PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Puskesmas adalah sebuah instritusi pelayanan kesehatan yang
kompleks. Untuk menjalankan fungsinya dengan baik maka Puskesmas
harus memperhatikan aspek mutu layanan, keselamatan pasien dan perilaku
pemberi layanan klinis. Pelayanan yang berkualitas merupakan cerminan
dari sebuah proses yang berkesinambungan dengan berorientasi pada hasil
yang memuaskan.
Untuk menjaga dan meningkatkan mutu puskesmas harus
mempunyai suatu ukuran yang menjamin peningkatan mutu dan
keselamatan pasien di semua tingkatan. Semua kegiatan yang ada di
Puskesmas harus dimonitor dan dipantau untuk memastikan keberhasilan
program yang telah disusun.
TUJUAN
Kegiatan ini bertujuan untuk memantau dan menilai program
peningkatan mutu dan keselamatan pasien di Puskesmas Kromengan demi
menjamin keselamatan pasien.
DASAR PELAKSANAAN
Kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan surat keputusan Kepala
Puskesmas Kromengan Nomor 440/038/KEP/35.07.103.106/2016 Tentang
Kebijakan Mutu Puskesmas Kromengan.
URAIAN KEGIATAN
2016 2017
No Kegiatan
MAR
NOV
NOP
AGU
APR
OKT
DES
SEP
FEB
JUN
JAN
DES
MEI
JUL
1. Pembentukan Tim X
PMKP
2. Rapat Tim PMKP X
3. Penentuan Indikator X
PMKP
4 Pelatihan Pengobatan X
dasar
5 Pelatihan PPGD X
6 Pelatihan APAR X
7 Sosialisasi Cara Cuci X
Tangan Pakai sabun /
Hand Scrab
8 Sosialisasi seterelisator X
pada penanggung
jawab seterilisator
9 Perencanaan kegiatan X X X X
tindak lanjut
10 Pelaporan Indikator X X X X X X X X X X X X
. PMKP
11 Pelaporan & Analisa X X X
kasus Insiden
12 Koordinasi dengan tim X
. lain dalam Rapat
Tinjauan Manajemen
13 Evaluasi pelaksanaan X X
. Kegiatan PMKP
Sasaran kegiatan dan indikator yang dimonitor pada program PMKP yaitu:
1. Unit layanan klinis
2. Pasien klinis
3. Pemberi layanan klinis
HASIL KEGIATAN
Pelaksanaan program PMKP Puskesmas Kromengan telah dievaluasi pada
bulan Juli 2017. Berikut adalah hasil monitoring kegiatan PMKP yang telah
dilaksanakan:
N Jadwal Keteran
Kegiatan
o Rencana Realisasi gan
1 Pembentukan Tim November 2016 5 November 2016 Tercapai
PMKP
2 Rapat Tim PMKP November 2016 21 November 2016 Tercapai
3 Penentuan Indikator November 2016 21 November 2016 Tercapai
PMKP
4 Pelatihan pengobatan Januari 2017 10 Janurai 2017 Tercapai
dasar
5 Pelatihan PPGD April 2017 22 April 2017 Tercapai
6 Pelatihan APAR Maret 2017 18 Maret 2017 Tercapai
7 Sosialisasi Cara Cuci Juni 2017 28 Juni 2017 Tercapai
Tangan Pakai sabun /
Hand Scrab
8 Sosialisasi seterelisator Juli 2017 28 Juli 2017 Tercapai
pada penanggung
jawab seterilisator
9 Perencanaan kegiatan Maret 2017 18 April 2017 Tercapai
tindak lanjut Juni 2017 Juli 2017 dan
September 2017 sedang
Desember 2017 berjalan
10 Pelaporan Indikator Januari – Januari s/d Juli 2017 Tercapai
PMKP Desember 2017 sebagia
n
sedang
berjalan
11 Pelaporan & Analisa Januari – Januari s/d Juli Tercapai
kasus Insiden Desember 2017 sebagia
n
sedang
berjalan
12 Koordinasi dengan tim Juli 2017 25 Juli 2017 Tercapai
lain dalam Rapat
Tinjauan Manajemen
13 Evaluasi pelaksanaan Juli 2017 16 Juli 2017 Tercapai
Kegiatan PMKP dan
sedang
berjalan
2. Rapat tim PMKP dengan membahas rencana kerja dan rencana kegiatan
yang disertai dengan Penetapan area prioritas yang harus diperbaiki
Area prioritas yang harus diperbaiki berdasarkan kriteria High Risk, High
Volume, High Cost dan Problem Prone disusun berdasarkan capaian program
UKP tahun 2016. Penghitungan area prioritas menunjukkan hasil seperti di
bawah ini:
Laboratorium 10 9 8 10 37
Pelayanan
9 10 8 9 36
obat
UGD 8 8 7 8 31
3. Penyusunan indikator
Indikator adalah tolak ukur prestasi kualitatif dan kuantitatif yang digunakan
untuk menggambarkan besaran sasaran yang hendak dipenuhi di dalam
pencapaian standar tertentu berupa masukan, proses, hasil dan manfaat
pelayanan. Indikator PMKP terdiri dari 3 bagian besar yaitu indikator mutu
layanan klinis, indikator sasaran keselamatan pasien dan indikator perilaku
pemberi layanan klinis. Berikut adalah indikator yang telah disusun dan
disetujui oleh masing-masing unit layanan klinis:
Indikator Layanan klinis
No. Unit Pelayanan Indikator Standar
UNIT
NO INDIKATOR STANDAR
PELAYANAN
1 UGD Tidak terjadinya kesalahan prosedur 100%
tindakan medis dan keperawatan
Tidak terjadinya kesalahan 100%
identifikasi pasien dalam pemberian
tindakan medis
Pengurangan Terjadinya Risiko 100%
Infeksi ( petugas klinis yg melakukan
CTPS sebelum melakukan tindakan
medis)
2 Ruangan Tidak terjadinya kesalahan 100 %
pemeriksaan identifikasi pasien
Pengurangan Terjadinya Risiko 100%
umum
Infeksi ( petugas klinis yg melakukan
CTPS ( cuci tangan pakai sabun )
sebelum dan sesudah melakukan
tindakan medis)
3 Ruangan Gigi Tidak terjadinya kesalahan 100%
identifikasi pasien
Pengurangan Terjadinya Risiko 100%
Infeksi ( petugas klinis yg melakukan
CTPS ( cuci tangan pakai sabun )
sebelum dan sesudah melakukan
tindakan medis)
4 Kamar Bersalin Tidak terjadinya kesalahan prosedur
100%
tindakan medis dan keperawatan
Tidak terjadinya kesalahan 100%
identifikasi pasien dalam pemberian
tindakan medis
Pengurangan Terjadinya Risiko 100%
Infeksi
(petugas klinis yg melakukan CTPS
sebelum melakukan tindakan medis)
5 Pelayanan Tidak terjadinya kesalahan prosedur 100%
Rawat Inap tindakan medis dan keperawatan
Tidak terjadinya kesalahan 100%
identifikasi pasien dalam pemberian
tindakan medis
Pengurangan Terjadinya Risiko 100%
Infeksi
(petugas klinis yg melakukan CTPS
sebelum melakukan tindakan medis)
6 Laboratorium Tidak terjadinya kesalahan 100%
identifikasi pasien dalam
pengambilan specimen
Tidak terjadi kesalahan prosedur 100%
tindakan
7 Pelayanan Obat Tidak terjadinya kesalahan
100%
pemberian obat
Tidak terjadinya kesalahan 100%
identifikasi pasien dalam pemberian
obat
8 Pendaftaran Tidak terjadinya kesalahan 100%
identifikasi pasien
1. Terlaksananya Komunikasi yang Efektif 100%
9 Ruangan KIA Tidak terjadinya kesalahan 100%
identifikasi pasien
Pengurangan Terjadinya Risiko 100%
Infeksi
(petugas klinis yg melakukan CTPS
( cuci tangan pakai sabun ) sebelum
dan sesudah melakukan tindakan
medis)
10 Ruangan Tidak terjadinya kesalahan 100%
Imunisasi identifikasi pasien
Pengurangan Terjadinya Risiko 100%
Infeksi
(petugas klinis yg melakukan CTPS
( cuci tangan pakai sabun ) sebelum
dan sesudah melakukan tindakan
medis)
11 Ruangan KB Tidak terjadinya kesalahan 100%
identifikasi pasien
Pengurangan Terjadinya Risiko 100%
Infeksi
(petugas klinis yg melakukan CTPS
( cuci tangan pakai sabun ) sebelum
dan sesudah melakukan tindakan
medis)
12 Pojok Gizi Tidak terjadinya kesalahan 100%
identifikasi pasien
2. Terlaksananya komunikasi yang efektif 100%
13 Ruangan ISR dan Tidak terjadinya kesalahan
100%
VCT identifikasi pasien
Pengurangan Terjadinya Risiko 100%
Infeksi
(petugas klinis yg melakukan CTPS
( cuci tangan pakai sabun ) sebelum
dan sesudah melakukan tindakan
medis)
14 Ruangan TB Tidak terjadinya kesalahan
100%
identifikasi pasien
Pengurangan Terjadinya Risiko 100%
Infeksi
(petugas klinis yg melakukan CTPS
( cuci tangan pakai sabun ) sebelum
dan sesudah melakukan tindakan
medis)
15 Konsultasi Tidak terjadinya kesalahan 100%
Kesehatan identifikasi pasien
3. Terlaksananya komunikasi yang efektif 100%
Lingkungan
Indikator Perilaku pemberi layanan / Budaya Kerja
1. UGD
2. Ruangan pemeriksaan
umum 5 S + 1T
3. Ruangan Gigi
Senyum
4. Kamar Bersalin
Sapa
5. Pelayanan Rawat Inap
Salam
6. Laboratorium
Sopan
7. Pelayanan Obat Santun
100%
8. Pendaftaran Terimakasih
9. Ruangan KIA 5R
10. Ruangan Imunisasi Ringkas
11. Ruangan KB Rapi
12. Pojok Gizi Resik
13. Ruangan ISR dan VCT Rawat
14. Ruangan TB Rajin
Berikut ini adalah hasil monitoring indikator sasaran keselamatan pasien yang telah dilaksanakan pada bulan januari-juni 2017
CAPAIAN
NO UNIT PELAYANAN INDIKATOR STANDAR
JAN FEB MAR APR MEI JUN
1 UGD Tidak terjadinya kesalahan prosedur tindakan medis 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
dan keperawatan
Tidak terjadinya kesalahan identifikasi pasien dalam 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
pemberian tindakan medis
Pengurangan Terjadinya Risiko Infeksi ( petugas 100% 75% 75% 75% 100% 100% 100%
klinis yg melakukan CTPS sebelum melakukan
tindakan medis)
2 Ruangan Tidak terjadinya kesalahan identifikasi pasien 100 % 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Pengurangan Terjadinya Risiko Infeksi ( petugas 100% 75% 75% 75% 100% 100% 100%
pemeriksaan umum
klinis yg melakukan CTPS ( cuci tangan pakai sabun
) sebelum dan sesudah melakukan tindakan medis)
3 Ruangan Gigi Tidak terjadinya kesalahan identifikasi pasien 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Pengurangan Terjadinya Risiko Infeksi ( petugas 100% 17,6% 25,8% 27,1% 17% 22,5% 80%
klinis yg melakukan CTPS ( cuci tangan pakai sabun
) sebelum dan sesudah melakukan tindakan medis)
4 Kamar Bersalin Tidak terjadinya kesalahan prosedur tindakan medis 100% 100% 100% 100% 100% 100%
100%
dan keperawatan
Tidak terjadinya kesalahan identifikasi pasien dalam 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
pemberian tindakan medis
Pengurangan Terjadinya Risiko Infeksi 100% 75% 75% 75% 100% 100% 100%
(petugas klinis yg melakukan CTPS sebelum
melakukan tindakan medis)
5 Pelayanan Tidak terjadinya kesalahan prosedur tindakan medis 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Rawat Inap dan keperawatan
Tidak terjadinya kesalahan identifikasi pasien dalam 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
pemberian tindakan medis
Pengurangan Terjadinya Risiko Infeksi 100% 75% 75% 75% 100% 100% 100%
(petugas klinis yg melakukan CTPS sebelum
melakukan tindakan medis)
6 Laboratorium Tidak terjadinya kesalahan identifikasi pasien dalam 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
pengambilan specimen
Tidak terjadi kesalahan prosedur tindakan 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
7 Pelayanan Obat Tidak terjadinya kesalahan pemberian obat 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Tidak terjadinya kesalahan identifikasi pasien dalam 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
pemberian obat
8 Pendaftaran Tidak terjadinya kesalahan identifikasi pasien 100% 99,8% 100% 100% 99,9%
4. Terlaksananya Komunikasi yang Efektif 100% 99,7% 99,6% 99,3% 99% 99,8% 100%
9 Ruangan KIA Tidak terjadinya kesalahan identifikasi pasien 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Pengurangan Terjadinya Risiko Infeksi 100% 75% 75% 75% 100% 100% 100%
(petugas klinis yg melakukan CTPS ( cuci tangan
pakai sabun ) sebelum dan sesudah melakukan
tindakan medis)
10 Ruangan Imunisasi Tidak terjadinya kesalahan identifikasi pasien 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Pengurangan Terjadinya Risiko Infeksi 100% 75% 75% 75% 100% 100% 100%
(petugas klinis yg melakukan CTPS ( cuci tangan
pakai sabun ) sebelum dan sesudah melakukan
tindakan medis)
11 Ruangan KB Tidak terjadinya kesalahan identifikasi pasien 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Pengurangan Terjadinya Risiko Infeksi 100% 75% 75% 75% 100% 100% 100%
(petugas klinis yg melakukan CTPS ( cuci tangan
pakai sabun ) sebelum dan sesudah melakukan
tindakan medis)
12 Pojok Gizi Tidak terjadinya kesalahan identifikasi pasien 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
5. Terlaksananya komunikasi yang efektif 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
13 Ruangan ISR dan Tidak terjadinya kesalahan identifikasi pasien 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Pengurangan Terjadinya Risiko Infeksi 100% 75% 75% 75% 100% 100% 100%
VCT
(petugas klinis yg melakukan CTPS ( cuci tangan
pakai sabun ) sebelum dan sesudah melakukan
tindakan medis)
14 Ruangan TB Tidak terjadinya kesalahan identifikasi pasien 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Pengurangan Terjadinya Risiko Infeksi 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
(petugas klinis yg melakukan CTPS ( cuci tangan
pakai sabun ) sebelum dan sesudah melakukan
tindakan medis)
15 Konsultasi Tidak terjadinya kesalahan identifikasi pasien 100% pasien 100% pasien 100% 100% 100%
Kesehatan nihil nihil
6. Terlaksananya komunikasi yang efektif 100% pasien 100% pasien 100% 100% 100%
Lingkungan
nihil nihil
Berikut ini adalah hasil monitoring indikator perilaku pemberi layanan yang telah dilaksanakan pada bulan januari-juni 2017
CAPAIAN %
NO Unit Pelayanan INDIKATOR TARGET
JAN FEB MAR APR MEI JUN
1. UGD 5 S + 1T 100% 40 50 66,6 83,3 83,3 83,3
Senyum 0 20 20 60 60 80
2. Ruangan pemeriksaan 50 50 83,3 66,6 50 50
Sapa
umum 40 40 40 100 60 40
Salam
3. Ruangan Gigi 50 66,6 50 83,3 100 100
Sopan
100 100 100 100 83,3 100
4. Kamar Bersalin Santun 66,6 100 66,6 100 100 100
Terimakasih 100 100 100 100 100 100
5. Pelayanan Rawat Inap / 50 66,6 66,6 66,6 83,3 83,3
5R 0 20 40 40 60 20
6. Laboratorium Ringkas 33 50 50 100 100 100
Rapi 100 100 100 100 100 100
7. Pelayanan Obat 33,3 50 50 100 100 100
Resik
20 20 60 100 100 100
Rawat
8. Pendaftaran 0 16,6 16,6 66,6 100 100
Rajin
20 40 40 80 100 100
9. Ruangan KIA 33,3 33,3 33,3 100 100 100
40 20 20 100 100 100
10. Ruangan Imunisasi 50 50 50 100 100 100
60 60 60 100 100 100
11. Ruangan KB 16,6 16,6 16,6 100 100 100
60 60 60 100 100 100
12. Pojok Gizi 33,3 50 33,3 100 100 100
40 40 40 100 100 100
13. Ruangan ISR dan VCT 16,6 33,3 16,6 100 100 100
60 60 60 100 100 100
14. Ruangan TB 33,3 33,3 33,3 100 100 100
60 100 60 100 100 100
15. Konsultasi Kesehatan 50 100 100 100 100 100
Lingkungan 40 100 100 100 100 100
10. Kordinasi dengan tim lain dalam Rapat tinjauan manajemen dan
dilaksanakan pada minimal 1 tahun sekali atau insidental belum
dilakukan
PENUTUP
Program Peningkatan mutu dan keselamatan pasien adalah
program yang disusun untuk mengetahui kualitas pelayanan kesehatan
perorangan yang dilaksanakan di Puskesmas. Pelaksanaan program mutu
mulai pembentukan Pokja mutu, program mutu, Indikator, sosialisasi dan
monitoring berjalan sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan.
Dr Linda Oktaviana