KARSINOMA MAMMAE
Oleh:
Preceptor:
Preseptor: R. Yohana,dr.,Sp.B(K)-Onk
II. ANAMNESA
Keluhan Utama : benjolan di payudara kanan
Anamnesa Khusus :
Sejak ±1bulan SMRS pasien merasakan adanya benjolan di
payudara kanan sebesar 2 buku jari. Benjolan tidak dirasakan membesar
oleh pasien. Pasien merasakan rasa tidak nyaman dan payudara kanan
seperti mengeras. Keluhan disertai dengan puting yang tertarik. Kulit
payudara terlihat seperti kulit jeruk disangkal. Benjolan tidak disertai
dengan keluar cairan atau darah dari puting. Gatal dan kemerahan di
sekitar puting disangkal. Benjolan di ketiak kanan disangkal. Panas badan
tidak ada. Keluhan benjolan di tempat lain, sesak nafas, dan nyeri kepala
hebat tidak ada. Rasa ngilu pada tulang tidak ada. Riwayat penurunan
berat badan disangkal.
Pasien belum mempunyai anak sampai sekarang. Menstruasi
pertama didapat pada usia 13 tahun dengan siklus yang tidak teratur.
Menopause sejak usia 51 tahun. Riwayat penggunaan KB dengan pil dan
suntik disangkal. Tidak ada riwayat penyakit serupa di keluarga. Karena
keluhannya pasien berobat ke RS Pindad Bandung, dan dilakukan biopsi di
RS tersebut. Kemudian setelahnya pasien dirujuk ke RSHS.
III. PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Keadaan umum : tampak sakit sedang
Kesadaran : kompos mentis
Berat badan : 56 kg
Tinggi badan : 152 cm
Gizi : cukup
Tanda vital : T : 130/80 mmHg
N = HR = 88 kali/menit, regular, equal, isi cukup
R : 22 kali/menit
S : 37,0oC
Kepala : konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik, pernafasan
cuping hidung -/-, sianosis perioral (-)
Leher : JVP 5+0 cmH2O, KGB tidak teraba, HJR (-)
Thorax : bentuk dan gerak simetris, BPH ICS V kanan
Cor : kardiomegali (-), bunyi jantung S1 S2 normal, S3 (-), S4
(-), murmur (-)
Pulmo : VF, VR, VBS kiri = kanan, ronki -/-, wheezing -/-
Abdomen : datar, lembut, hepar dan lien tidak teraba, pekak
samping (-), bising usus (+) normal
Extremitas : edema -/-, sianosis -/-, club -/-
Status Localis
(diagram payudara)
IV. RESUME
Seorang wanita berusia 58 tahun datang dengan keluhan utama
benjolan di payudara kanan sejak 4 bulan SMRS. Mula-mula sebesar
kelereng yang makin lama makin besar hingga sekarang sebesar telur
ayam kampung. Nyeri (-), nipple dimpling (-), ulkus (-), nipple discharge
(-). Febris (-), batuk-batuk lama (-), sesak nafas (-), nyeri epigastrium (-),
rasa penuh di perut (-), cepat kenyang (-), nyeri punggung (-), nyeri
pinggang (-), cephalgia (-), nyeri tulang (-), penurunan berat badan (-),
ikterus (-), patah tulang tiba-tiba (-). P2A0, menarche pada usia 14 tahun,
teratur, riwayat dismenore (+) kadang-kadang, saat ini menopause, riwayat
menyusui (+), riwayat pemakaian kontrasepsi (-), riwayat tumor mammae
pada keluarga (-).
Dari pemeriksaan fisik didapatkan status generalis lain dalam batas
normal. Status lokalis a/r mammae dextra didapatkan massa tunggal di
kuadran lateral atas, permukaan rata, ukuran 7x7x5 cm, konsistensi keras,
tidak berbenjol-benjol, mudah digerakkan, batas tidak tegas, hiperemis (-),
nyeri tekan (-), nipple discharge (-), nipple dimpling (-), ulkus (-), peau
d’orange (-), retraksi papila (-), KGB aksila teraba membesar + mobile,
KGB supraklavikula tidak teraba membesar.
VIII. PROGNOSIS
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad malam
PEMBAHASAN
TINJAUAN PUSTAKA
Anatomi Payudara
Payudara pada wanita menonjol mulai dari iga ke II/III sampai ke iga
VI/VII dan dari dekat pinggir sternum sampai garis axilla anterior. Tetapi jaringan
payudara sebenarnya bisa lebih luas lagi sampai ke klavikula sebagai suatu
lapisan jaringan tipis dan ke medial sampai ke garis median, ke lateral sampai
pinggir otot latissimus dorsi. Ada suatu bagian dari payudara yang disebut buntut
dari payudara atau “axillary projection of the breast”.
Struktur Dasar
Terdiri atas kelenjar, jaringan ikat fibrosa dan jaringan lemak. Jaringan
kelenjar, yang dinamakan kelenjar dan saluran tubuloalveolar, membentuk 15
sampai 20 lobus yang mengelilingi nipple, masing-masing bermuara ke duktus
laktiferus. Di tiap lobus terdapat lobulus-lobulus. Jaringan ikat fibrosa
memberikan struktur penahan dalam bentuk tali fibrosa atau ligamen
suspensorium yang dihubungkan baik ke kulit maupun ke fascia. Jaringan lemak
terutama pada permukaan dan area tepi.
Gambar 1. Struktur Dasar Payudara
Setiap kelenjar mammae terdiri atas sekitar 15 sampai 20 lobus. Terdapat
ligamen Cooper yang meluas dari fascia pektoralis profunda ke fascia kulit
superfisial yang memberikan tahanan. Payudara dibagi menjadi empat kuadran,
yaitu upper inner quadrant (UIQ), lower inner quadrant (LIQ), upper outer
quadrant (UOQ) dan lower outer quadrant (LOQ).
Upper inner
Upper outer quadrant (UIQ)
quadrant (UOQ)
Upper lower
Lower outer quadrant (UIQ)
quadrant (UIQ)
Vaskularisasi
Perdarahan payudara terutama dari cabang arteri perforantes anterior dari
arteri mammaria interna, arteri torakalis lateralis yang bercabang dari arteri
aksilaris, dan beberapa arteri interkostalis.
Drainase Limfatik
KGB pectoralis (anterior), berlokasi di lipatan aksila anterior (di antara
batas bawah M. Pectoralis mayor).
KGB subscapular (posterior), berlokasi di lipatan aksila posterior (daerah
batas lateral scapula). Drainasenya dari dinding belakang dada dan
sebagain lengan.
KGB lateral, berlokasi di daerah humerus atas. Drainasenya dari lengan.
Drainase dari KGB pusat di aksila, kemudian ke KGB infraclavicular dan
supraclavicular.
Sebagian drainase dari payudara ada yang langsung berhubungan dengan
KGB infraclavicular.
Faktor Resiko
Keluarga. Kemungkinan untuk menderita kanker mammae 2 – 3 kali lebih besar
pada wanita yang ibunya atau saudara kandungnya menderita kanker payudara.
Kemungkinan ini lebih besar bila ibu atau saudara kandung itu menderita kanker
bilateral atau kanker pada premenopause.
Virus. Pada air susu ibu (ASI) ditemukan virus (partikel) yang sama dengan yang
terdapat pada air susu tikus yang menderita karsinoma mammae. Akan tetapi
peranannya sebagai faktor penyebab pada manusia belum dapat dipastikan.
Sinar ionisasi. Dari penelitian epidemiologi setelah ledakan bom atom atau
penelitian pada orang setelah pajanan sinar Rontgen, peranan sinar ionisasi
sebagai faktor penyebab pada manusia menjadi lebih jelas.
Hal-hal yang dianggap merupakan faktor risiko kanker payudara antara lain:
1. Usia
Resiko terjadinya kanker payudara meningkat seiring dengan
bertambahnya usia. Kebanyakan kasus kanker timbul pada wanita yang
berusia lebih dari 60 tahun.
Secara anatomi dan fingsional, payudara akan mengalami atrofi
dengan bertambahnya usia. Kurang dari 25% kanker payudara terjadi pada
masa sebelum menopause sehingga diperkirakan awal terjadinya tumor terjadi
sebelum terjadinya perubahan klinis.
2. Faktor reproduksi
Karakteristik reproduksi yang berhubungan dengan resiko terjadinya
kanker payudara adalah nuliparitas, menarche pada usia muda, keteraturan
siklus menstruasi, menopause pada umur lebih tua dan kehamilan pertama
pada usia tua.
Diperkirakan, periode antara terjadinya haid pertama dengan umur saat
kehamilan pertama merupakan window of initiation perkembangan kanker
payudara. Wanita dengan riwayat kehamilan cukup bulan pada usia di bawah
18 tahun memiliki risiko terkena kanker payudara sepertiga dibandingkan
dengan wanita yang baru memiliki anak di usia 30 tahun.
3. Penggunaan hormon
Hormon eksogen berhubungan dengan terjadinya kanker payudara.
Laporan dari Harvard School of Public Health menyatakan bahwa terdapat
peningkatan kanker payudara yang bermakna pada penggunaan terapi
estrogen replacement.
Suatu analisa mengatakan walaupun tidak terdapat resiko kanker
payudara pada pengguna kontrasepsi oral, wanita yang menggunakan obat ini
untuk waktu yang lama mempunyai risiko tinggi untuk mengalami kanker ini
sebelum menopause.
4. Riwayat tumor jinak payudara
Wanita dengan riwayat tumor jinak payudara, dapat terjadi
peningkatan resiko terjadinya kanker payudara sebanyak empat kali dan resiko
ini akan terus meningkat hingga 30 tahun setelah didiagnosa tumor jinak
payudara.
5. Konsumsi lemak
Konsumsi lemak diperkirakan sebagai faktor risiko terjadinya kanker
payudara.
6. Riwayat radiasi dinding dada
Paparan dengan radiasi ionisasi selama atau sesudah pubertas
meningkatkan terjadinya resiko kanker payudara. Dari beberapa penelitian
yang dilakukan disimpulkan bahwa resiko akibat radiasi berhubungan secara
linier dengan dosis dan umur saat terjadinya pemaparan.
7. Riwayat keluarga dan faktor genetik
Riwayat keluarga merupakan komponen yang penting dalam riwayat
penderita yang akan dilaksanakan untuk skrining kanker payudara. Terdapat
peningkatan resiko keganasan ini pada wanita yang keluarganya menderita
kanker payudara.
Pada studi genetik ditemukan bahwa kanker payudara berhubungan
erat dengan gen tertentu. Apabila terdapat BRCA1, yaitu suatu gen
susceptibilitas kanker payudara, probabilitas untuk terjadinya kanker payudara
sebesar 60% pada umur 50 tahun dan sebesar 85% pada umur 70 tahun.
Klasifikasi TNM dari Karsinoma mammae
M0 No evidence of metastasis
M1 Distant metastasis (includes ipsilateral supraclavicular nodes)
Keterangan :
Lekukan pada kulit, retraksi papilla, atau perubahan lain pada kulit, kecuali yang
terdapat pada T4, bisa terdapat pada T1, T2 atau T3 tanpa mengubah klasifikasi.
Dinding thoraks adalah iga, otot interkostal dan m.serratus anterior, tanpa otot
pektoralis.
UICC stage TNM classification
I T1, N0, M0
IV any T, any N, M1
Terapi
Untuk mendapat diagnosis histology, biasanya dilakukan biopsy, sehingga
tindakan ini dapat dianggap sebagai tindakan pertama pada pembedahan
mammae. Dengan sediaan baku, hasil histopatologi dapat diselesaikan dalam
waktu 15 menit. Bila pemeriksaan menunjukkan tanda tumor jinak, operasi
diselesaikan. Akan tetapi pada hasil yang menunjukkan tumor ganas, operasi
dapat dilanjutkan dengan tindakan bedah kuratif, yaitu bedah radikal, bedah
radikal yang diubah, bedah konservatif, yaitu eksisi tumor luas.
Terapi kuratif dilakukan jika tumor terbatas pada payudara, dan
tidak ada infiltrasi ke dinding dada dan kulit mammae, atau infiltrasi dari
kelenjar limfe ke struktur sekitarnya. Tumor disebut operable jika dengan
tindakan bedah radikal, seluruh tumor dan penyebarannya di kelenjar limfe
dapat dikeluarkan.
Bedah radikal (mastektomi radikal) menurut Halsted, meliputi
pengangkatan payudara dengan sebagian besar kulitnya, m.pektoralis mayor
dan minor, dan semua kelenjar ketiak sekaligus.
Bedah radikal yang diubah (mastektomi radikal yang “modified”)
adalah bedah radikal yang tetap mempertahankan m.pektoralis mayor dan
minor, jika otot tersebut jelas bebas dari tumor mammae.
Bedah konservatif adalah biopsy eksisi luas (dengan batas 1 cm dari
jaringan normal) atau eksisi yang lebih luas yaitu seluruh kwadran
(quadrantectomy), ditambah diseksi aksila dan radioterapi pada sisa payudara
tersebut. Menurut Sainsbury, tumor mammae yang dapat dilakukan bedah
konservatif adalah tumor mammae dengan :
lesi tunggal secara klinis dan mammography
tumor dengan diameter ≤ 4cm
berdasarkan klasifikasi TNM termasuk T1, T2 dengan N0,N1 atau M0
Tumor > 4cm pada payudara yang besar.
Pada benjolan mammae yang inoperable, dilakukan radiasi pada
mammae atau kemoterapi adjuvant. Tumor mammae disebut inoperable
jika seluruh tumor telah melekat pada kulit atau adanya kelenjar-kelenjar
supraklavikuler atau adanya limfangitis karsinomatosa atau kelenjar-
kelenjar aksila sudah melekat, atau edema pada lengan, atau ada metastase
jauh, atau ada ulserasi atau pada klasifikasi TNM yaitu tumor yang
tergolong T4, N2/N3, M1.
Radioterapi
Untuk kanker payudara berperan sebagai terapi kuratif dengan
mempertahankan mammae dan sebagai terapi tambahan atau terapi paliatif.
Radioterapi lebih berguna sebagai terapi tambahan untuk tujuan kuratif
pada tumor yang relative besar. Sedangkan radioterapi paliatif berhasil baik
untuk waktu yang terbatas, bila tumor sudah inoperable secara local.
Biasanya seluruh payudara dan kelenjar aksila dan kelenjar
supraklavikula. Akan tetapi penyulitnya adalah pembengkakan lengan
karena limfoedema akibat rusaknya kelenjar ketiak supraklavikular.
Kemoterapi
Kemoterapi merupakan terapi sistemik yang digunakan bila ada
penyebaran sistemik dan sebagai terapi adjuvant. Kemoterapi adjuvant
diberikan pada pasien yang pada pemeriksaan histopatologis paska bedah
mastektomi ditemukan metastasis di sebuah atau beberapa kelenjar.
Tujuannya untuk menghancurkan mikrometastasis, di mana menurut
Bonnadonna bila terdapat kelenjar aksila yang mengandung metastasis,
maka di tempat-tempat lain kemungkinan besar sudah ada mikrometastasis.
Obat yang diberikan adalah kombinasi siklofosfamid, metotreksat, dan 5-
fluorouracyl selama 6 bulan pada pasien premenopause, sedangkan pada
pasien paskamenopause diberikan terapi adjuvant hormonal berupa obat pil
anti estrogen.
Kemoterapi paliatif dapat diberikan pada pasien yang telah
menderita metastasis sistemik. Obat yang harus diberikan secara kombinasi
antara lain adalah 5-fluorouracyl, atau vincristin dan adriamycin, atau 5-
fluorouracyl, adriamycin dan siklofosfamid.
Kemoterapi bersifat toksis, sehingga perlu diawasi keadaan umum
pasien serta kadar Hb, leukosit dan trombosit.
Terapi hormonal
Indikasi pemberian terapi hormonal adalah bila terjadi metastasis jauh atau
sudah pernah mendapat radiasi sebelumnya, tetapi residif. Terapi hormonal
biasanya diberikan secara paliatif sebelum kemoterapi karena efek paliatifnya
lebih lama dan efek sampingnya lebih kurang. Terapi hormonal paliatif dapat
dilakukan pada penderita yang premenopause dengan cara ovarektomi bilateral
atau dengan pemberian antiestrogen, seperti tamoksifen atau aminoglutetimid.
Tidak semua karsinoma mammae peka terhadap terapi hormonal.
Penderita yang diharapkan memberi respon yang baik dapat diketahui dari “uji
reseptor estrogen” pada jaringan tumor. Terapi hormonal ini diberikan sebagai
adjuvant pada pasien paskamenopause yang uji reseptor estrogennya positif dan
pada pemeriksaan histopatologik ditemukan kelenjar aksila yang berisi metastasis.
Obat yang dipakai adalah sediaan antiestrogen tamoksifen; kadang menghasilkan
remisi selama beberapa tahun. Estrogen tidak dapat diberikan karena efek
samping terlalu berat.
Prognosis
“Survival rate” bergantung kepada stadium pada waktu pasien dilakukan
pengobatan dan jenis tumor.
Sjamsuhidajat, R., Wim de Jong. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 2. Jakarta: EGC.
1997
www.emedicine.com/plastic/topic521.htm#section~introduction
www.wisc.edu/wolberg/breast.html
www.wisc.edu/wolberg/breast.html#anatomy
www.cancerbacup.org.uk/Cancertype/Breast/Typesofbreastcancer/Pagetsdisease#
5830