Kota Medan
SKRIPSI
Oleh :
161101112
FAKULTAS KEPERAWATAN
2020
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan
Tiada kata yang dapat diungkapkan untuk menyampaikan rasa terima kasih saya
atas bantuan dari berbagai pihak yang telah banyak membantu dan menyelesaikan
skripsi ini. Izinkan saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
yang terhormat:
2. Ibu Sri Eka Wahyuni, S. Kep., Ns., M. Kep selaku Wakil Dekan I Fakultas
3. Ibu Cholina T. Siregar, S. Kep., Ns., M. Kep., Sp. KMB selaku Wakil
4. Dr. Siti Saidah Nasution, S.Kp., M. Kep., Sp. Mat selaku Wakil Dekan III
5. Ibu Wardiyah Daulay, S.Kep, Ns., M.Kep selaku dosen pembimbing yang
iv
7. Ibu Dr. Siti Saidah Nasution, S. Kep., M. Kep., Sp. Mat dan Ibu Mahnum
Lailan Nst, S.Kep, Ns, M.Kep selaku Dosen Pennguji I dan II yang telah
yang telah banyak membantu dan memberikan bekal ilmu selama penulis
menjalankan pendidikan.
9. Seluruh Ibu dan Bapak Staf yang bekerja di Puskesmas Medan Sunggal
10. Orangtua saya yaitu Subhan Syukri Dly dan Sri Kurniawati, adik –adik
saya Hannan Wirayudha Dly, Muhammad Alvin Abrar Dly, serta Tongku
viii
ix
xi
ABSTRAK
Keluarga memiliki beberapa peranan bagi Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)
baik secara motivator, edukator, dan fasilitator dalam proses pemenuhan personal
hygiene untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti mandi, berpakaian, makan
dan eliminasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan peran keluarga
dengan personal hygiene pada ODGJ di Kelurahan Medan Sunggal Kota Medan.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain deskriptif korelasi.
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling,
sampel sebanyak 18 orang. Instrumen penelitian berupa kuesioner data demografi,
kuesioner peran keluarga serta kuesioner Personal Hygiene pada keluarga dengan
gangguan jiwa. Analisa data univariat dilakukan dengan distribusi frekuensi dan
analisa data bivariat dilakukan dengan uji Spearman’rho. Data dianalisis dengan
menggunakan uji korelasi Spearman’s rho. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
peran keluarga pada ODGJ dimana untuk peran motivator dengan kategori baik
ada sebanyak 12 odgj, cukup sebanyak 3 odgj, serta kurang sebanyak 3 odgj.
Peran edukator dengan kategori baik ada sebanyak 5 odgj, cukup sebanyak 7 odgj,
serta kurang sebanyak 6 odgj dan untuk peran fasilitator dengan kategori baik ada
sebanyak 4 odgj, cukup sebanyak 8 odgj, serta kurang sebanyak 6 odgj.. lalu,
untuk personal hygiene dengan kategori baik 9 orang (50%), 4 orang (22,2%)
berada dalam kategori cukup dan 5 Spearman’s rho diperoleh signifikan p-value
0,005 (<0,05) terdapat hubungan peran keluarga dengan personal hygiene pada
ODGJ di Kelurahan Medan Sunggal Kota Medan. Nilai r sebesar (-0.728)
menunjukkan bahwa tingkat kekuatan hubungan antara peran keluarga dan
personal hygiene pada keluarga memiliki korelasi yang kuat, jadi semakin baik
peran keluarga maka Personal Hygiene semakin baik, bagitu juga sebaliknya.
xii
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Gangguan jiwa adalah kasus kesehatan jiwa dunia yang mempunyai dampak
sangat serius, dampak yang terjadi bukan hanya pada ODGJ saja namun keluarga
Nihayati, 2018). Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) adalah seseorang yang
terganggu dalam proses berpikir, berperilaku, juga perasaan yang terlihat dari
2016,sekitar lebih dari 21 juta orang yang mengalami gangguan jiwa. Sedangkan
data gangguan jiwa di Indonesia menurut Riskesdas 2018 terdapat 7 dari 1.000
rumah tangga di negeri ini mempunyai anggota keluarga dengan gangguan jiwa
yang artinya mengalami peningkatan yang cukup drastis daripada Riskesdas 2013,
mengalami peningkatan dari 1,7% menjadi 7%. Rata-rata usia gangguan jiwa
didominasi usia produktif (20-54 tahun) sekitar 15,91 juta orang atau 58,3 % dari
jumlah peyandang gangguan jiwa semua umur (26 juta orang) (Global Health
Peningkatan angka ODGJ terjadi di sebagian kota besar seperti di Rumah Sakit
Jiwa Prof. Ildrem Medan, Sumatera Utara. Angka ODGJ meningkat drastis
jiwa di Sumatera Utara mencapai 0,9 % lalu meningkat pada tahun 2018 menjadi
6% . Rumah Sakit Jiwa ini merupakan Rumah Sakit rujukan di Sumatera Utara.
pemerintahan Indonesia.
Namun, kasus gangguan jiwa terus saja mengalami peningkatan setiap tahunnya,
bahkan Indonesia dicatat sebagai negara tertinggi di Asia Tenggara yang paling
dukungan sosial kepada ODGJ dengan cara menunjukkan empati kepada keluarga
ODGJ, membangun hubungan saling peduli antara satu sama lain dan masyarakat
layanan kesehatan untuk masyarakat yang berpotensi dan yang sudah mengalami
Gangguan jiwa memiliki banyak tanda dan gejala, antara lain ketidakmampuan
dan gejala tersebut odgj bisa mengalami defisit perawatan diri karena
terhadap diri sendiri tidak peduli. Faktor lainnya yaitu peran keluarga,
pengetahuan, informasi, pendidikan serta sosial ekonomi (Wawan & Dwi, 2010).
pendidikan maka pengetahuan personal hygiene juga semakin baik, begitu juga
metode perawatan di rumah sakit jiwa, jika tidak disertai dengan metode
sesuatu yang mudah dan ringan. Keluarga yang merawat ODGJ membutuhkan
gangguan jiwa dan peran keluarga sangat dibutuhkan untuk merawat pasien
kebersihan dan kesehatan baik fisik maupun psikisnya yang apabila terabaikan
akan mengakibatkan masalah terutama pada kulit (Andarmoyo & Isro’in, 2012).
Oleh sebab itu, ODGJ rentan mengalami defisit perawatan diri karena proses
berpikir yang terganggu disertai juga apabila keluarga kurang dalam merawat
ODGJ tersebut.
Defisit perawatan diri adalah orang yang mengalami gangguan dalam proses
buang air besar atau buang air kecil (Herdman, 2012). ODGJ pada umumnya
suatu dukungan ataubimbingan dari keluarganya dan orang lain agar mampu
maka dari itu dibutuhkan peran dari keluarga untuk memenuhi kebersihan diri
ODGJ sehingga tingkat kesejahteraan ODGJ bisa meningkat dan terbebas dari
berbagai masalah penyakit yang mungkin bisa timbul dari kurangnya menjaga
kebersihan diri. Keluarga memiliki banyak peranan dalam merawat ODGJ antara
lain peran motivator, educator, dan fasilitator (Setiadi, 2018). Ketika menghadapi
kekambuhan (Ngadiran,2010).
peranan yang positif bagi ODGJ sesuai dengan salah satu fungsi keluarga di Desa
dan niat (intention) keluarga dalam merawat ODGJ. Model ini dapat membentuk
tidak terurus maka dari itu saya tertarik melalukan penelitian didaerah tersebut.
Perumusan Masalah
penelitian ini adakah hubungan peran keluarga dengan personal hygiene ODGJ di
Tujuan Penelitian
Kota Medan.
Manfaat Penelitian
kepada calon perawat dalam hal meningkatkan asuhan keperawatan pada ODGJ.
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu bahan masukan untuk
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi tambahan yang berguna
pada ODGJ.
4. Bagi Masyarakat
TINJAUAN PUSTAKA
jiwa adalah suatu gangguan yang dialami selama 6 bulan dengan satu bulan
mengalami fase gejala aktif (harus mengalami dua atau lebih tanda dan gejala
posisi, bentuk atau perilaku dalam jangka waktu lama yang bisa mengarah
kepada bentuk kekerasan), gejala negatif (hilangnya minat dan motivasi, susah
puas, merasa tidak nyaman berada dekat dengan orang lain dan sebagainya).
ketidaksinkronan.
berkomunikasi dengan orang lain dengan ciri gangguan psikis yaitu feedback
yang tidak sinkron terhadap dunia nyata, halusinasi, delusi, dan ilusi (hayalan)
Sampai saat ini penyebab pasti gangguan jiwa masih belum diketahui.
Penyebab gangguan jiwa ada multi faktor (Tumanggor, 2018) antara lain :
1. Faktor psikologis-sosial
keluarganya baik dari ayah, ibu dan yang lainnya. Misalnya perilaku
gangguan jiwa adalah penyakit otak (Videback, 2001). Riset ini merujuk
gangguan jiwa (Gur & Gur 2000). Hal inilah yang menjadi dasar Sadock
oleh gangguan dan struktur fungsi otak menjadi beberapa bagian, yaitu :
1. Faktor genetik
persen, dan sebesar 8 persen pada saudara kandung dengan orang tua
2. Faktor biokimia
3. Neurofatologi
4. Sirkuit saraf
negatif pada ODGJ. Pendapat tersebut sangat sejalan dengan riset fungsi
5. Metabolisme otak
6. Applied electrophysiology
penurunan kegiatan alfa dan peningkatan beta dan delta pada ODGJ. Hal
otak kiri. ODGJ memperlihatkan sangat sensitif terhadap suara ribut dan
8. Psikoneuroimunologi
9. Psychoneuroendocrionology
ditindak lanjuti.
Berdasarkan DSM-IV ada dua gejala ODGJ, gejala positif dan gejala
kesadaran).
kesadaran.
depresi.
gangguan jiwa.
dibatasi secara budaya yang berlaku dimasyarakat dan diharapkan dari seseorang
yang menyandang posisi sosial yang telah ditetapkan. Peran berubungan dengan
perngharapan baik dari diri sendiri maupun orang lain Nye dalam friedman
adalah seseorang yang menempati suatu posisi tertentu dalam tatanan sosial.
Satiap orang memiliki kedudukan ganda seperti dewasa, istri, pedagang, anggota
membutuhkan satu sama lain melalui ikatan darah, pernikahan ataupun adopsi
dari masyarakat mulai dari kepala rumah tangga dan beberapa individu yang
berkelompok dan menempati satu rumah yang sama dan saling ketergantungan
sebuah tatanan masyarakat yang terdiri atas orang-orang yang saling berkelompok
dan beraktivitas secara terarah antara satu sama lain yang tergambar dari
tingkatan kedudukan didalam suatu keluarga (ayah, ibu, suami, istri, anak dan
sebagainya) ditandai dengan adanya harapan baik secara personal maupun orang
Tipe keluarga
1. Keluarga inti, dimana terdiri atas anak, suami dan istri. Umunmya
2. Pasangan suami istri, hanya suami istri tnapa adanya anak, atau tinggal
4. Dewasa sendiri.
1. Keluarga besar, dimana ada keluarga inti dengan beberapa orang lain
pernikahan.
2. Pasangan lanjut usia, keluarga inti terdiri dari suami istri yang sudah
1. Keluarga dimana orang tua beranak tapi tidak menikah, umumnya anak
dan ibu.
2. Pasangan yang tidak menikah dan memiliki anak , atas dasar peraturan
tertentu.
indonesia yang beraneka suku dalam suatu kelompok dengan kebudayaan yang
kuat (Effendy,1998).
Peran Keluarga
karakter dimana umumnya berkaitan dengan indivdu dalam situasi dan posisi
tertentu. Peranan individu pada keluarga dilandasi atas hasrat juga kebiasaan
1. Motivator
2. Edukator
lain termasuk ODGJ karena personal hygienenya yang kurang. Karna itu
3. Fasilitator
yang kurang baik itu alat mandi, sikat gigi, sabun, shampoo, pasta gigi
melalui harapan yang disalurkan bahwa ODGJ bisa sembuh dan hidup
diharapkan ODGJ mampu perlahan mengubah hidup dari yang kurang sehat
untuk ODGJ. Dimana keluarga memiliki peran dalam memilih perawatan apa
yang akan diberikan pada ODGJ, jika perawatan di rumah tidak sesuai (sia-
sia) maka klien akan dirawat kembali di Rumah Sakit (Keliat, 1996).
pada klien Andri (2008) berasumsi sama halnya dengan yang disampaikan
2013).
layanan kesehatan yang tersedia dan turut mengawasi kepatuhan minum obat
di rumah.
4. Mampu bekerja sama dengan baik terhadap tenaga kesehatan dalam hal
5. Menciptakan hubungan situasi dan kondisi yang baik dengan keluarga dan
penyakit klien sehingga apabila klien melakukan hal yang tidak wajar
klien.
Sedangkan peran keluarga dalam merawat orang sakit antara lain, yaitu:
kesehatan terganggu maka hal yang lain jadi tidak berarti karena kesehatan
terkadang semua kekuatan daya dan dana keluarga habis. Keluarga perlu
keluarga secara tidak langsung akan menjadi fokus keluarga. Jika keluarga
sadar kapan terjadi perubhaan itu terjadi maka perlu dicatat, bagaimana
memahami mengenai fakta-fakta dari masalah tersebut, apa saja yang bisa
Salah satu usaha pertama keluarga untuk mencari bantuan yang tepat sesuai
diharapkan menjadi pilihan terbaik agar derajat kesehatan bisa meningkat. Bila
kekuarga memiliki kendala maka bisa meminta bantuan dari kerabat terdekat.
Maka dari itu, keluarga yang memiliki masalah kesehatan tadi perlu ditindak
lanjuti melalui perawatan agar masalah tidak semakin parah. Hal ini bisa
pertolongan pertama.
Buat kondisi lingkungan yang aman dan nyaman. Bisa dengan cara
membuat suasana rumah yang selalu bersih, tenang, banyak tanaman serta
secara mandiri.
secara mandiri.
1. Mandi
Tujuan mandi:
sehingga nyaman.
2. Berpakaian
menggunakan make up, mencukur alis dan bulu ketiak adalah hal yang
prioritas dalam kerapian. Begitu juga bagi pria selain untuk penampilan hal
3. Makan
4. Eliminasi (BAK/BAB)
membersihkan diri setelah BAB/ BAK dengan tepat, dan menyiram toilet
(Fitria, 2009).
d. mencegah penyakit
f. Keindahan
a. Praktik sosial
remaja dipengaruhi oleh teman terdekat dimana seorang remaja putri yang
mulai tertarik pada lawan jenis akan mulai merawat diri dengan memakai
b . Pilihan pribadi
personal hygiene baik itu kapan ia mau mandi, menggunakan sabun jenis
apa, sampo, deodoran dan yang lainnya sesuai kebutuhan pribadi. Pilihan
c. Citra tubuh
praktik personal hygiene. Namun, ada sebagian orang yang tidak peduli
nyaakan semakin baik, tetapi harus didampingi motivasi yang kuat pula
f. Variabel budaya
penting dimana mandi dilakukan 2-3 kali sehari, berbeda dengan di Eropa
g. Kondisi Fisik
kronis tentu akan memiliki kekuatan yang lemah sehingga sering kali
1. Dampak fisik
personal hygiene antara lain yaitu: gangguan integritas kulit, infeksi pada
mata dan telinga, gangguan fisik pada bagian kuku serta gangguan
2. Gangguan psikososial
KERANGKA PENELITIAN
1 Kerangka Konseptual
Keluarga dengan personal hygiene pada Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)
Pada bab ini akan dibahas kerangka penelitian yaitu suatu tabel yang
1. Motivator 1.Mandi
2. Fasilitator 2.Berpakaian
3. Edukator 3.Makan
(Setiadi, 2018) 4.Eliminasi
(NANDA, 2012)
Keterangan : : Diteliti
: Berpengaruh
28
Pada penelitian ini ada dua variabel penelitian yaitu, peran keluarga dan
Personal hygiene.
d. Kurang
<59%
(Setiadi 2008)
dalam aktivitas
(NANDA,2012)
3 Hipotesa:
Pada penelitian ini hipotesa yang didapatkan Ha diterima yang artinya ada
hubungan peran keluarga dengan personal hygiene pada Orang Dengan Gangguan
METODE PENELITIAN
1. Desain Penelitian
deskriptif korelasi. Variable dependen dari penelitian ini adalah peran keluarga
deskripsi secara factual, terurut, dan akurat tentang fakta-fakta, dan karakter
dua variabel atau lebih tanpa ada usaha untuk mempengaruhi variabel tersebut
sehingga tidak ada manipulasi dimana tujuannya untuk melihat sejauh mana
variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lainnya berdasarkan pada koefisien
Kota Medan.
Populasi
31
penelitian ini ialah keluarga (ayah, ibu, anak, suami, kakak, abang, adik,
kakek, nenek, paman bibi) atau yang merawat ODGJ yang berada di
Kelurahan Sunggal Kota Medan, dari data yang didapatkan oleh peneliti
(Arikunto, 2013). Dimana sampel pada penelitian ini adalah keluarga yang
Sunggal Kota Medan. Pada peneliitian ini sampel yang didapatkan oleh
pandemic covid-19 dan hanya 18 keluarga odgj yang nomornya masih aktif
dilakukan pada keluarga (ayah, ibu, suami, istri, anak, kakak, abang, adik,
kakek, nenek, paman dan bibi atau yang merawat dan tinggal serumah
dengan klien).
pengambilan sampel yang diterapkan dalam penelitian ini yaitu dengan cara
populasi.
formulir.
WhatsApp.
baik.
Indonesia.
penelitian ini.
Waktu Penelitian
Penelitian telah dilakukan pada bulan Oktober 2019 sampai dengan bulan Juni
2020.
Tempat Penelitian
4. Pertimbangan Etik
Ada beberapa hal yang berhubungan dengan etik dalam penelitian ini yaitu,
peneliti memperoleh izin terlebih dahulu dari Fakultas Keperawatan USU. Lalu
(Otonomy). Jika keluarga menolak maka sampel bisa mengundurkan diri ketika
penelitian berlangsung. Peneliti tidak akan memaksa dan akan menghormati hak-
material. Peneliti akan bersikap adil (Justice) pada semua keluarga dengan cara
peneliti tidak akan menuliskan nama keluarga tapi hanya memakai inisial dibagian
oleh peneliti dan hanya dipakai pada penelitian ini (Anonymity). Kemudian
gangguan jiwa dengan suka rela tanpa paksaan. Dan penelitian ini sudah
Sumatera Utara.
5. Instrumen Penelitian
data demografi yang terdiri dari inisial caregiver, jenis kelamin, usia, suku,
Kuesioner peran keluarga berisi 15 item pertanyaan terkait peran keluarga yaang
keluarga. Bagian ini terdiri dari 15 item pertanyaan dengan bentuk pilihan
pertanyaan : ya atau tidak, Jika jawaban Ya skor 1, bila jawaban Tidak skor 0.
Dengan kriteria : Baik 76-100%, Cukup 60-75%, serta kurang <59% (Setiadi
2008).
kebersihan diri ODGJ pada keluarga yang memiliki anggota keluarga dengan
gangguan jiwa. Pada kuesioner ini dibagi menjadi 4 jenis pertanyaan kebersihan
diri yaitu : mandi, berpakaian, makan, eliminasi dengan memilih sesuai kondisi
penuh, 1-4 = Butuh peralatan (alat bantu), 5-8 = Butuh bantuan orang lain untuk
bantuan, mengawasi, pendidikan, 9-12 = Butuh bantuan orang lain dan peralatan
(NANDA,2012).
dari penelitian sebelumnya yaitu Sri Sistari Wahyuningsih (2017) dan telah
mendapatkan izin sehingga kuisioner ini dapat digunakan dalam penelitian ini.
Validitas
Instrumen akan dinyatakan valid jika instrumen bisa mengukur apa yang
diinginkan sesuai keadaan dan kondisi tertentu (Setiadi, 2013). Uji validitas
hasil kuesioner. Pada penelitian ini, Pengujian validitas isi pada kuesioner
spiritualitas dan tingkat depresi pada keluarga dengan gangguan jiwa telah
dilakukan kepada salah satu dosen keperawatan jiwa yakni Ibu Roxsana Devi
sebesar 1. Menurut Polit dan Beck (2012) kuesioner dinyatakan valid apabila
Reliabilitas
untuk penelitian selanjutnya dalam ruang dan lingkup yang sama (Arikunto,
2013). Uji reliabilitas telah dilakukan terhadap keluarga dengan gangguan jiwa
di Medan Sunggal dikarenkan keterbatasan peneliti dan kondisi saat ini yang
tidak mendukung untuk melakukan uji realibiltas di tempat lain. Uji reliabilitas
likert (Arikunto, 2013). Instrumen dikatakan reliabel jika uji reliabilitas yang
hasil > 0,70 (Polit & Beck, 2012). Setelah dilakukan proses penghitungan
peran keluarga dari 15 item pernyataan dan instrumen personal hygiene 0,89
dan personal hygiene pada keluarga dengan gangguan jiwa dinyatakan reliabel
Kemudian surat izin yang telah diperoleh, peneliti mengirimkan kepada pihak
puskesmas Medan Sunggal dan kepada kepala lurah Medan Sunggal. Setelah
mendapatkan izin dari Puskesmas Medan Sunggal dan kantor lurah, peneliti
menjadi sampel penelitian, peneliti akan mengirimkan link kuesioner setelah itu
online jika ada pernyataan yang kurang jelas atau tidak dimengerti oleh keluarga
Analisa Data
Editing
Coding
Entry Data
Tabulasi
telah disediakan. Setiap pertanyaan yang telah di nilai, dijumlahkan dan diberi
Cleaning
tidaknya kesalahan.
Analisa ini untuk data demografi yang terdiri atas nama, jenis kelamin,
usia, suku bangsa, agama, pendidikan, pekerjaan, status, dan lamanya merawat
dua variabel dibagi menjadi lima tingkatan sebagai berikut: Tabel Interpretasi
Koefisien Korelasi.
1. 1 Sempurna
Kota Medan.
(44,4%), dan paling banyak keluarga sudah merawat klien lebih dari 1
tahun (61,1%).
41
Tabel 5.1 Distribusi frekuensi dan persentase data demografi keluarga dengan
Pada penelitian ini peran keluarga dengan gangguan jiwa dinilai dengan
yang ditemukan.
Tabel 5.2 Distribusi Kuesioner Peran Keluarga pada Orang dengan Gangguan
Ya Tidak
F % F %
Tabel 5.2 Distribusi frekuensi dan persentase peran keluarga pada keluarga
dengan gangguan jiwa di Kelurahan Sunggal Kota Medan (n=18)
1 Motivator 12 3 3
2 Edukator 5 7 6
3 Fasilitator 4 8 6
Dapat terlihat bahwa peran motivator dengan kategori baik ada sebanyak
12 odgj, dengan kategori cukup sebanyak 3 odgj, serta kurang sebanyak 3 odgj.
Peran edukator dengan kategori baik ada sebanyak 5 odgj, dengan kategori cukup
sebanyak 7 odgj, serta kurang sebanyak 6 odgj dan untuk peran fasilitator dengan
kategori baik ada sebanyak 4 odgj, dengan kategori cukup sebanyak 8 odgj, serta
kurang sebanyak 6 odgj. Dapat disimpulkan peran yang paling banyak didapatkan
odgj ialah peran motivator, sedangkan yang paling sedikit adalah peran fasilitator.
Peneliti berasumsi bahwa peran fasilitator sedikit didapatkan odgj karena keluarga
dimana untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja masih jauh dari kata cukup
ditambah lagi untuk odgj, baik untuk membeli peralatan mandi (sabun, shampoo,
gangguan jiwa di Kelurahan Medan Sunggal Kota Medan memiliki tingkat peran
yang baik seebanyak 8 orang (44,5%), dan sebanyak 5 orang (27,8%) dalam
kategori cukup, dan kategori kurang sebanyak 5 orang (27,8%). Dimana peran
pertanyaan. Berikut hasil analis dari setiap pernyataan kuesioner yang ditemukan.
atau
alat
bantu
f % f % f % F % F %
2. Kemampuan 0 0 9 50 9 50 0 0 0 0
perawatan diri
berpakaian
Tabel 5.4 Distribusi frekuensi dan persentase personal hygiene pada ODGJ
Baik 9 50
Cukup 4 22,2
Kurang 5 27,8
kelurahan Medan Sunggal kota Medan adalah sebanyak 9 orang (50%) berada
pada kategori baik, 4 orang (22,2%) berada dalam kategori cukup serta 5 orang
keluarga dengan personal hygiene adalah analisis uji Spearman’s rho. Analisa
menggunakan uji Spearmen’s rho karena setelah dilakukan uji normalitas data
tidak terdistribusi normal. Pada tabel di bawah ini memperlihatkan nilai (p) pada
kolom sig 2 tailed sebesar 0,005. Angka ini lebih kecil dari level of significance
(alpa) yaitu 0,05, sehingga terdapat hubungan antara peran keluarga dengan
korelasi antara peran keluarga dengan personal hygiene adalah korelasi kuat.
Tabel 5.6. Hubungan Peran Keluarga dengan Personal Hygiene pada ODGJ di
Hasil uji analisis bivariat, korelasi Spearman’s rho hipotesis ada hubungan
Sunggal diterima.
Pembahasan
Sunggal Kota Medan memiliki tingkan peran yang baik seebanyak 8 orang
(27,8%). Dimana peran motivator dengan kategori baik ada sebanyak 12 odgj,
dengan kategori cukup sebanyak 3 odgj, serta kurang sebanyak 3 odgj. Peran
edukator dengan kategori baik ada sebanyak 5 odgj, dengan kategori cukup
sebanyak 7 odgj, serta kurang sebanyak 6 odgj dan untuk peran fasilitator dengan
kategori baik ada sebanyak 4 odgj, dengan kategori cukup sebanyak 8 odgj, serta
kurang sebanyak 6 odgj. Dapat disimpulkan peran yang paling banyak didapatkan
odgj ialah peran motivator, sedangkan yang paling sedikit adalah peran fasilitator.
karakter dimana umumnya berkaitan dengan indivdu dalam situasi dan posisi
tertentu. Peranan individu pada keluarga dilandasi atas hasrat juga kebiasaan
dalam keluarga (Setiadi, 2014). Sedangkan menurut Biddle & Thomas dalam
friedman (2010) peran adalah seseorang yang menempati suatu posisi tertentu
dalam tatanan sosial. Satiap orang memiliki kedudukan ganda seperti dewasa,
istri, pedagang, anggota dan yang lainnya. menurut Leininger (1984) keluarga
adalah sebuah tatanan masyarakat yang terdiri atas orang-orang yang saling
berkelompok dan beraktivitas secara terarah antara satu sama lain yang tergambar
kedudukan didalam suatu keluarga (ayah, ibu, suami, istri, anak dan sebagainya)
ditandai dengan adanya harapan baik secara personal maupun orang lain yang
tterkait peran keluarga pada ODGJ terdapat 3 peran dalam merawat ODGJ yaitu
metode perawatan di rumah sakit jiwa, jika tidak disertai dengan metode
sesuatu yang mudah dan ringan. Keluarga yang merawat ODGJ membutuhkan
gangguan jiwa dan peran keluarga sangat dibutuhkan untuk merawat pasien
odgj dimana untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja masih jauh dari kata
cukup ditambah lagi untuk odgj, baik untuk membeli peralatan mandi (sabun,
shampoo, odol, minyak rambut, lotion dan lain-lain) serta keluarga beranggapan
peranan yang positif bagi ODGJ sesuai dengan salah satu fungsi keluarga di Desa
dan niat (intention) keluarga dalam merawat ODGJ. Model ini dapat membentuk
ODGJ di kelurahan Medan Sunggal kota Medan adalah sebanyak 9 orang (50%)
berada pada kategori baik, 4 orang (22,2%) berada dalam kategori cukup dan 5
orang (27,8%) berada pada kategori kurang. Dengan keterangan tidak ada ODGJ
yang mampu mandiri penuh, 1 ODGJ yang membutuhkan peralatan atau alat
peralatan atau alat bantu dan tidak ada ODGJ yang mengalami ketergantungan,
kebersihan dan kesehatan baik fisik maupun psikisnya yang apabila terabaikan
akan mengakibatkan masalah terutama pada kulit (Andarmoyo & Isro’in, 2012).
Oleh sebab itu, ODGJ rentan mengalami defisit perawatan diri karena proses
berpikir yang terganggu disertai juga apabila keluarga kurang dalam merawat
ODGJ tersebut.
Defisit perawatan diri adalah orang yang mengalami gangguan dalam proses
buang air besar atau buang air kecil (Herdman, 2012). ODGJ pada umumnya
suatu dukungan atau bimbingan dari keluarganya dan orang lain agar mampu
merawat dirinya secara mandiri (Medalise, Bidjuni dan Wowiling, 2015). ODGJ
dikarenakan gangguan kognitif terutama dalam hal personal hygiene, maka dari
itu dibutuhkan peran dari keluarga untuk memenuhi kebersihan diri ODGJ
sehingga tingkat kesejahteraan ODGJ bisa meningkat dan terbebas dari berbagai
masalah penyakit yang mungkin bisa timbul dari kurangnya menjaga kebersihan
diri. Keluarga memiliki banyak peranan dalam merawat ODGJ antara lain peran
(Ngadiran,2010).
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh laili
(2014) dimana didapatkan bahwa aktivitas mandiri personal hygiene mandi dan
Medan Sunggal Kota Medan didapatkan hasil penelitian menunjukkan nilai (p)
pada kolom sig 2 tailed sebesar 0,005. Angka ini lebih kecil dari level of
significance (alpa) yaitu 0,05, sehingga terdapat hubungan antara peran keluarga
kekuatan korelasi antara peran keluarga dengan personal hygiene adalah korelasi
kuat.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ningsih
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang disampaikan oleh Hidayat
(2009) keluarga adalah beberapa orang yang bersama karena adanya ikatan yang
saling berbagi dalam menjalani kehidupan serta sadar bahwa mereka adalah
bagian dari keluarganya. Peran keluarga adalah serangkaian tingkah laku baik
situasi tertentu. Peran pribadi dalam keluarga dilandasi oleh harapan dan pola
perilaku dari keluarga. Dan peran keluarga disini meliputi peran keluarga sebagai
Peran keluarga yang baik maka personal hygiene ODGJ akan terpenuhi,
begitupun sebaliknya peran keluarga yang kurang maka personal hygiene ODGJ
Keterbatasan Penelitian
Sampel dalam penelitian ini berjumlah 18 responden dan tidak mencukupi syarat
situasi saat ini yaitu pandemic covid-19 yang tidak memungkinkan peneliti untuk
meneliti secara langsung, oleh karena itu peneliti melakukan penelitian secara
daring yaitu melalui aplikasi whatsApp, dan jumlah responden yang nomornya
Kesimpulan
Kelurahan Sunggal Kota Medan dengan judul penelitian hubungan peran keluarga
sebagai berikut:
di Kelurahan Sunggal Kota Medan memiliki peranan yang baik pada ODGJ
di Kelurahan Sunggal Kota Medan dengan nilai p 0,005 dimana ini < dari
nilai alpha (0,05) ini menunjukkan nilai signifikan. Nilai r sebesar -0.728
korelasi kuat. Dimana semakin baik peran keluarga pada ODGJ maka
Saran
1. Pendidikan Keperawatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat sebagai informasi yang berguna bagi
56
2. Pelayanan Keperawatan
gangguan jiwa.
3. Penelitian selanjutnya
selanjutnya yang berminat dengan judul penelitian ini, dan diharapkan untuk
58
Kaplan, H.I., Sadock, B.J. (2010). Retardasi Mental dalam Sinopsis Psikiatri.
Tangerang : Binapura Aksara 2010
Kemenkes RI. (2013). Riset Kesehatan Dasar. RISKESDAS. Jakarta: Balitbang
Kementerian Kesehatan. (2014). Undang-undang No 18 Tahun 2014 tentang
Kesehatan Jiwa
http://binfar.kemkes.go.id/?wpdact=process&did=MjAxlmhvdGxpbms (di akses
tanggal (10 Oktober 2019)
Jhonson. (2010). Buku Ajar Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Nuha Medika
Maimunah, S. (2018). Hubungan Peran Keluarga dalam Pemenuhan Peraonal
Hygiene dengan Status Hygiene pada Penderita Skizofrenia (Studi di
Wilayah Puskesmas Karangjati Kabupaten Ngawi). Artikel Penelitian.
Jurnal Cakra Medika, Volume 5, Nomor 2, Agustus 2018. Ngawi: Prodi
D3 Keperawatan, Akademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten Ngawi
Artikel Penelitian. Jurnal Cakra Medika, Volume 5, Nomor 2, Agustus
2018. Ngawi: Prodi D3 Keperawatan, Akademi Keperawatan Pemerintah
Kabupaten Ngawi
Maryatun, S. (2015). Penningkatan Kemandirian Perawatan Diri Pasien
Skizofrenia melalui Rehabilitasi Terapi Gerak. Artikel Penelitian. Jurnal
Keperawatan Sriwijaya. Volume 2, Nomor 2 Juli 2015. Palembang:
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas
Sriwijaya.
http://ejouornal.unsri.ac.id/index.php/jk_sriwijaya/article/view/2360
medalise, B.W. (2015). Pengaruh Pemberian Pendidikan Kesehatan pada Pasien
Gangguan Jiwa (Defisit Perawatan Diri) terhadap Pelaksanaan ADL
(Activity Of Daily Living) Kebersihan Gigi dan Mulut di RSJ Prof. V.L
Ratumbuysang Manado Ruang Katrilli. Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi.
Ngadiran, A. (2010). Studi Fenomena Pengalaman Keluarga tentang Bahan dan
Sumber Dukungan Keluarga dalam Merawat Klien dengan Halusinasi.
Thesis. FIK. UI
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/137164-T%20Antonius%20Ngadiran.pdf
Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Padila. (2017). Buku Ajar: Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Nuha Medika.
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). (2018). Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan Kementerian RI Tahun 2018.
http://www.depkes.go.id/resources/download/infoterkini/materi_rakorpop_2018/
Hasil%20Riskesdas%202018.pdf-Diakses 23 September 2019
Rusmimpong, R., Daryanto, D., & Damayantie, N. (2016). Family Burden of
Schizophrenia Patient WHO Check at Psychiatric Polyclinic of Psyciatric
Hospital of Jambi Province. Jurnal Ners dan Kebidanan (Journal of Ners
and Midwifery), 3(1), 042.
http://eprints.undip.ac.id/63015/1/ARTIKEL_ILMIAH_TIODORA_NAOMI.pdf
Setiadi., (2008). Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Yogyakarta : Graha
Ilmu.
Sugiyono. (2011). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung.
Bandung: Alfabeta.CV
Surahmiyati, S., Yoga, B. H., & Hasanbasri, M. (2017). Dukungan Sosial untuk
Orang dengan Gangguan Jiwa di Daerah Miskin: Studi di Sebuah
Wilayah Puskesmas di Gunungkidul. Berita Kedokteran Masyarakat,
33(8), 403-410.
Tumanggor, R.D. (2018). Asuhan Keperawatan pada Klien Skizofrenia dengan
Pendekatan NANDA, NOC, NIC dan ISDA. Jakarta:Salemba Medika
Wawan, A., & Dewi, M. (2010). Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan
Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika.
Lampiran 1
Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu
1. Pengajuan Judul
2. Proses Persetujuan Judul
3. Menyusun Bab I
4. Menyusun Bab II
5. Menyusun Bab III
6. Menyusun Bab IV
7. Sidang Proposal
8. Perbaikan Proposal
9. Uji Validitas dan
Reabilitas Instrumen
10. Pengumpulan Data
11.. Analisa Data
12. Penyusunan Laporan
13. penyusunan laporan
lanjut
14. Sidang hasil
skiripsi dan Perbaikan
Laporan Akhir
15.Penyerahan Laporan
dan
Manuskrip
Lampiran 2
Saya bernama Fathiyah Nabila Dly adalah mahasiswa Program Studi Ilmu
pada Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Kelurahan Sunggal Kota Medan”.
Hygiene pada Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Kelurahan Sunggal Kota
Medan.
untuk mengisi kuesioner dengan jujur dan sesuai dengan apa yang anda alami.
untuk mengundurkan diri setiap saat tanpa sanksi apapun. Identitas pribadi anda
dari semua informasi yang diberikan akan dirahasiakan dan hanya digunakan
Peneliti Responden
Lampiran 3
Pengantar Validitas
Lampiran 4
Lampiran 5
KUISIONER PENELITIAN
Kode Responden :
Tanggal :
A. Data Demografi
Petunjuk pengisian:
Dibawah ini adalah data demografi yang dibutuhkan sebagai identitas responden
penelitian. Berilah tanda check list ( ) pada kotak yang telah disediakan.
1. Nama/caregiver(initial) :
3. Umur : … tahun
☐ Lainnya, sebutkan…
☐ Lainnya, sebutkan…
☐ Lainnya Sebutkan
☐ Rp. 1.000.000-3.000.000
Berilah tanda (√) pada kolom jawaban yang sesuai dengan jawaban
anda
Unstandardized
Residual
N bv 16
Normal Parametersa ,b Mean .0000000
Std. Deviation 1.78295412
Most Extreme Differences Absolute .165
Positive .143
Negative -.165
Kolmogorov-Smirnov Z .659
Asymp. Sig. (2-tailed) .778
a. Test distribution is Normal.
Lampiran 6
𝑉 = ∑𝑆/(𝐶 – 1)
Keterangan :
S = R – Lo
Lo = angka penilaian validitas terendah (1)
C = angka penilaian validitas tertinggi (4)
R = angka yang diberikan oleh penilai
n = jumlah penilai ahli
A. Kuisioner Peran Keluarga
Item Skor (R) S=R-L0 Validitas
Indeks
𝑽 = 𝜮𝑺/𝒏(𝑪 − 𝟏)
P1 4 3 V = 3/1 (3) = 1
P2 4 3 V = 3/1 (3) = 1
P3 4 3 V = 3/1 (3) = 1
P4 4 3 V = 3/1 (3) = 1
P5 4 3 V = 3/1 (3) = 1
P6 4 3 V = 3/1 (3) = 1
P7 4 3 V = 3/1 (3) = 1
P8 4 3 V = 3/1 (3) = 1
P9 4 3 V = 3/1 (3) = 1
Total 16/16=1
𝑽 = 𝜮𝑺/𝒏(𝑪 − 𝟏)
P1 4 3 V = 3/1 (3) = 1
P2 4 3 V = 3/1 (3) = 1
P3 4 3 V = 3/1 (3) = 1
P4 4 3 V = 3/1 (3) = 1
Total 4/4 = 1
Lampiran 10
PERSONAL HYGIENE
Peran Keluarga
No. p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10
R1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R2 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0
R3 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1
R4 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
R5 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0
R6 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1
R7 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0
R8 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1
R9 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1
R10 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1
R11 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1
R12 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1
R13 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
R14 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0
R15 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1
R16 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1
R17 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1
R18 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1
1 0 1 1 0
1 1 1 1 0
1 1 1 1 0
1 0 1 1 0
0 1 1 1 0
1 0 1 1 0
0 0 0 1 0
0 0 0 0 0
0 1 0 0 0
1 1 1 0 0
1 1 1 1 0
1 1 1 1 0
1 0 1 0 0
0 1 1 0 0
0 1 1 0 0
1 1 0 1 0
1 1 1 1 0
Personal Hygiene
No. p1 p2 p3 p4
R1 1 1 2 2
R2 2 1 1 1
R3 3 2 2 2
R4 1 1 2 2
R5 1 2 2 2
R6 3 1 2 2
R7 2 1 2 1
R8 2 2 2 2
R9 3 2 1 2
R10 1 2 1 2
R11 2 2 1 1
R12 1 1 2 2
R13 1 1 2 2
R14 2 1 2 2
R15 1 1 0 0
R16 2 2 2 2
R17 2 2 3 2
R18 1 1 2 2
Lampiran 11
Hasil Uji Reliabilitas Peran Keluarga dan Personal Hygiene
Peran Keluarga
Case Processing Summary
N %
Excludeda 0 .0
Total 18 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.842 15
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
Personal Hygiene
N %
Excludeda 0 .0
Total 18 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.892 4
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
Lampiran 12
MASTER DATA PENELITIAN
Peran Keluarga
No. p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10
R1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
R2 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0
R3 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1
R4 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
R5 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0
R6 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1
R7 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0
R8 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1
R9 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1
R10 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1
R11 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1
R12 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1
R13 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
R14 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0
R15 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1
R16 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1
R17 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1
R18 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1
1 0 1 1 0 10
1 1 1 1 0 12
1 1 1 1 0 13
1 0 1 1 0 11
0 1 1 1 0 10
1 0 1 1 0 11
0 0 0 1 0 5
0 0 0 0 0 5
0 1 0 0 0 5
1 1 1 0 0 10
1 1 1 1 0 11
1 1 1 1 0 13
1 0 1 0 0 5
0 1 1 0 0 5
0 1 1 0 0 10
1 1 0 1 0 10
1 1 1 1 0 12
Personal Hygiene
No. p1 p2 p3 p4 Jumlah
R1 1 1 2 2 6
R2 2 1 1 1 5
R3 3 2 2 2 9
R4 1 1 2 2 6
R5 1 2 2 2 7
R6 3 1 2 2 9
R7 2 1 2 1 6
R8 2 2 2 2 8
R9 3 2 1 2 8
R10 1 2 1 2 6
R11 2 2 1 1 6
R12 1 1 2 2 6
R13 1 1 2 2 6
R14 2 1 2 2 7
R15 1 1 0 0 2
R16 2 2 2 2 8
R17 2 2 3 2 9
R18 1 1 2 2 6
Data Demografi
1 1 2 1 2 1 2 1 1 1
2 1 1 2 1 2 3 2 1 2
3 2 2 1 2 1 2 2 3 1
4 2 2 3 2 3 3 2 2 3
5 1 1 1 1 2 3 3 1 1
6 1 2 1 1 2 2 2 5 1
7 1 1 1 1 1 2 1 5 1
8 2 2 4 1 1 2 2 3 4
9 1 1 1 1 1 2 2 1 2
10 2 1 1 1 1 1 1 1 1
11 1 1 1 2 2 2 2 4 2
12 1 1 1 1 1 2 2 5 1
13 2 1 1 2 1 1 1 1 1
14 1 1 1 2 2 3 2 5 2
15 2 1 1 1 1 2 1 6 1
16 2 1 1 2 1 2 1 1 1
17 1 1 1 1 2 2 1 1 2
18 2 1 1 1 2 3 3 6 1
Jenis Kelamin
Karo= 3
S1= 1 Pekerjaan
SMA= 2 PNS= 1
Pedagang= 3
Istri=4 5 tahun =4
Lampiran 13
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Membelikan pakaian
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Perawat memberikan
seluruh peralatan, mengatur
posisi pasien di tempat
tidur/kamar mandi. Pasien 8 44.4 44.4 83.3
dapat mandi sendiri, kecuali
untuk bagian punggung dan
kaki
Perawat menyediakan
seluruh peralatan, mengatur
posisi pasien,
membersihkan punggung,
3 16.7 16.7 100.0
tungkai, perineum, dan
semua bagian tubuh lain
sesuai keperluan. Pasien
dapat membantu
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Perawat mempersiapkan
pakaian, dapat
mengancingkan,
9 50.0 50.0 100.0
merisleting, atau mengikat
pakaian. Pasien dapat
mengenakan pakaian sendiri
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Perawat mengatur
posisipasien, mengambil 11 61.1 61.1 88.9
makanan, memantau makan
Perawat memotong
makanan, membuka wadah,
mengatur posisi pasien, 2 11.1 11.1 100.0
memantau dan mendorong
untuk makan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Frequency Table
PERAN KELUARGA
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
PERSONAL HYGIENE
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Correlations
PERSON
PERAN AL
KELUARG HYGIEN
A E
N 18 18
PERSONAL Correlation
.728** 1.000
HYGIENE Coefficient
N 18 18
Lampiran 14
Rincian Dana Penelitian
Tabel Rincian Biaya Penelitian
1. Persiapan Proposal Penelitian
No
Rincian Jumlah Satuan Harga
1 Foto copy buku 3 buku Rp. 30.000,00 Rp. 90.000,00
2 Print Referensi Jurnal 100 lbr Rp. 150,00 Rp. 15.000,00
3 Print Proposal Bimbingan 80 lbr Rp. 150,00 Rp. 12.000,00
4 Print Proposal 50 lbr Rp. 150,00 Rp. 7.500,00
5 Fotocopy dan Jilid Proposal 4 buah Rp. 15.000,00 Rp. 60.000,00
6 Print dan Jilid Revisi Proposal 4 buah Rp. 20.000,00 Rp. 80.000,00
Total Rp. 264.500,00
2. Pelaksanaan Penelitian
No
Rincian Jumlah Satuan Harga
Penggandaan Instrumen
1 1.000 lbr Rp. 200,00 Rp. 200.000,00
Penelitian dan Informed Consent
2 Administrasi tempat penelitian 2 tempat Rp. 250.000,00 Rp. 500.000,00
3 Souvenir Penelitian 75 bh Rp. 10.000,00 Rp. 750.000,00
Total Rp. 1.450.000,00
4. Transportasi Rp 250.000,00
Total Biaya Rp 2. 139.500,00
Biaya Tak Terduga 10 % Rp. 213.950,00
Total Biaya Keseluruhan Rp. 2.353.450,00
Lampiran 15
Nim 161101112
Lampiran 16
Medan
No Handphone 085270606080
E-mail : fathiyahnabila0@gmail.com
Pendidikan
Baru