Kontainer
Logam Berat Radioaktif
Bertekanan
Jenis Limbah Fasyankes Berdasarkan Karakteristiknya
1. Saran umum
Apakah Covid-19 dapat tertular melalui limbah?
Tidak ada bukti bahwa kontak langsung tanpa perlindungan dari petugas yang mengelola limbah Fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes)
mengakibatkan transmisi virus dan menularkan Covid-19.
Cuci tangan secara rutin (hand hygiene), menjaga jarak satu sama lain, dan tidak menyentuh muka adalah cara terpenting untuk mencegah
penyebaran Covid-19.
Apa yang perlu saya lakukan dengan limbah yang dihasilkan di rumah tempa tinggal ODP atau PDP?
Limbah yang dihasilkan di rumah diklasifikasikan sebagai limbah non-B3 (limbah domestik) dan dapat dibuang bersama dengan limbah
domestik lainnya. Desinfeksi atau pencegahan lainnya tidak diperlukan. Akan tetapi, apabila masker atau sarung tangan ada kemungkinan
disalahgunakan, masker dan sarung tangan dapat dirusak. Limbah harus dikemas dalam kantong yang tertutup rapat. Cuci tangan pakai sabun
setelah melepaskan sarung tangan dan masker dan setelah menangani limbah atau kemasan limbah. Sebagai standar minimal, petugas kesehatan
lingkungan harus memastikan bahwa limbah tersebut dibuang di TPA dengan metode sanitary landfill dan bukan pembuangan terbuka.
Definisi Operasional Limbah B3 Fasyankes
• Limbah bahan berbahaya dan beracun fasilitas pelayanan kesehatan (limbah B3
Fasyankes) disebut juga limbah medis dapat berbentuk padat, cair, atau gas.
• Limbah medis padat adalah barang atau bahan sisa hasil kegiatan yang tidak
digunakan kembali yang berpotensi terkontaminasi oleh zat yang bersifat
infeksius atau kontak dengan pasien dan/atau petugas di Fasyankes yang
menangani pasien Covid-19.
• Meliputi masker bekas, sarung tangan bekas, perban bekas, tisu bekas, plastik
bekas minuman dan makanan, kertas bekas makanan dan minuman, alat suntik
bekas, set infus bekas, Alat Pelindung Diri bekas, sisa makanan pasien dan lain-
lain.
• Berasal dari kegiatan pelayanan di UGD, ruang isolasi, ruang ICU, ruang
perawatan, dan ruang pelayanan lainnya.
Coronavirus Waste FAQ (WHO/UNDP)
Last updated: 26 May 2020
Apakah saya perlu memperlakukan semua limbah dari pasien COVID-19 sebagai limbah infeksius?
Perlakukan limbah dari pasien COVID-19 sebagai limbah infeksius biasa, sesuai standar yang selama ini dilakukan
untuk limbah infeksius. Fasyankes harus mempertahankan dan memperkuat prosedur pemilahan limbah. Catatan:
limbah dari pasien COVID-19 tidak diklasifikasikan sebagai limbah yang sangat menular!
Apa yang harus dilakukan bila limbah infeksius dan domestik dari pasien COVID-19 tercampur?
Setiap limbah yang telah tercampur dengan limbah yang berpotensi infeksius harus diklasifikasikan sebagai
limbah infeksius dan harus ditangani, diperlakukan dan dibuang seperti seperti limbah infeksius.
Pengelolaan Limbah B3 Fasyankes
Pemilahan/pewadahan
Penyimpanan
Pengangkutan
Pengolahan
Pemilahan dan Pewadahan
• Limbah B3 medis dimasukkan ke dalam wadah/bin yang dilapisi kantong plastik
warna kuning yang bersimbol “biohazard”.
• Hanya limbah B3 medis berbentuk padat yang dapat dimasukkan ke dalam
kantong plastik limbah B3 medis.
• Bila di dalamnya terdapat cairan, maka cairan harus dibuang ke tempat
penampungan air limbah yang disediakan atau lubang di wastafel atau WC yang
mengalirkan ke dalam IPAL (instalasi pengolahan Air Limbah).
• Setelah ¾ penuh atau paling lama 12 jam, sampah/limbah B3 dikemas dan diikat
rapat kemudian setiap 24 jam harus diangkut, dicatat dan disimpan pada TPS
Limbah B3 atau tempat yang khusus.
• Petugas wajib menggunakan APD lengkap.
Pemilahan dan Pewadahan
Suhu insinerasi:
• Temperatur pada ruang bakar utama (primary chamber) minimal 800 ˚C
• Temperatur pada ruang bakar kedua (secondary chamber) minimal 1050 ˚C dengan
waktu tinggal minimal 2 (dua) detik
Ketinggian cerobong:
• 20 m atau 1,5 kali bangunan tertinggi apabila terdapat bangunan dengan ketinggian
lebih dari 20 m dalam radius 50 m untuk insinerator yang mengolah limbah B3 dari
kegiatan sendiri.
• 30 m atau 1,5 kali bangunan tertinggi apabila terdapat bangunan yang memiliki
ketinggian lebih dari 30 m dalam radius 50 m untuk insinerator yang mengolah limbah
B3 dari kegiatan lain.
Pengolahan Limbah dengan Insinerator (2)
Insineras Disinfeksi
Non Insinerasi Solidifikasi/ Stabilisasi
i Kimia
Apa yang dapat dilakukan untuk menghindari pembakaran limbah melalui insinerasi yang
menimbulkan risiko besar polusi terhadap lingkungan, yaitu teknologi ramah lingkungan?
Teknologi pengolahan limbah non-insinerasi seperti autoclave atau microwave harus selalu diimplementasikan
sebisa mungkin. WHO mengajak semua pemangku kepentingan untuk menegakkan Konvensi Stockholm tentang
polutan organik persisten, dan bekerja sama untuk meningkatkan perawatan kesehatan yang aman, serta praktik
pengelolaan limbah untuk melindungi kesehatan dan mengurangi kerugian bagi lingkungan.
Pengolahan
• Untuk Fasyankes yang tidak memiliki peralatan tersebut dapat langsung
melakukan penguburan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
• Limbah didesinfeksi terlebih dahulu dengan disinfektan berbasis klor 0,5%,
• Limbah dirusak supaya tidak berbentuk asli agar tidak dapat digunakan kembali,
• Limbah dikubur dengan konstruksi yang ditetapkan pada Peraturan Menteri Lingkungan
Hidup dan Kehutanan nomor P.56 tahun 2015.
• Konstruksi penguburan sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan nomor P.56 tahun 2015 adalah sebagaimana gambar berikut ini:
Pencatatan dan Pelaporan
• Pengolahan juga dapat menggunakan jasa perusahaan pengolahan yang berizin,
dengan melakukan perjanjian kerja sama pengolahan.
• Pengolahan harus dilakukan sekurang-kurangnya 2 x 24 jam.
• Timbulan/volume limbah B3 harus tercatat dalam log book setiap hari.
• Memiliki manifes limbah B3 yang telah diolah.
• Melaporkan pada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan terkait jumlah
limbah B3 medis yang dikelola melalui Dinas Lingkungan Hidup
Provinsi/Kabupaten/Kota.
Pengangkutan ke Pengolah (1)
PT PENGANGKUT LIMBAH B3
Jumlah
Jenis Tanggal Sumber Tanggal Jumlah Bukti Sisa LB3
Limbah Maksimal Tujuan
No Limbah B3 Masuk Limbah B3 penyimpanan Keluar Limbah Penyerahan Nomor yang ada di
Masuk Limbah B3 B3 Limbah B3 Dokumen TPS
Masuk
(A) (B) (C) (D) (E) (F) (G) (H) (I) (J) (K)
7
Format Manifes
bit.ly/formulirlimbahcovid
Prosedur Kesehatan Lingkungan di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet
Prosedur
Prosedur Pengelolaan Prosedur Pengelolaan Prosedur Desinfeksi
Dekontaminasi
Sampah Domestik Limbah B3 Medis Ruangan
Ruangan
Label Pemilahan Sampah di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet
PENGOLAHAN
PENGOLAHANLIMBAH
LIMBAHMEDIS
MEDISBEKERJA
BEKERJASAMA
SAMADENGAN
DENGANPERUSAHAAN
PERUSAHAANBERIZIN
BERIZIN
Tempat
Tempat Perusahaan
Perusahaan Perusahaan
Perusahaan
penyimpanan
penyimpanan Depo
DepoKecamatan/
Kecamatan/ pengangkut
pengangkut pengolah
pengolahlimbah
limbah
sementara
sementara(TPS)
(TPS) Kabupaten/Kota
Kabupaten/Kota limbah
limbahB3
B3 B3
B3
Fasyankes
Fasyankes
Fasyankes
Fasyankesharus
harusmemiliki
memilikiperjanjian
perjanjiankerja
kerjasama
samadengan
denganperusahaan
perusahaanpengolah
pengolahdan
danpengangkut
pengangkutlimbah
limbah
PENGOLAHAN
PENGOLAHANLIMBAH
LIMBAHMEDIS
MEDISNON
NONINSINERASI
INSINERASI
Izin
Izininsinerasi
insinerasidari
dari Izin desinfeksi dari Dinas Izin enkapsulasi dari Izin solidifikasi dari Dinas
Izin sterilisasi dari Dinas
Kementerian Lingkungan
Kementerian Lingkungan Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup
Lingkungan Hidup
Hidup
HidupdandanKehutanan
Kehutanan
Insinerasi
Insinerasi Sterilisasi
Sterilisasi Desinfeksi
Desinfeksi Enkapsulasi
Enkapsulasi Solidifikasi
Solidifikasi
bit.ly/HCWMCOVID-19
Terima Kasih
Kementerian Kesehatan
Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat
Direktorat Kesehatan Lingkungan