Pemeriksaan :
FOTO TORAKS PA / AP / LATERAL / TOP LORDOTIK
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
No. Revisi :
Halaman :
Tidak ada.
Pemeriksaan dilakukan oleh Radiografer
Pembacaan / Penilaian dilakukan oleh ahli Radiologi
Pokja Toraks
Surat pengantar dari dokter / klinisi
1. Standar prosedur operasional Radiodiagnostik jilid I Dr.
Bambang B, SpRad PDSRI Jakarta.
2. Lange Sebastian In Radiology of chest Diseases. P 1 - 5
Pemeriksaan :
COR ANALISA
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
No. Revisi :
Halaman :
Proyeksi Lateral
Biasanya dibuat lateral kiri oleh karena dengan mendekatkan aorta ke
sisi film diharapkan aorta asendens, arkus aorta dan aorta desendens
akan nampak lebih baik. Proyeksi ini dibuat dengan esofagus diisi
barium dan dibuat dengan jarak 1,50 m agar supaya Kv yang
dipergunakan tidak terlalu tinggi. Bila pesawat itu kuat sebaiknya
jarak fokus film tetap 1,80-2,00 m. Proyeksi ini haurs dibuat dalam
posisi benar-benar lateral dan jangan sampai miring sedikitpun juga.
Memang sering timbul kesukaran dalam mengatur posisi ini bila
penderita belum begitu kuat berdiri, oleh karenanya bila penderita
lelah berilah istirahat sejenak.
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
3
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
Pemeriksaan :
CT SCAN TORAKS
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
No. Revisi :
Halaman :
Pemeriksaan :
USG TORAKS
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
No. Revisi :
Halaman :
Pemeriksaan :
BIOPSI TRANS TORAKAL DENGAN TUNTUNAN CT SCAN
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
No. Revisi :
Halaman :
1. Pneumotoraks
2. Seringnya terjadi pneumoturaks, maka pasien perlu diobservasi
selama 6-12 jam setelah prosedur biopsi
3. Hemotoraks
4. Perdarahan Paru
5. Enfisema subkutis/mediastinum
6. Emboli
7. Bronchopleural fistula
Dibuat oleh Radiografer
Dinilai oleh seorang Dokter Spesialis Radiologi
Pokja Toraks
Surat pengantar dari dokter / klinisi
Allison D., 1997. The Respiratory System. In : Grainger & Allisons.
Diagnostik Radiology. Churchill Livingstone.P.531 535.
Pemeriksaan :
CT cardiac
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
No. Revisi :
Halaman :
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Aritmia jantung
Gagal ginjal
Alergi kontras
Prosedur Persiapan
Informed consent
Dokter menjelaskan kepada pasien mengenai tujuan pemeriksaan,
prosedur pemeriksaan serta efek samping yang mungkin terjadi
pada pemberian kontras.
Persiapan pasien : menghindari minuman yang mengandung caffein,
puasa 4 jam sebelum pemeriksaan, pemeriksaan ureum-creatinin.
Prosedur Tindakan
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Pemeriksaan :
FOTO POLOS ABDOMEN
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
No. Revisi :
Halaman :
Pemeriksaan :
RADIOGRAFI AKUT ABDOMEN (ABDOMEN 3 POSISI)
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
No. Revisi :
Halaman :
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
12
Pemeriksaan :
PIELOGRAFI INTRAVENA
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
No. Revisi :
Halaman :
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
Maksimal 1 jam.
Pre Shock (shock anafilalis lambat korema)
Pemeriksaan dilakukan oleh radiografer.
Pembacaan/ penilaian dilakukan oleh ahli Radiologi.
Pokja TUR.
Surat pengantar dari dokter / klinisi
Surat persetujuan tindakan
1. Budyatmoko.B. Standar Prosedur Operasional Radiodiagnostik Jilid I.
Perhimpunan Dokter Spesialis Radiologi Indonesia. Jakarta.
2. Sutton. D, Imaging of Radiology, 2000.
14
Pemeriksaan :
SISTOGRAFI
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
No. Revisi :
Halaman :
Wewenang
15
Pokja TUR.
Surat pengantar dari dokter / klinisi
Surat persetujuan tindakan
1. Budyatmoko.B. Standar Prosedur Operasional Radiodiagnostik Jilid I.
Perhimpunan Dokter Spesialis Radiologi Indonesia. Jakarta.
2. Sutton. D, Imaging of Radiology, 2000.
Pemeriksaan :
BIPOLAR SISTOGRAFI
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
No. Revisi :
Halaman :
16
Pemeriksaan :
URETRA SISTOGRAFI
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
No. Revisi :
Halaman :
2.
Pemeriksaan :
HYSTEROSALPINGOGRAPHY (HSG)
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
No. Revisi :
Halaman :
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
Pemeriksaan :
CT SCAN GINJAL / ABDOMEN ATAS BAWAH
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
No. Revisi :
Halaman :
Pokja TUR.
Surat pengantar dari dokter / klinisi
Surat persetujuan tindakan
1. Budyatmoko.B. Standar Prosedur Operasional Radiodiagnostik Jilid I.
Perhimpunan Dokter Spesialis Radiologi Indonesia. Jakarta.
2. Sutton. D, Imaging of Radiology, 2000.
Pemeriksaan :
CT SCAN PELVIS / ABDOMEN BAWAH
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
No. Revisi :
Halaman :
Pokja TUR.
Surat pengantar dari dokter / klinisi
Surat persetujuan tindakan
1. Moss.A.Albert, Gamsu Gordon, Grenant.Harry K, Computed
Tomography of the Body with Magnetic Resonance Imaging.,Secong
edition.Vol.3. WB.Saunders Company, Philadelphia, 1992.
2. Budyatmoko.B. Standar Prosedur Operasional Radiodiagnostik Jilid I.
Perhimpunan Dokter Spesialis Radiologi Indonesia. Jakarta.
3. Sutton. D, Imaging of Radiology, 2000.
Pemeriksaan :
CT SCAN urografi (CT IVP)
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
No. Revisi :
Halaman :
Pengertian
Tujuan
Untuk mengetahui anatomi dan kelainan pada saluran kencing dari Ginjal
ke ureter sampai ke Buli-buli dan organ disekitarnya.
Menilai fungsi sekresi dan eksresi ginjal.
Menilai morfologis dari struktur ginjal, pelviokalises serta buli-buli.
Menilai massa ginjal serta perluasannya ke organ sekitar lebih jelas
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Pause
- Excetory Phase : 8 10 menit (CT Urography)
Rekonstruksi ke 3D,dan Inspace.
Pencetakan film dibuat type MIP dan Curved MPR daerah ureter dan
kertas foto (gambar berwarna).
10 menit
Tidak ada.
Pemeriksaan dilakukan oleh Radiografer.
Penilaian/Pembacaan dilakukan oleh ahli Radiologi.
Pokja TUR.
Surat pengantar dari dokter / klinisi
Surat persetujuan tindakan
Referensi
Pemeriksaan :
MRI PELVIS
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
No. Revisi :
Halaman :
Pokja TUR.
Surat pengantar dari dokter / klinisi
Surat persetujuan tindakan
1. Stark.D.David,
Bradley.W.Cr.Magnetic
Resonance
Imaging,
Vol.I.Mosby,1999.
2. Budyatmoko.B. Standar Prosedur Operasional Radiodiagnostik Jilid I.
Perhimpunan Dokter Spesialis Radiologi Indonesia. Jakarta.
3. Sutton. D, Imaging of Radiology, 2000.
23
Pemeriksaan :
FOTO POLOS KEPALA PA
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
No. Revisi :
Halaman :
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
Pemeriksaan :
FOTO POLOS KEPALA LATERAL
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
No. Revisi :
Halaman :
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
Note:
- Pada kasus trauma kepala / gawat darurat, sebaiknya pada foto lateral digunakan sinar horizontal
- Usahakan daerah servikal masuk lapangan radiografi
- Dilarang banyak memanipulasi pasien terutama bila diduga adanya fraktur servikal
Pemeriksaan :
KAVUM ORBITA
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
No. Revisi :
Halaman :
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
Note:
Untuk melihat proyeksi lateral.
- Prosedur persiapan/tindakan dll = proyeksi lateral kepala
- Sinar diarahkan tegak lurus pada onter canthi
- Ekposure kV 68, mAS 8
- Penilaian : untuk melihat kavum orbita dari proyeksi lateral
Pemeriksaan :
FORAMEN OPTIKUM
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
No. Revisi :
Halaman :
Tumor
Kelainan vaksuler
Hamil muda
Film ukuran 18 x 24
Grid / bucky
Exposure: kV 73, mAS 10
Pasang proteksi gonad
Pasien posisi tidur telungkup atau duduk tegak
Tempatkan lengan pada posisi yang nyaman
Atur posisi shoulder pada bidang yang sama
Median sagital tubuh sejajar dengan meja pemeriksaan
Tempatkan kepala pada posisi zygomatik, hidung dan dagu
sisi yang akan diperiksa menempel meja pemeriksaan
Kepala diekstensikan sehingga acanthiomeatal line tagak
lurus bidang film
Putar kepala sehingga mid sagital plane kepala membentuk
sudut 53 dengan bidang film
27
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
15 menit
Tidak ada
Dikerjakan oleh Radiografer
Dibaca oleh Dokter Spesialis Radiologi
Surat pengantar dari dokter / klinisi
Pemeriksaan :
FOTO POLOS SINUS PARANASAL / WATERS
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
No. Revisi :
Halaman :
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
Note:
- Untuk kasus trauma kepala / keadaan gawat darurat dapat dilakukan dengan posisi pasien supine (reverse dari
waters)
- Posisi pasien tetap dalam keadaan tidur terlentang
- Bidang median sagital tegak lurus meja pemeriksaan / bucky
- Kepala pasien ektensi sebisanya
- Arah sinar disudutkan ke kranial disesuaikan dengan ektensi kepala
Pemeriksaan :
FOTO POLOS BASIS KRANII
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
No. Revisi :
Halaman :
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
Pemeriksaan :
FOTO POLOS SCHULLER
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
No. Revisi :
Halaman :
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
Note:
- Untuk pemotretan temporo mandibular joint (TMJ) dapat dilakukan dengan cara: posisi oblik / kepala sama
dengan diatas
- Exposure diambil 4 x pemotretan, masing-masing: 2 x untuk satu sisi (R / L) dan 1 x exposure dalam keadaan
mulut terbuka maksimal, 1 x dalam keadaan mulut tertutup
Pemeriksaan :
FOTO POLOS VERTEBRA SERVIKAL DAN ODONTOID
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
No. Revisi :
Halaman :
Prosedur Tindakan
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
Pemeriksaan :
FOTO POLOS VERTEBRA SERVIKAL LATERAL
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
No. Revisi :
Halaman :
Prosedur Tindakan
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
Bucky: ya
Eksposure: 60-70 kV, 7. 1 8 mAS
Pasang proteksi untuk gonad
Pasien posisi berdiri
Bahu menempel pada kaset yang tegak
Kepala dan leher pada posisi yang benar-benar lateral
(bidang median paralel terhadap film)
Dagu sedikit terangkat, batas atas kaset berada 3 cm diatas
sudut mata
Proyeksi: lateral tegak lurus terhadap film
Pusat sinar melalui bagian tengah leher (C4) dan bagian
tengah kaset
Pasien diminta menahan nafas dan jangan menelan ludah
selama pengambilan gambar
Semua servikal vertebra terlihat pada posisi lateral
Prosesus spinosus C7 juga harus terlihat
Sekitar 10 menit
Tidak ada
Pokja muskuloskeletal
Pokja muskuloskeletal
Surat pengantar dari dokter / klinisi
Pocket atlas of radiographic positioning
Pemeriksaan :
FOTO POLOS VERTEBRA SERVIKAL OBLIK
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
No. Revisi :
Halaman :
Prosedur Tindakan
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
Pemeriksaan :
FOTO POLOS VERTEBRA TORAKAL AP
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
No. Revisi :
Halaman :
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
Pemeriksaan :
FOTO POLOS VERTEBRA TORAKAL LATERAL
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
No. Revisi :
Halaman :
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
Tumor
Hamil muda (relatif)
Pasien mengganti pakaiannya dengan baju pemeriksaan
yang telah disediakan
Ukuran film: 30 x 40 cm
compensating screen -/+
FFD: 100 cm
Bucky: ya
Eksposure: 77 - 81 kV, 12.5 16 mAS
Pasang proteksi untuk gonad
Pasien posisi berdiri dengan punggung menempel pada
kaset
Kedua lengan diangkat kedepan atau ke atas
Batas atas kaset berada pada level C6, 1 cm diatas batas
bahu
Proyeksi: lateral
Pusat sinar terletak pada margo inferior scapula dan bagian
tengah kaset
Pasien diminta bernafas secara halus agar iga-iga menjadi
kabur
Seluruh vertebra torakal terlihat benar-benar lateral
Iga-iga tampak kabur
Torakolumbal juga tervisualisasi
Sekitar 10 menit
Tidak ada
Pokja muskuloskeletal
Pokja muskuloskeletal
Surat pengantar dari dokter / klinisi
Pocket atlas of radiographic positioning
Pemeriksaan :
FOTO POLOS VERTEBRA LUMBAL AP
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
No. Revisi :
Halaman :
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
Fraktur
Infeksi
Tumor
Hamil muda (relatif)
Pasien mengganti pakaiannya dengan baju pemeriksaan
yang telah disediakan
Ukuran film: 30 x 40 cm
FFD: 100 cm
Bucky: ya
Eksposure: 70-75 kV, 11 14 mAS
Pasang proteksi untuk gonad
Seluruh lumbal (termasuk Th 12 dan S1) terlihat
Prosesus spenosus terletak digaris tengah
Sendi sakro iliaka dan prosesus transfersus juga terlihat
Sekitar 10 menit
Tidak ada
Pokja muskuloskeletal
Pokja muskuloskeletal
Surat pengantar dari dokter / klinisi
Pokja muskuloskeletal
Pemeriksaan :
FOTO POLOS VERTEBRA LUMBAL LATERAL
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
No. Revisi :
Halaman :
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
Pemeriksaan :
FOTO POLOS LUMBAL STUDI FUNGSIONAL
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
No. Revisi :
Halaman :
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
Pemeriksaan :
FOTO POLOS PELVIS AP BERDIRI
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
No. Revisi :
Halaman :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
39
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
Pemeriksaan :
FOTO POLOS MANUS PA
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
No. Revisi :
Halaman :
40
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
Pemeriksaan :
FOTO POLOS MANUS OBLIK
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
No. Revisi :
Halaman :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
Pemeriksaan :
FOTO POLOS SENDI PERGELANGAN TANGAN
No. Dokumen :
No. Revisi :
Halaman :
42
Tanggal Terbit :
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
43
Pemeriksaan :
FOTO POLOS SENDI PERGELANGAN TANGAN LATERAL
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
No. Revisi :
Halaman :
44
Pemeriksaan :
FOTO POLOS SENDI PANGGUL
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
No. Revisi :
Halaman :
45
Pemeriksaan :
FOTO POLOS GENU
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
No. Revisi :
Halaman :
46
Pemeriksaan :
FOTO POLOS GENU LATERAL
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
No. Revisi :
Halaman :
47
Pemeriksaan :
FOTO POLOS PEDIS
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
No. Revisi :
Halaman :
48
Pemeriksaan :
FOTO POLOS PEDIS LATERAL
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
No. Revisi :
Halaman :
49
Pemeriksaan :
FOTO POLOS KALKANEUS LATERAL
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
No. Revisi :
Halaman :
50
Pemeriksaan :
PLEBOGRAFI
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
No. Revisi :
Halaman :
Pemeriksaan :
MRI SENDI TEMPOROMANDIBULA
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Referensi
No. Revisi :
Halaman :
52
Pemeriksaan :
MRI SENDI BAHU
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Referensi
No. Revisi :
Halaman :
53
Pemeriksaan :
MRI SENDI SIKU
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Referensi
No. Revisi :
Halaman :
54
Pemeriksaan :
MRI TANGAN DAN SENDI PERGELANGAN TANGAN
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Referensi
No. Revisi :
Halaman :
55
Pemeriksaan :
MRI SENDI PANGGUL
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Referensi
No. Revisi :
Halaman :
56
Pemeriksaan :
MRI SENDI LUTUT
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Referensi
No. Revisi :
Halaman :
57
Pemeriksaan :
MRI SENDI PERGELANGAN KAKI
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Referensi
No. Revisi :
Halaman :
58
Pemeriksaan :
USG SENDI BAHU
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
Penilaian
No. Revisi :
Halaman :
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Referensi
Pemeriksaan :
USG SENDI SIKU
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Referensi
No. Revisi :
Halaman :
60
Pemeriksaan :
USG SENDI PERGELANGAN TANGAN
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Referensi
No. Revisi :
Halaman :
61
Pemeriksaan :
USG SENDI LUTUT
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Referensi
No. Revisi :
Halaman :
62
Pemeriksaan :
USG SENDI PERGELANGAN KAKI
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Referensi
No. Revisi :
Halaman :
63
Pemeriksaan :
USG PLANTAR PEDIS
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Referensi
No. Revisi :
Halaman :
64
65
Pemeriksaan :
PERSIAPAN ANGIOGRAFI
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
No. Revisi :
Halaman :
Prosedur Tindakan
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
67
Pemeriksaan :
AORTOGRAFI TORAKALIS
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Alat
Pemberian kontras
Prosedur
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
No. Revisi :
Halaman :
Referensi
68
Pemeriksaan :
AORTOGRAFI ABDOMINALIS
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Alat
Pemberian kontras
Prosedur
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
No. Revisi :
Halaman :
Referensi
69
Pemeriksaan :
ARTERIOGRAFI CELIACUS
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Alat
Pemberian kontras
Prosedur
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
No. Revisi :
Halaman :
Referensi
70
Pemeriksaan :
ARTERIOGRAFI HEPATIKA
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Alat
Pemberian kontras
Prosedur
Penilaian
No. Revisi :
Halaman :
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
Pemeriksaan :
ARTERIOGRAFI RENALIS
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Alat
Pemberian kontras
Prosedur
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
No. Revisi :
Halaman :
Referensi
Pemeriksaan :
ARTERIOGRAFI MESENTERIKA SUPERIOR
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Alat
Pemberian kontras
Prosedur
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
No. Revisi :
Halaman :
Referensi
Pemeriksaan :
ARTERIOGRAFI MESENTERIKA INFERIOR
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Alat
Pemberian kontras
Prosedur
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
No. Revisi :
Halaman :
Referensi
74
Pemeriksaan :
ARTERIOGRAFI PELVIS
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Alat
Pemberian kontras
Prosedur
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
No. Revisi :
Halaman :
Referensi
Pemeriksaan :
ARTERIOGRAFI EKSTREMITAS SUPERIOR DAN MANUS
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Alat
Pemberian kontras
Prosedur
No. Revisi :
Halaman :
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
Pemeriksaan :
ARTERIOGRAFI EKSTREMITAS INFERIOR BILATERAL
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Alat
Pemberian kontras
Prosedur
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
No. Revisi :
Halaman :
Referensi
78
Pemeriksaan :
SALURAN CERNA BAGIAN ATAS
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
No. Revisi :
Halaman :
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
2. Hematemesis akut.
Persiapan umum
1. Mengurangi jumlah makanan
2. Puasa 4 6 jam sebelum pemeriksaan tergantung pada
kondisi dan umur.
3. Tanpa laksan.
1. Foto "abdomen survey" bila diperlukan.
Sekurang-kurangnya foto abdomen AP untuk mengetahui adanya
tumor, ileus paralitika / sumbatan.
2. Test minum
Bila ada disfagi, beri minum air putih. Bila tidak bisa menelan,
maka "barium meal" ditiadakan.
3. Kesadaran menurun
Tes kesadaran dan aktivitas kooperatif
15 30 menit.
1. Aspirasi kontras.
2. Kontras refluks ke nasofaring.
Pemeriksaan dilakukan oleh Radiografer.
Penilaian/Pembacaan dilakukan oleh ahli Radiologi.
Pokja Gastro.
Surat pengantar dari dokter / klinisi
Surat persetujuan tindakan
1. Davis, M., Houston, J.D. : Fundamentals of Gastrointestinal
Radiology. W.B. Saunders Company. 2002.
2. Sutton, D. : Textbook of Radiology and Imaging, 5th
Edition.Chuchill Livingstone, 1993.
Pemeriksaan :
OESOFAGUS BAGIAN ATAS BAWAH
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
No. Revisi :
Halaman :
Teknik
1. Kontras tunggal - barium encer
a.
Minum satu teguk barium encer / kontras non - ionik
yang dilarutkan.
b.
Dilihat dengan fluoroskopi, adakah sumbatan,
dilatasi, menyempit.
c.
Bila ada dilatasi saja dan dugaan adanya akhalasia,
barium encer boleh ditambah.
d.
Foto AP, lateral, oblik, di daerah khusus kardia.
2. Kontras tunggal - barium kental
a. Bila ada penyempitan - jalannya kontras tidak tersumbat.
b. Foto oblik, lateral, AP.
c. Barium boleh ditambah, buat foto lagi pada fase ekspirasi
untuk mengisi oesofagus bagian distal.
d. Buat foto seluruh oesofagus, film besar, AP, Lateral
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
15 30 menit.
Aspirasi kontras, Kontras refluks ke nasofaring.
Pemeriksaan dilakukan oleh Radiografer.
Penilaian/Pembacaan dilakukan oleh ahli Radiologi.
Pokja Gastro.
Dokumen Terkait
Referensi
1.
2.
81
Pemeriksaan :
LAMBUNG DUODENUM
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADiOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
No. Revisi :
Halaman :
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
16-30 menit
1. Aspirasi kontras.
2. Kontras refluks ke nasofaring.
Pemeriksaan dilakukan oleh Radiografer.
Penilaian/Pembacaan dilakukan oleh ahli Radiologi.
83
Pokja Gastro.
Surat pengantar dari dokter / klinisi
Surat persetujuan tindakan
1. Davis, M., Houston, J.D. : Fundamentals of Gastrointestinal
Radiology. W.B. Saunders Company. 2002.
2. Sutton, D. : Textbook of Radiology and Imaging, 5th
Edition.Chuchill Livingstone, 1993.
Pemeriksaan :
USUS HALUS
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
No. Revisi :
Halaman :
Prosedur Tindakan
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
Pemeriksaan :
KOLON (Ba ENEMA)
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
No. Revisi :
Halaman :
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
b.
c.
d.
e.
f.
g.
1.
2.
Tumor kolon.
Tumor intra abdominal di luar kolon.
Kelainan kongenital, misal : Hirschprung.
Invaginasi.
Ileus obstruksi rendah, misalnya : volvulus.
Hal-hal lain yang diperkirakan berasal dari kolon.
Perforasi.
Kolitis berat dimana dinding kolon menjadi sangat tipis dan
ditakutkan perforasi, seperti NEC., Typhus dsb.
3. Keadaan umum yang jelek.
4. Ileus paralitik.
1. Persiapan pada keadaan pasien :
1.1. Obstipasi kronik.
Minimal 2 hari sebelum pemeriksaan Kolon.
Makan yang mudah dicerna, lunak, tidak mengandung
serat dan lemak. Minum banyak, diberi laksan dan
dipuasakan.
1.2. Tanpa riwayat OBSTIPASI.
Minimal I hari sebelum pemeriksaan makan makanan
yang mudah dicerna, lunak tidak mengandung serat
dan lemak, minum air biasa yang banyak dan sering.
Diberikan laksan kira-kira 8 - l2 iam sebelum
pemeriksaan.
Puasa makan kira-kira 8 jam.
Minum air tidak dibatasi.
Dengan riwayat Diare.
Seperti ad. 2. diatas tapi tidak digunakan laksan.
2. Persiapan apabila pemeriksaan :
A. Colon in loop dilakukan pada pagi hari.
Pagi Hari( 1 hari sebelum pemeriksaan) makan makanan
yang lunak yang tidak mengandung serat dan lemak.
Antara pukul 12.00 16.00 minum garam inggris
sebanyak 30 gram (dapat dibeli di apotik tanpa resep
dokter). Cara minumnya, dicampur dengan air putih atau
sirup setengah gelas, kemudian diminum sampai habis
sesudah itu minum air putih beberapa gelas.
Pukul 19.00 makan terakhir seperti bubur dengan kecap.
Dilarang makan sayur-sayuran, daging serta makanan
yang keras.
Dari pukul 23.00 mulai puasa makan sampai saat
pemeriksaan. Minum air tidak dibatasi.
Sebaiknya sudah berada di Instalasi Radiologi setengah
jam lebih awal dari waktu yang telah dijanjikan.
Surat pengantar dari dokter dan foto lama (bila ada)
harap dibawa.
B. Coloon in loop dilakukan pada sore hari.
Pukul 08.00 pagi makan bubur dengan kecap
Tidak dibolehkan makan sayur-sayuran, daging serta
makanan yang keras.
Pukul 10.00 pagi makan terakhir yaitu makan bubur
dengan kecap
Pukul 11.00 siang minum garam inggris sebanyak 30
gram dicampur dengan air putih atau sirup setengah
gelas, setelah itu minum air putih beberapa gelas.
Pukul 13.00 siang sudah harus puasa (tidak boleh
makan, minum dan merokok) sampai pemeriksaan
selesai.
Sebaiknya sudah berada di Instalasi Radiologi setengah
jam lebih awal dari waktu yang telah dijanjikan.
Surat pengantar dari dokter dan foto lama (bila ada)
harap dibawa.
3. Laksan.
Jenis laksan yang digunakan sesuai dengan kondisi
penderita.
3.1.Dengan riwayat obstipasi diberi laksan kuat / b e r a t .
Seperti : - Castor oil.
86
Prosedur Tindakan
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
Garam Inggris.
Lemonade Purgative.
3.2.Dalam keadaan normal, dipergunakan laksan tingan.
Misalnya : - Laksadine dan Dulcolax
Teknik
1. Teknik Kontras Tunggal.
Setelah kontras masuk ke rektum dan sigmoid, buat foto oblik
atau lateral supaya rektum dan sigmoid tidak saling tumpang
tindih.
Kontras kemudian dimasukkan terus sampai sekum,
appendiks dan ileum terminal.
Dibuat foto besar (ikhtisar) post evakuasi.
Foto dengan KV tinggi dipergunakan untuk melihat kelainan
intra luminal, misalnya : polip.
2. Kontras ganda.
Spasmolitika diberikan bila perlu saja. Misalnya bila penderita
terlalu mulas atau untuk menilai indentasi bersifat fungsional
atau patologis.
3. Fase pengisian : Kontras dimasukkan ke dalam
lumen,
tergantung pada bentuk dan panjangnya kolon. Pada
umumnya sampai pertengahan kolon Transversum. Dengan
melakukan mobilisasi kontras masuk ke dalam kolon
asendens sampai sekum.
4. Fase pelapisan : Kontras dalam lumen didiamkan selama lebih
kurang 1 menit supaya dapat melapisi mukosa kolon.
5. Fase evakuasi : Kontras dikeluarkan melalui irigator ke dalam
kantong dengan jalan merubah posisi penderita.
6. Fase pengembangan : Dilakukan pemompaan udara ke dalam
kolon melalui irigator.
7. Fase pemotretan : Foto-foto dibuat tergantung pada
kebutuhan, mulai dari Rekto-sigmoid. Supine, AP-LAT atau
Oblik.
30 menit sampai 45 menit.
1. Perforasi.
2. "Vagal reflex" karena distensi yang berlebihan atau terlalu
cepat.
3. Meteorismus
Pemeriksaan dilakukan oleh Radiografer.
Penilaian/Pembacaan dilakukan oleh ahli Radiologi.
Pokja Gastro.
Surat pengantar dari dokter / klinisi
Surat persetujuan tindakan
1.
Davis, M., Houston, J.D. : Fundamentals of
Gastrointestinal Radiology. W.B. Saunders Company. 2002.
2.
Sutton, D. : Textbook of Radiology and Imaging, 5th
Edition. Chuchill Livingstone, 1993.
87
Pemeriksaan :
KOLON (Ba ENEMA)
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Halaman :
Pengertian
Tujuan
No. Revisi :
Pemeriksaan
noninvasif
endoluminal
dan
ekstraluminal kolon dan rectum dengan
menggunakan sinar X - Ray
.
Indikasi
Kontraindikasi
Perforasi
Pasien yang mempunyai faktor resiko tinggi
untuk terjadinya perforasi
88
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Pasien
sebelumnya
diberikan
injeksi
buscopan 20 -40 mg IV bila tidak terdapat
kontraindikasi seperti glaukoma, aritmia,
obstruksi saluran kemih
o Bila
terdapat
kontraindikasi,
disarankan menggunakan glukagon IV
Pasien
kemudian
dibaringkan
lateral
dekubitus kiri untuk dipasang kateter rectum
Pemberian pompa udara diberikan sebanyak
30-40x ( 1- 2.5 l /min) atau sampai pasien
merasa
tidak
nyaman
pada
daerah
abdominal.
Pengambilan gambar dilakukan dengan posisi
supine dan prone (bila memungkinkan)
Penyuntikan
kontras
iodium
dengan
menggunakan injektor sebanyak 120 cc ( kec
aliran 3 ml/dtk dengan fase delay 60-70 detik)
dilakukan setelah pemberian udara
Pengambilan gambar pasca kontras hanya di
lakukan dengan posisi supine
Pencitraan dibuat dalam proyeksi aksial,
koronal, oblik koronal, sagital dan
3D
endoluminal ( mengunakan software flying
through)
Referensi
89
90
Pemeriksaan :
CT SCAN OTAK
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
No. Revisi :
Halaman :
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
Pemeriksaan :
CT SCAN HIPOFISE
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
No. Revisi :
Halaman :
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
Pemeriksaan :
CT SCAN TULANG BELAKANG
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
No. Revisi :
Halaman :
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
Pemeriksaan :
MRI OTAK
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
No. Revisi :
Halaman :
Indikasi
94
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
95
Pemeriksaan :
MRI TULANG BELAKANG MRI CERVICAL
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
No. Revisi :
Halaman :
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
97
Pemeriksaan :
MRI THORAKAL MRI LUMBAL
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
No. Revisi :
Halaman :
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
99
100
Pemeriksaan :
KELENJAR TIROID (SIDIK KELENJAR TIROID)
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
No. Revisi :
Halaman :
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Lama penghentian
minimal 4 minggu
1 2 minggu
1 minggu
4 minggu
1 minggu
Peralatan
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
102
Pemeriksaan :
SIDIK GINJAL DMSA (RENAL SCINTIGRAPHY)
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
No. Revisi :
Halaman :
Prosedur Tindakan
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Referensi
Pemeriksaan :
RENOGRAM ERPF
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
No. Revisi :
Halaman :
Prosedur Tindakan
Catatan:
Pada penderita yang sebelumnya telah dilakukan IVP,
pemeriksaan renogram harus ditunda dahulu kurang 2 minggu,
agar edema sel-sel tubuli akibat penggunaan zat kontras pada
IVP mereda.
Tatalaksana
Posisi pasien telentang, kamera dari arah posterior.
Deteksi ditempatkan sedemikian rupa hingga ginjal dan kandung
kemih berada dalam lapang pandang pencitraan.
Protokol:
Akuisisi : Teknik pencitraan dinamik.
Matrix 128 x 128
Frame/time I: 30 frame/2 menit (bila menggunakan mAG 3)
Frame/time II: 30 frame/60 menit
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
Pemrosesan data:
Seluruh data kasar digabung, kemudian dibuat ROI pada kedua
ginjal serta di bawah kedua ginjal untuk substraksi latar belakang
untuk membuat kurva waktu-aktivitas.
Pada pencitraan dinilai penangkapan radioaktivitas oleh kedua
ginjal untuk melihat kemampuan ginjal mengekstrasi
radiofarmaka.
Penilaian kurva sebagai berikut:
Kurva normal memperlihatkan adanya tiga fase yang klasik.
Fase pertama initial: terjadi peningkatan secara cepat segera
setelah penyuntikan radiofarmaka yang menunjukkan kecepatan
injeksi dan aliran darah vaskuler ke dalam ginjal. Dari fase ini
dapat pula dilihat teknik dari penyuntikan radiofarmaka, apakah
bolus atau tidak. Fase ini terjadi DALAM 60 DETIK
Fase kedua sekresi: menunjukkan kenaikan yang lebih lamban
dan meningkat secara bertahap. Fase ini berkaitan dengan
proses penangkapan radiofarmaka oleh dan di dalam ginjal
melalui proses difusi lewat sel-sel tubuli kedalam lumen tubulus.
Dalam keadaan normal fase ini mencapai puncak dalam waktu 2
5 menit.
Fase ketiga/ekskresi: tampak kurva menurun dengan cepat
setelah mencapai puncak kurva yang menunjukkan
keseimbangan antara radioaktivitas yang masuk dan yang
meninggalkan ginjal. Waktu paruh efektif (T max ) < 15 menit.
30 menit
Hampir tidak ada
Spesialis radiologi konsultan kedokteran nuklir
Departemen radiologi divisi kedokteran nuklir
Surat pengantar dari dokter / klinisi
Surat persetujuan tindakan
SPO Sub Bagian Kedokteran Nuklir RSUPN. Cipto
Mangunkusumo, Jakarta.
SPO Kedokteran Nuklir Departemen Kesehatan Republik
Indonesia.
105
Pemeriksaan :
RENOGRAM GFR 99mTc- DTPA
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
No. Revisi :
Halaman :
dengan
106
Prosedur Tindakan
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
Catatan:
Pada penderita yang sebelumnya telah dilakukan IVP,
pemeriksaan renogram harus ditunda dahulu kurang 2 minggu,
agar edema sel-sel tubuli akibat penggunaan zat kontras pada
IVP mereda.
Tatalaksana
Posisi pasien telentang, kamera dari arah posterior.
Deteksi ditempatkan sedemikian rupa hingga ginjal dan kandung
kemih berada dalam lapang pandang pencitraan.
Protokol:
Akuisisi : Teknik pencitraan dinamik.
Matrix 128 x 128
Frame/time I: 20 frame/3 menit (
Frame/time II: 120 frame/15 detik
Pemrosesan data:
Seluruh data kasar digabung, kemudian dibuat ROI pada kedua
ginjal serta di bawah kedua ginjal untuk substraksi latar belakang
untuk membuat kurva waktu-aktivitas.
Pada pencitraan dinilai penangkapan radioaktivitas oleh kedua
ginjal untuk melihat kemampuan ginjal mengekstrasi
radiofarmaka.
Penilaian kurva sebagai berikut:
Kurva normal memperlihatkan adanya tiga fase yang klasik.
Fase pertama initial: terjadi peningkatan secara cepat segera
setelah penyuntikan radiofarmaka yang menunjukkan kecepatan
injeksi dan aliran darah vaskuler ke dalam ginjal. Dari fase ini
dapat pula dilihat teknik dari penyuntikan radiofarmaka, apakah
bolus atau tidak. Fase ini terjadi DALAM 60 DETIK
Fase kedua sekresi: menunjukkan kenaikan yang lebih lamban
dan meningkat secara bertahap. Fase ini berkaitan dengan
proses penangkapan radiofarmaka oleh dan di dalam ginjal
melalui proses difusi lewat sel-sel tubuli kedalam lumen tubulus.
Dalam keadaan normal fase ini mencapai puncak dalam waktu 2
5 menit.
Fase ketiga/ekskresi: tampak kurva menurun dengan cepat
setelah mencapai puncak kurva yang menunjukkan
keseimbangan antara radioaktivitas yang masuk dan yang
meninggalkan ginjal. Waktu paruh efektif (T max ) < 15 menit.
30 menit
Hampir tidak ada
Spesialis radiologi konsultan kedokteran nuklir
Departemen radiologi divisi kedokteran nuklir
Surat pengantar dari dokter / klinisi
Surat persetujuan tindakan
SPO Sub Bagian Kedokteran Nuklir RSUPN. Cipto
Mangunkusumo, Jakarta.
SPO Kedokteran Nuklir Departemen Kesehatan Republik
Indonesia.
Standart Normal Procedure of Nuclear Medicine, Nuclear
Medicine Department, St. Vincent Hospital, New York, 2000.
107
Nuclear
Pemeriksaan :
RENOGRAFI KAPTOPRIL
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
No. Revisi :
Halaman :
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
Peralatan
Kamera gamma LFOV
kolimator : LEHR untuk 99m Tc-MAG3,
Medium energy collimator untuk 131I-hippuran.
Energy setting: Low energy pada puncak 140 KeV
Medium energy pada puncak 364 KeV
Window width: 20 %
Tatalaksana
Posisi pasien telentang.
Detektor ditempatkan sedemikian rupa hingga ginjal dan
kandung kemih berada dalam lapang pandang pencitraan dari
proyeksi posterior.
Protokol:
Akuisis: Teknik pencitraan dinamik
Matrix 128 x 128
Frame/time I : 30 frame/ 2 menit (bila
menggunakan mAG 3)
Frame/time II : 30 frame/60 menit
Penilaian
Pemrosesan data:
Seluruh data kasar digabung, kemudian dibuat ROI pada kedua
ginjal serta di bawah kedua ginjal untuk substraksi latar
belakang, didapatkan kurva aktivitas terhadap waktu.
Penilaian pada umumnya berdasarkan penilaian kualitatif
terhadap kurva renogram. Penilaian semi kuantitaif berdasarkan
rekomendasi Working Party on Diagnosic Criteria of
Renovascular Hypertension with Captopril Renography sebagai
berikut:
1. Derajat 0 : normal
2. Derajat 1 salah satu dari yang berikut:
perlambatan ringan dari fase sekresi (fase 2)
penurunan aktivitas maksimal
waktu puncak (Tmaks) abnormal 6<Tmaks<11 menit
fase sekresi turun dengan lamban
3. Derajat 2 A
perlambatan fase sekresi dan Tmaks, dengan fase
109
ekskresi
4. Derajat 2 B
perlambatan fase sekresi, Tmaks tanpa fase ekskresi.
5. Derajat 3
penurunan yang nyata atau penangkapan radiofarmaka
tidak ada sama sekali.
Nilai
a.
Probabilitas tinggi untuk hipertensi renovaskuler, bila
perubahan dari satu atau lebih derajat (termasuk
2A>2B) pra dan pasca-kaptopril.
b.
Probabilitas rendah-derajat 0 pasca-kaptopril.
c.
Intermidiate renografi awal abnormal tanpa ada
perbedaan antara pre dan pasca-kaptopril.
Penilaian kuantitatif lain meliputi:
a.
perubahan fungsi terpisah (split renal function) dengan
nisbah 60/40 % atau lebih
b.
perpanjangan waktu transit parenkim.
c.
aktivitas residual korteks (cacahan pada 20-30 menit
versus cacahan pada puncak)
d.
perubahan laju filtrasi glomerulus total (penurunan 15
% atau lebih); berguna untuk mendeteksi stenosis a.
renalis bilateral atau pada pasien dengan hanya satu
ginjal.
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
Pemeriksaan :
RENOGRAFI DIURESIS
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
No. Revisi :
Halaman :
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
Pemrosesan data:
Seluruh data kasar digabung, kemudian dibuat ROI pada kedua
ginjal serta dibawah kedua ginjal untuk substraksi latar belakang,
didapatkan kurva aktivitas terhadap waktu.
Penilaian
Kemungkinan yang dapat ditemukan adalah:
Pemberian furosemid tak mengubah bentuk kurva obstrusi (fase
III terus naik). Gambaran demikian dikenal sebagai gambaran
obstruksi total.
Pemberian furosemid menyebabkan perubahan kurva renogram
dengan cepat dan ekskresinya menjadi sangat efektif; gambaran
ini ditemukan pada hidronefrosis non obstruksi atau dilatasi
hipotonik.
Pengaruh furosemid pada kurva obsrtruksif hanya bersifat
parsial, tidak cepat dan ekskresinya lambat gambaran demikian
menunjukkan adanya obstruksi atau subtotal.
35 menit
Hampir tidak ada
Spesialis radiologi konsultan kedokteran nuklir
Departemen Radiologi Divisi kedokteran nuklir
Surat pengantar dari dokter / klinisi
Surat persetujuan tindakan
SPO Sub Bagian Kedokteran Nuklir RSUPN. Cipto
Mangunkusumo, Jakarta.
SPO Kedokteran Nuklir Departemen Kesehatan Republik
Indonesia.
Standart Normal Procedure of Nuclear Medicine, Nuclear
Medicine Department, St. Vincent Hospital, New York, 2000.
Early PJ. Sodee DB. Principle and Practice of Nuclear
Medicine. 2nd ed. St. Louis : Mosby; 1995.
111
Pemeriksaan :
SIDIK TULANG (BONE SCINTIGRAPHY) & 3 FASE
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
No. Revisi :
Halaman :
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
5. trauma
6. kelainan sendi
7. penyakit metabolic pada tulang
Wanita hamil / menyusui
Tidak diperlukan persiapan khusus
Peralatan
Kamera gamma planar dilengkapi data prosesor
Kolimator LEHR (low energy high resolution)
Puncak energi : 140 KeV
Window wide : 20%
Tatalaksana
Pencitraan dengan metoda tiga fase
Fase pertama (vaskuler)
Penderita tidur terlentang dengan detektor ditempatkan
sedemikian rupa sehingga tubuh yang akan diperiksa berada di
atas lapang pandang detektor.
Pemeriksaan vase pertama merupakan pemeriksaan dinamik
dalam frame berukuran matrix 128 x 128 dengan waktu
pencacahan 2 detik/frame selama 2 menit.
Posisi pencitraan: anterior dan atau posterior.
Pencitraan dimulai bersamaan dengan saat penyuntikan
radiofarmaka secara bolus.
Fase kedua (blood pool)
Pemeriksaan fase kedua dilaksanakan segera setelah fase
pertama selesai berupa pencitraan statik dalam frame berukuran
matrix 256 x 256 sebanyak 300 Kcounts.
Posisi pencitraan: anterior dan atau posterior.
Fase ketiga (delayed/bone)
Fase ketiga merupakan pemeriksaan statik yang dilakukan 3 jam
pasca penyuntikan radiofarmaka.
Sebelum memasuki ruang pemeriksaan penderita dianjurkan
untuk buang air kecil dengan hati-hati untuk menghindari
kontaminasi. Pada fase ketiga ini dilakukan pemeriksaan seluruh
tubuh (whole body scan) dari posisi anterior dan posterior
dilanjutkan dengan pemeriksaan SPECT-CT pada bagian-bagian
yang mencurigakan. Pemeriksaan dalam frame berukuran matrix
256 x 256 sebanyak 700 Kcounts.
Posisi pencitraan: anterior dan posterior. Apabila diperlukan
pemeriksaan dapat dari posisi miring (oblique) untuk
memperjelas lokasi kelainan.
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
113
Pemeriksaan :
PERDARAHAN GASTROINTESTINAL/BLOOD POOL
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
No. Dokumen :
No. Revisi :
Halaman :
Tanggal Terbit :
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
Protokol Akuisisi
3 jam :
Pemeriksaan :
PEMERIKSAAN MECKEL SCAN
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
No. Revisi :
Halaman :
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
Pemeriksaan :
SKINTIMAMMOGRAFI (99mTc SESTAMIBI)
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
No. Dokumen :
No. Revisi :
Halaman :
Tanggal Terbit :
menggunakan
116
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
Pemeriksaan :
ABLASI KARSINOMA TIROID BERDIFERENSIASI BAIK
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
No. Dokumen :
No. Revisi :
Halaman :
Tanggal Terbit :
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
118
Pemeriksaan :
ABLASI HIPERTIROID DENGAN IODIUM RADIOAKTIF
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
No. Revisi :
Halaman :
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
Catatan
Dosis ditentukan menggunakan rumus tertentu, berdasarkan
uptake dan perkiraan berat kelenjar tiroid :
Efek samping yang perlu diperhatikan :
eksaserbasi tirotoksikosis, jarang terjadi (biasanya dalam satu
minggu pasca
pengobatan)
Rasa pembengkakan didaerah tiroid dan mulut kering
(biasanya hilang sendiri).
Hipotiroidi selintas (biasanya 3-6 bulan pasca-pengobatan)
Hipotiroidi menetap (dipantau dengan menentukan kadar
TSHs secara periodic 3-6 bulan sekali)
Apabila dalam 3-6 bulan belum menunjukan perbaikan,
pengobatan dengan iodium radioaktif dapat diulang kembali.
Pasien wanita atau istri pasien pria tidak dibolehkan hamil
selama 6 bulan pasca pengobatan; pakailah obat / alat
kontrasepsi selama waktu tersebut.
Pasien dianjurkan untuk tidak berada dekat dengan bayi atau
anak-anak berusia di bawah 12 tahun atau wanita hamil
selama paling kurang 2 hari setelah pengobatan.
Periksa tiroid uptake scan, untuk perlindungan pemberian dosis
berikan dosis sesuai dengan perhitungan tersebut
Hasil terapi dapat dinilai dengan menghitung tangkapan aktivitas
thyroid setelah 3 bulan pasca terapi yang diharapkan menurun
dibanding sebelum terapi
30 menit
Hampir tidak ada
Spesialis radiologi konsultan kedokteran nuklir
Departemen Radiologi divisi kedokteran nuklir
Surat pengantar dari dokter / klinisi
Surat persetujuan tindakan
120
Pemeriksaan :
TINDAKAN PALIATIF SAMARIUM PADA METASTASIS TULANG
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
No. Revisi :
Halaman :
Prosedur Tindakan
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Penilaian
Pengertian
Lama Tindakan
Komplikasi
Tujuan
Wewenang
Indikasi
Unit
Yang Mengerjakan
Kontraindikasi
Dokumen
Terkait
Prosedur Persiapan
Referensi
Lakukan
Scan Whole
body Pada
seluruh
153
tubuh pasien ( untuk melihat distribusi Sm-EDTMP pada
seluruh tulang. Dilakukan pemeriksaan seluruh tubuh (whole
body scan) dari posisi anterior dan posterior. Pemeriksaan
dalam frame berukuran matrix 256 x 256 sebanyak 700
Prof. DR. Dr. Akmal Taher SpU(K)
Kcounts. Posisi pencitraan : anterior dan posterior.
NIP. 140 105 247
153
Sm-EDTMPuntuk
masukmendeteksi
kedalam tulang
dengannasofaring
merata
Pemeriksaan
karsinoma
dengan
4menggunakan
jam
radiofarmaka sestamibi
Efek
samping tumor aktif pada daerah nasofaring, perluasannya
Mengevaluasi
Mielosupresi
yang bersifat
sementara
dan relatif
ringan
(2-4
dan penyebarannya
ke kelenjar
getah bening
regional
sebelum
minggu)
dan sesudah terapi
Spesialis
konsultan
kedokteran
nuklir
Karsinomaradiologi
Nasofaring
pre dan
pasca terapi
Departemen
Radiologi
divisi
kedokeran
nuklir
0
Wanita hamil / menyusui
Peralatan
Surat dan
pengantar
dokter: / klinisi
Energydari
Window
Surat persetujuan tindakan
SPO Sub Bagian Kedokteran Nuklir RSUPN. Cipto
Mangunkusumo, Jakarta.
SPO Kedokteran Nuklir Departemen Kesehatan Republik
Indonesia.
Standard Normal Procedure of Nuclear Medicine, Nuclear
Medicine Department, St. Vincent Hospital, New York, 2000.
Early PJ. Sodee DB. Principle and Practice of Nuclear
Medicine. 2nd ed. St. Louis : Mosby; 1995.
121
Prosedur Tindakan
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
Pemeriksaan :
PEMERIKSAAN BRAIN SPECT DENGAN SESTAMIBI
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
No. Revisi :
Halaman :
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
Pemeriksaan :
PEMERIKSAAN LIMPHOSCINTIGRAFI Tc-99m SESTAMIBI
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
No. Dokumen :
No. Revisi :
Halaman :
Tanggal Terbit :
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
Pemeriksaan :
PEMERIKSAAN LIVER SCAN ( HEPATOMA )
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
No. Revisi :
Halaman :
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
Pemeriksaan :
PEMERIKSAAN LYMPHOSCINTIGRAPHY NANOCIS
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
No. Dokumen :
No. Revisi :
Halaman :
Tanggal Terbit :
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
Pemeriksaan :
PEMERIKSAAN GASTRIC EMPTYING
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
No. Revisi :
Halaman :
dengan
126
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
Pemeriksaan :
PEMERIKSAAN SENTINEL NODE LYMPHOSCINTIGRAPHY
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
No. Dokumen :
No. Revisi :
Halaman :
Tanggal Terbit :
bening
regional
payudara
127
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
Pemeriksaan :
PEMERIKSAAN LUNG PERFUSION SCAN
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
No. Revisi :
Halaman :
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
Pemeriksaan :
PEMERIKSAAN LUNG VENTILATION SCAN
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
No. Revisi :
Halaman :
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
Pemeriksaan :
PEMERIKSAAN CYSTERNO SCINTIGRAPHY
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
No. Revisi :
Halaman :
Pengertian
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
Tujuan
Indikasi
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
Pemeriksaan :
No. Revisi :
Halaman :
Indikasi
Kontraindikasi
Kebijakan
Prosedur Tindakan
Prosedur
Monitor :
pulse oksimetri
NIBP
EKG
133
Unit terkait
Dokumen terkait
Referensi
134
135
Pemeriksaan :
RADIOLOGI ANAK TORAKS DAN SINUS PARANASAL
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
No. Revisi :
Halaman :
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
137
Pemeriksaan :
RADIOLOGI ANAK SISTEM MUSKULOSKELETAL
No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
Halaman :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
(bone-age).
Pemeriksaan USG terutama pada daerah coxae
atau massa jaringan lunak.
Sesuai dengan penilaian tulang pada orang dewasa ditambah
dengan penilaian terhadap :
Senter osifikasi.
Ukuran standard kepala anak pada foto kepala
Kelainan congenital
Pemeriksaan usia tulang disesuaikan dengan buku standar
atlas Greulich & Pyle
+ 10 menit
Pemeriksaan USG coxae/hip 30 menit
8.
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
139
Pemeriksaan :
RADIOLOGI ANAK SISTEM TRAKTUS URINARIUS DAN
SISTEM REPRODUKSI
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
No. Revisi :
Halaman :
Prosedur Tindakan
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
1.
Foto pelvis dan uretra saat miksi (lateral) dan bulibuli post voiding.
4.
Genitografi :
Dipasang marker dan kateter di semua lubang yang ada
daerah urogenital dan anus.
Dimasukkan kontras media low osmolarity yang telah
diencerkan NaCl (seperti pada MCU) dalam monitor
fluoroskopi.
Buat foto posisi sesuai kebutuhan.
5.
USG ginjal dan buli-buli
Referensi
Pemeriksaan :
RADIOLOGI ANAK SISTEM TRAKTUS DIGESTIVUS
DEPARTEMEN RADOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
No. Dokumen :
No. Revisi :
Halaman :
Tanggal Terbit :
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
horizontal.
Di bawah monitor fluoroskopi, barium dimasukkan saat
pasien posisi berbaring miring
dengan bagian kiri di bawah, difoto saat pengisian
kontras ke rectum termasuk rectosigmoid.
Peristaltik dinilai.
Dibuat foto : rektosigmoid AP dan lateral
Seluruh kolon AP. Posisi lateral bila perlu.
Spot foto di daerah yang dicurigai ada kelainan.
H. Pada kasus intususepsi :
Gunakan kontras yang larut dalam air atau udara.
Buat foto polos abdomen posisi supine AP dan lateral
sinar horizontal
Pasang kantung kontras enema setinggi 1m dari meja
pemeriksaan.
Alirkan kontras sampai mencapai daerah intususepsi,
tunggu 5 menit, bila belum berhasil
hentikan dahulu, kemudian setelah peristaltic usus
besar telah kembali coba lagi.
Dibuat foto : daerah intususepsi
Seluruh abdomen saat telah reduksi
I. USG abdomen dikerjakan sesuai dengan indikasi. Pada
hipertensi portal dilakukan pemeriksaan color doppler flow
imaging.
Pada E dinilai
- aliran kontras, adakah sumbatan,
dilatasi atau penyempitan. pelapisan
kontras terhadap mukosa
Pada F dinilai
- pada
foto
polos
adanya
kalsifikasi/apendikolith
pengisian
kontras di daerah apendiks.
Pada I dinilai
- Sesuai dengan organ yang diminta
Pada hipertensi portal diukur RI a.
Hepatika, arah aliran dan trombus
v. porta serta sistem kolateral.
E 30 menit- 1 jam.
G, I 20 menit
Referensi
Pemeriksaan :
RADIOLOGI ANAK SISTEM SUSUNAN SARAF PUSAT DAN
SPINAL
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
No. Revisi :
Halaman :
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
146
Pemeriksaan :
RADIOLOGI ANAK ORGAN SUPERFISIAL
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
No. Revisi :
Halaman :
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
Pemeriksaan :
CT SCAN ANAK LEHER
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
No. Revisi :
Halaman :
:
:
:
:
:
:
20 ; mAs:140-170
4 - 8 mm
4 mm
Dasar lidah
Apeks paru
Anak kooperatif : tahan napas 1 X
Anak sedasi : napas pelan
Kontras intravena :
Volume total 2 ml/kg(max total dosis 4ml/kg atau 150 ml, yang paling
rendah)
Rate and Scan delay :
a. Injeksi tangan :
- Rate
: bolus ditekan cepat
- Scan delay
: dimulai setelah 80% bolus diberikan
b. Kekuatan injector :
- Rate
: tergantung ukuran jarum
Jarum
Aliran
22 g
1,2-1,5 ml/sec
20 g
1,5-2,0 ml/sec
18 g
2,0-3,0 ml/sec
- Scan delay
: 80% bolus
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakani
Dokumen Terkait
Referensi
Komentar :
1. Bila massa leher besar dan mudah dipalpasi atau bila
terdapat adenopati yang signifikan (mis. Limfoma), 8mm slice
thickness bisa adekuat untuk scan survey.
2. Dada dan leher dapat diperiksa dengan single spiral pada
anak-anak kecil.
Seperti pada orang dewasa
20 menit.
Tidak ada komplikasi yang berat kecuali jika ada alergi kontras media.
Pemeriksaan dilakukan oleh radiografer.
Pembacaan/ penilaian dilakukan oleh ahli Radiologi.
Pokja Radiologi Anak
Surat pengantar dari dokter / klinisi
Surat persetujuan tindakan
Castillo M, Mukherji S., Imaging of the Pediatric Head, Neck, and
Spine,1996.
149
Pemeriksaan :
CT SCAN ANAK SURVEY THORAK
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
No. Revisi :
Halaman :
Prosedur Tindakan
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
Setting scanner
Slice thickness
Interval rekonstruksi :
Ekstensi superior
Ekstensi inferior
Fase Respirasi
: kVp:120 ; mAs:140-170
: 4 - 8 mm
4 - 8 mm
: Di atas apeks paru
: Di bawah dasar paru
: Anak kooperatif : tahan napas 1 X
Anak sedasi : napas pelan
Kontras intravena :
Volume total
2 ml/kg(max total dosis 4ml/kg atau 150 ml, yang
paling rendah)
Rate and Scan delay :
a. Injeksi tangan :
- Rate
: bolus ditekan cepat
- Scan delay
: dimulai setelah 80% bolus
diberikan
b. Kekuatan injector :
- Rate
: tergantung ukuran jarum
Jarum
Aliran
22 g
1,2-1,5 ml/sec
20 g
1,5-2,0 ml/sec
18 g
2,0-3,0 ml/sec
- Scan delay
: 80% bolus atau program
scanning yang dibantu
komputer
Komentar :
1. Kolimasi tipis (4 mm) dan pitch yang lebih kecil (1,0)
diperlukan pada pasien-pasien yang lebih kecil.
2. Bila dilakukan pemeriksaan dada dan abdomen, abdomen
harus terlebih dahulu. Dua pertiga volume kontras harus
diberikan di abdomen dan sepertiga dada.
3. Apabila dicari metastasis paru, CT Scan nonkontras dapat
dilakukan. Pitch kecil harus digunakan untuk survey
metastasis.
Seperti pada orang dewasa
20 menit.
Tidak ada komplikasi yang berat kecuali jika ada alergi kontras media.
Pemeriksaan dilakukan oleh radiografer.
Pembacaan/ penilaian dilakukan oleh ahli Radiologi.
Pokja Radiologi Anak
Surat pengantar dari dokter / klinisi
Surat persetujuan tindakan
Siegel Marilyn, Pediatric Body CT.
151
Pemeriksaan :
CT SCAN ANAK MASSA PARENKIMAL FOKAL
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
No. Revisi :
Halaman :
Prosedur Tindakan
Setting scanner
Slice thickness
: kVp:120 ; mAs:140-170
: 2 - 4 mm
152
Interval rekonstruksi :
Ekstensi superior
Ekstensi inferior
Fase Respirasi
1 - 2 mm
: Di atas daerah yang dituju
: Di bawah daerah yang dituju
: Anak kooperatif : tahan napas 1 X
Anak sedasi : napas pelan
Kontras intravena :
Volume total
2 ml/kg(max total dosis 4ml/kg atau 150 ml, yang
paling rendah)
Rate and Scan delay :
a. Injeksi tangan :
- Rate
: bolus ditekan cepat
- Scan delay
: dimulai setelah 80% bolus
diberikan
b. Kekuatan injector :
- Rate
: tergantung ukuran jarum
Jarum
Aliran
22 g
1,2-1,5 ml/sec
20 g
1,5-2,0 ml/sec
18 g
2,0-3,0 ml/sec
- Scan delay
: 80% bolus atau program
scanning yang dibantu
komputer
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
Komentar :
1. Kolimasi tipis (1-2 mm) dan interval diperlukan untuk
karakterisasi lesi-lesi kecil dan untukk rekonstruksi multiplanar
dan 3-D
2. Rekonstruksi multiplanar dan 3-D berguna untuk menentukan
pembuluh darah abdominal dan untuk lokalilasi lesi-lesi
peridiafragmatik.
Seperti pada orang dewasa
20 menit.
Tidak ada komplikasi yang berat kecuali jika ada alergi kontras media.
Pemeriksaan dilakukan oleh radiografer.
Pembacaan/ penilaian dilakukan oleh ahli Radiologi.
Pokja Radiologi Anak
Surat pengantar dari dokter / klinisi
Surat persetujuan tindakan
Siegel Marilyn, Pediatric Body CT.
153
Pemeriksaan :
CT SCAN ANAK PENYAKIT SALURAN NAFAS
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
No. Revisi :
Halaman :
Dokumen Terkait
Referensi
Pemeriksaan :
CT SCAN ANAK PENYAKIT PARU DIFUSA
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
No. Revisi :
Halaman :
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
Pemeriksaan :
CT SCAN ANAK SURVEY ABDOMINAL
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
No. Revisi :
Halaman :
Setting scanner
Slice thickness
Interval rekonstruksi :
Ekstensi superior
Ekstensi inferior
Fase Respirasi
: kVp:120 ; mAs:140-170
: 4 - 8 mm
4 - 8 mm
: Diafragma
: Krista Iliaka, meluas ke symphisis
pubis. Bila pelvis adalah daerah
tujuan.
: Anak kooperatif : tahan napas 1 X
Anak sedasi : napas pelan
Kontras oral :
Kontras oral 45-60 menit sebelum scanning. Setengah jumlah diberikan
15 menit sebelum scanning. Volume ditentukan oleh usia pasien.
Kontras intravena :
Volume total
2 ml/kg(max total dosis 4ml/kg atau 150 ml, yang
paling rendah)
Rate and Scan delay :
a. Injeksi tangan :
- Rate
: bolus ditekan cepat
- Scan delay
: dimulai setelah 80% bolus
diberikan
b. Kekuatan injector :
- Rate
: tergantung ukuran jarum
Jarum
Aliran
22 g
1,2-1,5 ml/sec
20 g
1,5-2,0 ml/sec
18 g
2,0-3,0 ml/sec
- Scan delay
: 100% bolus atau program
scanning yang dibantu
komputer
Komentar :
1. Kolimasi tipis (2 mm) dan interval diperlukan untuk
karakterisasi lesi-lesi kecil dan untuk rekonstruksi multiplanar
dan 3-D.
2. Pitch yang lebih besar digunakan untuk menambah panjang
cakupan selama waktu scan tunggal. Pitch sampai 2.0 dapat
dibutuhkan bila pelvis discan dengan abdomen.
3. Bila program yang dibantu computer digunakan untuk scan
hepar, disarankan ambang enhancement 45 sampai 50 HU di
atas atenuasi.
4. Buli-buli mungkin tidak opak pada scanning pelvis. Dilakukan
delayed scan pada buli-buli bila dibutuhkan.
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
157
Pemeriksaan :
CT SCAN ANAK PELVIS
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
No. Revisi :
Halaman :
Setting scanner
Slice thickness
Interval rekonstruksi :
Ekstensi superior
Ekstensi inferior
Fase Respirasi
: kVp:120 ; mAs:140-170
: 4 8 mm
4 8 mm
: Krista Iliaka Superior
: Symphisis pubis
: Anak kooperatif : tahan napas 1 X
Anak sedasi : napas pelan
Kontras oral :
Kontras oral 45-60 menit sebelum scanning. Setengah jumlah diberikan
15 menit sebelum scanning. Volume ditentukan oleh usia pasien.
Kontras intravena :
Volume total
2 ml/kg(max total dosis 4ml/kg atau 150 ml, yang
paling rendah)
Rate and Scan delay :
a. Injeksi tangan :
- Rate
: bolus ditekan cepat
- Scan delay
: dimulai setelah 80% bolus
diberikan
b. Kekuatan injector :
- Rate
: tergantung ukuran jarum
Jarum
Aliran
22 g
1,2-1,5 ml/sec
20 g
1,5-2,0 ml/sec
18 g
2,0-3,0 ml/sec
- Scan delay
: 100% bolus
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
Komentar :
1. Bila kontras oral belum mencapai kolon, kontras enema dapat
membantu mendefinisikan kolon rektosigmoid. Kontras rectal
tidak diberikan secara rutin.
2. Kolimasi tipis (4mm) dan pitch yang lebih kecil diperlukan pada
pasien-pasien yang lebih kecil.
3. Buli-buli mungkin tidak opak pada scanning survey. Scan
lambat 10mm pada buli-buli dapat dilakukan
Seperti pada orang dewasa
20 menit.
Tidak ada komplikasi yang berat kecuali jika ada alergi kontras media.
Pemeriksaan dilakukan oleh radiografer.
Pembacaan/ penilaian dilakukan oleh ahli Radiologi.
Pokja Radiologi Anak
Surat pengantar dari dokter / klinisi
Surat persetujuan tindakan
Siegel Marilyn, Pediatric Body CT.
159
Pemeriksaan :
CT SCAN ANAK TUMOR ABDOMEN
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
No. Revisi :
Halaman :
Setting scanner
Slice thickness
Interval rekonstruksi :
Ekstensi superior
Ekstensi inferior
Fase Respirasi
: kVp:120 ; mAs:140-170
: 4 8 mm
4 - 8 mm
: Diafragma
: Symphisis pubis
: Anak kooperatif : tahan napas 1 X
Anak sedasi : napas pelan
Kontras oral :
Kontras oral 45-60 menit sebelum scanning. Setengah jumlah diberikan
15 menit sebelum scanning. Kontras oral harus digunakan secara hatihati bila pasien mengalami gangguan kesadaran.
Kontras intravena :
Volume total 2 ml/kg (max. total dosis 4ml/kg atau 150 ml, yang paling
rendah)
Rate and Scan delay :
a. Injeksi tangan :
- Rate
: bolus ditekan cepat
- Scan delay
: dimulai setelah 80% bolus
diberikan
b. Kekuatan injector :
- Rate
: tergantung ukuran jarum
Jarum
Aliran
22 g
1,2-1,5 ml/sec
20 g
1,5-2,0 ml/sec
18 g
2,0-3,0 ml/sec
- Scan delay
: 100% bolus atau program
scanning yang dibantu
komputer
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
Komentar :
1. Kolimasi tipis (4mm) dan pitch yang lebih kecil (1.0) diperlukan
pada pasien-pasien kecil.
2. Bila amylase meningkat atau dicurigai ada abnormalitas
pancreas, scan 4mm harus dibuat pada pancreas.
3. Scanning pada pelvis harus dibuat. Pada beberapa pasien
mungkin terdapat darah yang berlebihan pada pelvis minor
dengan darah minimal pada abdomen atas.
4. Tingkap paru harus diambil untuk mencari pneumothoraks dan
pneumoperitoneum
Seperti pada orang dewasa
20 menit.
Tidak ada komplikasi yang berat kecuali jika ada alergi kontras media.
Pemeriksaan dilakukan oleh radiografer.
Pembacaan/ penilaian dilakukan oleh ahli Radiologi.
Pokja Radiologi Anak
Surat pengantar dari dokter / klinisi
Surat persetujuan tindakan
Siegel Marilyn, Pediatric Body CT.
161
Pemeriksaan :
CT SCAN ANAK HEPAR : PENCITRAAN DUA PHASE
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
No. Revisi :
Halaman :
Setting scanner
Slice thickness
Interval rekonstruksi :
Ekstensi superior
Ekstensi inferior
Fase Respirasi
: kVp:120 ; mAs:140-170
: 4 mm
4 mm
: Kubah diafragma
: Hepar Inferior
: Anak kooperatif : tahan napas 1 X
Anak sedasi : napas pelan
Kontras oral :
Kontras oral 45-60 menit sebelum scanning. Setengah jumlah diberikan
15 menit sebelum scanning.
Kontras intravena :
Volume total
2 ml/kg(max total dosis 4ml/kg atau 150 ml, yang
paling rendah)
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
Komentar :
1. Scan tanpa penyangatan harus dibuat sebelum pemberian
Kontras.
2. Bila dicurigai ada hemangioendothelioma, hepar harus
discanning ulang tiap 5 menit sampai tercapai keseimbangan.
3. Waktu scanning yang lebih awal (10detik) harus digunakan
untuk fase arterial pada anak-anak yang lebih kecil, biasanya
dibawah 5 tahun.
Seperti penilaian orang dewasa
20 menit.
Tidak ada komplikasi yang berat kecuali jika ada alergi kontras media.
Pemeriksaan dilakukan oleh radiografer.
Pembacaan/ penilaian dilakukan oleh ahli Radiologi.
Pokja Radiologi Anak
Surat pengantar dari dokter / klinisi
Surat persetujuan tindakan
Siegel Marilyn, Pediatric Body CT.
163
Pemeriksaan :
CT SCAN ANAK PANKREAS
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
No. Revisi :
Halaman :
Setting scanner
Slice thickness
Interval rekonstruksi :
Ekstensi superior
Ekstensi inferior
Fase Respirasi
: kVp:120 ; mAs:140-170
: 4 - 8 mm
4 - 8 mm
: Kubah Hepar
: Krista Iliaka
: Anak kooperatif : tahan napas 1 X
Anak sedasi : napas pelan
Kontras oral :
Kontras oral 45-60 menit sebelum scanning. Setengah jumlah diberikan
15 menit sebelum scanning. Volume ditentukan oleh usia pasien.
Kontras intravena :
Volume total
2 ml/kg(max total dosis 4ml/kg atau 150 ml, yang
paling rendah)
Rate and Scan delay :
a. Injeksi tangan :
- Rate
: bolus ditekan cepat
- Scan delay
: dimulai setelah 100% bolus
diberikan
b. Kekuatan injector :
- Rate
: tergantung ukuran jarum
Jarum
Aliran
22 g
1,2-1,5 ml/sec
20 g
1,5-2,0 ml/sec
18 g
2,0-3,0 ml/sec
- Scan delay
: 100% bolus atau program yang
dibantu komputer
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
Komentar :
1. Kolimasi tipis (4mm) dan pitch yang lebih kecil (1.0) diperlukan
pada pasien-pasien kecil.
2. Lihat survey abdomen untuk detil program yang dibantu
komputer
Seperti penilaian orang dewasa
20 menit.
Tidak ada komplikasi yang berat kecuali jika ada alergi kontras media.
Pemeriksaan dilakukan oleh radiografer.
Pembacaan/ penilaian dilakukan oleh ahli Radiologi.
Pokja Radiologi Anak
Surat pengantar dari dokter / klinisi
Surat persetujuan tindakan
Siegel Marilyn, Pediatric Body CT.
165
Pemeriksaan :
CT SCAN ANAK GINJAL : PENCITRAAN DUA PHASE
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
No. Revisi :
Halaman :
Setting scanner
Slice thickness
Interval rekonstruksi :
Ekstensi superior
Ekstensi inferior
Fase Respirasi
: kVp:120 ; mAs:140-170
: 4 mm
4 mm
: Pool atas ginjal
: Pool bawah ginjal
: Anak kooperatif : tahan napas 1 X
Anak sedasi : napas pelan
Kontras oral :
Kontras oral 45-60 menit sebelum scanning. Setengah jumlah diberikan
15 menit sebelum scanning. Volume ditentukan oleh usia pasien.
Kontras intravena :
Volume total
2 ml/kg(max total dosis 4ml/kg atau 150 ml, yang
paling rendah)
Rate and Scan delay :
a. Injeksi tangan :
- Scan delay
: Phase kortikomedulari setelah
100% bolus diberikan atau
paling sedikit 40 detik, phase
nefrografik pada 90-100 detik..
Kekuatan injector :
- Rate
: tergantung ukuran jarum
Jarum
Aliran
22 g
1,2-1,5 ml/sec
20 g
1,5-2,0 ml/sec
18 g
2,0-3,0 ml/sec
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
Komentar :
1. Scan tanpa penyangatan harus dibuat untuk pengukuran nilai
atenuasi dasar.
2. Scan survey selama phase kortikomedulari dari target
penyangatan ginjal. Scan kedua diambil selama phase
nefrografik harus meluas dari diafragma ke Krista iliaka.
3. Delayed scan selama phase ekskretori bila dicurigai
adanyaabnormalitas sistem kolekting dan pada kasus-kasus
trauma untuk melacak ekstravasasi kontras.
Seperti penilaian orang dewasa
20 menit.
Tidak ada komplikasi yang berat kecuali jika ada alergi kontras media.
Pemeriksaan dilakukan oleh radiografer.
Pembacaan/ penilaian dilakukan oleh ahli Radiologi.
Pokja Radiologi Anak
Surat pengantar dari dokter / klinisi
Surat persetujuan tindakan
Siegel Marilyn, Pediatric Body CT.
167
Pemeriksaan :
CT SCAN ANAK KELENJAR ADRENAL
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
No. Revisi :
Halaman :
Setting scanner
Slice thickness
Interval rekonstruksi :
Ekstensi superior
Ekstensi inferior
Fase Respirasi
: kVp:120 ; mAs:140-170
: 2 - 3 mm
2 - 3 mm
: Tepat di atas batas superior kelenjar
adrenal
: Tepat di bawah ujung inferior kelenjar
adrenal
: Anak kooperatif : tahan napas 1 X
Anak sedasi : napas pelan
Kontras oral :
Kontras oral 45-60 menit sebelum scanning. Setengah jumlah diberikan
15 menit sebelum scanning.
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
Kontras intravena :
Volume total
2 ml/kg(max total dosis 4ml/kg atau 150 ml, yang
paling rendah)
Rate and Scan delay :
a. Injeksi tangan :
- Rate
: bolus ditekan cepat
- Scan delay
: dimulai setelah 80% bolus
diberikan
b. Kekuatan injector :
- Rate
: tergantung ukuran jarum
Jarum
Aliran
22 g
1,2-1,5 ml/sec
20 g
1,5-2,0 ml/sec
18 g
2,0-3,0 ml/sec
- Scan delay
: 100% bolus atau program yang
dibantu komputer
Komentar :
1. Bila dicurigai adanya pheochromocytoma dan kelenjar adrenal
normal, scanning harus dilanjutkan melalui dasar dari buli-buli
Seperti penilaian orang dewasa
20 menit.
Tidak ada komplikasi yang berat kecuali jika ada alergi kontras media.
Pemeriksaan dilakukan oleh radiografer.
Pembacaan/ penilaian dilakukan oleh ahli Radiologi.
Pokja Radiologi Anak
Surat pengantar dari dokter / klinisi
Surat persetujuan tindakan
Siegel Marilyn, Pediatric Body CT.
169
Pemeriksaan :
CT SCAN ANAK HIP
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
No. Revisi :
Halaman :
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
Pemeriksaan :
CT SCAN ANAK EVALUASI TUMOR
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
No. Dokumen :
No. Revisi :
Halaman :
Tanggal Terbit :
171
Pemeriksaan :
CT SCAN ANAK MASSA JARINGAN LUNAK
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
No. Revisi :
Halaman :
Prosedur Tindakan
Setting scanner
Slice thickness
Interval rekonstruksi :
Ekstensi superior
Ekstensi inferior
Fase Respirasi
: kVp:120 ; mAs:140-170
: 4 mm
2 - 4 mm
: 2-3 cm di atas batas lesi yang dicurigai
: 2-3 cm di bawah batas lesi yang
dicurigai
:
napas pelan
Kontras intravena :
Volume total
2 ml/kg(max total dosis 4ml/kg atau 150 ml, yang
paling rendah)
Rate and Scan delay :
a. Injeksi tangan :
- Rate
: bolus ditekan cepat
- Scan delay
: dimulai setelah 100% bolus
diberikan
b. Kekuatan injector :
- Rate
: tergantung ukuran jarum
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
Jarum
Aliran
22 g
1,2-1,5 ml/sec
20 g
1,5-2,0 ml/sec
18 g
2,0-3,0 ml/sec
- Scan delay
: 100% bolus
Seperti penilaian orang dewasa
20 menit.
Tidak ada komplikasi yang berat kecuali jika ada alergi kontras media.
Pemeriksaan dilakukan oleh radiografer.
Pembacaan/ penilaian dilakukan oleh ahli Radiologi.
Pokja Radiologi Anak
Surat pengantar dari dokter / klinisi
Surat persetujuan tindakan
Siegel Marilyn, Pediatric Body CT.
173
174
Pemeriksaan :
MAMMOGRAFI
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
No. Revisi :
Halaman :
Posisi tambahan :
1. Supero-inferior Oblique
2. Elevated Cranio-Caudal
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
Pemeriksaan :
USG MAMMA
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
No. Revisi :
Halaman :
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
Tidak ada.
Dokter Spesialis Radiologi
Radiologi
Surat Pengantar dari dokter / klinisi
Pemeriksaan :
Doppler dialysis akses
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
Penilaian
No. Revisi :
Halaman :
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
30 menit
Tidak ada
Pemeriksaan dan penilaian dilakukan oleh ahli Radiologi.
Radiologi
Surat pengantar di dokter / klinisi
Pemeriksaan :
Doppler ekstremitas atas-bawah
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
No. Revisi :
Halaman :
Radiologi
Surat pengantar di dokter / klinisi
179
Prosedur :
PENGOPERASIAN PESAWAT RONTGEN
PHILIPS
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
No. Revisi :
Halaman :
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Persiapan
Pelaksanaan :
Pemeriksaan IGD :
FAKTOR EKSPOSI PESAWAT RONTGEN PHILIPS
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Kebijakan :
Prosedur Persiapan :
Pelaksanaan :
No. Revisi :
Halaman :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
NO
12.
13.
14.
15.
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
Kepaladedewasa AP,lat
Kepala anak AP lateral
Kepala lain
a. Waters
/
Cadwell
b. Mastoid
/
Shuller
c. Mandibula
/
Eisller
d. Nasale
Verteb Cervical
AP
Lateral
Vertb Thoracal
AP
Lateral
Vertb Lumbal
AP
Lateral
Thorax dewasa
AP / PA
Lateral
Thorax
AP
Lateral
Thorax anak
AP
Lateral
Thorax bayi
AP
Lateral
Abdomen / BNO ( dws )
70
70
16
12,5
Ya
ya
110
110
72
16
ya
110
70
66
12,5
8
ya
ya
110
110
42
2,5
tdk
110
66
66
12,5
10-12,5
ya
ya
110
110
66
77
12,5
16
ya
ya
110
110
70
81
16
20
ya
ya
110
110
44-50
66
6,3-8
10
tdk
tdk
150
110
60
66
8-10
12,5-16
ya
ya
150
110
44
45
4
5
tdk
tdk
110
110
42
44
70-73
3,2
4
16-20
tdk
tdk
ya
110
110
110
FAKTOR
EKSPOSI
OBJEK PEMERIKSAAN
Abdomen / BNO( bayi )
Pelvis
a. AP
b. Inlet / Outlet
Ektrimitas atas ( dws )
a. Bahu
/
Clavicula
b. Humerus.
c. Sendi siku
d. Antebrachii
e. Manus
Ekstrimitas bawah
( dws )
a. Femur
b. Genu
c. Cruris
d. Ankle / Mortise
e. Pedis
GRID
FFD
(CM )
KV
42
YA
/TDK
tdk
66-70
73
12,5-16
16-20
ya
ya
110
110
50
50
44
44
42
5-6,3
5-6,3
4-5
4-5
2,5-3,2
tdk
tdk
tdk
tdk
tdk
110
110
110
110
110
48-50
46
46-48
44
6,3-10
5
5
5
tdk
tdk
tdk
tdk
110
110
110
110
42
3,5
tdk
110
M AS
110
182
Pemeriksaan :
Kepala, sinus, TMJ, orbita, mandibula, nasal
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
No. Revisi :
Halaman :
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Radang
Tumor
Trauma / fraktur pada kepala.
Hamil muda (relatif)
Tidak diperlukan persiapan khusus untuk pasien.
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
3. Foto kepala.
Dibuat foto AP dan Lateral.
4. Foto sinus paranasalis.
PA dan lateral.
Foto metode waters.
1. Orbita
Foto metode caldwel kanan dan kiri.
Foto lateral.
2. Temporo mandibular join ( TMJ )
Foto metode Schuler dengan buka dan tutup mulut.
3. Foto mandibula
Dibuat foto metode Eisler.
4. Os nasale.
10.1 Foto lateral soft tissue.
10.2. Foto posisi Waters.
10. Setiap kali foto maka kaset dikirim kekamar gelap dan oleh asisten
kamar gelap diberi label identitas pasien ( LIP ) selanjutnya diproses
dengan mesin prosesing film.
11. Radiografer membuat identitas pasien pada formulir hasil
pemeriksaan radiologi ( FHPR ) dan amplop foto rontgen.
12. Radiografer menyerahkan foto rontgen kedokter spesialis radiologi
untuk dibaca dan dibuatkan expertisenya pada formulir hasil
pemeriksaan radiologi.
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
Prosedur Pemeriksaan :
Ekstremitas
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
No. Revisi :
Halaman :
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
184
2.
1.3. Humerus
1.4. Artic humeri
1.5. Elbow joint
1.6. Antebrachii
1.7. Perg tangan
1.8. Manus
Extremitas inferior :
2.1. Pelvis
2.2. Artic Coxae
2.3. Femur
2.4. Artc. Genu
2.5. Cruris
2.6. Ankle joint
Kedudukan tulang
Densitas tulang
Minimal 2 persendian tercakup
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
10-15 menit
Pemeriksaan dilakukan oleh radiografer IGD
Radiologi IGD
Surat permintaan dari klinisi
185
Pemeriksaan :
PEMERIKSAAN THORAX
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
No. Revisi :
Halaman :
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
Kondisi foto harus tampak jelas setinggi procesus spinosus T4, pada anak
T8.
Foto simetris
Inspirasi harus cukup: iga anterior 6 atau posterior 8 di atas diafragma
Pada TOP foto clavicula harus tersingkir sehingga puncak paru jelas.
10 menit
Pemeriksaan oleh radiografer IGD
IGD
Surat dari klinisi
Pemeriksaan :
PEMERIKSAAN ABDOMEN 3 POSISI
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
No. Revisi :
Halaman :
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Ileus obstruksi
Paralitik
Perforasi
Peritonitis
Formulir permohonan pemeriksaan radiology (FPPR) diisi dan
ditandatangani oleh dokter pengirim dengan disertai keterangan klinis
pasien tersebut, selanjutnya diterima dibagian radiologi.
Tidak diperlukan persiapan khusus untuk pasien.
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
tidur telentang film dibawah pasien dan sinar tegak lurus film.
5.
6.
7.
8.
9.
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
15-20 menit
Pemeriksaan dilakukan radiografer
Penilaian oleh ahli radiologi
Radiologi IGD
Surat dari klinisi
Pemeriksaan :
Foto vertebra
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
No. Revisi :
Halaman :
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
Pemeriksaan :
Cystogram
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
No. Revisi :
Halaman :
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Trauma
Tumor
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
Hamil (relatif)
Tidak ada persiapan khusus
1. Formulir permohonan pemeriksaan radiology (FPPR) diisi dan
ditandatangani oleh dokter pengirim dengan disertai keterangan
klinis pasien tersebut, selanjutnya diterima dibagian radiologi.
2.Tidak diperlukan persiapan khusus untuk pasien.
Pelaksanaan :
1. Prosedur administrasi dilakukan yaitu catat identitas
pasien pada buku pendaftaran pasien dan buku
pemakain film, beri nomor rontgen.
189
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
20 menit
Pemeriksaan dilakukan oleg radiographer
Penilaian oleh ahli radiologi
Radiologi IGD
Surat permintaan dari klinisi
190
Pemeriksaan :
PEMERIKSAAN CISTOGRAM
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
No. Revisi :
Halaman :
Trauma uretra
Striktur
Tidak memerlukan persiapan khusus
1. Prosedur administrasi dilakukan yaitu catat identitas pasien pada
buku pendaftaran pasien dan buku pemakain film, beri
nomor rontgen.
2. Radiografer menyiapkan alat :
Kaset berisi film ukuran 24x30cm, 30x40cm.
Bahan kontras ( Urografin ).
Obat anti alergi.
Disposible spuit 50 cc cateter tip, 2 cc.
Sarung tangan.
191
Penilaian
Lama Tindakan
Komplikasi
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
Pemeriksaan :
IVP
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
No. Revisi :
Halaman :
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
Alergi kontras
Tidak ada persiapan khusus
1. Prosedur administrasi yang dilakukan adalah catat identitas
pasien pada buku pendaftaran pasien dan buku pemakain
film, beri nomor rontgen.
2. Radiografer menyiapkan alat :
Kaset berisi film ukuran 24x30cm, 35x43cm.
Bahan kontras ( Urografin ).
Obat anti alergi ( Kalmetason, avil, adrenalin ).
192
30 menit
Alergi kontras
Pemeriksaan dilakukan oleh radiografer bersama dokter radiologi
Ekspertise dilakukan oleh dokter radiologi.
Radiologi IGD
Surat pengantar dari klinisi
Surat izin tindakan
Referensi
193
Pemeriksaan :
Posisi knee chest
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
No. Revisi :
Halaman :
Pemeriksaan :
Ultrasonografi (USG)
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur Persiapan
Prosedur Tindakan
No. Revisi :
Halaman :
Wewenang
Unit Yang Mengerjakan
Dokumen Terkait
Referensi
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Tujuan
Indikasi
Kontraindikasi
Prosedur
No. Revisi :
Halaman :
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
No. Revisi :
Halaman :
Tujuan
1.
2.
3.
4.
5.
Prosedur penerimaan surat
1.
2.
3.
4.
5.
6.
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
Pengertian
Halaman :
5.
6.
Tujuan
No. Revisi :
Prosedur
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
No. Revisi :
Halaman :
Pengertian
Pasien adalah individu yang memerlukan pelayanan pemeriksaan
radiologi.
Pasien rawat jalan adalah pasien pasien yang datang ke Departemen
Radiologi dari poliklinik maupun praktek dokter swasta / Puskesmas /
Rumah Sakit lain.
Pasien rawat inap adalah pasien pasien yang datang ke Departemen
Radiologi dari ruang rawat inap RSCM.
Tujuan
Agar Pelayanan Departemen Radiologi tertib Administrasi dan
Keuangan.
Prosedur
2.
3.
4.
5.
DEPARTEMEN RADIOLOGI
RSUP NASIONAL
DR. CIPTO MANGUNKUSUMO
VISI
MISI
FALSAFAH
TUJUAN
203