Anda di halaman 1dari 10

MORENAL UNEFA : JURNAL RADIOLOGI Vol 7 No 1 Tahun 2019

p-ISSN 2339-2126; e-ISSN : 9999-9999

TEKNIK PEMERIKSAAN THORAX PROYEKSI PA


(POSTERIOR-ANTERIOR) DENGAN KASUS TB
(TUBERCULOSIS) MILITER DI INSTALASI RADIOLOGI
RUMAH SAKIT EFARINA ETAHAM BERASTAGI

*Juni sinarinta Purba, *Sabrianai Suci Zasneda, Rika Syahfitri Saragih


*Dosen Radiodiagnostik dan Radioterapi Universitas Efarina
Mahasiswa Radiodiagnostik dan Radioterapi Universitas Efarina

ABSTRAK
Tuberculosis paru merupakan penyakit infeksi yang menjadi masalah kesehatan
dalam masyarakat. Penyakit Tuberculosis paru disebabkan bakteri berbentuk (basil) yang
dikenal dengan nama Mycobacterium Tuberculosis. Penularan penyakit ini melalui
perantaraan ludah atau dahak penderita yang mengandung basil berculosis paru.
Pada saat penderita batuk, butir-butir ludah berterbangan di udara dan terhirup oleh
orang sehat, sehingga masuk kedalam paru-parunya, yang kemudian menyebabkan
penyakit Tuberculosis Paru. Rontgen Thorax adalah foto Dada yang menunjukan
Jantung, Paru-paru, Saluran Pernafasan, Pembuluh Darah. Rontgen Thorax juga
dapat dapat menunjukan tulang Belakang, termasuk tulang Payudara, tulang Rusuk,
tulang Selangka, dan bagian atas tulang Belakang. Pemeriksaan Radiologi adalah
pemeriksaan yang sangat tepat digunakan utk mengetahui Anatomi dan Fisiologi dari
suatu organ sehingga kelainan yang terlihat dapat membantu menegakkan diagnosa,
sehingga dilakukannya pemeriksaan Thorax dengan proyeksi PA (Posterior-Anterior)
(Rasad, 2005).
Kata Kunci: Thorax, Tuberculosis Milier, Radiologi

ABSTRACT
Pulmonary tuberculosis is an infectious disease that is a health problem in the community.
Pulmonary tuberculosis is caused by a bacterial form (bacilli) known as Mycobacterium
Tuberculosis. Transmission of this disease through the mediation of saliva or phlegm of
patients containing pulmonary bacilli. At the time of cough sufferers, spit grains fly in the air
and inhaled by healthy people, so that it enters the lungs, which then causes pulmonary
tuberculosis. Thorax X-ray is a chest photograph showing the heart, lungs, respiratory tract,
blood vessels. Thorax X-rays can also show the backbone, including the breast bone, ribs,
collarbone, and upper spine. Radiology Examination is a very appropriate examination
used to know the Anatomy and Physiology of an organ so

TEKNIK PEMERIKSAAN THORAX PROYEKSI PA (POSTERIOR-ANTERIOR) DENGAN KASUS TB


(TUBERCULOSIS) MILITER DI INSTALASI RADIOLOGI RUMAH SAKIT EFARINA ETAHAM BERASTAGI 1
MORENAL UNEFA : JURNAL RADIOLOGI Vol 7 No 1 Tahun 2019
p-ISSN 2339-2126; e-ISSN : 9999-9999

that abnormalities that are seen can help establish the diagnosis, so that the Thorax
examination with PA (Posterior-Anterior) projection (Rasad, 2005).

Keywords: Thorax, Tuberculous Tuberculosis, Radiology

PENDAHULUAN
Menurut Sholeh S. Naga 2014 penyakit Tuberculosis paru merupakan
penyakit infeksi yang menjadi masalah kesehatan dalam masyarakat. Penyakit
Tuberculosis paru disebabkan bakteri berbentuk (basil) yang dikenal dengan
nama Mycobacterium Tuberculosis. Penularan penyakit ini melalui perantaraan
ludah atau dahak penderita yang mengandung basil berculosis paru. Pada saat
penderita batuk, butir-butir ludah berterbangan di udara dan terhirup oleh orang
sehat, sehingga masuk kedalam paru-parunya, yang kemudian menyebabkan
penyakit Tuberculosis Paru (Sholeh S. Naga,2014).
Rontgen Thorax adalah foto Dada yang menunjukan Jantung, Paru-paru,
Saluran Pernafasan, Pembuluh Darah. Rontgen Thorax juga dapat dapat
menunjukan tulang Belakang, termasuk tulang Payudara, tulang Rusuk, tulang
Selangka, dan bagian atas tulang Belakang.
Rontgen Thorax merupakan tes pencitraan yang paling umum digunakan
untuk menemukan masalah didalam Dada.
Jika seorang terjangkit bakteri penyebab Tuberculosis, akan berakibat
buruk, seperti menurunkan daya kerja atau produktivitas kerja, menularkan
kepada orang lain terutama kepada keluarga yang tinggal serumah, dan dapat
menyebabkan kematian. Pada penyakit Tuberculosis jaringan yang paling
diserang adalah paru-paru (Sholeh S. Naga,2014).
Tuberculosis Milier adalah jenis dari Tuberculosis yang ditandai dengan
penyebaran luas pada tubuh manusia dan dengan ukuran luka yang kecil (1-5
mm). Nama kondisi ini berasal dari pola yang terlihat pada Radiografi Thorax
dengan banyaknya bercak kecil yang menyebar diseluruh paru-paru dan terlihat
seperti biji millet yang memberikan istilah “Milier”. Tuberculosis Milier dapat
mempengaruhi organ apapun, termasuk paru-paru, hati dan limpa (Sholeh S.
Naga,2014).

TEKNIK PEMERIKSAAN THORAX PROYEKSI PA (POSTERIOR-ANTERIOR) DENGAN KASUS TB


(TUBERCULOSIS) MILITER DI INSTALASI RADIOLOGI RUMAH SAKIT EFARINA ETAHAM BERASTAGI 2
MORENAL UNEFA : JURNAL RADIOLOGI Vol 7 No 1 Tahun 2019
p-ISSN 2339-2126; e-ISSN : 9999-9999

Tuberculosis Milier ditemukan sebanyak 2% dari kasus terlapor


Tuberculosis dan berperan hingga 20% di seluruh kasus paru. Namun kondisi
dapat ditangani dengan mengurangi faktor-faktor resiko yang telah dianjurkan
dokter yang bersangkutan (Sholeh S. Naga,2014)
Pemeriksaan foto Thorax merupakan pemeriksaan yang sangat penting.
Kemajuan yang sangat pesat selama dasawarsa terakhir dalam teknik
pemeriksaan foto Thorax dan pemeriksaan foto Thorax dengan sinar Rontgen ini
suatu keharusan rutin. Pemeriksaan paru tanpa pemeriksaan Rontgen saat ini
dapat dianggap tidak lengkap. Menurut Rasad 2014 dalam tulisannya dalam foto
Thorax dapat menilai berbagai kelainan dini dalam paru sebelum timbul gejala-
gejala klinis, sehingga pemeriksaan secara rutin pada orang-orang yang tidak
mempunyai keluhan apa-apa (Mass-Chest-Survey) sudah menjadi prosedur yang
lazim dalam pemeriksaan kesehatan masyarakat secara masal, seperti yang
dilakukan pada para mahasiswa, murid sekolah, anggota alat negara,
pegawai perusahaan, serta para karyawan lainnya, misalnya sarang
Tuberculosis yang hanya sekecil 2 mm diameternya, mungkin telah dapat
dilihat pada foto Rontgen, sedangkan pemeriksaan fisik klinis tentu tidak akan
berhasil menemukan sarang sekecil ini (Rasad 2005).
Pemeriksaan Radiologi adalah pemeriksaan yang sangat tepat digunakan
utk mengetahui Anatomi dan Fisiologi dari suatu organ sehingga kelainan yang
terlihat dapat membantu menegakkan diagnosa, sehingga dilakukannya
pemeriksaan Thorax dengan proyeksi PA (Posterior-Anterior) (Rasad, 2005).
Berdasarkan uraian latar belakang diatas menjelaskan tentang
peradangan pada paru maka penulis akan membuat Karya Tulis Ilmiah dengan
judul “Teknik Pemeriksaan Thorax proyeksi PA (Posterior-Anterior) dengan
Kasus TB (Tuberculosis) Milier di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Efarina
Etaham Berastagi”.

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian adalah penelitian Data Kualitatif. Menurut Hidayat, 2007
Penelitian Data Kualitatif adalah suatu metode penelitian yang dilakukan dengan
pengumpulan data dengan melihat atau menganalisis dokumen-dokumen yang

TEKNIK PEMERIKSAAN THORAX PROYEKSI PA (POSTERIOR-ANTERIOR) DENGAN KASUS TB


(TUBERCULOSIS) MILITER DI INSTALASI RADIOLOGI RUMAH SAKIT EFARINA ETAHAM BERASTAGI 3
MORENAL UNEFA : JURNAL RADIOLOGI Vol 7 No 1 Tahun 2019
p-ISSN 2339-2126; e-ISSN : 9999-9999

ada di suatu Rumah Sakit. Tujuan utama untuk menyimpulkan tentang suatu
keadaan secara objektif (Hidayat, 2007).
Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Instalasi Radiologi Rumah Sakit
Efarina Etaham Berastagi.
Waktu penelitian dan pengambilan data kasus TB (Tuberculosis) Milier di
Instalasi Rumah Sakit Efarina Etaham Berastagi.
Teknik pemeriksaan data yaitu data sekunder. Metode yang digunakan
dalam penulisan makalah ilmiah ini mengunakan metode Kualitatif, adapun
pendekatan yang digunakan adalah suatu kasus dengan teknik (Hidayat, 2007)
:
1. Observasi dengan pengamatan secara langsung terhadap Data tentang
hal yang berkaitan dengan masalah klien.
2. Studi dokumentasi dilakukan dengan secara mencari sumber informasi
yang didapat dari status pasien dan hal yang berhubungan dengan
masalah pasien. Studi literature (kepustakaan) yaitu dengan mempelajari
buku, makalah dan sumber-sumber lain untuk mendapatkan dasar-dasar
ilmiah yang berhubungan dengan kasus TB (Tuberculosis) Milier
sehingga dapat membandingkan antara teori dengan pelaksanaan yang
ada pada kasus TB (Tuberculosis) Milier di Rumah Sakit. Pada
penelitian ini peneliti mengamati pelaksanaan pemeriksaan Thorax mulai
dari awal sampai selesai.
Jadwal Penelitian dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “
Teknik Pemeriksaan Thorax pada Kasus TB (Tuberculosis) Milier di Instalasi
Radiologi Rumah Sakit Efarina Etaham Berastagi terdapat pada Table 1.1

TEKNIK PEMERIKSAAN THORAX PROYEKSI PA (POSTERIOR-ANTERIOR) DENGAN KASUS TB


(TUBERCULOSIS) MILITER DI INSTALASI RADIOLOGI RUMAH SAKIT EFARINA ETAHAM BERASTAGI 4
MORENAL UNEFA : JURNAL RADIOLOGI Vol 7 No 1 Tahun 2019
p-ISSN 2339-2126; e-ISSN : 9999-9999

Tabel 1.1 Jadwal Penelitian

No Kegiatan Mei Juni Juli Ags Sept


Pembuatan
1 Proposal
Seminar
2 Proposal
Perbaikan
3 Proposal
Pengumpulan
4 Data
Penulisan
5 KTI
6 Ujian KTI

PEMBAHASAN
Gambaran umum lokasi penelitian di Instalasi Rumah Sakit Efarina
Etaham Berastagi
1. Hasil Penelitian
a. Identitas Pasien
o Nama Pasien : Junedi
Bintang,
o Jenis Kelamin : Laki-laki
o Umur : 29 Tahun
o No. RM : 00-08-6658

o Jenis Pemeriksaan : RO Thorax


o Keterangan Klinis : Sesak + Batuk

b. Riwayat Penyakit
Berdasarkan pengakuan pasien, pasien adalah korban tertularnya
penyakit Tuberculosis yang diderita oleh teman kerja, yang awalnya pasien
tidak tahu teman kerjanya tersebut mengalami penyakit Tuberculosis yang
telah lama diderita. Setelah beberapa bulan kemudian teman kerja pasien
tersebut tiba-tiba masuk ke Rumah Sakit karena sudah parahnya penyakit
yang diderita teman tersebut. Beberapa minggu kemudian pasien juga sudah

TEKNIK PEMERIKSAAN THORAX PROYEKSI PA (POSTERIOR-ANTERIOR) DENGAN KASUS TB


(TUBERCULOSIS) MILITER DI INSTALASI RADIOLOGI RUMAH SAKIT EFARINA ETAHAM BERASTAGI 5
MORENAL UNEFA : JURNAL RADIOLOGI Vol 7 No 1 Tahun 2019
p-ISSN 2339-2126; e-ISSN : 9999-9999

sering mengalami Batuk dan Sesak Nafas yang hari ke hari selanjutnya
bertambah parah sehingga pasien melakukan pemeriksaan ke Rumah Sakit
Efarina Etaham Berastagi termasuk pemeriksaan di Instalasi Radiologi yang
menghasilkan gambaran Radiograf Thorax dengan banyaknya bercak-
bercak di paru-paru.
2. Pelaksanaan Pemeriksaan
a. Surat Permintaan Foto
Pasien membawa surat permintaan foto ossa pedis dengan klinis post
trauma,kemudian pasien dibawa ke ruangan pemeriksaan dan surat
pengantar dibaca oleh petugas (Radiografer) serta melakukan pemeriksaan
sesuai dengan prosedur pemeriksaan.
b. Persiapan Alat Pesawat Sinar-X
o Nama/Merk : EST 5000
S/F601HF
HIGE
o No seri tabung : 640191713
o kV Maksimum : 500 kV
o Jenis tabung : Doubel Focus
c. Accesories
Adapun kelengkapan Radiografi yang dibutuhkan pada pemeriksaan
calcaneus adalah :
 Kaset dan film yang digunakan adalah ukuran 35 cm x 35 cm sebanyak
1 lembar menggunakan grid
 Film yang digunakan adalah Blue sensitive dengan kecepatanHigh speed
 Marker digunakan sebagai tanda atau kode untuk identifikasi pasien,
yaitu tanda letak Anatomi (R)
 Intesifying screen yang digunakan adalah Blue emiting dengan
kecepatan High Speed.
3. Teknik Pemeriksaan
Adapun Teknik Pemeriksaan untuk memperlihatkan TB (Tuberculosis)
Milier pada foto Thorax di Instalasi Rumah Sakit Efarina Etaham Berastagi.
a. Proyeksi PA (Posterior-Anterior)

TEKNIK PEMERIKSAAN THORAX PROYEKSI PA (POSTERIOR-ANTERIOR) DENGAN KASUS TB


(TUBERCULOSIS) MILITER DI INSTALASI RADIOLOGI RUMAH SAKIT EFARINA ETAHAM BERASTAGI 6
MORENAL UNEFA : JURNAL RADIOLOGI Vol 7 No 1 Tahun 2019
p-ISSN 2339-2126; e-ISSN : 9999-9999

 Tujuan : Untuk
memperlihatkan
gambaran pada
Anatomi Thorax
dari sisi PA
(Posterior
Anterior)
 Posisi Pasien : Pasien berdiri
menghadap ke
Bucky Stand
 Posisi Objek : Dada pasien
ditempelkan ke
Bucky Stand dan
kedua tangan
memeluk Bucky
Stand.

Hasil foto Thorax telihat pada gambar berikut:

 Central Point (CP) : MSP setinggi CV Thoracal VI


 Central Ray (CR) : Tegak Lurus Horizontal
 Focus Film Distance : 180 cm

 Kondisi Pemotretan : kV 64, mA


160 daN

TEKNIK PEMERIKSAAN THORAX PROYEKSI PA (POSTERIOR-ANTERIOR) DENGAN KASUS TB


(TUBERCULOSIS) MILITER DI INSTALASI RADIOLOGI RUMAH SAKIT EFARINA ETAHAM BERASTAGI 7
MORENAL UNEFA : JURNAL RADIOLOGI Vol 7 No 1 Tahun 2019
p-ISSN 2339-2126; e-ISSN : 9999-9999

mAs 80
 Kaset : 35 x 35 cm
 Kriteria Gambar :
o Foto mencakup keseluruhan Thorax
o Bagian Atas : Apeks paru-paru tidak terpotong
o Bagian bawah : Kedua sinus Costophrenicus tidak terpotong
o Diafragma mencapai iga ke-9 belakang
4. Evaluasi Hasil Foto
Setelah dilakukan pelaksanaan pemeriksaan secara Radiografi dari
Thorax pada kasus TB (Tuberculosis) Milier, mulai dari pelaksanaan
pemeriksan sampai proses pencucian film, maka foto Rontgen yang dihasilkan
dapat dievaluasi sebagai berikut :
a. Evaluasi hasil pemeriksaan proyeksi PA (Posterior-Anterior)
 Tampak gambaran Thorax dari posisi PA (Posterior-Anterior).
 Ukuran film 35 cm x 35 cm.
 Ketajaman gambar cukup.
 Densitas gambar Radiografi cukup
 Detail gambar Radiografi cukup
 Kontras gambar Radiografi cukup
5. Pengolahan Film
Pengolahan film yang digunakan di Instalasi Radiologi Rumah Sakit
Efarina Etaham Berastagi adalah menggunakan Automatic Processing yang
mempunyai 4 tahapan, yaitu:
“DEVELOVER > FIXER > AIR BERSIH > PENGERINGAN”

6. Hasil Bacaan Dokter Spesialis Radiologi


Dokter Spesialis Radiologi Rumah Sakit Efarina Etaham Berastagi
menyebutkan hasil bacaan Foto Thorax pada proyeksi PA (Posterior-Anterior)
- Cor tidak membesar
- Tampak Infiltrat Noduler Multiple merata kedua lapang Paru
- Kesan : TB Milier

TEKNIK PEMERIKSAAN THORAX PROYEKSI PA (POSTERIOR-ANTERIOR) DENGAN KASUS TB


(TUBERCULOSIS) MILITER DI INSTALASI RADIOLOGI RUMAH SAKIT EFARINA ETAHAM BERASTAGI 8
MORENAL UNEFA : JURNAL RADIOLOGI Vol 7 No 1 Tahun 2019
p-ISSN 2339-2126; e-ISSN : 9999-9999

KESIMPULAN
Setelah melakukan pemeriksaan foto Thorax pada kasus TB
(Tuberculosis) Milier di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Efarina Etaham
Berastagi maka penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Foto Thorax pada kasus TB (Tuberculosis) Milier detail dan ketajaman
sangat dibutuhkan. Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah saya ini
menggunakan kondisi kV : 64, mA : 180, dan mAs : 80
2. Penggunaan luas lapangan penyinaran sangat penting di perhatikan,
agar objek yang akan dilihat berada di tengah-tengah film. Dalam
pemulisan Karya Tulis Ilmiah saya ini membuat Luas sinar mencakup
semua bagian dada supaya gambaran tidak terpotong.
3. Dari segi Proteksi, perlindungan terhadap Radiasi sangat penting
diperhatikan, agar Dosis yang di terima pasien, personil, dan masyarakat
di sekitarnya sekecil mungkin, sehingga terhindar dari bahaya Radiasi.
Dalam Penulisan Karya Tulis Ilmiah saya ini menggunakan Apron, TLD,
dan Film Badge untuk menghindari bahayanya Radiasi..
4. Proses pencucian film juga berpengaruh dengan tinggi atau rendahnya
kondisi pemotretan pada alat pencucian Film. Dalam penulisan Karya
Tulis Ilmiah saya ini menggunakan Automatic Processing

DAFTAR PUSTAKA
Naga, S. Soleh. 2014. Buku Panduan Lengkap Penyakit Dalam Edisi 1.
Yogyakarta: Diva Pres.
Ethel, Slone. 2003. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula/ahli Bahasa Edisi
3. James Veldman. Editor Bahasa Indonesia, Palupi Widyastuti –
Jakarta: EGC.
Pearce, C Evelyn. 2009. Anatomi dan Fisiologi untuk Para Medis Edisi 2.
Jakarta : Penerbit Gramedia.
Pearce, C Evelyn. 2011. Ajar Setiatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut) Edisi 2.
Jakarta: FKUI Anatomi dan Fisiologi untuk Para Medis Edisi 2.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

TEKNIK PEMERIKSAAN THORAX PROYEKSI PA (POSTERIOR-ANTERIOR) DENGAN KASUS TB


(TUBERCULOSIS) MILITER DI INSTALASI RADIOLOGI RUMAH SAKIT EFARINA ETAHAM BERASTAGI 9
MORENAL UNEFA : JURNAL RADIOLOGI Vol 7 No 1 Tahun 2019
p-ISSN 2339-2126; e-ISSN : 9999-9999

Syaifuddin. 2011. Anatomi dan Fisiologi: Kurikulum Berbasis Kompetensi


untuk Keperawatan dan Kebidanan Edisi 4. Jakarta: EGC.
Crofton, J dan WHO. 2002. Tuberculonis Klinis. Jakarta: Widya Medika.
Jakarta : EGC.
Syahriah, Rasad. 2005. Radiologi Diagnostik Edisi 2. Jakarta: FKUI.
Clark’s K. C 2005. Positioning in Radiograpy Edisi 13. London: Inford Limited.

TEKNIK PEMERIKSAAN THORAX PROYEKSI PA (POSTERIOR-ANTERIOR) DENGAN KASUS TB


(TUBERCULOSIS) MILITER DI INSTALASI RADIOLOGI RUMAH SAKIT EFARINA ETAHAM BERASTAGI 10

Anda mungkin juga menyukai