Anda di halaman 1dari 23

KONFLIK DAN INTEGRASI

DALAM KEHIDUPAN
SOSIAL

KONFLIK DALAM KEHIDUPAN SOSIAL


KELAS VIII
HALASAN SAHAT P. SIMANULLANG
MODEL PEMBELAJARAN: PBL (PROBLEM BASED LEARNING

TUJUAN PENELITIAN
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik
diharapkan dapat:
• Menjelaskan Pengertian Konflik
• Menganalisis Faktor-faktor penyebab konflik
• Menganalisis dampak dari konflik
• Menganalisis cara upaya pengendalian
• Menyajikan hasil analisis faktor-faktor penyebab konflik
sosial, cara-cara menangani konflik
PETA KONSEP

Pengertian Konflik Sosial

Faktor-faktor Penyebab Konflik Sosial


Konflik Dalam
Kehidupan
Bentuk-bentuk Konflik Sosial
Sosial

Dampak Konflik Sosial

Cara Menangani Konflik Sosial


Coba Perhatikan Gambar Berikut:

Sumber: https://www.tribunnews.com/images/editorial/view/1434621/kammi-demo-
tolak-kenaikan-harga-bbm

Pertanyaannya:
1. Siapa Pelaku Yang Melaksanakan Demonstrasi Pada Gambar Diatas?
2. Mengapa Mereka Melakukan Demonstrasi ?
3. Siapa Saja Yang Dapat Melakukan Konflik?
Perhatikan Video Berikut

Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=bi0t7vzH3cU
Pertanyaanya:
Setelah Kamu Menonton Video Tersebut
1. Kejadian Apa Yang Terjadi?
2. Siapa Yang Terlibat Dalam Video Tersebut?
3. Apa Dampak/Akibat Yang Timbul Dalam Kejadian di Video
Tersebut?

Dari Gambar dan Video Yang Sudah Bapak Tampilkan dapat Kita
Simpulkan bahwa gambar dan Video itu merupakan “Konflik yang
terjadi didalam Kehidupan Sosial”
PRE TEST
PEMBENTUKAN KELOMPOK
a. Pengertian Konflik

Kata “Konflik” berasal dari bahasa latin configure, yang


artinya saling memukul.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mengartikan Konflik


sebagai percecokan, perselisihan, atau pertentangan. Maka,
secara sederhana konflik merujuk pada adanya dua hal atau
lebih yang berseberangan, tidak selaras dan bertentangan.
Pengertian Konflik Menurut Para Ahli:
Surjono Sukanto menyebutkan bahwa konflik sebagai
pertentangan atau pertikaian, yaitu suatu proses individu atau
kelompok yang berusaha memenuhi tujuannya dengan jalan
menantang pihak lawan, disertai ancaman dan/atau kekerasan.
Robert M.Z. Lawang, Konflik adalah perjuangan untuk
memperoleh hal-hal yang langka, seperti nilai, status, kekuasaan
dan sebagainya dengan tujuan tidak hanya memperoleh
keuntungan, tetapi juga untuk menundukkan pesaingnya.
Menurut Kartono, konflik merupakan proses social yang
bersifat antagonistic dan terkadang tidak bias diserasikan karena
dua belah pihak yang berkonflik memiliki tujuan, sikap dan
struktur nilai yang berbeda, yang tercermin dalam bentuk
perilaku perlawanan, baik yang halus, terkontrol, tersembunyi,
tidak langsung, terkamuflase maupun terbuka dalam bentuk
tindakan kekerasan.
b. Faktor-faktor Penyebab Konflik

Dari Gambar Ke-1 disamping dapat


kita lihat bahwa gambar tersebut
menjelaskan konflik yang terjadi
antara individu dalam rumah tangga.
Kejadian seperti ini dapat
mengakibatkan keharmonisan dalam
berumah tangga akan hilang dan
paling utama perhatian serta kasih
Sumber: sayang orang tua kepada anak tidak
https://www.kompasiana.com/rudywiryadi12/59
akan ada lagi.
9042a81ceeef041a558562/rt

Gambar Pertama ini dapat kita simpulkan bahwa faktor penyebab konflik adalah;
adanya:
1. Perbedaan Individu
Setiap manusia adalah individu yang berbeda dan unik, memiliki pendirian dan
perasaan yang berbeda dengan orang lain.
Jangankan manusia yang berbeda orang tua, suku, dan ras. Manusia
yang lahir dalam satu Rahim pun memiliki banyak perbedaan.
Walaupun secara fisik sekilas sama, seperti dalam kasus bayi kembar,
belum tentu pendirian dan perasaan kedua kembar tersebut sama.
Perbedaan pendirian dan perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan
yang nyata ini dapat menjadi factor penyebab konflik social.

Dari Gambar Ke- 2 disamping dapat dijelaskan


bahwa. Perbedaan kebudayaan ini dapat
mempengaruhi pola pikir dan tingkah laku
individu dalam kelompok kebudayaan yang
bersangkutan. Jadi kita ketahui bahwa setiap
kebudayaan mempunyai bermacam-macam
keragaman adat, kebiasaan yang
membedakan dengan kebudayaan yang
lainnya. Dalam lingkungan kelompok
masyarakat yang sama bisda terjadi konflik
apalagi dengan kebudayaan yang berbeda
karena ukuran yang dipakai dalam satu
kelompok atau satu masyarakat tidak akan
Sumber: sama dengan masyarakat yang lainnya.
https://yuksinau.co.id/contoh- Contoh Gambar 3. Perang Suku Dani dan
konflik-budaya/ Damal di Mimika Papua.
Gambar Kedua ini dapat kita simpulkan bahwa faktor penyebab konflik
adalah; adanya:

2. Perbedaan Kebudayaan
Kepribadian seseorang sedikit banyak dibentuk oleh kelompoknya. Orang
dibesarkan dalam lingkungan yang berbeda, dengan budaya yang
berbeda, sehingga cenderung terpengaruh pola pemikiran dan pendirian
kelompoknya. Secara sadar atau tidak, hal itu menyebabkan
pertentangan.

Gambar Ke-3n menjelaskan Contoh


perbedaan kepentingan dalam
pemanfaatan hutan. Tokoh masyarakat
setempat melihat hutan sebagai bagian
dari kebudayaan mereka sehingga tidak
boleh ditebang, tetapi bagi pengusaha
melihat hutan sebagai peluang bisnis,
menebang pohon-pohon di hutan lalu
dijual untuk mendapatkan uang.
Sumber:
https://blog.unnes.ac.id/fauzifauzi/
2015/12/10/konflik-sosial/
Gambar Ketiga ini dapat kita simpulkan bahwa faktor penyebab konflik
adalah; adanya:

3. Perbedaan Kepentingan
Setiap orang dan kelompok memiliki kepentingan yang berbeda. Adanya
perbedaan kepentingan ini merupakan factor lain penyebab konflik atau
pertentangan. Kepentingan ini dapat menyangkut kepentingan politik,
ekonomi, social dan budaya.

4. Perubahan Sosial

Masyarakat mengalami perubahan, seiring dengan perkembangannya


kebutuhan dan pengetahuannya. Perubahan dalam masayarakat akan
mempengaruhi cara pandang sebagian anggota masyarakat atas nilai,
norma dan perilaku masyarakat. Perubahan adalah sesuatu yang lazim
dan wajar. Namun bila perubahan berlangsung dengan cepat dan meluas,
situasi seperti itu dapat memunculkan konflik atau pertentangan.
c. Bentuk-bentuk Konflik

Bentuk Konflik Menurut Ralft Dahrendort


Ralft Dahrendort membedakan konflik atas empat macam, yaitu
sebagai berikut.
a. Konflik antara peran-peran social
b. Konflik antara kelompok-kelompok social
c. Konflik antara kelompok-kelompok yang terorganisasi dan tidak
terorganisasi.
d. Konflik-konflik diantara satuan nasional, seperti antarpartai
politik

Bentuk Konflik Menurut Surjono Sukanto


Surjono Sukanto menyebutkan bentuk konflik dalam masyarakat, yaitu sebagai
berikut.
a. Konflik Pribadi
b. Konflik rasial
c. Konflik antara kelas-kelas social
d. Konflik politik
e. Konflik Internasional
d. Dampak Konflik

Menurut Lewis A. Coser, konflik merupakan peristiwa normal yang


dapat memperkuat struktur hubungan social. Tidak adanya konflik dalam
sebuah masyarakat tidak dapat dianggap sebagai petunjuk stabilitas
hubungan social pada masyarakat. Konflik yang diungkapkan dapat
merupakan tanda hubungan social yang hidup dan dinamis

1. Segi Positif Konflik

a. Membantu memperjelas aspek-aspek kehidupan yang masih belum tuntas ditelaah.


b. Memungkinkan penyesuaian kembali norma-norma, nilai-nilai serta hubungan
social dalam kelompok bersangkutan sesuai kebutuhan individu atau kelompok
c. Meningkatkan solidaritas sesame anggota kelompok (in-group solidarity) yang
sedang mengalami konflik dengan kelompok lain.
d. Jalan mengurangi ketergantungan antarindividu dan kelompok
e. Membantu menghidupkan kembali norma-norma lama dan menciptakan norma-
norma baru
f. Sarana mencapai keseimbangan antara kekuatan-kekuatan yang ada didalam
masyarakat.
g. Memunculkan sebuah kompromi baru antara pihak-pihak yang berkonflik
2. Segi Negatif Konflik

a. Membantu memperjelas aspek-aspek kehidupan yang masih belum tuntas ditelaah.


b. Memungkinkan penyesuaian kembali norma-norma, nilai-nilai serta hubungan
social dalam kelompok bersangkutan sesuai kebutuhan individu atau kelompok
c. Meningkatkan solidaritas sesame anggota kelompok (in-group solidarity) yang
sedang mengalami konflik dengan kelompok lain.
d. Jalan mengurangi ketergantungan antarindividu dan kelompok
e. Membantu menghidupkan kembali norma-norma lama dan menciptakan norma-
norma baru
f. Sarana mencapai keseimbangan antara kekuatan-kekuatan yang ada didalam
masyarakat.
g. Memunculkan sebuah kompromi baru antara pihak-pihak yang berkonflik
d. Upaya Pengendalian
Konflik

Konsiliasi Mediasi

Arbritase
MENGERJAKAN LKPD
PRESENTASI KELOMPOK
MENARIK KESIMPULAN
POST TEST
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai