Anda di halaman 1dari 4

TUGAS SOSIOLOGI 4 MINGGU KE 5

(14 – 17 April 2020)


1. Contoh Integrasi social yang telah terjadi di Indonesia :
1. Pembangunan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Jakarta oleh Pemerintah
Republik Indonesia yang diresmikan pada tahun 1976. Di kompleks Taman Mini
Indonesia Indah terdapat anjungan dari semua propinsi di Indonesia (waktu itu ada 27
provinsi). Setiap anjungan menampilkan rumah adat beserta aneka macam hasil budaya
di provinsi itu, misalnya adat, tarian daerah, alat musik khas daerah, dan sebagainya.
2. Sikap toleransi antarumat beragama, walaupun agama kita berbeda dengan teman,
tetangga atau saudara, kita harus saling menghormati.
3. Sikap menghargai dan merasa ikut memiliki kebudayan daerah lain, bahkan mau
mempelajari budaya daerah lain, misalnya masyarakat Jawa atau Sumatra, belajar
menari legong yang merupakan salah satu tarian adat Bali. Selain anjungan dari semua
propinsi di Indonesia, di dalam komplek Taman Mini Indonesia Indah juga terdapat
bangunan tempat ibadah dari agama-agama yang resmi di Indonesia, yaitu masjid
(untuk agama Islam), gereja (untuk agama Kristen dan Katolik), pura (untuk agama
Hindu) dan wihara (untuk agama Buddha). Perlu diketahui, bahwa waktu itu agama
resmi di Indonesia baru 5 (lima) macam.
4. Diadakan Pekan Olahraga Nasional (PON), yaitu perlombaan bidang olahraga tingkat
nasional yang diselenggarakan setiap 4 (empat) tahun sekali. Melalui Pekan Olahraga
Nasional akan terpupuk persatuan Indonesia dan menggali potensi para atlet daerah
untuk dapat berkembang mewakili negara di tingkat internasional.
2. Menurut F. Ogburn dan Meyer Nimkoff menyatakan bahwa integrasi social dapat terjadi
jika anggota masyarakat saling merasakan bahwa mereka berhasil saling menisis
kebutuhan. Suatu masyarakat berhasil membuat kesepakatan bersama tentang nilai
norma social yang pada akhirnya beraku cukup lama dan dijalankan secara konsisten.
Sedangkan faktor yang mempengaruhi cepat atau lambatnya proses integrasi social
diantaranya:

 Homogenitas kelompok. Masyarakat yang lebih homogen cenderung lebih


mudah berintegrasi antar sesama individu di dalamnya karena tidak perlu
melakukan banyak penyesuaian.
 Besar-kecilnya kelompok. Makin besar jumlah anggota, makin lambat juga
proses integrasi karena makin banyak orang yang perlu menyesuaikan diri.
 Mobilitas geografis. Semakin sering anggota suatu masyarakat datang dan pergi,
makin sulit pula integrasi yang terjadi karena belum selesai prosesnya,
anggotanya sudah pergi terlebih dahulu.
 Efektivitas komunikasi. Makin efektif komunikasi yang terjalin, makin cepat pula
integrasinya.

3. Menurut F. Ogburn dan Meyer Nimkoff, syarat berhasilnya suatu integrasi social
adalah :
 Anggota-anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi
kebutuhan-kebutuhan satu dengan yang lainnya. Hal ini berarti kebutuhan fisik
berupa sandang dan pangan serta kebutuhan sosialnya dapat dipenuhi oleh
budayanya.terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan ini menyebabkan masyarakat
perlu saling menjaga keterikatan antara satu dengan yang lain.
 Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan (consensus) bersama mengenai
norma-norma dan nilai-nilai social yang dilestarikan dan dijadikan pedoman
dalam berintegrasi satu dengan yang lainnya, termasuk menyepakati hal-hal
yang dilarang menurut kebudayaannya.
 Norma-norma dan nilai social itu berlaku cukup lama dan dijalankan secara
konsisten serta tidak mengalami perubahan sehingga dapat menjadi aturan baku
dalam melangsungkan proses interaksi social.

4. Integrasi vertikal merupakan upaya mewujudkan integrasi dengan menjebatani


perbedaan-perbedaan antara pemerintah dan rakyat. Integrasi nasional dalam dimensi
yang demikian biasa disebut dengan integrasi politik. Sedangkan dimensi horisontal dari
integrasi adalah dimensi yang berkenaan dengan upaya mewujudkan persatuan di
antara perbedaan-perbedaan yang ada dalam masyarakat itu sendiri, baik perbedaan
wilayah tempat tinggal, perbedaan suku, perbedaan agama, perbedaan budaya, dan
pernedaan-perbedaan lainnya.
Jadi integrasi horisontal merupakan upaya mewujudkan integrasi dengan menjembatani
perbedaan antar kelompok dalam masyarakat. Integrasi nasional dalam dimensi ini
biasa disebut dengan integrasi teritorial.

5. Integrasi social terdiri dari beberapa bentuk :


a.  Integrasi Atas Dasar Paksaan
Integrasi atas dasar paksaan terlihat ketika terjadi konflik antara dua kelompok
yang sulit mencapai penyelesaian maka akan dilakukan cara pemaksaan untuk
menghentikan permusuhan yang terjadi. Penghentian permusuhan ini dilakukan
oleh pihak ketiga yang lebih dominan atau memiliki kedudukan yang lebih tinggi
dibandingkan dengan pihak-pihak yang berkonflik, misalnya pemerintah. Upaya
meredam konflik dengan pemaksaan sering pula dilakukan dalam bentuk sanksi
dari pemerintah (govemmental sanction). Jenis-jenis sanksi yang lazim
diterapkan, antara lain penyensoran media massa, pembatasan partisipasi
politik, dan pengawasan. Contohnya : Integrasi atas dasar paksaan terlihat ketika
terjadi konflik antara dua kelompok yang sulit mencapai penyelesaian maka akan
dilakukan cara pemaksaan untuk menghentikan permusuhan yang terjadi.
b. Integrasi normatif
Integrasi normatif adalah integrasi yang terjadi akibat adanya norma-norma yang
berlaku dimasyarakat. Contohnya : masyarakat yang disatukan dengan bhineka
tunggal ika, masyarakat yang disatukan dengan kerja bakti, masyarakat yang
disatukan dengan mendengar lagu indonesia raya, masyarakat yang disatukan
dengan musyawarah, dan masyarakat yang disatukan dengan hidup rukun.
c. Integrasi fungsional
Integrasi fungsional, integrasi yang terbentuk sebagai akibat adanya fungsi-fungsi
tertentu dalam masyrakat. Contoh Indonesia yang terdiri dari berbagai suku,
mengintegrasikan dirinya dengan melihat fungsi masing-masing. Contohnya :
Dalam sebuah keluarga terdapat saling ketergantungan didalamnya di mana
anggota-anggota dalam keluarga memiliki perannya masng-masing dan
indonesia yang terdiri dari berbagai suku dan bangsa,  mengintegrasikandirinya
dengn melihat fungsi masing-masing , contohnya suku bugis melaut,  suku jawa
bertani , minang pandai berdagang.
d.   Integrasi Atas Dasar Saling Ketergantungan ekonomi
Ekonomi Faktor ekonomi memang paling banyak memberikan pengaruh
terhadap proses integrasi sosial dalam masyarakat. Tidak ada satupun kelompok
sosial dalam masyarakat yang mampu memenuhi kebutuhannya sendiri, mereka
selalu memerlukan bantuan orang atau kelompok lain untuk memenuhi
kebutuhannya sehingga terjadi integrasi sosial. Contohnya : Ketergantungan
ekonomi misalnya hanya satu pedagang menjual minyak maka masyarakat pasti
menaruh ketergantungan kepada si penjual tersebut. Akibatnya, terjadi
ketergantungan ekonomi.
e.  Solidaritas Mekanis
Solidaritas mekanis merupakan integrasi sosial yang didasarkan pada kesadaran
kolektif. Solidaritas mekanis dapat dilihat pada organisasi-organisasi keagamaan.
Individu-individu yang tergabung dalam organisasi keagamaan tidak diikat oleh
paksaan fisik atau harapan mendapatkan keuntungan, akan tetapi karena adanya
kepercayaan bersama, cita-cita, dan komitmen moral. Ciri khas dari solidaritas
mekanis adalah bahwa solidaritas ini didasarkan pada suatu tingkat homogenitas
yang tinggi dalam kepercayaan, sentimen, dan komitmen moral. Contoh:
kelompok-kelompok adat yang ada di berbagai provinsi di Indonesia. Misalnya
suku Baduy dalam di Banten, suku Anak Dalam di Jambi, dll.
f.  Solidaritas Organis
Solidaritas organis diikat oleh kesadaran saling ketergantungan di antara bagian-
bagian dalam masyarakat. Solidaritas ini bertujuan untuk memperkokoh
pertahanan kelompoknya dengan berbagai cara, seperti dengan membentuk
organisasi sosial untuk kesejahteraan dan pertahanan bersama atau dengan
mendirikan lembaga-lembaga pendidikan untuk memperkuat ketahanan budaya.
Sebagai contoh sederhana, petani menghasilkan makanan untuk memberi
makan para pekerja pabrik yang memproduksi traktor, pada akhirnya,
memungkinkan petani untuk menghasilkan lebih banyak hasil panen dengan
traktor.

Anda mungkin juga menyukai