Anda di halaman 1dari 96

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas
tersusunnya Laporan Pengelolaan Limbah Cair Triwulan I Tahun 2023 UPTD
RSUD Asih Husada Langensari.

Laporan Kegiatan Pengelolaan Limbah Cair Triwulan I Tahun 2023


merupakan salah satu evaluasi kegiatan kesehatan lingkungan yang
digunakan sebagai dasar dalam memperbaiki pengelolaan limbah cair di bulan
selanjutnya dan program kerja kesehatan lingkungan UPTD RSUD Asih
Husada Langensari.
Pada kesempatan ini, tidak lupa kami menyampaikan ucapan terima
kasih kepada seluruh pihak yang telah banyak membantu dalam menyusun
Laporan Kegiatan Pengelolaan Limbah Cair Triwulan I Tahun 2023, sehingga
dapat tersusun dengan baik.
Demikian laporan ini kami sampaikan dengan harapan dapat bermanfaat
bagi semua pihak.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii


DAFTAR ISI ................................................................................................. iii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... iv
DAFTAR GRAFIK ........................................................................................ v
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Nama Kegiatan .................................................................................... 2
C. Tujuan .................................................................................................. 2
D. Waktu Pelaksanaan ............................................................................. 2
E. Ruang lingkup ...................................................................................... 2
F. Informasi Limbah ................................................................................. 3
BAB II HASIL KEGIATAN............................................................................. 5
A. Hasil Swapantau Harian Air Limbah ..................................................... 5
B. Hasil Pengujian Kualitas Air Limbah..................................................... 7
C. Hasil Monitoring Peralatan IPAL ........................................................ 12
D. Hasil Pemantauan Kondisi Ikan di Bak Lagoon .................................. 12
BAB III PENUTUP ....................................................................................... 14
A. Kesimpulan ......................................................................................... 14
B. Tindak Lanjut ...................................................................................... 15
LAMPIRAN

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Rata-Rata Hasil Swapantau Harian Triwulan I Tahun 2023 ......... 5


Tabel 2. Data Pengujian Kualitas Air Limbah Triwulan I Tahun 2023....... 7
Tabel 3. Data Monitoring Peralatan IPAL Triwulan I Tahun 2023 ........... 12
Tabel 4. Data Pemantauan Ikan Pada Bak Lagoon .................................. 12

iv
DAFTAR GRAFIK

Grafik 1. Rata-rata Hasil Swapantau Suhu Triwulan I Tahun 2023 ........... 5


Grafik 2. Rata-Rata Hasil Swapantau pH Triwulan I Tahun 2023 .............. 6
Grafik 3. Rata-Rata Hasil Swapantau Debit Triwulan I Tahun 2023 .......... 6

v
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Hasil Swapantau suhu, PH dan Debit Triwulan I


Lampiran 2. Hasil Pengujian Kualitas Air Limbah Triwulan I

vi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rumah sakit merupakan salah satu fasilitas sosial yang
keberadaannya sangat diperlukan oleh masyarakat agar kesehatan
masyarakat dapat tetap terjaga. Oleh karena itu rumah sakit mempunyai
kaitan erat dengan kumpulan manusia baik itu orang sakit (pasien), tenaga
kesehatan, karyawan maupun pengunjung.
UPTD RSUD Asih Husada Langensari Kota Banjar merupakan rumah
sakit umum daerah yang diresmikan pada tanggal 23 Februari 2021.
Beralamatkan di Kelurahan Muktisari Kecamatan Langensari Kota
Banjar. Beberapa fasilitas ataupun sarana dan prasarana yang telah ada
meliputi ruang rawat inap pasien, ruang jenazah, ruang IGD, ruang
radiologi, instalasi gizi serta sejumlah fasilitas dan alat kesehatan lainnya.
Untuk saat ini pasien yang berkunjung masih pasien umum dari wilayah
sekitar rumah sakit dan pasien Covid-19 dari rujukan Puskesman di Kota
Banjar.
Jenis limbah yang timbul oleh kegiatan Rumah Sakit dapat berupa
limbah cair, padat maupun gas yang dapat membahayakan bagi
kesehatan dan lingkungan. Sesuai dengan kegiatannya, air limbah dari
seluruh kegiatan rumah sakit mengandung bahan-bahan organic, bahan-
bahan anorganik/bahan kimia beracun, mikroorganisme pathogen, dan
sebagainya yang dapat mencemari lingkungan. Oleh sebab itu,
pengelolaan terhadap air limbah sangat penting untuk dilakukan agar
lingkungan sebagai penerima limbah cair yang dihasilkan dari kegiatan
pelayanan kesehatan tidak mengakibatkan penurunan kualitas lingkungan,
serta tidak mengakibatkan dampak penyakit kepada masyarat sekitarnya.
Pengelolaan air limbah melalui Instalasi Pengolahan Air Limbah
(IPAL) merupakan cara/ upaya untuk meminimalkan kadar pencemar yang
terkandung dalam limbah cair tersebut sehingga dapat memenuhi baku
mutu dan layak untuk dibuang kelingkungan maupun dimanfaatkan
kembali. Oleh karena itu pengelolaan air limbah rumah sakit harus
memenuhi standar kualitas yang baik serta memenuhi hasil uji
laboratorium terlebih dahulu sebelum ke badan air.
Derajat kesehatan masyarakat tergantung pada kondisi lingkungan.
Oleh sebab itu, apabila ada perubahan-perubahan terjadi pada lingkungan
disekitar manusia, akan terjadi pula perubahan-perubahan pada kondisi
kesehatan masyarakat dalam lingkungan masyarakat tersebut. Sumber

1
limbah rumah sakit antara lain berasal dari pelayanan medis (Rawat Inap,
Rawat Jalan/Poliklinik, ICU, IGD, OK, Hemodialisa dan Kamar Jenazah),
penunjang medis dan dari perkantoran serta fasilitas social dan lain-lain.
Mengenai seberapa pentingnya IPAL bagi rumah sakit dapat dilihat
dari regulasi atau peraturan yang ada, yaitu Peraturan Menteri Kesehatan
No 7 tahun 2019 tentang Kesehatan Lingkungan, Peraturan Pemerintah
No 21 tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup. Maka sebab itu disusunlah laporan
kegiatan “Pengelolaan Limbah Cair UPTD RSUD Asih Husada Langensari
Kota Banjar dilaporkan setiap 3 bulan sekali”.

B. Nama Kegiatan
Laporan pengelolaan limbah cair Triwulan I UPTD RSUD Asih Husada
Langensari Kota Banjar.

C. Tujuan
1. Terwujudnya pengelolaan limbah cair di UPTD RSUD Asih Husada
Langensari Kota Banjar.
2. Memonitoring pH, suhu dan debit harian IPAL agar sesuai dengan
baku mutu lingkungan dan perijinan.
3. Monitoring kualitas air limbah RS yang dibuang ke badan air
lingkungan.
4. Memelihara dan melakukan perawatan terhadap mesin IPAL dan
lingkungan sekitar IPAL.
5. Memonitoring kondisi ikan di bak indikator IPAL.

D. Waktu Pelaksanaan
1. Pengecekan suhu, pH dan debit IPAL yang keluar setiap hari.
2. Pemeliharaan, perawatan mesin IPAL, pemantauan ikan dan
lingkungan sekitar IPAL setiap hari.
3. Pengecekan kualitas air limbah oleh petugas Laboratorium
Pengendalian Kualitas Lingkungan Perumda Tirtawening Kota
Bandung setiap 1 bulan sekali.

E. Ruang lingkup
Unit Kesehatan Lingkungan UPTD RSUD Asih Husada Langensari Kota
Banjar.

2
F. Informasi Limbah
1. Proses Produksi Air Limbah Cair
Limbah cair RSUD Asih Husada Langensari yang akan diolah, berasal
dari kegiatan :

Proses Utama :
1. Rawat Inap
Air Sumur 2. Rawat Jalan
87,66 m3/hari 3. IGD
4. Ponek IPAL
104,3 m3/hari Kolam resapan
5. IPJ
PDAM 6. Pelayanan Penunjang
16,64 m3/hari Proses Penunjang :
1. Aktivitas karyawan
2. Pencucian alat
kebersihan
3. Pencucian kendaraan

3
LAYOUT INSTALANSI PENGELOLAAN LIMBAH (IPAL)
RSUD ASIH HUSADA LANGENSARI
2. Layout Pengelolaan Air Limbah Cair

Septictank 1 Septictank 2Chart Title Septictank 3


Limbah dari Limbah
Kloset Lt 1,2,3
Limbah dari 6
Laundry dari Gizi

4
Septictank 5 Septictank 4
wastafel/ KM Lt

3
Limbah dari

1,2,3

Grase Grase
2 trap trap

0
Laboratorium

Heavy Metal
Limbah dari

Category 1 Category
Bak 2 Category 3 Bak Category 4
Precipitator Bak Kontrol
Kontrol Kontrol
Series 1 Series 2 Series 3

Bak Klorinasi

Bar Screen
1
Kolam
Indikator 1 Bar Screen
2

Mesin
Bak ekualisasi
Bio
reaktor

Kolam Resapan

4
BAB II
HASIL KEGIATAN

A. Hasil Swapantau Harian Air Limbah


Swapantau harian dilakukan setiap pagi oleh petugas Sanitarian
dengan mengukur suhu, pH dan debit pada (outlet) IPAL RSUD Asih
Husada Langensari. Berikut merupakan rata- rata hasil swapantau harian
yang telah dilakukan :
Tabel 1. Rata-Rata Hasil Swapantau Harian Triwulan I Tahun 2023
Suhu Debit
No Bulan pH Keterangan
(oC) (m2/hari)

1. Januari 27,6 8,5 8,1 Memenuhi Baku Mutu

2. Februari 24,8 7,7 8,2 Memenuhi Baku Mutu

3. Maret 27,6 8,4 8,4 Memenuhi Baku Mutu


Total 80 24,6 24,7
Rata-rata 26,67 8,2 8,23

Grafik 1. Rata-rata Hasil Swapantau Suhu pada Triwulan I Tahun 2023

28
27,5 Januari; 27,6 Maret; 27,6
27
26,5
26
0C

25,5
25 Februari;
24,5 24,8
24
23,5
23
Januari Februari Maret
Bulan

Berdasarkan hasil swapantau harian di atas, bahwa rata-rata suhu


pada periode bulan Januari sebesar 27,6oC, bulan Februari menurun
menjadi 24,8oC, dan bulan Maret meningkat menjadi 27,6 oC. Sehingga
didapatkan suhu rata-rata sebesar 26,67 oC, artinya rata-rata suhu pada

5
Triwulan I Tahun 2023 masih memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan
oleh Peraturan Pemerintah No 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Grafik 2. Rata-Rata Hasil Swapantau pH pada Triwulan I Tahun 2023

Grafik rata-rata hasil swapantau pH Triwulan I Tahun


2023
8,6
Januari; 8,5
8,4 Maret; 8,4

8,2

8
pH

7,8 pH
Februari; 7,7
7,6

7,4

7,2
Januari Februari Maret

Berdasarkan hasil swapantau pH pada Triwulan I Tahun 2023


menunjukan bahwa nilai pH pada bulan Januari sebesar 8,5 , bulan
Februari sebesar 7,7 dan bulan Maret yaitu 8,4. Sehingga didapatkan
rata-rata pH pada Triwulan I Tahun 2023 sebesar 8,2 yang artinya
masih memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan Peraturan
Pemerintah No 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Grafik 3. Rata-Rata Hasil Swapantau Debit pada Triwulan I Tahun 2023

Grafik rata-rata hasil swapantau debit pada Triwulan I


Tahun 2023
8,45
8,4 Maret; 8,4
8,35
8,3
Debit (m3/s)

8,25
8,2 Februari; 8,2
Debit
8,15
8,1 Januari; 8,1
8,05
8
7,95
Januari Februari Maret

6
Berdasarkan hasil swapantau debit pada Triwulan I Tahun 2023
menunjukan bahwa debit pada bulan Januari sebesar 8,1 m3/s , bulan
Februari sebesar 8,2 m3/s dan bulan Maret sebesar 8,4 m3/s. Sehingga
debit rata-rata pada Triwulan I Tahun 2023 adalah 8,23 m3/s yang
artinya masih memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan Peraturan
Pemerintah No 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

B. Hasil Pengujian Kualitas Air Limbah


Pengujian atau pengecekan kualitas air limbah dilakukan setiap 1
bulan sekali oleh petugas Laboratorium Pengendalian Kualitas Lingkungan
Perumda Tirtawening Kota Bandung. Pengujian dilakukan pada titik inlet
dan outlet untuk mengetahui nilai penurunannya. Namun titik penaatannya
di lihat pada titik oultet IPAL. Berikut merupakan hasil pengujian kualitas
air limbah pada Triwulan I Tahun 2023, yaitu :
Tabel 2. Data Hasil Pengujian Kualitas Air Limbah Triwulan I Tahun 2023
Hasil Uji Laboratorium
Baku
No Parameter Januari Februari Maret
Mutu **)
Inlet Outlet Inlet Outlet Inlet Outlet
A. Fisika
30,4 30,5 29,2 29,9
1 Suhu ⁰C 29,8 29,9
Padatan Terlarut Total 1000 288,40 308,00 1442,00 308,00
2 906,00 568,40
(TDS) mg/L
Padatan Tersuspensi 15,00 9,00 268,40 10,00
3 100 mg/L 795,00 15,00
Total (TSS)
15 15 625 20
4 Warna 100 PtCo 750 45

B. Kimia
7,34 7,21 7,07 7,29 7,63 7,76
1 pH 6.0-9.0
97,12 7,04 12,09 5,39 76,02 11,43
2 BOD₅ 6 mg/L
303,51 23,49 39,02 28,93 230,36 35,73
3 COD 40 mg/L
2,50 2,60 0,81 2,79 0,92 2,11
4 Oksigen Terlarut (DO) > 3 mg/L
24,41 18,88 18,89 14,90 26,06 13,12
5 Sulfat ( SO₄2⁻) 300 mg/L
328,40 227,89 79,28 104,45 659,02 513,24
6 Klorida (Cl⁻) 300 mg/L
6,37 3,46 3,78 2,10 13,5 1,81
7 Nitrat (NO₃-N) 20 mg/L
0.06 0,22 0,19 0,15 0,26 0,03 0,02
8 Nitrit (NO₂-N)
mg/L
0,92 0,51 0,16 0,14 2,14 0,06
9 Amonia (NH₃-N) 0.5 mg/L
7,51 4,16 8,49 2,50 15,67 1,89
10 Total Nitrogen 25 mg/L

7
0,06 < < < 0,12 <
11 Total Fosfat Sebagai P 1.0 mg/L 0.0096 0.0096 0.0096 0.0096

0,90 0,53 0,13 0,27 1,17 0,30


12 Fluorida (F) 1.5 mg/L
0.002 0,011 <0.0011 0,005 <0.0011 0,011 <0.0011
13 Belerang sebagai H₂S
mg/L
< < < < < <
0.02
14 Sianida (CN⁻) 0.0030 0.0030 0.0030 0.0030 0.0030 0.0030
mg/L
0.03 0,19 0,07 0,10 0,04 0,36 0,09
15 Klorin Bebas (Cl₂)
mg/L
0,698 0,211 0,321 0,214 2,339 0,634
16 Boron (B) 1.0 mg/L
< < < < < <
0.002
17 Air Raksa (Hg) 0.0015 0.0015 0.0015 0.0015 0.00089 0.00089
mg/L
0.05 0,09 0,009 0,009 0,003 0,008 0,004
18 Arsen (As)
mg/L
0.05 0,07 0,008 0,012 0,007 0,0017 0,007
19 Selenium (Se)
mg/L
0.01 0,014 0,002 0,004 0,001 0,011 0,001
20 Kadmium (Cd)
mg/L
0,187 0,021 0,042 0,011 0,017 0,007
21 Kobal (Co) 0.2 mg/L
0.05 0,039 0,023 0,021 0,015 0,015 0,015
22 Nikel (Nl)
mg/L
0.05 0,112 0,044 0,051 0,013 0,220 0,076
23 Seng (Zn)
mg/L
0.02 0,057 0,015 0,017 0,009 0,028 0,008
24 Tembaga (Cu)
mg/L
0.03 0,011 0,003 0,004 0,004 0,013 0,004
25 Timbal (Pb)
mg/L
< < < < < <
Krom Heksavalen (Cr- 0.05
26 0.0083 0.0083 0.0083 0.0083 0.0083 0.0083
VI) mg/L
21 2,00 < 1.61 < 1.61 10,00 < 1.61
27 Minyak dan Lemak 1 mg/L
Detergen Total 1,26 0,86 0,46 0,12 0,46 0,29
28 0.2 mg/L
(MBAS)
0.01 0,04 0,05 0,09 0,02 0,23 0,16
29 Fenol
mg/L
C. Mikrobiologi
2000 3.100 220 240 210 1.700 350
1 Fecal Coliform Jml/100
ml
10000 5.800 280 540 350 2.400 540
2 Coliform Jml/100
ml
Keterangan : Parameter tidak memenuhi baku mutu, di cetak huruf warna
merah.
Pengambilan sampling pada bulan Januari dilakukan pada 20 Januari
2023 oleh pihak Laboratorium Pengendalian Kualitas Lingkungan (LPKL)
Perumda Tirtawening Kota Bandung, yang mana diketahui terdapat 7
parameter yang tidak memenuhi baku mutu, yaitu :

8
a. BOD₅
Hasil BOD₅ memiliki nilai 7,04 mg/L dengan baku mutu 6 mg/L. Hal ini
menunjukan bahwa kandungan BOD₅ masih tinggi yang mana kadar
oksigen dalam air limbah sedikit, sehingga mahluk air yang bertahan
hidup tidak dapat bertahan hidup dengan baik dan tidak dapat
menguraikan zat-zat organik yang lebih banyak. Tindak lanjut yang di
lakukan dengan menambah gelembung udara dalam air (aerasi) atau
dengan memaksimalkan kinerja blower 1 dan 2 UPTD IPAL RSUD
Asih Husada Langensari.
b. Nitrit (NO₂-N),
Hasil Pengujian didapatkan nitrti 0,19 mg/L dengan baku mutu 0,06
mg/L. Hal ini menunjukan bahwa konsentrasi nitrit dalam air limbah
tinggi sehingga dapat menstimulasi pertumbuhan ganggang yang tidak
terbatas dan air kekurangan oksigen terlarut dan dapat menyebabkan
kematian ikan.
c. Amonia (NH₃-N)
Hasil pengujian mendapatkan bahwa nilai Amonia (NH₃-N) 0,51 mg/L
dengan baku mutu yang disyaratkan 0,50 mg/L. Hal tersebut
menunjukan bahwa nilai Amonia (NH₃-N) melebihi baku mutu walapun
hanya selisih 0,1 mg/L saja. Tindak lanjut yang di lakukan dengan
membuat gelembung udara dalam air (aerasi).
d. Klorin Bebas (Cl₂)
Nilai Klorin Bebas (Cl₂) pada hasil pengujian yaitu 0,07 mg/L, yang
artinya bahwa kadar Klorin Bebas (Cl₂) melebihi nilai baku mutu
lingkungan yang dipersyaratkan yaitu 0,03 mg/L. Tindak lanjut yang
perlu dilakukan adalah menekan penggunaan klorin dengan baik.
Klorin bebas memang dapat membunuh bakteri, namun jika semakin
tinggi kadar Klorin Bebas (Cl₂) dapat menimbulkan gangguan
kesehatan seperti iritasi mata.
e. Minyak dan Lemak
Hasil pengujian minyak dan lemak didapatkan hasil 2 mg/L, artinya
melebihi baku mutu lingkungan yang dipersyaratkan yaitu 1 mg/L.
Upaya tindak lanjut dengan dilakukan pembersihan rutin pada grase
trap dapur dan dilakukan aerasi yang mana gelembung udara dapat
mengikat partikel minyak dan lemak tersebut.
f. Detergen Total (MBAS)
Didapatkan hasil pengujian detergen total (MBAS) yaitu 0,86 mg/L,
artinya melebihi baku mutu lingkungan yang dipersyaratkan yaitu 0,2
mg/L. Tingginya nilai detegen total (MBAS) dipengaruhi oleh limbah

9
laundry, tindak lanjut yang akan dilakukan dengan melakukan
pembersihan secara rutin pada bak filter laundry.
g. Fenol
Hasil pengujian Fenol mendapatkan hasil 0,05 mg/L dengan baku
mutu yang dipersyaratkan yaitu 0.01 mg/L. Fenol ini dapat
menimbulkan rasa dan bau tidak sedap pada air limbah. Upaya yang
perlu dilakukan dengan menggunakan sistem aerobik, yaitu dengan
menambahkan bakteri pada bak sirkulasi IPAL.

Bulan Februari dilakukan pengambilan sampling pada 3 Februari 2023


oleh pihak Laboratorium Pengendalian Kualitas Lingkungan (LPKL)
Perumda Tirtawening Kota Bandung, yang mana masih terdapat 3
parameter yang tidak memenuhi baku mutu yaitu :
a. Oksigen Terlarut (DO),
Hasil pengujian Oksigen Terlarut (DO) mendapatakan hasil 2,79 mg/L,
dengan baku mutu yang di persyaratkan yaitu > 3 mg/L. Artinya bahwa
nilai DO masih belum memenuhi persyaratan. Semakin banyak jumlah
DO (Dissolved oxygen) maka kualitas air semakin baik. Jika kadar
oksigen terlarut yang terlalu rendah akan menimbulkan bau yang tidak
sedap akibat degradasi anaerobik yang mungkin saja terjadi. Tindak
lanjut yang dilakukan dengan menambah lagi gelembung udara
(aerasi) atau dengan memaksimalkan kinerja blower 1 dan 2 UPTD
IPAL RSUD Asih Husada Langensari.
b. Klorin Bebas (Cl₂)
Hasil pengujian didaptakan hasil 0,04 mg/L dengan baku mutu yang di
persyaratkan 0,03 mg/L. Tindak lanjut yang perlu dilakukan adalah
menekan penggunaan klorin dengan baik.
c. Fenol.
Hasil pengujian Fenol mendapatkan hasil 0,09 mg/L dengan baku
mutu yang dipersyaratkan yaitu 0.01 mg/L. Fenol ini dapat
menimbulkan rasa dan bau tidak sedap pada air limbah. Upaya yang
perlu dilakukan dengan menggunakan sistem aerobik, yaitu dengan
menambahkan bakteri pada bak sirkulasi IPAL.

Pengambilan sampling dilakukna pada 10 Maret 2023 oleh pihak


Laboratorium Pengendalian Kualitas Lingkungan (LPKL) Perumda
Tirtawening Kota Bandung, terdapat 6 parameter yang tidak memenuhi
baku mutu, yaitu :
a. BOD₅

10
Hasil BOD₅ memiliki nilai 11,43 mg/L dengan baku mutu 6 mg/L. Hal
ini menunjukan bahwa kandungan BOD₅ masih tinggi. Nilai BOD tinggi
menandakan rendahnya kandungan oksigen terlarut dalam air limbah.
Tindak lanjut yang dilakukan dengan memperbanyak jumlah oksigen
dengan sistem aerasi mesin pada blower.
b. Oksigen Terlarut (DO)
Hasil pengujian Oksigen Terlarut (DO) mendapatakan hasil 2,11 mg/L,
dengan baku mutu yang di persyaratkan yaitu > 3 mg/L. Artinya bahwa
nilai DO masih belum memenuhi persyaratan. Semakin banyak jumlah
DO (Dissolved oxygen) maka kualitas air semakin baik. Jika kadar
oksigen terlarut yang terlalu rendah akan menimbulkan bau yang tidak
sedap akibat degradasi anaerobik yang mungkin saja terjadi. Tindak
lanjut yang dilakukan dengan menambah lagi gelembung udara
(aerasi).
c. Klorida (Cl⁻)
Hasil pengujian didapatkan nilai Klorida (Cl⁻) adalah 513,24 mg/L,
dengan baku mutu yang dipersyaratkan 300 mg/L artinya tidak
memenuhi baku mutu. Tindak lanjut yang dapat dilakukan dengan
menambahkan filter karbon aktif.
d. Klorin Bebas (Cl₂)
Nilai Klorin Bebas (Cl₂) pada hasil pengujian yaitu 0,079 mg/L, yang
artinya bahwa kadar Klorin Bebas (Cl₂) melebihi nilai baku mutu
lingkungan yang dipersyaratkan yaitu 0,03 mg/L. Tindak lanjut yang
perlu dilakukan adalah menekan penggunaan klorin dengan baik.
Klorin bebas memang dapat membunuh bakteri, namun jika semakin
tinggi kadar Klorin Bebas (Cl₂) dapat menimbulkan gangguan
kesehatan seperti iritasi mata.
e. Detergen Total (MBAS)
Didapatkan hasil pengujian detergen total (MBAS) yaitu 0,29 mg/L,
artinya melebihi baku mutu lingkungan yang dipersyaratkan yaitu 0,2
mg/L. Tingginya nilai detegen total (MBAS) dipengaruhi oleh limbah
laundry, tindak lanjut yang akan dilakukan dengan melakukan
pembersihan secara rutin pada bak filter laundry.
f. Fenol.
Hasil pengujian Fenol mendapatkan hasil 0,16 mg/L dengan baku
mutu yang dipersyaratkan yaitu 0.01 mg/L. Upaya yang perlu dilakukan
dengan menggunakan sistem aerobik, yaitu dengan menambahkan
bakteri pada bak sirkulasi IPAL.

11
Berdasarkan penjelasan diatas, maka data pengujian kualitas
lingkungan yang dikeluarkan oleh Laboratorium Pengendalian Kualitas
Lingkungan Perumda Tirtawening Kota Bandung di bulan Januari terdapat
7 parameter yang tidak memenuhi persyaratan, Februari terdapat 3
parameter, sedangkan di Bulan Maret terdapat 6 parameter. Adapun
baku mutu yang menjadi dasar yaitu Peraturan Pemerintah No 22 Tahun
2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup.

C. Hasil Monitoring Peralatan IPAL


Pemantauan peralatan IPAL dilakukan setiap hari oleh teknisi ipal dan
petugas sanitarian. Hal tersebut dilakukan agar pengelolaan air limbah
dapat berjalan dengan baik dan lancar. Berikut merupakan monitoring yang
telah dilakukan :
Tabel 3. Data Monitoring Peralatan IPAL Triwulan I Tahun 2023

No Bulan Permasalahan Tindak Lanjut

1 Januari 2023 NIHIL NIHIL

2 Februari 2023 NIHIL NIHIL

3 Maret 2023 NIHIL NIHIL

Pada triwulan 1 tidak ditemukannya kerusakan pada alat-alat IPAL,


sehingga IPAL dalam kondisi yang baik.

D. Hasil Pemantauan Kondisi Ikan di Bak Lagoon


Pemantauan ikan di bak uji IPAL dilakukan setiap hari oleh petugas
Sanitarian. Pemantauan ikan berfungsi sebagai bak indikator mutu
pengolahan air limbah, apabila ikan dalam bak lagoon mati kemungkinan
pengolahannya kurang sempurna. Berikut merupakan data pemantauan
ikan pada bak lagoon, yaitu :
Tabel 4. Data Pemantauan Ikan Pada Bak Lagoon
Jumlah
No Bulan Total Ikan Keterangan
Ikan Mati
1 Januari 2023 ± 20 0 -

2 Februari 2023 ± 20 0 -

3 Maret 2023 ± 20 0 -

12
Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa pada Triwulan I Tahun
2023 tidak ada ikan yang mati, walapun setiap bulan ada beberapa
parameter yang tidak memenuhi baku mutu. Namun hal tersebut tidak
mempengaruhi kematian ikan di bak lagoon UPTD RSUD Asih Husada
Langensari, dapat disebabkan karena nilai parameter yang tidak
memenuhi baku mutu tidak terlalu tinggi dari nilai baku mutu yang
dipersyaratkan.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Nilai swapantau harian suhu pada Triwulan I Tahun 2023 didapatkan
rata-rata sebesar 26,67oC, yang artinya memenuhi baku mutu yang
dipersyaratkan oleh Peraturan Pemerintah No 22 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
2. Nilai swapantau harian pH pada Triwulan I Tahun 2023 didapatkan rata-
rata sebesar 8,2, yang artinya memenuhi baku mutu yang
dipersyaratkan oleh Peraturan Pemerintah No 22 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
3. Nilai swapantau harian debit pada Triwulan I Tahun 2023 didapatkan
rata-rata sebesar 8,23 m3/s, yang artinya memenuhi baku mutu yang
dipersyaratkan oleh Peraturan Pemerintah No 22 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
4. Hasil pengujian kualitas air limbah pada Triwulan I Tahun 2023 masih
belum memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan oleh Peraturan
Pemerintah No 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
5. Tidak ditemukan kerusakan pada alat- alat IPAL pada Triwulan I
Tahun 2023.
6. Pemantauan ikan pada bak lagoon pada Triwulan I Tahun 2023 tidak
ditemukan ikan yang mati.

14
LAMPIRAN

16
DOKUMENTASI PENGELOLAAN LIMBAH CAIR
TRIWULAN I TAHUN 2023

Pengambilan sampling air limbah bulan Januari 2023 pada outlet IPAL
oleh petugas LPKL Kota Bandung

17
Pemeriksaan lapangan hasil pengambilan sampling air limbah bulan Februari
2023 pada outlet IPAL oleh petugas LPKL Kota Bandung

Pemeriksaan lapangan hasil pengambilan sampling air limbah bulan Maret


2023 pada outlet IPAL oleh petugas LPKL Kota Bandung

18
ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii


DAFTAR ISI ................................................................................................. iii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... iv
DAFTAR GRAFIK ........................................................................................ v
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Nama Kegiatan .................................................................................... 2
C. Tujuan .................................................................................................. 2
D. Waktu Pelaksanaan ............................................................................. 2
E. Ruang lingkup ...................................................................................... 2
F. Informasi Limbah ................................................................................. 3
BAB II HASIL KEGIATAN............................................................................. 5
A. Hasil Swapantau Harian Air Limbah ..................................................... 5
B. Hasil Pengujian Kualitas Air Limbah..................................................... 7
C. Hasil Monitoring Peralatan IPAL ........................................................ 12
D. Hasil Pemantauan Kondisi Ikan di Bak Lagoon .................................. 12
BAB III PENUTUP ....................................................................................... 14
A. Kesimpulan ......................................................................................... 14
B. Tindak Lanjut ...................................................................................... 15
LAMPIRAN

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Rata-Rata Hasil Swapantau Harian Triwulan II Tahun 2023 ........ 5


Tabel 2. Data Pengujian Kualitas Air Limbah Triwulan II Tahun 2023...... 7
Tabel 3. Data Monitoring Peralatan IPAL Triwulan II Tahun 2023 .......... 12
Tabel 4. Data Pemantauan Ikan Pada Bak Lagoon .................................. 13

iv
DAFTAR GRAFIK

Grafik 1. Rata-rata Hasil Swapantau Suhu Triwulan II Tahun 2023 .......... 5


Grafik 2. Rata-Rata Hasil Swapantau pH Triwulan II Tahun 2023 ............. 6
Grafik 3. Rata-Rata Hasil Swapantau Debit Triwulan II Tahun 2023 ......... 6

v
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Hasil Swapantau suhu, PH dan Debit Triwulan II


Lampiran 2. Hasil Pengujian Kualitas Air Limbah Triwulan II

vi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rumah sakit merupakan salah satu fasilitas sosial yang
keberadaannya sangat diperlukan oleh masyarakat agar kesehatan
masyarakat dapat tetap terjaga. Oleh karena itu rumah sakit mempunyai
kaitan erat dengan kumpulan manusia baik itu orang sakit (pasien), tenaga
kesehatan, karyawan maupun pengunjung.
UPTD RSUD Asih Husada Langensari Kota Banjar merupakan rumah
sakit umum daerah yang diresmikan pada tanggal 23 Mei 2021.
Beralamatkan di Kelurahan Muktisari Kecamatan Langensari Kota
Banjar. Beberapa fasilitas ataupun sarana dan prasarana yang telah ada
meliputi ruang rawat inap pasien, ruang jenazah, ruang IGD, ruang
radiologi, instalasi gizi serta sejumlah fasilitas dan alat kesehatan lainnya.
Untuk saat ini pasien yang berkunjung masih pasien umum dari wilayah
sekitar rumah sakit dan pasien Covid-19 dari rujukan Puskesman di Kota
Banjar.
Jenis limbah yang timbul oleh kegiatan Rumah Sakit dapat berupa
limbah cair, padat maupun gas yang dapat membahayakan bagi
kesehatan dan lingkungan. Sesuai dengan kegiatannya, air limbah dari
seluruh kegiatan rumah sakit mengandung bahan-bahan organic, bahan-
bahan anorganik/bahan kimia beracun, mikroorganisme pathogen, dan
sebagainya yang dapat mencemari lingkungan. Oleh sebab itu,
pengelolaan terhadap air limbah sangat penting untuk dilakukan agar
lingkungan sebagai penerima limbah cair yang dihasilkan dari kegiatan
pelayanan kesehatan tidak mengakibatkan penurunan kualitas lingkungan,
serta tidak mengakibatkan dampak penyakit kepada masyarat sekitarnya.
Pengelolaan air limbah melalui Instalasi Pengolahan Air Limbah
(IPAL) merupakan cara/ upaya untuk meminimalkan kadar pencemar yang
terkandung dalam limbah cair tersebut sehingga dapat memenuhi baku
mutu dan layak untuk dibuang kelingkungan maupun dimanfaatkan
kembali. Oleh karena itu pengelolaan air limbah rumah sakit harus
memenuhi standar kualitas yang baik serta memenuhi hasil uji
laboratorium terlebih dahulu sebelum ke badan air.
Derajat kesehatan masyarakat tergantung pada kondisi lingkungan.
Oleh sebab itu, apabila ada perubahan-perubahan terjadi pada lingkungan
disekitar manusia, akan terjadi pula perubahan-perubahan pada kondisi
kesehatan masyarakat dalam lingkungan masyarakat tersebut. Sumber

1
limbah rumah sakit antara lain berasal dari pelayanan medis (Rawat Inap,
Rawat Jalan/Poliklinik, ICU, IGD, OK, Hemodialisa dan Kamar Jenazah),
penunjang medis dan dari perkantoran serta fasilitas social dan lain-lain.
Mengenai seberapa pentingnya IPAL bagi rumah sakit dapat dilihat
dari regulasi atau peraturan yang ada, yaitu Peraturan Menteri Kesehatan
No 7 tahun 2019 tentang Kesehatan Lingkungan, Peraturan Pemerintah
No 21 tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup. Maka sebab itu disusunlah laporan
kegiatan “Pengelolaan Limbah Cair UPTD RSUD Asih Husada Langensari
Kota Banjar dilaporkan setiap 3 bulan sekali”.

B. Nama Kegiatan
Laporan pengelolaan limbah cair Triwulan II UPTD RSUD Asih Husada
Langensari Kota Banjar.

C. Tujuan
1. Terwujudnya pengelolaan limbah cair di UPTD RSUD Asih Husada
Langensari Kota Banjar.
2. Memonitoring pH, suhu dan debit harian IPAL agar sesuai dengan
baku mutu lingkungan dan perijinan.
3. Monitoring kualitas air limbah RS yang dibuang ke badan air
lingkungan.
4. Memelihara dan melakukan perawatan terhadap mesin IPAL dan
lingkungan sekitar IPAL.
5. Memonitoring kondisi ikan di bak indikator IPAL.

D. Waktu Pelaksanaan
1. Pengecekan suhu, pH dan debit IPAL yang keluar setiap hari.
2. Pemeliharaan, perawatan mesin IPAL, pemantauan ikan dan
lingkungan sekitar IPAL setiap hari.
3. Pengecekan kualitas air limbah oleh petugas Laboratorium
Pengendalian Kualitas Lingkungan Perumda Tirtawening Kota
Bandung setiap 1 bulan sekali.

E. Ruang lingkup
Unit Kesehatan Lingkungan UPTD RSUD Asih Husada Langensari Kota
Banjar.

2
F. Informasi Limbah
1. Proses Produksi Air Limbah Cair
Limbah cair RSUD Asih Husada Langensari yang akan diolah, berasal
dari kegiatan :

Proses Utama :
1. Rawat Inap
Air Sumur 2. Rawat Jalan
87,66 m3/hari 3. IGD
4. Ponek IPAL
104,3 m3/hari Kolam resapan
5. IPJ
PDAM 6. Pelayanan Penunjang
16,64 m3/hari Proses Penunjang :
1. Aktivitas karyawan
2. Pencucian alat
kebersihan
3. Pencucian kendaraan

3
LAYOUT INSTALANSI PENGELOLAAN LIMBAH (IPAL)
RSUD ASIH HUSADA LANGENSARI
2. Layout Pengelolaan Air Limbah Cair

Septictank 1 Septictank 2Chart Title Septictank 3


Limbah dari Limbah
Kloset Lt 1,2,3
Limbah dari 6
Laundry dari Gizi

4
Septictank 5 Septictank 4
wastafel/ KM Lt

3
Limbah dari

1,2,3

Grase Grase
2 trap trap

0
Laboratorium

Heavy Metal
Limbah dari

Category 1 Category
Bak 2 Category 3 Bak Category 4
Precipitator Bak Kontrol
Kontrol Kontrol
Series 1 Series 2 Series 3

Bak Klorinasi

Bar Screen
1
Kolam
Indikator 1 Bar Screen
2

Mesin
Bak ekualisasi
Bio
reaktor

Kolam Resapan

4
BAB II
HASIL KEGIATAN

A. Hasil Swapantau Harian Air Limbah


Swapantau harian dilakukan setiap pagi oleh petugas Sanitarian
dengan mengukur suhu, pH dan debit pada (outlet) IPAL RSUD Asih
Husada Langensari. Berikut merupakan rata- rata hasil swapantau harian
yang telah dilakukan :
Tabel 1. Rata-Rata Hasil Swapantau Harian Triwulan II Tahun 2023
Suhu Debit
No Bulan pH Keterangan
(oC) (m2/hari)

1. April 28,0 8,4 8 Memenuhi Baku Mutu

2. Mei 28,4 8,7 7,8 Memenuhi Baku Mutu

3. Juni 27,5 8,8 8,5 Memenuhi Baku Mutu


Total 83,9 25,9 24,3
Rata-rata 27,96 8,63 8,1

Grafik 1. Rata-rata Hasil Swapantau Suhu pada Triwulan II Tahun 2023

28,6

28,4 Mei; 28,4

28,2

28 April; 28
0C

27,8

27,6
Juni; 27,5
27,4

27,2

27
April Mei Juni

Berdasarkan hasil swapantau harian di atas, bahwa rata-rata suhu


pada periode bulan April sebesar 28oC, bulan Mei naik menjadi 28,4oC,
dan bulan Juni menurun menjadi 27,5 oC. Sehingga didapatkan suhu rata-
rata sebesar 27,96 oC, artinya rata-rata suhu pada Triwulan II Tahun
2023 masih memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan oleh Peraturan

5
Pemerintah No 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Grafik 2. Rata-Rata Hasil Swapantau pH pada Triwulan II Tahun 2023

Grafik rata-rata hasil swapantau pH Triwulan II Tahun


2023
8,9

8,8 Juni; 8,8

8,7 Mei; 8,7

8,6
pH

8,5 pH

8,4 April; 8,4

8,3

8,2
April Mei Juni

Berdasarkan hasil swapantau pH pada Triwulan II Tahun 2023


menunjukan bahwa nilai pH pada bulan April sebesar 8,4 , bulan Mei
sebesar 8,7 dan bulan Juni naik menjadi 8,8. Sehingga didapatkan rata-
rata pH pada Triwulan II Tahun 2023 sebesar 8,63 yang artinya masih
memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan Peraturan Pemerintah No
22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Grafik 3. Rata-Rata Hasil Swapantau Debit pada Triwulan II Tahun 2023

Grafik rata-rata hasil swapantau debit Triwulan III Tahun


2023
8,6
Juni; 8,5
8,4

8,2
pH

8 April; 8
Debit

7,8 Mei; 7,8

7,6

7,4
April Mei Juni

6
Berdasarkan hasil swapantau debit pada Triwulan II Tahun 2023
menunjukan bahwa debit pada bulan April sebesar 8 m3/s , bulan Mei
sebesar 7,8 m3/s dan bulan Juni sebesar 8,5 m3/s. Sehingga debit rata-
rata pada Triwulan II Tahun 2023 adalah 8,1 m3/s yang artinya masih
memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan Peraturan Pemerintah No
22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup.

B. Hasil Pengujian Kualitas Air Limbah


Pengujian atau pengecekan kualitas air limbah dilakukan setiap 1
bulan sekali oleh petugas Laboratorium Pengendalian Kualitas Lingkungan
Perumda Tirtawening Kota Bandung. Pengujian dilakukan pada titik inlet
dan outlet untuk mengetahui nilai penurunannya. Namun titik penaatannya
di lihat pada titik oultet IPAL. Berikut merupakan hasil pengujian kualitas
air limbah pada Triwulan II Tahun 2023, yaitu :
Tabel 2. Data Hasil Pengujian Kualitas Air Limbah Triwulan II Tahun 2023
Hasil Uji Laboratorium
Baku
No Parameter April Mei Juni
Mutu **)
Inlet Outlet Inlet Outlet Inlet Outlet
A. Fisika
28,9 29,1 27,75 27,56
1 Suhu ⁰C 29,6 27,8
Padatan Terlarut Total 1000 1.172 350,00 1378,00 984,00
2 996 502
(TDS) mg/L
Padatan Tersuspensi 40,00 14,00 370,00 15,00
3 100 mg/L 105 9
Total (TSS)
70 60 60 60
4 Warna 100 PtCo 40 30

B. Kimia
7,88 7,62 7,63 7,51 7,29 7,41
1 pH 6.0-9.0
34,35 9,16 44,71 15,57 42,21 15,99
2 BOD₅ 6 mg/L
98,15 30,91 182,68 31,95 131,92 38,14
3 COD 40 mg/L
1,1 3,24 1,13 2,89 3,87 5,75
4 Oksigen Terlarut (DO) > 3 mg/L
16,85 13,44 41,28 33,82 32,84 27,61
5 Sulfat ( SO₄2⁻) 300 mg/L
238,26 247,89 479,43 126,63 583,65 211,68
6 Klorida (Cl⁻) 300 mg/L
7,56 2,85 16,85 7,54 185 6,87
7 Nitrat (NO₃-N) 20 mg/L
0.06 0,46 0,76 0,05 0,02 3,29 0,07
8 Nitrit (NO₂-N)
mg/L
1,32 0,49 0,16 0,14 2,22 0,91
9 Amonia (NH₃-N) 0.5 mg/L
9,34 4,10 4,09 2,50 20,96 14,72
10 Total Nitrogen 25 mg/L

7
0,02 < < < 0,13 <
11 Total Fosfat Sebagai P 1.0 mg/L 0,00096 0.0096 0.0096 0.0096

0,79 < 0,13 0,27 0,54 1,05


12 Fluorida (F) 1.5 mg/L
0,0361
0.002 0,013 0,003 0,005 <0.0011 0,077 0,011
13 Belerang sebagai H₂S
mg/L
< < < < < <
0.02
14 Sianida (CN⁻) 0.0030 0.0030 0.0030 0.0030 0.0030 0.0030
mg/L
0.03 0,31 0,27 0,10 0,04 0,57 0,29
15 Klorin Bebas (Cl₂)
mg/L
1,521 0,523 0,321 0,214 2,591 0,232
16 Boron (B) 1.0 mg/L
< < < < < <
0.002
17 Air Raksa (Hg) 0.00089 0.00089 0.0015 0.0015 0.00089 0.00089
mg/L
0.05 0,009 0,005 0,009 0,003 0,008 0,006
18 Arsen (As)
mg/L
0.05 0,013 0,008 0,012 0,007 0,008 0,007
19 Selenium (Se)
mg/L
0.01 0,021 0,001 0,004 0,001 0,001 0,001
20 Kadmium (Cd)
mg/L
0,011 0,008 0,042 0,011 0,007 0,016
21 Kobal (Co) 0.2 mg/L
0.05 0,021 0,021 0,021 0,015 0,024 0,026
22 Nikel (Nl)
mg/L
0.05 0,137 0,037 0,051 0,013 0,068 0,086
23 Seng (Zn)
mg/L
0.02 0,013 0,010 0,017 0,009 0,009 0,009
24 Tembaga (Cu)
mg/L
0.03 0,008 0,003 0,004 0,004 0,001 0,002
25 Timbal (Pb)
mg/L
< < < < < <
Krom Heksavalen (Cr- 0.05
26 0.0083 0.0083 0.0083 0.0083 0.0083 0.0083
VI) mg/L
3,00 < 1.61 < 1.61 < 1.61 5,00 < 1.61
27 Minyak dan Lemak 1 mg/L

Detergen Total 0,95 0,45 0,46 0,12 < <


28 0.2 mg/L 0,0197 0,0197
(MBAS)
0.01 0,06 0,01 0,09 0,02 0,11 0,007
29 Fenol
mg/L
C. Mikrobiologi
2000 1600 350 240 210 4600 540
1 Fecal Coliform Jml/100
ml
10000 3300 1600 540 350 12.000 2600
2 Coliform Jml/100
ml
Keterangan : Parameter tidak memenuhi baku mutu, di cetak huruf warna
merah.
Pengambilan sampling pada bulan April dilakukan pada 10 April 2023
oleh pihak Laboratorium Pengendalian Kualitas Lingkungan (LPKL)
Perumda Tirtawening Kota Bandung, yang mana diketahui terdapat 7
parameter yang tidak memenuhi baku mutu, yaitu :

8
a. BOD₅
Hasil BOD₅ memiliki nilai 9,16 mg/L dengan baku mutu 6 mg/L. Hal ini
menunjukan bahwa kandungan BOD₅ masih tinggi yang mana kadar
oksigen dalam air limbah sedikit, sehingga mahluk air yang bertahan
hidup tidak dapat bertahan hidup dengan baik dan tidak dapat
menguraikan zat-zat organik yang lebih banyak. Tindak lanjut yang di
dengan memaksimalkan kinerja blower.
b. Nitrit (NO₂-N),
Hasil Pengujian didapatkan nitrti 0,76 mg/L dengan baku mutu 0,06
mg/L. Hal ini menunjukan bahwa konsentrasi nitrit dalam air limbah
tinggi, sehingga air mengalami kekurangan oksigen terlarut. Tindak
lanjut juga sama dengan memaksimalkan kinerja blower.
c. Belerang sebagai H₂S
Hasil pengujian pada inlet 0,013 mg/L, sedangkan outlet 0,003 mg/L
sehingga mengalami penurunan. Namun nilai tersebut masih tidak
memenuhi nilai baku mutu yaitu 0,002.
d. Amonia (NH₃-N)
Hasil pengujian mendapatkan bahwa nilai Amonia (NH₃-N) 0,51 mg/L
dengan baku mutu yang disyaratkan 0,50 mg/L. Hal tersebut
menunjukan bahwa nilai Amonia (NH₃-N) melebihi baku mutu walapun
hanya selisih 0,1 mg/L saja. Tindak lanjut yang di lakukan dengan
membuat gelembung udara dalam air (aerasi).
e. Klorin Bebas (Cl₂)
Nilai Klorin Bebas (Cl₂) pada hasil pengujian yaitu 0,07 mg/L, yang
artinya bahwa kadar Klorin Bebas (Cl₂) melebihi nilai baku mutu
lingkungan yang dipersyaratkan yaitu 0,03 mg/L. Tindak lanjut yang
perlu dilakukan adalah menekan penggunaan klorin dengan baik.
Klorin bebas memang dapat membunuh bakteri, namun jika semakin
tinggi kadar Klorin Bebas (Cl₂) dalam air dapat menimbulkan gangguan
kesehatan seperti iritasi mata.
f. Minyak dan Lemak
Hasil pengujian minyak dan lemak didapatkan hasil 2 mg/L, artinya
melebihi baku mutu lingkungan yang dipersyaratkan yaitu 1 mg/L.
Upaya tindak lanjut dengan dilakukan pembersihan rutin pada grase
trap dapur dan dilakukan aerasi yang mana gelembung udara dapat
mengikat partikel minyak dan lemak tersebut.

9
g. Detergen Total (MBAS)
Didapatkan hasil pengujian detergen total (MBAS) yaitu 0,86 mg/L,
artinya melebihi baku mutu lingkungan yang dipersyaratkan yaitu 0,2
mg/L. Tingginya nilai detegen total (MBAS) dipengaruhi oleh limbah
laundry, tindak lanjut yang akan dilakukan dengan melakukan
pembersihan secara rutin pada bak filter laundry.
h. Fenol
Hasil pengujian Fenol mendapatkan hasil 0,05 mg/L dengan baku
mutu yang dipersyaratkan yaitu 0.01 mg/L. Fenol ini dapat
menimbulkan rasa dan bau tidak sedap pada air limbah. Upaya yang
perlu dilakukan dengan menggunakan sistem aerobik, yaitu dengan
menambahkan bakteri pada bak sirkulasi IPAL.

Bulan Mei dilakukan pengambilan sampling pada 15 Mei 2023 oleh


pihak Laboratorium Pengendalian Kualitas Lingkungan (LPKL) Perumda
Tirtawening Kota Bandung, yang mana masih terdapat 3 parameter yang
tidak memenuhi baku mutu yaitu :
a. BOD₅
Hasil BOD₅ memiliki nilai 15,57 mg/L dengan baku mutu 6 mg/L. Hal ini
menunjukan bahwa kandungan BOD₅ masih tinggi yang mana kadar
oksigen dalam air limbah sedikit, sehingga mahluk air yang bertahan
hidup tidak dapat bertahan hidup dengan baik dan tidak dapat
menguraikan zat-zat organik yang lebih banyak. Tindak lanjut yang di
dengan memaksimalkan kinerja blower.
b. Oksigen Terlarut (DO),
Hasil pengujian Oksigen Terlarut (DO) mendapatakan hasil 2,89 mg/L,
dengan baku mutu yang di persyaratkan yaitu > 3 mg/L. Artinya bahwa
nilai DO masih belum memenuhi persyaratan. Semakin banyak jumlah
DO (Dissolved oxygen) maka kualitas air semakin baik. Jika kadar
oksigen terlarut yang terlalu rendah akan menimbulkan bau yang tidak
sedap akibat degradasi anaerobik yang mungkin saja terjadi. Tindak
lanjut yang dilakukan dengan menambah lagi gelembung udara
(aerasi) atau dengan memaksimalkan kinerja blower.
c. Klorin Bebas (Cl₂)
Hasil pengujian didaptakan hasil 0,04 mg/L dengan baku mutu yang di
persyaratkan 0,03 mg/L. Tindak lanjut yang perlu dilakukan adalah
menekan penggunaan klorin dengan baik.

10
d. Fenol
Hasil pengujian Fenol mendapatkan hasil 0,02 mg/L dengan baku mutu
yang dipersyaratkan yaitu 0.01 mg/L. Fenol ini dapat menimbulkan rasa
dan bau tidak sedap pada air limbah. Upaya yang perlu dilakukan
dengan menggunakan sistem aerobik, yaitu dengan menambahkan
bakteri pada bak sirkulasi IPAL.

Pengambilan sampling dilakukan pada 22 Juni 2023 oleh pihak


Laboratorium Pengendalian Kualitas Lingkungan (LPKL) Perumda
Tirtawening Kota Bandung, terdapat 6 parameter yang tidak memenuhi
baku mutu, yaitu :
a. BOD₅
Hasil BOD₅ memiliki nilai 15,99 mg/L dengan baku mutu 6 mg/L. Hal
ini menunjukan bahwa kandungan BOD₅ masih tinggi. Nilai BOD tinggi
menandakan rendahnya kandungan oksigen terlarut dalam air limbah.
Tindak lanjut yang dilakukan dengan memperbanyak jumlah oksigen
dengan sistem aerasi mesin pada blower.
b. Nitrit (NO2-N)
Hasil Pengujian didapatkan nitrit 0,07 mg/L dengan baku mutu 0,06
mg/L. Hal ini menunjukan bahwa konsentrasi nitrit dalam air limbah
tinggi, sehingga air mengalami kekurangan oksigen terlarut. Tindak
lanjut juga sama dengan memaksimalkan kinerja blower.
c. Amonia (NH3-N)
Hasil pengujian mendapatkan bahwa nilai Amonia (NH₃-N) 0,91 mg/L
dengan baku mutu yang disyaratkan 0,50 mg/L. Tindak lanjut yang di
lakukan dengan membuat gelembung udara dalam air (aerasi).
d. Belerang sebagai H2S
Hasil pengujian pada inlet 0,011 mg/L, sedangkan outlet 0,002 mg/L
sehingga mengalami penurunan. Tindak lanjut dengan
memaksimalkan kerja blower, agar tidak menimbulkan bau yang tidak
sedap.
e. Klorin Bebas (Cl₂)
Nilai Klorin Bebas (Cl₂) pada hasil pengujian yaitu 0,29 mg/L, yang
artinya bahwa kadar Klorin Bebas (Cl₂) melebihi nilai baku mutu
lingkungan yang dipersyaratkan yaitu 0,03 mg/L. Tindak lanjut yang
perlu dilakukan adalah menekan penggunaan klorin dengan baik.
Klorin bebas memang dapat membunuh bakteri, namun jika semakin
tinggi kadar Klorin Bebas (Cl₂) dalam air limbah dapat menimbulkan
gangguan kesehatan seperti iritasi mata.

11
f. Zeng (Zn)
Nilai Zeng (Zn) pada hasil pengujian yaitu 0,068 mg/L, artinya nilai
Zeng (Zn) melebihi nilai baku mutu yang dipersyaratkan yaitu 0,05
mg/L.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka data pengujian kualitas


lingkungan yang dikeluarkan oleh Laboratorium Pengendalian Kualitas
Lingkungan Perumda Tirtawening Kota Bandung di bulan April terdapat 8
parameter yang tidak memenuhi persyaratan, Mei terdapat 4
parameter, sedangkan di Bulan Juni terdapat 6 parameter. Adapun baku
mutu yang menjadi dasar yaitu Peraturan Pemerintah No 22 Tahun 2021
tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup.

C. Hasil Monitoring Peralatan IPAL


Pemantauan peralatan IPAL dilakukan setiap hari oleh teknisi ipal dan
petugas sanitarian. Hal tersebut dilakukan agar pengelolaan air limbah
dapat berjalan dengan baik dan lancar. Berikut merupakan monitoring yang
telah dilakukan :
Tabel 3. Data Monitoring Peralatan IPAL Triwulan II Tahun 2023

No Bulan Permasalahan Tindak Lanjut

1 April 2023 NIHIL NIHIL

2 Mei 2023 NIHIL NIHIL

3 Juni 2023 NIHIL NIHIL

Pada triwulan 2 tidak ditemukannya kerusakan pada alat-alat IPAL,


sehingga IPAL dalam kondisi yang baik.

D. Hasil Pemantauan Kondisi Ikan di Bak Lagoon


Pemantauan ikan di bak uji IPAL dilakukan setiap hari oleh petugas
Sanitarian. Pemantauan ikan berfungsi sebagai bak indikator mutu
pengolahan air limbah, apabila ikan dalam bak lagoon mati kemungkinan
pengolahannya kurang sempurna. Berikut merupakan data pemantauan
ikan pada bak lagoon, yaitu :

12
Tabel 4. Data Pemantauan Ikan Pada Bak Lagoon
Jumlah
No Bulan Total Ikan Keterangan
Ikan Mati
1 April 2023 ± 20 0 -

2 Mei 2023 ± 20 0 -

3 Juni 2023 ± 20 0 -

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa pada Triwulan II Tahun


2023 tidak ada ikan yang mati, walapun setiap bulan ada beberapa
parameter yang tidak memenuhi baku mutu. Namun hal tersebut tidak
mempengaruhi kematian ikan di bak lagoon UPTD RSUD Asih Husada
Langensari, dapat disebabkan karena nilai parameter yang tidak
memenuhi baku mutu tidak terlalu tinggi dari nilai baku mutu yang
dipersyaratkan.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Nilai swapantau harian suhu pada Triwulan II Tahun 2023 didapatkan
rata-rata sebesar 27,96oC, yang artinya memenuhi baku mutu yang
dipersyaratkan oleh Peraturan Pemerintah No 22 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
2. Nilai swapantau harian pH pada Triwulan II Tahun 2023 didapatkan
rata-rata sebesar 8,63, yang artinya memenuhi baku mutu yang
dipersyaratkan oleh Peraturan Pemerintah No 22 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
3. Nilai swapantau harian debit pada Triwulan II Tahun 2023 didapatkan
rata-rata sebesar 8,1 m3/s, yang artinya memenuhi baku mutu yang
dipersyaratkan oleh Peraturan Pemerintah No 22 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
4. Hasil pengujian kualitas air limbah pada Triwulan II Tahun 2023 masih
belum memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan oleh Peraturan
Pemerintah No 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
5. Tidak ditemukan kerusakan pada alat- alat IPAL pada Triwulan II
Tahun 2023.
6. Pemantauan ikan pada bak lagoon pada Triwulan II Tahun 2023 tidak
ditemukan ikan yang mati.

14
LAMPIRAN

16
DOKUMENTASI PENGELOLAAN LIMBAH CAIR
TRIWULAN II TAHUN 2023

Pengambilan sampling air limbah bulan April 2023 pada outlet IPAL
oleh petugas LPKL Kota Bandung

17
Pemeriksaan lapangan hasil pengambilan sampling air limbah bulan Mei
2023 pada outlet IPAL oleh petugas LPKL Kota Bandung

Pemeriksaan lapangan hasil pengambilan sampling air limbah bulan Juni


2023 pada outlet IPAL oleh petugas LPKL Kota Bandung

18
ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas
tersusunnya Laporan Pengelolaan Limbah Cair Triwulan III Tahun 2023 UPTD
RSUD Asih Husada Langensari.

Laporan Kegiatan Pengelolaan Limbah Cair Triwulan III Tahun 2023


merupakan salah satu evaluasi kegiatan kesehatan lingkungan yang
digunakan sebagai dasar dalam memperbaiki pengelolaan limbah cair di bulan
selanjutnya dan program kerja kesehatan lingkungan UPTD RSUD Asih
Husada Langensari.
Pada kesempatan ini, tidak lupa kami menyampaikan ucapan terima
kasih kepada seluruh pihak yang telah banyak membantu dalam menyusun
Laporan Kegiatan Pengelolaan Limbah Cair Triwulan III Tahun 2023, sehingga
dapat tersusun dengan baik.
Demikian laporan ini kami sampaikan dengan harapan dapat bermanfaat
bagi semua pihak.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii


DAFTAR ISI ................................................................................................. iii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... iv
DAFTAR GRAFIK ........................................................................................ v
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Nama Kegiatan .................................................................................... 2
C. Tujuan .................................................................................................. 2
D. Waktu Pelaksanaan ............................................................................. 2
E. Ruang lingkup ...................................................................................... 2
F. Informasi Limbah ................................................................................. 3
BAB II HASIL KEGIATAN............................................................................. 5
A. Hasil Swapantau Harian Air Limbah ..................................................... 5
B. Hasil Pengujian Kualitas Air Limbah..................................................... 7
C. Hasil Monitoring Peralatan IPAL .......................................................... 8
D. Hasil Pemantauan Kondisi Ikan di Bak Lagoon .................................... 9
BAB III PENUTUP ....................................................................................... 10
A. Kesimpulan ......................................................................................... 10
B. Tindak Lanjut ...................................................................................... 11
LAMPIRAN

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Rata-Rata Hasil Swapantau Harian Triwulan III Tahun 2023 ....... 5
Tabel 2. Data Pengujian Kualitas Air Limbah Triwulan III Tahun 2023..... 7
Tabel 3. Data Monitoring Peralatan IPAL Triwulan III Tahun 2023 ........... 8
Tabel 4. Data Pemantauan Ikan Pada Bak Lagoon .................................... 9

iv
DAFTAR GRAFIK

Grafik 1. Rata-rata Hasil Swapantau Suhu Triwulan III Tahun 2023 ......... 5
Grafik 2. Rata-Rata Hasil Swapantau pH Triwulan III Tahun 2023 ............ 6
Grafik 3. Rata-Rata Hasil Swapantau Debit Triwulan III Tahun 2023 ........ 6

v
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Hasil Swapantau suhu, PH dan Debit Triwulan III


Lampiran 2. Hasil Pengujian Kualitas Air Limbah Triwulan III

vi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rumah sakit merupakan salah satu fasilitas sosial yang
keberadaannya sangat diperlukan oleh masyarakat agar kesehatan
masyarakat dapat tetap terjaga. Oleh karena itu rumah sakit mempunyai
kaitan erat dengan kumpulan manusia baik itu orang sakit (pasien), tenaga
kesehatan, karyawan maupun pengunjung.
UPTD RSUD Asih Husada Langensari Kota Banjar merupakan rumah
sakit umum daerah yang diresmikan pada tanggal 23 Agustus 2021.
Beralamatkan di Kelurahan Muktisari Kecamatan Langensari Kota
Banjar. Beberapa fasilitas ataupun sarana dan prasarana yang telah ada
meliputi ruang rawat inap pasien, ruang jenazah, ruang IGD, ruang
radiologi, instalasi gizi serta sejumlah fasilitas dan alat kesehatan lainnya.
Untuk saat ini pasien yang berkunjung masih pasien umum dari wilayah
sekitar rumah sakit dan pasien Covid-19 dari rujukan Puskesman di Kota
Banjar.
Jenis limbah yang timbul oleh kegiatan Rumah Sakit dapat berupa
limbah cair, padat maupun gas yang dapat membahayakan bagi
kesehatan dan lingkungan. Sesuai dengan kegiatannya, air limbah dari
seluruh kegiatan rumah sakit mengandung bahan-bahan organic, bahan-
bahan anorganik/bahan kimia beracun, mikroorganisme pathogen, dan
sebagainya yang dapat mencemari lingkungan. Oleh sebab itu,
pengelolaan terhadap air limbah sangat penting untuk dilakukan agar
lingkungan sebagai penerima limbah cair yang dihasilkan dari kegiatan
pelayanan kesehatan tidak mengakibatkan penurunan kualitas lingkungan,
serta tidak mengakibatkan dampak penyakit kepada masyarat sekitarnya.
Pengelolaan air limbah melalui Instalasi Pengolahan Air Limbah
(IPAL) merupakan cara/ upaya untuk meminimalkan kadar pencemar yang
terkandung dalam limbah cair tersebut sehingga dapat memenuhi baku
mutu dan layak untuk dibuang kelingkungan maupun dimanfaatkan
kembali. Oleh karena itu pengelolaan air limbah rumah sakit harus
memenuhi standar kualitas yang baik serta memenuhi hasil uji
laboratorium terlebih dahulu sebelum ke badan air.
Derajat kesehatan masyarakat tergantung pada kondisi lingkungan.
Oleh sebab itu, apabila ada perubahan-perubahan terjadi pada lingkungan
disekitar manusia, akan terjadi pula perubahan-perubahan pada kondisi
kesehatan masyarakat dalam lingkungan masyarakat tersebut. Sumber

1
limbah rumah sakit antara lain berasal dari pelayanan medis (Rawat Inap,
Rawat Jalan/Poliklinik, ICU, IGD, OK, Hemodialisa dan Kamar Jenazah),
penunjang medis dan dari perkantoran serta fasilitas social dan lain-lain.
Mengenai seberapa pentingnya IPAL bagi rumah sakit dapat dilihat
dari regulasi atau peraturan yang ada, yaitu Peraturan Menteri Kesehatan
No 7 tahun 2019 tentang Kesehatan Lingkungan, Peraturan Pemerintah
No 21 tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup. Maka sebab itu disusunlah laporan
kegiatan “Pengelolaan Limbah Cair UPTD RSUD Asih Husada Langensari
Kota Banjar dilaporkan setiap 3 bulan sekali”.

B. Nama Kegiatan
Laporan pengelolaan limbah cair Triwulan III UPTD RSUD Asih Husada
Langensari Kota Banjar.

C. Tujuan
1. Terwujudnya pengelolaan limbah cair di UPTD RSUD Asih Husada
Langensari Kota Banjar.
2. Memonitoring pH, suhu dan debit harian IPAL agar sesuai dengan
baku mutu lingkungan dan perijinan.
3. Monitoring kualitas air limbah RS yang dibuang ke badan air
lingkungan.
4. Memelihara dan melakukan perawatan terhadap mesin IPAL dan
lingkungan sekitar IPAL.
5. Memonitoring kondisi ikan di bak indikator IPAL.

D. Waktu Pelaksanaan
1. Pengecekan suhu, pH dan debit IPAL yang keluar setiap hari.
2. Pemeliharaan, perawatan mesin IPAL, pemantauan ikan dan
lingkungan sekitar IPAL setiap hari.
3. Pengecekan kualitas air limbah oleh petugas Laboratorium
Pengendalian Kualitas Lingkungan Perumda Tirtawening Kota
Bandung setiap 1 bulan sekali.

E. Ruang lingkup
Unit Kesehatan Lingkungan UPTD RSUD Asih Husada Langensari Kota
Banjar.

2
F. Informasi Limbah
1. Proses Produksi Air Limbah Cair
Limbah cair RSUD Asih Husada Langensari yang akan diolah, berasal
dari kegiatan :

Proses Utama :
1. Rawat Inap
Air Sumur 2. Rawat Jalan
87,66 m3/hari 3. IGD
4. Ponek IPAL
104,3 m3/hari Kolam resapan
5. IPJ
PDAM 6. Pelayanan Penunjang
16,64 m3/hari Proses Penunjang :
1. Aktivitas karyawan
2. Pencucian alat
kebersihan
3. Pencucian kendaraan

3
LAYOUT INSTALANSI PENGELOLAAN LIMBAH (IPAL)
RSUD ASIH HUSADA LANGENSARI
2. Layout Pengelolaan Air Limbah Cair

Septictank 1 Septictank 2Chart Title Septictank 3


Limbah dari Limbah
Kloset Lt 1,2,3
Limbah dari 6
Laundry dari Gizi

4
Septictank 5 Septictank 4
wastafel/ KM Lt

3
Limbah dari

1,2,3

Grase Grase
2 trap trap

0
Laboratorium

Heavy Metal
Limbah dari

Category 1 Category
Bak 2 Category 3 Bak Category 4
Precipitator Bak Kontrol
Kontrol Kontrol
Series 1 Series 2 Series 3

Bak Klorinasi

Bar Screen
1
Kolam
Indikator 1 Bar Screen
2

Mesin
Bak ekualisasi
Bio
reaktor

Kolam Resapan

4
BAB II
HASIL KEGIATAN

A. Hasil Swapantau Harian Air Limbah


Swapantau harian dilakukan setiap pagi oleh petugas Sanitarian
dengan mengukur suhu, pH dan debit pada (outlet) IPAL RSUD Asih
Husada Langensari. Berikut merupakan rata- rata hasil swapantau harian
yang telah dilakukan :
Tabel 1. Rata-Rata Hasil Swapantau Harian Triwulan III Tahun 2023
Suhu Debit
No Bulan pH Keterangan
(oC) (m2/hari)

1. Juli 27 8,4 7,9 Memenuhi Baku Mutu

2. Agustus 26,31 8,57 8,13 Memenuhi Baku Mutu

3. September 26,44 8,52 7,97 Memenuhi Baku Mutu


Total 79,75 25,49 24
Rata-rata 26,58 8,49 8

Grafik 1. Rata-rata Hasil Swapantau Suhu pada Triwulan III Tahun 2023

27,2

27 Juli; 27

26,8

26,6
0C

September;
26,4 26,44
Agustus;
26,31
26,2

26

25,8
Juli Agustus September

Berdasarkan hasil swapantau harian di atas, bahwa rata-rata suhu


pada periode bulan Juli sebesar 27oC, bulan Agustus naik menjadi
26,31oC, dan bulan September menurun menjadi 26,44 oC. Sehingga
didapatkan suhu rata-rata sebesar 26,58 oC, artinya rata-rata suhu pada
Triwulan III Tahun 2023 masih memenuhi baku mutu yang

5
dipersyaratkan oleh Peraturan Pemerintah No 22 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Grafik 2. Rata-Rata Hasil Swapantau pH pada Triwulan III Tahun 2023

Grafik rata-rata hasil swapantau pH Triwulan III Tahun


2023
8,6
Agustus; 8,57
8,55
September;
8,5 8,52
pH

8,45
pH

8,4 Juli; 8,4

8,35

8,3
Juli Agustus September

Berdasarkan hasil swapantau pH pada Triwulan III Tahun 2023


menunjukan bahwa nilai pH pada bulan Juli sebesar 8,4 , bulan Agustus
sebesar 8,57 dan bulan September menjadi 8,52. Sehingga didapatkan
rata-rata pH pada Triwulan III Tahun 2023 sebesar 8,49 yang artinya
masih memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan Peraturan
Pemerintah No 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Grafik 3. Rata-Rata Hasil Swapantau Debit pada Triwulan III Tahun 2023

Grafik rata-rata hasil swapantau debit Triwulan IIII Tahun


2023
8,15
Agustus; 8,13
8,1
8,05
8
September;
pH

7,95 7,97
Debit
7,9 Juli; 7,9
7,85
7,8
7,75
Juli Agustus September

6
Berdasarkan hasil swapantau debit pada Triwulan III Tahun 2023
menunjukan bahwa debit pada bulan Juli sebesar 7,9 m3/s , bulan
Agustus sebesar 8,13 m3/s dan bulan September sebesar 7,97 m3/s.
Sehingga debit rata-rata pada Triwulan III Tahun 2023 adalah 8 m3/s
yang artinya masih memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan
Peraturan Pemerintah No 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

B. Hasil Pengujian Kualitas Air Limbah


Pengujian atau pengecekan kualitas air limbah dilakukan setiap 1
bulan sekali oleh petugas Laboratorium Pengendalian Kualitas Lingkungan
Perumda Tirtawening Kota Bandung. Pengujian dilakukan pada titik inlet
dan outlet untuk mengetahui nilai penurunannya. Namun titik penaatannya
di lihat pada titik oultet IPAL. Berikut merupakan hasil pengujian kualitas
air limbah pada Triwulan III Tahun 2023, yaitu :
Tabel 2. Data Hasil Pengujian Kualitas Air Limbah Triwulan III Tahun 2023
Hasil Uji
Laboratorium
No Parameter Baku Mutu **)
Juli
Inlet Outlet
1 Suhu ⁰C 28,2 29,3
2 Padatan Terlarut Total (TDS) 1000 mg/L 862 862
3 Padatan Tersuspensi Total (TSS) 100 mg/L 23 10
4 Warna 100 PtCo 40 30
1 pH 6.0-9.0 7,51 7,62
2 BOD₅ 6 mg/L 12,99 5,76
3 COD 40 mg/L 53,21 36,03
4 Oksigen Terlarut (DO) > 3 mg/L
5 Sulfat ( SO₄2⁻) 300 mg/L 25,52 20,16
6 Klorida (Cl⁻) 300 mg/L 337,27 212,67
7 Nitrat (NO₃-N) 20 mg/L 8,29 5,16
8 Nitrit (NO₂-N) 0.06 mg/L 0,06 0,02
9 Amonia (NH₃-N) 0.5 mg/L 1,22 0,13
10 Total Nitrogen 25 mg/L 9,57 5,30
11 Total Fosfat Sebagai P 1.0 mg/L < 0,0096 < 0,0096
12 Fluorida (F) 1.5 mg/L 0,87 0,16
13 Belerang sebagai H₂S 0.002 mg/L 0,005 < 0,0011
14 Sianida (CN⁻) 0.02 mg/L < 0.0030 < 0.0030
15 Klorin Bebas (Cl₂) 0.03 mg/L 0,49 0,10
16 Boron (B) 1.0 mg/L 0,264 0,201
17 Air Raksa (Hg) 0.002 mg/L < 0.00089 < 0.00089
18 Arsen (As) 0.05 mg/L 0,016 0,007
19 Selenium (Se) 0.05 mg/L 0,007 0,005
20 Kadmium (Cd) 0.01 mg/L 0,011 0,001
21 Kobal (Co) 0.2 mg/L 0,008 0,007

7
22 Nikel (Nl) 0.05 mg/L 0,016 0,006
23 Seng (Zn) 0.05 mg/L 0,038 0,016
24 Tembaga (Cu) 0.02 mg/L 0,010 0,008
25 Timbal (Pb) 0.03 mg/L 0,013 0,003
26 Krom Heksavalen (Cr-VI) 0.05 mg/L < 0.0083 < 0.0083
27 Minyak dan Lemak 1 mg/L 2,00 < 1.61
28 Detergen Total (MBAS) 0.2 mg/L < 0,0005 0,01
29 Fenol 0.01 mg/L 0,06 0,005
2000 Jml/100 2100 540
1 Fecal Coliform
ml
10000 Jml/100 6300 2100
2 Coliform
ml
Keterangan : Parameter tidak memenuhi baku mutu, di cetak huruf warna
merah.
Berdasarkan tabel di atas, data hasil pengujian kualitas lingkungan
oleh Laboratorium Pengendalian Kualitas Lingkungan Perumda Tirtawening
Kota Bandung pada tanggal 12 Juli 2023, bahwa semua parameter uji
memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan. Adapun baku mutu yang
menjadi dasar yaitu Peraturan Pemerintah No 22 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

C. Hasil Monitoring Peralatan IPAL


Pemantauan peralatan IPAL dilakukan setiap hari oleh teknisi ipal dan
petugas sanitarian. Hal tersebut dilakukan agar pengelolaan air limbah
dapat berjalan dengan baik dan lancar. Berikut merupakan monitoring yang
telah dilakukan :
Tabel 3. Data Monitoring Peralatan IPAL Triwulan III Tahun 2023

No Bulan Permasalahan Tindak Lanjut

1 Juli 2023 NIHIL NIHIL

2 Agustus 2023 NIHIL NIHIL

3 September Blower 1 mengalami Pengajuan perbaikan


2023 kerusakan blower

Berdasarkan tabel di atas, disebutkan bahwa pada bulan Juli dan


Agustus 2023 tidak ada kerusakan, tetapi pada bulan September 2023
terdapat kerusakan pada Blower 1, upaya yang dilakukan dengan
melakukan pengajuan perbaikan blower.

8
D. Hasil Pemantauan Kondisi Ikan di Bak Lagoon
Pemantauan ikan di bak uji IPAL dilakukan setiap hari oleh petugas
Sanitarian. Pemantauan ikan berfungsi sebagai bak indikator mutu
pengolahan air limbah, apabila ikan dalam bak lagoon mati kemungkinan
pengolahannya kurang sempurna. Berikut merupakan data pemantauan
ikan pada bak lagoon, yaitu :
Tabel 4. Data Pemantauan Ikan Pada Bak Lagoon
Jumlah
No Bulan Total Ikan Keterangan
Ikan Mati
1 Juli 2023 ± 20 0 -

2 Agustus 2023 ± 20 0 -

3 September 2023 ± 20 0 -

Berdasarkan data pada Triwulan III Tahun 2023 tidak ditemukan ikan
mati pada bak lagoon.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Nilai swapantau harian suhu pada Triwulan III Tahun 2023 didapatkan
rata-rata sebesar 26,58oC, yang artinya memenuhi baku mutu yang
dipersyaratkan oleh Peraturan Pemerintah No 22 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
2. Nilai swapantau harian pH pada Triwulan III Tahun 2023 didapatkan
rata-rata sebesar 8,49, yang artinya memenuhi baku mutu yang
dipersyaratkan oleh Peraturan Pemerintah No 22 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
3. Nilai swapantau harian debit pada Triwulan III Tahun 2023 didapatkan
rata-rata sebesar 8 m3/s, yang artinya memenuhi baku mutu yang
dipersyaratkan oleh Peraturan Pemerintah No 22 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
4. Hasil pengujian kualitas air limbah pada Triwulan III Tahun 2023 sudah
memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan oleh Peraturan
Pemerintah No 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
5. Ditemukan kerusakan alat yaitu blower pada bulan September
2023.
6. Pemantauan ikan pada bak lagoon pada Triwulan III Tahun 2023 tidak
ditemukan ikan yang mati.

10
LAMPIRAN

12
DOKUMENTASI PENGELOLAAN LIMBAH CAIR
TRIWULAN III TAHUN 2023

Pengambilan sampling air limbah bulan Juli 2023 pada outlet IPAL
oleh petugas LPKL Kota Bandung

Kerusakan Blower 1 pada Bulan September 2023

13

Anda mungkin juga menyukai