MAMMAE
Telah dilakukan pemeriksaan USG mammae dengan hasil sbb :
Mammae kanan:
Kutis dan subkutis baik, tidak tampak penebalan, tidak tampak retraksi
papila.
Jaringan lemak dan fibroglandular baik tak tampak lesi
hipo/hiperekhoik patologis.
Tak tampak kalsifikasi maupun pembesaran kgb aksila.
Mammae kiri:
Kutis dan subkutis baik, tidak tampak penebalan, tidak tampak retraksi
papila.
Jaringan lemak dan fibroglandular baik tak tampak lesi
hipo/hiperekhoik patologis.
Tak tampak kalsifikasi maupun pembesaran kgb aksila.
Mamografi kanan:
Kutis
dan
subkutis
baik,
tidak
tampak
penebalan.Jaringan
fibroglandular baik, tidak tampak retraksi papila.Tidak tampak lesi
pada parenkim payudara.Tidak tampak mikro/makrokalsifikasi dan
pembesaran kgb aksila
Mamografi kiri:
Kutis dan subkutis baik, tidak tampak penebalan.Jaringan fibroglandular
baik, tidak tampak retraksi papila.Tidak tampak lesi pada parenkim
payudara.Tidak tampak mikro/makrokalsifikasi dan pembesaran kgb aksila
USG PAROTIS :
Telah dilakukan pemeriksaan USG kelenjar parotis dengan hasil sebagai
berikut :
Parotis Kanan:
Bentuk dan ukuran normal, tidak tampak lesi fokal/SOL.
Parotis Kiri :
Bentuk dan ukuran normal, tidak tampak lesi fokal/SOL.
Tidak tampak pembesaran KGB di daerah coli bilateral
Submandibula kanan-kiri :
Bentuk dan ukuran normal, tidak tampak lesi fokal/SOL.
USG TESTIS
Telah dilakukan pemeriksaan USG Doppler testis dengan hasil
sbb :
Testis Kanan :
Tampak terletak di dalam rongga scrotum.
Bentuk normal dengan echostruktur homogen, tak lesi patologis,
ukuran 3.25 x 2.08 cm
Epididimis bentuk dan ukuran normal, dinding reguler, tak tampak lesi
patologis
Pada pemeriksaan Doppler berwarna, tampak struktur vaskular testis
kanan baik.
Tampak vena pleksus pampiniformis kanan dengan ukuran kaliber
0.081 cm dan pada tindakan valsava kaliber berukuran 0.074 cm.
Testis kiri :
Tampak terletak di dalam rongga skrotum.
Bentuk normal dengan echostruktur homogen, tak lesi patologis,
ukuran 3.25 x 2.08 cm
Epididimis bentuk dan ukuran normal, dinding reguler, tak tampak lesi
patologis
Pada pemeriksaan Doppler berwarna, tampak struktur vaskular testis
kiri baik.
Tampak vena pleksus pampiniformis kiri dengan ukuran kaliber 0.08
cm dan pada tindakan valsava kaliber berukuran 0.09 cm
Telah dilakukan doppler testis, hasil sbb :
Testis kanan :
Struktus dan ukuran normal (3,38x2,12x2,29 cm, volume 8,55 cc).
Tampak lesi hiperekoik multipel kecil-kecil di parenkim testis.
Head dan tail epipidimis tak tampak kelainan.
Tak tampak cairan intraskrotum
Pleksus pampiniformis diameter non valsava 1,99 mm, valsava 2,0 cm.
CDFI PSV arteri testikular : 11,1 cm/s dan EDV 4,32 cm/s
Testis kiri :
Struktus dan ukuran normal (3,18x1,77x2,27 cm, volume 6,67 cc).
Tampak lesi hiperekoik multipel kecil-kecil di parenkim testis.
Head dan tail epipidimis tak tampak kelainan.
Tak tampak cairan intraskrotum.
THYROID
ABDOMEN
Telah dilakukan pemeriksaan USG Abdomen dengan hasil sebagai
berikut :
Hepar : Bentuk dan ukuran normal, permukaan reguler. Ekhostruktur
parenkhim homogen. Sistem bilier dan vaskuler intrahepatik tidak
melebar. Tidak tampak nodul / SOL.
Tidak tampak efusi pleura maupun ascites.
Kandung empedu : Bentuk dan ukuran normal. Dinding tidak menebal.
Tidak tampak batu / sludge empedu.
Pankreas dan lien : Bentuk dan ukuran normal. Tidak tampak lesi
fokal / SOL. Ekhostruktur parenkhim homogen normal.
Aorta : Kaliber normal. Tidak tampak pembesaran KGB paraaorta dan
parailiaca kanan-kiri.
GINJAL
Hasil USG ginjal:
Ginjal kanan : Ukuran x cm, tebal korteks. Diferensiasi korteksmedulla jelas. Sistem pelviokalises tidak melebar. Tidak tampak batu
maupun lesi fokal.
Ginjal kiri : Ukuran x cm, tebal korteks cm. Diferensiasi korteksmedulla jelas. Sistem pelviokalises tidak melebar. Tidak tampak batu
maupun lesi fokal.
Buli-buli : dinding tidak menebal, tidak tampak batu, tidak tampak
massa intravesika.
USG MUSKULOSKELETAL
BAHU
Teknik : Ultrasonografi bahu kanan/kiri menggunakan
transduser linear 11 MHz.
Perbandingan : Tidak ada.
Deskripsi :
Tendon bicipitalis longus bentuk dan ukuran normal. Tidak tampak
ruptur, akumulasi cairan patologis, kalsifikasi maupun penebalan
tendon sheath.
Tendon subskapularis bentuk dan ukuran normal. Tidak tampak ruptur
maupun akumulasi cairan patologis dan kalsifikasi. Dengan manuver
eksorotasi & endorotasi tidak tampak impingement subkorakoid.
Tendon supraspinatus bentuk dan ukuran normal. Tidak tampak ruptur,
akumulasi cairan patologis maupun kalsifikasi. Dengan manuver
abduksi tidak tampak impingment subakromion.
Tendon infraspinatus bentuk dan ukuran normal. Tidak tampak ruptur
maupun akumulasi cairan patologis.
Tak tampak abnormalitas pada bursa subakromion-subdeltoid.
Labrum posterior-inferior kesan masih intak.
GENU
Ultrasonografi genu kanan/kiri/bilateral menggunakan
transduser linear ... MHz.
Tendon quadriceps femoris dan tendon infrapatellar dalam batas
normal. Tak tampak penebalan maupun ruptur.
Tak tampak akumulasi cairan patologis pada recessus prefemoral dan
Hoffa fat pad.
Ligamentum kolateral medial & lateral serta iliotibial band masih intak.
Meniscus medial & lateral daerah corpus terlihat intak.
Kartilago trochlea femoris tidak tampak penipisan/defek.
Regio poplitea dalam batas normal. Tak tampak kista.
Kesan :
Tak tampak kelainan pada jaringan lunak genu.
Ultrasonografi genu kiri menggunakan transduser linear 11
MHz.
Tendon quadriceps femoris kiri tampak menipis dibandingkan kanan
(hipotrofi ) disertai dengan akumulasi cairan pada bursa suprapatela.
Ligamentum patellare baik, tampak entesofit pada basis patella.
Osteofit di kondilus medial femur kiri. Tak tampak akumulasi cairan
patologis pada recessus prefemoral dan Hoffa fat pad.
Ligamentum kolateral lateral tampak lebih tebal di bagian proksimal,
attachment dengan kondilus femur tidak tegas. Iliotibial band baik.
ELBOW / CUBITI
Teknik : Ultrasonografi elbow kiri menggunakan transduser linear 11,5
MHz.
Perbandingan : Tidak ada.
Deskripsi :
N.ulnaris dan n.radialis kiri bentuk dan ukuran masih baik,
ekhostruktur homogen, tak tampak penebalan maupun ruptur.
Dibandingkan dengan sisi kiri yang asimtomatik tidak terlihat
perbedaan bermakna.
Tendon m.ekstensor carpi ulnaris, m.brachoradialis, m. fleksor carpi
ulnaris , dan m.biceps longus,ekostruktur homogen, tak tampak
penebalan maupun ruptur.
A. radialis dan a. ulnaris kanan-kiri, diameter baik, tak tampak
kalsifikasi maupun aneurisma.
Tak tampak akumulasi cairan patologis pada sendi radioulnar,
humeroulnar dan humeroradial.
Fat pad regio cubitii anterior ekostruktur homogen, tak tampak lesi
fokal.
Kesan :
Tak tampak kelainan pada struktur jaringan lunak dan neurovaskular
elbow kiri.
WRIST
USG ANAK
KEPALA
Kortikal sulci dan gyri terlihat baik.
Tak tampak pelebaran sistem ventrikel.
Tak tampak lesi hiperikhoik intra/periventrikular.
Tak tampak kelainan pada corpus callosum dan basal ganglia.
Thalamus kiri dan kanan tak tampak kelainan.
Batang otak dan cerebellum tak tampak kelainan.
Kesan :
Tak tampak kelainan radiologis pada USG kepala saat ini.
HIP
Telah dilakukan USG hip kanan-kiri, hasil sebagai berikut:
Hip kanan:
Bentuk acetabulum baik, reguler. Caput femur bentuk bulat tidak
tampak ossifikasi center pada caput femur.
Sudut Beta, sudut Alpha 56,4 derajat.
Femoral coverage head (d:D) 53%.
Hip kiri:
Bentuk acetabulum baik, reguler. Caput femur bentuk bulat tidak
tampak ossifikasi center pada caput femur.
Sudut Beta, sudut Alpha 58,5 derajat.
Femoral coverage head (d:D) 53%.
Teknik : Ultrasonografi hip bilateral dengan transduser linear
11,4 MHz.
Perbandingan : Tidak ada.
Deskripsi :
Hip kanan terlihat bony roof yang mendatar dan irregular. Cartilage
roof terangkat ke arah kranial dan terlihat membulat. Sudut alpha 41?
sudut beta 43? Femoral head coverage 29% (Terjesen).
Hip kiri terlihat bony roof kesan masih baik, cartilage roof berbentuk
triangular melingkupi caput femur kanan. Sudut alpha 47?dan sudut
beta 67? Femoral head coverage 37% (Terjesen).
Kesimpulan:
Hip kanan sesuai developmental dysplasia of the hip tipe Graf IIIb
(subluksasi).
Hip kiri sesuai developmental dysplasia of the hip tipe Graf IIc.
Kanan :
Karotis komunis proksimal : tebal KIM mm, tepi regular, tidak tampak
plak.
Bulbus karotis komunis : tebal KIM mm, tepi regular, tidak tampak
plak.
Karotis interna proksimal : tebal KIM mm, tepi regular, tidak tampak
plak.
Kiri :
Karotis komunis proksimal : tebal KIM mm, tepi regular, tidak tampak
plak.
Bulbus karotis komunis : tebal KIM mm, tepi regular, tidak tampak
plak.
Karotis interna proksimal : tebal KIM mm, tepi regular, tidak tampak
plak.
Kesan :
Tidak tampak penebalan KIM maupun plak di kedua arteri karotis.
Sistem vena:
Kaliber dan dinding vena femoralis communis, femoralis superfisialis
dan profunda, vena poplitea, serta tibialis anterior dan posterior kanankiri dalam batas normal.
Tidak tampak penebalan dinding.
Tidak tampak lesi hipo/hiperechoik/thrombus intraluminer.
Pada tindakan kompresi seluruh sistem vena tampak kolaps total.
Pada augmentasi respons vena baik.
Tidak tampak pelebaran vena-vena superfisialis.
Tidak tampak edema jaringan lunak.
Sistem arteri :
Kaliber dan bentuk arteri femoralis communis, femoralis superfisialis
dan profunda, arteri poplitea, serta tibialis anterior dan posterior
kanan-kiri dalam batas normal.
Tidak tampak penebalan dinding intima
Tidak tampak kalsifikasi pada dinding sistem arteri tungkai kanan-kiri.
Spektral Doppler trifasik dengan PI dalam batas normal.
Tidak tampak gangguan aliran maupun stenosis bermakna.
Telah dilakukan USG Doppler kedua tungkai hasil sbb :
Sistem arteri.
Tampak plak di arteri poplitea kanan dengan ukuran : 2,84 x 0,53 cm,
PSV : 171 cm/ s dan EDV 4,93 cm/s. Flow doppler tak trifasik.
Tampak plak kecil-kecil dan kalsifikasi di sepanjang arteri sistem arteri
kedua tungkai,
dengan flow doppler yang lemah di distal arteri tibialis anteriorposterior kanan dan kiri.
Flow Doppler sistem arteri lainnya baik, dengan gambaran trifasik.
Sistem vena.
Tak tampak trombus intraluminar di vena kedua tungkai, saat
dilakukan kompresi tampak kolaps total.
Pada valsava manuver terlihat refluks di kedua vena femoralis komunis
kanan dan kiri.
Sistem vena superficialis kedua tungkai tak melebar dan tak tampak
trombus.
Kesimpulan:
Stenosis signifikan di arteri poplitea kanan.
Stenosis ringan di distal arteri tibialis anterior dan posterior kanan dan
kiri terutama kiri.
Aterosklerosis kedua tungkai.
Tak tampak DVT di kedua tungkai.
Insufisiensi katup di kedua vena femioralis komunis.
Kesan :
- Tidak tampak kelainan pada ginjal kanan kiri
- Tidak tampak tanda-tanda resistensi arterial maupun stenosis pada
ginjal kanan-kiri
Ultrasonografi abdomen menggunakan transduser kurve 3,5 5 MHz dilanjutkan dengan pemeriksaan Doppler, hasil sebagai
berikut
Hepar Permukaan regular, tepi lancip. Ekhogenisitas parenkhim
terlihat homogen, tak tampak lesi fokal. Vena porta, vena hepatika dan
sistem biliar tidak melebar. Tak tampak asites maupun efusi pleura.
Kandung empedu tak tervisualisasi (post operasi).
Pankreas bentuk dan ukuran normal. Tak tampak lesi fokal. Duktus
pankreatikus tidak melebar.
Limpa bentuk dan ukuran membesar. Ekhogenisitas homogen. Vena
lienalis melebar.
Aorta kaliber masih baik. Kelenjar limfe para aorta tidak membesar.
Kedua ginjal bentuk dan ukuran normal. Differensiasi korteks dan
medula jelas. Sistem pelviokalises tidak melebar. Tidak tampak
batu/lesi fokal.
Vesika urinaria bentuk dan ukuran normal. Dinding tidak menebal. Tak
tampak batu/sludge.
Kelenjar prostat tak tampak kelainan
Doppler Vaskularisasi Hepar
Vena porta utama bentuk dan kaliber baik, tidak tampak stenosis
maupun oklusi. Kecepatan aliran vena porta 36,3 cm/s. Aliran vena
porta hepatopetal.
Vena hepatika bentuk dan kaliber baik, tidak tampak stenosis maupun
oklusi. Kecepatan aliran vena hepatika 22,4 cm/s. Aliran vena hepatika
hepatofugal.
Arteri hepatika bentuk dan kaliber baik, tidak tampak stenosis maupun
oklusi. Kecepatan aliran arteri hepatika rata-rata 22 cm/s dengan RI
0,7. Aliran arteri hepatopetal
Bridge vessel kaliber intak, tak tampak stenosis.
Kesimpulan:
Splenomegali
Tidak tampak ascites
Parenkim hepar tak tampak kelainan
Vaskularisasi hepar baik
DIALISIS AKSES
Telah dilakukan pemeriksaan Dopler untuk dialisis akses pada
ekstremitas atas kiri :
Arteri subklavia, a. Brakialis, a. Radialis dan a. Ulnaris kaliber dan
bentuk normal. Tidak tampak stenosis bermakna.
Diameter a.brakialis (0,42 cm), a.radialis (0,24 cm), dan a.ulnaris (0,28
cm). Signal doppler sistem arteri masih trifasik.