Anda di halaman 1dari 6

HANDOUT

UNTUK KELAS VIII SMP/MTS

KONFLIK DAN
INTEGRASI

Isna Dhiya’Ulhaq
(21416244002)

KELAS
VIII

PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN


SOSIAL
HANDOUT

Konflik dan Integrasi


Oleh : Isna Dhiya’Ulhaq

1. Mengapa Dapat Terjadi Konflik Sosial?


Apakah kalian pernah melihat suatu konflik di sekitar lingkunganmu? Apa yang kalian
ketahui tentang konfik? Perhatikan gambar di bawah ini!

Gambar 1.1 Presiden tertibkan PP Penanganan Konflik Sosial


Sumber: Kompas.com

Gambar di atas menunjukan adanya demonstrasi yang dilakukan kaum buruh dan
pekerja. Apakah hal tersebut dikategorikan konflik sosial? Menurut anda, apa
penyebabnya? Untuk mengetahui lebih lanjut, kalian akan mempelajarinya di materi
berikut ini.
a. Pengertian Konflik
Menurut Robert M.Z. Lawang, konflik adalah perjuangan untuk memperoleh hal-hal yang
langka, seperti nilai, status, kekuasaan, dan sebagainya dengan tujuan tidak hanya
memperoleh keuntungan, tetapi juga untuk menundukkan pesaingnya. Konflik terjadi
karena benturan kekuatan dan kepentingan antara satu kelompok dan kelompok lain
dalam rangka memperebutkan sumber-sumber kemasyarakatan (ekonomi, politik, sosial,
dan budaya) yang relatif terbatas.

1
b. Faktor-Faktor Penyebab Konflik
Menurut kalian mengapa dapat terjadi konflik? Apa yang menyebabkan suatu hal
memicu konflik? Berikut ini merupakan beberapa penyebab konflik yang biasanya
terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
1. Perbedaan Individu
Manusia adalah individu yang unik. Banyak sekali perbedaan yang tidak terlihat dari
tiap individu seperti cara pandang, cara berfikir, dan lainnya. Sebagai contoh dalam
pembelajaran beberapa peserta didik menyukai pembelajaran berkelompok namun
peserta didik lain lebih senang ketika belajar individual.
2. Perbedaan Latar Belakang Kebudayaan
Lingkungan kebudayaan yang berbeda-beda dapat menjadi sumbu konflik sosial.
Beberapa orang menganggap budaya satu lebih unggul daripada budaya yang lain
sehingga dapat menyebabkan gesekan dan konflik.
3. Perbedaan Kepentingan Perbedaan kepentingan dapat terjadi di bidang ekonomi,
politik, dan sebagainya. Hal ini karena setiap individu memiliki kebutuhan dan
kepentingan yang berbeda.
4. Perubahan-Perubahan Nilai yang Cepat
Perubahan yang terjadi sangat cepat dapat menjadi konflik. Sebagai contohnya,
kawasan pedesaan yang berubah menjadi kawasan industrial. Maka akan terjadi
berbagai perubahan besar karena masyarakat di sekitarnya tidak siap menerima
perubahan.

2. Bagaimana Dampak dan Penanganan Konflik Sosial?

Gambar 1.2 Demo siswa di sekolah


Sumber: https://www.kosngosan.com/2020/08/konflik-sosial-sekolah-
masyarakat.html?m=1

2
Sepak bola merupakan salah satu olah raga yang disukai masyarakat Indonesia,
bahkan tiap daerah memiliki klub unggulan dan suporter solid yang selalu mendukung
ketika laga sepak bola berlangsung. Namun, tidak dapat dipungkiri, tawuran suporter
seringkali terjadi di Indonesia dan mengakibatkan korban jiwa serta konflik yang
berlarut-larut. Menurut kalian, apa yang menyebabkan konflik tersebut? Bagaimana
upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi dan meminimalisir terjadinya konflik
antarkelompok tersebut? Setelah mempelajari konsep konflik sosial, kalian dapat
memberikan gambaran dampak yang diakibatkan suatu konflik. Menurut kalian, seperti
apakaha dampak konflik itu?
a. Dampak Konflik Sosial
1. Meningkatkan Solidaritas Anggota Kelompok
2. Retaknya Hubungan Antarindividu atau Kelompok
3. Terjadinya Perubahan Kepribadian Para Individu
4. Rusaknya Harta Benda dan bahkan Hilangnya Nyawa Manusia
5. Terjadinya Akomodasi, Dominasi, bahkan Penaklukan Salah Satu Pihak yang
Terlibat Pertikaian

b. Penanganan Konflik Sosial


1. Menghindar
2. Memaksakan Kehendak
3. Menyesuaikan Keinginan Orang Lain
4. Tawar-menawar
5. Kolaborasi

3. Bagaimana Cara Mewujudkan Integrasi Sosial

a. Pengertian Integrasi Sosial


Integrasi sosial merupakan proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam
masyarakat sehingga menjadi satu kesatuan. Unsur-unsur yang berbeda tersebut
dapat meliputi ras, etnis, agama, bahasa, kebiasaan, sistem nilai, dan lain sebagainya.

3
Menurut Baton, integrasi adalah suatu pola hubungan yang mengakui adanya
perbedaan ras dalam masyarakat, tetapi tidak memberikan fungsi penting pada
perbedaan ras tersebut. Manusia tidak dapat lepas kebutuhan akan interaksi sosial.
b. Syarat Terjadinya Integrasi Sosial
Syarat terjadinya integrasi sosial menurut William F. Ogburn dan Meyer Nimkoff, yaitu
sebagai berikut:
1. Anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi kebutuhan-
kebutuhan mereka.
2. Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan (konsensus) bersama mengenai
nilai dan norma.
3. Nilai dan norma sosial itu berlaku cukup lama dan dijalankan secara konsisten.
c. Faktor yang Memengaruhi Cepat atau Lambatnya Proses Integrasi:
1. Homogenitas kelompok. Pada masyarakat yang homogenitasnya rendah, integrasi
sangat mudah tercapai, demikian juga sebaliknya.
2. Besar kecilnya kelompok. Jumlah anggota kelompok memengaruhi cepat lambatnya
integrasi karena membutuhkan penyesuaian di antara anggota.
3. Mobilitas geografis. Semakin sering anggota suatu masyarakat datang dan pergi,
semakin besar pengaruhnya bagi proses integrasi.
4. Efektivitas komunikasi. Semakin efektif komunikasi, semakin cepat pula integrasi
anggota-anggota masyarakat tercapai.
d. Bentuk-Bentuk Integrasi Sosial
1. Integrasi normatif: integrasi yang terjadi akibat adanya normanorma yang berlaku
di masyarakat. Contoh: masyarakat Indonesia dipersatukan dengan semboyan
Bhineka Tunggal Ika.
2. Integrasi fungsional: integrasi yang terbentuk sebagai akibat adanya fungsi-fungsi
tertentu dalam masyarakat. Sebagai contoh, Indonesia yang terdiri dari berbagai
suku mengintegrasikan dirinya dengan melihat fungsi masing-masing: suku Bugis
melaut, Jawa bertani, Minang pandai berdagang.
3. Integrasi koersif: integrasi yang dilakukan dengan cara paksaan. Hal ini biasanya
dilakukan bila diyakini banyaknya akibat negatif jika integrasi tidak dilakukan, atau
pihak yang diajak untuk melakukan integrasi sosial enggan melakukan/ mencerna
integrasi.

4
e. Proses Integrasi Sosial
1. Asimilasi: bertemunya dua kebudayaan atau lebih yang saling memengaruhi
sehingga memunculkan kebudayaan baru dengan meninggalkan sifat asli tiap-tiap
kebudayaan.
2. Akulturasi: proses sosial yang terjadi bila kelompok sosial dengan kebudayaan
tertentu dihadapkan pada kebudayaan asing (baru) sehingga kebudayaan asing
(baru) diserap/diterima dan diolah dalam kebudayaan sendiri tanpa meninggalkan
sifat asli kebudayaan penerima.
f. Faktor-Faktor Pendorong Integrasi Sosial
Toleransi terhadap kebudayaan yang berbeda.
Kesempatan yang seimbang dalam bidang ekonomi.
Sikap positif terhadap kebudayaan lain
Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa.
Kesamaan dalam unsur-unsur kebudayaan.
Perkawinan campur (amalgamasi). • Musuh bersama dari luar.

Anda mungkin juga menyukai