TUMOR PAYUDARA
Disusun oleh:
Mochamad Rizki Budiman
Pembimbing:
Devi Rina Mayhesti, dr.,
I. KETERANGAN UMUM
Nama : Ny. T D
Umur : 54 tahun
Alamat : Mataram
II. ANAMNESIS
Keluhan Utama : Benjolan di payudara kanan
Anamnesis :
Sejak ± 1 tahun yang lalu penderita mengeluh adanya benjolan pada payudara
kanan, penderita baru menyadari benjolannya setelah sebesar telur puyuh. Dan tidak
membesar semenjak 1 tahun terakhir.
Pasien mengeluhkan adanya luka borok yang masuk kedalam payudara dan
mengerut dibagian dekat puting susu dengan rasa gatal, kemerahan sekitar luka dan
berdarah. Pasien menyangkal adanya kulit seperti kulit jeruk dan benjolan lain dekat
dengan benjolan yang dikeluhkannya.
Pasien mengakui tidak ada yang mengalami riwayat yang sama serta keluhan
benjolan pada keluarganya. Menstruasi pertama didapat pada usia 12 tahun dan sampai
saat ini masih menstruasi tetapi mulai tidak teratur, pasien memiliki anak 2 dan
menyusui anaknya sampai usia 1,5 tahun. Pasien bekerja sebagai guru dan mengaku
bahwa pasien tidak pernah di sinar sebelumnya, merokok dan minum alkohol. Pasien
mengaku suaminya merokok dan sering merokok di dalam rumah.
Pasien tidak mengeluhkan adanya denam, batuk batuk , penurunan berat badan,
keringat malam, nafsu makan menurun, atau sedang menjalani pengobatan 6 bulan.
Pasien juga mengaku bahwa tidak pernah ada riwayat terjatuh ataupun benjolan di
leher, ketiak, selangkangan atau di bagian perut kiri atas. Pasien juga mengaku tidak
dalam menyusui anaknya.
III. PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Kesadaran : komposmentis
Gizi : cukup
Sistem limfatik : nodus limfatikus a/r coli, inguinal, LUQ dan axillae kiri dalam
batas normal
Status lokalis :
Peau’ de Orange :-
Dimpling :-
Retraksi Puting :+
Krusta :-
Nipple Discharge :-
Edema :-
Nodul satelit :-
Axillary lymph node: teraba masa di axilla kanan ukuran 2x2x1, soliter, konsistensi keras,
permukaan rata, berbatas tegas.
IV. RESUME
Dari pemeriksaan fisik didapatkan status generalis dalam batas normal. Dari
status lokalis didapatkan a/r mammae dextra terdapat massa di bagian central mammae
dengan jumlah soliter, ukuran 4x4x3 cm, immobile, konsistensi keras, permukann tidak
rata, batas tidak jelas. Dengan pembesaran KGB a/r axillae ipsilateral.
Perubahan kulit Kemerahan (-), dimpling (-), edema (-), nodul satelite (-),
gambaran kulit jeruk (-), ulserasi (+). Nipple : Tertarik (+), erosi (-), krusta (+) , Discharge
(+), discharge ulcer and bleeding (+). Status KGB : KGB aksila (+), KGB infraclavikula (-),
KGB supraclavikula (-).
V. DIAGNOSA KLINIS
• DIAGNOSA KLINIS :
- Suspek Fibrokistik.
Infeksi:
- Mastitis.
- Galaktokel.
Keganasan lain:
- Melanoma kutaneus.
- Melanoma maligna.
Tumor mammae dextra dengan gambaran paget disease suspek maligna, yang
telah menginfiltrasi kulit dan dinding dada, dengan pembesaran KGB axilla ipsilateral,
metastase jauh belum diketahui (T4bN1Mx)
VIII. TERAPI
1. MRS
2. INFUS NS 0.9 % 20 TPM
3. Cefoperazon 2 gr. Preop
4. Rencan Op Pro Eksisi
TINJAUAN PUSTAKA
Anatomi Payudara
Payudara pada wanita menonjol mulai dari iga ke II/III sampai ke VI/VII dan
dari dekat pinggir sternum sampai garis axilla anterior. Tetapi jaringan payudara
sebenarnya bisa lebih luas lagi sampai ke klavikula sebagai suatu lapisan jaringan tipis
dan ke medial sampai ke garis median, ke lateral sampai pinggir otot latissimus dorsi.
Ada suatu bagian dari payudara yang disebut buntut dari payudara atau “axillary
projection of the breast”.
Struktur Dasar
Terdiri atas kelenjar, jaringan ikat fibrosa dan jaringan lemak Jaringan kelenjar,
yang dinamakan kelenjar dan saluran tubuloalveolar, membentuk 15 sampai 20 lobus
yang mengelilingi nipple, masing-masing bermuara ke duktus lactiferous. Di tiap lobus
terdapat lobulus-lobulus. Jaringan ikat fibrosa memberikan struktur penahan dalam
bentuk tali fibrosa atau ligament suspensorium yang dihubungkan baik ke kulit maupun
ke fascia. Jaringan lemak terutama pada permukaan dan area tepi.
Upper inner
Upper outer
quadrant (UIQ)
quadrant (UOQ)
Upper lower
Lower outer
quadrant (UIQ)
quadrant (UIQ)
Vaskularisasi
Drainase limfatik
Kelenjar getah bening pectoralis (anterior), berlokasi di lipatan aksila anterior (di
antara batas bawah M. Pectoralis mayor).
Kelenjar getah bening Subscapular (posterior), berlokasi di lipatan aksila
posterior (daerah batas lateral scapula). Drainasenya dari dinding belakang dada
dan sebagain lengan.
Kelenjar getah bening lateral, berlokasi di daerah humerus atas. Drainasenya
dari lengan.
Drainase dari KGB pusat di aksila, kemudian ke KGB infraclavicular dan
supraclavicular.
Sebagian drainase dari payudara ada yang langsung berhubungan dengan KGB
infraclavicular.
Kanker payudara berasal dari jaringan epitelial, dan paling sering terjadi pada
sistem dultal. Mula – mula terjadi hiperplasia sel – sel denga perkembangan sel – sel
atipik. Sel – sel ini akan berlanjut menjadi karsinoma in situ dan menginvasi stroma.
Kanker membutuhkan waktu 7 tahun untuk bertumbuh dari sebuah sel tunggal sampai
menjadi massa yang cukup besar untuk dapat diraba (kira – kira diameter 1 cm). Pada
ukuran itu, kira – kira seperempat dari kanker payudara telah bermetastasis.
Kebanyakan dari kanker ditemukan jiaka sudah teraba. Gejala kedua yang paling sering
adalah keluarnya cairan dari puting susu. Yang khas adalah cairan keluar dari muara
duktus satu payudara dan mungkin berdarah. Tanda – tanda lain dapat berupa adanya
perlekatan pada kulit, lekukan pada kulit (akibat distorsi ligamentum Cooper), dan rasa
sedikit tidak enak dan tegang. Pembesaran dan invasi dari sel – sel tumor ke jaringan
parenkin sekitar payudara akan meyebabkan respon fibrosis dan desmoplastik yang
akan menyebabkn pemendekan dari ligamentum Cooper yang akan menyebabkan
retraksi dari kulit (peau d’orange). Yang lebih jarang adalah retraksi puting payudara,
pembengkakan lokal, eritema, atau nyeri. Mungkin terjadi pembesara KGB regional. Jika
penyakit telah berlanjut, dapat terjadi pecahnya benjolan – benjolan pada kulit dan
ulserasi.
Keluarga
Dari epidemiologi tampak bahwa kemungkinan untuk menderita kanker
payudara dua sampai tiga kali lebih besar pada wanita yang ibunya atau saudara
kandungnya menderita kanker payudara. Kemungkinan ini lebih besar bila ibu atau
saudara kandung penderita itu menderita kanker bilateral atau pramenopause.
Usia
Seperti pada banyak kanker, insiden menurut usia naik sejalan bertambahnya
usia. Usia penderita tumor ganas mamma diatas 25 tahun sampai 65 tahun, terbanyak
40-55 tahun untuk Jepang dan negara-negara yang rendah insidensinya, sedang yang
insidensinya tinggi meningkat makin tua usia (aged-adjusted incidence).
Hormon
Diet
Virus
Pada air susu ibu ditemukan (partikel) virus yang sama dengan yang terdapat
pada air susu tikus yang menderita karsinoma mamma. Tetapi perannya sebagai faktor
penyebab pada manusia tidak dapat dipastikan.
Sinar Ionisasi
Pada hewan coba terbukti adanya peran sinar ionisasi sebagai faktor penyebab
kanker payudara. Dari penelitian epidemiologi setelah ledakan bom atom atau
penelitian pada orang setelah pajanan sinar Roentgen, peran sinar ionisasi sebagai
faktor penyebab pada manusia lebih jelas.
Prosedur Diagnostik
I. Pemeriksaan Klinis
I.1. Anamnesis
Benjolan
Kecepatan tumbuh
Rasa sakit
Nipple discharge
Nipple retraksi dan sejak kapan
Krusta pada areola
Kelainan kulit : dimpling, peau d’orange, ulserasi, venektasi
Perubahan warna kulit
Bejolan ketiak
Edema lengan
Nyeri tulang
Rasa penuh di ulu hati
Batuk
Sesak
Sakit kepala hebat, dll
Usia penderita
Usia melahirkan anak pertama
Punya anak atau tidak
Riwayat menyusukan
Riwayat menstruasi :
- menstruasi pertama pada usia berapa
- ukuran
- konsistensi
- permukaan
- jumlah tumor
Perubahan kulit :
- kemerahan, dimpling, edema, nodul satelit
Nipple :
- tertarik
- erosi
- krusta
- discharge
- KGB infra clavicula : jumlah, ukuran, konsistensi, terfiksir satu sama lain
atau jaringan sekitar
- KGB supra clavicula : jumlah, ukuran, konsistensi, terfiksir satu sama lain
atau jaringan sekitar
Bone scanning atau bone survey (bilamana sitologi dan atau klinis sangat
mencurigai pada lesi > 5 cm
CT Scan
→ Dilakukan pada lesi yang secara klinis dan radiologik dicurigai ganas.
- Core biopsy
- Bopsi eksisional untuk tumor ukuran < 3 cm
- Biopsi insisional untuk tumor :
operable ukuran > 3 cm sebelum operasi definitf,
inoprable
V. Pemeriksaan Laboratorium
→ rutin dan pemeriksaan kimia darah sesuai perkiraan metastase.
VI. Pentalaksanaan
Pembedahan
Bedah paliatif
Bedah paliatif pada karsinoma mamae hampir tidak pernah dilakukan. Karena mungkin
saja tampak massa soliter, tetapi sebenarnya sudah menyebar.
Radioterapi
Radiasi harus dipertimbangkan pada karsinoma mamae yang inoperable atau jika sudah
ada metastase
Kemoterapi
Merupakan terapi sistemik bila sudah ada penyebaran secara sistemik dan juga
sebagai terapi adjuvan. Kemoterapi adjuvant diberikan kepada pasien dengan
metastasis si satu atau beberapa KGB berdasarkan penemuan histo[atologis pasca
mastektomi. Tujuannya adalah menghancurkan mikrometastasis dalam tubuh. Diberikan
kombinasi obat berupa siklofosfamid, metrotreksat dan 5 fluorourasil CMF selama 6
bulan pada wanita usia pra menopause. Sedangkan pada wanita pasca menopause
diberikan terapi adjuvan hormonal berupa pil anti estrogen. Kemoterapi paliatif
diberikan pada pasien dengan metastasis sistemik. Obat yang diberikan berupa
kombinasi CMF atau Vinkristin dan Adriamisin (VA) atau 5-fluorourasil, Adriamisin
(adriablastin) dan siklofosfamid (FAC).
Terapi hormonal
Indikasi pemberian terapi hormonal adalah bila telah metastasis jauh. Terapi hormonal
biasanya diberikan paliatif. Tetapi tidak semua karsinoma mamae sensitif terhadap
terapi hormonal. Hanya kurang lebih 60% yang bereaksi baik. Penderita yang responsif
dapat diketahui lewat uji reseptor estrogen pada jaringan tumor.
DAFTAR PUSTAKA