Anda di halaman 1dari 15

STUDY KASUS PERKELAHIAN

REMAJA DI KULINJANG

TAHUN 2016

DI SUSUN OLEH:

 IRDAYANTI
 MUH IBNU HAJAR
 NUR HAINI
 SITI HADIJAH

SMA NEGRI 2 ENREKANG


KELAS XI IPS 1
2018/2019
BAB 1

PENDAHULUAN

1.Latar Belakang Masalah

Perkelahian kelompok antar pelajar atau remaja adalah suatu bentuk


tindakan kekerasan atau agresi yang di lakukan oleh suatu kelompok remaja
dengan kelompok remaja yang lain dimana mereka berusaha untuk
menyingkirkan pihak lawan dengan menghancurkan atau membuat mereka
tidak berdaya. Mengenai perkelahian antarpelajar tingkat SMA/SLTA yang
akibatnya tidak hanya mengganggu bagi keamanan dan ketertiban umum
melainkan juga membahayakan bagi pelajar itu sendiri.

Dalam perkelahian antar pelajar, banyak anak remaja yang ikut mengambil
bagian dalam aksi-aksi perkelahian beramai-ramai antar kelompok atau geng
dan antar sekolah. Perkelahian kelompok antar remaja ini merupakan cermin
secara mini perilaku masa remaja saat ini disamping mencerminkan
peningkatan ambisi dan pelampiasan rekasi frustasi negative, sebab mereka
merasa marah, tertekan, dan dihalang-halangi oleh masyarakat dalam
memainkan peran social. Biasanya perilaku mereka juga di dorong oleh
kompensasi pembalasan terhadap perasaan-perasaan inferior/min-pleks, untuk
kemudian di tebus dalam bentuk tingkah laku "melambung dan ngejago" guna
mendapatkan perlakuan lebih terhadapnya.

Tingkah laku kriminal yang terjadi pada remaja pada umumnya merupakan
kegagalan sistem kontrol diri terhadap implus-implus yang kuat dan
dorongan-dorongan instinktif. Dengan adanya implus-implus yang kuat,
dorongan primitive serta sentiment-sentimen hebat, kemudian mereka
salurkan lewat perbuatan kejahatan, kekerasan dan agresi.

Masa remaja sering dikenal dengan istilah masa pemberontakan. Pada


masa-masa ini, seorang anak yang baru mengalami pubertas seringkali
menampilkan beragam gejolak emosi, menarik diri dari keluarga, serta
mengalami banyak masalah, baik di rumah, sekolah, atau di lingkungan
pertemanannya.Faktor pemicunya, menurut sosiolog Kartono, antara lain
adalah gagalnya remaja melewati masa transisinya, dari anak kecil menjadi
dewasa, dan juga karena lemahnya pertahanan diri terhadap pengaruh dunia
luar yang kurang baik.Akibatnya, para orangtua mengeluhkan perilaku anak-
anaknya yang tidak dapat diatur, bahkan terkadang bertindak melawan
mereka. Konflik keluarga, mood swing, depresi, dan munculnya tindakan
berisiko sangat umum terjadi pada masa remaja dibandingkan pada masa-
masa lain di sepanjang rentang kehidupan.

Faktor-faktor penyebab munculnya kenakalan remaja, Kurangnya


sosialisasi dari orangtua ke anak mengenai nilai-nilai moral dan sosial.Contoh
perilaku yang ditampilkan orangtua (modeling) di rumah terhadap perilaku
dan nilai-nilai anti-sosial.Kurangnya pengawasan terhadap anak (baik
aktivitas, pertemanan disekolah ataupun di luar sekolah, dan
lainnya).Kurangnya disiplin yang diterapkan orangtua pada anak.Rendahnya
kualitas hubungan orangtua-anak.Tingginya konflik dan perilaku agresif yang
terjadi dalam lingkungan keluarga.Kemiskinan dan kekerasan dalam
lingkungan keluarga.Anak tinggal jauh dari orangtua dan tidak ada
pengawasan dari figur otoritas lain.

Khususnya didaerah kulinjang sering terjadi perkelahian antara remaja


sehingga sangat menggangu masyarakat setempat. Dengan penelitian yang
kami lakukan didaerah kulinjang semoga bermanfaat bagi masyarakat
setempat dan khusunya bagi kami selaku petugas penelitian.oleh karena itu
kami mengangkat judil penelitian ( STUDI KASUS PERKELAHIAN
REMAJA DIKULINJANG TAHUN 2016 ).
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalahnya
dapat disusun sebagai berikut:
1. Bagaimana peristiwa perkelahian antar remaja yang terjadi di dikulinjang?
2. Apa penyebab perkelahian antar remaja dikulinjang?
3. Apa dampak yang muncul akibat perkelahian antar remaja yang terjadi
dikulinjang?
4. Apa solusi yang dapat dilakukan untuk mencegah perkelahian antar remaja
dikulinjang?

3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitiannya dapat


disusun sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui peristiwa perkelahian antar remaja di kulinjang.


2. Untuk mengetahui penyebab perkelahian antar remaja dikulinjang.
3. Untuk mengetahui dampak perkelahian antar remaja dikulinjang.
4. Untuk mengetahui solusi yang dapat dilakukan untuk mencegah
perkelahian antar remaja dikulinjang.

4. Manfaat Penelitian

Ada beberapa hal yang dapat dipandang bermanfaat baik secara akademis
maupun praktis,dengan mengangkat penelitian ini,diantaranya:
a. Kegunaan Akademis(Teoristis)
1.Mempertajam aplikasi teori-teori tentang remaja dan problematikanya,
masalah sosial seperti halnya perkelahian.
b. Kegunaa Praktis
1.Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan sebagai
sumber bacaan untuk perpustakaan,khususnya Jurusan Sosiologi.
2.Dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan apabila penelitian yang
sama diadakan pada waktu-waktu mendatang dan dapat memberikan
sumbangan bagi pemerintah setempat tentang potensi organisasi lokal.
BAB 2
KAJIAN TEORI

A. KONFLIK
1. Pengertian konflik

Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling
memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses
sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) di mana salah
satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan
menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.Tidak satu
masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya
atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang
bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.

2. Faktor penyebab konflik

Konflik tidak terjadi begitu saja, ada banyak faktor penyebab yang
melatarbelakanginya. Adapun beberapa faktor penyebab konflik
adalah sebagai berikut:

1. Perbedaan Setiap Individu

Setiap individu di dalam suatu kelompok masyarakat pasti


memiliki perbedaan pandangan, pendapat, dan cara berinteraksi.
Hal ini sangat berpotensi menimbulkan terjadinya perselisihan
yang kemudian menjadi penyebab konflik.

2. Faktor Kebudayaan

Latar kebudayaan yang berbeda di suatu masyarakat dapat


menimbulkan terjadinya konflik. Kebudayaan masing-masing
daerah memiliki keunikan tersendiri dan dapat membentuk
kepribadian seseorang.
3. Faktor Kepentingan

Setiap individu maupun kelompok di dalam suatu masyarakat


memiliki beragam kepentingan masing-masing. Kepentingan
tersebut bisa dalam hal ekonomi, sosial, maupun politik.Perbedaan
pandangan dan kepentingan di berbagai bidang kehidupan manusia
merupakan faktor penyebab konflik yang sangat sulit untuk
dihindari.

4. Interaksi Sosial

Kurangnya keharmonisan dalam hal interaksi sosial juga dapat


menimbulkan terjadinya konflik di masyarakat. Ketidakharmonisan
dalam interaksi sosial bisa disebabkan oleh berbagai faktor,
misalnya sifat bawaan seseorang, kondisi ekonomi, kesenjangan
sosial, kurang pendidikan, dan lain sebagainya.

5. Perubahan Sosial

Perubahan sosial dapat terjadi secara alami karena pada


dasarnya manusia memang senantiasa mengalami perubahan. Dan
perubahan sosial ini cukup sering menjadi faktor penyebab
terjadinya konflik di dalam masyarakat.

3. Menurut ahli

Berikut beberapa pendapat ahli mengenai konflik.

1.Taquiri dan Davis

Menurut Taquiri dan Davis, pengertian konflik adalah


warisan kehidupan sosial yang terjadi dalam berbagai keadaan
sebagai akibat dari bangkitnya keadaan ketidaksetujuan,
kontroversi, dan pertentangan di antara dua pihak atau lebih secara
terus-menerus.
2. Lewis A. Coser

Menurut Lewis A. Coser, arti konflik adalah perjuangan nilai


atau tuntutan atas status dan merupakan bagian dari masyarakat
yang akan selalu ada, sehingga apabila ada masyarakat maka akan
muncul konflik.

3. Soerjono Soekanto

Menurut Soerjono Soekanto, pengertian konflik adalah suatu


keadaan pertentangan antara dua pihak untuk berusaha memenuhi
tujuan dengan cara menentang pihak lawan.

4. Robbins

Menurut Robbins, arti konflik adalah proses sosial dalam


masyarakat yang terjadi antara pihak berbeda kepentingan untuk
saling memberikan dampak negatif, artinya pihak-pihak yang
berbeda tersebut senantiasa memberikan perlawanana.

5. Alabaness

Menurut Alabaness, pengertian konflik adalah keadaan


masyarakat yang mengalami kerusakan keteraturan sosial yang
dimulai dari individu atau kelompok yang tidak setuju dengan
pendapat dan pihak lainnya sehingga mendorong terjadinya
perubahan sikap, prilaku, dan tindakan atas dasar
ketidaksetujuannya.

B. PASAL TENTANG PERKELAHIAN ANTARA REMAJA

PASAL 187 KUHP


( MENDATANGKAN BAHAYA BAGI KEAMANAN UMUM
/ MEMBAKAR PELEDAKAN )

Unsur unsur yang dipersyaratkan:


Membakar meledakan/ menjadikan letusan atau mengakibatkan
kebanjiran
a)      Mendatangkan bahaya umum, bahaya maut atau ada
orang mati
b)      Dengan sengaja Ancaman hukuman
c)      Bahaya bagi orang maxsimum 12 (dua belas) tahun
d)      Bahaya maut bagi orang maxsimin 13 (tiga belas ( tahun
e)      Bahaya maut dan orang mati maxsimum seumur hidup
atau 20 (dua puluh ) tahun 

PASAL 170 KUHP


( PENGEROYOKAN DAN PENGRUSAKAN)

Unsur unsur yang dipersyaratkan :


a)      Bersama sama melakukan kekerasan
b)      Terhadap orang atau barang
c)      Dimuka umum
Ancaman hukuman maxsimum
a)      Menyebabkan luka maxsimum 7 (tujuh ) tahun
b)      Menyebabkan luka berat maxsimum 7 (tujuh ) tahun
c)      Menyebabkan mati maxsimum 12 (dua belas ) tahun

PASAL 209 KUHP


(MENYOGOK/ MENYUAP)

Unsur-unsur yang dipersyaratkan:


a)      Memberikan hadiah/ perjanjian;
b)      Seorang pegawai negeri;
c)      Untuk mengalpakan/ melakukan pekerjaan yang
bertentangan dengan kewajiban;
Ancaman hukuman maxsimum 2 (dua ) tahun 8 (delapan) bulan
penjara;
PASAL 220 LUHP
(LAPORAN PALSU)

Unsur-unsur yang dipersyaratkan:


a)      Memberitaukan/ mengadukan;
b)      Perbuatan yang dapat dihukum;
c)      Perbuatan itu sebenarnnya tidak ada;
Ancaman hukuman maxsimum 1 (satu ) tahun 4 (empat) bulan
penjara;

B. REMAJA
1. Pengertian remaja
Zakiah Darajat memberi pengertian remaja adalah masa
peralihan yang ditempuh oleh seseorang dari kanak-kanak menuju
dewasa atau dapat dikatakan bahwa masa remaja adalah perpanjangan
masa kanak-kanak sebelum mencapai masa dewasa (Darajat, 1993:
69).Menurut Gunarso (1978: 6) remaja adalah masa peralihan dari
masa anak ke masa dewasa, meliputi semua perkembangan yang
dialami sebagai persiapan memasuki masa dewasa.
Sedangkan menurut Andi Mappiare, remaja adalah mereka yang
berada dalam usia 12 tahun sampai 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun
sampai 22 tahun.
2. Ciri-ciri Remaja
Seseorang anak dikatakan remaja apabila telah mengalami haid
pertama bagi wanita dan bagi laki-laki ditandai dengan mimpi basah.
.
3. Sifat-sifat khas pada anak laki-laki
- Sifat aktif berbuat
- Penampilan tingkah lakunya lebih hebat dan meledak
- Rasa bimbang dan takut mulai hilang sedikit demi sedikit.
- Menentukan hak-hak untuk menentukan nasib sendiri.
- Ingin memperlihatkan tingkah laku kepahlawanan.
- Minatnya lebih terarah kepada hal-hal yang abstrak.

4. Sifat-sifat khas pada anak perempuan:


- Sifat pasif menerima
- Prilakunya tampak lebih terkendali oleh tradisi.
- Rasa bimbang dan takut mulai hilang sedikit demi sedikit.
- Anak berusaha keras untuk lebih disayang oleh siapapun
- Lebih menampakkan kemauan.

C. HIPOTESIS

Berdasarkan kajian teori yang Dahulu, maka dirumuskan suatu hipotesis.


Hipotesis merupakan pertanyaan sementara terhadap rumusan masalah.
Adapun yang menjadi hipotesis penelitian ini ialah. Terdapat perbedaan
sifat, sikap, dan perilaku kelompok kelompok remaja dengan tipe pergaulan
remaja serta dengan pemberian nasihat dan peringatan yang berbeda.
BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

A. LOKASI PENELITIAN

1. Tempat penelitian

Dalam penelitian yang kami lakukan,kami melakukan penelitian


didaerah kulinjang. Kulinjang merupakan daerah yang terletak di
kelurahan Tuara yang berjarak kurang lebih 3 km dari pusat kota
enrekang.Batas-Batas daerah kulinjang sebagai berikut.

1. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Tungka


2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Bamba
3. Sebelah Utara berbatasan dengan Malauwe
4. Sebelah timur berbatasan dengan Hutan-Hutan
2. Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk didaerah kulinjang tepatnya di kilo 4 dan kilo 5
sebanyak 608 jiwa, dengan jumlah penduduk laki laki sebanyak 328 jiwa
dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 280 jiwa.

3. Keadaan penduduk

Keadaan penduduk yang terdapat didaerah kulinjang sebagian


besar bekerja sebagai petani jagung, karena tanah didaerah kulinjang
sangat subur sehingga cocok ditanami jagung.

4. Flora dan Fauna


a. Flora
Tumbuhan yang terdapat didaerah kulinjang cukup banyak tetapi
dalam penelitian ini, kami hanya mengangkat tanaman jagung dan
pepaya sebagai bahan untuk melengkapi tugas penelitian yang kami
lakukan didaerah kulinjang.

b.Fauna

Hewan yang terdapat didaerah kulinjang cukup


banyak ,tetapi dalam penelitian ini kami hanya mengangkat sapi
dan kucing untuk memenuhi tugas penelitian yang kami lakukan
didaerah kulinjang.

B. WAKTU PENELITIAN

Dalam penelitian yang kami lakukan didaerah kulinjang kami


hanya membutuhkan waktu satu hari untuk menyelesaikan tugas penelitian
yang diberikan oleh guru sosiologi kami yang bernama FUNDARISKA
S.SOS.

C. METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang kami gunakan yaitu metode deskriptif


karena jenis peneltian yang kami lakukan merupakan studi kasus. Metode
deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang
diselidiki dengan menggambarkan keadaan subjek atau objek dalam
penelitian dapat berupa orang, lembaga, masyarakat dan yang lainnya yang
pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau apa adanya.

D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Teknik pengumpulan yang kami gunakan yaitu


wawancara.Wawancara (bahasa Inggris: interview) merupakan percakapan
antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara narasumber dan
pewawancara. Tujuan dari wawancara adalah untuk mendapatkan
informasi yang tepat dari narasumber yang terpercaya. Wawancara
dilakukan dengan cara penyampaian sejumlah pertanyaan dari
pewawancara kepada narasumber.engumpulan data yang kami gunakan
yaitu wawancara .

E. POPULASI DAN SAMPEL


1.Populasi
Populasi adalah kumpulan individu sejenis yang berada pada
wilayah tertentu dan pada waktu yang tertentu pula. Populasi pada
penelitian ini yaitu masyarakat kulinjang.
2. sampel
Tujuan sampel adalah untuk memperoleh data yang akurat dan ada
kaitannya dengan populasi yang menjadi sasaran penelitian, mampu
memberikan informasi yang terkait dengan populasi yang ingin diteliti,
dan informasi yang diperoleh akan menjadi bahan baku dalam
mengambil keputusan.
F. INSTRUMEN PENELITIAN

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila


peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan masalah
yang harus diteliti dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari
responden yang lebih mendalam dan jumlah respondenya sedikit/kecil.
Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur (peneliti telah mengetahui
dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh) maupun tidak
terstruktur (peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah
tersusun secara sistematis dan lengkap sebagai pengumpul datanya) dan
dapat dilakukan secara langsung (tatap muka) maupun secara tidak
langsung (melalui media seperti telepon).

Daftar pertanyaan

1. Apa yang terjadi pada saat konflik tersebut berlangsung?


2. Bagaimana berlangsungnya peristiwa tersebut?
3. Kenapa konflik itu bisa terjadi?
4. Kapan konflik itu terjadi?
5. Dimana konflik itu terjadi?
6. Siapa pelaku dalam konflik tersebut?
G. TEKNIK ANALISIS DATA

Beberapa teknik analisis data yang kami ketahui antara lain


sebagai berikut:

1. Reduksi dan kategorisasi data.Pada tahap ini dilakukan proses


penyederhanaan dan pengkategorian data.
2. Display data,merupakan proses menampilkan data hasil reduksi dan
kategorisasi dalam matriks berdasarkan kriteria tertentu.
3. Penarikan kesimpulan,apabila hasil display data menunjukan bahwa
data yang diperoleh telah cukup sesuai dengan informasi yang
dibutuhkan dimulailah penarikan kesimpulan menggunakan teori dan
hasil data dilapangan.

Anda mungkin juga menyukai