Anda di halaman 1dari 3

PEMANFAATAN LIMBAH MINYAK JELANTAH UNTUK MEMBUAT LILIN

AROMA TERAPI DALAM RANGKA MENDUKUNG GERAKAN MASYARAKAT


SEHAT (GERMAS) DI DESA GOMBANG
Diah Irtah Nihlati (206141008)

Limbah minyak jelantah, atau sering disebut juga minyak goreng bekas, merupakan salah
satu jenis limbah yang memiliki dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia jika
tidak dikelola dengan baik. Limbah ini umumnya berasal dari proses memasak di rumah tangga,
restoran, dan industri makanan. Pemanfaatan dan pengelolaan yang tepat terhadap limbah
minyak jelantah menjadi penting dalam menjaga keberlanjutan lingkungan. Pengolahan limbah
minyak jelantah menjadi produk bernilai tinggi merupakan salah satu langkah penting dalam
mendukung keberlanjutan lingkungan. Lilin merupakan salah satu produk yang dapat dihasilkan
dari limbah minyak jelantah. Proses pembuatan lilin dari limbah minyak jelantah tidak hanya
memiliki nilai ekonomis, tetapi juga memberikan manfaat lingkungan dengan mengurangi
dampak negatif limbah minyak terhadap alam. Selain memiliki dampak negatif bagi lingkungan
jika dibuang sembarangan, minyak yang sudah digunakan berkali-kali juga memiliki dampak
negataif bagi tubuh, dan sayangnya masyarakat masih kurang sadar dengan hal tersebut. Delam
rangka mendukung Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS), melalui kegiatan KKN Kersodarma
ini kami memberikan sosialisasi pemanfaatan limbah minyak jelantah rumah tangga untuk
pembuatan lilin aroma terapi. “Perubaham besar berawal dari hal-hal kecil yang dimulai dari diri
sendiri”, pemanfaatan limbah minyak jelantah rumah tangga merupakan langkah mandiri yang
kami harap dapat membawa perubahan besar, khususnya untuk lingkungan kedepannya.

Penting untuk mengedukasi masyarakat tentang dampak negatif minyak jelantah pada
lingkungan dan menggalakkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan yang benar. Pengelolaan
yang tepat terhadap minyak jelantah sangat penting untuk menghindari dampak negatif pada
lingkungan. Ketidakpedulian terhadap pembuangan dan penggunaan minyak jelantah yang tidak
bertanggung jawab dapat menyebabkan pencemaran lingkungan yang berdampak jangka panjang
pada ekosistem dan sumber daya alam. Salah satu dampak paling nyata dari pembuangan
minyak jelantah yang tidak tepat adalah pencemaran tanah dan air. Ketika minyak jelantah
dibuang secara sembarangan, baik di saluran pembuangan rumah atau tempat pembuangan
sampah, ia dapat merembes ke dalam tanah dan mencemari air permukaan dan tanah di
sekitarnya. Pencemaran ini mengancam kualitas air dan lingkungan perairan, mempengaruhi
organisme air, dan mengganggu ekosistem air. Langkah-langkah dapat diambil untuk
pengelolaan limbah minyak jelantah seperti mendaur ulang minyak jelantah untuk diubah
menjadi produk berguna, contohnya adalah lilin dari minyak jelantah. Dengan mengubah minyak
jelantah menjadi lilin, kegiatan tersebut membantu mengurangi jumlah limbah yang mencemari
lingkungan. Dengan memanfaatkan minyak jelantah yang sudah tidak terpakai, masyarakat dapat
mendukung prinsip keberlanjutan dengan mengurangi kebutuhan terhadap bahan mentah baru
seperti lilin parafin. Selain itu, pembuatan lilin dari minyak jelantah tidak hanya berpotensi
sebagai hobi yang kreatif, tetapi juga sebagai usaha bisnis kecil yang berkelanjutan. Lilin yang
dihasilkan dapat dijual atau diberikan sebagai hadiah untuk sanak saudara.

Dalam era modern ini, gaya hidup yang kurang sehat telah menjadi tantangan utama yang
menghadang kesejahteraan fisik dan mental banyak orang. Penting bagi masyarakat untuk
menyadari dampak negatif yang mungkin timbul akibat penggunaan minyak jelantah yang tidak
sehat. Penggunaan minyak jelantah yang tidak sehat, terutama minyak yang telah digunakan
berulang kali, dapat memiliki dampak serius pada kesehatan tubuh. Dengan meningkatkan risiko
penyakit jantung, peningkatan kolesterol jahat, dan masalah lainnya, kebiasaan ini sebaiknya
dihindari. Pemahaman akan dampak negatif minyak jelantah yang tidak sehat merupakan
langkah pertama menuju gaya hidup yang lebih sehat dan berkelanjutan. Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat (GERMAS) yang digalakkan oleh pemerintah Desa Gombang adalah upaya
kolaboratif untuk mendorong individu, keluarga, dan komunitas secara luas agar mengadopsi
gaya hidup yang lebih sehat. Salah satu aspek gaya hidup sehat adalah dengan dengan menjaga
pola makan yang sehat, seperti tidak lagi menggunakan minyak yang telah dipakai berulang kali
untuk menggoreng. Sosialisai pemanfaatan limbah minyak jelantah ini juga bertujuan untuk
mengubah pola pikir dan kebiasaan masyarakat sehingga mereka dapat menjalani kehidupan
yang lebih sehat dan produktif.

Dampak minyak jelantah pada lingkungan dapat menjadi serius jika tidak dikelola
dengan benar. Pencemaran tanah, air, udara, dan ancaman terhadap ekosistem adalah beberapa
masalah yang dihadapi oleh lingkungan akibat ketidakpedulian terhadap minyak jelantah. Tidak
hanya itu, minyak jelantah, yang sering kali digunakan berulang kali dalam proses
penggorengan, dapat memiliki dampak negatif yang serius terhadap kesehatan tubuh. Jadi dapat
disimpulkan bahwa mendaur ulang minyak jelantah dengan benar dan menghindari penggunaan
berlebihan saat memasak merupakan langkah penting dalam menjaga kesehatan pribadi dan
lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai