Assalamu’alaikum Wr. Wb
Segala puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan segala rahmatNya sehingga kami dapat menyelesaikan dokumen rincian
teknis penyimpanan Limbah B3 guna memenuhi sebahagian persyaratan untuk
memperoleh persetujuan lingkungan.
Penulis menyadari dokumen ini masih ada kekurangan baik isi maupun susunannya.
Mohon untuk saran dan masukkannya. Semoga dokumen ini dapat bermanfaat tidak hanya
bagi kami,tetapi juga sebagai Upaya untuk mengelola dan melindungi lingkungan hidup.
Demikian rincian tehknik ini disusun, semoga dapat bermanfaat dan menjadi acuan
bagi pemrakarsa untuk melakukan pengelolaan dan pemantauan terhadap Limbah
Berbahaya dan Beracun ( LB3 ).
Wabillahitaufiq walhidayah
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Abna Faradisioca,SKM
NIP. 19790701 200604 1 012
Kata pengantar............................................................................................... i
Daftar isi.......................................................................................................... ii
BAB I : PENDAHULUAN............................................................................. 1
A. Latar Belakang.......................................................................... 1
B. Tujuan.......................................................................................
C. Landasan Hukum...................................................................... 2
A. Identitas Usaha.......................................................................... 4
B. Tempat Penyimpanan Limbah B3............................................ 4
1. Limbah B3 yang dihasilkan............................................... 5
2. Lokasi penyimpanan Limbah B3...................................... 5
3. Fasilitas Penyimpanan Limbah B3.................................... 6
4. Peralatan Penanggulangan Keadaan Darurat.................... 7
5. Pengemasan Limbah B3.................................................... 8
6. Pemasangan label dan symbol pada kemasan Limbah B3. 9
7. Persyaratan Lingkungan Hidup......................................... 10
8. Pencatatan dan Pelaporan Limbah B3............................... 12
9. Neraca Limbah B3............................................................ 13
10. SOP Penyimpanan Limbah B3.......................................... 14
11. SOP Tanggap Darurat Penyimpanan Limbah B3............. 15
LAMPIRAN - LAMPIRAN
A. LATAR BELAKANG
Puskesmas Perawatan Atu Lintang didirikan pada tahun 2004 di tanah milik
pemerintah Kabupaten Aceh Tengah dengan luas tanah ±3750M² dan mendapat
penambahan bangunan pada tahun 2021 sehingga saat ini terdapat Empat Gedung yaitu
M²,Rawat Inap ± 250M²,Gedung Pelayanan baru ±500M² dan Gedung pelayanan lama
memerlukan suatu Tindakan yang dengan kegiatan tersebut memerlukan bahan – bahan
yang dipergunakan untuk penggobatan dan alat – alat medis sebagai bahan penunjang.
Puskesmas Perawatan Atu Lintang adalah salah satu unit pelayanan yang
kegiatannya menghasilkan limbah medis dan non medis. Limbah padat biasanya
berasal dari ruangan inap, poli umum, poli gigi, laboratorium dan apotik.
Limbah B3 yang dihasilkan Puskesmas Perawatan Atu Lintang rata – rata tiap
bulannya adalah sebagai berikut : limbah medis ±20Kg dan limbah non Medis ±30 Kg.
Sesuai dengan pasal 285 ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 Tentang
untuk dapat melakukan Penyimpanan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Limbah
B3), setiap orang yang menghasilkan Limbah B3 wajib memenuhi Rincian Teknis
Limbah B3 dari usaha dan /atau kegiatan wajib Amdal atau UKL-UPL atau instansi
B. TUJUAN
B3 Medis
C. LANDASAN HUKUM
telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008
Pemerintahan Daerah.
Beracun.
Daerah Kabupaten/Kota.
5. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 18 Tahun 2009 tentang Tata
6. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 30 tahun 2009 tentang Tata
Daerah.
8. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 58 Tahun 2002 tentang Tata
A. IDENTITAS USAHA
B. PENYIMPANAN LIMBAH B3
N Rincian Teknis
o
1 Limbah B3 yang dihasilkan (sesuai Pasal 285 (4a))
No Nama Limbah Kode Sumber Limbah Karakteristik Jumlah Limbah
B3 Limbah B3 Limbah B3 B3 (kg/bln)
B3
1 kasa, jarum A337-1 Poli, IGD dan Limbah
suntik bekas, rawat inap klinis
kateter,selang memiliki
infus, botol karakteristik
infus, selang infeksius 20 Kg
oksigen dll
yang telah
terkontaminasi
dengan pasien
2 obat kadaluarsa A337-2 Apotek Beracun 1 Kg
3 Bahan kimia A337-3 Laboratorium Beracun 1 Kg
kadaluwarsa
4 Peralatan A337-4 Labaoratorium Infeksius 1 Kg
laboratorium
terkontaminasi
B3
Wastafel
5. Pengemasan Limbah B3
Bahan Jumla
Bentuk / Material Kapasitas h
No Jenis Limbah Jenis
Jenis Kemasan Wadah wadah
. (Kode) Simbol
Wadah (Kg)
1. Safety Box Kardus
Limbah
dan Jumbo dan 5 kg 3
laboratorium
Bag plastik
2. Alat suntik
Safety Box Kardus 4 kg 4
bekas
3. Limbah
Jumbo Bag Plastik 2 kg 1
infeksius
4. Obat Kotak
Kardus 15 kg 1
kadaluwarsa Kardus
5. Kotak
Bahan kimia
Kardus dan Palstik 1 kg 1
kadaluarsa
Jumbo Bag
6. Peralatan
laboratorium Jumbo Bag Palstik 0,5 kg 1
terkontaminasi
7. Kemasan
produk Jumnbo Bag Plastik 3 kg 1
farmasi
8. baterai Jumbo Bag Plastik 2 kg 1
Gambar
Label Limbah B3 Kosong
Label ini berfungsi untuk menunjukan
posisi tutup kemasan Limbah B3. Label
ini berlatar belakang putih dan terdiri atas
dua anak panah yang mengarah ke atas.
...
...
Keterangan :
Sumber kegiatan yang menghasilan limbah. Misal dari kegiatan sendiri berasal dari ruang pelayanan puskesmas dsb.
Batas waktu maksimal penyimpanan di TPS, misal untuk limbah infeksius maksimal 2x24 jam untuk suhu lebih dari 2°C, sesuai rekomendasi
Dokumen dapat berupa: manifest, atau dokumen internal perusahaan yang diserahkan dari bangunan lain.
Setiap lembar harap diparaf
TOTAL B (-)
RESIDU * C (+)………….TON
JUMLAH LIMBAH
YANG BELUM D (+)………….TON
TERKELOLA**
TOTAL JUMLAH
LIMBAH YANG (C+D)…………TON
TERSISA
KETERANGAN :
* RESIDU adalah jumlah limbah tersisa dari proses perlakuan seperti abu insenerator, bottom ash dan/atau fly
ash dari pemanfaatan sludge oil di boiler, residu dari penyimpanan oli bekas dll
** JUMLAH LIMBAH YANG BELUM TERKELOLA adalah limbah yang disimpan melebihi skala waktu penaatan.
Formulir Neraca Limbah B3 merupakan kinerja pengelolaan Limbah B3 dalam periode tertentu.
1 Nama
: PuskesmasAtu Lintang
Perusahaan
2 Bidang Usaha
: Jasa Pelayanan
3 Periode Waktu diisi dengan periode waktu yang dilakukan sampai dengan waktu pelaporan.
Misalnya:
: Periode 1 Januari – 31 Maret yang dilaporkan pada awal bulan April pada tahun yang
sama
13 DIMANFAATK : Diisi sesuai dengan Limbah B3 yang dimanfaatkan dalam periode waktu tertentu.
AN Pemanfaatan ini dapat lebih dari satu jenis Limbah B3. Jika Limbah B3 yang
dimanfaatkan tersebut lebih dari 2 (dua) jenis maka jumlah baris dalam formulir dapat
ditambah sesuai dengan jenis Limbah B3 yang dimanfaatkan.
Misalnya:
Dua jenis Limbah B3 yang dimanfaatkan yaitu recovery minyak dari Limbah sludge
oil sebanyak 200 ton dan Limbah spent catalyst dimanfaatkan sebanyak 250 ton.
14 DIOLAH : Diisi sesuai dengan Limbah B3 yang diolah dalam periode waktu tertentu.
Pengolahan ini dapat berupa kegiatan bioremediasi, incenerasi dan lain-lain. Jika
Limbah B3 yang diolah tersebut lebih dari 2 (dua) jenis maka jumlah baris dalam
formulir dapat ditambah sesuai dengan jenis Limbah B3 yang diolah.
Misalnya:
pembakaran Limbah majun bekas di fasilitas incinerator
sebanyak 2 (dua) ton.
15 DITIMBUN : Diisi sesuai dengan Limbah B3 yang ditimbun dalam periode tertentu.
16 DISERAHKAN : Limbah B3 Puskesmas Perawatan Atu Lintang di serahkan Kepada Pihak Ke 3 Yaitu
KEPADA PT.Roro Ageung Pertiwi dengan MOU terlampir
PIHAK
KETIGA
17 EKSPOR : -
LIMBAH B3
18 PERLAKUAN : -
LAINNYA
19 TOTAL : Diisi sesuai dengan penjumlahan secara total jumlah Limbah B3 yang dilakukan
perlakuan pada kolom JUMLAH (Ton).
Misalnya :50 ton + 200 ton + 250 ton + 2 ton + 10 ton + 250 ton = 762 ton.
20 RESIDU : -
STRUKTUR ORGANISASI
PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN
PUSKESMAS PERAWATAN ATU LINTANG
Penanggung Jawab
Kesehatan Lingkungan
BAB III
PENUTUP
Semoga uraian tersebut dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai kegiatan-
kegiatan serta sarana dan prasarana yang digunakan oleh Puskesmas Perawatan Atu
Lintang, untuk meminimalisir bahaya pencemaran yang mungkin diakibatkan oleh adanya
Abna Faradisioca,SKM
NIP. 19790701 200604 1 012
TENTANG
MEMUTUSKAN:
(ABNA FARADISIOCA,SKM)
NIP.19790701 200604 1 012
Tembusan :
1. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tengah
2. Yang Bersangkutan
3. Pertinggal.
(ABNA FARADISIOCA,SKM)
NIP.19790701 200604 1 012
SURAT PERNYATAAN
Berdasarkan Permen LHK nomor 6 tahun 2021 bahwa Perusahaan usaha dan/atau
kegiatan yang beralamat di Jalan Takengon – Jagong desa Merah Mege, kecamatan Atu
Lintang, Kabupaten Aceh Tengah dengan titik ordinat 4.4625115,96.7849245 akan
melakukan kegiatan penyimpanan Limbah B3 dengan mendata dan menginventarisasi
Limbah B3 guna mengetahui kategori bahaya, sumber, karakteristik, dan jumlah Limbah
B3 yang dihasilkan per satuan waktu serta daerah yang digunakan untuk penyimpanan
Limbah B3 merupakan daerah yang bebas dari banjir atau bencana alam serta lokasi dari
tempat penyimpanan tersebut merupakan milik dari Perusahaan usaha dan/atau kegiatan
tersebut.
Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenar – benarnya tanpa ada paksaan
dari pihak manapun
PenanggungJawab,
(ABNA FARADISIOCA,SKM)
NIP.19790701 200604 1 012
RUANG BERSALIN
RUANG IMUNISASI
RUANG LABORATORIUM
PUSKESMAS Abna
PERAWATAN Faradisioca,SKM
ATU LINTANG NIP. 19790701 200604
1 012
1. Pengertian Tanggap darurat tempat penyimpanan Limbah B3 adalah suatu
proses tanggap darurat di TPS dalam penanganan kejadian darurat di
TPS limbah B3 seperti penanganan cedera pada petugas, kebakaran,
ledakan kecil dari limbah lampu atau tumpahan limbah oli di TPS
B3.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melaksanakan
penanganan Kegawat Daruratan Limbah B3.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor 800/IV/PKM.ATL/2023 tentang
Penanganan Keawat Daruratan Limbah B3
4. Refrensi 1. Peraturan Mentri Kesehatan republik Indonesia Nomor 43 tahun
2013 tentang cara pengelolaan laboratorium Klinik yang baik.
2. Permenkes no 27 tentang pedoman pencegahan dan pengendalian
infeksi di fasilitas pelayanan kesehatan
3. Produser/Langkah- 1. Jika terjadi keadaan darurat/insiden/kecelakaan maka petugas
langkah pengelola limbah atau saksi mata segera melapor ke petugas
kesehatan lingkungan.
2. Jika terjadi kecelakaan pada petugas pengelolaan limbah seperti
tertusuk benda tajam limbah medis