4111 13280 1 PB
4111 13280 1 PB
Abstrak
Terjemahan sangat penting bagi perkembangan ilmu pengetahuan di segala bidang. Penelitian ini
mengambil objek terjemahan pada subtitling film “Ender’s Game”. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengidentifikasi strategi penerjemahan apa saja yang terdapat dalam subtitling film “Ender’s Game”.
Strategi apa yang paling dominan dan ketepatan makna serta kesesuaian dengan durasi waktu film tersebut.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik purposive sampling. Dari penelitian
ini dapat diketahui bahwa strategi terjemahan yang digunakan dalam film “Ender’s Game” adalah strategi
penambahan, paraphrase, transfer, imitasi, pemampatan, desimasi, penghapusan, dan penjinakan. Dalam
film “Ender’s Game”, strategi pemampatan paling sering digunakan. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan
durasi ruang dan waktu dalam film sehingga subtitling harus hemat kata-kata. Namun, hal ini tidak
mengurangi kesesuaian dengan makna bahasa sumber dan tetap memperhatikan budaya sasaran. Untuk
kata-kata yang kurang sesuai dengan budaya sasaran dapat digunakan strategi penjinakan (taming)
Abstract
Translation is very important for the development of knowledge in all fields. This research has taken the
translation object on the subtitling of “Ender’s Game” movie. The purpose of this study is to find out how
translations are used in the subtitling of the “Ender’s Game” movie. What is the most dominant strategy
and accuracy of meaning and suitability with the duration of the film. This study uses a qualitative
descriptive approach and purposive sampling technique. The results showed that the translation used in
the film “Ender’s Game” was an additional strategy, paraphrasing, transfer, imitation, compression,
desimation, deletion, and taming. From the existing strategy, the most prominent compression strategy.
This is due to the limited hidden space and time of subtitling in subtitling, which should save translation.
However, it does not reduce conformity with the meaning of language and continue to pay attention to the
target culture. For words that are not in accordance with the target culture, taming strategies can be used.
210
Strategi Penerjemahan Subtitling dalam Film “Ender’s Game”
(Endang Sulistijani, Friza Youlinda Parwis)
211
DEIKSIS | Vol. 11 No.03 | September-Desember 2019: 210-220
212
Strategi Penerjemahan Subtitling dalam Film “Ender’s Game”
(Endang Sulistijani, Friza Youlinda Parwis)
213
DEIKSIS | Vol. 11 No.03 | September-Desember 2019: 210-220
214
Strategi Penerjemahan Subtitling dalam Film “Ender’s Game”
(Endang Sulistijani, Friza Youlinda Parwis)
atau memperjelas terjemahan teks-teks film tidaklah mudah karena terikat oleh
itu (Newmark, 1981). media dan waktu. Media yang dimaksud
adalah layar film yang merupakan ruang
Catatan Kaki untuk penemparan teks terjemahan. Hal
Catatan kaki merupakan salah satu ini tidak seperti teks terjemahan bahasa
strategi penerjemahan yakni dengan tulis yang ruang untuk teks terjelaman
memberikan penjelasan tambahan. Hoed berupa halaman per halaman dalam buku
berpendapat dalam catatan kaki, atau novel. Tata letak penempatan
penerjemah membubuhkan penjelasan subtitling meliputi posisi layar ada di
dalam bentuk catatan pada bagian bawah bagian bawah, jumlah baris maksimal
halaman. Tujuannya adalah agar makna dua baris, tidak lebih dari 35 karakter per
terjemahan menjadi jelas dan mudah barisnya. Dari sisi waktu, penerjemah
dipahami oleh pembaca, berhadapan dengan sulitnya menentukan
pendengar/pemirsa. Hal ini dilakukan waktu pemunculan subtitling karena
apabila catatan itu panjang sehingga harus tepat dengan kemunculan dialog.
kalau ditempatkan di dalam teks akan Beberapa ketentuan terkait dengan
mengganggu pembacaan (Hoed, 1992). waktu munculnya subtitling, yaitu: a) 3
sampai 6 detik durasi untuk dua garis
Pengertian Subtitling penuh; b) kurang dari 3,5 detik durasi
Subtitling adalah proses penerjemahan satu baris tunggal (7 hingga 8 kata); c)
teks film. Shuttleworth dan Cowie 1,5 detik durasi satu kata tunggal; d) 0,25
menyatakan bahwa subtitling isthe detik waktu munculnya subtitling
process of providing synchronized sesudah ujaran tokoh; e) 2 detik waktu
captions for film and television dialogue subtitling hilang sesudah ujaran tokoh; f)
(and more recently for live opera) waktu antara dua subtitling berturutan
(Shuttleworth & Cowie, 1997). adalah 0,25 detik; g) dan subtitling harus
O’Connel menjelaskan bahwa subtitling menghilang sebelum “cut” karena “cut”
is defined as supplementing the original menunjukkan perubahan tematik
voice soundtrack by adding written text (Hastuti, 2015).
(O’Connell, 1998). Menurut Luyken,
“Subtitling are condensed translations of Jenis-Jenis Subtitling
original dialogue, which appear as lines Gottlieb membagi subtitling menjadi
of text usually positioned towards the dua, yaitu intralinguistik dan
bottom of the screen. The subtitles follow interlinguistic (Gottlieb, 1994).
the rhythm of the original and appear
and disappear synchronised with the Intralinguistik
corresponding section of original Intralinguistik adalah bentuk subtitling
dialogue.” Subtitle merupakan teks yang vertikal karena penampilan
terjemahan yang mengacu pada dialog subtitling disesuaikan dengan bahasa
asli, yang kemunculannya sebagai asli. Jika terdapat perubahan hanya
deretan teks ditempatkan di bagian dalam bentuk mode karena mengubah
bawah dari film tersebut (Luyken & pesan lisan ke bentuk teks/ tulis. Bentuk
Herbst, 1991). subtitling ini diterapkan pada program
Jadi, subtitling adalah pengalihan televisi lokal, khususnya untuk pemirsa
pesan lisan dari bahasa sumber (BSu) ke yang pendengarannya kurang atau
bahasa sasaran (BSa) yang berbentuk terganggu. Selain itu, dapat juga
tulis atau teks dimunculkan saat dialog diterapkan pada program pembelajaran
berlangsung. Pembuatan subtitling pada bahasa asing.
215
DEIKSIS | Vol. 11 No.03 | September-Desember 2019: 210-220
216
Strategi Penerjemahan Subtitling dalam Film “Ender’s Game”
(Endang Sulistijani, Friza Youlinda Parwis)
217
DEIKSIS | Vol. 11 No.03 | September-Desember 2019: 210-220
218
Strategi Penerjemahan Subtitling dalam Film “Ender’s Game”
(Endang Sulistijani, Friza Youlinda Parwis)
219
DEIKSIS | Vol. 11 No.03 | September-Desember 2019: 210-220
Luyken, G.-M., & Herbst, T. (1991). Vinay, J. P., & Darbelnet, J. (2000). A
Overcoming language barriers Methodology for translation in
in television: Dubbing and venutti (ed.). The translation
subtitling for the European study reader. New York:
audience. Manchester: European Routledge.
Institute for the Media.
White, B. (2008). Subtitling: The
Newmark, P. (1981). Approaches to museum of broadcast
translation (Language Teaching communication. Translation
methodology senes). Oxford: Journal, 4(1). Retrieved from
Pergamon Press, Ltd. url:
http://accurapid.com/journal/32f
Nida, E. A., & Taber, C. R. (1969). The ilm.htm
Theory and Practice of
Translation, Leiden: EJ Brill.
Leiden: E.J Brill.
220