Pemetaan konflik
Pemetaan Konflik
d. pembangunan yang tidak
a. Berbagai Perbedaan Latar b. Keadaan Geografis C. pengaruh kebudayaan asing merata
Belakang Ada masyarakat yang tinggal di Era globalisasi memberi Pembangunan yang tidak
pesisir pantai dan ada yang pengaruh yang cukup besar merata di berbagai daerah dapat
Masyarakat Indonesia merupakan
tinggal di pegunungan. Kedua bagi masyarakat. Banyak memunculkan potensi konflik dan
salah satu contoh masyarakat yang
tempat tinggal tersebut memiliki infor- masi dan pola pikir baru kekerasan. Ada daerah yang
majemuk. Kemajemukan yang mungkin berbeda
karakteristik yang berbeda. pembangunannya berjalan
masyarakat Indonesia ditandai dengan pola pikir selama ini.
Misalnya di pegunung- an relatif dengan pesat dan ada daerah
dengan keanekaragaman kelompok- Kondisi' ini pada akhirnya yang pembangunannya kurang
kelompok sosial atau suku-suku lebih tenang, berbeda dengan di akan memunculkan dua pesat, terlebih daerah yang
bangsa beserta kebudayaannya pesisir pantai golongan, yaitu golongan yang terpencil. Kondisi ini memengaruhi
masing-masing. menerima dan golongan yang kesejahteraan sehingga
menolak memungkinkan terjadinya konflik.
a. Fisher
Resolusi konflik adalah usaha menangani sebab-sebab konflik dan berusaha mem- bangun hubungan baru yang bisa
tahan lama di antara kelompok-kelompok yang berseteru.
b. Mindes
Resolusi konflik merupakan kemampuan untuk menyelesaikan perbedaan dengan yang lainnya, serta aspek penting
dalam pembangunan sosial dan moral yang memerlu- kan keterampilan dan penilaian untuk bernegosiasi, kompromi,
serta mengembangkan rasa keadilan.
c. Levine
Menurut Levine, resolusi konflik adalah tindakan mengurai suatu permasalahan, pemecahan; atau penghapusan
permasalahan.
d. Weitzeman & Weitzeman
Resolusi konflik sebagai sebuah tindakan pemecahan masalah bersama (solve a problem
together).
Ada berbagai macam kemampuan yang sangat penting dalam menumbuhkan inisiatif can untuk menciptakan
perdamaian resolusi konflik sebagai berikut.
A.Kemampuan orientasi
kemampuan orientasi dalam resolusi konflik dapat meliputi pemahaman individu tentang konflik dan sikap yang
menunjukkan anti kekerasan, kejujuran, keadilan, toleransi,dan harga diri
B.Kemampuan Persepsi
kmampuan persepsi merupakan suatu kemampuan seseorang untuk dapat mema- hami bahwa setiap individu
berbeda, mampu melihat situasi seperti orang lain melihatnya (rasa empati), dan tidak menilai orang lain secara
sepihak.
C.kemampuan Emosi
kemampuan emosi dalam resolusi konflik mencakup kemampuan untuk mengolah berbagai macam emosi,
termasuk di dalamnya rasa marah, takut, frustasi, dan emosi negatif lainnya.
D..Kemampuan Komunikasi
Kemampuan komunikasi dalam resolusi konflik meliputi kemampuan mendengar orang lain, memahami lawan
bicara, berbicara dengan bahasa yang mudah dipahami, serta meresume atau menyusun ulang pernyataan yang
bermuatan emosional ke dalam pernyataan yang netral atau kurang emosional.
E. Kemampuan Berpikir Kritis
Kemampuan berpikir kritis dalam resolusi konflik, yaitu suatu kemampuan untuk memprediksi dan menganalisis
situasi konflik yang sedang dialami.
f. Kemampuan Berpikir Kreatif
Kemampuan berpikir kreatif dalam resolusi konflik meliputi kemampuan memahami masalah untuk memecahkan
masalah dengan
berbagai macam alternatif jalan keluar.
2.macam macam konflik
a. Tahap pertama masih didominasi oleh strategi militer yang berupaya untuk
mengendalikan kekerasan bersenjata yang terjadi.
b. Tahap kedua memiliki orientasi politik yang bertujuan untuk memulai proses
reintegrasi elite politik dari kelompok-kelompok yang bertikai.
c. Tahap ketiga lebih bernuansa sosial dan berupaya untuk menerapkan problem
solving approach.
d. Tahap keempat, memiliki nuansa kultural yang kental karena tahap ini bertujuan
untuk melakukan perombakan-perombakan struktur sosial budaya yang dapat
mengarah kepada pembentukan komunitas perdamaian yang langgeng.
a. Konsiliasi (conciliation)
4.upaya penyelesaian Konsiliasi adalah usaha mempertemukan keinginan-keinginan
konflik sosial dari pihak-pihak yang mengalami konflik demi tercapainya
tujuan bersama.
b. Arbitrasi (arbitration)
MENYELESAIKAN YAITU DENGAN Arbitrasi merupakan bentuk penyelesaian konflik
KOMPROMI DAN PENEKANAN. PERTAMA, dengan meminta bantuan pada pihak berwajib.
APABILA TERJADI HENDAKNYA
DILAKUKAN KOMPROMI, YAITU c. Mediasi (mediation)
KESEPAKATAN DARI KEDUA BELAH Mediasi merupakan cara pengendalian konflik dengan
PIHAK UNTUK SAMA- SAMA BERSEDIA
MEMBICARAKAN KONFLIK AGAR
jalan meminta bantuan ketiga sebagai penasihat. Dap
DIDAPAT SOLUSI TERBAIK BAGI SEMUA d. Paksaan (coercion)
PIHAK. KOMPROMI DIHARAPKAN DAPAT
pengertian coercion adalah sifat atau perasaan memaksa
MEREDAKAN KONFLIK. AKAN TETAPI,
yang muncul pada setiap orang untuk melakukan sesuatu,
APABILA KONFLIK BELUM JUGA REDA
DAPAT DIAMBIL LANGKAH walaupun tidak harus ada pihak yang memaksanya
SELANJUTNYA, YAITU PENEKANAN.
e. Mengundur (detente)
Cara detente dilakukan untuk mengurangi intensitas konflik, yaitu
suatu cara yang dilakukan dengan mengendurkan atau menunda
sampai batas waktu yang tidak jelas atas tuntutan atau keinginan
masing-masing.
Anggota kelompok 6
_Raya oktaviani
_Siska adelia
_Rangga saputra
_Suheri
_Nur hibatun N.