Anda di halaman 1dari 6

PATHWAY ANEMIA DEFESIENSI BESI

Asupan besi dari diet yang tidak adekuat Keracunan timbal pada anak

(p’berian susu tdk disertai makanan padat)

Cadangan besi tubuh termasuk dalam plasma menurun

Penurunan transferin yang berikatan dgn besi dan mengangkut besi

Penurunan massa SDM dan kosentrasi hemoglobin

Anemia

Ketidakefektifan perfusi
Penurunan kapasitas dalam membawa oksigen
jaringan perifer

Gangguan proses keluarga


berhubungan dengan
Risiko intoleran aktivitas pergeseran status
Risiko infeksi kesehatan anggota keluarga
Risiko intoleransi aktivitas faktor risiko masalah sirkulasi okseigen

NOC : - Toleransi aktivitas

- Status sirkulasi

Kriteria Hasil :
 Menoleransi aktivitas atau situasi yang dibuktikan oleh : Toleransi aktivitas, Ketahanan, dan
Penghematan Energi.
 Menyeimbangkan aktivitas dan istirahat
 Melaporkan tingkat ketahanan yang kuat untuk aktivitas

NIC :

1. Tentukan pengetahuan dan pemahaman terhadap keterbatasan energy oleh pasien dan
keluarga.
2. Pantau tingkat energy dan toleransi pasien terhadap aktivitas
3. Identifikasi kendala untuk beraktivitas
4. Ajarkan pasien dan keluarga tentang teknik perawatan diri lain yang dapat meminimalkan
komsumsi oksigen
5. Berikan dukungan dalam pengambilan keputusan selama periode penyakit pada pasien dan
keluarga.

6. 1. Ketidakefektifan perfusi jaringan b.d. penurunan Hb dalam darah


NOC 1:
Status perfusi jaringan perifer dan cerebral
Kiteria:
– Pengisisan capilary refil
– Kekuatan pulsasi perifer distal
– Kekuatan pulsasi perifer proksimal
– Kesimetrisan pulsasi perifer proksimal
– Tingkat sensasi normal
– Warna kulit normal
– Kekuatan fungsi otot
– Keutuhan kulit
– Suhu kulit hangat
– Tidak ada edema perifer
– Tidak ada nyeri pada ekstremitas
7. NOC 2:
Status Sirkulasi
Kiteria:
 Tekanan darah dalam batas normal ( dbn )
 Kekuatan nadi dbn
 Rata – rata tekanan darah dbn
 Tekanan vena sentral dbn
 Tidak ada hipotensi ortostatik
 Tidak ada bunyi jantung tambahan
 Tidak ada angina
 Tidak ada hipotensi ortostatik
 AGD dbn
 Perbedaan O2 arteri dan vena dbn
 Tidak ada suara nafas tambahan
 Kekuatan pulsasi perifer
 Tidak pelebaran vena
 Tidak ada edema perifer
 Status kognitif NIC :
1. Perawatan sirkulasi
Kegiatan :
• Cek nadi perifer
• Catat warna kulit dan temperatur
• Cek capilery refill
• Catat prosntase dema, terutama di ekstremitas
• Jangan mengelevasi tangan melebihi jantung
• Jaga kehangatan klienElevasi ekstremitas yang edema jika dianjurkan ,
pastikan tidak ada tekanan di tumit
• Monitor status cairan, masukan dan keluaran yang sesuaiMonitor lab Hb dan
Hmt
• Monitor perdarahan
• Monitor status hemodinamik, neurologis dan tanda vital
8. 2. Monitor tanda vital
Kegiatan :
• Monitor tekanan darah, nadi, suhu dan RR
• Catat adanya fluktuasi tekanan darah
• Monitor saat tekanan darah saat klien berbaring, duduk dan berdiri
• Ukur tekanan darah pada kedua lengan dan bandingkan
• Monitor TD, nadi, RR sebelum, selama dan setelah aktivitas
• Monitor frekuensi dan irama jantung
• Monitor bunyi jantung
• Monitor frekuensi dan irama pernafasan
• Monitor suara paru
• Monitor irama nafas abnormal
• Monitor suhu, warna dan kelembaban kulit
• Monitor sianosis perifer
9. 3. Monitor status neurologi
Kegiatan :
• Monitor ukuran, bentuk, kesmetrisan dan reaksi pupil
• Monitor tingkat kesadaran
• Monitor tingkat orientasi
• Monitor GCS
• Monitor tanda vital
• Monitor respon pasien terhadap pengobatan
10. 2. Intoleransi aktifitas b.d. kelemahan menyeluruh
status nutrisi yang buruk
NOC :
1. Konservasi energi
Kiteria:
• Istirahat dan aktifitas seimbang
• Tidur siang
• Mengetahui keterbatasan energinya
• Mengubah gaya hidup sesuai tingkat energi
• Memelihara nutrisi yang adekuat
• Persediaan energi cukup untuk beraktifitas
11. 2. Toleransi aktifitas
Kiteria:
• Saturasi oksigen dalam batas normal/ dalam respon aktifitas
• HR dbn dalam respon aktifitas
• RR dbn dalam respon aktifitas
• Tekanan darah dalam respon aktifitas
• Kecepatan bejalan
• Jarak berjalan
• Kekuatan
• ADL telah dilakukan
NIC : Terapi aktifitas
Kegiatan :
• Menentukan penyebab toleransi aktifitas
• Berikan periode istirahat saat beraktifitasPantau respon kardiopulmonal
sebelum dan setelah aktifitas
• Minimalkan kerja kardiopulmonal
• Tingkatkan aktifitas secara bertahap
• Rubah posisi pasien secara perlahan dan monitor gejala intoleransi aktifitas
• Kolaborasi terapi fisik untuk peningkatan level aktifitas
• Monitor dan catat kemampuan untuk mentoleransi aktifitas
• Monitor intake nutrisi untuk memastian kecukupan sumber energi
• Ajarkan pasien teknik mengontrol pernafasan saat aktifitas
12. 3. Resiko infeksi b.d. prosedur invasive, malnutrisi, ketidakadekuatan
pertahanan primer/ sekunder
NOC :
1. Status imun
Kiteria:
– nfeksi berulang tidak terjadi
– Status gastro intestinal DRH
– Status respiratory DRH
– Status genitourinaria DRH
– Berat badan DRH
– Suhu badan DRH
– Integritas kulit utuh
– Mukosa utuh
– Fatigue tidak ada
– Imunisasi ulang
– Antibodi titer DBN
– Lekosit DBN
– Reaksi kulit sesuai dengan paparan
– Hitung jenis lekosit DBN
– Level sel T4 DBN
– Level sel T8 DBN
– Level komplemen DBN
– X-ray thymus DRH
13. 2. Pengetahuan : kontrol infeksi
Kiteria:
– Menerangkan cara-cara penyebaran
– Menerangkan factor-faktor yang berkontribusi dengan penyebaran
– Menjelaskan tanda-tanda dan gejala
– Menjelaskan aktivitas yang dapat meningkatkan resistensi terhadap infeksi
14. 3. Status nutrisi
Kiteria:
– supan nutrisi
– Asupan makanan dan cairan
– Energi
– Masa tubuh
– Berat badan
15. NIC :
1. Kontrol infeksi
Kegiatan :
• Bersikan lingkungan secara tepat setelah digunakan oleh pasien
• Ganti peralatan pasien setiap selesai tindakan
• Batasi jumlah pengunjung
• Ajarkan cuci tangan untuk menjaga kesehatan individu
• Anjurkan pasien untuk cuci tangan dengan tepat
• Gunakan sabun antimikrobial untuk cuci tangan
• Anjurkan pengunjung untuk mencuci tangan sebelum dan setelah
meninggalkan ruangan pasien
• Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien
• Lakukan universal precautions
• gunakan sarung tangan steril
• Lakukan perawatan aseptic pada semua jalur IV
• Lakukan teknik perawatan luka yang tepat
• Ajarkan pasien untuk pengambilan urin porsi tengah
• Tingkatkan asupan nutrisi
• Anjurkan asupan cairan
• Anjurkan istirahat
• Berikan terapi antibiotik
• Ajarkan pasien dan keluarga tentang tanda-tanda dan gejala dari infeksi
• Ajarkan pasien dan anggota keluarga bagaimana mencegah infeksi
16. 2. Proteksi terhadap infeksi
Kegiatan :
• Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal
• Monitor hitung granulosit, WBC
• Monitor kerentanan terhadap infeksi
• Batasi pengunjung
• Saring pengunjung terhadap penyakit menular
• Pertahankan teknik asepsis pada pasien yang beresiko
• Pertahankan teknik isolasi
• Berikan perawatan kulit pada area edema
• Inspeksi kulit dan membran mukosa terhadap kemerahan, panas, drainase
• Inspeksi kondisi luka / insisi bedah
• Ambil kultur
• Dorong masukan nutrisi yang cukup
• Dorong masukan cairan
• Dorong istirahat
• Instruksikan pasien untuk minum antibiotik sesuai resep
• Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala infeksi
• Ajarkan cara menghindari infeksi

Anda mungkin juga menyukai