Anda di halaman 1dari 4

FORMAT CT NASOFARING

Klinis:

Dilakukan CT 128 Scan kepala-leher potongan aksial dengan slice interval 0.6 mm dimulai dari ketinggian os vertebra C7 –
frontooccipital. Potongan dibuat sejajar palatum durum. Dibuat rekonstruksi coronal dan sagital. Scanning dilakukan tanpa dan
dengan memakai kontras media.

1. Terscanning daerah faring


Jaringan lunak nasofaring, orofaring, dan hipofaring tampak normal.
Recessus pharyngeus dan torus tubarius tampak normal.
Esofagus tampak normal.

2. Terscanning glandula salivary :


Kelenjar parotis sinistra, submandibula sinistra dan sublingual sinistra dalam batas normal.

3. Terscanning daerah thyroid


Kelenjar thyroid kanan dan kiri tidak membesar. Kontur parenkim tampak homogen
Laring dan os hyoid dalam batas normal.
Epiglotis dan valekula tampak normal.

4. Terscanning Parenkim Brain :


Sulci dan gyri corticalis, fissura sylvii bilateral dan fissura interhemisfer masih tampak normal.
Bentuk dan posisi ventrikel lateralis kanan dan kiri tampak simetris. Ukuran ventrikel lateralis bilateral, ventrikel 3 dan ventrikel
4 dalam batas normal.
Parenkim cerebri, cerebellum, dan batang otak tidak menunjukkan adanya lesi yang memberikan densitas patologis.
Sisterna basalis dan ambiens dalam batas normal.
Daerah sela tursika dan juxtasella masih dalam batas normal.
Tampak kalsifikasi fisiologis di daerah glandula pinealis dan pleksus choroideus bilateral.
Tidak tampak pergeseran struktur garis tengah.

5. Terscanning daerah Sinus paranasalis :


Sinus maksilaris, ethmoidalis, sphenoidalis dan frontalis bilateral yang terscanning dalam batas normal.
Mastoid air cell bilateral yang terscanning tampak normal.
Cavum nasi dan concha nasalis bilateral dalam batas normal.
Septum nasi masih di tengah.

6. Terscanning Skeletal:
Jaringan lunak ekstra calvaria dan calvaria masih memberikan bentuk dan densitas yang normal.
Tidak tampak destruksi tulang basis kranii
Tidak tampak destruksi os maksilofasial dan mandibula.
Palatum dan pterygoid plate tampak normal.
Struktur vertebra cervicalis tampak normal.

7. Terscanning KGB :
Level Ia dan Ib (Submental dan submandibular) : Tidak tervisualisasi
Level IIa dan IIb (Upper Jugular) : Tidak tervisualisasi
Level III (Middle Jugular) : Tidak tervisualisasi
Level IV (Lower Jugular) : Tidak tervisualisasi
Level Va dan Vb (Posterior Triangle) : Tidak tervisualisasi
Level VI (anterior Compartment) : Tidak tervisualisasi

Kesimpulan :
- CT scan nasofaring saat ini tidak menunjukkan adanya tanda-tanda massa / SOL serta kelainan lainnya.
- Tidak tampak pembesaran KGB.
- Tidak tampak destruksi tulang.
- Tidak tampak lesi intracranial

Terimakasih atas kepercayaan teman sejawat.


FORMAT CT KEPALA

Klinis:

Dilakukan MSCT 128 scan kepala dengan potongan axial slice interval 1,25 mm, dimulai di daerah basis sampai
vertex. Potongan dibuat sejajar palatum durum. Dibuat rekonstruksi coronal dan sagital. Scanning dilakukan tanpa
dan dengan memakai kontras media.

1. Terscanning Parenkim Brain:


Sulci dan gyri corticalis, fissura sylvii bilateral dan fissura interhemisfer masih tampak normal.
Bentuk dan posisi ventrikel lateralis dekstra dan sinistra tampak simetris. Ukuran ventrikel lateralis bilateral,
ventrikel 3 dan ventrikel 4 dalam batas normal.
Sisterna basalis dan ambiens dalam batas normal.
Parenkim cerebri, cerebellum, dan batang otak tidak menunjukkan adanya lesi yang memberikan densitas patologis.
Daerah sella tursica dan juxtasella masih dalam batas normal.
Tampak kalsifikasi fisiologis di daerah glandula pinealis dan pleksus choroideus bilateral.
Bulbus oculi dan ruang retrobulber bilateral dalam batas normal.
Tidak tampak pergeseran struktur garis tengah.
Pada post contrast scanning tidak tampak enhancement.

2. Terscanning calvaria dan Sinus Paranasalis:


Jaringan lunak ekstra calvaria dan calvaria masih memberikan bentuk dan densitas yang normal.
Mastoid air cell bilateral yang terscaning dalam batas normal.
Cavum nasi dan concha nasalis bilateral dalam batas normal.
Septum nasi di tengah.
Sinus maksilaris, ethmoidalis sphenoidalis dan frontalis bilateral yang terscanning dalam batas normal.

Kesimpulan :
- Tidak tampak tanda-tanda perdarahan, iskemik, ataupun SOL/neoplasm.

Terimakasih atas kepercayaan teman sejawat.


FORMAT CT TEMPORAL

Klinis:

Di lakukan CT scan temporal pada CT scan 128 slice dengan rekonstruksi bone window, potongan axial dengan
ketebalan 0.6 mm dan potongan coronal dan sagittal dengan ketebalan 0.5mm tanpa dan dengan media kontras.

Terscanning Temporal Kanan:


Kanalis akustikus externus dan internus tidak tampak perselubungan.
Tidak tampak perselubungan pada mastoid air cell kanan.
Ossicles: Os maleus, incus dan stapes tidak tampak destruksi atau erosi.
Cochlea dan vestibule tidak tampak destruksi atau erosi.
Petrous apex dan soft tissue post auricular dalam batas normal.
Tidak tampak adanya tanda-tanda destruksi tegmen tympani dan sinodural plate.

Terscanning Temporal Kiri:


Kanalis akustikus externus dan internus tidak tampak perselubungan.
Tidak tampak perselubungan pada mastoid air cell kiri.
Ossicles: Os maleus, incus dan stapes tidak tampak destruksi atau erosi.
Cochlea dan vestibule tidak tampak destruksi atau erosi.
Petrous apex dan soft tissue post auricular dalam batas normal.
Tidak tampak adanya tanda-tanda destruksi tegmen tympani dan sinodural plate.

Terscanning Sinus Paranasalis:


Sinus maksilaris, ethmoidalis, sphenoidalis dan frontalis bilateral dalam batas normal
Cavum nasi bilateral dan concha nasalis bilateral dalam batas normal.
Septum nasi masih di tengah.
Meatus media, ostium maxilaris, processus uncinatus masih tampak normal
Resessus pharingeus dan tuba eustachii masih dalam batas normal

Kesimpulan:
- CT scan temporal saat ini tidak menunjukkan adanya tanda-tanda massa / SOL serta kelainan lainnya.

Terima kasih atas kepercayaan teman sejawat.


FORMAT CT SINUS PARANASAL

Klinis:

Dilakukan MSCT/CT scan sinus paranasal potongan axial dengan slice interval 0.6 mm, dimulai dari ketinggian
basis sampai frontooccipital. Potongan dibuat sejajar palatum durum. Dibuat rekonstruksi coronal dan sagittal.
Scanning tanpa dan dengan memakai kontras media.

Terscanning Sinus paranasalis:


Sinus maksilaris, ethmoidalis, sphenoidalis dan frontalis bilateral dalam batas normal.
Cavum nasi dan concha nasalis bilateral dalam batas normal.
Septum nasi di tengah.
Mastoid air cells bilateral dalam batas normal

Terscanning Faring:
Jaringan lunak orofaring, dan hipofaring tampak normal.
Kolom udara dalam faring, laring, glottis, dan trakea tampak normal.
Recessus pharyngeus, torus tubarius tuba eustachii kanan dan kiri masih dalam batas normal.

Terscanning Skeletal:
Jaringan lunak ekstra calvaria dan calvaria lainnya masih memberikan bentuk dan densitas yang normal.
Tidak tampak fraktur dinding orbita
Tidak tampak destruksi os maksilofasial dan mandibula.
Tidak tampak destruksi tulang basis kranii.
Palatum, pterygoid plate dan mandibula tampak normal.

KESIMPULAN :
- CT scan sinus paranasal saat ini tidak menunjukkan adanya tanda-tanda massa / SOL serta kelainan lainnya.

Terima kasih atas kepercayaan teman sejawat.

Anda mungkin juga menyukai