Anda di halaman 1dari 16

USG SUPERFISIAL

MAMMAE
Telah dilakukan pemeriksaan USG mammae dengan hasil sbb :
Mammae kanan:
Kutis dan subkutis baik, tidak tampak penebalan, tidak tampak retraksi
papila.
Jaringan lemak dan fibroglandular baik tak tampak lesi
hipo/hiperekhoik patologis.
Tak tampak kalsifikasi maupun pembesaran kgb aksila.
Mammae kiri:
Kutis dan subkutis baik, tidak tampak penebalan, tidak tampak retraksi
papila.
Jaringan lemak dan fibroglandular baik tak tampak lesi
hipo/hiperekhoik patologis.
Tak tampak kalsifikasi maupun pembesaran kgb aksila.
Mamografi kanan:
Kutis
dan
subkutis
baik,
tidak
tampak
penebalan.Jaringan
fibroglandular baik, tidak tampak retraksi papila.Tidak tampak lesi
pada parenkim payudara.Tidak tampak mikro/makrokalsifikasi dan
pembesaran kgb aksila
Mamografi kiri:
Kutis dan subkutis baik, tidak tampak penebalan.Jaringan fibroglandular
baik, tidak tampak retraksi papila.Tidak tampak lesi pada parenkim
payudara.Tidak tampak mikro/makrokalsifikasi dan pembesaran kgb aksila

USG PAROTIS :
Telah dilakukan pemeriksaan USG kelenjar parotis dengan hasil sebagai
berikut :
Parotis Kanan:
Bentuk dan ukuran normal, tidak tampak lesi fokal/SOL.
Parotis Kiri :
Bentuk dan ukuran normal, tidak tampak lesi fokal/SOL.
Tidak tampak pembesaran KGB di daerah coli bilateral
Submandibula kanan-kiri :
Bentuk dan ukuran normal, tidak tampak lesi fokal/SOL.

USG TESTIS
Telah dilakukan pemeriksaan USG Doppler testis dengan hasil
sbb :
Testis Kanan :
Tampak terletak di dalam rongga scrotum.
Bentuk normal dengan echostruktur homogen, tak lesi patologis,
ukuran 3.25 x 2.08 cm
Epididimis bentuk dan ukuran normal, dinding reguler, tak tampak lesi
patologis
Pada pemeriksaan Doppler berwarna, tampak struktur vaskular testis
kanan baik.
Tampak vena pleksus pampiniformis kanan dengan ukuran kaliber
0.081 cm dan pada tindakan valsava kaliber berukuran 0.074 cm.
Testis kiri :
Tampak terletak di dalam rongga skrotum.
Bentuk normal dengan echostruktur homogen, tak lesi patologis,
ukuran 3.25 x 2.08 cm
Epididimis bentuk dan ukuran normal, dinding reguler, tak tampak lesi
patologis
Pada pemeriksaan Doppler berwarna, tampak struktur vaskular testis
kiri baik.
Tampak vena pleksus pampiniformis kiri dengan ukuran kaliber 0.08
cm dan pada tindakan valsava kaliber berukuran 0.09 cm
Telah dilakukan doppler testis, hasil sbb :
Testis kanan :
Struktus dan ukuran normal (3,38x2,12x2,29 cm, volume 8,55 cc).
Tampak lesi hiperekoik multipel kecil-kecil di parenkim testis.
Head dan tail epipidimis tak tampak kelainan.
Tak tampak cairan intraskrotum
Pleksus pampiniformis diameter non valsava 1,99 mm, valsava 2,0 cm.
CDFI PSV arteri testikular : 11,1 cm/s dan EDV 4,32 cm/s
Testis kiri :
Struktus dan ukuran normal (3,18x1,77x2,27 cm, volume 6,67 cc).
Tampak lesi hiperekoik multipel kecil-kecil di parenkim testis.
Head dan tail epipidimis tak tampak kelainan.
Tak tampak cairan intraskrotum.

Pleksus pampiniformis diameter non valsava 2,17 mm, valsava 2,54


cm.
CDFI PSV arteri testikular : 9,61 cm/s dan EDV 0,25 cm/s
Kesimpulan:
Kedua testis ukuran normal.
Kalsinosis testis bilateral
Varikokel kanan grade I.
Varikokel kiri grade II. Tak tampak hidrokel.

THYROID

Telah dilakukan pemeriksaan USG thyroid dengan hasil sbb :


Thyroid kanan :
Bentuk normal. Ukuran x x
cm, permukaan rata, echo struktur
parenkhim homogen normal, tak tampak lesi fokal/ SOL. Tak tampak
kalsifikasi
Thyroid kiri :
Bentuk normal. Ukuran x x
cm, permukaan rata, echo struktur
parenkhim homogen normal, tak tampak lesi fokal/ SOL. Tak tampak
kalsifikasi
Isthmus
Bentuk normal. Ekhostruktur parenkim homogen, tak tampak lesi
fokal / SOL.
Trakea di tengah.
Tak tampak pembesaran kelenjar getah bening regio colli

ABDOMEN
Telah dilakukan pemeriksaan USG Abdomen dengan hasil sebagai
berikut :
Hepar : Bentuk dan ukuran normal, permukaan reguler. Ekhostruktur
parenkhim homogen. Sistem bilier dan vaskuler intrahepatik tidak
melebar. Tidak tampak nodul / SOL.
Tidak tampak efusi pleura maupun ascites.
Kandung empedu : Bentuk dan ukuran normal. Dinding tidak menebal.
Tidak tampak batu / sludge empedu.
Pankreas dan lien : Bentuk dan ukuran normal. Tidak tampak lesi
fokal / SOL. Ekhostruktur parenkhim homogen normal.
Aorta : Kaliber normal. Tidak tampak pembesaran KGB paraaorta dan
parailiaca kanan-kiri.

Kedua ginjal : Bentuk dan ukuran normal, diferensiasi korteks-medulla


jelas. Sistem pelviokalises tidak melebar. Tidak tampak batu maupun
lesi fokal.
Buli-buli : Besar dan bentuk normal. Dinding tidak menebal. Tak
tampak batu / SOL
Prostat / Uterus dan adneksa :

GINJAL
Hasil USG ginjal:
Ginjal kanan : Ukuran x cm, tebal korteks. Diferensiasi korteksmedulla jelas. Sistem pelviokalises tidak melebar. Tidak tampak batu
maupun lesi fokal.
Ginjal kiri : Ukuran x cm, tebal korteks cm. Diferensiasi korteksmedulla jelas. Sistem pelviokalises tidak melebar. Tidak tampak batu
maupun lesi fokal.
Buli-buli : dinding tidak menebal, tidak tampak batu, tidak tampak
massa intravesika.

USG MUSKULOSKELETAL
BAHU
Teknik : Ultrasonografi bahu kanan/kiri menggunakan
transduser linear 11 MHz.
Perbandingan : Tidak ada.
Deskripsi :
Tendon bicipitalis longus bentuk dan ukuran normal. Tidak tampak
ruptur, akumulasi cairan patologis, kalsifikasi maupun penebalan
tendon sheath.
Tendon subskapularis bentuk dan ukuran normal. Tidak tampak ruptur
maupun akumulasi cairan patologis dan kalsifikasi. Dengan manuver
eksorotasi & endorotasi tidak tampak impingement subkorakoid.
Tendon supraspinatus bentuk dan ukuran normal. Tidak tampak ruptur,
akumulasi cairan patologis maupun kalsifikasi. Dengan manuver
abduksi tidak tampak impingment subakromion.
Tendon infraspinatus bentuk dan ukuran normal. Tidak tampak ruptur
maupun akumulasi cairan patologis.
Tak tampak abnormalitas pada bursa subakromion-subdeltoid.
Labrum posterior-inferior kesan masih intak.

Sendi akromioklavikular tak tampak kelainan.


Kesan :
Tak tampak kelainan pada tendon rotator cuff maupun jaringan lunak
bahu lainnya.
Ultrasonografi bahu kiri menggunakan transduser linear 13
MHz.
Tendon supraspinatus kiri terlihat hipoekhoik heterogen dan sedikit
menebal dibandingkan sisi kanan yang asimtomatik (0,66 cm vs 0,58
cm). Dengan manuver abduksi tampak impingement subakromion
disertai rasa nyeri. Tidak tampak ruptur yang jelas maupun tandatanda bursitis subakromion-subdeltoid.
Curiga diskontinuitas pada labrum posterior-inferior.
Tendon bicipitalis longus bentuk dan ukuran normal. Tidak tampak
ruptur, akumulasi cairan patologis, kalsifikasi maupun penebalan
tendon sheath.
Tendon subskapularis bentuk dan ukuran normal. Tidak tampak ruptur
maupun akumulasi cairan patologis dan kalsifikasi. Dengan manuver
eksorotasi & endorotasi tidak tampak impingement subkorakoid.
Tampak entesofit pada ujung tendon subskapularis.
Tendon infraspinatus bentuk dan ukuran normal. Tidak tampak ruptur
maupun akumulasi cairan patologis.
Sendi akromioklavikular tampak berdegenerasi ringan.
Kesimpulan:
Tendinosis supraspinatus kiri dengan impingement subakromion, tidak
tampak ruptur.
Suspek ruptur labrum glenoid pars posterior inferior.
Frozen shoulder sin
USG bahu kiri:
T. biceps bagian proksimal tidak jelas, kalsifikasi halus di bagian
proksimal. Fluid collection minimal di sekitar tendon.
Spur formation di tuberkulum mayus dan minus humeri kiri
T. subscapularis tampak tebal, kalsifikasi halus dan kasar intratendon.
Tampak robekan parsial.
T. supraspinatus tampak tebal, inhomogen, kalsifikasi halus dan
tampak robekan parsial.
T. infrapinatus tak menebal, tampak kalsifikasi halus, tak tampak
robekan
Bursa SASD tak tampak cairan, tampak sebagian menebal.
Art. acromiocalvicular baik, spur di ujung akromion
Kesan :
Sesuai gambaran osteoartrosis bahu kiri.

Tendinitis kalsifikans rotator cuff dan biceps


Gambaran robekan parsial lama tendon subscapularis dan
supraspinatus dengan bursitis kronis
Adakah robekan rotator cuff?
USG bahu kiri:
T. bicipitalis longus tampak kalsifikasi halus di bagian proksimal, tidak
tampak diskontinuitas. Tampak lesi hipoekoik minimal di sekitar
tendon.
Spur formation di tuberkulum mayus dan minus humeri kiri.
T. subscapularis tampak kalsifikasi halus, tendon tidak menebal, tidak
tampak robekan.
T. supraspinatus tampak tebal, irreguler, inhomogen, tampak kalsifikasi
kasar dan halus, curiga tampak robekan parsial.
T. infrapinatus tak menebal, tampak kalsifikasi halus, tak tampak
robekan
Bursa SASD tak tampak cairan maupun penebalan.
Kesan :
- Osteoarthritis.
- Tendinitis kalsifikans tendon m.supraspinatus dengan suspek robekan
parsial.
- Kalsifikasi di tendon m.subscapularis, bicipitalis longus dan
infrapinatus.
- Fluid collection pada tendon m.bicipitalis longus.
Susp Tendinitis bicipitalis, supraspinatus?
Telah dilakukan USG Bahu Kiri dengan hasil, sbb;
Tendon m bisipitalis longus tampak kalsifikasi, tak tampak tear. Tampak
akumulasi cairan di sekitar tendon m.bicipitalis longus yang pada
penekanan tidak nyeri.
Tendon m.subskapularis tampak kalsifikasi, tidak tampak ruptur/tear
maupun lesi hipoekoik lainnya.
Tendon m infraspinatus tampak kalsifikasi, tidak tampak tear.Tampak
diskontinuitas pada labrum bagian posteroinferior.
Tendon m supraspinatus tampak baik, tak tampak tear maupun lesi
hipoekoik lainnya. Tampak osteofit di tuberkulum mayus humerus
sinistra.
Kesan :
Tendinosis kronik pada tendon m bisipitalis longus, tendon
m.subskapularis dan tendon m infraspinatus.
Akumulasi cairan di sekitar tendon m bisipitalis longus.
Suspek lesi pada labrum posteroinferior.
Saran MRI bahu.

Telah dilakukan pemeriksaan USG bahu kanan, dengan hasil


sebagai berikut:
Tendon biceps kaput longus tidak menebal, tidak tampak kalsifikasi,
tak tampak tanda robekan. Tampak fluid collection peritendon.
Tendon subscapularis tidak menebal, tepi reguler, tidak tampak
kalsifikasi, tidak tampak robekan.
Tendon supraspinatus sedikit menebal, inhomogen, tampak kalsifikasi,
tidak tampak robekan, bursa di levelnya tampak sedikit menebal, tidak
tampak cairan. Pada manipulasi tak tampak hambatan pergerakan di
subacromion.
Tendon infraspinatus relatif baik.
Ligamentum coraco-acromion baik.
Tampak spur formation di tuberculum mayus, clavicula serta akromion.
Sendi akromio-klavikula tidak menyempit.
Kesan :
Osteoartritis bahu kanan.
Tendinitis kalsifikans ringan supraspinatus kanan dan bursitis kronis
ringan.

GENU
Ultrasonografi genu kanan/kiri/bilateral menggunakan
transduser linear ... MHz.
Tendon quadriceps femoris dan tendon infrapatellar dalam batas
normal. Tak tampak penebalan maupun ruptur.
Tak tampak akumulasi cairan patologis pada recessus prefemoral dan
Hoffa fat pad.
Ligamentum kolateral medial & lateral serta iliotibial band masih intak.
Meniscus medial & lateral daerah corpus terlihat intak.
Kartilago trochlea femoris tidak tampak penipisan/defek.
Regio poplitea dalam batas normal. Tak tampak kista.
Kesan :
Tak tampak kelainan pada jaringan lunak genu.
Ultrasonografi genu kiri menggunakan transduser linear 11
MHz.
Tendon quadriceps femoris kiri tampak menipis dibandingkan kanan
(hipotrofi ) disertai dengan akumulasi cairan pada bursa suprapatela.
Ligamentum patellare baik, tampak entesofit pada basis patella.
Osteofit di kondilus medial femur kiri. Tak tampak akumulasi cairan
patologis pada recessus prefemoral dan Hoffa fat pad.
Ligamentum kolateral lateral tampak lebih tebal di bagian proksimal,
attachment dengan kondilus femur tidak tegas. Iliotibial band baik.

Ligamentum kolateral medial masih intak.


Tampak meniscus medial lebih hiperekoik. Meniscus lateral terlihat
intak.
Kartilago trochlea femoris tampak menipis pada sisi lateral.
Tampak cairan minimal di antara m. gastroknemius dan
semimembranosus.
Kesimpulan:
Sugestif bursitis di suprapatella kiri, tanda robekan parsial pada sekitar
attachment ligamentum kolateral lateral kiri.
Osteoarthrosis genu kiri.
Degenerasi meniscus medial kiri.
Suspek kista Baker minimal

ELBOW / CUBITI
Teknik : Ultrasonografi elbow kiri menggunakan transduser linear 11,5
MHz.
Perbandingan : Tidak ada.
Deskripsi :
N.ulnaris dan n.radialis kiri bentuk dan ukuran masih baik,
ekhostruktur homogen, tak tampak penebalan maupun ruptur.
Dibandingkan dengan sisi kiri yang asimtomatik tidak terlihat
perbedaan bermakna.
Tendon m.ekstensor carpi ulnaris, m.brachoradialis, m. fleksor carpi
ulnaris , dan m.biceps longus,ekostruktur homogen, tak tampak
penebalan maupun ruptur.
A. radialis dan a. ulnaris kanan-kiri, diameter baik, tak tampak
kalsifikasi maupun aneurisma.
Tak tampak akumulasi cairan patologis pada sendi radioulnar,
humeroulnar dan humeroradial.
Fat pad regio cubitii anterior ekostruktur homogen, tak tampak lesi
fokal.
Kesan :
Tak tampak kelainan pada struktur jaringan lunak dan neurovaskular
elbow kiri.

WRIST

Teknik : Ultrasonografi wrist kanan dengan transduser linear 13 MHz.


Akumulasi cairan sekitar sendi radiolunatum, intercarpalia dan
capitatum-metacarpal III dorsum manus kanan.
Tampak erosi pada periartikular os capitatum dan basis metacarpal III.
Sugestif terdapat diskontinuitas kortikal pada os capitatum.
Lesi heterogen (X) pada sisi lateral radius distal, kesan suatu jaringan
granulasi. Cairan minimal pada tendon sheath m.abduktor pollicis

Kalsifikasi minimal (tanda panah) pada jaringan lunak sekitar styloid


radius.
Tendon extensor & fleksor digitorum masih baik.
N.medianus, n.radialis dan n.ulnaris tak tampak tanda-tanda edema.
Kesimpulan:
Tanda-tanda synovitis dengan suspek artritis pada sendi radiocarpal
dan intercarpalia manus kanan.
Tenosynovitis ringan m.abduktor pollicis.
Rekomendasi :
- Radiografi manus AP/lateral/oblik untuk evaluasi tulang.
- MRI wrist untuk evaluasi sendi.

USG ANAK
KEPALA
Kortikal sulci dan gyri terlihat baik.
Tak tampak pelebaran sistem ventrikel.
Tak tampak lesi hiperikhoik intra/periventrikular.
Tak tampak kelainan pada corpus callosum dan basal ganglia.
Thalamus kiri dan kanan tak tampak kelainan.
Batang otak dan cerebellum tak tampak kelainan.
Kesan :
Tak tampak kelainan radiologis pada USG kepala saat ini.

GINJAL, SPINE, DAN REGIO PERINEUM menggunakan


transduser kurve 3,5 - 5 MHz.
Ginjal kanan: Bentuk normal. Ukuran 3.74 x 2.29cm. Sistem
pelviokalises tidak melebar. Tidak tampak batu/lesi fokal.
Ginjal kiri: bentuk normal. Ukuran 3.67 x 2.14cm. Sistem pelviokalises
tidak melebar. Tidak tampak batu/lesi fokal.
Vesika urinaria bentuk dan ukuran normal. Dinding tidak menebal. Tak
tampak batu/sludge.
Spine :
Struktur vertebrae thorakolumbal baik
Tak tampak penyempitan canalis spinalis.
Tak tampak lesi hipo/hiperechoik pada jaringan lunak.
Conus medullaris baik, berakhir setinggi pada vertebrae L2.
Cauda equina baik.

Pada realtime sonography tampak pergerakan normal filum terminale


yang sesuai dengan gerak pernafasan.
Regio perineum (anal dimple):
Jarak cairan paling distal dengan anal dimple kurang lebih 0,4 cm.
Kesan :
Tak tampak kelainan pada USG ginjal dan vesika urinaria.
Tak tampak kelainan pada USG spine.
Jarak cairan paling distal dengan anal dimple kurang lebih 0,4 cm.

HIP
Telah dilakukan USG hip kanan-kiri, hasil sebagai berikut:
Hip kanan:
Bentuk acetabulum baik, reguler. Caput femur bentuk bulat tidak
tampak ossifikasi center pada caput femur.
Sudut Beta, sudut Alpha 56,4 derajat.
Femoral coverage head (d:D) 53%.
Hip kiri:
Bentuk acetabulum baik, reguler. Caput femur bentuk bulat tidak
tampak ossifikasi center pada caput femur.
Sudut Beta, sudut Alpha 58,5 derajat.
Femoral coverage head (d:D) 53%.
Teknik : Ultrasonografi hip bilateral dengan transduser linear
11,4 MHz.
Perbandingan : Tidak ada.
Deskripsi :
Hip kanan terlihat bony roof yang mendatar dan irregular. Cartilage
roof terangkat ke arah kranial dan terlihat membulat. Sudut alpha 41?
sudut beta 43? Femoral head coverage 29% (Terjesen).
Hip kiri terlihat bony roof kesan masih baik, cartilage roof berbentuk
triangular melingkupi caput femur kanan. Sudut alpha 47?dan sudut
beta 67? Femoral head coverage 37% (Terjesen).
Kesimpulan:
Hip kanan sesuai developmental dysplasia of the hip tipe Graf IIIb
(subluksasi).
Hip kiri sesuai developmental dysplasia of the hip tipe Graf IIc.

USG VASKULAR / DOPPLER


KAROTIS
Telah dilakukan USG karotis (tebal kompleks intima-media/KIM) kanan
dan kiri dengan hasil sebagai berikut :

Kanan :
Karotis komunis proksimal : tebal KIM mm, tepi regular, tidak tampak
plak.
Bulbus karotis komunis : tebal KIM mm, tepi regular, tidak tampak
plak.
Karotis interna proksimal : tebal KIM mm, tepi regular, tidak tampak
plak.
Kiri :
Karotis komunis proksimal : tebal KIM mm, tepi regular, tidak tampak
plak.
Bulbus karotis komunis : tebal KIM mm, tepi regular, tidak tampak
plak.
Karotis interna proksimal : tebal KIM mm, tepi regular, tidak tampak
plak.
Kesan :
Tidak tampak penebalan KIM maupun plak di kedua arteri karotis.

DOPPLER EKSTREMITAS BAWAH


Telah dilakukan pemeriksaan USG Color Doppler ekstremitas bawah
bilateral, hasil sbb:
Kaliber vena femoralis komunis, superfisialis dan profunda, vena
poplitea serta tibialis anterior dan posterior serta peroneus dan vena
superfisialis tungkai bilateral
masih dalam batas normal.
Tidak tampak penebalan dinding maupun thrombus intraluminer pada
sistem vena superficialis dan profunda tungkai kanan kiri.
Pada tindakan kompresi semua sistem vena tampak kolaps total.
Pada test Valsava Manuver dan augmentasi tak tampak ada refluks
pada sistem vena kedua tungkai.
Kaliber arteri masih dalam batas normal, tak tampak plak maupun
thrombus di intra lumen arteri tersebut.
Tidak tampak stenosis, Flow Doppler baik dengan gambaran trifasik,
PSV dan EDV baik.
Kesan :
Tidak tampak tanda - tanda gambaran DVT maupun CVI pada kedua
tungkai.
Tidak tampak stenosis pada sistem arteri bermakna pada kedua
tungkai.
Telah dilakukan pemeriksaan USG Color Doppler pada sistem
vena dan arteri tungkai kanan-kiri, hasil sbb:

Sistem vena:
Kaliber dan dinding vena femoralis communis, femoralis superfisialis
dan profunda, vena poplitea, serta tibialis anterior dan posterior kanankiri dalam batas normal.
Tidak tampak penebalan dinding.
Tidak tampak lesi hipo/hiperechoik/thrombus intraluminer.
Pada tindakan kompresi seluruh sistem vena tampak kolaps total.
Pada augmentasi respons vena baik.
Tidak tampak pelebaran vena-vena superfisialis.
Tidak tampak edema jaringan lunak.
Sistem arteri :
Kaliber dan bentuk arteri femoralis communis, femoralis superfisialis
dan profunda, arteri poplitea, serta tibialis anterior dan posterior
kanan-kiri dalam batas normal.
Tidak tampak penebalan dinding intima
Tidak tampak kalsifikasi pada dinding sistem arteri tungkai kanan-kiri.
Spektral Doppler trifasik dengan PI dalam batas normal.
Tidak tampak gangguan aliran maupun stenosis bermakna.
Telah dilakukan USG Doppler kedua tungkai hasil sbb :
Sistem arteri.
Tampak plak di arteri poplitea kanan dengan ukuran : 2,84 x 0,53 cm,
PSV : 171 cm/ s dan EDV 4,93 cm/s. Flow doppler tak trifasik.
Tampak plak kecil-kecil dan kalsifikasi di sepanjang arteri sistem arteri
kedua tungkai,
dengan flow doppler yang lemah di distal arteri tibialis anteriorposterior kanan dan kiri.
Flow Doppler sistem arteri lainnya baik, dengan gambaran trifasik.
Sistem vena.
Tak tampak trombus intraluminar di vena kedua tungkai, saat
dilakukan kompresi tampak kolaps total.
Pada valsava manuver terlihat refluks di kedua vena femoralis komunis
kanan dan kiri.
Sistem vena superficialis kedua tungkai tak melebar dan tak tampak
trombus.
Kesimpulan:
Stenosis signifikan di arteri poplitea kanan.
Stenosis ringan di distal arteri tibialis anterior dan posterior kanan dan
kiri terutama kiri.
Aterosklerosis kedua tungkai.
Tak tampak DVT di kedua tungkai.
Insufisiensi katup di kedua vena femioralis komunis.

Telah dilakukan pemeriksaan color Doppler ekstremitas bawah


kanan-kiri, hasil sbb:
Kaliber vena femoralis komunis, superfisialis dan profunda, vena
poplitea serta tibialis anterior dan posterior kanan-kiri masih dalam
batas normal.
Tidak tampak penebalan dinding maupun thrombus intraluminer pada
sistem vena.
Pada tindakan kompresi semua sistem vena tampak kolaps total.
Pada tindakan augmentasi respon vena baik. Tidak tampak dilatasi
vena-vena superfisialis.
Tampak edema subkutis regio ankle kanan-kiri.
Kaliber arteri femoralis komunis, superfisialis dan profunda, arteri
poplitea serta tibialis anterior dan posterior kanan-kiri masih dalam
batas normal.
Tampak penebalan intima sistem vaskuler tungkai kanan-kiri dengan
kalsifikasi. Tidak tampak plak yang signifikan.
Spektral doppler masih trifasik. Tidak tampak gangguan aliran maupun
stenosis bermakna pada sistem arteri.
Kesimpulan:
Tidak tampak gambaran DVT maupun CVI pada sistem vena tungkai
kanan-kiri.
Atherosklerosis sistem arteri tungkai kanan-kiri. Tidak tampak
gangguan aliran maupun stenosis bermakna.
Edema subkutis regio ankle kanan-kiri.

GINJAL DAN CDFI GINJAL KANAN-KIRI :


Kedua ginjal : Bentuk dan ukuran normal, diferensiasi korteks-medulla
jelas. Sistem pelviokalises tidak melebar. Tidak tampak batu maupun
lesi fokal.
Buli-buli : Besar dan bentuk baik. Dinding tidak menebal. Tak tampak
batu / SOL
Signal Doppler dari sistem arteri dan vena (arteri segmentalis,
lobularis, interlobularis) tervisualisasi baik sampai ke perifer di semua
pole
Kaliber arteri renalis kanan kiri tidak menyempit.
Spektrum Doppler aorta abdominalis dan a.renalis kanan kiri dalam
batas normal.
Ratio velositas aorta abdominalis dan arteri renalis masih baik
Ukuran yang normal pada CDFI USG G
PSV ginjal kanan : 54,2 cm/s
PSV ginjal kiri : 29,8 cm/s
RI arteri interlobaris ginjal kanan : 0,620.
RI arteri interlobaris ginjal kiri : 0,458.

Kesan :
- Tidak tampak kelainan pada ginjal kanan kiri
- Tidak tampak tanda-tanda resistensi arterial maupun stenosis pada
ginjal kanan-kiri

DOPPLER VASKULARISASI HEPAR


Ultrasonografi abdomen menggunakan transduser kurve 3,5 5 MHz dilanjutkan dengan pemeriksaan Doppler, hasil sebagai
berikut:
Hepar Permukaan regular, tepi lancip. Ekhogenisitas parenkhim
terlihat homogen, tak tampak lesi fokal. Vena porta, vena hepatika dan
sistem biliar tidak melebar. Tak tampak asites maupun efusi pleura.
Kandung empedu tak tervisualisasi (post operasi).
Pankreas bentuk dan ukuran normal. Tak tampak lesi fokal. Duktus
pankreatikus tidak melebar.
Limpa bentuk dan ukuran membesar. Ekhogenisitas homogen. Vena
lienalis melebar.
Aorta kaliber masih baik. Kelenjar limfe para aorta tidak membesar.
Kedua ginjal bentuk dan ukuran normal. Differensiasi korteks dan
medula jelas. Sistem pelviokalises tidak melebar. Tidak tampak
batu/lesi fokal.
Vesika urinaria bentuk dan ukuran normal. Dinding tidak menebal. Tak
tampak batu/sludge.
Kelenjar prostat tak tampak kelainan
Doppler Vaskularisasi Hepar:
Vena porta utama bentuk dan kaliber baik, tidak tampak stenosis
maupun oklusi. Kecepatan aliran vena porta 36,3 cm/s. Aliran vena
porta hepatopetal.
Vena hepatika bentuk dan kaliber baik, tidak tampak stenosis maupun
oklusi. Kecepatan aliran vena hepatika 22,4 cm/s. Aliran vena hepatika
hepatofugal.
Arteri hepatika bentuk dan kaliber baik, tidak tampak stenosis maupun
oklusi. Kecepatan aliran arteri hepatika rata-rata 22 cm/s dengan RI
0,7. Aliran arteri hepatopetal
Bridge vessel kaliber intak, tak tampak stenosis.
Kesan :
Splenomegali
Tidak tampak ascites
Parenkim hepar tak tampak kelainan
Vaskularisasi hepar baik

Ultrasonografi abdomen menggunakan transduser kurve 3,5 5 MHz dilanjutkan dengan pemeriksaan Doppler, hasil sebagai
berikut
Hepar Permukaan regular, tepi lancip. Ekhogenisitas parenkhim
terlihat homogen, tak tampak lesi fokal. Vena porta, vena hepatika dan
sistem biliar tidak melebar. Tak tampak asites maupun efusi pleura.
Kandung empedu tak tervisualisasi (post operasi).
Pankreas bentuk dan ukuran normal. Tak tampak lesi fokal. Duktus
pankreatikus tidak melebar.
Limpa bentuk dan ukuran membesar. Ekhogenisitas homogen. Vena
lienalis melebar.
Aorta kaliber masih baik. Kelenjar limfe para aorta tidak membesar.
Kedua ginjal bentuk dan ukuran normal. Differensiasi korteks dan
medula jelas. Sistem pelviokalises tidak melebar. Tidak tampak
batu/lesi fokal.
Vesika urinaria bentuk dan ukuran normal. Dinding tidak menebal. Tak
tampak batu/sludge.
Kelenjar prostat tak tampak kelainan
Doppler Vaskularisasi Hepar
Vena porta utama bentuk dan kaliber baik, tidak tampak stenosis
maupun oklusi. Kecepatan aliran vena porta 36,3 cm/s. Aliran vena
porta hepatopetal.
Vena hepatika bentuk dan kaliber baik, tidak tampak stenosis maupun
oklusi. Kecepatan aliran vena hepatika 22,4 cm/s. Aliran vena hepatika
hepatofugal.
Arteri hepatika bentuk dan kaliber baik, tidak tampak stenosis maupun
oklusi. Kecepatan aliran arteri hepatika rata-rata 22 cm/s dengan RI
0,7. Aliran arteri hepatopetal
Bridge vessel kaliber intak, tak tampak stenosis.
Kesimpulan:
Splenomegali
Tidak tampak ascites
Parenkim hepar tak tampak kelainan
Vaskularisasi hepar baik

DIALISIS AKSES
Telah dilakukan pemeriksaan Dopler untuk dialisis akses pada
ekstremitas atas kiri :
Arteri subklavia, a. Brakialis, a. Radialis dan a. Ulnaris kaliber dan
bentuk normal. Tidak tampak stenosis bermakna.
Diameter a.brakialis (0,42 cm), a.radialis (0,24 cm), dan a.ulnaris (0,28
cm). Signal doppler sistem arteri masih trifasik.

Tampak beberapa penebalan intima pada lumen a.radialis, tetapi tidak


tampak stenosis bermakna.
V.basilika dan v.cephalica kaliber dan bentuk normal. Vena-vena
tersebut kolaps sempurna pada waktu kompresi dan tidak tampak
aliran balik pada waktu augmentasi distal.
Kaliber v.basilika (0,34 cm), v.sefalika di distal cubiti (0,19 cm),
v.sefalika di proksimal cubiti (0,26 cm).
Jarak vena basilika dari permukaan kulit 0,88 cm, vena sefalika di
poksimal cubiti dari permukaan kulit 0,21 cm.
Kesan :
Diameter a.radialis (0,24 cm) dalam keadaan borderline dari
persyaratan minimal (0,25 cm) dan terdapat beberapa penebalan
intima (aterosklerosis).
V.sefalika di proksimal cubiti dan v.basilika memenuhi syarat untuk
dialisis access.
Tidak tampak stenosis bermakna maupun trombus pada sistem arterivena ekstremitas atas kiri.
Kedalaman v.sefalika di proksimal cubiti <0,25 cm dari permukaan
kulit.

Anda mungkin juga menyukai