Anda di halaman 1dari 9

Prosedur Pemeriksaan Radiografi Thorax Pediatrik : Serial Kasus

Pra Proposal Karya Tulis Ilmiah

Diajukan sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikan

Diploma III Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi

Diajukan Oleh :

VIANDHIEKA RAHMA LARASATI

NIM.P1337430318076

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN

RADIOTERPAI PURWOKERTO

JURUSAN TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

2020
A. JUDUL KARYA TULIS ILMIAH

Prosedur Pemeriksaan Radiografi Thorax Pediatrik : Serial Kasus

B. LATAR BELAKANG

Sistem respirasi atau sistem pernapasan adalah pertukaran

substansi-substansi gas antara udara yang kita hirup dan aliran darah.

Sistem respirasi terdiri dari bagian bagian tubuh yang dilewati udara mulai

dari hidung dan mulut sampai ke paru-paru. Empat bagian umum sistem

respirasi adalah faring,trakea,broncus, dan paru-paru. Struktur penting

pada sistem respirasi adalah diafragma yang berbentuk kubah yang

merupakan dasar dari otot inspirasi. Setiap setengah bagian dari diafragma

disebut hemidiapraghma. Ketika diafragma bergerak ke bawah, akan

menyebabkan penambahan volume pada rongga thorax. Paru-paru

merupakan salah satu bagian dari sistem pernapasan. Terletak di setiap sisi

pada rongga thorax. Paru-paru kanan tersusun dari 3 lobus yaitu superior

pada bagian atas,middle, dan inferior pada bagian bawah. Lobus tersebut

dipisahkan oleh 2 fissure.Fissure yang memisahkan bagian inferior dan

middle lobus disebut oblique fissure. Fissure yang memisahkan bagian

superior dan middle lobus disebut horizontal fissure. Paru-paru kiri hanya

terdiri dari 2 lobus yaitu superior pada bagian atas dan inferior pada bagian

bawah. Lobus dipisahkan oleh oblique fissure (Lampignano,2018).

Chest atau thorax merupakan bagian anatomi tubuh yang terletak

di antara leher dan perut. Terdiri dari sternum,12 pasang ribs dan 12

vertebra thoracal. Bagian rongga thorax terdiri dari bagian


superior,inferior, dan didalamnya terdapat 2 paru-paru yang dibatasi oleh

rongga mediastinum. Muskuloskeletal thorax berfungsi untuk melindungi

organ pernapasan dan peredaran darah dalam rongga thorax. Thorax

berfungsi sebagai pelindung jantung, paru-paru, dan tempat terjadinya

sistem pernapasan. (Lampignano,2018).

Terdapat beberapa gangguan sistem pernapasan yang mungkin

terjadi baik pada orang dewasa ataupun anak-anak. Gangguan yang sering

ditemui diantaranya pneumothorax,dengue hemorragic fever atau demam

berdarah, dan pneumonia. Pneumothorax adalah kondisi di mana terjadi

penumpukan udara pada parietalis dan pleura visceralis. Rongga pleura

adalah rongga yang terletak di antara selaput yang melapisi paru-paru dan

rongga dada. Pneumothorax dapat dikategorikan menjadi pneumothorax

spontan atau iatrogenik dan pneumothorax tidak spontan atau non

iatrogenik (Propodis, dkk, 2014).

Dengue Hemorragic Fever atau demam berdarah adalah penyakit

yang ditularkan dengan perantara vektor. Vektor utama penularan dan

persebarannya adalah Aedes aegypti dan Aedes albopictus

(Kemenkes,2015). Manifestasi klinis dari virus dengue ini berupa

demam,nyeri otot, dan atau nyeri sendi yang disertai diathesis hemorragik,

limfadenopati, leukopemia, trombositopenia, dan ruam (Suhendro,2014)

Pneumonia adalah suatu peradangan parenkim paru bagian distal

dari bronkiolus termanils yang terdiri dari bronkiolus respiratorius dan

alveoli. Pneumonia juga menyebabkan terjadinya konsolidasi jaringan


paru dan gangguan pertukaran gas setempat (Dahlan, 2014). Pneumonia

dapat disebabkan dari beberapa mikroorganisme seperti

bakteri,virus,jamur, dan protozoa. Pneumonia ini menduduki urutan ke – 9

dari penyebab kematian utama di Indonesia, yaitu sebesar 2,1%

(Riskesdas, 2013) dan menurut data statistik Badan Peneliti dan

Pengembangan Kesehatan Indonesia,kasus pneumonia di Indonesia

mengalami kenaikan dari 1,6% menjadi 2% (Riskesdas, 2018). Salah satu

pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk menegakkan diagnosa pada

gangguan sistem pernapasan adalah dilakukannya pemeriksaan radiografi

thorax.

Pemeriksaan radiografi thorax adalah pemeriksaan yang dilakukan

dengan menggunakan sinar-x untuk melihat kondisi organ yang berada di

rongga dada seperti jantung dan paru-paru. Pemeriksaan radiologi thorax

merupakan pemeriksaan yang sering dilakukan oleh setiap orang.

Pemeriksaan ini tidak hanya dilakukan pada orang dewasa, tetapi juga

dapat dilakukan pada pediatrik.

Pemeriksaan radiografi thorax pediatrik pada dasarnya hampir

sama dengan pemeriksaan radiografi thorax pada orang dewasa. Tetapi

dalam pemeriksaan thorax pediatrik dibutuhkan perlakuan dan keahlian

khusus karena bayi dan anak-anak harus ditangani dengan hati hati.

Penggunaan faktor eksposi KV rendah (70-85) dan waktu pemaparan

sependek mungkin (untuk mencegah gerakan) juga harus diperhatikan.

Pendekatan dengan pasien pediatrik membutuhkan kesabaran dan harus


memperhatikan penggunaan immobilisasi (Lampignano, 2018). Termasuk

golongan pediatrik jika pasien tersebut adalah bayi dan anak anak usia 12-

14 tahun (Lampignano, 2018).

Menurut Lampignano (2018), proyeksi rutin yang digunakan untuk

pemeriksaan radiografi thorax pediatrik adalah proyeksi Anteroposterior

(AP) supine atau Posteroanterior (PA), dan Lateral. Ketiga proyeksi

tersebut dilakukan dengan menggunakan alat immobilisasi seperti Tamm-

em-Board atay sandbags. Bila pasien dalam keadaan kooperatif, maka

lebih baik diposisikan dalam keadaan erect dengan menggunakan alat

immobilisasi Pigg-O-Start. Menurut Clark (2016), pemeriksaan radiografi

thorax pada pediatrik dibedakan menjadi 2 kategori yaitu untuk bayi

neonatal dan post neonatal. Untuk bayi neonatal, proyeksi basic yang

digunakan adalah Anteroposterior (AP) supine dan proyeksi alternative

yang digunakan adalah Posteroanterior (PA) prone. Untuk pediatrik post-

neonatal, proyeksi basic yang digunakan adalah Posteroanterior (PA)

erect dan alternative yang digunakan adalah Anteroposterior (AP) erect

atau supine.

Berdasarkan artikel jurnal dan repository yang didapat penulis,

terdapat perbedaan penggunaan proyeksi pemeriksaan radiografi thorax

pediatrik terhadap 3 patologi yang berbeda yaitu Pneumothorax, DHF, dan

Pneumonia. Dalam jurnal yang berjudul “Pneumoperitoneum without

Intestinal Perforation in a Neonate” (Gummalla et al., 2017) menjelaskan

bahwa pemeriksaan thorax pediatrik dengan patologi pneumothorax


dilakukan dengan proyeksi Anteroposterior (AP) supine dan Lateral

kanan. Dalam karya tulis ilmiah yang berjudul “Prosedur Pemeriksaan

Radiografi Thorax Pada Pediatrik dengan Klinis Demam Berdarah

Dengue di Instalasi Radiologi RSUD Sunan Kalijaga Demak” Ngafifudin,

Soleh (2019) menjelaskan prosedur pemeriksaan radiologi thorax pada

pasien pediatrik dengan klinis DHF/DBD di Instalasi Radiologi RSUD

Sunan Kalijaga Demak menggunakan proyeksi Right Lateral Decubitus

(RLD) dan pasien dimiringkan selama 10 menit sebelum dilakukan

pemeriksaan. Sementara dalam karya tulis ilmiah yang berjudul “ Teknik

Pemeriksaan Radiografi Thorax Pediatrik pada Kasus

Bronchopneumonia di Instalasi Radiologi RSUD dr. R. Soedjati

Soemadiardjo Purwodadi”(Ulya, 2019) menjelaskan untuk prosedur

pemeriksaan radiografi thorax pada pediatrik di Instalasi Radiologi RSUD

dr. R. Soedjati Soemadiardjo Purwodadi hanya menggunakan proyeksi

Anteroposterior (AP).

Dari hasil literatur review pada 2 repository dan 1 jurnal diatas,

penulis menemukan perbedaan penggunaan proyeksi untuk menampilkan

gambaran thorax pediatik pada klinis yang berbeda yaitu pneumothorax,

DHF, dan pneumonia. Berdasarkan hal ini, penulis tertarik untuk

mengkaji artikel jurnal dan repository yang terkait dalam sebuah karya

tulis ilmiah dengan judul “Prosedur Pemeriksaan Radiografi Thorax

Pediatrik : Serial Kasus”

C. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah yang dapat

diambil dalam Karya Tulis Ilmiah ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana perbedaan prosedur pemeriksaan radiografi thorax

pediatrik pada klinis pneumothorax,DHF, dan pneumonia berdasarkan

study case review?

2. Mengapa terdapat perbedaan penggunaan proyeksi pemeriksaan

radiografi thorax pediatrik pada klinis pneumothorax,DHF,dan

pneumonia berdasarkan study case review?

D. TUJUAN PENELITIAN

1. Mengetahui perbedaan prosedur pemeriksaan radiografi thorax

pediatrik pada klinis pneumothorax,DHF, dan pneumonia berdasarkan

study case review.

2. Mengetahui alasan terdapatnya perbedaan penggunaan proyeksi

pemeriksaan radiografi thorax pediatrik pada klinis

pneumothorax,DHF,dan pneumonia berdasarkan study case review.

E. MANFAAT PENELITIAN

1. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis yang diharapkan dari karya tulis ilmiah ini adalah

menambah wawasan dan ilmu pengetahuan di bidang radiologi,

khususnya tentang prosedur pemeriksaan radiografi thorax pediatrik

pada klinis yang berbeda.

2. Manfaat Praktis
Manfaat praktis yang diharapkan dari karya tulis ilmiah ini adalah

memberikan masukan dan kajian bagi peneliti berikutnya mengenai

prosedur pemeriksaan thorax peditrik pada klinis yang berbeda.

F. TINJAUAN PUSTAKA

1. Anatomi dan Fisiologi Thorax

2. Patologi Pneumonia

3. Patologi DHF

4. Patologi Pneumothorax

5. Prosedur Pemeriksaan Thorax Pediatrik

G. METODE PENELITIAN

1. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah study case review dengan

pendekatan Case Series.

2. Database

Database yang digunakan dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini

berasal dari artikel jurnal dan repository yang diakses melalui

repository poltekkes semarang, google scholar, dan sciencedirect.

3. Keyword

Keyword yang dapat digunakan untuk karya tulis ilmiah ini adalah

DHF, Pemeriksaan Radiografi, Pneumonia, Pneumothorax,

ThoraxPediatrik.

4. Kriteria Inklusi
Judul : Prosedur Pemeriksaan Radiografi Thorax Pediatrik : Serial

Kasus

Kriteria Inklusi
Jangka Waktu Tahun sumber literatur yang

digunakan mulai tahun 2010

sampai dengan tahun 2020.


Bahasa Bahasa Indonesia dan Bahasa

Inggris.
Subjek Pasien.
Jenis Artikel Artikel didapatkan dari situs

jurnal yang terpublikasi seperti

Google Scholar,Repository, dan

Sciencedirect.
Tema isi artikel Teknik Pemeriksaan Radiografi

Thorax Pediatrik.

Anda mungkin juga menyukai