REMAJA DI KULINJANG
TAHUN 2016
DI SUSUN OLEH:
IRDAYANTI
MUH IBNU HAJAR
NUR HAINI
SITI HADIJAH
PENDAHULUAN
Dalam perkelahian antar pelajar, banyak anak remaja yang ikut mengambil
bagian dalam aksi-aksi perkelahian beramai-ramai antar kelompok atau geng
dan antar sekolah. Perkelahian kelompok antar remaja ini merupakan cermin
secara mini perilaku masa remaja saat ini disamping mencerminkan
peningkatan ambisi dan pelampiasan rekasi frustasi negative, sebab mereka
merasa marah, tertekan, dan dihalang-halangi oleh masyarakat dalam
memainkan peran social. Biasanya perilaku mereka juga di dorong oleh
kompensasi pembalasan terhadap perasaan-perasaan inferior/min-pleks, untuk
kemudian di tebus dalam bentuk tingkah laku "melambung dan ngejago" guna
mendapatkan perlakuan lebih terhadapnya.
Tingkah laku kriminal yang terjadi pada remaja pada umumnya merupakan
kegagalan sistem kontrol diri terhadap implus-implus yang kuat dan
dorongan-dorongan instinktif. Dengan adanya implus-implus yang kuat,
dorongan primitive serta sentiment-sentimen hebat, kemudian mereka
salurkan lewat perbuatan kejahatan, kekerasan dan agresi.
3. Tujuan Penelitian
4. Manfaat Penelitian
Ada beberapa hal yang dapat dipandang bermanfaat baik secara akademis
maupun praktis,dengan mengangkat penelitian ini,diantaranya:
a. Kegunaan Akademis(Teoristis)
1.Mempertajam aplikasi teori-teori tentang remaja dan problematikanya,
masalah sosial seperti halnya perkelahian.
b. Kegunaa Praktis
1.Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan sebagai
sumber bacaan untuk perpustakaan,khususnya Jurusan Sosiologi.
2.Dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan apabila penelitian yang
sama diadakan pada waktu-waktu mendatang dan dapat memberikan
sumbangan bagi pemerintah setempat tentang potensi organisasi lokal.
BAB 2
KAJIAN TEORI
A. KONFLIK
1. Pengertian konflik
Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling
memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses
sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) di mana salah
satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan
menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.Tidak satu
masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya
atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang
bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.
Konflik tidak terjadi begitu saja, ada banyak faktor penyebab yang
melatarbelakanginya. Adapun beberapa faktor penyebab konflik
adalah sebagai berikut:
2. Faktor Kebudayaan
4. Interaksi Sosial
5. Perubahan Sosial
3. Menurut ahli
3. Soerjono Soekanto
4. Robbins
5. Alabaness
B. REMAJA
1. Pengertian remaja
Zakiah Darajat memberi pengertian remaja adalah masa
peralihan yang ditempuh oleh seseorang dari kanak-kanak menuju
dewasa atau dapat dikatakan bahwa masa remaja adalah perpanjangan
masa kanak-kanak sebelum mencapai masa dewasa (Darajat, 1993:
69).Menurut Gunarso (1978: 6) remaja adalah masa peralihan dari
masa anak ke masa dewasa, meliputi semua perkembangan yang
dialami sebagai persiapan memasuki masa dewasa.
Sedangkan menurut Andi Mappiare, remaja adalah mereka yang
berada dalam usia 12 tahun sampai 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun
sampai 22 tahun.
2. Ciri-ciri Remaja
Seseorang anak dikatakan remaja apabila telah mengalami haid
pertama bagi wanita dan bagi laki-laki ditandai dengan mimpi basah.
.
3. Sifat-sifat khas pada anak laki-laki
- Sifat aktif berbuat
- Penampilan tingkah lakunya lebih hebat dan meledak
- Rasa bimbang dan takut mulai hilang sedikit demi sedikit.
- Menentukan hak-hak untuk menentukan nasib sendiri.
- Ingin memperlihatkan tingkah laku kepahlawanan.
- Minatnya lebih terarah kepada hal-hal yang abstrak.
C. HIPOTESIS
METODOLOGI PENELITIAN
A. LOKASI PENELITIAN
1. Tempat penelitian
3. Keadaan penduduk
b.Fauna
B. WAKTU PENELITIAN
C. METODE PENELITIAN
Daftar pertanyaan