Anda di halaman 1dari 12

REFERAT

Radiologi Enterprestasi dan Pembacaan Foto Polos Thorax

Oleh :

Bimo Rizky Wibowo

202110330311137

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

FAKULTAS KEDOKTERAN

2021
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pemeriksaan radiologi foto polos adalah pemeriksaan yang sangat penting. Pemeriksaan paru-paru
tanpa roentgen saat ini dapat dianggap tidak lengkap. Penyakit paru-paru tidak dapat disingkirkan
secara pasti sampai pemeriksaan rontgen. Selain itu, berbagai kelainan awal paru juga dapat terlihat
jelas pada rontgen sebelum gejala muncul.

Pemeriksaan radiografi thorax merupakan pemeriksaan paling sering dan paling rutin dilakukan di
setiap instalasi radiologi khususnya radiodiagnostik (WHO, 2016). Pemeriksaan radiografi thorax
merupakan metode diagnostik yang cukup penting untuk mengevaluasi saluran pernafasan,
parenkim dan pembuluh darah paru, mediastinum, jantung, pleura dan dinding thorax.

Meskipun rontgen thorax adalah tes rontgen yang umum, hal ini merupakan gambaran sederhana
yang sulit untuk ditafsirkan. Film yang dibuat secara acak ketika adanya anomali yang terdeteksi
cenderung sulit untuk disesuaikan dengan kemungkinan yang disajikan oleh pembaca, sehingga jika
pembaca memiliki interpretasi yang berbeda, mereka akan menghasilkan interpretasi yang berbeda.
Perlu dipahami bahwa tidak ada gambaran foto yang persis sama antara satu pasien dengan yang
lain walaupun diagnosis sama, maka dari itu diperlukan kemampuan memahami keadaan klinis
sebelumnya.

Tujuan
Dengan adanya referat ini, diharapkan mahasiswa dapat menginterpretasikan radio anatomi pada
foto polos thoraks dan rontgen dada normal.

Prerequisite Knowledge

Sebelum memahami interprestasi dan pembacaan foto thorax mahasiswa harus:

1. Mahasiswa memahami Gross anatomi pada gambaran foto thorax


2. Mahasiswa memahami fisiologi system respirasi radio vaskuler
3. Mahasiswa memahami sistem respirasi cardiovascular
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Rontgen Thorax adalah foto Dada yang menunjukan Jantung, Paru-paru, Saluran Pernafasan,
Pembuluh Darah. Rontgen Thorax juga dapat dapat menunjukan tulang Belakang, termasuk tulang
Payudara, tulang Rusuk, tulang Selangka, dan bagian atas tulang Belakang. Yang mana rotgen
thprax ini merupakan tes pencitraan yang paling umum digunakan untuk menemukan masalah pada
dada pasien. Dan juga pemeriksaan foto thorak ini merupakan salah satu pemeriksaan yang sangat
penting. Sebelum kita dapat membaca dan mengintepretasikan foto thorax normal kita harus
memahami mengenai :

1. Anatomi
2. Fisiologi
Terdapat beberapa Teknik pembuatan foto thorax :

1. Posisi PA (posterior-anterior) Posisi AP (anterior-posterior)

Pada posisi PA, bayangan jantung akan termagnifikasi (besar) dan menutupi sebagian paru
karena letak jantung jauh dari film, itulah sebabnya dipilih foto PA. Biasanya foto AP di
ambil jika pasien tidak bisa turun dari tempat tidur sehingga pasien di foto di tempat tidur
sambil berbaring terlentang. Karena pasien berbaring, pada foto AP costa bagian posterior
tampak lebih mendatar, diagframa tampak lebih tinggi dan volume paru tampak lebih kecil
jika di bandingkan dengan gambaran jika pasien berdiri.
2. Posisi lateral

Foto pada posisi ini, jantung jadi terletak lebih


dekat pada film, sehingga bayangan jantung
tak sebesar jika dilakukan foto lateral kanan
(bayangan jantung tidak menggangu). Struktur-
strukturnya yang tidak terlihat pada foto PA
bisa di tampakkan dengan foto lateral, seperti
retrosternal space dan retrocardial space, juga
massa di anterior mediastinum (sternum,
subcutis, cutis) cairan pleura atau konsolidasi
posterior basal paru. Pada foto lateral kiri,
magnifikasi sisi kanan yang lebih besar dari
sisi kiri akan membantu memisahkan struktur

Macam – Macam Cara Pemeriksaan

1. FLUOROSCOPY THORAX
Adalah cara pemeriksaan yang mempergunakan sifat tembus sinar roentgen dan suatu tabir
yang bersifat fluoresensi bila terkena sinar tersebut. Fluoroskopi terutama diperlukan untuk
menyelidiki pergerakan suatu organ/sistem tubuh seperti dinamika alat-alat peredaran darah,
misalnya jantung dan pembuluh darah besar; serta pernapasan berupa pergerakan diafragma
dan aerasi paru-paru. Pada fluoroscopy baik pada penderita maupun pemeriksa terpapar
sinar roentgen sehingga dapat menyebabkan bahaya radiasi, maka perlu diperhatikan
beberapa petunjuk agar bahaya sinar dibatasi pada tingkat minimum yang masih praktis.

2. ROENTGENOGRAPHY
Adalah pembuatan foto roentgen toraks, yang biasanya dibuat dengan arah postero-anterior
(PA) dan lateral bila perlu. Dengan tekanan listrik yang di gunakan antara 60-90kV;
semakin tinggi semakin baik, karena ini mengurangi kontras antara hitam dan putih.
Pemakaian tekanan tinggi akan menambah daya tembus sinar, sehingga bagian-bagian
mediastinal dan retrokardial dapat pula dilihat. Bagian ini tidak mungkin terlihat bila
tekanan listrik terlalu rendah. Agar distorsi dan magnifikasi yang diperoleh menjadi sekecil
mungkin, maka jarak antara tabung dan film harus 1,80 meter dan foto dibuat sewaktu
penderita sedang bernapas dalam (inspirasi).
3. BRONCHOGRAPHY
Adalah pemeriksaan percabangan bronkus, biasanya dilakukan baik dengan fluoroskopi
maupun roentgenografi dengan cara mengisi saluran bronkial dengan suatu bahan kontras
yang bersifat opaque (menghasilkan bayangan putih pada foto). Bahan kontras tersebut
biasanya mengandung jodium (lipiodol, dionosil, dsb).
Indikasi pemeriksaan ini misalnya pada bronkiektasis untuk meneliti letak, luas, dan sifat
bagian-bagian bronkus yang melebar; dan pada tumor-tumor yang terletak dalam lumen
bronkus (space occupying lesions), yang mungkin mempersempit bahkan menyumbat sama
sekali bronkus bersangkutan.

Gambar Bronchograpy

4. TOMOGRAPHY
Istilah lainnya : Planigrafi , Laminagrafi , atau Stratigrafi.
Dengan istilah ini dimaksudkan pemeriksaan terhadap 1 lapisan jaringan dengan
mengaburkan lapisan-lapisan lain di atas dan dibawahnya. Cara pemeriksaan ini juga
berguna untuk mempertegas persangkaan akan adanya suatu kavitas, misalnya pada
tuberculosis.
Pada penyelidikan karsinoma bronkogen, cara pemeriksaan ini dapat dipergunakan
untuk melihat adanya penyumbatan pada bronkus terutama bronkus yang besar seperti pada
daerah hilus. Tomografi juga berguna sekali untuk mengetahui apakah ada sarang
perkapuran pada tumor-tumor kecil di parenkima paru-paru dan dalam penyelidikan lebih
lanjut terhadap abses paru.
5. COMPUTERIZED TOMOGRAPHY (CT SCAN)
Yaitu Tomography transversal, dengan X-ray dan komputer. Pemeriksaan ini terutama untuk
daerah mediastinum.

6. ARTERIOGRAPHY
Mengisi kontras pada pembuluh darah pulmonale, sehingga dapat diketahui vaskularisasi
pada mediastinum atau pada paru.

7. ANGIOCARDIOGRAPHY
Adalah pemeriksaan untuk melihat ruang-ruang jantung dan pembuluh-pembuluh darah
besar dengan sinar roentgen (fluoroskopi atau roentgenografi), dengan menggunakan suatu
bahan kontras radioopaque, misalnya Hypaque 50%, dimasukkan kedalam salah satu ruang
jantung melalui kateter secara intravena.

8. PNEUMOGRAFI RETROPERITONEAL
Pneumografi retroperitoneal digunakan untuk memeriksa mediastinum, setelah di isi udara
yang dimasukkan secara retroperitoneal melalui suntikan ke dalam spatium presacrale, kira
kira ½ jam sebelum foto rontgen di buat.

9. FOTO FLUOROGRAFI
Pemeriksaan dengan membuat foto biasa pada bayangan tabir rontgen pada film-film kecil.
Untuk menghemat ongkos dan digunakan untuk pemeriksaan massal secara rutin

Sebelum membaca foto thorax terdapat beberapa hal yang harus diketahui yaitu :

1. Nama pasien
2. Umur pasien
3. Jenis kelamin pasien
4. Tanggal pemeriksaan saat dilakukan foto thorax
5. Dan juga keterangan klinis atau diagnosis dari pasien.

Thorax Normal
Dalam keadaan normal anatomi setiap orang dapat berbeda satu sama lainnya, sedangkan batas
antara sakit dan tidak sangat samar. Karena itu amat penting untuk kita mengetahui batas-batas
yang disebut normal.
Thorax orang dewasa

Foto thorax pada orang dewasa memperlihatkan:

 Tulang-tulang thorax (rusuk, klavikula, scapula, vertebrae)


 Jaringan lunak dinding thorax, diagframa, jantung, paru
 Thorax terbagi dua oleh mediastinum di tengah-tengah
 Di sebelah kiri dan kanan mediastinum terdapat paru-paru yang berisi udara karena relative
radiolusen (hitam) bila di bandingkan mediastinum
 Dinding thorax dan bagian atas abdomen putih

Gambar Radiograph dada Posterior Anterior


Gambar Radiograph dada Anterior Posterior

Gambar Radiograph Dada Lateral


Gambar Radiograph Dada Anterior Oblique

Cara membedakan foto thorax posisi PA dan AP adalah sebagai berikut:

1. Pada foto AP scapula terletak dalam bayangan thorax sementara pada foto PA scapula
terletak di luar bayangan thorax
2. Pada foto AP klavikula terlihat lebih tegak di bandingkan foto PA
3. Pada foto PA jantung biasanya terlihat lebih jelas
4. Pada foto AP gambaran vertebra biasanya terlihat lebih jelas
5. Untuk foto AP label terletak sebelah kiri foto sementara pada foto PA label biasanya
terletak di sebelah kanan foto

Teknik membaca foto

1. Foto harus dalam keadaan adequate


2. Foto tidak boleh terpotong
3. Harus tampak: Apex pulmonum kanan kiri di bagian atas Sinus costoprenicus kanan kiri di
bagian bawah Tulang dan soft tissue dibagian lateral kanan kiri
4. arus tampak marker (R/L)
5. Vertebrae thorakalis hanya terlihat sampai VTh4, dibawahnya kabur
6. Foto thorax harus simetris , dimana jarak antara ujung media os clavicula kanan kiri harus
sama terhadap mid line
7. Penetrasi harus baik, gambar foto normal, Vertebrae Thorakalis hanya tampak sampai VTh4
Foto thorax simetris Harus tampak marker

Evaluasi foto secara sistematik:


1. Jantung/mediastinum
a. Batas jantung kanan
b. atas jantung kiri
c. Batas bawah
d. Tepi jantung
e. Besar jantung
2. Pembuluh darah besar
3. Paru
Gambaran parencim paru adalah hipodense dan tampak gambaran jaringan paru disertai
dengan gambaran vaskuler.)
4. Trachea
Trakea tampak sebagai daerah luscen didaerah tengah mulai daerah servikal sampai thorax
bagian atas
5. Tulang-tulang
Evaluasi tulang satu persatu
6. Soft tissue
Evaluasi soft tissue apakah ada soft tissue swealig, massa soft tissue dan sebagainya
Perhatikan untuk pasien dengan obesitas.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pemeriksaan rontgen sangat penting sebagai pemeriksaan penunjang untuk menegakkan
diagnosis. Ada sembilan jenis pemeriksaan rontgen dada. Indikasi pemeriksaan adalah
gejala akibat kelainan anatomis organ toraks. Ada dua posisi umum, yaitu PA dan lateral,
tetapi ada juga posisi lain untuk mendapatkan gambaran yang lebih baik. Sebelum
membaca foto tersebut, kita perlu menganalisis kelayakan foto tersebut. Rontgen dada
dilakukan dengan cara yang berbeda tetapi harus dilakukan secara prosedur.
DAFTAR PUSTAKA

1. Lange, Sebastian., Geraldine Walsh. 2007. Radilogy of Chest Diseases 3rd Ed.
New York: Thieme Lange, Sebastian., Paul Stark. 1993. Teaching Atlas of
Thoracic Radiology. New York: Thieme
2. http://www.lookfordiagnosis.com/mesh_info.php?term=bronchography&lang=1.
di acces tanggal 13 agustus 2010
3. Moeller.Torsten B,et all. Pocket Atlas of Radiographic Anatomy second
ed.Stuttgart. New York.2000
4. Nugraha, R. A., Kedokteran, P., Kedokteran, F., & Maret, U. S. (2009).
Sosialisasi Manfaat Pemeriksaan Radiologi Sebagai Upaya Edukasi Dokter
Kepada Pasien Penyakit Dalam.
5. Purba, J., Zasneda, S. S., Saragih, R. S., Radiodiagnostik, D., Efarina, U.,
Radiodiagnostik, M., & Efarina, U. (2019). TEKNIK PEMERIKSAAN
THORAX PROYEKSI PA ( POSTERIOR- ANTERIOR ) DENGAN KASUS TB
( TUBERCULOSIS ) MILITER DI INSTALASI RADIOLOGI RUMAH SAKIT
EFARINA ETAHAM BERASTAGI. 7(1), 1–10.
6. Rasad Sjahriar. Radiologi Diagnostik. Edisi ke-2. Balai Penerbit FKUI.
Jakarta,2005
7. Malueka, Rusdy Gazali. RADIOLOGI DIAGNOSTIK. Pustaka Cendikia
Press.Yogyakarta.2008

Anda mungkin juga menyukai