DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS TAPOS
Jln.Raya Tapos No. 85 RT/RW. 02/12 Kel. Tapos Kec. Tapos Kota Depok
Telp. (021) 8762908
Email : uptdpuskesmastapos02@gmail.com
Identifikasi B3
Rumah sakit atau fasyankes menghasilkan limbah gas yang biasanya berasal dari kegiatan
pembakaran seperti insenerator dan dapur. Limbah gas berupa emisi juga dihasilkan oleh mesin
generator set dan gas dengan jumlah sedikit namun masih terdapat kandungan kimianya adalah
gas anestesi yang ada di Instalasi Bedah Sentral (IBS).
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan untuk sumber limbah di rumah
fasyankes berdasarkan jenis limbahnya itu sendiri antara lain :
1. Limbah domestik yang dikategorikan sebagai limbah non medis, yaitu limbah yang
dihasilkan dari kegiatan memasak, kegiatan administrasi, pembersihan lingkungan
termasuk taman dan halaman, dan unit lainnya yang rata-rata menghasilkan limbah-limbah
kertas, plastik dan botol, serta limbah domestik dari ruangan rawat inap yang dapat diolah
dengan teknologi tertentu untuk dimanfaatkan dan serta seluruh limbah yang dihasilkan
dari kegiatan rumah sakit di luar pelayanan medis dan penunjang medis.
2. Limbah medis, yaitu limbah pelayanan medis yang meliputi “pelayanan perawatan, gigi
dan mulut, farmasi atau sejenisnya, pengobatan, serta penelitian atau pendidikan yang
menggunakan bahan beracun, infeksius berbahaya atau bisa membahayakan kecuali jika
dilakukan pengamanan tertentu”.
Limbah medis padat ditempatkan dalam wadah yang berlabel sesuai dengan standarnya yaitu:
Warna Kontainer/kantong
No Kategori Lambang Keterangan
plastik
Kantong box
timbal dengan
1 Radioaktif Merah
simbol
radioaktif
Kantong plastik
kuat, anti bocor,
Sangat atau kontainer
2 Kuning
infeksius yang dapat
distrelisasi
dengan otoklaf
Limbah
Kantong plastik
infeksius,
3 Kuning kuat, anti bocor,
patologi dan
atau kontainer
anatomi
Kontainer
4 Sitotoksis Ungu plastik kuat dan
anti bocor
Limbah
Kantong plastik
5 kimia dan Coklat -
atau kontainer
farmasi
Rumah sakit atau fasyankes menghasilkan limbah yang pada umumnya dibagi menjadi 2
kategori berdasarkan bahayanya yaitu medis dan non medis. Limbah yang masuk kategori
medis fasyankes dibagi kembali berdasarkan karakeristik masing–masing limbah agar
pengelolaannya dapat dilakukan dengan benar.
Kategori
limbah 1 Nomor spesifik
umum kode
kegiatan
Tabel 3