Anda di halaman 1dari 23

JUSTIFIKASI PEMILIHAN INDIKATOR KLINIS

IAK 1
High Risk High Volume Problem Prone
(nilai x bobot = skor) (nilai x bobot = skor) (nilai x bobot = skor)
Asesmen Pasien / IAK 1 Jumlah
Rentang Nilai = 1 - 5 Rentang Nilai = 1 - 5 Rentang Nilai = 1 - 5
Bobot = 40 Bobot = 35 Bobot = 25

N B S N B S N B S

Angka ketidaklengkapan pengkajian awal 5 40 200 5 35 175 5 25 125 500


pasien baru rawat inap dalam >24 jam
Pre visit anestesi 5 40 200 2 35 70 5 25 125 395

Pasien stroke yang dilakukan assesmen 5 40 200 3 35 105 5 25 125 430


rehabilitasi medis
Angka ketidaklengkapan asesmen awal pasien 5 40 200 4 35 140 5 25 125 465
emergency
Angka ketidaklengkapan asesmen nyeri 5 40 200 3 35 105 5 25 125 430
terdokumentasi
INDIKATOR MUTU KLINIS YANG Angka ketidaklengkapan pengkajian awal pasien baru rawat inap >24 jam
DIKUNCI

ALASAN/ IMPLIKASI/ RASIONALISASI Tanpa didukung suatu sistem pengelolaan rekam medis yang baik dan benar,
termasuk kelengkapan pengisian awal medis > 24 jam maka tertib administrasi tidak
akan berhasil. Sehingga kelengkapan rekam medis harus dipastikan dan dipatuhi
untuk dilaksanakan agar dapat mengurangi insiden keselamatan pasien selama
menjalani perawatan di rumah sakit
IAK 2
High Risk High Volume Problem Prone
(nilai x bobot = skor) (nilai x bobot = skor) (nilai x bobot = skor)
Pelayanan Laboratorium / IAK 2 Jumlah
Rentang Nilai = 1 - 5 Rentang Nilai = 1 - 5 Rentang Nilai = 1 - 5
Bobot = 40 Bobot = 35 Bobot = 25

N B S N B S N B S

Angka keterlambatan penyerahan hasil 5 40 200 2 35 70 5 25 125 395


pemeriksaan
Angka kerusakan sampel darah 5 40 200 5 35 175 5 25 125 500

Angka kesalahan menyampaikan hasil 5 40 200 3 35 105 5 25 125 430


pemeriksaan
Angka kesalahan pengambilan sampel 5 40 200 4 35 140 5 25 125 465

Angka kesalahan pasien 5 40 200 3 35 105 5 25 125 430

Pelaporan nilai kritis laboratorium

INDIKATOR MUTU KLINIS YANG Angka kerusakan sampel darah


DIKUNCI

ALASAN/ IMPLIKASI/ RASIONALISASI Hasil pelayanan laboratorium khususnya patologi klinik merupakan gambaran
manajemen peningkatan kualitas di unit laboratorium. Pelayanan penunjang sangat
diperlukan untuk menegakan diagnosa yang tentunya harus dilakukan dalam waktu
yang cepat. Tetapi jika sampel darah rusak maka pelayanan akan terganggu dan
dampaknya terhadap keselamatan pasien
IAK 3
High Risk High Volume Problem Prone
(nilai x bobot = skor) (nilai x bobot = skor) (nilai x bobot = skor)
Pelayanan Radiologi dan diagnostic / IAK 3 Jumlah
Rentang Nilai = 1 – 5 Rentang Nilai = 1 - 5 Rentang Nilai = 1 - 5
Bobot = 40 Bobot = 35 Bobot = 25

N B S N B S N B S

Angka pemeriksaan ulang 5 40 200 2 35 70 5 25 125 395

Angka penolakan expertise 5 40 200 2 35 70 5 25 125 395

Pelaksanaan ekspertise hasil pemeriksaan 5 40 200 5 35 175 5 25 125 500


rontgen
Angka keterlambatan penyerahan hasil 5 40 200 3 35 105 5 25 125 430

Angka kesalahan posisi pemeriksaan 5 40 200 4 35 140 5 25 125 465

Angka reaksi obat kontras 5 40 200 3 35 105 5 25 125 430

Penyampaian hasil radiologis kristis kepada 5 40 200 2 35 70 5 25 125 395


dokter pengirim
Waktu Tunggu Pemeriksaan Radiologi cito 5 40 200 2 35 70 5 25 125 395

Respon time pemeriksaan cito dari IGD 5 40 200 3 35 105 5 25 125 430

Respon time USG cito dari IGD non obsgyn 5 40 200 4 35 140 5 25 125 465

Respon time thorax konvensional 5 40 200 3 35 105 5 25 125 430


INDIKATOR MUTU KLINIS YANG Pelaksanaan ekspertise hasil pemeriksaan rontgen
DIKUNCI

ALASAN/ IMPLIKASI/ RASIONALISASI Hasil pelayanan radiologi merupakan gambaran manajemen peningkatan kualitas di
unit radiologi. Pelayanan penunjang sangat diperlukan untuk menegakan diagnosa
yang tentunya harus dilakukan dalam waktu yang cepat. Tetapi jika pelaksanaan
ekspertise hasil pemeriksaan rontgen tidak benar dampaknya terhadap keselamatan
pasien
IAK 4
High Risk High Volume Problem Prone
(nilai x bobot = skor) (nilai x bobot = skor) (nilai x bobot = skor)
Prosedur Bedah / IAK 4 Jumlah
Rentang Nilai = 1 – 5 Rentang Nilai = 1 - 5 Rentang Nilai = 1 - 5
Bobot = 40 Bobot = 35 Bobot = 25

N B S N B S N B S

Angka penundaan operasi 5 40 200 5 35 175 5 25 125 500

Angka keterlambatan dimulainya operasi 5 40 200 2 35 70 5 25 125 395

Angka infeksi luka operasi 5 40 200 4 35 140 5 25 125 465

Angka ketidak lengkapan informed concent 5 40 200 3 35 105 5 25 125 430

Angka ketidak lengkapan laporan operasi 5 40 200 4 35 140 5 25 125 465

Angka ketidak lengkapan laporan anestesi 5 40 200 3 35 105 5 25 125 430

Kepatuhan melaksanakan proses time out pada 5 40 200 2 35 70 5 25 125 395


pasien pre operasi
Ketidaksesuaian Diagnosis pra dan pasca 5 40 200 2 35 70 5 25 125 395
bedah
Marking 5 40 200 3 35 105 5 25 125 430

INDIKATOR MUTU KLINIS YANG Angka penundaan operasi


DIKUNCI
ALASAN/ IMPLIKASI/ RASIONALISASI Penundaan operasi berdampak buruk terhadap keselamatan pasien dan kepuasan
pelanggan, sehingga komunikasi antara petugas dan pasien sangat diperlukan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan operasi.
IAK 5
High Risk High Volume Problem Prone
(nilai x bobot = skor) (nilai x bobot = skor) (nilai x bobot = skor)
Penggunaan antibiotic dan obat lainnya / Jumlah
IAK 1 Rentang Nilai = 1 - 5 Rentang Nilai = 1 - 5 Rentang Nilai = 1 - 5
Bobot = 40 Bobot = 35 Bobot = 25

N B S N B S N B S

Penggunaan antibiotika di ICU sesuai dengan 5 40 200 3 35 105 5 25 125 430


hasil resistensi test
Operasi Bersih tanpa Penggunaan Antibiotik 5 40 200 2 35 70 5 25 125 395
Profilaksis
5 40 200 5 35 175 5 25 125 500
Angka kepatuhan penggunaan obat ARV
Operasi bersih tanpa penggunaan antibiotik 5 40 200 4 35 140 5 25 125 465
profilaksis
5 40 200 3 35 105 5 25 125 430

INDIKATOR MUTU KLINIS YANG Angka kepatuhan penggunaan obat ARV


DIKUNCI

ALASAN/ IMPLIKASI/ RASIONALISASI Menurunkan angka kesakitan (morbiditas)


IAK 6
High Risk High Volume Problem Prone
(nilai x bobot = skor) (nilai x bobot = skor) (nilai x bobot = skor)
Kesalahan medikasi dan Kejadian Nyaris Jumlah
Cedera/ IAK 6 Rentang Nilai = 1 - 5 Rentang Nilai = 1 - 5 Rentang Nilai = 1 - 5
Bobot = 40 Bobot = 35 Bobot = 25

N B S N B S N B S

Ketepatan waktu pemberian antibiotika 5 40 200 3 35 105 5 25 125 430

Ketetapkan waktu pemberian injectie 5 40 200 2 35 70 5 25 125 395


antibiotik pada pasien rawat inap.

Kejadian Nyaris Cedera Peresepan Obat 5 40 200 4 35 140 5 25 125 465

Tidak adanya kesalahan dan Kejadian Nyaris 5 40 200 5 35 175 5 25 125 500
Cedera Medikasi, Pencegahan Adverse Drug
Event

Respon time permintaan darah cito < 1 jam 5 40 200 3 35 105 5 25 125 430

INDIKATOR MUTU KLINIS YANG Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian obat
DIKUNCI

ALASAN/ IMPLIKASI/ RASIONALISASI Kesalahan pemberian obat akan berakibat fatal


IAK 7
High Risk High Volume Problem Prone
(nilai x bobot = skor) (nilai x bobot = skor) (nilai x bobot = skor)
Penggunaan Anestesi dan Sedasi/ IAK 7 Jumlah
Rentang Nilai = 1 – 5 Rentang Nilai = 1 - 5 Rentang Nilai = 1 - 5
Bobot = 40 Bobot = 35 Bobot = 25

N B S N B S N B S

Kelengkapan asesmen pre anestesia 5 40 200 4 35 140 5 25 125 465

Pasien paska pembiusan di transfer dari 5 40 200 5 35 175 5 25 125 500


recorvery room IBS ke ruang rawat inap sesuai
dengan Aldrette Score
Efek samping anestesi pada pasien SC 5 40 200 4 35 140 5 25 125 465

Efek samping sedasi pada pasien endoscopy 5 40 200 3 35 105 5 25 125 430

Kelengkapan asesmen pre anestesia 5 40 200 4 35 140 5 25 125 465

Pasien paska pembiusan di transfer dari 5 40 200 3 35 105 5 25 125 430


recorvery room IBS ke ruang rawat inap sesuai
dengan Aldrette Score
Efek samping anestesi pada pasien SC 5 40 200 2 35 70 5 25 125 395

Efek samping sedasi pada pasien endoscopy 5 40 200 2 35 70 5 25 125 395

INDIKATOR MUTU KLINIS YANG Pasien paska pembiusan di transfer dari recorvery room IBS ke ruang rawat inap
DIKUNCI sesuai dengan Aldrette Score
IAK 8
High Risk High Volume Problem Prone
(nilai x bobot = skor) (nilai x bobot = skor) (nilai x bobot = skor)
Penggunaan Darah dan Produk Darah/ Jumlah
IAK 8 Rentang Nilai = 1 – 5 Rentang Nilai = 1 - 5 Rentang Nilai = 1 - 5
Bobot = 40 Bobot = 35 Bobot = 25

N B S N B S N B S

Angka keterlambatan penyediaan darah untuk 5 40 200 4 35 140 5 25 125 465


operasi elektif
Angka kesalahan golongan darah 5 40 200 2 35 70 5 25 125 395

Angka kesalahan jenis darah 5 40 200 4 35 140 5 25 125 465

Angka reaksi transfusi darah 5 40 200 3 35 105 5 25 125 430

Angka perbedaan hasil skrining 5 40 200 4 35 140 5 25 125 465

Efektifitas penggunaan darah  cros macth 5 40 200 3 35 105 5 25 125 430


dan yang dipakai.
Angka keterlambatan penyediaan darah untuk 5 40 200 2 35 70 5 25 125 395
operasi elektif
Pemenuhan kebutuhan darah bagi setiap 5 40 200 5 35 175 5 25 125 500
pelayanan transfuse
INDIKATOR MUTU KLINIS YANG Pemenuhan kebutuhan darah bagi setiap pelayanan transfuse
DIKUNCI

ALASAN/ IMPLIKASI/ RASIONALISASI Apabila kebutuhan darah bagi setiap pelayanan transfusi akan berakibat fatal
IAK 9
High Risk High Volume Problem Prone
(nilai x bobot = skor) (nilai x bobot = skor) (nilai x bobot = skor)
Ketersediaan, Isi dan Penggunaan Rekam Jumlah
Medik / IAK 9 Rentang Nilai = 1 – 5 Rentang Nilai = 1 - 5 Rentang Nilai = 1 - 5
Bobot = 40 Bobot = 35 Bobot = 25

N B S N B S N B S

Kelengkapan catatan laporan operasi 5 40 200 4 35 140 5 25 125 465

Tingkat kelengkapan RM  pilih 1 form yang 5 40 200 2 35 70 5 25 125 395


dilakukan evaluasi.
Angka ketidak lengkapan ringkasan pulang 5 40 200 5 35 175 5 25 125 500
pasien rawat inap 1 x 24 jam
INDIKATOR MUTU KLINIS YANG Angka ketidak lengkapan ringkasan pulang pasien rawat inap 1 x 24 jam
DIKUNCI

ALASAN/ IMPLIKASI/ RASIONALISASI Sesuai dengan UU Hukum Kesehatan No. 44 tahun 2008, UU Praktek Kedokteran
No. 28 tahun 2008, UU Rekam Medis hukum No. 269 tahun 2008. Tujuan Rekam
Medis adalah untuk menunjang tercapainya tertib administrasi dalam rangka upaya
peningkatan pelayanan kesehatan. Tanpa didukung suatu sistem pengelolaan rekam
medis yang baik dan benar, maka tertib administrasi tidak akan berhasil. Sehingga
kelengkapan rekam medis harus dipastikan dan dipatuhi untuk dilaksanakan. Rekam
medis adalah bukti satu-satunya pelayanan kesehatan yang diberikan di rumah sakit
Rekam medis harus benar, lengkap, terkini dan tepat waktu.
IAK 10
High Risk High Volume Problem Prone
(nilai x bobot = skor) (nilai x bobot = skor) (nilai x bobot = skor)
PPI, Surveilans dan Pelaporan / IAK 10 Jumlah
Rentang Nilai = 1 – 5 Rentang Nilai = 1 - 5 Rentang Nilai = 1 - 5
Bobot = 40 Bobot = 35 Bobot = 25

N B S N B S N B S

Infeksi Aliran Darah Primer (IADP) 5 40 200 2 35 70 5 25 125 395

Ventilator Associated Pneumonia (VAP) 5 40 200 2 35 70 5 25 125 395

Infeksi Luka Operasi (ILO) 5 40 200 5 35 175 5 25 125 500

Infeksi Saluran Kemih (ISK) 5 40 200 3 35 105 5 25 125 430

Angka Phlebitis 5 40 200 4 35 140 5 25 125 465

HAP/ Hospital Acquired Pneumonia 5 40 200 3 35 105 5 25 125 430

INDIKATOR MUTU KLINIS YANG Infeksi Luka Operasi (ILO)


DIKUNCI

ALASAN/ IMPLIKASI/ RASIONALISASI Infeksi Luka Operasi (ILO) merupakan insiden yang disebabkan oleh kualitas
pelayanan yang buruk, sehingga pemantauan sangat diperlukan untuk melaksanakan
monitoring dan evaluasi kualitas pelayanan. Insiden ILO dilaporkan berkisar antara
2,7 persen sampai dengan 29,5 persen dalam berbagai studi klinis.
JUSTIFIKASI PEMILIHAN
INDIKATOR MANAJEMEN
IAM 1
High Risk High Volume Problem Prone
(nilai x bobot = skor) (nilai x bobot = skor) (nilai x bobot = skor)
Pengadaan rutin peralatan kesehatan dan obat Jumlah
penting untuk memenuhi kebutuhan pasien / Rentang Nilai = 1 - 5 Rentang Nilai = 1 - 5 Rentang Nilai = 1 - 5
IAM 1 Bobot = 40 Bobot = 35 Bobot = 25

N B S N B S N B S

Ketersediaan obat & alkes emergensi di ruang 5 40 200 3 35 105 5 25 125 430
resusitasi IGD
Ketersediaan obat di RS 5 40 200 2 35 70 5 25 125 395

Ketersediaan obat kemoterapi di RS 5 40 200 3 35 105 5 25 125 430

Persentase tidak terealisasinya pengadaan obat 5 40 200 5 35 175 5 25 125 500


dan perencanaan kebutuhan farmasi
INDIKATOR MUTU KLINIS YANG Persentase tidak terealisasinya pengadaan obat dan perencanaan kebutuhan farmasi
DIKUNCI

ALASAN/ IMPLIKASI/ RASIONALISASI Jumlah kekosongan ini merupakan alat ukur untuk mengetahui menejemen obat yang
dilaksanakan di rumah sakit. Apabila obat esensial telah dapat dipenuhi oleh rumah
sakit maka keterlambatan pelayanan obat tidak akan terjadi.
IAM 2
High Risk High Volume Problem Prone
(nilai x bobot = skor) (nilai x bobot = skor) (nilai x bobot = skor)
Pelaporan aktivitas yang diwajibkan oleh Jumlah
peraturan perundangan-undangan / IAM 2 Rentang Nilai = 1 - 5 Rentang Nilai = 1 - 5 Rentang Nilai = 1 - 5
Bobot = 40 Bobot = 35 Bobot = 25

N B S N B S N B S

Ketepatan waktu penyampaian keuangan 5 40 200 2 35 70 5 25 125 395


sesuai Pedoman Akutansi RS (PARS)
Ketepatan waktu laporan insiden keselamatan 5 40 200 3 35 105 5 25 125 430
pasien
Ketepatan waktu laporan dari unit kerja 5 40 200 3 35 105 5 25 125 430

Ketepatan waktu laporan RS (RL) 5 40 200 4 35 140 5 25 125 465

Kelengkapan laporan HIV 5 40 200 5 35 175 5 25 125 500

INDIKATOR MUTU KLINIS YANG Kelengkapan laporan HIV


DIKUNCI

ALASAN/ IMPLIKASI/ RASIONALISASI Ketepatan waktu pengiriman laporan merupakan kewajiban setiap rumah sakit untuk
memberikan data kepada Kementerian Kesehatan RI dan Laporan Kegiatan Rumah
Sakit ke Dewan Pengawas. Sebagai bahan evaluasi penyelenggaraan pelayanan
kesehatan pada unit kerja masing-masing.
IAM 3
High Risk High Volume Problem Prone
(nilai x bobot = skor) (nilai x bobot = skor) (nilai x bobot = skor)
Manajemen risiko / IAM 3 Jumlah
Rentang Nilai = 1 – 5 Rentang Nilai = 1 - 5 Rentang Nilai = 1 - 5
Bobot = 40 Bobot = 35 Bobot = 25

N B S N B S N B S

Kejadian tertusuk limbah benda tajam 5 40 200 2 35 70 5 25 125 395


infeksius
Kejadian tertusuk jarum suntik 5 40 200 2 35 70 5 25 125 395

Kejadian pasien pulang APS 5 40 200 5 35 175 5 25 125 500

Dilakukan FMEA setahun sekali 5 40 200 3 35 105 5 25 125 430

Pengadaan Barang beracun berbahaya (B-3) 5 40 200 4 35 140 5 25 125 465


yang dilengkapi MSDS (Material Safety Data
Sheet)
INDIKATOR MUTU KLINIS YANG Kejadian pasien pulang APS
DIKUNCI

ALASAN/ IMPLIKASI/ RASIONALISASI Manejemen ini perlu dilaksanakan untuk mencegah terjadinya insiden yang terus
menerus. Data insiden ini dapat teridentifikasi secara rutin oleh Risk Management.
IAM 4
High Risk High Volume Problem Prone
(nilai x bobot = skor) (nilai x bobot = skor) (nilai x bobot = skor)
Manajemen penggunaan sumberdaya / IAM 4 Jumlah
Rentang Nilai = 1 – 5 Rentang Nilai = 1 - 5 Rentang Nilai = 1 - 5
Bobot = 40 Bobot = 35 Bobot = 25

N B S N B S N B S

Utilisasi MRI 5 40 200 3 35 105 5 25 125 430

Utilisasi spine endoskopi 5 40 200 2 35 70 5 25 125 395

Utilitasi ruang VVIP 5 40 200 4 35 140 5 25 125 465

Utilisasi peralatan kedokteran canggih Pilih 5 40 200 3 35 105 5 25 125 430


alat yang bermasalah : over atau
Keterlambatan kalibrasi alat medis (ventilator, 5 40 200 5 35 175 5 25 125 500
bedside syringe pump)di ruang
icu,hcu,igd,ponek
INDIKATOR MUTU KLINIS YANG Keterlambatan kalibrasi alat medis (ventilator, bedside syringe pump) di ruang
DIKUNCI icu,hcu,igd,ponek

ALASAN/ IMPLIKASI/ RASIONALISASI Kalibrasi ini perlu dilaksanakan untuk memastikan agar alat ukur medis memiliki
fungsi yang baik, sebelum digunakan untuk melayani pasien, guna menghindari hal-
hal yang tidak diinginkan.
IAM 5
High Risk High Volume Problem Prone
(nilai x bobot = skor) (nilai x bobot = skor) (nilai x bobot = skor)
Harapan dan kepuasan pasien dan keluarga / Jumlah
IAM 5 Rentang Nilai = 1 - 5 Rentang Nilai = 1 - 5 Rentang Nilai = 1 - 5
Bobot = 40 Bobot = 35 Bobot = 25

N B S N B S N B S

Tingkat kepuasan pasien RJ, IGD, RI 5 40 200 3 35 105 5 25 125 430

Survei kepuasan pasien menggunakan Index 5 40 200 5 35 175 5 25 125 500


Kepuasan Masyarakat (IKM)
Prosentase pasien yang mengisi formulir 5 40 200 2 35 70 5 25 125 395
angket pasien
Survei kepuasan pasien satu bulan sekali 5 40 200 4 35 140 5 25 125 465

Tingkat kepuasan pasien RJ, IGD, RI 5 40 200 3 35 105 5 25 125 430

INDIKATOR MUTU KLINIS YANG Survei kepuasan pasien menggunakan Index Kepuasan Masyarakat (IKM)
DIKUNCI

ALASAN/ IMPLIKASI/ RASIONALISASI Kepuasan pelanggan menggambar kan kualitas pelayanan yang diberikan. Kualitas
harus dimulai dari kebutuhan pelanggan dan berakhir pada presepsi pelanggan
(Kotler, 1994). Hal ini berarti bahwa citra kualitas yang baik bukanlah berdasarkan
sudut pandang atau persepsi pihak penyedia jasa, melainkanberdasarkan sudut
pandang atau presepsi pelanggan. Persepsi pelanggan terhadap kualitas jasa
merupakan penilaian menyeluruh atas keunggulan suatu jasa.
IAM 6
High Risk High Volume Problem Prone
(nilai x bobot = skor) (nilai x bobot = skor) (nilai x bobot = skor)
Harapan dan kepuasan staf / IAM 6 Jumlah
Rentang Nilai = 1 - 5 Rentang Nilai = 1 - 5 Rentang Nilai = 1 - 5
Bobot = 40 Bobot = 35 Bobot = 25

N B S N B S N B S

Tingkat kepuasan karyawan 5 40 200 5 35 175 5 25 125 500

Tingkat kepuasan dokter 5 40 200 2 35 70 5 25 125 395

Tingkat kepuasan perawat 5 40 200 4 35 140 5 25 125 465

INDIKATOR MUTU KLINIS YANG Tingkat kepuasan karyawan


DIKUNCI

ALASAN/ IMPLIKASI/ RASIONALISASI Kepuasan kerja karyawan adalah terpenuhi atau tidaknya keinginan mereka terhadap
pekerjaan. Apabila dalam lingkungan kerja seorang karyawan tidak mendapatkan apa
yang diharapkan diantarannya peluang promosi yang adil, pendapatan yang baik,
rekan kerja dan atasan yang menyenangkan serta kepuasan terhadap pekerjaan itu
sendiri maka dapat dipastikan kinerja karyawan akan buruk(Timmreck, 2001).
IAM 7
High Risk High Volume Problem Prone
(nilai x bobot = skor) (nilai x bobot = skor) (nilai x bobot = skor)
Demografi pasien dan diagnosis klinis / IAM 7 Jumlah
Rentang Nilai = 1 – 5 Rentang Nilai = 1 - 5 Rentang Nilai = 1 - 5
Bobot = 40 Bobot = 35 Bobot = 25

N B S N B S N B S

Laporan 10 besar penyakit (demografi pasien) 5 40 200 4 35 140 5 25 125 465

Demografi pasien dengan diagnosis klinik 5 40 200 5 35 175 5 25 125 500


DHF
INDIKATOR MUTU KLINIS YANG Laporan 10 besar penyakit (demografi pasien)
DIKUNCI

ALASAN/ IMPLIKASI/ RASIONALISASI Pencatatan yang regular sangat diperlukan untuk memberikan informasi kepada unit
kesehatan masyarakat dalam rangka kegiatan preventif untuk mengurangi
penyebaran penyakit yang dapat terjadi.
IAM 8
High Risk High Volume Problem Prone
(nilai x bobot = skor) (nilai x bobot = skor) (nilai x bobot = skor)
Manajemen Keuangan/ IAM 8 Jumlah
Rentang Nilai = 1 – 5 Rentang Nilai = 1 - 5 Rentang Nilai = 1 - 5
Bobot = 40 Bobot = 35 Bobot = 25

N B S N B S N B S

Cost recovery rate 5 40 200 5 35 175 5 25 125 500

Current Ratio 5 40 200 2 35 70 5 25 125 395

Return of Invesment (ROI) 5 40 200 4 35 140 5 25 125 465

INDIKATOR MUTU KLINIS YANG Cost recovery rate


DIKUNCI

ALASAN/ IMPLIKASI/ RASIONALISASI Kas, Bank dan Surat Berharga Jangka Pendek adalah posisi masing-masing pada
akhir tahun, dengan mengetahui Cost recovery rate dapat dilakukan pengembangan-
pengembangan yang sejalan dengan likuiditas RS.
IAM 9
High Risk High Volume Problem Prone
(nilai x bobot = skor) (nilai x bobot = skor) (nilai x bobot = skor)
Pencegahan dan pengendalian dari kejadian Jumlah
yang dapat meninbulkan masalah bagi Rentang Nilai = 1 – 5 Rentang Nilai = 1 - 5 Rentang Nilai = 1 - 5
keselamatan pasien, keluarga pasien dan staf / Bobot = 40 Bobot = 35 Bobot = 25
IAK 9
N B S N B S N B S

Edukasi hand hygiene 5 40 200 4 35 140 5 25 125 465

Ketaatan cuci tangan pengunjung 5 40 200 2 35 70 5 25 125 395

Ketaatan penggunaan Alat Pelindung Diri 5 40 200 5 35 175 5 25 125 500

INDIKATOR MUTU KLINIS YANG Ketaatan penggunaan Alat Pelindung Diri


DIKUNCI

ALASAN/ IMPLIKASI/ RASIONALISASI Penggunaan Alat Pelindung Diri sangat penting, mengingat untuk pencegahan dan
pengendalian dari kejadian yang dapat meninbulkan masalah bagi keselamatan
pasien, keluarga pasien dan staf

Anda mungkin juga menyukai