Anda di halaman 1dari 7

PANDUAN PELAPORAN

PENCATATAN DAN TINDAK


LANJUT HASIL
LABORATORIUM KRITIS

KLINIK PRATAMA MENGANTI

TAHUN 2021
LEMBAR PENGESAHAN
PANDUAN PELAPORAN PENCATATAN DAN TINDAK LANJUT HASIL
LABORATORIUM KRITIS KLINIK PRATAMA MENGANTI

Yang bertanda tangan di bawah ini, mengesahkan Panduan Pelaporan Pencatatan


dan Tindak Lanjut Hasil Laboratorium Kritis Klinik Pratama Menganti di Gresik pada
hari Rabu tanggal 15 September tahun 2021.

Mengetahui,

Koordinator Penanggungjawab Klinik


Pelayanan Laboratorium

Yunita Purnama Sari, Amd. AK dr. Wiwik Tri Rahayuningsih


NIP. 1250710900005 NIP 1252006640002
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Segala puji bagi Allah


SWT, Panduan Pelaporan Pencatatan dan
Tindak Lanjut Hasil Laboratorium Kritis Klinik
Pratama Menganti dapat kami selesaikan
sebagai dasar acuan Panduan Pelaporan
Pencatatan dan Tindak Lanjut Hasil
Laboratorium Kritis Klinik Pratama Menganti.
Disadari bahwa mungkin masih ada
kekurangan-kekurangan yang ditemui dalam
panduan ini, untuk itu sangat diharapkan
saran-saran, masukan dan kritik yang
bermanfaat/ membangun demi kelengkapan
dan kesempurnaan panduan ini.
Akhirnya diucapkan terima kasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada
semua pihak yang telah bekerja keras sejak
penyusunan draf, uji coba sampai
ditetapkannya standar ini.

Gresik, 15 September 2021

Penyusun

Halaman | 2
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................................1
KATA PENGANTAR...................................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................3
A. DEFINISI............................................................................................................... 4
B. RUANG LINGKUP................................................................................................5
C. TATA LAKSANA..................................................................................................5
D. DOKUMENTASI....................................................................................................6

A.

Halaman | 3
A. DEFINISI

Pelaporan pencatatan dan tindak lanjut hasil laboratorium kritis adalah semua
kegiatan penyampaian hasil kritis kepada dokter yang mengobati pasien. Pelaporan
Hasil Kritis adalah proses penyampaian nilai hasil pemeriksaan yang memerlukan
penanganan segera dan harus dilaporkan ke Dokter Jaga dalam waktu kurang dari 1
(satu) jam. Nilai Hasil Kritis adalah hasil pemeriksaan diagnostic penunjang yang
memerlukan penanganan segera, Pelaporan Nilai Kritis sebelum disampaikan sudah
melalui konsultasi dengan Dokter Penanggung Jawab Klinik dan Koordinator
Penunjang Medis.
Tujuannya adalah supaya terlaksananya proses pelaporan nilai-nilai yang
perlu di waspadai (alert values interpretasi laboratorium untuk tenaga Kesehatan.
Mencegah keterlambatan penatalaksanaan pasien dengan hasil kritis. Hasil kritis
dapat diterima oleh Dokter yang mengobati dan diinformasikan pada pasien sesuai
waktu.
Hasil pemeriksaan laboratorium merupakan informasi yang berharga untuk
membedakan, mengkonfirmasikan diagnosis, menilai status klinik pasien,
mengevaluasi efektivitas terapi dan munculnya reaksi obat yang tidak diinginkan.
Dalam melakukan ujI laboratorium diperlukan bahan, seperti : darah, plasma, serum,
urine, feses, sputum, dan cairan vagina. Hasil pemeriksaan laboratorium dapat
dinyatakan sebagai angka kuantitatif, kualitatif atau semi kuantitatif. Angka kuantitatif
yang dimaksud berupa angka pasti atau rentang nilai, sebagai contoh nilai
hemoglobin pada wanita adalah 11-14 gr/dl Sedangkan angka kualitatif dinyatakan
sebagai nilai positif atau negatif tanpa menyebut angka pasti, sedangkan angka semi
kuantutatif dinyatakan sebagai contoh 1+,2+,3+
Nilai kritis dari suatu hasil pemeriksaan laboratorium yang mengindikasikan
kelainan atau gangguan yang mengancam jiwa, memerlukan perhatian atau
tindakan. Nilai abnormal suatu hasil pemeriksaan tidak selalu bermakna secara
klinik, sebaliknya nilai normal dianggap tidak normal pada kondisi klinik tertentu. Oleh
karena itu perlu diperhatikan nilai rujukan sesuai kondisi khusus pasien. Karena nilai
kritis merupakan gambaran keadaan patofisiologis yang mengancam jiwa dan harus
segera mendapat tindakan, maka Klinik Pratama Menganti menetapkan pelaporan
hasil kritis pemeriksaan laboratorium sebagai salah satu indikator mutu di Klinik
Pratama Menganti.

Halaman | 4
Kebijakan panduan pelaporan pencatatan dan tindak lanjut hasil laboratorium
kritis berdasarkan PMK No. 1691/MENKES//PER/VIII/2011 tentang keselamatan
pasien.
Kebijakan Umum meliputi :
1. Nilai kritis adalah nilai hasil laboratorium yang segera memerlukan
intervensi dokter, sehingga nilai kritis adalah nilai laboratorium yang harus
segera diketahui oleh dokter di rumah sakit sjamsudin noor
2. Penetapan nilai kritis dilakukan oleh :
Penanggungjawab laboratorium yang berdasarkan sumber yang
berlaku / standar yang berlaku (textbook)
3. Dirumuskan oleh Penanggungjawab dan diberitahukan kepada
petugas/analis laboratorium.
Kebijakan Khusus meliputi :
1. Hasil dari perumusan nilai kritis ditetapkan oleh Penanggungjawab Klinik
Pratama Menganti
2. Hasil dari penetapan nilai kritis dibuat dalam satu daftar dan diletakkan di
laboratorium, di poli umum dan poli gigi.
3. Nilai Kritis dilaporkan segera setelah hasil didapatkan dengan tata cara
sesuai Standar Operasional Prosedur Pelaporan Nilai Kritis.
4. Monitoring Pelaporan Nilai Kritis dilakukan melalui pelaporan indikator klinis
yang berlaku di Klinik Pratama Menganti.

B. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup kegiatan ini diterapkan kepada Pelaksana yang terkait yaitu
semua tenaga kesehatan (petugas laboratorium, dokter, perawat, farmasi, dan
tenaga kesehatan lainnya).

C. TATA LAKSANA
Petugas laboratorium melakukan pemeriksaan laboratorium dan mendapati
hasil lab yang memerlukan penanganan khusus, mencatat hasil ke buku
pemeriksaan dan menyampaikan hasil kritis kepada dokter yang meminta
pemeriksaan dan harus menyampaikan hasil kritis ke pasien. Petugas yang
melaporkan hasil kritis mencatat tanggal dan waktu pemeriksaan, nama lengkap
pasien dan hasil pemeriksaan laboratorium. Dokter jaga yang menerima laporan

Halaman | 5
hasil kritis mencatat tindakan yang diambil untuk pasien atau langsung
menginformasikan kepada pasien. Semua nilai kritis/ interpretasi selanjutnya
disampaikan melalui formulir hasil pemeriksaan sesuai dengan SPO Penyerahan
Hasil. Dokter yang dilaporkan tentang hasil kritis yang perlu diwaspadai tersebut,
bertanggungjawab terhadap interpretasi hasil dan pengambilan tindakan terhadap
pasien.
DAFTAR NILAI KRITIS YANG WAJIB DI LAPORKAN SEGERA

JENIS NILAI NILAI


NO PEMERIKSAAN RENDAH TINGGI SATUAN
LABORATORIUM

HEMATOLOGI

1 Hemoglobin <5 > 20 g/dl


2 Leukosit < 100 > 50.000 /ul (kasus baru )
3 Trombosit < 20.000 > 800.000 /ul (kasus baru )

KIMIA KLINIK

4 Glukosa Darah (Dewasa) < 50 > 500 mg/dl


5 Glukosa Darah ( Bayi) < 40 > 200 mg/dl

DAFTAR NILAI KRITIS PEMERIKSAAN


LABORATORIUM/CITO/EMERGENSI YANG WAJIB DI LAPORKAN

PEMERIKSAAN JENIS PEMERIKSAAN

Hematologi - Darah Lengkap

Kimia Klinik - Glukosa Darah Puasa


- Glukosa Darah Acak
- Glukosa 2JPP

D. DOKUMENTASI

1. Formulir hasil laboratorium


2. Buku pemeriksaan hasil laboratorium
3. Daftar Nilai Rujukan Laboratorium
4. Daftar Nilai Kritis Laboratorium

Halaman | 6

Anda mungkin juga menyukai