Anda di halaman 1dari 10

PANDUAN

PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)


UPTD PUSKESMAS BORONG
TAHUN 2023

PENYUSUN

TIM PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN

i
LEMBAR PENGESAHAN

Yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Yosefina Nirma, S.ST


NIP : 19810805 200604 2 027

Jabatan : KEPALA UPTD PUSKESMAS BORONG

Mengesahkan/menyetujui berlakunya Panduan Pengelolaan Bahan Berbahaya dan


Beracun (B3) di UPTD Puskesmas Borong

Borong, Januari 2023


KEPALA UPTD PUSKESMAS BORONG

YOSEFINA NIRMA, S.ST


Penata Tk.1
NIP.19810805 200604 2 027

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan berkah dan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
Panduan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) di UPTD Puskesmas
Borong Tahun 2023.
Panduan ini merupakan salah satu dokumen internal yang harus dimiliki oleh
setiap unit program dan pelayanan di UPTD Puskesmas Borong sebagai arahan dalam
melaksanakan kegiatan, sehingga diharapkan pelayanan akan lebih terarah dan dapat
tercapai tujuan yang diharapkan.
Terima kasih saya sampaikan kepada Kepala UPTD Puskesmas Borong,
Penanggung Jawab Program Kesehatan Lingkungan serta Team yang telah memberikan
masukan. Harapan kami panduan ini dapat memberi manfaat bagi peningkatan
pelayanan Kesehatan Lingkungan Puskesmas di UPTD Puskesmas Borong.

Borong, Januari 2023

Pelaksana

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR SAMPUL...................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................. ii
KATA PENGANTAR.................................................................................... iii
DAFTAR ISI.............................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... v
A. Definisi.................................................................................. 1
B. Tujuan................................................................................... 1
C. Sasaran................................................................................. 1
D. Dasar Hukum......................................................................... 2
E. Batasan Operasional............................................................... 2
BAB II RUANG LINGKUP......................................................................... 3
BAB III TATA LAKSANA........................................................................... 7
A. Lingkup Kegiatan.................................................................. 7
B. Metode................................................................................. 7
C. Langkah Kegiatan.................................................................. 8
BAB IV DOKUMENTASI............................................................................ 11

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Definisi
Puskesmas merupakan sarana kesehatan terdepan yang berfungsi sebagai
penggerak pembangunan yang berwawasan kesehatan, yang memberikan
pelayanan langsung kepada masyarakat. Sebagai sarana pelayanan umum
puskesmas memberikan pelayanan preventif, kuratif, rehabilitatif dan promotif.
Kegiatan tersebut akan menimbulkan dampak positif dan negatif. Dampak positif
adalah meningkatnya derajat kesehatan masyarakat, sedangkan dampak
negatifnya antara lain adalah sampah dan limbah medis maupun non medis yang
dapat menimbulkan penyakit dan pencemaran yang memerlukan perhatian
khusus. Sampah atau limbah puskesmas dapat mengandung bahan berbahaya
karena dapat bersifat racun, infeksius dan juga radioaktif.
Bahan berbahaya dan beracun yang selanjutnya disingkat B3 adalah zat,
energi, dan/atau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau
jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan
dan/atau merusak lingkungan hidup, dan/atau membahayakan lingkungan hidup,
kesehatan, serta kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lain.
Limbah bahan berbahaya dan beracun yang selanjunya disebut limbah B3
adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang mengandung B3.
Pengelolaan Limbah B3 adalah kegiatan yang meliputi pengurangan,
penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan, pengolahan, dan/atau
penimbunan.

B. Tujuan
Mencegah dampak pembuangan limbah berbahaya puskesmas terhadap manusia
dan lingkungan hidup yang ada di puskesmas dan sekitarnya.

C. Sasaran
Sasaran pengelolaan Limbah B3 ini adalah limbah B3 yang dihasilkan dari unit
pelayanan, jaringan (Pustu SOK, Pustu Jati, Poskesdes Golo Kantar), dan jejaring
(Bidan Praktek Swasta, Praktek Dokter Mandiri/Dokter Mata) di Wilayah Kerja
UPTD Puskesmas Borong.

1
D. Dasar Hukum
1. Permenkes nomor 43 tahun 2019 tentang Puskesmas
2. Peraturan Pemerintah No 22 Tahun 2021 tentang Pengelolaan Limbah Berbahaya
dan Beracun.
3. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor 6
Tahun 2021 Tentang Tata Cara Dan Persyaratan Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya Dan Beracun
4. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor :
P.56/MenLHK-Setjen/2015 tentang Tata cara dan persyaratan Teknis Pengelolaan
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

E. Batasan Operasional
Kegiatan pengelolaan limbah B3 di UPTD Puskesmas Borong meliputi kegiatan :
1. Pengumpulan limbah B3
2. Penyimpanan limbah B3 di TPS B3.
Untuk kegiatan Pengangkutan limbah B3 Pengolahan limbah B3 belum dapat
dilakukan karena belum ada petunjuk lanjutan dari Dinas Kesehatan.

2
BAB II
RUANG LINGKUP

Bahan Berbahaya beracun atau kerap disingkat B3 adalah zat atau bahan-
bahan lain yang dapat membahayakan kesehatan atau kelangsungan hidup
manusia, makhluk lain, dan lingkungan pada umumnya. Karena sifst-sifatnya itu,
bahan berbahaya dan beracun serta limbahnya memerlukan penanganan yang
khsusus.
Bahan-bahan tersebut selanjutnya dapat diklasifikasikan dalam kelompok-
kelompok bahan yang bersifat :
1. Mudah meledak
2. Pengoksidasi
3. Sangat mudah sekali menyala
4. Sangat mudah menyala
5. Mudah menyala
6. Amat sangat beracun
7. Sangat beracun
8. Beracun
9. Berbahaya
10.Korosif
11.Bersifat iritasi
12.Berbahaya bagi lingkungan
13.Karsinogen
14.Teratogenik
15.Mutagenik
Sampah/limbah puskesmas adalah semua sampah/limbah yang dihasilkan oleh
kegiatan puskesmas dan kegiatan penunjang lainnya. Secara umum
sampah/limbah puskesmas dibagi dalam dua kelompok besar yaitu sampah/limbah
medis dan sampah/limbah non medis baik cair maupun padat.
Limbah medis berasal dari pelayan medis, perawatan gigi, farmasi atau sejenis,
pengobatan, perawatan, dan penelitian yang menggunakan bahan-bahan beracun
infeksius berbahaya atau bisa membahayakan kecuali jika tidak dilakukan
pengamanan tertentu.
Bentuk sampah/limbah medis di puskesmas dapat dikelompok sebagai berikut :
1. Sampah/Limbah benda tajam
2. Limbah farmasi
3. Limbah kimia

3
4. Limbah plastik
5. Bahan habis pakai
6. Sampah infeksius
Dalam pelaksanaan pengelolaan limbah medis perlu dilakukan pengelolaan limbah
pendahuluan, meliputi :
1. Pemisahan
Limbah medis dari unit pelayanan ditampung dalam bak penampungan limbah
klinis yang mudah dijangkau dilengkapi dengan pelapis pada tempat sampah.
Kantong plastik (berwarna kuning) diambil paling sedikit satu hari sekali atau
bila sudah mencapai tiga perempat penuh. Kemudian diikat kuat sebelum
diangkut dan ditampung sementara di TPS. Untuk limbah medis yang berupa
benda tajam ditampung dalam safety box.
2. Pengambilan
Sampah medis dari masing-masing unit pelayanan diambil oleh petugas
kebersihan setiap hari atau dibuang langsung ke tempat penampungan
sementara oleh petugas unit pelayanan.
3. Penampungan Sementara
Tempat Penampungan Sementara limbah medis berada di halaman depan
puskesmas Demangan.
a. Lokasi strategis, bebas banjir, merata dengan ukuran sesuai frekuensi
sampah/ limbah.
b. Lantai kering/tidak lembab
c. Aman dari pengunjung

4
BAB III
TATALAKSANA

A. Lingkup Kegiatan
1. Pengumpulan limbah B3 :
a. Masing-masing petugas unit pelayanan melakukan pemilahan sampah
medis sebelum dibuang ke TPS B3. Untuk limbah infeksius diletakkan di
kantong plastik warna kuning, untuk limbah benda tajam diletakkan
dalam safety box.
b. Petugas Kebersihan mengambil limbah infeksius dari masing-masing unit
pelayanan kemudian diletakkan di TPS B3.
2.Metode
Untuk monitoring pengelolaan limbah B3 menggunakan lembar monitoring
berupa log book

B. Langkah Kegiatan
1. membuat log book untuk mengetahui jumlah limbah B3 yang dihasilkan
2. membuat laporan hasil pemantauan dan melaporkan hasil pemantauan
kepada Kepala UPTD Puskesmas Borong.

5
BAB IV
DOKUMENTASI

Dalam kegiatan pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun, tindak lanjut
dari kegiatan ini didokumentasikan dalam;
1. Laporan hasil
2. Dokumentasi foto kegiatan

Anda mungkin juga menyukai