FREKUENSI ANALISA -
DATA
METODOLOGI Kepala Ruangan Rawat Inap sebagai informasi awal untuk unit
ANALISA DATA masing-masing, kemudian data akan dilaporkan kepada Kepala
Instalasi Rawat Inap. Data beberapa Ruangan Rawat Inap akan
direkapitulasi dan dianalisis oleh Kepala Instalasi Rawat Inap,
kemudian akan dilaporkan kepada PMKP. Data rumah sakit akan
direkapitulasi dan dianalisis oleh PMKP pada setiap bulannya dan
selanjutnya dilaporkan kepada Kepala RS. Secara umum data akan
dievaluasi serta dideseminasikan kepada seluruh komponen rumah
sakit setiap tiga bulan yang dikoordinir oleh PMKP.
SUMBER DATA Ruangan Rawat Inap
Judul : Kepatuhan penerapan komunikasi dengan metode TBK pada saat menerima
perintah/instruksi lisan atau melalui telepon dan melaporkan hasil kritis pemeriksaan penunjang
pasien secara verbal melalui telepon.
JUDUL INDIKATOR Kepatuhan penerapan komunikasi dengan metode TBK pada saat
menerima perintah/instruksi lisan atau melalui telepon dan
melaporkan hasil kritis pemeriksaan penunjang pasien secara verbal
melalui telepon.
DEFENISI Prosedur TBK adalah kegiatan untuk memastikan setiap intruksi
OPERASIONAL verbal agar dilakukan dengan benar dan sesuai instruksi, melalui
kegiatan menulis, membacakan kembali instruksi; mengkonfirmasi
bahwa apa yang sudah dituliskan dibaca ulang /atau dengan
mengeja huruf apabila instruksi dokter tentang obat yang bersifat
NORUM, dilanjutkan dengan memberikan stempel TBK pada
catatan perkembangan terintegrasi (kolom ketiga), pemberi instruksi
segera menandatangani paling lambat dalam waktu 1x 24 jam.
Kriteria TBK yang tepat dan lengkap jika memenuhi :
1. Tulis instruksi dari dokter/pemberi instruksi.
2. Cap Stempel : TULIS, BACA, KONFIRMASI.
3. Tanda tangan dokter dan pelapor.
4. Tanggal dan jam pemberian instruksi.
TUJUAN Tergambarnya upaya rumah sakit dalam menjaga keselamatan
pasien dalam prosedur peningkatan komunikasi efektif.
DASAR Instruksi verbal merupakan tindakan yang sering dilakukan dalam
PEMIKIRAN/ALASAN pelayanan di rumah sakit. Kegiatan ini memiliki risiko tinggi untuk
PEMILIHAN terjadinya kesalahan instruksi yang diterima, sehingga tindakan
INDIKATOR dapat membahayakan pasien. Prosedur TBK adalah kegiatan untuk
memastikan setiap intruksi verbal dilakukan dengan benar dan
sesuai instruksi.
NUMERATOR Jumlah instruksi verbal dilakukan prinsip READ BACK dengan tepat
dan benar dalam 1 bulan.
DENOMINATOR Jumlah seluruh instruksi verbal yang terdokumentasi dalam 1 bulan.
METODOLOGI Prospektif
PENGUMPULAN
DATA
CAKUPAN DATA -
FREKUENSI -
PENGUMPULAN
DATA
FREKUENSI ANALISA -
DATA
METODOLOGI Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh Kepala
ANALISA DATA Ruangan Rawat Inap sebagai informasi awal untuk unit masing-
masing, kemudian data akan dilaporkan kepada Kepala Instalasi
Rawat Inap. Data beberapa Ruangan Rawat Inap akan direkapitulasi
dan dianalisis oleh Kepala Instalasi Rawat Inap, kemudian
dilaporkan kepada PMKP. Data rumah sakit akan direkapitulasi dan
dianalisis oleh PMKP danselanjutnya akan dilaporkan kepada
Kepala Rumah Sakit. Secara umum data akan dievaluasi serta
dideseminasikan kepada seluruh komponen rumah sakit setiap tiga
bulan yang dikoordinir oleh PMKP.
SUMBER DATA Ruang Rawat Inap, IGD, ICU
PENANGUNG JAWAB Ketua Komite Keselamatan Pasien dan Tim Mutu
PENGUMPUL DATA
ISKP3: Meningkatkan Keamanan Obat-obatan Yang Harus Diwaspadai (High Alert)
Judul: Kepatuhan pemberian label obat high alert oleh farmasi.
JUDUL INDIKATOR Kepatuhan pemberian label obat high alert oleh farmasi
DEFENISI Obat-obatan yang perlu diwaspadai (high alert medication) adalah
OPERASIONAL obat yang sering menyebabkan terjadi kesalahan serius (sentinel
event) dan obat yang berisiko tinggi menyebabkan dampak yang
tidak diinginkan (adverse event). Yang termasuk obat high alert
adalah sebagai berikut :
1. Elektrolit Pekat:
a. Kalium Clorida (KCL) 7,46%
b. Bicarbonat Natrikus 8,4%
c. Magnesium Sulfat (MgSO4) 40%
d. Natrium Clorida (NaCl) 3%
2. Golongan Narkotika:
a. Fentanil
b. Kodein HCL
c. Morfin Sulfat
d. Pethidin HCL
3. Thrombolitik : Streptokinase
4. Insulin
5. Kemotherapi
6. Obat kontras Label harus diisi pada obat-obat diatas pada bagian
obat yang tidak menutupi identitas obat. Apabila obat diatas tidak
diberikan label high alert sesuai standar maka harus dilaporkan
sebagai KNC.
TUJUAN Tergambarnya kepatuhan staf Farmasi dalam menjaga keselamatan
pasien dalam hal pemberian obat elektrolit pekat.
DASAR PEMIKIRAN/ Obat high alert memiliki risiko lebih tinggi menyebabkan insiden jika
TUJUAN PEMILIHAN tidak dilakukan manajemen yang benar. Elektrolit pekat yang tidak
INDIKATOR dilaksanakan manajemen yang baik akan membahayakan bagi pasien
jika diberikan dalam konsentrasi yang tinggi. Pemberian label adalah
langkah pertama mengidentifikasi obat high alert agar diperlakukan
sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
NUMERATOR Jumlah obat yang diberi label high alert sesuai standar oleh farmasi
dalam 1 bulan.
DENOMINATOR Jumlah seluruh obat high alert yang dipantau dalam 1 bulan.
FORMULA -
PENGUKURAN
METODOLOGI Prosfektif
PENGUMPULAN
DATA
CAKUPAN DATA -
FREKUENSI -
PENGUMPULAN
DATA
FREKUENSI ANALISA -
DATA
METODOLOGI PELAPORAN
ANALISA DATA Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh Kepala
Ruangan Rawat Inap sebagai informasi awal untuk unit masing-
masing, kemudian data akan dilaporkan kepada Kepala Instalasi
Rawat Inap. Data beberapa Ruangan Rawat Inap akan direkapitulasi
dan dianalisis oleh Kepala Instalasi Rawat Inap, kemudian akan
dilaporkan kepada PMKP. Data Rumah sakit akan direkapitulasi dan
dianalisis oleh PMKP setiap bulannya yang selanjutnya akan
dilaporkan kepada Kepala RS. Secara umum data akan dievaluasi
serta didiseminasikan kepada seluruh komponen rumah sakit setiap
tiga bulan yang dikoordinir oleh PMKP.
SUMBER DATA Ruangan Rawat Inap
PENANGUNG JAWAB Ketua Komite Keselamatan Pasien dan Tim Mutu.
PENGUMPUL DATA
ISKP4: Memastikan lokasi pembedahan yang benar, prosedur yang benar, pembedahan pada
pasien yang benar
Judul: Kepatuhan pelaksanaan prosedur Site Marking sebelum tindakan operasi