PMKP 3.3 SKP 4 : Memastikan lokasi pembedahan yang benar, prosedur yang
Standar
benar, pembedahan pada pasien yang benar
Judul Kepatuhan site marking sebelum masuk kamar operasi
Tipe Struktur Proses Outcome Proses & Outcome
Indikator
Dimensi Safety
Mutu
Tergambarnya kepedulian dan ketelitian staf terhadap kepatuhan site marking
Tujuan
sebelum masuk kamar operasi
Definisi Surgery site marking adalah salah satu titik berat dalam menerapkan sasran
Operasional keselamatan pasien sesuai dengan kebijakan masing-masing rumah sakit
Alasan/ Memberi tanda pada pasien yang akan menjalani pembedahan umumnya
Implikasi/ menggunakan tinta permanen yang aman untuk kulit, yang akan memberikan
Rasionalisasi informasi lokasi sayatan pembedahan, jenis pembedahan, sisi pembedahan.
Pengumpulan
1 bulan
Data
Periode Setiap bulan di unit
Analisa Setiap 3 bulan di Tim Mutu
Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh Kepala Ruang Rawat
Inap sebagai informasi awal untuk unit masing masing, kemudian data akan
Periode
dilaporkan kepada kepala Instalasi Rawat Inap, kemudian setiap bulannya data
Analisa Data
akan dilaporkan kepada Tim Mutu dan Direktur. Secara Umum data akan
& Pelaporan
dievaluasi serta didesiminasikan kepada seluruh komponen rumah sakit setiap
3 bulan yang akan dikoordinasikan oleh Tim Mutu.
Numerator Jumlah kepatuhan site marking sebelum masuk kamar operasi
Denomerator Jumlah seluruh tindakan operasi dalam satu bulan
Jumlah kepatuhan site marking sebelum masuk kamar operasi ÷ jumlah
Formula
seluruh tindakan operasi dalam satu bulan X 100%
Standar 100%
Pengumpulan data dilakukan denagn total sampling, yaitu dengan melihat
dokumentasi seluruh kaptuuhan site marking sebelum masuk kamar operasi
Sumber data Inklusi : seluruh tindakan operasi
Eksklusi : SC, Cito, operasi dengan organ tunggal, endoskopi, histerektomi,
operasi gigi, bagian tubuh yang sulit diberi tanda
Area Kamar Bedah
Penanggung Ketua komite Keselamatan Pasien
Jawab
5. Mengurangi Resiko Infkesi Akibat Perawatan Kesehatan
Standar PMKP 3.3 SKP 5 : Mengurangi resiko infkesi akibat perawatan kesehatan
Prosentasi kepatuhan petugas kesehatan dalam melakukan kebersihan tangan
Judul
dengan metode 6 langkah dan 5 momen hand hygiene
Tipe Struktur Proses Outcome Proses & Outcome
Indikator
Dimensi Safety
Mutu
Tergambarnya upaya rumah sakit dalam menjaga keselamatan pasen khusunya
Tujuan
infeksi nosokomial
Definisi Kepatuhan cuci tangan adalah ketaatan petugas dalam melakukan prosedur
Operasional cuci tangan dengan menggunakan metode 6 langkah dan 5 momen.
Cuci tangan adalah salah satu prosedur yang paling penting dalam mencegah
infeksi nosokmial. Yangan adalah instrumen yang digunakan untuk
menyentuh pasien, memegang alat, perabot rumah sakit dan keperluan pribadi
Alasan/ seperti makan. Ignaz Ammelweis adalah orang pertama yang menunjukkan
Implikasi/ pentingnya penularan infeksi melalui tangan. Ketika ia menjadi staf dokter di
Rasional rumah sakit di Vienna pada tahun 1840, dia memperhatikan bahwa cuci tangan
ternyata dapat mencegah penularan infeksi. Sejak itu ditunjang dengan
penelitian, cuci tangan jad komponen paling penting dalam pencegahan
infeksi.
Frekuensi Setiap bulan
Pengumpulan
Data
Periode Tiap1 bulan di unit
Analisa Tiap 3 bulan di Tim Mutu
Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh Kepala tim PPI sebagai
Periode informasi awal untuk unitnya, kemudian setiap 1 bulannya data akan
Analisa Data dilaporkan kepada Tim Mutu dan Direktur. Secara Umum data akan dievaluasi
& Pelaporan serta didesiminasikan kepada seluruh komponen rumah sakit setiap 3 bulan
yang akan dikoordinasikan oleh Tim Mutu.
Numerator Jumlah petugas yang menerapkan cuci tangan 6 langkah dan 5 momen
Denomerator Jumlah seluruh petugas yang memberikan pelayanan
Jumlah petugas yang menerapkan cuci tangan 6 langkah dan 5 momen ÷
Formula
jumlah seluruh petugas yang memberikan pelayanan X 100%
Standar ≥ 80%
Sumber data Survei petugas pemberi pelayanan
Area Tim PPI
Penanggung Tim PPI rumah sakit
Jawab
6. Mengurangi Risiko Cedera Pasien Akibat Terjatuh
Standar PMKP 3.3 SKP 6 : Mengurangi risiko cedera pasien akibat terjatuh
Judul Insiden pasien jatuh selama perawatan rawat inap di rumah sakit
Tipe
Struktur Proses Outcome Proses & Outcome
Indikator
Dimensi
Safety
Mutu
Tujuan Tergambarnya pelayanan keperawatan yan aman bagi pasien
Kejadian pasien jatuh adalah kejadian pasien jatuh selama di rawat baik akibat
Definisi
jatuh dari tempat tidur, di kamar mandi, dsb yang dapat berakibat kecacatan
Operasional
atau kematian
Perawat bertanggung jawab dalam mengidentifikasi pasien yang berisiko jatuh
dan membuat suatu rencana asuhan perawatan untuk meminimalkan risiko.
Alasan/
Kekurangan staf, perawat yang tidak berpengalaman, serta tidak memiliki
Implikasi/
pengetahuan yang cukup dapat membuat pasien berisiko untuk jatuh dan
Rasionalisasi
mengalami perlukaan. Salah satu untuk mengurangi risiko pasien jatuh adalah
menempatkan perawat prosefsional pada bangsal-bangsal perawatan pasien.
Frekuensi
Pengumpulan 1 bulan
Data
Periode Setiap bulan di unit
Analisa Setiap bulan di Tim Mutu
Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh Kepala Ruang Rawat
Inap sebagai informasi awal untuk unit masing masing, kemudian data akan
Periode
dilaporkan kepada kepala Instalasi Rawat Inap, kemudian setiap bulannya data
Analisa Data
akan dilaporkan kepada Tim Mutu dan Direktur. Secara Umum data akan
& Pelaporan
dievaluasi serta didesiminasikan kepada seluruh komponen rumah sakit setiap
3 bulan yang akan dikoordinasikan oleh Tim Mutu.
Numerator Jumlah pasien yang jatuh selama dirawat di rumah sakit
Denomerator Jumlah pasien di rawat inap pada bulan yang sama
Jumlah pasien yang jatuh selama dirawat di rumah sakit ÷ jumlah pasien di
Formula
rawat inap pada bulan yang sama X 100%
Standar 0%
Pengumpulan data dengan total sampling setiap pasien insiden jatuh dengan
Sumber data
dokumentasi pelaporan komite keselamatan pasien.
Area Rawat Inap
Penanggung
Ketua komite keselamatan pasien
Jawab