Terdiri dari korteks dan medula. Adrenal cortex berasal dari mesoderm sementara medula berasal dari primitive
neuroectodermal cells
Adrenal cortex berfungsi untuk mensekresikan steroid hormones (glucocorticoid, mineralocorticoid, sex steroid
hormones)
Medula berfungsi mensekresikan epinephrine
Ketebalan kortex sekitar 1-2 cm, berwarna kuning cerah karena kandungan lipid
Medulla putih- keabuan
Korteks terbagi menjadi 3 zona : zona glomerulosa, zona fasciculata, dan zona reticularis.
70% korteks terdiri dari zona fasciculata
Zona reticularis berwarna kecoklatan karena mengandung lipochrome pigment dan sedikit lemak
Zona glomerulosa merupakan lapisan tipis, sitoplasmanya mengans=dung sedikit lemak.
Medula terdiri dari sel dengan sitoplasma yang basofilik (disebut chromaffin cell), berbentuk bulat.
INCIDENTAL ADRENAL MASS
Disebut juga icidentaloma, merupakan massa pada adrenal gland yang ditemukan saat
diagnostic testing dan tidak berhubungan dengan penyakit pada kelenjar adrenal itu
sendiri.
Biasanya berbentuk nodul yang berukuran 1-2 cm.
Etiologi dan patogenesis Incidental Adrenal Mass tidak diketahui.
Incidental Adrenal Mass merupakan diagnosis eksklusi, sehingga baru dapat ditegakkan
setelah terbukti tidak adanya associated disease yang mengarah ke kelainan kelenjar
adrenal lainnya
Faktor risiko terjadinya IAM diantaranya adalah
- Usia tua (risiko meningkat 5% di usia >50 dan mencapai 7% pada usia >70 tahun)
- Riwayat diabetes melitus
- Riwayat hipertensi
- Obesitas.
Sebagian besar kasus IAM ditemukan pada bagian adrenocortical, sementara adrenal medullary tumor
lebih jarang dan biasanya diikuti oleh temuan pheochromocytoma.
Pada ukuran tumor dibawah 5 cm, risiko untuk menjadi keganasan meningkat 2% dan
25% untuk tumor berukuran diatas 6 cm.
Diagnosis dapat dilakukan melalui endocrine work-up dan imaging melalui CT atau
MRI.
Tatalaksana : Tindakan operatif merupakan pilihan terbaik. Tidak disarankan melakukan
FNAB.
ADRENAL NODULAR HYPERPLASIA
Terdiri dari sel onkosit poligonal dengan granul berlimpah dan sitoplasma eosinofilik
Well-circumscribed tumor
Epidemiologi:
- Sangat jarang
- Sebagian besar kasus menyerang perempuan usia 40-50 tahun
Sebagian besar kasus non fungsional
ONCOCYTIC ADRENOCORTICAL NEOPLASMS
MYELOLIPOMA
MANIFESTASI KLINIS
- Triad: headache, episodic sudden perspiration, dan
tachycardia
- Lebih dari 20% asimtomatik
- Metastase dapat terjadi 5 tahun setelah primary
tumor
PHEOCHROMOCYTOMA
DIAGNOSIS
- Biokimia: tes katekolamin – peningkatan kadar
katekolamin; tes metanefrin,
- Imaging: CT Scan dan F-fluorodeoxyglucose
Positron Emission Tomography (F-FDG PET)
- Histopatologi
PHEOCHROMOCYTOMA
Makroskopis:
- Ukuran bervariasi: 3-5 cm
- Biasanya berkapsul dan lembut
- Berwarna abu-abu gelap sampai coklat kemerahan
Mikroskopis:
- Tersusun secara melingkar, dipisahkan oleh stroma yang membentuk pola ‘zelballen’ klasik
- Sitoplasma berlimpah, sebagian besar basofilik dan granular
- Nukleus terletak di tengan dan berbentuk oval dengan kromatin halus
PHEOCHROMOCYTOMA
Postoperative
- Efek withdrawal dari reseksi tumor adrenal: rebound hiperinsulinemia dan hipoglikemia
- Monitoring ketat beberapa ahli menyarankan untuk dirawat di ICU
Follow-up
- Tes fungsi metabolisme hormon adrenal 2 minggu setelah adrenalektomi
COMPOSITE PHEOCHROMOCYTOMA
Berasal dari sel neural crest yang berdiferensiasi menjadi medula adrenal dan ganglia simpatis
Terdiri dari neuroblastoma, ganglioneuroblastoma, dan ganglioneuroma
Epidemiologi:
- Neuroblastoma merupakan penyebab kematian keempat akibat kanker pada anak usia di bawah 15 tahun dan
80% kasusnya didiagnosis pada usia 0-4 tahun
- 40% neuroblastoma berasal dari kelenjar adrenal
Secara klinis: terdapat massa abdomen
Diagnosis:
- Katekolamin (+) di urin
- CT scan atau MRI
NEUROBLASTIC TUMORS
Makroskopis:
- Ukuran bervariasi 1 -10 cm
- Berkapsul dan lembut
- Terdapat area perdarahan dan nekrosis, biasanya disertai kalsifikasi
Diklasifikasikan menjadi 4 kategori:
a. Neuroblastoma (Schwannian stroma-poor), subtipe: undifferentiated, poorly differentiated, differentiating
b. Ganglioneuroblastoma intermixed (Schwannian stroma-rich)
c. Ganglioneuroma (Schwannian stroma-dominant), subtipe: maturing dan mature
d. Ganglioneuroblastoma nodular (terdiri dari Schwannian stroma-rich/dominant dan stroma-poor)
Prognosis: tergantung pada usia dan staging
NEUROBLASTIC TUMORS
MISCELLANOUS TUMORS AND TUMOR LIKE LESSION
KISTA ADRENAL
- Sangat jarang
- Insidensi lebih banyak pada wanita dengan usia 50 – 60 tahun
- Dibagi menjadi 4 kategori: endhotelial, hemorrhagic, parasitic, dan epithelial
TUMOR ADENOMATOID
- Merupakan kasus yang jarang
- Biasanya terjadi pada pria
- Makroskopis: ukuran 0,5 – 11 cm
MISCELLANOUS TUMORS AND TUMOR LIKE LESSION
METASTASE
- Dapat terjadi pada pasien dengan kanker paru, ginjal, payudara, dan gastrointestinal
- Dalam waktu lebih dari 20 tahun dapat berkembang menjadi renal cell carcinoma
- Diagnosis: histopatologis dengan FNAB
ALGORITMA
TATA
LAKSANA
MASSA
ADRENAL
ADRENALEKTOMI
ANATOMY
INDIKASI KLINIS
ADRENALEKTOMI
PERSIAPAN
PREOPERATIVE
ADRENALEKTOMI TERBUKA – FLANK RETROPERITONEAL
ADRENALEKTOMI TERBUKA – FLANK RETROPERITONEAL
ADRENALEKTOMI TERBUKA – POSTERIOR LUMBODORSAL
ADRENALEKTOMI TERBUKA – ANTERIOR TRANSABDOMINAL
ADRENALEKTOMI TERBUKA – ANTERIOR TRANSABDOMINAL
ADRENALEKTOMI TERBUKA – THORACOABDOMINAL
ADRENALEKTOMI TERBUKA – THORACOABDOMINAL
LAPAROSKOPI ADRENALEKTOMI
LAPAROSKOPI ADRENALEKTOMI - TRANSPERITONEAL
LAPAROSKOPI ADRENALEKTOMI - TRANSPERITONEAL
LAPAROSKOPI ADRENALEKTOMI - TRANSPERITONEAL
LAPAROSKOPI ADRENALEKTOMI - TRANSPERITONEAL
LAPAROSKOPI ADRENALEKTOMI - RETROPERITONEAL
LAPAROSKOPI ADRENALEKTOMI - RETROPERITONEAL
ROBOT – ASSISTED ADRENALEKTOMI
HAND – ASSISTED ADRENALEKTOMI
KOMPLIKASI
INTRAOPERATIVE
KOMPLIKASI
POSTOPERATIVE
REFERENSI