DI FASYANKES
PUSKESMAS TAPOS
PENDAHULUAN
Dalam Undang - Undang No 1 Tahun 70 disebutkan bahwa pimpinan tempat kerja wajib melakukan
pembinaan terhadap karyawannya dalam pencegahan kecelakaan dan pemberantasan kebakaran serta
peningkatan keselamatan dan kesehatan kerja serta dalam pemberian pertolongan pertama pada kecelakaan.
Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) tingkat pertama merupakan tempat kerja
dimana terdapat berbagai bahaya yang dapat mengancam kesehatan dan keselamatan, baik terhadap petugas,
pasien, pendamping pasien, pengunjung maupun masyarakat sekitar.
Petugas di puskesmas mempunyai hak atas kesehatan, mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan
bekerja dalam lingkungan yang sehat. Oleh karena itu puskesmas wajib melaksanakan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3). Sesuai dengan Permenkes No 52 Tahun 2018 tentang “Keselamatan dan Kesehatan
Kerja di Fasilitas Pelayanan Kesehatan”
PENDAHULUAN
Perlu dilakukan evaluasi bagaimana penerapan K3 di puskesmas, baik secara internal melalui kegiatan
asesmen yang dilakukan oleh puskesmas sendiri dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota maupun eksternal
melalui kegiatan akreditasi.
Asesmen merupakan elemen penting dalam penyusunan perencanaan program yang berkaitan dengan
pengembangan program. Asesmen adalah langkah- langkah strategis pertama yang harus dilakukan sebelum
mendesain sebuah program.
Kadang kala informasi yang baik belum tentu menghasilkan program yang baik. Apalagi jika informasi yang
tersedia sangat terbatas, hampir dipastikan hal tersebut menghasilkan program yang tidak dapat memenuhi
kebutuhan yang diinginkan. Oleh karena itu perlu adanya acuan dan instrumen dalam melakukan asesmen
agar didapat informasi atau data yang baik dan akurat.
tujuan
Tujuan umum
Suchman, 1961
Asesmen adalah sebuah proses menentukan hasil yang telah dicapai beberapa kegiatan yang direncanakan
untuk tercapainya tujuan
NILAI
Bila kegiatan belum /tidak Bila kegiatan sebagian sudah Bila kegiatan sudah dilaksanakan
dilaksanakan, tidak tersedia dilaksanakan sesuai standar, sumber sesuai standar, tersedia sumber
sumber daya dan tidak ada daya tersedia sebagian dan ada daya sesuai standar dan ada
dokumen pendukung dokumen pendukung dokumen pendukung
Elemen yang dinilai
1. Manajemen K3 di puskesmas
2. Standar K3 di fasyankes
a. Pengenalan potensi bahaya dan pengendalian risiko K3
b. Penerapan kewaspadaan standar
c. Penerapan prinsip ergonomi
d. Pemeriksaan kesehatan berkala
e. Pemberian imunisasi
f. Pembudayaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di puskesmas
g. Pengelolaan sarana dan prasarana di fasyankes dari aspek K3
h. Pengelolaan peralatan medis dari aspek K3
i. Kesiapsiagaan menghadapai kondisi darurat dan bencana termasuk kebakaran
j. Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dan limbah B3
k. Pengelolaan limbah domestik
Elemen yang dinilai
3. Upaya Kesehatan Kerja di Puskesmas
a. Upaya promotif
b. Upaya preventif
c. Upaya kuratif
d. Upaya rehabilitative
4.K3 dalam masa pandemi covid-19
Langkah - langkah
ASESMEN
Langkah asesmen
1. Sebelum Pelaksanaan
a. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
1) Memberikan informasi kepada puskesmas untuk melaksanakan asesmen internal dan
pelaksanaan validasi serta pembinaan oleh Dinas Kesehatan
2) Menyiapkan formulir untuk asesmen
3) Mengirimkan formulir asesmen ke puskesmas
b. Puskesmas
1) Pimpinan puskesmas menentukan pelaksanaan dilakukan asesmen
2) Puskesmas membentuk tim yang bertugas melakukan asesmen dan menyiapkan instrumen
untuk asesmen
3) Menginformasikan kepada seluruh staf tentang akan dilaksanakannya asesmen, sehingga
dapat dipersiapkan data-data/informasi yang diperlukan
Langkah asesmen
2. Saat Pelaksanaan
a. Puskesmas melakukan asesmen pada tanggal yang sudah ditentukan dan dilakukan oleh
SDM yang berkompeten menggunakan instrumen yang telah disiapkan
b. Asesmen dilakukan dengan melihat langsung kegiatan atau kondisi puskesmas,
melakukan wawancara dengan 1 (satu) atau beberapa petugas, menelaah dokumen-
dokumen yang ada serta mengambil gambar/foto yang dibutuhkan
c. Mengisi intrumen sesuai hasil yang didapat
Langkah asesmen
3. Setelah Melakukan Asesmen/penilaian
a. Puskesmas
1) Melakukan analisa hasil penilaian
2) Menindaklanjuti permasalahan yang ditemukan sesuai kemampuan puskesmas
3) Membuat laporan ke Dinas Kesehatan Kabupaten /Kota dengan melampirkan instumen
yang telah diisi ke Dinas Kesehatan beserta usulan tindak lanjut yang memerlukan
dukungan dan kebijakan Dinas Kesehatan.
Pengelola K3 puskesmas dapat penanggung jawab Bila tidak ada pengelola K3 Bila ada pengelola K3
yang ditunjuk atau berupa tim yang dibuktikan
dengan adanya surat keputusan pimpinan puskesmas
Terdapat tugas dan tanggung jawabnya NILAI
Nilai 0 Nilai 10
Pengelola K3 atau tim K3 mempunyai tugas dan Bila tidak ada lampiran Bila ada lampiran uraian
tanggungjawab yang jelas terhadap ruang lingkup uraian tugas dan tugas dan tangungjawab
kegiatan meliputi keselamatan kerja, kesehatan kerja tangungjawab dalam SK dalam SK Pengelola K3
pengelola K3
dan lingkungan kerja. Dibuktikan dengan lampiran
dari SK pengelola berisi uraian tugas dan
tanggungjawabnya
NILAI
Organisasi K3 di puskesmas
Nilai 0 Nilai 10
Tim atau penanggungjawab yang ditetapkan oleh Tim / penanggungjawab Tim / penanggungjawab
pimpinan puskesmas dengan surat keputusan dan yang ditunjuk tidak yang ditunjuk terdapat
terdapat dalam struktur organisasi puskesmas terdapat dalam dalam struktur organisasi
struktur organisasi puskesmas
puskesmas
NILAI
Sumber Daya Manusia (SDM) K3
Nilai 0
Nilai 5 Nilai 10
Meliputi dokter yang menguasai diagnosis penyakit Bila belum ada Bila hanya ada 1 Tersedia 2 jenis
akibat kerja; dokter, perawat dan sarjana kesehatan SDM K3 jenis tenaga tenaga atau lebih
administrator.
Sarana prasarana untuk Kesehatan kerja NILAI
Nilai 0
Nilai 5 Nilai 10
Yang dibutuhkan antara lain berupa tempat Bila belum ada Bila tersedia Bila tersedia
pelayanan kesehatan bagi SDM (dapat menjadi satu sebagian lengkap dan ada
dengan tempat pelayanan bagi masyarakat), pencatatan
peralatan untuk pemeriksaan kesehatan, P3K kit, kegiatan kesehatan
pelaporan, dll.
Sarana untuk untuk keselamatan kerja NILAI
Nilai 0
Nilai 5 Nilai 10
Yang dibutuhkan antara lain APD, karet anti slip, Bila belum ada Bila tersedia Bila tersedia
rambu-rambu/ simbol-simbol, alat proteksi sebagian lengkap dan ada
kebakaran, APAR, dll pencatatan
kegiatan kesehatan
kerja
Sarana untuk untuk keselamatan kerja NILAI
Nilai 0
Nilai 5 Nilai 10
Yang dibutuhkan antara lain APD, karet anti slip, Belum ada sarana Tersedia sebagian Tersedia lengkap
rambu-rambu/ simbol-simbol, alat proteksi untuk keselamatan sarana untuk sarana untuk
kebakaran, APAR, dll. kerja keselamatan kerja keselamatan kerja
NILAI
Alat lingkungan kerja
Nilai 0
Nilai 5 Nilai 10
Antara lain sound level meter, lux meter , pengukur Tidak ada alat Hanya ada Tersedia lengkap
suhu dan kelembaban serta peralatan lain berupa lingkungan kerja sebagian, minimal alat lingkungan
IPAL, alert/simbol-simbol, SDS (safety data sheet) 3 (tiga) alat kerja
untuk bahan berbahaya, Spil kit, dll. lingkungan kerja
Tersedia anggaran untuk kegiatan K3 NILAI
Nilai 0 Nilai 10
Anggaran untuk kegiatan K3 di puskesmas yang Tidak tersedia anggaran Tersedia anggaran
berasal dari APBN, APBD atau swadaya puskesmas.
Perencanaan program K3 NILAI
Nilai 0 Nilai 10
Terdapat perencanaan program tahunan dengan Tidak ada perencanaan Ada perencanaan program
disertai penetapan skala prioritas, penetapan sumber program
daya yang dibutuhkan, penetapan jangka waktu
pencapaian yang terintegrasi dalam perencanaan
puskesmas secara keseluruhan.
Terdapat inventarisasi kegiatan K3 NILAI
Nilai 0 Nilai 10
inventarisasi kegiatan K3 dibuktikan dengan adanya Tidak dilakukan Ada inventarisasi kegiatan
dokumen data inventaris kegiatan K3. inventarisasi kegiatan K3 K3
Terdapat jadwal kegiatan NILAI
Nilai 0 Nilai 10
Terdapat jadwal kegiatan dalam 1 tahun yang Tidak ada jadwal kegiatan Ada jadwal kegiatan yang
disusun yang disusun disusun
Terdapat indikator kinerja NILAI
Nilai 0 Nilai 10
Terdapat indikator kinerja yang ditetapkan dengan Belum ada indikator kinerja Ada indikator kinerja
target yang disepakati.
Monitoring K3 di puskesmas NILAI
dilaksanakan
Nilai 0 Nilai 10
Monitoring K3 di puskesmas dilaksanakan dengan Belum dilakukan monitoring Telah dilakukan monitoring
melakukan pemeriksaan, pengujian dan pengukuran kegiatan K3 kegiatan K3
dan dilaksanakan sesuai prosedur.yang dibuktikan
dengan adanya dokumen hasil monitoring.
Terdapat dokumen kegiatan K3 NILAI
Nilai 0 Nilai 10
Terdapat dokumen kegiatan K3 berupa pencatatan Tidak ada dokumen kegiatan Terdapat dokumen kegiatan
atau laporan setiap kegiatan yang telah dilakukan. K3 K3
NILAI
Nilai 0
Laporan K3 di fasyankes Nilai 5 Nilai 10
Laporan bulanan tentang data penyakit dan data SITKO tetapi tidak SITKO, ada SITKO dan
SDM yang sakit atau cedera melalui aplikasi SITKO dilakukan pelaporan secara dilakukan
pelaporan, tidak manual pelaporan
ada aplikasi dan
tidak ada pelaporan
Laporan K3 di fasyankes NILAI
Nilai 0 Nilai 10
Laporan semesteran , meliputi laporan data penyakit Bila tidak ada laporan yang Bila ada laporan yang dibuat
terbanyak/cedera, jumlah SDM yang sakit, jumlah dibuat
kasus penyakit umum pada SDM fasyankes, jumlah
kasus PAK/dugaan PAK pada SDM fasyankes,
jumlah kasus KAK pada SDM fasyankes, jumlah
kasus hampir celaka (nearmiss) pada SDM
fasyankes
Laporan K3 di fasyankes NILAI
Nilai 0 Nilai 10
Laporan tahunan berupa pelaksanaan K3 Bila tidak ada laporan yang Bila ada laporan yang
keseluruhan dalam 1 (satu) tahun anggaran dibuat tahunan
NILAI
Prosedur pencatatan pelaporan insiden kecelakaan
kerja, keduratan medis, kerusakan sarana dan Nilai 0
Nilai 5 Nilai 10
prasarana, kondisi tidak aman
Bila tidak ada Bila ada SOP dan Bila terdapat SOP
Meliputi apa yang dilaporkan, siapa yang Standar tidak ada form dan terdapat form
Dilakukan setahun sekali untuk melihat hasil Bila tidak dilakukan Bila dilakukan evaluasi
kegiatan yang telah dilaksanakan apakah sesuai pertemuan evaluasi
dengan rencana dan target yang ingin dicapai dan
hambatan atau masalah yang ada. Dibuktikan
dengan adanya dokumen pelaksanaan kegiatan
evaluasi (undangan, daftar hadir, notulen, hasil
pertemua.n)
Tinjauan dan peningkatan kinerja NILAI
Nilai 0 Nilai 10
Dilakukan setiap tahun untuk menjamin kesesuaian dan efektifitas Tidak dilakukan pertemuan Dilakukan pertemuan
penyelenggaraan K3 (terhadap rencana kegiatan yang mengacu
tinjauan kinerja tinjauan kinerja
perundang-undangan dan standar yang ada) dan peninjauan ulang
terhadap penerapan SMK3 (penetapan kebijakan, pelaksanaan
rencana, pemantauan dan evaluasi) dengan mempertimbangkan
adanya perubahan peratutan perundang-undangan, perkembangan
ilmu pengetahuan, dan hasil kajian penyakit akibat kerja dan
kecelakaan kerja. Dibuktikan dengan adanya dokumen pelaksanaan
(undangan, daftar hadir, notulen, hasil pertemuan).
STANDAR
K3
Pengenalan potensi bahaya dan NILAI
pengendalian risiko
Nilai 0 Nilai 10
Identifikasi potensi bahaya dilakukan di setiap ruangan Tidak dilakukan identifikasi Ada hasil dilakukan
kerja dengan melakukan inspeksi melalui survei jalan identifikasi
sepintas, melakukan konsultasi dan diskusi dan melakukan
peninjauan terhadap informasi yang ada. Dibuktikan
dengan adanya dokumen hasil identifikasi
Pengenalan potensi bahaya dan NILAI
pengendalian risiko
Nilai 0 Nilai 10
Dilakukan sosialisasi potensi bahaya yang ditemukan Tidak dilakukan sosialisasi Dilakukan sosialisasi
kepada seluruh SDM yang ada agar mereka mengetahui
bahaya di tempat kerja masing-masing. Dibuktikan dengan
adanya bukti pertemuan sosialisasi atau dengan
menanyakan kepada petugas yang ada.
Pengenalan potensi bahaya dan NILAI
pengendalian risiko
Nilai 0 Nilai 10
Dilakukan penilaian risiko meliputi identifikasi risiko, Tidak dilakukan penilaian Dilakukan penilaian risiko
analisis risiko dan evaluasi risiko untuk menentukan risiko
tingkat risiko. Dibutikan dengan adanya dokumen
penilaian risiko.
NILAI
Pengenalan potensi bahaya dan Nilai 0
Nilai 5 Nilai 10
pengendalian risiko
Bila tidak Bila sudah ada Bila sudah
dilakukan rencana dilakukan
Pengendalian risiko merupakan tahapan terakhir dari pengendalian risiko pengendalian risiko pengendalian risiko
manajemen risiko dilakukan setelah ada penentuan sesuai rencana
prioritas risiko dan metode pengendaliannya.
Dibuktikan dengan adanya dokumen hasil
PENERAPAN KWASPADAAN
STANDAR
Tersedia untuk cuci tangan dengan air mengalir dan
sabun cuci tangan
NILAI
Nilai 0
Nilai 5 Nilai 10
Penerapan Kebersihan tangan
Bila tidak tersedia Bila tersedia Bila tersedia
fasilitas cuci fasilitas cuci fasilitas cuci
tangan dengan air tangan dengan air tangan dengan air
Penerapan Kebersihan tangan dengan menyediakan
mengalir di mengalir tidak di mengalir di setiap
sarana dan prasarananya dan tersedia prosedur cuci
setiap ruangan setiap ruangan ruangan yang
tangan disetiap ruangan yang berisiko, yang berisiko berisiko
atau tersedia
tempat cuci tangan
tidak dengan air
mengalir
Terdapat prosedur (SOP) cuci tangan dan tersedia di
setiap ruangan.
Penerapan Kebersihan tangan dengan menyediakan Tidak tersedia SOP Tersedia SOP tidak Tersedia SOP cuci
sarana dan prasarananya dan tersedia prosedur cuci cuci tangan disetiap ruangan tangan disetiap
tangan disetiap ruangan ruangan
Terdapat prosedur penggunaan APD
NILAI
Nilai 0
Nilai 5 Nilai 10
Pengelolaan peralatan dilakukan oleh penanggung jawab Tidak ada penanggungjawab Terdapat penanggungjawab
yang ditunjuk oleh pimpinan puskesmas dengan surat yang ditunjuk yang ditunjuk
keputusan
Pengelolaan peralatan medis NILAI
Nilai 0 Nilai 10
Dilakukan inventarisasi peralatan medis yang ada di Tidak dilakukan Ada data inventaris peralatan
puskesmas oleh penangungjawab peralatan, dibuktikan inventarisasi peralatan medis
dengan adanya daftar inventaris yang ada
Pengelolaan peralatan medis NILAI
Nilai 0 Nilai 10
Dilakukan identifikikasi risiko penggunaan peralatan yang Tidak ada bukti dilakukan Ada laporan hasil
dampaknya bisa terjadi baik terhadap SDM, pasien, identifikasi risiko identifikasi risiko
infrastruktur, bisnis maupun terjadinya KTD (kejadian
yang tidak diharapkan). Dibuktikan dengan adanya laporan
hasil identifikasi.
Pengelolaan peralatan medis NILAI
Nilai 0 Nilai 10
Peralatan medis dikelola sesuai prosedur mulai dari Tidak ada SOP pengelolaan Terdapat SOP pengelolaan
identifikasi, penandaan pada peralatan yang digunakan dan peralatan medis peralatan medis
tidak digunakan, pemeliharaan dan penyimpan.
NILAI
Nilai 0
Pengelolaan peralatan medis Nilai 5 Nilai 10
Dilakukan uji fungsi dan ujicoba peralatan, dibuktikan Tidak ada pengujian Terdapat bukti dilakukan
dengan adanya laporan pengujian peralatan pengujian peralatan
NILAI
Nilai 0
Pengelolaan peralatan medis Nilai 5 Nilai 10
Peralatan disimpan sesuai prosedur dan karakteristik alat Tidak terdapat SOP Terdapat SOP penyimpanan
agar tidak menimbulkan risiko baik terhadap petugas ppenyimpanan peralatan peralatan medis
maupun pasien medis
Pengelolaan peralatan medis NILAI
Nilai 0 Nilai 5
Peralatan medis yang telah digunakan harus disterilisasi Tidak terdapat SOP Terdapat SOP sterilisasi
sesuai prosedur, agar tidak menimbulkan risiko baik sterilisasi peralatan medis peralatan medis
terhadap petugas maupun pasien.
Pengendalian
lingkungan
Pengendalian lingkungan NILAI
Nilai 0 Nilai 5
Terdapat penanggung jawab yang ditetapkan oleh pimpinan Tidak terdapat Terdapat penanggungjawab
puskesmas penanggungjawab yang
ditetapkan oleh
pimpinan
NILAI
Nilai 0
Pengendalian lingkungan Nilai 5 Nilai 10
Penanganan linen untuk fasyankes dengan rawat inap. Tidak ada SOP pengelolaan Ada SOP pengelolaan linen
Mulai dari penyotiran setelah digunakan, pengangkutan, linen
penyucian, dan penyimpanaan. Untuk puskesmas yang
tidak ada pengelolaan linen (non rawat inap) diberi nilai 10
Tersedia APD untuk petugas yang menangani linen
sesuai pajanan yang dihadapi, antara lain bahan kimia
dari deterjen, cairan tubuh yang mengkontaminasi
linen. misal sarung tangan, apron.
Penanganan linen
NILAI
Penanganan linen untuk fasyankes dengan rawat inap.
Nilai 0 Nilai 10
Mulai dari penyotiran setelah digunakan, pengangkutan,
penyucian, dan penyimpanaan. Untuk puskesmas yang Tidak tersedia APD Tersedia APD
tidak ada pengelolaan linen (non rawat inap) diberi nilai 10
Penanganan limbah
benda tajam
NILAI
Penanganan limbah benda tajam
Nilai 0 Nilai 10
Limbah benda tajam ditangani oleh petugas yang ditunjuk Tidak terdapat petugas Terdapat petugas pengelola
Penangan limbah benda tajam dilaksanakan dari mulai Tidak tersedia SOP Tersedia SOP penanganan
tempat digunakan, penyimpanan sementara sampai penanganan limbah benda limbah benda tajam
tajam
pembuangan sesuai prosedur yang ada (SOP)
NILAI
Penanganan limbah benda tajam
Nilai 0 Nilai 10
Tersedia peralatan untuk limbah benda tajam yang Tidak tersedia tempat Tersedia tempat
Tersedia APD yang sesuai untuk petugas yang menangani Tidak tersedia APD Tersedia APD
Tersedia APD dalam jumlah cukup untuk kurang dari 50% dalam jumlah 50- dalam jumlah lebih
kebutuhan 80% kebutuhan dari 80%
melindungai SDM sesuai pajanan yang ada,
kebutuhan
dibuktikan dengan adanya perencanaan penyediaan
APD dan ketersediaan APD dibandingkan kegiatan
yang ada dan jumlah SDM yang ada
NILAI
Perlindungan kesehatan karyawan Nilai 0
Nilai 5 Nilai 10
Ada program pemeriksaan kesehatan sesuai pajanan untuk pemeriksaan disusun, belum ada disusun, sudah ada
kesehatan implementasinya implementasinya
yang dihadapi (berkala, pemeriksaan khusus) yang
berisikan jumlah SDM yang akan dilakukan
pemeriksaan kesehatan, jenis pemeriksaan yang
akan dilakukan dan petugas yang akan
melaksanakan, peralatan yang dibutuhkan, kapan
dilaksanakan, biaya yang dibutuhkan dan tempat
pemeriksaan)
Perlindungan kesehatan karyawan NILAI
Nilai 0 Nilai 10
Terdapat pemberian makanan tambahan bagi pekerja yang Tidak ada pemberian Ada pemberian makanan
berisiko, seperti pekerja shift malam pada puskesmas makanan tambahan tambahan
Terdapat pengaturan jam kerja pada puskesmas yang buka Tidak ada pengaturan jam Ada pengaturan jam kerja
24 jam kerja
Perlindungan kesehatan karyawan NILAI
Nilai 0 Nilai 10
Terdapat prosedur penanganan petugas yang tertusuk Tidak ada SOP penanganan Terdapat SOP penanganan
jarum/ tertusuk benda tajam yang terkontaminasi tertusuk jarum/benda tajam tertusuk jarum
Perlindungan kesehatan karyawan NILAI
Nilai 0 Nilai 10
Terdapat prosedur penanganan pajanan infeksius yang Tidak ada SOP penanganan Terdapat SOP penanganan
mengenai kulit yang luka, selaput mukosa (mata, hidung, pajanan infeksius pajanan infeksius
Tidak ada SOP dan Ada SOP, tidak Ada program yang
Terdapat prosedur propilaksis pasca pajanan dan tidak ada obat tersedia obat atau disusun, sudah ada
untuk propilaksis tersedia obat tetapi implementasinya
tersedia obat propilaksis
pasca pajanan tidak ada SOP
NILAI
Perlindungan kesehatan karyawan Nilai 0
Nilai 5 Nilai 10
Ada pencatatan dan pelaporan kegiatan pencatatan dan pencatatan dan pencatatan dan
pelaporan pelaporan beberapa pelaporan semua
perlindungan SDM fasyankes
kegiatan kegiatan yang
dilakukan.
Our business model
Marketing
Neptune is far
away from us
Technology
Saturn is the
ringed planet
Training
Mercury is a
Assessment small planet
Venus has a
nice name
Our team
SWOT
Weaknesses Threats
Mercury is the closest planet Saturn is a gas giant,
to the Sun and the smallest composed mostly of
one in the Solar System hydrogen and helium
Our services
Planning Photography
Venus is the second planet Saturn is a gas giant and has
from the Sun several rings
Our plans
Sales
$7,520,000
Mars is a very
cold place Uranus is an ice giant
Job Age
Interior 50-60
Designer
Gender Salary
Female $15,000
45% Mercury
Mercury is the closest
planet to the Sun
10% Mars
Despite being red, Mars
is a cold place
45% Jupiter
Jupiter is the biggest To modify this graph, click on it, follow the link, change the data
planet of them all and paste the new graph here
Thanks Do you have any questions?
addyouremail@freepik.com
+91 620 421 838
yourcompany.com