2023
PANDUAN PENINGKATAN
KOMUNIKASI EFEKTIF
UPTD RSUD
ASIH HUSADA
Jl. Pahlawan No.25, Muktisari,Kec. Langensari, Kota Banjar,
: langensariahrs@gmail.com
🏣: 46343
🕿Phone : (0265)7484676
https://rsud-asihhusada.banjarkota.go.id/
BAB I
LATAR BELAKANG
Komunikasi efektif yang tepat waktu, akurat, lengkap jelas dan dipahami
oleh resipien/penerima, akan mengurangi kesalahan dan meningkatkan
keselamatan pasien komunikasi dapat secara elektronik, lisan atau tertulis.
Komunikasi yang paling mudah mengalami kesalahan adalah perintah diberikan
secara lisan dan yang diberikan melalui telepon. Kominikasi lain yang mudah
mengalami kesalahan adalah pelaporan kembali hasil pemeriksaan kritis seperti
laboratorium menelpon unit pelayanan pasien untuk melaporkan hasil
pemeriksaan segera/cito dan saat serah terima (Hand-Over). Latar belakang suara,
gangguan, nama obat yang mirip dan istilah yang tidak umum sering kali terjadi
masalah. oleh sebab itu perlu dikembangkan suatu panduan atau prosedur untuk
perintah lisan dan melalui telepon termasuk menuliskan perintah secara lengap
atau hasil pemeriksaan oleh penerima informasi, penerima membacakan kembali
perintah, atau hasil pemeriksaan dan menginformasikan bahwa apa yang sudah
dituliskan dan dibacakan ulang dengan akurat dan juga perlu ditetapkan suatu
metode, formulir dan alat bantu sesuai jenis komunikasi agar dapat dilakukan
secara lengkap dan konsisten.
A. DEFINISI
Komunikasi efektif adalah komunikasi yang tepat waktu, akurat, lengkap,
jelas, dan dipahami oleh resipien penerima pesan akan mengurangi potensi
terjadinya kesalahan serta meningkatkan keselanmatan pasien. Komunikasi dapat
dilakukan secara lisan, tetulis dan elektronik.
B. TUJUAN
Secara umum tujuan penyusunan panduan komunikasi efektif ini adalah:
a. Meningkatkan keamanan dan keselamatan pasien
b. Memberikan standar untuk penyebaran berbagai informasi
c. Meningkatkan kekuatan atau kejelasan dari para pemberi pelayanan
Kesehatan dalam mengajukan pernintaan perubahan perawatan pasien
atau untuk menyelesaikan informasi dalam keadaan kritis dengan benar
dan akurat
d. Meningkatkan efektifitas kerja tim
1
BAB II
RUANG LINGKUP
2
2. Penggunaan kode alphabet international digunakan saat melakukan
klarifikasi hal- hal penting missal nama obat LASA (Lock Alike Sound
Alike). nama pasien, dosis obat, hasil laboratorium dengan mengeja huruf-
huruf tersebut saat membacakan ulang (Read Back) dan verifikasi
Contoh penulisan LASA (LOOK ALIKE SOUND ALIKE) NORUM (NAMA OBAT RUPA
MIRIP)
hidralazine hidroxyzine
cerebyx celebrex
vinblastine vincristine
chlorpropamide chlorpromazine
glipizide glyburide
daunorubicine doxorubicine
Hasil pemeriksaan kritis yang wajib dilaporkan kurang dari 30 menit sejak
hasil di verifikasi oleh PPA yang berwenang di unit pemeriksaan penunjang
diagnostik
3
JENIS
PEMERIKSAAN
Hematologi, Koagulasi dan Nilai Kritis rendah Nilai Kritis Tinggi
bank darah
Kuantitatif
Kualitatif/ semikuantitatif
4
JENIS
PEMERIKSAAN
JENIS
PEMERIKSAAN
Analisis Gas Darah Arteri Nilai Kritis rendah Nilai Kritis Tinggi
Ph <7,2 >7,6
5
JENIS
PEMERIKSAAN
ESBL Positif
JENIS
PEMERIKSAAN
JENIS
PEMERIKSAAN
6
B. KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB
1. Seluruh Staf RS
a. Memahami dan menerapkan prosedur peningkatam komunikasi yang
efektif
b. Memastikan komunikasi efektif yang benar saat konsultasi
c. Melaporkan kejadian miskomunikasi
7
BAB III
TATALAKSANA
8
- Recommendation: mengidentifikasi hasil laboratorium yang tertunda dan
apa yang perlu dilakukan selama beberapa jam berikutnya dan
rekomendasi lain untuk perawatan. Teknik SBAR (Situation -
Background – Assessment – Recommendation)
10.Ada kolom keterangan yang dapat dipakai mencatat hal-hal yang perlu
dicatat, misal pemberi perintah tak mau tanda tangan
- dokter dengan perawat, dokter dengan bidan ataupun dokter dengan
petugas medis lain, seperti radiographer, maupun analis
11.Pelaporan nilai kritis harus segera dilaporkan kurang dari 30 menit setelah
menerima hasil yang sudah diverifikasi oleh PPA yang berwenang.
12.Serah terima antar PPA, Serah terima antar unit perawatan dan serah
terima dari ruangan pasien ke unit layanan diagnostik
(Radiologi/fisioterapi) dicatat dalam CPPT atau formulir serah terima
dengan membubuhkan tandatangan,tanggal dan waktu serah terima.
B. REVISI DAN AUDIT
1. Kebijakan ini akan dikaji ulang dalam kurun waktu 2 tahun
2. Rencana audit akan disusun dengan bantuan audit medik dan panitia
keselamatan pasien. Akan dilaksanakan dalam waktu 6 bulan setelah
implementasi kebijakan.
DITETAPKAN DI : LANGENSARI
PADA TANGGAL : 18 AGUSTUS 2023
DIREKTUR