UTARA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BOLAANG
MONGONDOW UTARA
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas
segala limpahan berkat dan anugerah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan
tugas dan kewajiban sampai selesai dengan segala baik serta dalam
lindungan-Nya
Pada kesempatan ini Tim Mutu RSUD Bolaang Mongondow Utara
membuat Profil Indikator Mutu yang terdiri dari Indikator Mutu Prioritas RS
(IMP-RS) dan Indikator Mutu Prioritas Unit (IMP-Unit) sebagai acuan dalam
menjalankan pengumpulan data indikator mutu di RSUD Bolaang
Mongondow Utara dengan sebaik-baiknya.
Kami menyadari bahwa profil indikator mutu ini belum masih jauh dari
kata sempurna baik dari segi kuantitas dan kualitasnya, namun dapat
diharapkan dapat memotivasi kami untuk meningkatkan kinerja bagi Tim
Mutu RSUD Bolaang Mongondow Utara.
Akhirnya, semoga Profil Indikator Mutu ini akan semakin memberikan
semangat dan dorongan kepada segenap staff di RSUD Bolaang Mongondow
Utara sebagai pedoman dalam meningkatkan mutu dan keselamatan pasien
serta bagi kegiatan Tim Mutu untuk kedepannya.
MONGONDOW UTARA
Data
Populasi / Sampel Sampel
Periode Pengumpulan Setiap bulan
Data
Pelaporan Data Setiap 3 Bulan
Target 100%
Kriteria Inklusi : Semua hasil pemeriksaan laboratorium yang
memenuhi kategori hasil kritis
Eksklusi : -
Formula Jumlah hasil lab kritis
yang terlapor ≤ 20 menit
x100%
Jumlah hasil kritis laboratorium
yang diobservasi
Data
Populasi / Sampel Sampel
Periode Pengumpulan Setiap bulan
Data
Target 100%
Kriteria Inklusi :-
Eksklusi : -
Formula Jumlah Obat yang diberi
label Obat High Alert
x100%
Jumlah Semua Obat High Alert
Definisi Operasional Penandaan (Marking) yang dilakukan oleh operator pada tubuh
pasien yang akan dilakukan operasi untuk mencegah terjadinya
kesalahan bagian tubuh yang akan dioperasi. Sebelum memberikan
tanda pasien dijelaskan prosedur dan manfaat pemberian tanda
tersebut. Prinsip pemberian marker site (tanda lokasi operasi) yaitu
benar :
a. Marker Site (tanda lokasi operasi) yang benar dari operasi
harus ditentukan ketika prosedur dijadwalkan
b. Tanda lokasi operasi yang benar harus dicatat pada Rekam
Medis
c. Tanda lokasi operasi yang benar ditulis pada lembar
informed consent.
d. Tanda lokasi operasi dilakukan dengan memakai spidol
permanen oleh operator.
e. Buatlah tanda pada atau dekat lokasi sayatan dengan tanda
(√).
f. Menandai semua kasus yang melibatkan organ bilateral,
struktur ganda (jari,ruas jari) atau beberapa tingkat (tulang
belakang).
g. Pengecualian penandaan :
1) Kasus satu organ / organ tunggal (misalnya Caesarean
Section, Operasi jantung, sirkumsisi dll)
2) Kasus intervensi misalnya Laringoscopi, Bronkoskopi,
Laparoscopy.
3) Penandaan lokasi operasi pada rahang pasien bedah mulut
hanya menunjukkan sisi yang akan dilakukan operasi
4) Kasus luka bakar tidak perlu dilakukan marking
5) Pada kasus bedah saraf, marking dilakukan di kamar
operasi oleh operator pembedahan.
Jenis Indikator Proses
Satuan Pengukuran Persentase
Numerator (pembilang) Jumlah pembedahan yang dilakukan penandaan (marking) dalam
pembedahan
Denominator
Jumlah seluruh pembedahan yang memenuhi kriteria dilakukan
(penyebut) penandaan (Marking)
Target 100%
Kriteria Inklusi :-
Eksklusi :
1. Kasus satu organ / organ tunggal (misalnya Caesarean
Section, Operasi jakuntung, sirmsisi dll)
2. Kasus intervensi misalnya Laringoscopi, Bronkoskopi,
Laparoscopy.
3. Penandaan lokasi operasi pada rahang pasien bedah mulut
hanya menunjukkan sisi yang akan dilakukan operasi
4. Kasus luka bakar tidak perlu dilakukan marking
5. Pada kasus bedah saraf, marking dilakukan di kamar
operasi oleh operator pembedahan.
Formula Jumlah pembedahan yang dilakukan
penandaan (marking) dalam pembedahan
x100%
Jumlah seluruh pembedahan yang
memenuhi kriteria dilakukan penandaan (Marking)
Target 100%
Kriteria Inklusi : Pasien rawat inap berisiko tinggi jatuh
Eksklusi : Pasien yang tidak dapat dilakukan asesmen ulang
maupun edukasi seperti pasien meninggal, pasien gangguan jiwa
yang sudah melewati fase akut, dan pasien menolak intervensi
Formula Jumlah pasien rawat inap berisiko
tinggi jatuh yang mendapatkan
ketiga upaya pencegahan risiko jatuh
x100%
Jumlah pasien rawat inap yang berisiko
tinggi jatuh yang diobservasi
Metode Pengumpulan Retrospektif
Data
Target ≤ 5%
Kriteria Inklusi : Semua pasien yang dilakukan tindakan operasi
Seksio Sesarea
Eksklusi : Penundaan atas indikasi medis
Formula Jumlah pasien operasi Seksio Sesarea
yang jadwalnya tertunda
x100%
Jumlah pasien operasi Seksio Sesarea
Sumber Data Data pasien yang dijadwalkan operasi dan data pelaksanaan
operasi.
Instrumen
Pengambilan Data Formulir pengumpulan data
Target ≥ 80%
Kriteria Inklusi : Pasien yang berobat di Poli Kandungan dan
Kebidanan
Eksklusi :
a. Pasien yang mendaftar online atau anjungan mandiri datang
lebih dari 60 menit dari waktu yang sudah ditentukan
b. Pasien yang ada tindakan pasien sebelumnya
Formula Jumlah pasien rawat jalan
dengan waktu tunggu ≤ 60 menit
x100%
Jumlah pasien rawat jalan yang diobservasi
Target 100%
Kriteria Inklusi : Visite dokter pada pasien rawat inap Kandungan dan
Kebidanan
Eksklusi :
a. Pasien yang baru masuk rawat inap hari itu
b. Pasien konsul
Formula Jumlah pasien Kandungan dan Kebidanan yang di-visite dokter
pada pukul 07.00-12.00
x100%
Jumlah pasien Kandungan dan Kebidanan
yang diobservasi
Sumber Data Data sekunder berupa laporan visite rawat inap dalam rekam
medik
Instrumen
Pengambilan Data Formulir Kepatuhan Waktu Visite Dokter
Target 100 %
Kriteria Inklusi : Semua Bayi Baru Lahir
Eksklusi : Bayi Baru Lahir yang Punya Kontra Indikasi untuk
diberi ASI Eksklusif
Formula Jumlah Bayi Baru Lahir
yang diberikan ASI Eksklusif
x100%
Jumlah semua Bayi Baru Lahir
Instrumen
Pengambilan Data Formulir pengumpulan data
Target 100%
Kriteria Inklusi :-
Eksklusi : -
Formula Pasien yang akan rawat inap
dengan asesmen medis lengkap
x100%
Total pasien yang akan rawat inap
Data
Populasi / Sampel Sampel
Periode Pengumpulan Setiap bulan
Data
Target 100%
Kriteria Inklusi :-
Eksklusi : -
Formula Jumlah hasil pemeriksaaan urine rutin
yang kurang dari 30 menit
x100%
Total seluruh permintaan
pemeriksaan urine rutin
Metode Pengumpulan Retrospektif
Data
Data
Populasi / Sampel Sampel
Periode Pengumpulan Setiap bulan
Data
Target 100%
Kriteria Inklusi :-
Eksklusi : -
Formula Jumlah Pasien Operasi
yang dilakukan Sign In dan Time Out
x100%
Jumlah Semua Pasien Operasi
Data
Populasi / Sampel Sampel
Periode Pengumpulan Setiap bulan
Data
Target 100%
Kriteria Inklusi :-
Eksklusi : -
Formula Jumlah Visite yang ditulis dibuku visite
x100%
Jumlah keseluruhan visite
Target 100%
Kriteria Inklusi :-
Eksklusi : -
Formula Jumlah berkas Rekam Medis CPPT diisi lengkap
dengan jam Visite yang diobservasi
x100%
Jumlah berkas Rekam Medis
yang diobservasi
Metode Pengumpulan Retrospektif
Data
(Ranap Anak)
Judul Indikator Kepatuhan Pengisian Identitas Pasien Di Berkas Rekam Medis
Dasar Pemikiran Identitas pasien di berkas rekam medis merupakan bagian
penting dalam identifikasi, pada implementasinya kebanyakan
pengisian identitas ini tidak dilengkapi
Target 100%
Kriteria Inklusi :-
Eksklusi : -
Formula Jumlah berkas rekam medis
yang lengkap diisi (identitas)
x100%
Jumlah seluruh berkas rekam medis
Target 100%
Kriteria Inklusi :-
Eksklusi : -
Formula Jumlah pengkajian lanjutan
yang dilakukan oleh perawat
x100%
Jumlah pasien baru
yang masuk di rawat inap
Metode Pengumpulan Retrospektif
Data
Target 100%
Kriteria Inklusi :-
Eksklusi : -
Formula Jumlah TBAK yang diverifikasi
dalam 1 bulan
x100%
Jumlah seluruh TBAK dalam 1 bulan
Target 100%
Kriteria Inklusi :-
Eksklusi : -
Formula Jumlah kesesuaian operan antar shift
yang lengkap dalam 1 bulan
x100%
Jumlah seluruh operan
yang tertulis pada buku dalam 1 bulan
Metode Pengumpulan Retrospektif
Data
(Ruang VK)
Judul Indikator Respon Time Bidan Terhadap Penanganan Keluhan Pasien
Dasar Pemikiran Waktu tanggap terhadap keluhan pasien di rawat inap oleh
perawat menggambarkan pelayanan prima yang diberikan oleh
perawat saat pasien dirawat di unit perawatan. Pada
kenyataannya masih ditemukan keluhan pasien terkait respon
time perawat yang kurang sehingga dibutuhkan suatu perubahan
dalam peningkatan kualitas layanan yang diberikan.
Dimensi Mutu 1. Keselamatan Pasien
2. Efektif
3. Fokus Kepada Pasien
Tujuan Tergambarnya pelayanan prima yang diberikan oleh perawat
melalui waktu tanggap terhadap setiap keluhan pasien yang
berhubungan dengan pelayanan medis dan non medis
Definisi Operasional Respon time perawat terhadap penanganan keluhan pasien
adalah : kecepatan dalam menanggapi keluhan yang dikeluhkan
oleh pasien/penjaga pasien terkait perawatan pasien
Jenis Indikator Proses
Satuan Pengukuran Persentase
Numerator (pembilang) Jumlah keluhan pasien yang mendapatkan respon tidak melebihi
20 Menit
Denominator
Jumlah semua keluhan pasien di ruang rawat
(penyebut)
Target 100%
Kriteria Inklusi :-
Eksklusi : -
Formula Jumlah
keluhan pasien yang mendapatkan respon
tidak melebihi 20 Menit
x100%
Jumlah semua keluhan pasien
di ruang rawat
Metode Pengumpulan Observasi
Data
(Ruang Gizi)
Judul Indikator Kepatuhan Pemberian Label Makanan Pasien Di Ruang Rawat
Inap
Dasar Pemikiran Identifikasi pasien diikuti identitas yang tepat begitu
berpengaruh dalam keberhasilan pelayanan dan mencegah
kesalahan penanganan yang mampu membawa dampa kerugian.
Rumah Sakit bertanggungjawab untuk melakukan pemantauan
identifikasi pasien dalam pelayanan
Dimensi Mutu 1. Keselamatan Pasien
2. Efektif
3. Fokus Kepada Pasien
Tujuan Tergambarnya identifikasi pasien dalam Pelayanan Gizi Rumah
Sakit yang bertujuan mengatur agar lebih tepat sasaran dan
mencegah terjadinya kesalahan pengelolaan pelayanan gizi.
Definisi Operasional Label Makanan Pasien berisi Identitas Pasien, Maksimal Dua
Indikator Identitas (Nama Lengkap, Umur, Tanggal Lahir, Nomor
Rekam Medis) disertai Nama Ruang Perawatan Pasien.
Jenis Indikator Observasi
Satuan Pengukuran Persentase
Numerator (pembilang) Jumlah Makanan Pasien yang diberi Label
Denominator
Jumlah Semua Pelayanan Makanan
(penyebut)
Target 100%
Kriteria Inklusi :-
Eksklusi : -
Formula Jumlah Makanan Pasien
yang diberi Label
x100%
Jumlah Semua Pelayanan Makanan
(Radiologi)
Judul Indikator Jumlah Kerusakan Pada Pelayanan Radiologi (Human Error)
Dasar Pemikiran Kerusakan film pada pelayanan radiologi dapat disebabkan
karena 2 faktor yaitu faktor mekanik dan kelalaian petugas.
Masalah yang ditemukan yaitu masih banyak kesalahan film ini
akibat kelalain petugas (Human Error)
Dimensi Mutu 1. Efektif
2. Efisien
3. Terintegrasi
Tujuan Tergambarnya kualitas pelayanan radiologi dengan
mengutamakan perilaku kerja yang baik sehingga dapat
meminimalisir jumlah kerusakan film akibat Human Error
Definisi Operasional Kerusakan film yaitu: Reject Analisys karna kesalahan atau
kekurang telitian personal atau radiografer dalam mengatur
faktor eksposi ehingga gambaran yang dihasilkan tidak
memberikan informasi yang jelas untuk menegakkan diagnosa
Jenis Indikator Proses
Satuan Pengukuran Persentase
Numerator (pembilang) Jumlah film yang rusak karena faktor Human Error
Denominator
Jumlah keseluruhan film yang rusak
(penyebut)
Target ≤ 10%
Kriteria Inklusi :-
Eksklusi : -
Formula Jumlah film yang rusak
karena faktor Human Error x100%
Target 0%
Kriteria Inklusi :-
Eksklusi : -
Formula Jumlah catatan rekam medis
yang belum lengkap dan benar
dalam 14 hari per bulan
x100%
Jumlah catatan rekam medis
dalam bulan tersebut
Metode Pengumpulan Retrospektif
Data
Target 100%
Kriteria Inklusi :-
Eksklusi : -
Formula Jumlah keluhan pasien rawat jalan
yang tertangani secara baik
dalam periode observasi
x100%
Jumlah semua keluhan pasien di rawat jalan
Metode Pengumpulan Retrospektif
Data
Target 100%
Kriteria Inklusi :-
Eksklusi : -
Formula Jumlah pelayanan Obat Jadi
yang tidak melebihi 30 Menit
x100%
Jumlah semua pelayanan Obat Jadi
MONGONDOW UTARA