KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas
tersusunnya Laporan Pengelolaan Limbah Cair Triwulan I Tahun 2023 UPTD
RSUD Asih Husada Langensari.
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GRAFIK
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah sakit merupakan salah satu fasilitas sosial yang
keberadaannya sangat diperlukan oleh masyarakat agar kesehatan
masyarakat dapat tetap terjaga. Oleh karena itu rumah sakit mempunyai
kaitan erat dengan kumpulan manusia baik itu orang sakit (pasien), tenaga
kesehatan, karyawan maupun pengunjung.
UPTD RSUD Asih Husada Langensari Kota Banjar merupakan rumah
sakit umum daerah yang diresmikan pada tanggal 23 Februari 2021.
Beralamatkan di Kelurahan Muktisari Kecamatan Langensari Kota
Banjar. Beberapa fasilitas ataupun sarana dan prasarana yang telah ada
meliputi ruang rawat inap pasien, ruang jenazah, ruang IGD, ruang
radiologi, instalasi gizi serta sejumlah fasilitas dan alat kesehatan lainnya.
Untuk saat ini pasien yang berkunjung masih pasien umum dari wilayah
sekitar rumah sakit dan pasien Covid-19 dari rujukan Puskesman di Kota
Banjar.
Jenis limbah yang timbul oleh kegiatan Rumah Sakit dapat berupa
limbah cair, padat maupun gas yang dapat membahayakan bagi
kesehatan dan lingkungan. Sesuai dengan kegiatannya, air limbah dari
seluruh kegiatan rumah sakit mengandung bahan-bahan organic, bahan-
bahan anorganik/bahan kimia beracun, mikroorganisme pathogen, dan
sebagainya yang dapat mencemari lingkungan. Oleh sebab itu,
pengelolaan terhadap air limbah sangat penting untuk dilakukan agar
lingkungan sebagai penerima limbah cair yang dihasilkan dari kegiatan
pelayanan kesehatan tidak mengakibatkan penurunan kualitas lingkungan,
serta tidak mengakibatkan dampak penyakit kepada masyarat sekitarnya.
Pengelolaan air limbah melalui Instalasi Pengolahan Air Limbah
(IPAL) merupakan cara/ upaya untuk meminimalkan kadar pencemar yang
terkandung dalam limbah cair tersebut sehingga dapat memenuhi baku
mutu dan layak untuk dibuang kelingkungan maupun dimanfaatkan
kembali. Oleh karena itu pengelolaan air limbah rumah sakit harus
memenuhi standar kualitas yang baik serta memenuhi hasil uji
laboratorium terlebih dahulu sebelum ke badan air.
Derajat kesehatan masyarakat tergantung pada kondisi lingkungan.
Oleh sebab itu, apabila ada perubahan-perubahan terjadi pada lingkungan
disekitar manusia, akan terjadi pula perubahan-perubahan pada kondisi
kesehatan masyarakat dalam lingkungan masyarakat tersebut. Sumber
1
limbah rumah sakit antara lain berasal dari pelayanan medis (Rawat Inap,
Rawat Jalan/Poliklinik, ICU, IGD, OK, Hemodialisa dan Kamar Jenazah),
penunjang medis dan dari perkantoran serta fasilitas social dan lain-lain.
Mengenai seberapa pentingnya IPAL bagi rumah sakit dapat dilihat
dari regulasi atau peraturan yang ada, yaitu Peraturan Menteri Kesehatan
No 7 tahun 2019 tentang Kesehatan Lingkungan, Peraturan Pemerintah
No 21 tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup. Maka sebab itu disusunlah laporan
kegiatan “Pengelolaan Limbah Cair UPTD RSUD Asih Husada Langensari
Kota Banjar dilaporkan setiap 3 bulan sekali”.
B. Nama Kegiatan
Laporan pengelolaan limbah cair Triwulan I UPTD RSUD Asih Husada
Langensari Kota Banjar.
C. Tujuan
1. Terwujudnya pengelolaan limbah cair di UPTD RSUD Asih Husada
Langensari Kota Banjar.
2. Memonitoring pH, suhu dan debit harian IPAL agar sesuai dengan
baku mutu lingkungan dan perijinan.
3. Monitoring kualitas air limbah RS yang dibuang ke badan air
lingkungan.
4. Memelihara dan melakukan perawatan terhadap mesin IPAL dan
lingkungan sekitar IPAL.
5. Memonitoring kondisi ikan di bak indikator IPAL.
D. Waktu Pelaksanaan
1. Pengecekan suhu, pH dan debit IPAL yang keluar setiap hari.
2. Pemeliharaan, perawatan mesin IPAL, pemantauan ikan dan
lingkungan sekitar IPAL setiap hari.
3. Pengecekan kualitas air limbah oleh petugas Laboratorium
Pengendalian Kualitas Lingkungan Perumda Tirtawening Kota
Bandung setiap 1 bulan sekali.
E. Ruang lingkup
Unit Kesehatan Lingkungan UPTD RSUD Asih Husada Langensari Kota
Banjar.
2
F. Informasi Limbah
1. Proses Produksi Air Limbah Cair
Limbah cair RSUD Asih Husada Langensari yang akan diolah, berasal
dari kegiatan :
Proses Utama :
1. Rawat Inap
Air Sumur 2. Rawat Jalan
87,66 m3/hari 3. IGD
4. Ponek IPAL
104,3 m3/hari Kolam resapan
5. IPJ
PDAM 6. Pelayanan Penunjang
16,64 m3/hari Proses Penunjang :
1. Aktivitas karyawan
2. Pencucian alat
kebersihan
3. Pencucian kendaraan
3
LAYOUT INSTALANSI PENGELOLAAN LIMBAH (IPAL)
RSUD ASIH HUSADA LANGENSARI
2. Layout Pengelolaan Air Limbah Cair
4
Septictank 5 Septictank 4
wastafel/ KM Lt
3
Limbah dari
1,2,3
Grase Grase
2 trap trap
0
Laboratorium
Heavy Metal
Limbah dari
Category 1 Category
Bak 2 Category 3 Bak Category 4
Precipitator Bak Kontrol
Kontrol Kontrol
Series 1 Series 2 Series 3
Bak Klorinasi
Bar Screen
1
Kolam
Indikator 1 Bar Screen
2
Mesin
Bak ekualisasi
Bio
reaktor
Kolam Resapan
4
BAB II
HASIL KEGIATAN
28
27,5 Januari; 27,6 Maret; 27,6
27
26,5
26
0C
25,5
25 Februari;
24,5 24,8
24
23,5
23
Januari Februari Maret
Bulan
5
Triwulan I Tahun 2023 masih memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan
oleh Peraturan Pemerintah No 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
8,2
8
pH
7,8 pH
Februari; 7,7
7,6
7,4
7,2
Januari Februari Maret
8,25
8,2 Februari; 8,2
Debit
8,15
8,1 Januari; 8,1
8,05
8
7,95
Januari Februari Maret
6
Berdasarkan hasil swapantau debit pada Triwulan I Tahun 2023
menunjukan bahwa debit pada bulan Januari sebesar 8,1 m3/s , bulan
Februari sebesar 8,2 m3/s dan bulan Maret sebesar 8,4 m3/s. Sehingga
debit rata-rata pada Triwulan I Tahun 2023 adalah 8,23 m3/s yang
artinya masih memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan Peraturan
Pemerintah No 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
B. Kimia
7,34 7,21 7,07 7,29 7,63 7,76
1 pH 6.0-9.0
97,12 7,04 12,09 5,39 76,02 11,43
2 BOD₅ 6 mg/L
303,51 23,49 39,02 28,93 230,36 35,73
3 COD 40 mg/L
2,50 2,60 0,81 2,79 0,92 2,11
4 Oksigen Terlarut (DO) > 3 mg/L
24,41 18,88 18,89 14,90 26,06 13,12
5 Sulfat ( SO₄2⁻) 300 mg/L
328,40 227,89 79,28 104,45 659,02 513,24
6 Klorida (Cl⁻) 300 mg/L
6,37 3,46 3,78 2,10 13,5 1,81
7 Nitrat (NO₃-N) 20 mg/L
0.06 0,22 0,19 0,15 0,26 0,03 0,02
8 Nitrit (NO₂-N)
mg/L
0,92 0,51 0,16 0,14 2,14 0,06
9 Amonia (NH₃-N) 0.5 mg/L
7,51 4,16 8,49 2,50 15,67 1,89
10 Total Nitrogen 25 mg/L
7
0,06 < < < 0,12 <
11 Total Fosfat Sebagai P 1.0 mg/L 0.0096 0.0096 0.0096 0.0096
8
a. BOD₅
Hasil BOD₅ memiliki nilai 7,04 mg/L dengan baku mutu 6 mg/L. Hal ini
menunjukan bahwa kandungan BOD₅ masih tinggi yang mana kadar
oksigen dalam air limbah sedikit, sehingga mahluk air yang bertahan
hidup tidak dapat bertahan hidup dengan baik dan tidak dapat
menguraikan zat-zat organik yang lebih banyak. Tindak lanjut yang di
lakukan dengan menambah gelembung udara dalam air (aerasi) atau
dengan memaksimalkan kinerja blower 1 dan 2 UPTD IPAL RSUD
Asih Husada Langensari.
b. Nitrit (NO₂-N),
Hasil Pengujian didapatkan nitrti 0,19 mg/L dengan baku mutu 0,06
mg/L. Hal ini menunjukan bahwa konsentrasi nitrit dalam air limbah
tinggi sehingga dapat menstimulasi pertumbuhan ganggang yang tidak
terbatas dan air kekurangan oksigen terlarut dan dapat menyebabkan
kematian ikan.
c. Amonia (NH₃-N)
Hasil pengujian mendapatkan bahwa nilai Amonia (NH₃-N) 0,51 mg/L
dengan baku mutu yang disyaratkan 0,50 mg/L. Hal tersebut
menunjukan bahwa nilai Amonia (NH₃-N) melebihi baku mutu walapun
hanya selisih 0,1 mg/L saja. Tindak lanjut yang di lakukan dengan
membuat gelembung udara dalam air (aerasi).
d. Klorin Bebas (Cl₂)
Nilai Klorin Bebas (Cl₂) pada hasil pengujian yaitu 0,07 mg/L, yang
artinya bahwa kadar Klorin Bebas (Cl₂) melebihi nilai baku mutu
lingkungan yang dipersyaratkan yaitu 0,03 mg/L. Tindak lanjut yang
perlu dilakukan adalah menekan penggunaan klorin dengan baik.
Klorin bebas memang dapat membunuh bakteri, namun jika semakin
tinggi kadar Klorin Bebas (Cl₂) dapat menimbulkan gangguan
kesehatan seperti iritasi mata.
e. Minyak dan Lemak
Hasil pengujian minyak dan lemak didapatkan hasil 2 mg/L, artinya
melebihi baku mutu lingkungan yang dipersyaratkan yaitu 1 mg/L.
Upaya tindak lanjut dengan dilakukan pembersihan rutin pada grase
trap dapur dan dilakukan aerasi yang mana gelembung udara dapat
mengikat partikel minyak dan lemak tersebut.
f. Detergen Total (MBAS)
Didapatkan hasil pengujian detergen total (MBAS) yaitu 0,86 mg/L,
artinya melebihi baku mutu lingkungan yang dipersyaratkan yaitu 0,2
mg/L. Tingginya nilai detegen total (MBAS) dipengaruhi oleh limbah
9
laundry, tindak lanjut yang akan dilakukan dengan melakukan
pembersihan secara rutin pada bak filter laundry.
g. Fenol
Hasil pengujian Fenol mendapatkan hasil 0,05 mg/L dengan baku
mutu yang dipersyaratkan yaitu 0.01 mg/L. Fenol ini dapat
menimbulkan rasa dan bau tidak sedap pada air limbah. Upaya yang
perlu dilakukan dengan menggunakan sistem aerobik, yaitu dengan
menambahkan bakteri pada bak sirkulasi IPAL.
10
Hasil BOD₅ memiliki nilai 11,43 mg/L dengan baku mutu 6 mg/L. Hal
ini menunjukan bahwa kandungan BOD₅ masih tinggi. Nilai BOD tinggi
menandakan rendahnya kandungan oksigen terlarut dalam air limbah.
Tindak lanjut yang dilakukan dengan memperbanyak jumlah oksigen
dengan sistem aerasi mesin pada blower.
b. Oksigen Terlarut (DO)
Hasil pengujian Oksigen Terlarut (DO) mendapatakan hasil 2,11 mg/L,
dengan baku mutu yang di persyaratkan yaitu > 3 mg/L. Artinya bahwa
nilai DO masih belum memenuhi persyaratan. Semakin banyak jumlah
DO (Dissolved oxygen) maka kualitas air semakin baik. Jika kadar
oksigen terlarut yang terlalu rendah akan menimbulkan bau yang tidak
sedap akibat degradasi anaerobik yang mungkin saja terjadi. Tindak
lanjut yang dilakukan dengan menambah lagi gelembung udara
(aerasi).
c. Klorida (Cl⁻)
Hasil pengujian didapatkan nilai Klorida (Cl⁻) adalah 513,24 mg/L,
dengan baku mutu yang dipersyaratkan 300 mg/L artinya tidak
memenuhi baku mutu. Tindak lanjut yang dapat dilakukan dengan
menambahkan filter karbon aktif.
d. Klorin Bebas (Cl₂)
Nilai Klorin Bebas (Cl₂) pada hasil pengujian yaitu 0,079 mg/L, yang
artinya bahwa kadar Klorin Bebas (Cl₂) melebihi nilai baku mutu
lingkungan yang dipersyaratkan yaitu 0,03 mg/L. Tindak lanjut yang
perlu dilakukan adalah menekan penggunaan klorin dengan baik.
Klorin bebas memang dapat membunuh bakteri, namun jika semakin
tinggi kadar Klorin Bebas (Cl₂) dapat menimbulkan gangguan
kesehatan seperti iritasi mata.
e. Detergen Total (MBAS)
Didapatkan hasil pengujian detergen total (MBAS) yaitu 0,29 mg/L,
artinya melebihi baku mutu lingkungan yang dipersyaratkan yaitu 0,2
mg/L. Tingginya nilai detegen total (MBAS) dipengaruhi oleh limbah
laundry, tindak lanjut yang akan dilakukan dengan melakukan
pembersihan secara rutin pada bak filter laundry.
f. Fenol.
Hasil pengujian Fenol mendapatkan hasil 0,16 mg/L dengan baku
mutu yang dipersyaratkan yaitu 0.01 mg/L. Upaya yang perlu dilakukan
dengan menggunakan sistem aerobik, yaitu dengan menambahkan
bakteri pada bak sirkulasi IPAL.
11
Berdasarkan penjelasan diatas, maka data pengujian kualitas
lingkungan yang dikeluarkan oleh Laboratorium Pengendalian Kualitas
Lingkungan Perumda Tirtawening Kota Bandung di bulan Januari terdapat
7 parameter yang tidak memenuhi persyaratan, Februari terdapat 3
parameter, sedangkan di Bulan Maret terdapat 6 parameter. Adapun
baku mutu yang menjadi dasar yaitu Peraturan Pemerintah No 22 Tahun
2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup.
2 Februari 2023 ± 20 0 -
3 Maret 2023 ± 20 0 -
12
Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa pada Triwulan I Tahun
2023 tidak ada ikan yang mati, walapun setiap bulan ada beberapa
parameter yang tidak memenuhi baku mutu. Namun hal tersebut tidak
mempengaruhi kematian ikan di bak lagoon UPTD RSUD Asih Husada
Langensari, dapat disebabkan karena nilai parameter yang tidak
memenuhi baku mutu tidak terlalu tinggi dari nilai baku mutu yang
dipersyaratkan.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Nilai swapantau harian suhu pada Triwulan I Tahun 2023 didapatkan
rata-rata sebesar 26,67oC, yang artinya memenuhi baku mutu yang
dipersyaratkan oleh Peraturan Pemerintah No 22 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
2. Nilai swapantau harian pH pada Triwulan I Tahun 2023 didapatkan rata-
rata sebesar 8,2, yang artinya memenuhi baku mutu yang
dipersyaratkan oleh Peraturan Pemerintah No 22 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
3. Nilai swapantau harian debit pada Triwulan I Tahun 2023 didapatkan
rata-rata sebesar 8,23 m3/s, yang artinya memenuhi baku mutu yang
dipersyaratkan oleh Peraturan Pemerintah No 22 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
4. Hasil pengujian kualitas air limbah pada Triwulan I Tahun 2023 masih
belum memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan oleh Peraturan
Pemerintah No 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
5. Tidak ditemukan kerusakan pada alat- alat IPAL pada Triwulan I
Tahun 2023.
6. Pemantauan ikan pada bak lagoon pada Triwulan I Tahun 2023 tidak
ditemukan ikan yang mati.
14
LAMPIRAN
16
DOKUMENTASI PENGELOLAAN LIMBAH CAIR
TRIWULAN I TAHUN 2023
Pengambilan sampling air limbah bulan Januari 2023 pada outlet IPAL
oleh petugas LPKL Kota Bandung
17
Pemeriksaan lapangan hasil pengambilan sampling air limbah bulan Februari
2023 pada outlet IPAL oleh petugas LPKL Kota Bandung
18
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GRAFIK
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah sakit merupakan salah satu fasilitas sosial yang
keberadaannya sangat diperlukan oleh masyarakat agar kesehatan
masyarakat dapat tetap terjaga. Oleh karena itu rumah sakit mempunyai
kaitan erat dengan kumpulan manusia baik itu orang sakit (pasien), tenaga
kesehatan, karyawan maupun pengunjung.
UPTD RSUD Asih Husada Langensari Kota Banjar merupakan rumah
sakit umum daerah yang diresmikan pada tanggal 23 Mei 2021.
Beralamatkan di Kelurahan Muktisari Kecamatan Langensari Kota
Banjar. Beberapa fasilitas ataupun sarana dan prasarana yang telah ada
meliputi ruang rawat inap pasien, ruang jenazah, ruang IGD, ruang
radiologi, instalasi gizi serta sejumlah fasilitas dan alat kesehatan lainnya.
Untuk saat ini pasien yang berkunjung masih pasien umum dari wilayah
sekitar rumah sakit dan pasien Covid-19 dari rujukan Puskesman di Kota
Banjar.
Jenis limbah yang timbul oleh kegiatan Rumah Sakit dapat berupa
limbah cair, padat maupun gas yang dapat membahayakan bagi
kesehatan dan lingkungan. Sesuai dengan kegiatannya, air limbah dari
seluruh kegiatan rumah sakit mengandung bahan-bahan organic, bahan-
bahan anorganik/bahan kimia beracun, mikroorganisme pathogen, dan
sebagainya yang dapat mencemari lingkungan. Oleh sebab itu,
pengelolaan terhadap air limbah sangat penting untuk dilakukan agar
lingkungan sebagai penerima limbah cair yang dihasilkan dari kegiatan
pelayanan kesehatan tidak mengakibatkan penurunan kualitas lingkungan,
serta tidak mengakibatkan dampak penyakit kepada masyarat sekitarnya.
Pengelolaan air limbah melalui Instalasi Pengolahan Air Limbah
(IPAL) merupakan cara/ upaya untuk meminimalkan kadar pencemar yang
terkandung dalam limbah cair tersebut sehingga dapat memenuhi baku
mutu dan layak untuk dibuang kelingkungan maupun dimanfaatkan
kembali. Oleh karena itu pengelolaan air limbah rumah sakit harus
memenuhi standar kualitas yang baik serta memenuhi hasil uji
laboratorium terlebih dahulu sebelum ke badan air.
Derajat kesehatan masyarakat tergantung pada kondisi lingkungan.
Oleh sebab itu, apabila ada perubahan-perubahan terjadi pada lingkungan
disekitar manusia, akan terjadi pula perubahan-perubahan pada kondisi
kesehatan masyarakat dalam lingkungan masyarakat tersebut. Sumber
1
limbah rumah sakit antara lain berasal dari pelayanan medis (Rawat Inap,
Rawat Jalan/Poliklinik, ICU, IGD, OK, Hemodialisa dan Kamar Jenazah),
penunjang medis dan dari perkantoran serta fasilitas social dan lain-lain.
Mengenai seberapa pentingnya IPAL bagi rumah sakit dapat dilihat
dari regulasi atau peraturan yang ada, yaitu Peraturan Menteri Kesehatan
No 7 tahun 2019 tentang Kesehatan Lingkungan, Peraturan Pemerintah
No 21 tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup. Maka sebab itu disusunlah laporan
kegiatan “Pengelolaan Limbah Cair UPTD RSUD Asih Husada Langensari
Kota Banjar dilaporkan setiap 3 bulan sekali”.
B. Nama Kegiatan
Laporan pengelolaan limbah cair Triwulan II UPTD RSUD Asih Husada
Langensari Kota Banjar.
C. Tujuan
1. Terwujudnya pengelolaan limbah cair di UPTD RSUD Asih Husada
Langensari Kota Banjar.
2. Memonitoring pH, suhu dan debit harian IPAL agar sesuai dengan
baku mutu lingkungan dan perijinan.
3. Monitoring kualitas air limbah RS yang dibuang ke badan air
lingkungan.
4. Memelihara dan melakukan perawatan terhadap mesin IPAL dan
lingkungan sekitar IPAL.
5. Memonitoring kondisi ikan di bak indikator IPAL.
D. Waktu Pelaksanaan
1. Pengecekan suhu, pH dan debit IPAL yang keluar setiap hari.
2. Pemeliharaan, perawatan mesin IPAL, pemantauan ikan dan
lingkungan sekitar IPAL setiap hari.
3. Pengecekan kualitas air limbah oleh petugas Laboratorium
Pengendalian Kualitas Lingkungan Perumda Tirtawening Kota
Bandung setiap 1 bulan sekali.
E. Ruang lingkup
Unit Kesehatan Lingkungan UPTD RSUD Asih Husada Langensari Kota
Banjar.
2
F. Informasi Limbah
1. Proses Produksi Air Limbah Cair
Limbah cair RSUD Asih Husada Langensari yang akan diolah, berasal
dari kegiatan :
Proses Utama :
1. Rawat Inap
Air Sumur 2. Rawat Jalan
87,66 m3/hari 3. IGD
4. Ponek IPAL
104,3 m3/hari Kolam resapan
5. IPJ
PDAM 6. Pelayanan Penunjang
16,64 m3/hari Proses Penunjang :
1. Aktivitas karyawan
2. Pencucian alat
kebersihan
3. Pencucian kendaraan
3
LAYOUT INSTALANSI PENGELOLAAN LIMBAH (IPAL)
RSUD ASIH HUSADA LANGENSARI
2. Layout Pengelolaan Air Limbah Cair
4
Septictank 5 Septictank 4
wastafel/ KM Lt
3
Limbah dari
1,2,3
Grase Grase
2 trap trap
0
Laboratorium
Heavy Metal
Limbah dari
Category 1 Category
Bak 2 Category 3 Bak Category 4
Precipitator Bak Kontrol
Kontrol Kontrol
Series 1 Series 2 Series 3
Bak Klorinasi
Bar Screen
1
Kolam
Indikator 1 Bar Screen
2
Mesin
Bak ekualisasi
Bio
reaktor
Kolam Resapan
4
BAB II
HASIL KEGIATAN
28,6
28,2
28 April; 28
0C
27,8
27,6
Juni; 27,5
27,4
27,2
27
April Mei Juni
5
Pemerintah No 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
8,6
pH
8,5 pH
8,3
8,2
April Mei Juni
8,2
pH
8 April; 8
Debit
7,6
7,4
April Mei Juni
6
Berdasarkan hasil swapantau debit pada Triwulan II Tahun 2023
menunjukan bahwa debit pada bulan April sebesar 8 m3/s , bulan Mei
sebesar 7,8 m3/s dan bulan Juni sebesar 8,5 m3/s. Sehingga debit rata-
rata pada Triwulan II Tahun 2023 adalah 8,1 m3/s yang artinya masih
memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan Peraturan Pemerintah No
22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup.
B. Kimia
7,88 7,62 7,63 7,51 7,29 7,41
1 pH 6.0-9.0
34,35 9,16 44,71 15,57 42,21 15,99
2 BOD₅ 6 mg/L
98,15 30,91 182,68 31,95 131,92 38,14
3 COD 40 mg/L
1,1 3,24 1,13 2,89 3,87 5,75
4 Oksigen Terlarut (DO) > 3 mg/L
16,85 13,44 41,28 33,82 32,84 27,61
5 Sulfat ( SO₄2⁻) 300 mg/L
238,26 247,89 479,43 126,63 583,65 211,68
6 Klorida (Cl⁻) 300 mg/L
7,56 2,85 16,85 7,54 185 6,87
7 Nitrat (NO₃-N) 20 mg/L
0.06 0,46 0,76 0,05 0,02 3,29 0,07
8 Nitrit (NO₂-N)
mg/L
1,32 0,49 0,16 0,14 2,22 0,91
9 Amonia (NH₃-N) 0.5 mg/L
9,34 4,10 4,09 2,50 20,96 14,72
10 Total Nitrogen 25 mg/L
7
0,02 < < < 0,13 <
11 Total Fosfat Sebagai P 1.0 mg/L 0,00096 0.0096 0.0096 0.0096
8
a. BOD₅
Hasil BOD₅ memiliki nilai 9,16 mg/L dengan baku mutu 6 mg/L. Hal ini
menunjukan bahwa kandungan BOD₅ masih tinggi yang mana kadar
oksigen dalam air limbah sedikit, sehingga mahluk air yang bertahan
hidup tidak dapat bertahan hidup dengan baik dan tidak dapat
menguraikan zat-zat organik yang lebih banyak. Tindak lanjut yang di
dengan memaksimalkan kinerja blower.
b. Nitrit (NO₂-N),
Hasil Pengujian didapatkan nitrti 0,76 mg/L dengan baku mutu 0,06
mg/L. Hal ini menunjukan bahwa konsentrasi nitrit dalam air limbah
tinggi, sehingga air mengalami kekurangan oksigen terlarut. Tindak
lanjut juga sama dengan memaksimalkan kinerja blower.
c. Belerang sebagai H₂S
Hasil pengujian pada inlet 0,013 mg/L, sedangkan outlet 0,003 mg/L
sehingga mengalami penurunan. Namun nilai tersebut masih tidak
memenuhi nilai baku mutu yaitu 0,002.
d. Amonia (NH₃-N)
Hasil pengujian mendapatkan bahwa nilai Amonia (NH₃-N) 0,51 mg/L
dengan baku mutu yang disyaratkan 0,50 mg/L. Hal tersebut
menunjukan bahwa nilai Amonia (NH₃-N) melebihi baku mutu walapun
hanya selisih 0,1 mg/L saja. Tindak lanjut yang di lakukan dengan
membuat gelembung udara dalam air (aerasi).
e. Klorin Bebas (Cl₂)
Nilai Klorin Bebas (Cl₂) pada hasil pengujian yaitu 0,07 mg/L, yang
artinya bahwa kadar Klorin Bebas (Cl₂) melebihi nilai baku mutu
lingkungan yang dipersyaratkan yaitu 0,03 mg/L. Tindak lanjut yang
perlu dilakukan adalah menekan penggunaan klorin dengan baik.
Klorin bebas memang dapat membunuh bakteri, namun jika semakin
tinggi kadar Klorin Bebas (Cl₂) dalam air dapat menimbulkan gangguan
kesehatan seperti iritasi mata.
f. Minyak dan Lemak
Hasil pengujian minyak dan lemak didapatkan hasil 2 mg/L, artinya
melebihi baku mutu lingkungan yang dipersyaratkan yaitu 1 mg/L.
Upaya tindak lanjut dengan dilakukan pembersihan rutin pada grase
trap dapur dan dilakukan aerasi yang mana gelembung udara dapat
mengikat partikel minyak dan lemak tersebut.
9
g. Detergen Total (MBAS)
Didapatkan hasil pengujian detergen total (MBAS) yaitu 0,86 mg/L,
artinya melebihi baku mutu lingkungan yang dipersyaratkan yaitu 0,2
mg/L. Tingginya nilai detegen total (MBAS) dipengaruhi oleh limbah
laundry, tindak lanjut yang akan dilakukan dengan melakukan
pembersihan secara rutin pada bak filter laundry.
h. Fenol
Hasil pengujian Fenol mendapatkan hasil 0,05 mg/L dengan baku
mutu yang dipersyaratkan yaitu 0.01 mg/L. Fenol ini dapat
menimbulkan rasa dan bau tidak sedap pada air limbah. Upaya yang
perlu dilakukan dengan menggunakan sistem aerobik, yaitu dengan
menambahkan bakteri pada bak sirkulasi IPAL.
10
d. Fenol
Hasil pengujian Fenol mendapatkan hasil 0,02 mg/L dengan baku mutu
yang dipersyaratkan yaitu 0.01 mg/L. Fenol ini dapat menimbulkan rasa
dan bau tidak sedap pada air limbah. Upaya yang perlu dilakukan
dengan menggunakan sistem aerobik, yaitu dengan menambahkan
bakteri pada bak sirkulasi IPAL.
11
f. Zeng (Zn)
Nilai Zeng (Zn) pada hasil pengujian yaitu 0,068 mg/L, artinya nilai
Zeng (Zn) melebihi nilai baku mutu yang dipersyaratkan yaitu 0,05
mg/L.
12
Tabel 4. Data Pemantauan Ikan Pada Bak Lagoon
Jumlah
No Bulan Total Ikan Keterangan
Ikan Mati
1 April 2023 ± 20 0 -
2 Mei 2023 ± 20 0 -
3 Juni 2023 ± 20 0 -
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Nilai swapantau harian suhu pada Triwulan II Tahun 2023 didapatkan
rata-rata sebesar 27,96oC, yang artinya memenuhi baku mutu yang
dipersyaratkan oleh Peraturan Pemerintah No 22 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
2. Nilai swapantau harian pH pada Triwulan II Tahun 2023 didapatkan
rata-rata sebesar 8,63, yang artinya memenuhi baku mutu yang
dipersyaratkan oleh Peraturan Pemerintah No 22 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
3. Nilai swapantau harian debit pada Triwulan II Tahun 2023 didapatkan
rata-rata sebesar 8,1 m3/s, yang artinya memenuhi baku mutu yang
dipersyaratkan oleh Peraturan Pemerintah No 22 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
4. Hasil pengujian kualitas air limbah pada Triwulan II Tahun 2023 masih
belum memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan oleh Peraturan
Pemerintah No 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
5. Tidak ditemukan kerusakan pada alat- alat IPAL pada Triwulan II
Tahun 2023.
6. Pemantauan ikan pada bak lagoon pada Triwulan II Tahun 2023 tidak
ditemukan ikan yang mati.
14
LAMPIRAN
16
DOKUMENTASI PENGELOLAAN LIMBAH CAIR
TRIWULAN II TAHUN 2023
Pengambilan sampling air limbah bulan April 2023 pada outlet IPAL
oleh petugas LPKL Kota Bandung
17
Pemeriksaan lapangan hasil pengambilan sampling air limbah bulan Mei
2023 pada outlet IPAL oleh petugas LPKL Kota Bandung
18
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas
tersusunnya Laporan Pengelolaan Limbah Cair Triwulan III Tahun 2023 UPTD
RSUD Asih Husada Langensari.
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Rata-Rata Hasil Swapantau Harian Triwulan III Tahun 2023 ....... 5
Tabel 2. Data Pengujian Kualitas Air Limbah Triwulan III Tahun 2023..... 7
Tabel 3. Data Monitoring Peralatan IPAL Triwulan III Tahun 2023 ........... 8
Tabel 4. Data Pemantauan Ikan Pada Bak Lagoon .................................... 9
iv
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1. Rata-rata Hasil Swapantau Suhu Triwulan III Tahun 2023 ......... 5
Grafik 2. Rata-Rata Hasil Swapantau pH Triwulan III Tahun 2023 ............ 6
Grafik 3. Rata-Rata Hasil Swapantau Debit Triwulan III Tahun 2023 ........ 6
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah sakit merupakan salah satu fasilitas sosial yang
keberadaannya sangat diperlukan oleh masyarakat agar kesehatan
masyarakat dapat tetap terjaga. Oleh karena itu rumah sakit mempunyai
kaitan erat dengan kumpulan manusia baik itu orang sakit (pasien), tenaga
kesehatan, karyawan maupun pengunjung.
UPTD RSUD Asih Husada Langensari Kota Banjar merupakan rumah
sakit umum daerah yang diresmikan pada tanggal 23 Agustus 2021.
Beralamatkan di Kelurahan Muktisari Kecamatan Langensari Kota
Banjar. Beberapa fasilitas ataupun sarana dan prasarana yang telah ada
meliputi ruang rawat inap pasien, ruang jenazah, ruang IGD, ruang
radiologi, instalasi gizi serta sejumlah fasilitas dan alat kesehatan lainnya.
Untuk saat ini pasien yang berkunjung masih pasien umum dari wilayah
sekitar rumah sakit dan pasien Covid-19 dari rujukan Puskesman di Kota
Banjar.
Jenis limbah yang timbul oleh kegiatan Rumah Sakit dapat berupa
limbah cair, padat maupun gas yang dapat membahayakan bagi
kesehatan dan lingkungan. Sesuai dengan kegiatannya, air limbah dari
seluruh kegiatan rumah sakit mengandung bahan-bahan organic, bahan-
bahan anorganik/bahan kimia beracun, mikroorganisme pathogen, dan
sebagainya yang dapat mencemari lingkungan. Oleh sebab itu,
pengelolaan terhadap air limbah sangat penting untuk dilakukan agar
lingkungan sebagai penerima limbah cair yang dihasilkan dari kegiatan
pelayanan kesehatan tidak mengakibatkan penurunan kualitas lingkungan,
serta tidak mengakibatkan dampak penyakit kepada masyarat sekitarnya.
Pengelolaan air limbah melalui Instalasi Pengolahan Air Limbah
(IPAL) merupakan cara/ upaya untuk meminimalkan kadar pencemar yang
terkandung dalam limbah cair tersebut sehingga dapat memenuhi baku
mutu dan layak untuk dibuang kelingkungan maupun dimanfaatkan
kembali. Oleh karena itu pengelolaan air limbah rumah sakit harus
memenuhi standar kualitas yang baik serta memenuhi hasil uji
laboratorium terlebih dahulu sebelum ke badan air.
Derajat kesehatan masyarakat tergantung pada kondisi lingkungan.
Oleh sebab itu, apabila ada perubahan-perubahan terjadi pada lingkungan
disekitar manusia, akan terjadi pula perubahan-perubahan pada kondisi
kesehatan masyarakat dalam lingkungan masyarakat tersebut. Sumber
1
limbah rumah sakit antara lain berasal dari pelayanan medis (Rawat Inap,
Rawat Jalan/Poliklinik, ICU, IGD, OK, Hemodialisa dan Kamar Jenazah),
penunjang medis dan dari perkantoran serta fasilitas social dan lain-lain.
Mengenai seberapa pentingnya IPAL bagi rumah sakit dapat dilihat
dari regulasi atau peraturan yang ada, yaitu Peraturan Menteri Kesehatan
No 7 tahun 2019 tentang Kesehatan Lingkungan, Peraturan Pemerintah
No 21 tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup. Maka sebab itu disusunlah laporan
kegiatan “Pengelolaan Limbah Cair UPTD RSUD Asih Husada Langensari
Kota Banjar dilaporkan setiap 3 bulan sekali”.
B. Nama Kegiatan
Laporan pengelolaan limbah cair Triwulan III UPTD RSUD Asih Husada
Langensari Kota Banjar.
C. Tujuan
1. Terwujudnya pengelolaan limbah cair di UPTD RSUD Asih Husada
Langensari Kota Banjar.
2. Memonitoring pH, suhu dan debit harian IPAL agar sesuai dengan
baku mutu lingkungan dan perijinan.
3. Monitoring kualitas air limbah RS yang dibuang ke badan air
lingkungan.
4. Memelihara dan melakukan perawatan terhadap mesin IPAL dan
lingkungan sekitar IPAL.
5. Memonitoring kondisi ikan di bak indikator IPAL.
D. Waktu Pelaksanaan
1. Pengecekan suhu, pH dan debit IPAL yang keluar setiap hari.
2. Pemeliharaan, perawatan mesin IPAL, pemantauan ikan dan
lingkungan sekitar IPAL setiap hari.
3. Pengecekan kualitas air limbah oleh petugas Laboratorium
Pengendalian Kualitas Lingkungan Perumda Tirtawening Kota
Bandung setiap 1 bulan sekali.
E. Ruang lingkup
Unit Kesehatan Lingkungan UPTD RSUD Asih Husada Langensari Kota
Banjar.
2
F. Informasi Limbah
1. Proses Produksi Air Limbah Cair
Limbah cair RSUD Asih Husada Langensari yang akan diolah, berasal
dari kegiatan :
Proses Utama :
1. Rawat Inap
Air Sumur 2. Rawat Jalan
87,66 m3/hari 3. IGD
4. Ponek IPAL
104,3 m3/hari Kolam resapan
5. IPJ
PDAM 6. Pelayanan Penunjang
16,64 m3/hari Proses Penunjang :
1. Aktivitas karyawan
2. Pencucian alat
kebersihan
3. Pencucian kendaraan
3
LAYOUT INSTALANSI PENGELOLAAN LIMBAH (IPAL)
RSUD ASIH HUSADA LANGENSARI
2. Layout Pengelolaan Air Limbah Cair
4
Septictank 5 Septictank 4
wastafel/ KM Lt
3
Limbah dari
1,2,3
Grase Grase
2 trap trap
0
Laboratorium
Heavy Metal
Limbah dari
Category 1 Category
Bak 2 Category 3 Bak Category 4
Precipitator Bak Kontrol
Kontrol Kontrol
Series 1 Series 2 Series 3
Bak Klorinasi
Bar Screen
1
Kolam
Indikator 1 Bar Screen
2
Mesin
Bak ekualisasi
Bio
reaktor
Kolam Resapan
4
BAB II
HASIL KEGIATAN
Grafik 1. Rata-rata Hasil Swapantau Suhu pada Triwulan III Tahun 2023
27,2
27 Juli; 27
26,8
26,6
0C
September;
26,4 26,44
Agustus;
26,31
26,2
26
25,8
Juli Agustus September
5
dipersyaratkan oleh Peraturan Pemerintah No 22 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
8,45
pH
8,35
8,3
Juli Agustus September
Grafik 3. Rata-Rata Hasil Swapantau Debit pada Triwulan III Tahun 2023
7,95 7,97
Debit
7,9 Juli; 7,9
7,85
7,8
7,75
Juli Agustus September
6
Berdasarkan hasil swapantau debit pada Triwulan III Tahun 2023
menunjukan bahwa debit pada bulan Juli sebesar 7,9 m3/s , bulan
Agustus sebesar 8,13 m3/s dan bulan September sebesar 7,97 m3/s.
Sehingga debit rata-rata pada Triwulan III Tahun 2023 adalah 8 m3/s
yang artinya masih memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan
Peraturan Pemerintah No 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
7
22 Nikel (Nl) 0.05 mg/L 0,016 0,006
23 Seng (Zn) 0.05 mg/L 0,038 0,016
24 Tembaga (Cu) 0.02 mg/L 0,010 0,008
25 Timbal (Pb) 0.03 mg/L 0,013 0,003
26 Krom Heksavalen (Cr-VI) 0.05 mg/L < 0.0083 < 0.0083
27 Minyak dan Lemak 1 mg/L 2,00 < 1.61
28 Detergen Total (MBAS) 0.2 mg/L < 0,0005 0,01
29 Fenol 0.01 mg/L 0,06 0,005
2000 Jml/100 2100 540
1 Fecal Coliform
ml
10000 Jml/100 6300 2100
2 Coliform
ml
Keterangan : Parameter tidak memenuhi baku mutu, di cetak huruf warna
merah.
Berdasarkan tabel di atas, data hasil pengujian kualitas lingkungan
oleh Laboratorium Pengendalian Kualitas Lingkungan Perumda Tirtawening
Kota Bandung pada tanggal 12 Juli 2023, bahwa semua parameter uji
memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan. Adapun baku mutu yang
menjadi dasar yaitu Peraturan Pemerintah No 22 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
8
D. Hasil Pemantauan Kondisi Ikan di Bak Lagoon
Pemantauan ikan di bak uji IPAL dilakukan setiap hari oleh petugas
Sanitarian. Pemantauan ikan berfungsi sebagai bak indikator mutu
pengolahan air limbah, apabila ikan dalam bak lagoon mati kemungkinan
pengolahannya kurang sempurna. Berikut merupakan data pemantauan
ikan pada bak lagoon, yaitu :
Tabel 4. Data Pemantauan Ikan Pada Bak Lagoon
Jumlah
No Bulan Total Ikan Keterangan
Ikan Mati
1 Juli 2023 ± 20 0 -
2 Agustus 2023 ± 20 0 -
3 September 2023 ± 20 0 -
Berdasarkan data pada Triwulan III Tahun 2023 tidak ditemukan ikan
mati pada bak lagoon.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Nilai swapantau harian suhu pada Triwulan III Tahun 2023 didapatkan
rata-rata sebesar 26,58oC, yang artinya memenuhi baku mutu yang
dipersyaratkan oleh Peraturan Pemerintah No 22 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
2. Nilai swapantau harian pH pada Triwulan III Tahun 2023 didapatkan
rata-rata sebesar 8,49, yang artinya memenuhi baku mutu yang
dipersyaratkan oleh Peraturan Pemerintah No 22 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
3. Nilai swapantau harian debit pada Triwulan III Tahun 2023 didapatkan
rata-rata sebesar 8 m3/s, yang artinya memenuhi baku mutu yang
dipersyaratkan oleh Peraturan Pemerintah No 22 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
4. Hasil pengujian kualitas air limbah pada Triwulan III Tahun 2023 sudah
memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan oleh Peraturan
Pemerintah No 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
5. Ditemukan kerusakan alat yaitu blower pada bulan September
2023.
6. Pemantauan ikan pada bak lagoon pada Triwulan III Tahun 2023 tidak
ditemukan ikan yang mati.
10
LAMPIRAN
12
DOKUMENTASI PENGELOLAAN LIMBAH CAIR
TRIWULAN III TAHUN 2023
Pengambilan sampling air limbah bulan Juli 2023 pada outlet IPAL
oleh petugas LPKL Kota Bandung
13