Anda di halaman 1dari 33

RINCIAN TEKNIS

TEMPAT PENYIMPANAN SEMENTARA


LIMBAH B3 PUSKESMAS JAPAH

PUSKESMAS JAPAH
Jln. Raya Japah – Todanan, Desa Japah,
Kecamatan Japah
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas karunia-Nya, Penyusunan


Dokumen Rincian Tekhnis Ijin TPS Limbah B3 Puskesmas Japah ini dapat selesai
tepat pada waktunya.

Rincian tekhnis ini memuat subtansi-subtansi penyimpanan Limbah Bahan


Berbahaya dan Beracun ( LB3 ) sebagaimana di amanatkan dalam PP No 22/2021
Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan LH, dan Permenlhk No 6/2021 Tata Cara
dan Persyaratan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun bagi usaha dan/atau
kegiatan yang telah memiliki izin usaha dan/atau kegiatan.

Demikian rincian tehknik ini disusun, semoga dapat bermanfaat dan menjadi acuan
bagi pemrakarsa untuk melakukan pengelolaan dan pemantauan terhadap Limbah Berbahaya
dan Beracun ( LB3 ).

Wabillahitaufiq walhidayah
Wassalamu’alaikum Wr.
Wb.

Blora, 19 Mei 2023 Kepala


UPTD Puskesmas Japah

Anita Kusumaningrum, SST.Keb,Bdn


NIP. 19770527 200604 2 015

PUSKESMAS JAPAH i
DAFTAR ISI

Halaman Judul

Kata pengantar..................................................................................... i

Daftar isi................................................................................................ ii

BAB I : PENDAHULUAN...................................................................... 1

1.1 Latar Belakang................................................................... 1


1.2 Tujuan................................................................................. 2
1.3 Landasan Hukum............................................................... 2

BAB II : PENGELOLAAN LIMBAH B3...........................................................3

1 Jenis Limbah Yang di hasilkan.....................................................3

2.Tempat Penyimpanan Limbah B3...............................................4


3. fasilitas Penyimpanan Limbah B3, jenis dan karakteristik limbah
B3..............................................................................................5
4 Peralatan penanggulangan keadaan darurat ......................................5
5. Fasilitas pendukung tempat penyimpanan limbah B3.........................6
6. Jenis kemasan limbah B3 dan Kapasitas kemasan...................6

BAB III PENUTUP....................................................................................... 8

 Lampiran .............................................................................
 SOP.....................................................................................
 Alur Pengelolaan Sementara (TPS LB3).......................................
 Foto Bangunan TPS LB3 Luar dan Dalam.....................................
 Tata Letak TPS LB3.......................................................................

PUSKESMAS JAPAH ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Komitmen managemen Puskesmas Japah terhadap lingkungan hidup telah

menjadi suatu bagian yang tidak terpisahkan dalam kebijakan, misi, dan tata nilai

perusahaan. Dibidang lingkungan, untuk mendapatkan penghargaan PROPER dari

kementerian lingkungan hidup bagi setiap usaha dan/atau kegiatan harus melakukan

pengelolaan dan pengendalian limbah B3 yang dihasilkan dari kegiatan operasional.

Menjaga harmoni dengan lingkungan hidup dilakukan dengan menerapkan kebijakan

Health, Safety and the Enviroment (Kesehatan, Keselamatan dan Lingkungan-HSE)

yang konsisten. Sangatlah disadari kegiatan Puskesmas Japah sangat berisiko tinggi

terhadap aspek HSE, serta perkembangan sosial masyarakat di sekitar kegiatan. Risiko

tinggi ini timbul karena digunakannya bahan-bahan yang mudah terbakar, meledak dan

beracun. Kesalahan dalam pengendalian operasi dapat menimbulkan insiden, penyakit

akibat kerja, pencemaran lingkungan, dan gangguan kelangsungan operasi perusahaan.

Itu semua tentu akan menurunkan daya saing dan citra perusahaan.

Oleh sebab itu, dalam rangka mempertahankan citra perusahaan dalam upaya

menjaga lingkungan, Puskesmas Japah sebagai salah satu bidang pelayanan kesehatan

medis akan mengajukan perizinan pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun

yang dihasilkannya sebagai bentuk implementasi

PUSKESMAS JAPAH 1
kepatuhan terhadap peraturan yang menyangkut lingkungan hidup, khususnya

mengenai Peraturan tentang Tata Laksana Perizinan dan Pengawasan Pengelolaan

Limbah Berbahaya dan Beracun serta Pengawasan Pemulihan Akibat Pencemaran

Limbah bahan berbahaya dan Beracun oleh Pemerintah Daerah sebagaimana yang

tertuang dalam Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 32 Tahun 2009.

1.2. TUJUAN

 Untuk memberikan informasi tentang pengelolaan Limbah B3

 Sebagai acuan dan petunjuk dalam pelaksanaan tata kelola Limbah B3 di

Puskesmas Japah

 Sebagai salah satu persyaratan dalam pengajuan penerbitan izin TPS B3

1.3. LANDASAN HUKUM

1. UU No 32/2009 Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

2. UU No 11/2020 Cipta Kerja

3. PP No 5/2021 Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko

4. PP No 22/2021 Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan LH

5. PermenLH 14/2013 Simbol dan Label Limbah B3

6. Permenlhk No 87/2016 Sistem Pelaporan Elektronik Perizinan Bidang Lingkungan

Hidup Bagi Usaha Dan/Atau

7. Kegiatan

8. Permenlhk No 74/2019 Program Kedaruratan Pengelolaan B3 dan/atau Limbah B3

9. Permenlhk No 6/2021 Tata Cara dan Persyaratan Pengelolaan Limbah Bahan

Berbahaya dan Beracun

BAB II
PENGELOLAAN LIMBAH B3
PUSKESMAS JAPAH 2
1. Limbah B3 yang dihasilkan.

Secara umum, beberapa aspek kegiatan yang diidentifikasi menjadi sumber

limbah adalah kegiatan aktifitas Puskesmas, ruang perawatan, IGD, laboratorium,

Apotik dan kantor. Dan kegiatan lain yang berdampak terhadap kualitas air

permukaan adalah operasional pemeliharaan sarana dan fasilitas pendukung

Puskesmas.

Kegiatan yang dilaksanakan pada kawasan Puskesmas Japah ini dinyatakan

adalah Pelayanan (Poliklinik, Unit Gawat Darurat, Laboratorium, Apotik) dan

Perawatan (Rawat Inap dengan kapasitas tempat tidur 4 kamar dengan 10 tempat

tidur) merupakan sumber pengahasil limbah B3.

Jumlah
Nama Kode Sumber Karakteristik
No. Limbah B3
Limbah B3 Limbah B3 Limbah B3 Limbah B3
(kg/bln)
1. Limbah klinis A337-1 Rawat inap dan Infeksius 90kg – 150 kg/
(kasa, perban, rawat jalan bulan
spuilt, botol
obat, jarum
suntik, kemasan
obat)

Limbah B3 terhadap Limbah B3 yang dihasilkannya dari lokasi Penghasil Limbah B3

ke tempat Penyimpanan Limbah B3 yang digunakan sebagai penyimpanan sementara atau

biasa di sebut TPS (Tempat Penyimpanan Sementara ) Limbah B3. sifat atau karakteristik

limbah b3 Suatu limbah tergolong berbahaya dan beracun jika memiliki sifat atau karakteristik

seperti mudah meledak, teroksidasi, menyala, beracun, bersifat korosif, dan menimbulkan

masalah kesehatan.

Sumberdaya dan Penanggung Jawab Pengelolaan Limbah B3, Jumlah tenaga kerja yang

terlibat langsung dengan pengelolaan dan pemeliharaan Limbah B3 pada Puskesmas Japah

adalah 5 orang yang terdiri dari 1 orang penanggung jawab (Sanitarian) pengelolaan

PUSKESMAS JAPAH 3
dan pemeliharan yang di bantu oleh 4 orang CS yang membantu dalam pemeliharaan dan

pembersihan Puskesmas Japah, sedangkan kegiatan pembersihan dilakukan setiap hari

termasuk pengangkutan Limbah B3 ke tempat penyimpanan sementara sebelum di angkut oleh

pihak ketiga, pengangkutan oleh pihak ketiga dilakukan sekali dalam sebulan. Volume limbah

yang di hasilkan berkisar antara 90kg sampai dengan 150kg.

2. Tempat Penyimpanan Limbah B3.

Bangunan penyimpanan limbah ini berfungsi untuk menyimpan limbah padat B3


seperti : sisa bahan kimia lab. dan limbah klinis sebelum diangkut oleh pihak ke tiga.
Detail gambar gudang penyimpanan limbah terlampir.
Bangunan ini adalah merupakan bangunan permanen yang terbuat dari dinding
batu bata yang terpisah dan berada di belakang bangunan utama Puskesmas dan
tidak terlalu jauh dari rumah penduduk dengan luas bangunan 3x2 m² dan titik
koordinat berada di S-6º56’33.1152”, E111º17’36”, 9168”.
Lokasi tps b3 tidak terletak didaerah rawan banjir, Lokasi tps b3 Tidak tidak
terletak rawan bencana alam (longsoran, bahaya gunung api, gempa bumi, sesar,
sink hole, amblesan (land subsidence), tsunami, mud volcano); Lokasi tps b3
berada dalam penguasaan Setiap Orang yang menghasilkan Limbah B3,
Pengumpul Limbah B3, Pengolah Limbah B3 dan/atau Penimbun Limbah B3;
Lokasi b3 terdapat simbol dan titik koordinat lokasi tps b3
Lantai bangunan kedap air dan Lantai tersebut datar ada kemiringan
sehingga tumpahan limbah dapat mengalir ke jalur pembuangan yang menuju
bak penampung ipal. Bangunan penyimpanan limbah ini di lengkapi dengan
APAR dan Westafel.

3. fasilitas Penyimpanan Limbah B3, jenis dan karakteristik limbah B3

A. Bangunan tps b3 permanen tembok dan kedap air, tempat bisa untuk menyimpah limbah klinis

berkarakteristik infeksius, kapasitas limbah yang dapat ditampung 200 kg

B. Luas ruang penyimpanan Limbah B3

1) Ukuran tps b3 p : 3 m, l : 1,5 m, tinggi : 3 m, kapasitas tampung limbah : 200 kg/bulan

2) Kapasitas penyimpanan 200 kg, masa simpan limbah 90 hari

PUSKESMAS JAPAH 4
3) Desain dan kontruksi bangunan tps b3 sudah permanen dan dapat melindungi dari hujan dan

tertutup serta ada kunci pengaman

4) Atap permanen beton

5) Terdapat ventilasi udara dan exhausvan

6) Dipasang pencahayan model pencahayan dinding kaca dan lampu

7) Lantai kedap air dan tidak bergelombang;

8) Lantai bagian dalam dibuat melandai turun ke arah bak penampung tumpahan dengan

kemiringan paling tinggi 1% (satu persen);

9) Lantai di luar bangunan dibuat agar air hujan tidak masuk ke dalam bangunan tempat

penyimpanan Limbah B3;

10) Dibuatkan Saluran drainase ceceran, tumpahan Limbah B3 dan/atau air hasil pembersihan

ceceran atau tumpahan Limbah B3;

11) adanya penampung tumpahan untuk menampung ceceran, tumpahan Limbah B3 dan/atau air

hasil pembersihan ceceran atau tumpahan Limbah B3. Dibuatkan jalur dengan pipa yang

dihubungkan langsung ke bak penampungan IPAL

12) TPS B3 dipasangi simbol limbah medis berkarakteristik infeksius

4. Peralatan penanggulangan keadaan darurat

A. Sistem pendeteksi dan peralatan pemadam kebakar

1) Diterapkan papan red code petugas pelaksana saat terjadi kebakaran

2) Terdapat alat alarm peringatan bila terjadi kebakaran

3) Tersedia apar setiap titik pusat ruang dekat dengan papan informasi red code

B. Terpasang papan informasi jalur evakuasi, papan informasi pintu darurat dan tangga darurat

5. Fasilitas pendukung tempat penyimpanan limbah B3

A. Bongkar muat:
Bongkar muat dilakukan 1x setiap bulan, bongkar muat dan pengolahan limbah b3 bekerja
sama dengan pihak ke 3

PUSKESMAS JAPAH 5
B. Peralatan penanganan tumpahan:
1 unit bak penampung tumpahan ceceran limbah, dimensi bak penampungnya 3m²
C. Fasilitas pertolongan pertama:
Tersedia kotak P3K untuk Pertolongan pertama saat terjadi insiden kecelakaan kerja,
memanggil petugal K3 ( keselamatan dan kesehata kerja) mengarahkan petugas limbah
untuk ke petugas medis bagian IGD, untuk penanganan dan pencegahan tertular penyakit
6. Jenis kemasan limbah B3 dan Kapasitas kemasan
A. Kemasan limbah b3

1) Kemasan plastik berwarna kuning untuk limbah medis non tajam.


2) Kemasan plastik warna hitam untuk limbah non medis (domestik)

3) Kemasan karton (saety box) untuk limbah medis tajam, jarum suntik, botol obat dll
4) Setiap ruang tindakan medis disediakan tempat sampah limbah medis dan non medis
serta safety box
B. Kapasitas kemasan
1) Plastik warna kuning ukuran kecil untuk tempat sampah injak berukuran 30 cm x 50 cm
2) Plastik warna kuning ukuran besar untuk tempat sampah injak berukuran 50 cm x 90 cm
3) Safety box berukuran 20 cm x 40 cm
C. simbol dan label limbah B3
Setiap kemasan dilekati simbol dan label Limbah B3 dengan karakter infeksius/medis dan non
infeksius/non medis
D. Tata cara menyimpan limbah B3
1) Penyimpahan limbah b3 :
a. menggunakan kemasan yang terbuat dari bahan plastik berwarna kuning, hitam, safety
box
b. kemasan kuat dan kedap air.
c. memiliki penutup yang kuat untuk mencegah terjadinya tumpahan saat dilakukan
penyimpanan, pemindahan, dan/atau pengangkutan; dan
d. berada dalam kondisi tidak bocor, tidak berkarat, dan tidak rusak.
2) Kemasan limbah b3
a. Kemasan plastik berwarna kuning untuk limbah medis non tajam

b. Kemasan plastik warna hitam untuk limbah non medis (domestik)


c. Kemasan karton (saety box) untuk limbah medis tajam, jarum suntik, botol obat dll

d. Setiap ruang tindakan medis disediakan tempat sampah limbah medis dan non medis

PUSKESMAS JAPAH 6
serta safety box

PUSKESMAS JAPAH 7
BAB III
PENUTUP

Demikian kami sampaikan uraian mengenai pengelolaan Limbah B3 di Puskesmas

Japah. Semoga uraian tersebut dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai kegiatan-

kegiatan serta sarana dan prasarana yang digunakan oleh Puskesmas Japah, untuk

meminimalisir bahaya pencemaran yang mungkin diakibatkan oleh adanya aktifitas di

wilayah kerja kami. Terima kasih.

Blora, 19 Mei 2023 Kepala


UPTD Puskesmas Japah

Anita Kusumaningrum, SST.Keb,Bdn


NIP. 19770527 200604 2 015

PUSKESMAS JAPAH 8
Y
R
AT A
UH K

Lampiran :
PENGELOLAAN LIMBAH

No. Dok :SOP/148/I/2023 LOGO PUS


No. revisi :3
SOP Tgl Terbit : 2 Januari 2023
Halaman : 1/2

PUSKESMAS
Anita Kusumaningrum, SST.Keb,Bdn
JAPAH NIP: 19770527 200604 2 015

1. Pengertian a. Limbah adalah zat sisa produksi atau hasil buangan yang tidak
terpakai dan berdampak negatif bagi masyarakat bila tidak
dikelola dengan baik
b. Berdasarkan jenisnya, limbah di fasiltas pelayanan kesehatan
terbagi atas limbah padat domestik, limbah bahan berbahaya
dan beracun (B3), limbah cair dan limbah gas.
c. Limbah B3 pelayanan medis dan penunjang medis dibagi atas
limbah infeksius dan limbah non infeksius
d. Limbah infeksius adalah limbah yang dihasilkan dari
pelayanan pasien yang terkontaminasi darah, cairan tubuh,
sekresi dan ekskresi pasien termasuk limbah hasil
pemeriksaan laboratorium, serta limbah dari ruang isolasi
pasien dengan penyakit menular .
e. Limbah non infeksius adalah semua limbah yang tidak
terkontaminasi darah , cairan tubuh, sekresi dan ekskresi
pasien. Limbah non infeksius dapat berupa kertas
pembungkus ,kantong plastic yang tidak berkontak dengan
cairann tubuh pasien atau bahan infeksius.
f. Limbah benda tajam adalah obyek atau alat yang mempunyai
sudut tajam, sisi, ujung atau bagian menonjol yang dapat
memotong atau menusuk kulit seperti jarum suntuk,
perlengkapan intravena, atau pecahan gelas

2. Tujuan Melindungi pasien, petugas kesehatan, pengunjung dan


masyarakat sekitar fasilitas pelayanan kesehatan dari
penyebaran infeksi dan cidera.akibat limbah yang tidak terkelola
dengan baik.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas nomor SOP/148/I/2023 tentang
Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
4. Referensi - Permenkes No. 27 Tahun 2017 tentang Pedoman
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Pelayanan Kesehatan

- Buku Pedoman Teknis Pencegahan dan Pengendalian


Infeksi di FKTP

5. Prosedur 1. Petugas melakukan kebersihan tangan dan menggunakan


APD yang sesuai saat melakukan kegiatan
pengolahan/pembuangan limbah

2. Petugas memisahkan jenis limbah yang akan dibuang :

a. Limbah Cair

1) Petugas membuang limbah cair infeksius langsung ke


saluran pembuangan medis atau pojok limbah
(spoelhoek) yang menuju Instalasi Pengolahan Air
Limbah (IPAL) Puskesmas.

2) Petugas membuang atau mengalirkan limbah cair


domestik langsung ke saluran pembuangan yang
menuju Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
Puskesmas.

3) Petugas sanitarian melakukan pengolahah limbah cair


di IPAL Puskesmas

b. Limbah Padat

1) Limbah Padat Infeksius Non Tajam

a) Limbah padat infeksius non tajam dibuang ke


wadah tempat sampah yang kuat dan tahan air
serta mudah dibersihkan yang dilabeli kode
medis/infeksius. Wadah sampah didalamnya
dipasang kantong plastik berwarna kuning

b) Petugas kebersihan mengikat kantong plastik


infeksius ketika sudah 3/4 penuh, kemudian
dibawa dan ditampung di tempat penampungan
sampah sementara

c) Puskesmas bekerjasama dengan pihak ke-3 untuk


pengangkutan dan pemusnahan limbah infeksius

2) Limbah Padat Tajam

a) Petugas membuang semua limbah benda tajam ke


dalam wadah tahan tusuk (safety box)

b) Petugas menutup wadah tahan tusuk (safety box)


ketika sudah 3/4 penuh

3) Limbah Padat Non Infeksius

a) Limbah padat non infeksius di buang ke dalam


tempat sampah yang berlabel non infeksius/no
medis yang telah dilapisi kantong plastik warna
hitam.

b) Petugas kebersihan mengikat kantong plastik


sampah non infeksius ketika sudah 3/4 penuh,
kemudian dibawa dan ditampung di tempat
penampungan sampah sementara

c) Puskesmas bekerjasama dengan pihak ke-3 untuk


pengangkutan dan pemusnahan limbah padat non
infeksius

3. Petugas melepas APD kemudian melakukan kebersihan


tangan setelah melakukan pengolahan/pembuangan
limbah
6. Diagram Alir
Petugas mencuci tangan
terlebih dahulu dan
menggunakan APD

Petugas memisahkan jenis limbah

Petugas melapas
APD kemudian cuci
tangan

7. Unit terkait Semua Unit

8. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan

9. Dokumen
terkait

10. Rekaman
historis Tgl. Mulai
No Halaman Yang dirubah Isi perubahan
perubahan diberlakukan
Pembuatan
1 3 Isi SOP 02-10-2019
diagram alir
BONGKAR DAN MUAT LIMBAH B3

No. Dokumen : SOP/142/I/2023


No. Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit : 2 Januari 2023

Halaman : 1-4

UPTD PUSKESMAS Anita Kusumaningrum, SST.Keb,Bdn

JAPAH NIP. 19770527 200604 2 015

1. Pengertian Sebagai panduan bagi operasional dalam melakukan aktivitas penanganan


limbah B3 di area penghasil limbah B3 dengan memenuhi semua
persyaratan yang terkait dengan keselamatandan kesehatan kerja,
lingkungan dan persyaratan
terkait lainnya
2. Tujuan Sebagai acuan dalam melaksanakan penanganan dan
pengelolaan sampah medis dan non medis di Puskesmas
Japah
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala uptd Puskesmas Japah Nomor: 440/231/2023
Tentang Pedoman Limbah B3 uptd
Puskesmas Japah.
4. Referensi 1. UU No 32/2009 Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
2. UU No 11/2020 Cipta Kerja
3. PP No 5/2021 Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
4. PP No 22/2021 Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan LH
5. PermenLH 14/2013 Simbol dan Label Limbah B3
6. Permenlhk No 87/2016 Sistem Pelaporan Elektronik Perizinan Bidang
Lingkungan Hidup Bagi Usaha Dan/Atau kegiatan
7. Permenlhk No 74/2019 Program Kedaruratan Pengelolaan B3 dan/atau
Limbah B3

8. Permenlhk No 6/2021 Tata Cara dan Persyaratan Pengelolaan Limbah


Bahan Berbahaya dan Beracun
5. Alat dan Bahan Alat :
1. APD (Sepatu, Masker, sarung tangan)
2. Safety helmet
3. Seragam kerja lengan panjang
4. Plastik Hitam & Kuning
5. Safety Box
6. Prosedur MUAT BARANG
1. Petugas yang akan melakukan pemuatan barang ke dalam box
kendaraan menggunakan alat keselamatan kerja yaitu : sarung tangan
karet, helmet, sepatu safety, masker dan kacamata safety
2. 1 orang bertugas mengatur barang di dalam box kendaraan, 1 orang
bertugas mengambil barang dari gudang
3. Maksimum penumpukan barang di dalam box kendaraan disesuaikan
dengan maksimum yang diperbolehkan
4. Menyiapkan dan menempatkan symbol dan label limbah B3 di
kemasan dan box sesuai dengan jenis dan karakteristik limbah yang di
angkut
5. Helper memasukkan limbah ke dalam kemasan mobil box setelah
dilakukan penimbangan
6. Sebelum barang dimasukkan ke dalam box kendaraan maka barang
tersebut di cek apakah ada yang bocor atau tidak. Jika ada yang bocor
maka barang tersebut tidak boleh diberangkatkan
7. Antara barang yang mudah terbakar tidak boleh dicampur dengan
barang yang dapat memicu terjadinya kebakaran
8. Sebelum truk pengangkut barang digunakan harus di cek terlebih
dahulu kondisi kendaraan dimana pengecekan yang biasa dilakukan
adalah : kondisi ban, kondisi rem, kondisi mesin dan kondisi box
kendaraan
9. Persiapan copy perijinan kendaraan/truck di simpan dalam truck
10. termasuk dokumen manifest cadangan, Supir yang membawa
kendaraan harus memiliki SIM
11. Kecepatan kendaraan tidak boleh melebihi 70 Km/jam
12. Co Driver harus selalu membantu sopir.
BONGKAR BARANG
1. Setelah sampai di tempat tujuan, supir harus lapor terlebih dahulu ke pos
security dan kepala gudang yang bertugas menerima barang
2. Truk masuk ke dalam area bongkar muat barang yang telah ditentukan
oleh pihak penerima barang ;
3. Barang dibongkar oleh pihak penerima barang ;
4. Setelah pembongkaran selesai maka truk pengangkut barang kembali ke
kantor asal untuk menyerahkan dokumen yang sudah ditanda tangani
oleh penerima barang.
Pencatatan dan dokumentasi pengangkutan Limbah B3
1. Pastikan manifest online di lengkapi dan diisi sesuai dengan lokasi
penghasil limbah
2. Nama limbah medis dan no ID limbah sesuai dengan informasi dari
pengawas lapangan penanganan limbah
3. Sebelum dilakukan pemberangkatan, pastikan manifest telah
diterima dengan benar oleh penghasil limbah.

7. Bagan Alir
Sampah Puskesmas

Petugas kebersihan mengumpulkan sampah medis

Dikumpulkan di TPS B3

Dibawa oleh Transpoter ke pengolah


pihak ke-3 (PT. ARTAMA SENTOSA
INDONESIA)

Dibawa ke pengolah pihak ke-3


(PT. ARTAMA SENTOSA
INDONESIA)

Dokumentasi

Selesai

8. Unit Terkait 1. Petugas kebersihan


2. Petugas Kesehatan Lingkungan
3. Selurun unit pelayanan
9. Dokumen Terkait Logbook limbah
10. Rekam historis No Yang diubah Isi perubahan Tanggal
perubahan diberlakukan
TANGGAP DARURAT TPS LIMBAH
(LB3)

No. Dokumen : SOP/143/I/2023


No. Revisi : -
SOP
Tanggal Terbit : 2 Januari 2023
Halaman :1-3
Anita Kusumaningrum, SST.Keb,Bdn
UPTD PUSKESMAS
JAPAH NIP. 19770527 200604 2 015

Cara untuk menanggulangi kejadian, kondisi atau peristiwa di area TPS B3


yang akan membahayakan kesehatan/keselamatan karyawan atau
1. Pengertian mengganggu keberlangsungan operasional kerja, dimana bila terjadi keadaan
tersebutharus dilakukan tindakan pengendalian dan penanggulangan segera
mungkin
1. Untuk mengatur tata cara melaksanakan kesiagaan dan tanggapan dalam
mencegah, menanggulangi dan mengevaluasi terulangnya kembali suatu
keadaan darurat yang dapat menyebabkan dampak penting terhadap
2. Tujuan lingkungan, kesehatan dan keselamatan pekerja
2. Memberikan petunjuk praktis penanggulangan keadaan darurat dari
penyimpanan limbah B3 (tanggap darurat dari ceceran/kebocoran pada
proses penyimpanan limbah B3)
Surat Keputusan Kepala uptd Puskesmas Japah Nomor: 440/231/2023
Tentang Pedoman Limbah B3 uptd
3. Kebijakan
Puskesmas Japah.
1. UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
2. Permen LHK No. P56 Tahun 2015 tentang Tata Cara Persyaratan Teknis
Pengelolaan Limbah B3 dari Fasyankes
3. Permenkes No. 27 Tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
4. Referensi
4. PMK No. 52 Tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Fasyankes
5. Permenkes No. 7 Tahun 2019 tentang Kesehatan Lingkungan Rumah
Sakit
6. PP Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
5. Prosedur
1. Tersedianya peralatan pencegahan dan penanggulangan keadaan darurat
pada TPS limbah B3 seperti APAR dan kotak P3K
2. Jika terjadi keadaan darurat/insiden/kecelakaan maka petugas
pengelola limbah atau saksi mata segera melapor ke petugas
kesehatan lingkungan.
3. Jika terjadi kecelakaan pada petugas pengelolaan limbah seperti
tertusuk benda tajam limbah medis

a. Bersihkan luka yang terkena tusukan dengan air mengalir


b. Berikan P3K dengan cara membersihkan dengan revanol dan
beri bethadin di balut dengan kasa.
c. Segera melaporkan ke bagian kesehatan dan keselamatan
kerja (K3)
4. Jika terjadi kebakaran
a. Matikan aliran sumber listrik
b. Lokasi kebakaran dengan menjauhkan bahaya yang mudah
terbakar/berbahaya pada api.
c. Siapkan alat pemadam api ringan (APAR) dan laksanakan
sesuai prosedur penggunaan APAR
5. Keadaan darurat terjadi karena adanya berupa kejadian adanya
tumpahan/ceceran/kebocoran
6. Kenali jenis limbah B3 yang bocor
7. Penggunaan APD yang sesuai
8. Tutup akses aliran tumpahan yang menuju ke area luar sekitar lokasi
tumpahan/ceceran/kebocoran.
9. Taburi tumpahan/ceceran/kebocoran dengan menggunakan abu/ pasir
beberapa saat agar menyerap
10. Setelah terserap, pasir/abu dimasukkan ke dalam drum/wadah khusus
limbah B3
11. catat kejadian dan segera lapor ke tim K3
6. Bagan Alir
Jika terjadi keadaan
Tersedia alat pencegahan dan
darurat/insiden/kecelakaan,
penanggulangan keadaan
petugas melapor ke petugas
darurat pada TPS : APAR dan
kesehatan lingkungan
kotak P3K

Jika terjadi kebakaran Jika terjadi kecelakaan pada petugas pengelolaan


a.Matikan aliran sumber listrik limbah seperti tertusuk benda tajam limbah medis
b.Lokasi kebakaran dengan a.Bersihkan luka yang terkena tusukan dengan air
menjauhkan bahaya yang mudah mengalir
terbakar/berbahaya pada api. b.Berikan P3K dengan cara membersihkan dengan
c.Siapkan alat pemadam api ringan
(APAR) dan laksanakan sesuai revanol dan beri bethadin di balut dengan kasa.
prosedur penggunaan APAR c.Segera melaporkan ke bagian kesehatan dan
keselamatan kerja (K3)

7. Unit Terkait 1. petugas kebersihan


2. petugas kesehatan lingkungan
3. petugas k3

8. Dokumen
Terkait

9. Rekam No Yang diubah Isi perubahan Tanggal


historis
perubahan diberlakukan

1.Keadaan darurat karena kejadian adanya catat kejadian dan


tumpahan/ceceran/kebocoran segera lapor ke tim K3
2.Kenali jenis limbah B3 yang bocor
3.Penggunaan APD yang sesuai
4.Tutup akses aliran tumpahan yang menuju ke area
luar sekitar lokasi tumpahan/ceceran/kebocoran.
5.Taburi tumpahan/ceceran/kebocoran dengan
menggunakan abu/ pasir beberapa saat agar menyerap
6.Setelah terserap, pasir/abu dimasukkan ke dalam
drum/wadah khusus limbah B3
PEMERINTAH KABUPATEN BLORA

UPTD PUSKESMAS JAPAH


KECAMATAN JAPAH
Jalan Raya Japah – Todanan, Desa Japah, Kecamatan Japah

ALUR TEMPAT PENAMPUNGAN SEMENTARA LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN


( TPS LIMBAH B3 )
UGD

RUANG BERSALIN

RUANG RAWAT INAP

RUANG POLI GIGI


TPS B3 PIHAK KE TIGA
PT ARTAMA SENTOSA in IIi
RUANG IMUNISASI

RUANG LABORATORIUM

RUANG BP
LOKASI TPS B3
GAMBARAN DALAM LOKASI TPS B3
TEMPAT PEMILAHAN PER RUANGAN TINDAKAN MEDIS
WADAH PLASTIK LIMBAH B3
SURAT JALAN PENGANGKUTAN LIMBAH B3
LEMBAR FESTRONIK LIMBAH B3

Anda mungkin juga menyukai