengi
dengan manajemen atau pengelolaan yang baik.
Salah satu aspek ajaran Islam yang sudah terlembagakan adalah Ibadah haji. Haji
merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang mampu dan dilaksanakan sekali seumur
hidup. Ibadah haji menjadi ibadah puncak yang diidam-idamkan oleh kaum muslimin.
Ibadah haji merupakan ibadah yang tidak ternilai bagi mereka yang menjalankannya
dengan sungguh-sungguh dengan mengikuti panduan dan aturan yang dianjurkan
Rasulullah SAW.
Dalam rangka melaksanakan ibadah haji ini khususnya masyarakat Indonesia tidak
bisa serta merta untuk melaksanakannya. Memerlukan proses yang cukup panjang, selain
istitha’ah dalam arti memiliki kemampuan baik fisik, mental, material, harus memulai
prosedur dan mekanisme yang diatur pemerintah melalui lembaga yang sudah ditentukan.
1
Dalam hal ini kementerian agama menjadi satu lembaga yang membawahi untuk
mengurus masalah ibadah haji yang sarat dengan manajemen atau pengelolaan dan
prosedural. Manajemen adalah siklus atau struktur, yang menggabungkan koordinasi atau
pengorganisasian bermacam-macam orang menuju tujuan yang nyata atau tujuan yang
normal dalam suatu organisasi. Dalam Manajemen ibadah Haji dan Umrah sendiri
terdapat dalam perkuliahan sastra arab yaitu kewirausahaaan salah satu aspek yang
terdapat dalam nya adalah manajemen, manajemen sendiri terbagi menjadi bebrapa
macam salah satunya adalah pelayanan.
Pelayanan adalah suatu rangkaian kegiatan, kerjasama, latihan penting, untuk
menyampaikan jasa kepada klien dimana dalam penyampaian ini terdapat tujuan
pembuatan manfaat. Aktivitas pelayanan erat kaitannya dengan masalah bagaimana
menyampaikan jasa kepada klien. Dengan demikian, suatu pelayanan dapat dilihat
sebagai hasil yang diperoleh klien.
Salah satu lembaga pemerintahan yang memberikan pelayanan ibadah haji adalah
Kementerian Agama Kabupaten Boyolali di bawah Bidang Penyelenggaraan Haji dan
Umrah. Untuk meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat, khususnya calon
jamaah haji dan umrah maka dibentuklah Pusat Layanan Haji dan Umroh Terpadu
(PLHUT). Pelayanan terbaik merupakan hal yang sangat diperhatikan oleh Kemenag
Kabupaten Boyolali, termasuk ketika memasuki masa pasca-pandemi covid 19.
Sesuai hasil wawancara awal yang dilakukan peneliti dengan bapak H. Ade
Firmansah, M.Pd.I sebagai JPU penyusun pendaftaran atau pembatalan haji, didapat
informasi bahwa di PLHUT Kementerian Agama Kabupaten Majalengka pasca-pandemi
Covid-19, pelayanan pendaftaran calon jamaah haji baru masih tetap berjalan sesuai
standar operasional prosedur (SOP) yang sudah ditentukan, masih menyesuaikan dengan
masa pandemi covid 19 kemarin maka ada beberapa SOP yang disesuaikan, yaitu
mencuci tangan sebelum memasuki kantor, menggunakan masker, dan menjaga jarak.
Masih berdasarkan wawancara awal dengan sumber yang sama bahwa di masa
pandemi Covid 19, ketika wabah semakin meningkat maka untuk pendaftaran secara
online namun dikarenakan sekarang sudah mulai mereda Covid-19, Calon jamaah haji
diijinkan melakukan pendaftaran offline dengan datang langsung ke kantor untuk
pengumpulan berkas kemudian penginputan data di SISKOHAT (Sistem Informasi dan
Komputerisasi Haji Terpadu) lalu calon jamaah haji di foto.
Untuk pelayanan sendiri dilakukan dengan SOP yang ketat yaitu melaksanakan
konvensi kesejahteraan yang telah ditentukan oleh pemerintah. Pelayanan pendaftar calon
2
jamaah haji selama masa pandemi dilakukan setiap hari kerja mulai Senin sampai Kamis
dari pukul 07:30-16.00, dan untuk hari Jum'at dari pukul 07.30-16.30.
Berdasarkan asumsi diatas, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian lebih lanjut
terkait manajemen pelayanan ibadah haji di PLHUT Kementerian Agama Kabupaten
Majalengka, oleh karenanya peneliti memformulasikan dalam judul: "Manajemen
Pelayanan Ibadah Haji pada Masa Pandemi Covid 19 di PLHUT Kantor Kementerian
Agama Kabupaten Majalengka".
3
Pada Kegiatan Magang kali ini bertempat pada Pusat Layanan Haji dan Umrah (PLHUT)
Kemenag Kabupaten Boyolali yang beralamat di JL. Pandanaran, Tegalsari,
Siswodipuran, Kec. Boyolali, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah 57311. Berdasarkan
hasil untuk jam serta hari pelaksanaan magang sendiri dilakukan sesuai dengan waktu
operasional di PLHUT yaitu dilakukan setiap hari kerja mulai Senin sampai Kamis dari
pukul 07:30-16.00, dan untuk hari Jum'at dari pukul 07.30-16.30.. Sedangkan untuk
waktu pelaksanaan magang di Pusat Layanan Haji dan Umrah (PLHUT) sendiri
dilakukan selama 2 bulan, yaitu dari mulai tanggal 1 September 2022 hingga pada tanggal
30 Oktober 2022.
1.5. Peserta Magang
Pada magang yang dilakukan oleh mahasisiwa Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Adab
dan Bahasa UIN Raden Mas Said Surakarta, kehiatan magang diikuti oleh 33 mahasisiwa
aktif semester 6, dan dari ke-33 mahasiswa tersebut dibagi menjadi 3 kelompok, dan
masing masing dari kelompok tersevut didampingi oleh dosen pendamping, yaitu Bapak
Muhammad Nur Kholis, M.Pd.I; Dr. Muhammad Nanang Qosim, M.Pd.I; Abdul Ghofur,
M.Ag.
4
BAB II
5
2.4. Metode Pelaksanaan
Pada kegitan magang kali ini para peserta magang menggunakan metode pelaksanna
yaitu berfokus pada penelitian lapangan dimana berkonsentrasi secara serius pada
keadaan serta komunikasi dari suatu unit sosial yang terdiri atas dari orang, perkumpulan,
organisasi, atau masyarakat. Tidak hanya itu peserta magang juga terjun langsung
merasakan sebagai pegawai di instansi tersebut tidak hanya sekedar mengamati pekerjaan
di instansi tersebut.
6
BAB III
7
7. Menyelenggarakan segala sesuatu yang bersangkut paut dengan pengajaran rohani
kepada anggota-anggota tentara, asrama-asrama, rumah-rumah penjara dan
tempat-tempat lain yang dipandang perlu;
8. Mengatur, mengerjakan dan mengamat-amati segala hal yang bersangkutan
dengan pencatatan pernikahan, rujuk dan talak orang Islam;
9. Memberikan bantuan materiil untuk perbaikan dan pemeliharaan tempat-tempat
beribadat (masjid-masjid, gereja-gereja, dll);
10. Menyelenggarakan, mengurus dan mengawasi segala sesuatu yang bersangkut paut
dengan Pengadilan Agama dan Mahkamah Islam Tinggi;
11. Menyelidiki, menentukan, mendaftarkan dan mengawasi pemeliharaan wakaf-
wakaf;
12. Mempertinggi kecerdasan umum dalam hidup bermasyarakat dan hidup beragama.
Saat ini, dalam rangka meningkatkan pelayanan publik, Kementerian Agama
menyelenggarakan fungsi antara lain :
8
1.2. Sejarah Kemenag Boyolali
Usulan pembentukan Kementerian Agama kembali muncul pada sidang Pleno
Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) yang diselenggarakan pada tanggal 25-27
November 1945. Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) merupakan Parlemen
Indonesia periode 1945-1950, sidang pleno dihadiri 224 orang anggota, di antaranya
50 orang dari luar Jawa (utusan Komite Nasional Daerah). Sidang dipimpin oleh
Ketua KNIP Sutan Sjahrir dengan agenda membicarakan laporan Badan Pekerja (BP)
KNIP, pemilihan keanggotaan/Ketua/Wakil Ketua BP KNIP yang baru dan tentang
jalannya pemerintahan.
Dalam sidang pleno KNIP tersebut usulan pembentukan Kementerian Agama
disampaikan oleh utusan Komite Nasional Indonesia Daerah Keresidenan Banyumas
yaitu K.H. Abu Dardiri, K.H.M Saleh Suaidy, dan M. Sukoso Wirjosaputro. Mereka
adalah anggota KNI dari partai politik Masyumi. Melalui juru bicara K.H.M. Saleh
Suaidy, utusan KNI Banyumas mengusulkan, “Supaya dalam negeri Indonesia yang
sudah merdeka ini janganlah hendaknya urusan agama hanya disambilkan kepada
Kementerian Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan saja, tetapi hendaklah
Kementerian Agama yang khusus dan tersendiri”.
Usulan anggota KNI Banyumas mendapat dukungan dari anggota KNIP
khususnya dari partai Masyumi, di antaranya Mohammad Natsir, Dr. Muwardi, Dr.
Marzuki Mahdi, dan M. Kartosudarmo. Secara aklamasi sidang KNIP menerima dan
menyetujui usulan pembentukan Kementerian Agama. Presiden Soekarno memberi
isyarat kepada Wakil Presiden Mohammad Hatta akan hal itu. Bung Hatta langsung
berdiri dan mengatakan, “Adanya Kementerian Agama tersendiri mendapat perhatian
pemerintah.” Pada mulanya terjadi diskusi apakah kementerian itu dinamakan
Kementerian Agama Islam ataukah Kementerian Agama. Tetapi akhirnya diputuskan
nama Kementerian Agama.
Pembentukan Kementerian Agama dalam Kabinet Sjahrir II ditetapkan dengan
Penetapan Pemerintah No 1/S.D. tanggal 3 Januari 1946 (29 Muharram 1365 H) yang
berbunyi; Presiden Republik Indonesia, Mengingat: usul Perdana Menteri dan Badan
Pekerja Komite Nasional Pusat, memutuskan: Mengadakan Kementerian Agama.
Pembentukan Kementerian Agama pada waktu itu dipandang sebagai kompensasi
atas sikap toleransi wakil-wakil pemimpin Islam, mencoret tujuh kata dalam Piagam
Jakarta yaitu “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya.”
9
Maksud dan tujuan membentuk Kementerian Agama, selain untuk memenuhi
tuntutan sebagian besar rakyat beragama di tanah air, yang merasa urusan keagamaan
di zaman penjajahan dahulu tidak mendapat layanan yang semestinya, juga agar soal-
soal yang bertalian dengan urusan keagamaan diurus serta diselenggarakan oleh suatu
instansi atau kementerian khusus, sehingga pertanggungan jawab, beleid, dan taktis
berada di tangan seorang menteri.
Pembentukan Kementerian Agama, sebagaimana diungkapkan R. Moh. Kafrawi
(mantan Sekretaris Jenderal Kementerian Agama), “…. dihasilkan dari suatu
kompromi antara teori sekuler dan Kristen tentang pemisahan gereja dengan negara,
dan teori muslim tentang penyatuan antara keduanya. Jadi Kementerian Agama itu
timbul dari formula Indonesia asli yang mengandung kompromi antara dua konsep
yang berhadapan muka: sistem Islami dan sistem sekuler.”
Pengumuman berdirinya Kementerian Agama disiarkan oleh pemerintah melalui
siaran Radio Republik Indonesia. Haji Mohammad Rasjidi diangkat oleh Presiden
Soekarno sebagai Menteri Agama RI Pertama. H.M. Rasjidi adalah seorang ulama
berlatar belakang pendidikan Islam modern dan di kemudian hari dikenal sebagai
pemimpin Islam terkemuka dan tokoh Muhammadiyah.
Rasjidi saat itu adalah menteri tanpa portfolio dalam Kabinet Sjahrir. Dalam
jabatan selaku menteri negara (menggantikan K.H. A. Wahid Hasjim), Rasjidi sudah
bertugas mengurus permasalahan yang berkaitan dengan kepentingan umat Islam.
Kementerian Agama mengambil alih tugas-tugas keagamaan yang semula berada
pada beberapa kementerian, yaitu Kementerian Dalam Negeri yang berkenaan dengan
masalah perkawinan, peradilan agama, kemasjidan dan urusan haji; Kementerian.
Kehakiman yang berkenaan dengan tugas dan wewenang Mahkamah Islam
Tinggi; dan Kementerian Pengajaran, Pendidikan dan Kebudayaan yang berkenaan
dengan masalah pengajaran agama di sekolah-sekolah.
Sehari setelah pembentukan Kementerian Agama, Menteri Agama H.M. Rasjidi
dalam pidato yang disiarkan oleh RRI Yogyakarta menegaskan bahwa berdirinya
Kementerian Agama adalah untuk memelihara dan menjamin kepentingan agama
serta pemeluk-pemeluknya.
Kutipan transkripsi pidato Menteri Agama H.M. Rasjidi yang mempunyai nilai
sejarah, tersebut diucapkan pada Jumat malam, 4 Januari 1946. Pidato pertama
10
Menteri Agama tersebut dimuat oleh Harian Kedaulatan Rakyat di Yogyakarta
tanggal 5 Januari 1946.
Dalam Konferensi Jawatan Agama seluruh Jawa dan Madura di Surakarta tanggal
17-18 Maret 1946, H.M. Rasjidi menguraikan kembali sebab-sebab dan kepentingan
Pemerintah Republik Indonesia mendirikan Kementerian Agama yakni untuk
memenuhi kewajiban Pemerintah terhadap Undang-Undang Dasar 1945 Bab XI pasal
29, yang menerangkan bahwa “Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa” dan
“Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya
masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu” (ayat
1 dan 2). Jadi, lapangan pekerjaan Kementerian Agama ialah mengurus segala hal
yang bersangkut paut dengan agama dalam arti seluas-luasnya.
1.3. Struktur Organisasi dan Tata Kelola
11
BAB IV
12
4.3. Tantangan dari Kegiatan yang dilakukan di Tempat Magang
Kegiatan magang kali ini yang mana melakukan pekerjaan berkaitan mengenai
pelayanan masyarakat, terdapat banyak tantangan dan ujian yang dilakukan pada kegiatan
magang di bagian Resepsionis. Tantangannya sendiri yang di dapatkan pada kegiatan kali
itu adalah dimana para peserta magang harus selaluu menampakkan wajah yang yang
ceria dan ramah kepada para pelanggan atau calon peserta haji dan umrah. Kemudian
tantangan lain nya kami juga harus bisa menenangkan dan juag melihat kondisis para
calon jamaah haji atau umrah karena mayoritas berhadapan langsung dengan calon
jemaah yang umurnya sudah tua, jadi para peserta magang harus sabar dan melihat
kondisi para calon jamaah haji ataupun umrah.
4.4. Kegiatan Magang yang Merubah Mindset
Magang yang dilakukan selama 1 bulan ini, para peserta magang mendapatkan
manfaat yang begitu besar. Dimana pandangan mereka mengenai Haji dan Umrah serta
mengenai pelayanan dalam melayani pelanggan berubah drastis. Dengan adanya magang
kali ini membuat para peserta magang menjadi lebih sabar dalam bekerja dan teliti, tidak
hanya itu peserta magang juga sekarang bisa menjadi lebih bisa mengendalikan emosi.
Dan dengan adanya perubahan mindset tersebut para peserta magang menjadi lebih baik
lagi dari yang sebelumnya yang mana akan sangat bermanfaat ketika masuk kedalam
dunia kerja nanti dan bisa menjadi pegawai yang amanah dan dapat dipercaya dan juga
lebih bekerja keras dalam bekerja.
Dalam magang kali ini juga mindset kami berubah yang semulanya malas dalam
bekerja menjadi lebih giat dengan di picunya dengan pekerjaan dan semangaat yang
disemangati oleh para pekerja di pusat layanan Haji dan Umrah. Dimana mereka selalu
menyemangati para peserta magang dalam bekerja yang profesionalitas namun diiringi
dengan pekerjaan yang ramah dan bersahabat sehingga hal tersebut dapat membuat kita
berubah mindset yang sebelumnya tidak baik menjadi lebih baik.
4.5. Hal-hal yang Harus Dipersiapkan Menghadapi Dunia Kerja Di Masa
Mendatang
Dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh para peserta magang di PLHUT
Kabupaten boyolali yang mana ditempatjkan di bagian Resepsionis di Layanan haki dan
Umrah. Kegiatan-kegiatan tersebut sangatlah bermanfaat bagi para peserta magang yang
mana dengan adanya kegiatan Magang ini para peserta magang dapat mempersiapkan diri
dalam menghadapi dunia kerja ketika sudah lulus kuliah nanti. Hal-hal yang perlu
dipersiapkan sendiri untuk menghadapi dunia kerja di masa mendatang meliputi:
13
a. Kita harus bisa mempersiapkan mental kita dalam menghadapi dunia kerja karena
di dunia kerja banyak sekali tantangan dan juga saling bersaing antar rekan kerja
dan rekan kerja lain.
b. Kita harus selalu mempersiapkan diri serta selalu menerima dengan sepenuh hati
pekerjaan yang telah di bebankan kepada kita dan mengerjakannya dengan
sungguh-sungguh.
c. Kita harus selalu mengendalikan mood kita terhadapa situasi yang menyangkut
dengan pekerjaan, yang mana kita harus selalu profesional dalam bekerja dengan
mengesampingkan masalah pribadi ketika bekerja.
d. Kita harus selalu tabah dan juga sabar dalam menghadapi para pelanggang jika
kita ditempatkan di bagian pelayanan masyarakat, karena sejatinya pelanggan
adalah raja dan juga memang tugas kita sedari awal melayani pelanggan jadi kita
juga harus siap melayani pelanggan dengan berbagai kepribadian dan masalahnya
masing-masing.
14
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Pada kegiatan magang kali ini yang diselenggarakan oleh UIN Raden Mas Said
Surakarta yang mana kegiatan Magang dilaksanakan di Kementrian Agama Kabupaten
Boyolali tepatnya di Gedung Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT).
Mahasiswa yang diterjunkan langsung ke Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu
(PLHUT) ada 8 orang mahasiswa dari Jurusan Bahasa dan Sastra Arab Fakultas Adab dan
Bahasa UIN Raden Mas Said Surakarta. Para Mahasiswa Magang sendiri ditempatkan di
Gedung PLHUT Kabupaten Boyolali pada Posisi di Resepsionis.
Magang yang dilakukan selama 1 bulan ini, para peserta magang mendapatkan
manfaat yang begitu besar. Dimana pandangan mereka mengenai Haji dan Umrah serta
mengenai pelayanan dalam melayani pelanggan berubah drastis. Dengan adanya magang
kali ini membuat para peserta magang menjadi lebih sabar dalam bekerja dan teliti, tidak
hanya itu peserta magang juga sekarang bisa menjadi lebih bisa mengendalikan emosi.
Dan dengan adanya perubahan mindset tersebut para peserta magang menjadi lebih baik
lagi dari yang sebelumnya yang mana akan sangat bermanfaat ketika masuk kedalam
dunia kerja nanti dan bisa menjadi pegawai yang amanah dan dapat dipercaya dan juga
lebih bekerja keras dalam bekerja.
Dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh para peserta magang di PLHUT
Kabupaten boyolali yang mana ditempatjkan di bagian Resepsionis di Layanan haki dan
Umrah. Kegiatan-kegiatan tersebut sangatlah bermanfaat bagi para peserta magang yang
mana dengan adanya kegiatan Magang ini para peserta magang dapat mempersiapkan diri
dalam menghadapi dunia kerja ketika sudah lulus kuliah nanti.
5.2. Saran
Dalam bekerja di bagain pelayanan perlu lah kita menjaga mood kita, dan juga kita
harus selali siap melayani semua orang dari berbagai latara belakang yang berbeda secara
adil sesuai dengan protokol yang telah di tetapkan di instansi tempat kita bekerja. Jadi
maka dari itu kita haruslah profesional dalam bekerja dengam mengesampingkan maslah
pribadi dan fokus dengan pekerjaan yang telah di bebankan kepada kita sedari awala kita
bekerja.
15
16