Anda di halaman 1dari 12

Lampiran

SK Direktur Rumah Sakit Permata Bekasi


Nomor : 036/SK–DIR/UMUM/RSPB/XII/2018
Tentang Pemberlakuan Program Penanggulangan B3 dan Limbahnya2019
Tanggal : 28 Desember 2018

PROGRAM PENGELOLAAN B3 DAN LIMBAHNYA


RUMAH SAKIT PERMATA BEKASI
2019

RS PERMATA BEKASI

JL. LEGENDA RAYA NO.9 MUSTIKA JAYA - BEKASI

TAHUN 2019

i
Lampiran
SK Direktur Rumah Sakit Permata Bekasi
Nomor : 036/SK–DIR/UMUM/RSPB/XII/2018
Tentang Pemberlakuan Program Penanggulangan B3 dan Limbahnya2019
Tanggal : 28 Desember 2018

DAFTAR ISI

1. PENDAHULUAN............................................................................................................................. 1
2. LATAR BELAKANG......................................................................................................................... 2
3. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS ...................................................................................... 2
4. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN................................................................................ 3
A Inventsrisasi B3 serta limbahnya............................................................................................. 3
B Penanganan, penyimpanan, dan penggunaan B3 serta limbahnya......................................... 5
C Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) .................................................................................... 6
D Pemberian Label/Rambu-rambu pada B3 dan limbahnya....................................................... 6
E Pelaporan dan investigasi ........................................................................................................ 7
F Dokumentasi ............................................................................................................................ 7
5. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN .............................................................................................. 8
6. SASARAN....................................................................................................................................... 9
7. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN ............................................................................................. 9
8. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN............................................................... 10
9. PENCATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI KEGIATAN............................................................... 10

ii
Lampiran
SK Direktur Rumah Sakit Permata Bekasi
Nomor : 036/SK–DIR/UMUM/RSPB/XII/2018
Tentang Pemberlakuan Program Penanggulangan B3 dan Limbahnya2019
Tanggal : 28 Desember 2018

PROGRAM PENGELOLAAN
BAHAN BERBAHAYA & BERACUN (B3) DAN LIMBAHNYA
RUMAH SAKIT PERMATA BEKASI
TAHUN 2018

1. PENDAHULUAN
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup, disebutkan bahwa lingkungan hidup adalah kesatuan ruang
dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan
perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Sebagai sebuah institusi pelayanan
kesehatan, rumah saklt berinteraksi dengan masyarakat dan lingkungan sekitar. Dalam
interaksinya dengan masyarakat dan lingkungan sekitar, rumah sakit berkewajiban untuk
meminimalkan terjadinya pencemaran yang merupakan Implikasi dari berbagai kegiatan
yang dllakukan oleh rumah sakit dalam rangka menjaga dan melestarlkan fungsi lingkungan
hidup. Pencemaran tersebut antara lain meliputi pencemaran yang berasal dari air limbah,
emisi sumber tidak bergerak (misalnya cerobong asap), emisi sumber bergerak, kebisingan,
limbah B3, limbah padat dan polusi yang diakibatkan oleh asap rokok. Berdasarkan
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 66 tahun 2016 tentang Pedoman Manajemen
Kesehatan dan Keselamatan Kerja, disebutkan bahwa lingkungan kerja adalah kondisi
lingkungan tempat kerja yang meliputi faktor fisik, kimia, biologi, ergonomi, dan psioksosial
yang mempengaruhi pekerja dalam melaksanakan pekerjaannya. Sebagai sebuah tempat di
mana orang melakukan pekerjaan terkait dengan pelayanan kesehatan, rumah sakit
bertanggung jawab untuk menyediakan fasilitas kerja yang memenuhi standar Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3) untuk mengurangi risiko terjadinya penyakit akibat kerja (PAK) dan
kecelakaan akibat kerja (KAK) bagi karyawannya atau pekerja lain yang berada di rumah sakit
tersebut. Selain itu, fasilitas yang ada di rumah saklt juga harus dikelola dengan baik agar
tidak menimbulkan dampak buruk bagi keselamatan dan kesehatan pasien dan pengunjung.
Upaya keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk memberikan jaminan
keselamatan dan meningkatkan derajat kesehatan para karyawan dengan cara pencegahan
kecelakaan dan penyakit akibat kerja, pengendalian bahaya di tempat kerja, promosi
kesehatan, pengobatan, dan rehabilitasi.
Dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, rumah sakit perlu menyusun
dan menerapkan suatu program kerja yang meliputi upaya-upaya pengelolaan bahan
berbahaya dan beracun (B3) dan pengelolaan limbah B3. Program Pengelolaan Bahan
Berbahaya & Beracun (B3) dan Limbahnya diterapkan berdasarkan peraturan perundang-
undangan sebagai berikut:
a. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
b. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
c. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
d. Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya
dan Beracun
e. Peraturan Pemerintah Nomor 101 tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun
f. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 04 tahun 1987 Tentang Panitia Pembina
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) serta Tata Cara Penunjukan Ahli Keselamatan
dan Kesehatan Kerja

1
Lampiran
SK Direktur Rumah Sakit Permata Bekasi
Nomor : 036/SK–DIR/UMUM/RSPB/XII/2018
Tentang Pemberlakuan Program Penanggulangan B3 dan Limbahnya2019
Tanggal : 28 Desember 2018

g. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 14 Tahun 2013 tentang Simbol dan Label
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
h. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 66 Tahun 2016 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Rumah Sakit
i. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 58 tahun 1995 tentang Baku Mutu Limbah
Cair Bagi Kegiatan Rumah Sakit
j. Peraturan Menterl Kesehatan Nomor 472 tahun 1996 tentang Pengamanan Bahan
Berbahaya Bagi Kesehatan
k. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 84 Tahun 2002 tentang Kawasan Tanpa Rokok di
Tempat Kerja dan Sarana Kesehatan.
l. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1204 tahun 2004 tentang Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Rumah Sakit
m. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1087 tahun 2010 tentang Standar Kesehatan dan
Keselamatan Kerja di Rumah Sakit

2. LATAR BELAKANG
Dalam rangka mencapai Visi RS Permata Bekasi: ''Menjadi pusat pelayanan
kesehatan yang prima dengan suasana kekeluargaan pada tahun 2020", telah ditetapkan
pula Misi RS Permata Bekasi, yaitu "Memberikan pelayanan kesehatan prima dengan
suasana kekeluargaan, Meningkatkan nilai bagi steak holder secara terus, Meningkatkan
kompetensi dan kesejahteraan sumber daya manusia secara berkelanjutan". Untuk
melaksanakan misi tersebut, RS Permata Bekasi menyusun Program Pengelolaan Bahan
Beracun & Berbahaya (B3) dan Limbahnya yang antara lain berisi kebijakan dan langkah -
langkah yang diperlukan untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat baik bagi karyawan
maupun bagi pasien, pengunjung, dan karyawan lain, serta pengendalian kesehatan
lingkungan dengan meminimalkan pencemaran yang terjadi. Program tersebut hanya akan
tercapai apabila seluruh jajaran manajemen dan karyawan RS Permata Bekasi bersinergi dan
mempunyai komitmen yang tinggi untuk melaksanakan dengan sebaik-baiknya program
yang telah ditetapkan.

3. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Meminimalkan pencemaran dari sumber-sumber pencemaran yang ada sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku guna mewujudkan lingkungan kerja yang
sehat bagi karyawan, pasien, pengunjung, dan karyawan yang berada di RS Permata
Bekasi serta menjaga kelestarian lingkungan hidup.
b. Tujuan Khusus
1) Melakukan penerimaan, penyimpanan dan distribusi bahan berbahaya dan
beracun (B3) sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2) Melakukan penanganan, penyimpanan sementara dan pembuangan limbah
bahan berbahaya dan beracun sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
3) Melalukan pengadaan/pembelian B3 dan MSDS sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
4) Melakukan pemberian label/rambu-rambu yang tepat pada B3 dan Limbahnya.
5) Melakukan pelaporan dan investigasi dari tumpahan B3.
6) Meningkatkan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) bila terjadi tumpahan B3
yang belum terealisasi 100% di tahun 2018.
7) Melakukan pelatihan pengelolaan B3 dan limbahnya.

2
Lampiran
SK Direktur Rumah Sakit Permata Bekasi
Nomor : 036/SK–DIR/UMUM/RSPB/XII/2018
Tentang Pemberlakuan Program Penanggulangan B3 dan Limbahnya2019
Tanggal : 28 Desember 2018

4. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


A. Inventarisasi B3 serta Limbahnya
Sampah ataupun limbah yang dihasilkan oleh kegiatan operasional RS Permata
Bekasi beberapa diantaranya memiliki sifat B3. Limbah bahan berbahaya dan beracun
(Limbah B3) adalah bahan yang berasal dah sisa kegiatan yang karena sifat dan
konsentrasinya dan atau jumlahnya balk secara langsung maupun tidak langsung dapat
mencemarkan atau merusak lingkungan hidup dan atau dapat membahayakan
lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup serta mahluk hidup.
Pengelompokan limbah padat beserta penanganannya dapat dilihat pada table dibawah
ini :
No Golongan Area / Ruangan Penempatan Contoh Limbah Pembuangan ke luar
Limbah Sementara Rumah Sakit
Padat Limbah
1 Limbah Kantor Kantong Kertas, botol Diangkut
Padat administrasi, plastik plastik, kaleng, menggunakan truk
Non ruang tunggu warna hitam tissue, sisa oleh UPTD Dinas
Infeksius poliklinik, lobby, bahan Kebersihan
dapur, halaman makanan, Kecamatan
pakir, IGD, dapur,dsb. Mustikajaya
Poliklinik,
Gudang Logistik,
IT, Fisioterapi,
Casemix, Ruang
perawatan,
kasir, radiologi
2 Limbah Ruang rawat Kantong Kassa, pembalut Diangkut oleh pihak
Padat inap, poliklinik, plastik wanita, selang ketiga (Pt. Wastec
Infeksius IGD, VK, OK, ICU, warna infus, kateter, Internasional)
HD, kuning kantong urin,
laboratorium pampers,
plester, perban,
masker, botol
infus, sarung
tangan yang
sudah
terkontaminasi
3 Limbah Gudang Farmasi Obat-obatan Diangkut oleh pihak
Farmasi yang sudah ketiga (Pt. Wastec
kadaluarsa Internasional)
4 Limbah Ruang rawat Safety box Jarum, ampul Diangkut oleh pihak
Benda inap, poliklinik, obat injeksi, ketiga (Pt. Wastec
Tajam IGD, VK, OK, ICU, perlengkapan Internasional)
HD, intersena pipet,
laboratorium pasteur
pecahan gelas,
pisau bedah

3
Lampiran
SK Direktur Rumah Sakit Permata Bekasi
Nomor : 036/SK–DIR/UMUM/RSPB/XII/2018
Tentang Pemberlakuan Program Penanggulangan B3 dan Limbahnya2019
Tanggal : 28 Desember 2018

Semua limbah B3 yang di hasilkan RS Jakarta harus teridentifikasl dan terkelola dengan
baik. Jenis limbah B3 tersebut adalah :
a. Sampah Infeksius
Sampah infeksius terdiri dari:
- Semua materi atau bahan yang terpapar dengan tubuh pasien / cairan tubuh pasien
- Mikroorganisme sisa biakan laboratorium
- Sisa jarlngan tubuh dan spesimen
b. Sampah Infeksius Benda Tajam, misalnya jarum, pisau, ampul bekas
c. Limbah Cair Infeksius
d. Lumpur yang berasai dari endapan sumpit/sewage
e. Oli Bekas
f. Accu / Baterai Bekas
g. Lampu TL Bekas
Kegiatan pendataan dan identifikasi B3 dilakukan oleh unit Kesehatan Lingkungan yang
bekerjasama dengan Tim K3RS dan unit-unit kerja di rumah sakit yang menggunakan B3.
Daftar B3 yang digunakan di RS Permata Bekasi berikut alokasi distribusi B3 ke unit-unit
kerja yang menggunakan B3.
No Unit B3
1. UGD Alkohol 70%
H2O2
2. Poliklinik THT H2O2
3. Gudang Farmasi H2O2
Alkohol 70%
Alkohol 96%
Formalin
4. Laboratorium Alkohol 70 %
Aquadest
Chlorine
NaCl Fisiologis
Spirtus
Imersi Oil
Reagen
5. Radiologi Fixer
Dexeloper
6. ICU Alkohol 96%
H2O2
7. OK Alkohol 70%
H2O2
Formalin
8. Gudang Lampu
Baterai
Tinta
Chlorin
9. Ranap Lantai 3 Alkohol 70 %
10. Ranap Lantai 4 Alkohol 70 %
11. Ranap lanati 5 Alkohol 70 %

4
Lampiran
SK Direktur Rumah Sakit Permata Bekasi
Nomor : 036/SK–DIR/UMUM/RSPB/XII/2018
Tentang Pemberlakuan Program Penanggulangan B3 dan Limbahnya2019
Tanggal : 28 Desember 2018

B. Penanganan, Penyimpanan dan Penggunaan B3 Serta limbahnya


Unit-unit pelayanan yang menggunakan B3 menempatkan B3 pada lemari khusus
penyimpanan B3 yang telah dilengkapi dengan label dan simbol B3. Sedangkan limbah B3
dl RS Permata Bekasi terdiri dari limbah infeksius,produk farmasi kadaluarsa, fixer dan
developer, oli bekas, majun dan sarung tangan terkontaminasi, bakteri bekas/aki bekas,
kemasa bekas B3. Limbah infeksius dlhasilkan oleh oleh unit-unit pelayanan medis,
sedangkan lampu TL bekas, aki bekas dan oli bekas dihaslikan oleh unit Teknik. Di RS
Permata Bekasi, oli bekas diperoleh dari kegiatan unit pemeliharaan mesin khususnya
pemeliharaan genset.
Pengelolaan sampah Infeksius dan sampah infeksius benda tajam meliputi kegiatan -
kegiatan berikut ini :
a. Pemisahan dan pemilahan limbah B3 di ruangan
Sampah di setiap ruang/unit harus dipisahkan sesuai dengan karakteristik jenis
sampah dan dimasukkan kedalam kantong plastik yang telah disediakan.
b. Berdasarkan karakteristik limbah B3 maka pemisahan dilaksanakan dengan
ketentuan sebagai berikut:
1) Sampah Infeksius ditempatkan pada tempat sampah yang berlabel infeksius
yang telah diberi kantong sampah berwarna kuning
2) Sampah Infeksius benda tajam ditempatkan pada kontainer khusus, tahan air,
anti bocor yang telah diberi label infeksius.
c. Penanganan dan pengangkutan limbah B3 di ruangan
1) Setiap kantong sampah yang terisi ¾ bagian dianggap penuh, kemudian diikat
dan harus segera diangkut ketempat pengumpulan sampah sementara (TPS B3)
2) Pengangkutan sampah / limbah dari ruangan diiakukan oleh petugas kebersihan
dengan standar :
- Menggunakan APD, yaitu : masker, safety gloves dan sepatu
- Pastikan sampah / limbah yang akan dibawa sudah tertutup rapat atau
terlkat erat untuk menghindari tumpahan atau ceceran dan pastikan pada
kantong dan kontainer sampah / limbah sudah terpasang simbol sesuai
kareakteristik masing - masing sampah / limbah.
- Sampah dibawa dengan menggunakan troil khusus sampah yang tertutup
dan tidak boleh dicampur dengan barang - barang lain. Sampah / iimbah
yang dibawa tidak dibenarkan dibongkar atau dibuka dari troli kecuali di
TPS dan pastikan sampah atau limbah telah disimpan pada TPS B3.
d. Pencatatan Limbah B3
Pencatatan iimbah B3 harus memenuhi ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
1) Semua Limbah B3 yang bersifat infeksius, Infeksius benda tajam, dan
tumpahan B3 yang masuk ke TPS B3 atau keiuar dari TPS B3 akan dilakukan
pencatatan berupa :
- Volume
- Asal limbah B3
- Tanggal MasukTPS B3
- Tanggal KeluarTPS B3
2) Pencatatan pembuangan limbah medis ruangan ke TPS B3. Data yang ada di
laporan tersebut akan direkap setiap bulannya menjadi neraca iimbah B3.
Pencatatan dilakukan di Log Book yang telah disediakan
e. Pemberslhan TPS B3 dilakukan oleh cleaning service setelah TPS B3 kosong
f. Pengangkutan limbah B3 oleh transpoter (pihak ke-3)

5
Lampiran
SK Direktur Rumah Sakit Permata Bekasi
Nomor : 036/SK–DIR/UMUM/RSPB/XII/2018
Tentang Pemberlakuan Program Penanggulangan B3 dan Limbahnya2019
Tanggal : 28 Desember 2018

Pengangkutan limbah B3 oleh transporter (pihak ke-3 yaitu PT. Wastec


International) dilakukan sebanyak 2 kaii dalam seminggu. Pihak transporter wajib
melengkapi petugasnya dengan APD dan mengikuti prosedur yang ada.
C. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
Menurut PerMenKes No.66 tahun 2016 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Rumah Sakit, sarana keselamatan bahan berbahaya dan beracun (B3) paiing sedikit
meliputi:
- Lemari B3
- penyiram badan {body wash)
- pencuci mata {eye washei)
- aiat peiindung dih (APD)
- rambu dan simbol B3
- spill kit
Dalam mengelola limbah B3, petugas harus menggunakan APD untuk mengurangi
risiko yang dltimbuikan oieh B3. Penyediaan APD disediakan oleh logistik dan gudang
farmasi dan masing-masing unit kerja dapat melakukan permintaan APD setiap minggu.
Alat pelindung diri meiiputi:
- masker
- safety gioves
- sepatu
D. Pemberian Label / Rambu-rambu pada B3 dan Limbahnya
Semua B3 dan tempat penyimpanan B3 harus memiliki simbol dan label. Hai Ini
untuk membehkan informasi kepada semua orang bahwa setlap meilhat benda dan
tempat yang ditempeli dengan simbol dan label B3 adalah benda atau tempat yang harus
diwaspadai penggunaannya. Pemberian label disesuaikan dengan Permen LH No. 03
Tahun 2008 tentang Tata Cara Pemberian Simbol dan Label B3. Label dan simbol B3 juga
berlaku untuk limbah B3) sesual dengan Permen LH No.03 Tahun 2008 adalah sebagai
berikut:
SIMBOL BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)
SIMBOL BAHAYA BAHAYA PENANGANAN
BAHAYA
Eksplosif/mudah meledak Hindari :
- Benturan
- Gesekan
- Api & panas
-
Oksidator/penyebab kebakaran Jauhkan dari bahan
mudah terbakar

Mudah terbakar Jauhkan dari :


- Api terbuka
- Lumutan api
- Panas dan
oksidator

6
Lampiran
SK Direktur Rumah Sakit Permata Bekasi
Nomor : 036/SK–DIR/UMUM/RSPB/XII/2018
Tentang Pemberlakuan Program Penanggulangan B3 dan Limbahnya2019
Tanggal : 28 Desember 2018

Bahaya kesehatan (Cidera, luka, Hindari kontak


iritasi, kanker, dll) bila masuk dengan tubuh (mata,
kedalam tubuh kulit, saluran
pernafasan)

Korosif Hindari kontak


dengan mata, kulit,
saluran pernafasan

Beracun mematikan Cegah masuk kedalam


tubuh

Tabung gas bertekanan Jangan diletakan


dekat API atau panas,
hindari benturan
berlebihan, sebaiknya
tabung diikat
Berbahaya Bahaya terhadap
kesehatan sampai
dalam tingkat
tertentu

Iritasi Iritasi kulit/ iritasi


kerusakan parah pada
mata sensititasi pada
kulit, iritasi saluran
pernafasan

E. Pelaporan dan Investigasi


Dalam melakukan pemindahan B3 dari satu tempat ke tempat lain, dimungkinkan
terjadi suatu hal yang bisa menyebabkan B3 tumpah. Untuk membersihkan tumpahan B3,
diperlukan satu set peralatan yang disebut dengan spill kit. Unit terkait yang terkena
tumpahan dalam melakukan penanganan B3 dan limbahnya melakukan investigasi
penyebab tumpahan dan membuat laporan. Tim P2K3 dapat membantu melakukan
investigasi jika akibat yang ditimbulkannya menimbulkan dampak yang cukup besar.
F. Dokumentasi
Agar seluruh kegiatan bisa tercatat dengan baik, maka seluruh kegiatan
didokumentasikan melalui notulen rapat, dokumentasi foto, berita acara, laporan
kegiatan, dan sebagainya. Sesuai dengan peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah,
maka dalam pengelolaan limbah B3 RS Permata Bekasi harus memilikl ijin yang
dikeluarkan oleh dinas terkait. Izin - izin yang harus dimiliki oleh RS Permata Bekasi dalam
pengelolaan limbah B3 adalah :
1) Izin TPS B3

7
Lampiran
SK Direktur Rumah Sakit Permata Bekasi
Nomor : 036/SK–DIR/UMUM/RSPB/XII/2018
Tentang Pemberlakuan Program Penanggulangan B3 dan Limbahnya2019
Tanggal : 28 Desember 2018

Izin TPS B3 RS Permata Bekasi dikeluarkan oleh Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Bekasi dengan masa berlaku 5 tahun terhitung
dari tanggal 6 Desember 2017 sampai dengan 1 April 2024.
2) MOU Pengelolaan Limbah B3 dengan Pihak ketiga
MOU pengelolaan llmbah B3 dengan pihak ketiga MOU pengelolaan limbah B3 RS
Permata Bekasi bekerjasama dengan pihak ketiga yaitu PT. Wastec International.
G. Pengadaan / Pembelian B3 dan MSDS
Behkut ini adalah hal-hal yang harus diperhatikan terkait dengan pengadaan dan
penerlmaan B3 :
1) Staf gudang farmasi menerima, memeriksa, dan menyetujui permintaan B3 dari unit-
unit kerja.
2) Staf gudang farmasi menyiapkan setiap item B3 yang diminta setiap unit.
3) Sebelum dilakukan pendistribusian, staf gudang wajib memeriksa kesesuaian merk,
jenis,dan jumlah B3 yang akan didistribusikan.
4) Penyimpanan B3 diikelompokkan sesuai dengan jenis barang dan suhu penyimpanan
dan disimpan di lemari khusus penyimpanan bahan berbahaya dan beracun (B3).
5) Lemari khusus penyimpanan B3 berada di ruang khusus penyimpanan B3, terpisah
dari penyimpanan obat-obatan.
6) Unit farmasi bertanggung jawab terhadap pemesanan B3.
7) Tidak diperkenankan memesan B3 yang terlarang berdasarkan PP No. 74 tahun 2001
tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun.
8) Pada saat diserahkan, B3 harus memenuhi syarat sebagai berikut:
a) Diserahkan dalam bentuk kemasan yang kompak (utuh)
b) Wadah kemasan tidak bocor
c) Tidak berkarat
d) Tidak rusak

5. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Program Kesehatan Lingkungan, Pengelolaan B3, dan Pengelolaan Limbah B3 RS
Permata Bekasi dilaksanakan melalui beberapa tahapan sebagat berikut:
a. Rapat Koordinasi
Rapat koordinasi yang dilakukan adalah rapat pembahasan program dan rapat rutin
bulanan yang melibatkan beberapa pihak seperti Tim K3RS, Tim PPI, unit Kesehatan
Lingkungan dan Pimpinan.
b. Edukasi dan Sosialisasi Program
Edukasi dan sosialisasi Program Kesehatan Lingkungan, Pengelolaan B3, dan Pengelolaan
Limbah B3 diiakukan kepada seluruh karyawan RS Pemata Bekasi dan penyewa melalui
kunjungan Tim K3RS, Tim PPI, dan unit Kesehatan Lingkungan ke unit-unit kerja dan
penyewa di RS Permata Bekasi.
c. Implementasi Program dan Monitoring
Dengan meiibatkan semua unit kerja, Program Kesehatan Lingkungan, Pengelolaan B3,
dan Pengeiolaan Limbah B3 diterapkan secara menyeluruh. Monitoring terhadap
Implementasi program dilakukan oleh Tim PPI, Tlm K3RS, dan unit Kesehatan Lingkungan
melalui pelaporan rutin, pengujian indikator-indikator terkait dengan kesehatan
lingkungan, pemantauan kondisi lingkungan, dan melalui pembahasan pencapaian
program dalam rapat bulanan.
d. Evaluasi dan Tindak Lanjut
Evaluasi terhadap pencapaian program kerja dilakukan secara periodik dalam rapat
bulanan. Tindak lanjut jika terjadi ketidaksesuaian baku mutu lingkungan segera

8
Lampiran
SK Direktur Rumah Sakit Permata Bekasi
Nomor : 036/SK–DIR/UMUM/RSPB/XII/2018
Tentang Pemberlakuan Program Penanggulangan B3 dan Limbahnya2019
Tanggal : 28 Desember 2018

dilaksanakan setelah laporan pengujian diterima. Evakuasi tahunan akan dilakukan pada
akhir tahun untuk melihat pencapaian program kerja selama satu tahun sekaligus
menyusun program kerja untuk tahun berikutnya.

6. SASARAN
Sasaran Program Pengelolaan B3 dan Kesehatan Lingkungan RS Permata Bekasi adalah
sebagai berikut:
a. Pengelolaan bahan berbahaya dan beracun (B3) beserta limbahnya dilakukan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
b. Proses penerimaan, pengemasan, penyimpanan, dan pembuangan limbah bahan
berbahaya dan beracun telah dilakukan dengan benar dan tidak membahayakan
lingkungan hidup
c. Terwujudnya sanitasi dan lingkungan kerja yang sehat di lingkungan RS Permata Bekasi
d. Keberadaan hama / vektor penyakit di rumah sakit diminimalkan

7. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


N Kegiatan Bulan
o 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Rapat penyusunan V
program tahun 2019

2 Inventarisasi B3 beserta V V V V V V V V V V V V
limbahnya

3 Penanganan, V V V V V V V V V V V V
penyimpanan dan
penggunaan B3 beserta
limbahnya
4 Penggunaan Alat V V V V V V V V V V V V
Pelindung Diri

5 Pemberian Label atau V V


rambu-rambu pada B3
dan limbahnya
6 Pengadaan/pembelian V V V V V V V V V V V V
B3 dan MSDS

7 Pelaporan dan V V V V V V V V V V V
investigasi

8 Penyusunan laporan V V V V
tahun 2018

9 Pelatihan V V V V

9
Lampiran
SK Direktur Rumah Sakit Permata Bekasi
Nomor : 036/SK–DIR/UMUM/RSPB/XII/2018
Tentang Pemberlakuan Program Penanggulangan B3 dan Limbahnya2019
Tanggal : 28 Desember 2018

8. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan pada saat rapat bulanan atau rapat evaluasi
tahunan. Rapat tersebut antara lain membahas pencapaian program, kendala yang dihadapi,
serta menyusun rencana untuk menyelesaikan persoalan yang ada. Dimungkinkan pula
adanya rapat insidentil jika diperlukan untuk segera mengatasi masalah.
9. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Agar seluruh kegiatan bisa tercatat dengan baik, maka seluruh kegiatan
didokumentasikan melalui notulen rapat, dokumentasl foto, berita acara, laporan kegiatan,
dan sebagainya.

Ditetapkan di : Bekasi
Tanggal : 27 Desember 2017
RUMAH SAKIT PERMATA BEKASI

Dr. Muji Hastuty, TR


Direktur

10

Anda mungkin juga menyukai