Anda di halaman 1dari 13

PANGKALAN UTAM TNI AL XI

RUMKITAL MERAUKE

PEDOMAN
PELAPORAN NILAI KRITIS

RUMKITAL MERAUKE LANTAMAL XI


2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa karena dapat
mengabadikan diri dalam karya kemanusiaan bagi sesama manusia yang menderita
tanpa membedakan suku, bangsa dan status sosialnya. Sesuai dengan VISI dan MISI
Rumkital Merauke yang bertekad untuk menjadikan rumah sakit terbaik dalam pelayanan,
citra dan hasil dengan berpedoman pada kepuasan pelanggan dan keselamatan pasien.
Komunikasi efektif adalah suatu cara untuk menyampaikan informasi antar petugas
kesehatan, sehingga dengan komunikasi yang tepat meminimalkan terjadinya insiden
yang menyangkut keselamatan pasien. Salah satu upaya yang ditempuh adalah dengan
menerbitkan “Panduan Komunikasi Efektif” ini, yang diharapkan dapat digunakan sebagai
acuan dan panduan bagi staf rumah sakit dalam memberikan pelayanan.
Kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang mendalam kepada
kelompok penyusun panduan ini yang dengan dedikasi tinggi rela menyumbangkan
waktu, tenaga dan pemikiran demi tersusunnya panduan ini. Semoga usaha ini dapat
menunjang bagi kemajuan dan peningkatan mutu pelayanan di Rumkital Merauke. Kami
juga menyadari penyusunan Panduan ini masih jauh dari sempurna sehingga kritik dan
saran yang membangun sangat diharapkan.

Merauke, 15 Juni 2018

Penulis

i
PANGKALAN UTAMA TNI AL XI Lampiran : Keputusan Karumkital Merauke
RUMKITAL MERAUKE Nomor : Kep / SKP / 04 / VI / 2018
Tanggal : 15 Juni 2018

MEKANISME PELAPORAN DAN DAFTAR NILAI KRITIS LABORATORIUM

A. Definisi
Apa itu nilai kritis? Nilai kritis adalah hasil pemeriksaan laboratorium yang
abnormal dan mengindikasikan kelainan atau gangguan yang dapat mengancam
jiwa dan memerlukan perhatian/tindakan. Pelaporan Nilai Kritis adalah mekanisme
pelaporan hasil laboratorium yang berpotensi mengancam jiwa yang dilaporkan oleh
petugas yang bertanggungjawab. Hasil Kritis pada umumnya kurang dari 2 % dari
semua hasil laboratorium.

B. Mekanisme Pelaporan Nilai Kritis Laboratorium

1. Apabila hasil pasien termasuk ke dalam nilai kritis maka laboratorium harus
segera menghubungi dokter pengirim terkait / Rumah Sakit /Laboratorium
Perujuk.
2. Petugas Labororatorium yang berwenang untuk menghubungi dokter
pengirim / Rumah Sakit / Laboratorium Perujuk adalah petugas yang di
tunjuk.
3. Sebelum menghubungi dokter pengirim, laboratorium harus menyediakan
data lengkap antara lain nama pasien, alamat, nomor telepon pasien bila ada,
tanggal pengumpulan specimen, hasil pemeriksaan dan nama dokter
pengirim.
4. Setelah data pasien lengkap maka petugas laboratorium menghubungi dokter
pengirim dan menyampaikan informasi tersebut. Jika pasien berasal dari
Rumah Sakit maka petugas laboratorium segera menghubungi dokter terkait
dan apabila dokter tidak berada di tempat, maka sampaikan informasi
tersebut kepada perawat atau kontak person yang ditunjuk.
5. Petugas laboratorium harus menanyakan kembali nama pasien, nama
pemeriksaan dan hasil pemeriksaan yang telah disampaikan sebelumnya
untuk memastikan validitas data.

2
6. Petugas laboratorium harus mendokumentasikan informasi yang telah
disampaikan, nama dokter/petugas yang menerima informasi tersebut,
tanggal dan jam pemberitahuan, catat di buku pelaporan nilai kritis.
7. Jika dokter pengirim tidak dapat dihubungi, maka diskusikan dengan dokter
penanggungjawab mengenai hasil tersebut dan mintalah saran dari dokter
berkaitan dengan tindakan yang perlu dilakukan. Bila perlu dokter PJ dapat
menghubungi pasien atau petugas laboratorium dapat menghubungi pasien
dan menginformasikan bahwa hasil pemeriksaan telah selesai dan dapat
segera diambil ke laboratorium.
8. Untuk sampel rujukan, laboratorium rujukan dapat menghubungi laboratorium
perujuk untuk menyampaikan hasil tersebut sesuai poin 5 dan 6. Informasi
nilai kritis dari laboratorium rujukan dapat melalui telepon terutama rujukan 24
jam, sedangkan laboratorium perujuk sudah tidak beroperasi jam >21.00.

C. Daftar Nilai Kritis

1. Hematologi

N
JENIS PEMERIKSAAN NILAI NORMAL NILAI KRITIS SATUAN
O
1. HEMOGLOBIN (HB) L : 14-18 < 7 atau > 20 Gr/dl
P : 12-16
Bayi : 18-22
2. Hematocrit (HCT) L : 41-51 < 25 atau > 60 %
P : 36-47
3. Leukosit ( WBC) 5.000 – 10.000 < 2.000 atau 20.000 /µL
4. Trombosit ( PLT ) 150.000- < 75.000 atau /µL
450.000 700.000
5. Bleeding time 3- 10 > 15 menit

2. Kimia Klinik

3
Parameter Umur Hasil Satuan
Glukosa Anak dan wanita < 40 mg/dL
Laki-laki < 50
Semua umur > 400
Bilirubin total Neonatus > 15 mg/dL
Dewasa > 12
BUN Semua umur > 100 mg/dL
Creatinin Pasien non > 10 mg/dL
hemodialysis
Albumin Semua umur < 1,5 mg/dL
Asam urat > 15 mg/dL
Semua umur
Total protein Semua umur > 45 mg/dL

Catatan: Faktor konversi UREA ke BUN :

UREA (mg/dL) x 0,467 = BUN (mg/dL)

4
3. Pemeriksaan Urin

Dilaporkan: 0 (negatif) + ++ +++ ++++


Eritrosit/LPK (40x) 0 (< 4) 4–8 8 – 30 > 30 Penuh
Leukosit/LPK (40x) 0 (< 5) 5 – 20 20 – 50 > 50 Penuh
Silinder/Kristal
0 (< 1) 1–5 5 - 10 10 – 30 > 30
abnormal/LPL (10x)

Khusus untuk kristal Ca-Oxallate :


+ masih dinyatakan normal
++ dan +++ sudah dinyatakan abnormal

4. OrganismeSpesifik

NO Parameter Nilai kritis rendah Nilai kritis tinggi


.
1. TB strain Tidak ada Positif acid factor kultur
2. Syphilis Tidak ada positif
3. AIDS Tidak ada positif
4. Preparat malaria Tidak ada positif

5. Pemeriksaan Sputum BTA

Sputum Baik

5
E < 10/LPF
` atau rasio E : L = 1 : 2,5
dengan Ch E > 5/LPF
L > 25/LPF
1. GRAM Sputum Kurang Baik
E<5
atau rasio E : L ≠ 1 : 2,5
L<5

Sputum ≠ Baik

E > 10/LPF

L < 25/HPF

ZN
2.

6
6. Pemeriksaan Imunoserologi

N NILAI HARUS DI
PARAMETER CATATAN
O LAPORKAN JIKA
1 HBsAG reaktif Pemeriksaan HBsAG metode rapid
merupakan pemeriksaan screaning.
2. Anti HIV reaktif Pemeriksaan anti HIV metode rapid
merupakan pemeriksaan screaning, hasil
non reaktif sebaiknya di ulang 3 bulan
kemudian. Untuk konfirmasi mohon di
lanjutkan dengan pemeriksaan metode
wetern blot.
3. Narkoba reaktif Pemeriksaan narkoba metode rapid
merupakan pemeriksaan screaning. Untuk
konfirmasi mohon di lanjutkan dengan
pemeriksaan metode gass
chromatography/ mass spectrophometry
( GC/MS)

7
7. Daftar Nilai Kritis Radiologi

AREA ANATOMI KONDISI KATEGORI KRITIS


Sistem Saraf Pusat Perdarahan Serebral (Subdural dan Epidural)
Atau Hematoma
Tumor Otak (Efek Massa)
Stroke Akut
Fraktur Depresi Pada Tengkorak
Kompresi Sumsum Tulang Belakang
Leher Diseksi Arteri Karotis
Critical Carotid Stenosis
Dada Tension Pneumothorax
Diseksi Aorta
Emboli Paru
Aneurisma Pecah Atau Impending Rupture
Emfisema Mediastinum/Pneumomediastinum
Abdomen Udara Bebas Di Abdomen (Bila Tanpa
Riwayat Pembedahan Dalam Waktu Dekat)
Ischemic Bowel
Appendicitis
Emboli Vena Aorta
Volvulus
Perlukaan Organ Dalam Trauma Abdominal
Perdarahan Retroperitoneal
ObstruksiUsus
Urogenital Kehamilan Ektopik
Placenta Previa Menjelang Aterm
TorsioTestis Atau Ovarium
Kematian Fetus
Vaskuler DVT Atau Oksklusi Vaskuler
Robekan Arteri Femoralis Karena Fraktur
Femur

8. Daftar Nilai Kritis Tanda-tanda Vital


a. Nadi
1) Bayi : Kurang Dari 120 X/menit
: Lebih Dari 130 X/menit
2) Anak : Kurang Dari 80 X/menit
: Lebih Dari 90 X/menit
3) Dewasa : Kurang Dari 70 X/menit

8
: Lebih Dari 80 X/menit
4) Lansia : Kurang Dari 60 X/menit
: Lebih Dari 70 X/menit

CATATAN

1. Takikardia (Nadi Diatas Normal) : Lebih Dari 100 X/menit


2. Bradikardia (Nadi Dibawah Normal) : Kurang Dari 60 X/menit

b. Tekanan Darah
1) Bayi : Sistole : Kurang Dari 70 mmHg
: Lebih Dari 90 mmHg

: Diastole : Kurang Dari 50 mmHg

: Lebih Dari 50 mmHg

2) Anak : Sistole : Kurang Dari 80 mmHg


: Lebih Dari 100 mmHg
: Diastole : Kurang Dari 60 mmHg
: Lebih Dari 60 mmHg

3) Remaja : Sistole : Kurang Dari 90 mmHg


: Lebih Dari 110 mmHg
: Diastole : Kurang Dari 66 mmHg
: Lebih Dari 66 mmHg

4) Dewasa Muda : Sistole : Kurang Dari 110 mmHg


: Lebih Dari 125 mmHg
: Diastole : Kurang Dari 60 mmHg
: Lebih Dari 70 mmHg

5) Dewasa Tua : Sistole : Kurang Dari 130 mmHg


: Lebih Dari 150 mmHg

9
:Diastole : Kurang Dari 80 mmHg
: Lebih Dari 90 mmHg
CATATAN
1. Hipotensi : Kurang Dari 90/60 mmHg
2. Pre Hipotensi : 120-140 mmHg / 80-90 mmHg
3. Hipertensi Stadium 1 : 140-160 mmHg / 90-100 mmHg
4. Hipertensi Stadium 2 : Lebih Dari 160/100 mmHg
c. Suhu Tubuh
Sub Febris : 37°C - 38°C
Febris : 38°C - 40°C
Hiperpireksis : 40°C - 42°C
Hipertermi : Lebih Dari 40°C

CATATAN

1. Oral : 0,2°C – 0,5°C Lebih rendah dari suhu rectal


2. Axilla : 0,5°C Lebih rendah dari suhu oral
d. Pernapasan/Respira
1. Bayi : Kurang Dari 30 X /menit

: Lebih Dari 40 X /menit

2. Anak : Kurang Dari 20 X /menit


: Lebih Dari 30 X /menit
3. Dewasa : Kurang Dari 16 X /menit

: Lebih Dari 20 X /menit

4. Lansia : Kurang Dari 14 X /menit

: Lebih Dari 16 X /menit

CATATAN

1. Dispnea : Pernapasan Yang Sulit


2. Tadipnea : Pernapasan Lebih Dari Normal (Lebih Dari 20 X /menit)
3. Bradipnea : Pernapasan Kurang Dari Normal (Kurang Dari 20 X
/menit)
4. Apnea : Pernapasan Terhenti.

10
9. Daftar Nilai Kritis USG

AREA ANATOMI KONDISI KATEGORI KRITIS

Abdomen - Peritonitis
- Ileus
- Obstruktif
- Pendarahan Intra abdomen.
Pelvis - Kehamilan Ektopik terganggu (KET)
- Abortus Incipiens
- Porsi Kista Ovari
- Gawat Janin
- Apropsio Plasenta
- Plasenta Previa Total.

10. Daftar Nilai Kritis EKG


Kriteria hasil pemeriksaan EKG jika ditemukan gambaran EKG sebagai
berikut :
a. ST- Elevasi
b. ST- Depresi
c. Tachi aritmia dengan HR > 150x/mnt
d. Bradicardia dengan HR < 50 x/mnt dengan AV Block

11
D. Pelaporan
1. Pelaporan oleh petugas laboratorium kepada petugas/perawat melalui telepon
paling lama 15 menit setelah verifikasi oleh penanggung jawab laboratorium.
2. Pelaporan oleh petugas bangsal kepada DPJP melalui telepon paling lama 15
menit setelah hasil dilaporkan oleh petugas laboratorium.
3. Pelaporan oleh petugas bangsal kepada dokter triage UGD melalui telepon
paling lama 15 menit setelah hasil laboratorium kepada DPJP tidak ada tindak
lanjut.

E. Pencatatan
1. Pencatatan oleh petugas laboratorium di buku pencatatan nilai kritis meliputi
a) Tanggal dan jam pelaporan
b) Nama Pasien
c) Nomor RM
d) Tanggal Lahir/Umur
e) Hasil yang dilaporkan
f) Nama Petugas yang melaporkan
g) Nama Petugas yang menerima laporan
h) Pencatatan oleh petugas perawat pada buku pelaporan nilai kritis meliputi :
1) Tanggal dan jam hasil dilaporkan
2) Hasil yang dilaporkan
3) Nama petugas laborat yang melaporkan
4) Nama petugas bangsal yang menerima laporan

F. Evaluasi
Lembar formulir evaluasi

Merauke, 15 Juni 2018


Karumkital Merauke,

dr. Tutut Sandy Waskito, Sp. B


Mayor Laut (K) NRP. 15664/P

Anda mungkin juga menyukai