Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS TINDAKAN

KEPERAWATAN ANAK

NEONATAL INTENSIVE CARE UNIT (NICU)

RUMAH SAKIT WAHIDIN SUDIROHUSODO

OLEH :

NAMA : NURFAIDAH

NIM : R014 18 2014

Preseptor Klinik Preseptor Institusi

( ) (Tuti Seniwati, S.Kep., Ns., M.Kes)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2019
ANALISIS TINDAKAN

Nama/RM : By Ny S/888219 Berat Badan Bayi : 3600 gram


Umur : 20 Hari Jenis Kelamin : Laki-laki
Diagnosa Medis : Respiratory Distress of New Born Hari/Tanggal : Jumat/19 Juli 2019
+ Malformasi Anorektal Letak Tinggi

1. Tindakan yang dikerjakan


Pengukuran suhu pada bayi setiap 2 jam/hari.
2. Justifikasi Tindakan
Tindakan ini dilakukan untuk memantau tanda-tanda vital (suhu) bayi.
3. Teori Singkat Tindakan
Teknik pengukuran suhu yang ideal adalah harus aman, mudah, non invasif, efektif

biaya, hemat waktu, dan harus benar-benar mencerminkan suhu tubuh inti (Sugiarti, 2018).

Periode neonatus (bayi dari lahir sampai dengan usia 28 hari) merupakan tahapan yang kritis

dalam siklus kehidupan bayi, hal ini disebabkan karena risiko kematiannya yang tinggi

(Padila & Agustien, 2019).


Perubahan cuaca yang ekstrim, dapat menyebabkan daya tahan tubuh seseorang menjadi

menurun. Sistem kekebalan tubuh anak yang masih dalam proses perkembangan, menjadi

hal yang wajar apabila demam lebih sering terjadi pada anak-anak dibandingkan orang

dewasa. Secara fisiologis, suhu dapat dipengaruhi oleh tempat pengukuran, waktu

pengukuran, aktivitas, jenis kelamin dan umur (Sugiarti, 2018). Hipotermia dapat

disebabkan oleh terpapar dengan lingkungan yang dingin (suhu lingkungan rendah,

permukaan yang dingin atau basah). Hipotermia paling rentan terjadi pada bayi yang

menjalani resusitasi lama, bayi yang mengalami sakit (sepsis dan penyakit lainnya), bayi

dengan kelainan bawaan khususnya dengan penutupan kulit yang tidak sempurna (Padila &

Agustien, 2019).
4. Hasil Tindakan
Tindakan pengukuran suhu yang dilakukan setiap 2 jam dalam sehari ini dilakukan

langsung oleh mahasiswa dengan menggunakan thermometer aksila. Sebelum melakukan

tindakan, mahasiswa terlebih dahulu mencuci tangan kemudian mengusap thermometer

dengan alkhohol swab. Selanjutnya, thermometer dijepit pada ketiak bayi, kemudian

ditunggu sekitar satu menit sampai hasilnya keluar. Sambal pengukuran suhu dilakukan,

mahasiswa juga mengamati tanda-tanda vital lainnya melalui monitor yang telah terpasang

di samping tempat tidur bayi.


5. Analisis Tindakan
Secara umum prosedur telah dilakukan dengan benar, dimulai dari mncuci tangan hingga

menenangkan bayi serta melakukan dokumentasi setelah pengukuran dilakukan. Rata-rata

bayi yang dirawat di Ruang NICU dengan prematur selain mengalami gangguan pernapasan

juga mengalami gangguan termoregulasi yaitu hipotermia. Cara pencegahan hipotermia

yaitu dengan perwatan inkubator. Inkubator merupakan alat dapat terbuat dari bahan yang

sederhana sampai bahan campuran, yang dirancang sedemikan rupa untuk menjaga

kelembaban suhu, kelancaran pemberian oksigen, dan cairan untuk kelangsungan hidup

seorang bayi (Padila & Agustien, 2019).

6. Hambatan
Hambatan yang terjadi pada saat pengukuran suhu pada bayi Ny S yaitu pada saat

melakukan pengukuran sering kali bayi terkejut karena kulitnya disentuh oleh thermometer

yang agak teras dingin, sehingga membuat bayi kurang nyaman ataupun menangis. Akan

tetapi, hal tersebut dapat diatasi dengan mengelus-elus punggung bayi agar kembali tenang

dan tidak menangis lagi.


7. Kesimpulan dan Saran
Pengukuran suhu pada bayi sangat penting untuk dilakukan sehingga pada saat

melakukan pengukuran suhu, harus memperhatikan posisi termometer agar tepat di ketiak
bayi. Bayi masih sangat rentan ketika terjadi perubahan suhu yang secara tiba-tiba, sehingga

sebagai seorang perawat kondisi suhu tubuh bayi harus selalu diperhatikan agar bayi tetap

merasa nyaman.
DAFTAR PUSTAKA

Padila, & Agustien, I. (2019). Suhu Tubuh Bayi Prematur di Inkubator Dinding Tunggal
dengan Inkubator Dinding Tunggal disertai Sungkup. Jurnal Keperawatan
Silampari, 2(2), 113-122.

Sugiarti. (2018). Non-Invasif Termometer: Temporal Artery Thermometer (TAT)


Terintegrasi dengan Electronic Medical Record sebagai Peringkat Teratas Metode
Pengukuran Suhu pada Bayi dan Anak: Kajian Literatur. Jurnal Kesehatan, 9(1),
160-169.

Anda mungkin juga menyukai