Anda di halaman 1dari 13

Modul BERILMU

Integrasi dan
Reintegrasi
KELAS XI - SOSIOLOGI

Penyusun: Dinda Febrianti


KOMPETENSI DASAR

▪ Mendeskripsikan definisi dari integrasi sosial


▪ Mendeskripsikan faktor pendorong, penghambat, dan cepat
lambatnya dari integrasi sosial
▪ Menjelaskan jenis serta bentuk dari integrasi sosial
▪ Menjelaskan pengertian dan contoh dari reintegrasi sosial

TUJUAN PEMBELAJARAN

▪ Memahami definisi dari integrasi sosial


▪ Memahami faktor pendorong, penghambat, dan cepat lambatnya
dari integrasi sosial
▪ Memahami jenis serta bentuk dari integrasi sosial
▪ Memahami pengertian dan contoh dari reintegrasi sosial
INTEGRASI DAN REINTEGRASI SOSIAL

DEFINISI DAN SYARAT INTEGRASI


Menurut KBBI, integrasi adalah pembauran sesuatu yang berbeda
hingga menjadi kesatuan yang utuh dan bulat. Dari pengertian tersebut,
dapat diartikan bahwa integrasi sosial adalah proses penyesuaian unsur-
unsur yang berbeda dalam masyarakat, yang meliputi perbedaan
kedudukan sosial, ras, etnik, agama, bahasa, kebiasaan, sistem, nilai dan
norma menjadi satu kesatuan.
Menurut William F. Ogburn dan Mayer Nimkof, syarat terwujudnya
integrasi sosial adalah sebagai berikut:
Anggota-anggota masyarakat merasa berhasil saling mengisi
kebutuhan-kebutuhan di antara mereka.
Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan (konsensus) bersama
mengenai norma dan nilai-nilai sosial yang dilestarikan dan dijadikan
pedoman dalam hal-hal yang dilarang menurut kebudayaan.
Norma-norma dan nilai sosial itu berlaku cukup lama, tidak mudah
berubah, dan dijadikan secara konsisten oleh seluruh anggota
masyarakat.

FAKTOR-FAKTOR INTEGRASI

Faktor Pendorong Integrasi


1. Adanya toleransi terhadap kebudayaan yang berbeda.
Toleransi adalah sikap manusia untuk saling menghormati dan
menghargai perbedaan, baik antarindividu maupun kelompok.
Toleransi dapat mendorong terjadinya komunikasi antara
kebudayaan berbeda dan meminimalisir terjadinya konflik
sehingga integrasi dapat tercipta.
2. Kesempatan yang seimbang dalam bidang ekonomi.
Dalam sistem ekonomi, tiap individu memiliki kesempatan yang
sama untuk bisa mencapai kedudukan tertentu berdasarkan
kemampuan serta jasa yang dimilikinya. Kondisi ini lah yang
kemudian menetralisir perbedaan kesempatan ataupun peluang
dari kebudayaan yang ada. Hal ini juga dapat mendorong terjadinya
integrasi sosial.
3. Adanya sikap positif terhadap kebudayaan lain.
Masing-masing kelompok mengakui bahwa tiap kelompok
memiliki kelebihan dan kelemahan. Hal ini lah yang kemudian
menjadi pengikat antar kelompok dan membuat tiap kelompok
merasa saling membutuhkan sehingga terjadilah integrasi sosial.
4. Adanya sikap terbuka dari golongan yang berkuasa.
Adapun contoh dari golongan yang berkuasa adalah pihak
pemerintah dan golongan mayoritas. Sikap terbuka dapat
diwujudkan dengan cara memberikan kesempatan bagi golongan
minoritas untuk bisa mendapatkan pendidikan, kesehatan, serta
fasilitas-fasilitas umum.
5. Adanya kesamaan dalam unsur-unsur kebudayaan.
Unsur kebudayaan yang sama atau serupa, seringkali lebih mudah
menghilangkan potensi konflik. Suatu kelompok masyarakat yang
mengetahui persamaan unsur budaya dengan kelompok
masyarakat lainnya, lebih mudah berdamai. Umumnya, mereka
akan lebih cepat menghilangkan segala prasangka buruk yang
berpotensi menimbulkan konflik.
6. Adanya perkawinan campuran atau amalgamasi.
Perkawinan atau pernikahan seringkali menjadi solusi
menyelesaikan konflik. Perkawinan campuran yang terjadi antara
dua kebudayaan yang berbeda, dapat mendorong terciptanya
integrasi sosial.
7. Adanya musuh bersama dari luar.
Adanya musuh bersama dari luar cenderung memperkuat
kesatuan masyarakat. Dalam situasi menghadapi ancaman,
mereka akan bersatu untuk melawan musuh tersebut. Sehingga,
setiap kelompok atau golongan bersedia melepaskan sisi egois
masing-masing demi menghadapi musuh bersama.

Faktor Penghambat Integrasi


1. Berkurangnya toleransi dan sikap menghargai
Kurangnya toleransi dan menghargai antar sesama golongan yang
berkonflik, membuat masalah susah diselesaikan. Akibatnya,
konflik yang terjadi makin membesar dan terpelihara.
2. Adanya ketimpangan sosial dan ekonomi
Adanya ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan di
berbagai daerah, menyebabkan ketimpangan sosial dan ekonomi.
Akibatnya, ada kelompok masyarakat yang merasa tidak puas dan
memicu terjadinya konflik sosial.
3. Kurangnya sikap keterbukaan
Kurangnya sikap terbuka dengan kelompok yang mempunyai
golongan berbeda, dapat menimbulkan prasangka atau
pemahaman yang memicu konflik. Prasangka tersebut
menghalangi interaksi sosial dengan kelompok lain, sehingga
integrasi sosial pun sulit untuk didapatkan.

Faktor Cepat Lambatnya Integrasi


1. Homogenitas Kelompok
Semakin homogen kelompok, semakin mudah integrasi tercapai.
2. Besar Kecilnya Kelompok
Semakin kecil kelompok, semakin mudah integrasi tercapai.
3. Mobilitas Geografis
Semakin rendah tingkat mobilitas kelompok (tidak datang dan
pergi), semakin mudah integrasi tercapai.
4. Efektivitas Komunikasi
Semakin efektif dan efisien komunikasi antar kelompok, semakin
mudah integrasi tercapai.

BENTUK INTEGRASI
1. Integrasi Normatif
Integrasi normatif terjadi karena adanya norma yang berlaku di
masyarakat. Norma merupakan pedoman untuk melakukan
hubungan sosial dalam masyarakat yang berisi perintah, larangan, dan
anjuran. Dengan adanya norma, masyarakat dapat bersatu dan
kehidupan yang harmonis bisa terwujud. Seperti contoh yang ada di
Indonesia, banyaknya pulau membuat terjadinya berbagai macam
keberagaman suku dan budaya. Setiap daerah pastinya memiliki
norma yang mengikat dan mengatur di kawasan tersebut. Perbedaan
itu dapat disatukan dengan norma yang dianut bangsa Indonesia,
yakni Bhinneka Tunggal Ika.
2. Integrasi Fungsional
Integrasi fungsional terjadi karena adanya fungsi-fungsi di
masyarakat. Dengan mengedepankan fungsi dari setiap pihak yang
ada, integrasi sosial dapat terbentuk. Sebagai contoh, di masyarakat
terdapat berbagai fungsi profesi berbeda, seperti pedagang, pelaut,
petani, pebisnis, dsb. Jika tiap individu berperan sesuai fungsi masing-
masing dan saling bekerja sama, maka integrasi dapat tercipta.
3. Integrasi Koersif (Paksaan)
Integrasi koersif terbentuk karena adanya pengaruh kekuasaan dari
penguasa. Dalam hal ini penguasa menerapkan cara-cara koersif
(kekerasan). Hal ini dilakukan karena diyakini akan muncul dampak
negatif jika integrasi tidak dilakukan. Contohnya ialah penggunaan
kekerasan oleh polisi saat membubarkan demonstrasi, yang
merupakan wujud konflik di masyarakat.
REINTEGRASI SOSIAL
lL NORMA SOSIAL
Reintegrasi sosial merupakan suatu upaya yang membutuhkan waktu
cukup lama untuk membangun kembali kepercayaan sosial setelah
terjadi disintegrasi sosial. Disintegrasi sosial terjadi karena adanya
perubahan di lingkungan masyarakat, sehingga bisa menimbulkan
permasalahan atau konflik. Maka dari itu, reintegrasi sosial perlu
dilakukan. Adapun tujuan dari reintegrasi sosial adalah untuk
memperbaiki beberapa hal yang menjadi penyebab utama konflik di
lingkungan masyarakat.

Berikut merupakan contoh dari reintegrasi sosial:


1. Angkutan konvensional dan angkutan online
Kehadiran angkutan online telah menurunkan pendapatan angkutan
konvensional. Maka dari itu dilakukan proses reintegrasi sosial berupa
penentuan batas atau aturan antar kedua jenis angkutan ini.
Contohnya angkutan online tidak boleh menaik turunkan penumpang
di daerah yang telah disepakati.
2. Musyawarah
Sebagai negara yang demokratis, ketika terjadi konflik atau
permasalahan, usahakan untuk melakukan diskusi atau musyawarah
agar dapat ditemukan solusi bersama.
3. Lembaga masyarakat
Lembaga masyarakat tersebut di antaranya di bidang politik, hukum,
ekonomi, sosial, budaya, dsb. Setiap masalah atau konflik yang timbul
harus diselesaikan melalui lembaga terkait yang berwenang.
Contohnya, jika terjadi permasalahan hukum, maka serahkan ke
lembaga hukum.
4. Tidak mudah tersulut emosi dan main hakim sendiri
Agar reintegrasi sosial dapat tercapai, sikap mudah tersulut emosi dan
main hakim sendiri haruslah dihilangkan.
LATIHAN SOAL
1. Berikut yang tidak termasuk syarat terwujudnya integrasi adalah...
a. Tiap anggota masyarakat saling mengisi kebutuhan
b. Terciptanya kesepakatan (konsensus) bersama
c. Norma dan nilai sosial yang dihasilkan dapat bertahan lama
d. Norma dan nilai sosial yang dihasilkan mudah untuk diubah
e. Norma dan nilai sosial yang dihasilkan dilakukan dengan konsisten

2. Berikut merupakan contoh integrasi sosial di masyarakat adalah...


a. Made makan di depan Amin yang sedang berpuasa
b. Andi melarang Wita beribadah di gereja
c. Tono memberikan kesempatan kepada Ani untuk beribadah
d. Ani mengajak Wita melakukan hal yang dilarang dalam agamanya
e. Danu mengolok-olok kebudayaan yang Tina miliki

3. Unsur perbedaan apa sajakah yang akan disatukan dalam proses


integrasi sosial?
a. Ras
b. Etnis
c. Agama
d. Kebiasaan
e. Semua benar

4. Berikut merupakan karakteristik dari nilai dan norma sosial yang


dihasilkan dari integrasi, kecuali...
a. Bertahan lama
b. Disepakati banyak orang
c. Dianut dan dihargai banyak orang
d. Mudah diubah
e. Dilakukan secara konsisten
5. Berikut merupakan faktor pendorong dari integrasi sosial, kecuali…
a. Adanya ketimpangan sosial dan ekonomi
b. Kesempatan yang seimbang dalam bidang ekonomi
c. Adanya sikap terbuka dari golongan yang berkuasa
d. Adanya kesamaan dalam unsur-unsur kebudayaan
e. Adanya perkawinan campuran atau amalgamasi

6. 1. Kurangnya sikap keterbukaan


2. Berkurangnya toleransi dan sikap menghargai
3. Adanya ketimpangan sosial dan ekonomi
4. Adanya kesamaan dalam unsur-unsur kebudayaan
Berikut merupakan faktor penghambat dari integrasi sosial adalah...
a. 1, 2, dan 3
b. 1, 2, dan 4
c. 2, 3, dan 4
d. 1, 3, dan 4
e. Semua benar

7. Jika homogenitas suatu kelompok semakin besar, maka...


a. Integrasi akan mudah tercapai
b. Akan terjadi disintegrasi
c. Sulit untuk dilakukannya reintegrasi
d. Integrasi dan reintegrasi sama-sama sulit dilakukan
e. Disintegrasi akan mudah terjadi

8. Faktor apa saja yang dapat mempercepat proses integrasi sosial...


a. Homogenitas kelompok
b. Mobilitas geografis
c. Besar kecilnya kelompok
d. Efektivitas komunikasi
e. Semua benar
9. “Masing-masing kelompok mengakui bahwa tiap kelompok memiliki
kelebihan dan kelemahan.”
Pernyataan tersebut termasuk ke dalam faktor pendorong integrasi
yaitu...
a. Adanya sikap positif terhadap kebudayaan lain
b. Kesempatan yang seimbang dalam bidang ekonomi
c. Adanya sikap terbuka dari golongan yang berkuasa
d. Adanya kesamaan dalam unsur-unsur kebudayaan
e. Adanya perkawinan campuran atau amalgamasi

10. Berikut yang termasuk contoh dari ketimpangan sosial dan ekonomi
yang mengakibatkan disintegrasi adalah...
a. Ketidakmerataan pembangunan di berbagai daerah
b. Timbulnya prasangka buruk kepada kelompok lain
c. Kurangnya toleransi dan menghargai antar sesama golongan
d. Terjadinya perkawinan campuran atau amalgamasi
e. Adanya kesempatan yang sama bagi golongan minoritas

11. Semakin tinggi tingkat mobilitas kelompok, maka...


a. Integrasi akan sulit tercapai
b. Akan terjadi integrasi
c. Sulit untuk dilakukannya reintegrasi
d. Integrasi dan reintegrasi sama-sama mudah dilakukan
e. Integrasi akan mudah terjadi

12. Integrasi normatif dapat terjadi karena adanya...


a. Norma yang berlaku
b. Fungsi masyarakat
c. Paksaan dari pihak berwenang
d. Perintah dari Tuhan
e. Pengaruh dari kelompok lain
13. Penggunaan kekerasan saat membubarkan massa demonstrasi
merupakan contoh integrasi...
a. Normatif
b. Fungsional
c. Koersif
d. Paksaan
e. Jawaban c dan d benar

14. Proses membangun kembali kepercayaan sosial di masyarakat


merupakan pengertian dari...
a. Reintegrasi sosial
b. Integrasi sosial
c. Disintegrasi sosial
d. Integrasi normatif
e. Integrasi koersif

15. Berikut cara yang dapat dilakukan dalam proses reintegrasi sosial,
kecuali...
a. Mengadakan musyawarah
b. Melalui lembaga masyarakat
c. Tidak mudah tersulut emosi
d. Dilakukan secara koersif
e. Tidak main hakim sendiri
KUNCI JAWABAN

1. D
2. C
3. E
4. D
5. A
6. A
7. A
8. E
9. A
10. A
11. A
12. A
13. E
14. A
15. D
SUMBER REFERENSI
Buku Sistem Kebut Semalam (SKS) Menguasai IPS
Pahamify

Anda mungkin juga menyukai