Anda di halaman 1dari 17

BAB I

DEFINISI

1. Lingkungan RSUD Pasar Rebo adalah semua area didalam dan diluar gedung yang
merupakan tempat kegiatan dan aktifitas RSUD Pasar Rebo sesuai batas wilayah dan
area RSUD Pasar Rebo diwilayah Jakarta Timur.
2. B3 yang selanjutnya disingkat B3 adalah bahan yang karena sifat atau konsentrasinya
dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat
mencemarkan dan atau merusak lingkungan hidup,dan atau dapat membahayakan
lingkungan hidup,kesehatan,kelangusungan hidup manusia serta makhluk hidup
lainnya.
3. Pengelolaan B3 adalah kegiatan yang menghasilkan, mengangkut, mengedarkan,
menyimpan, menggunakan dan atau membuang limbah B3.
4. Penyimpanan B3 adalah teknik kegiatan penempatan B3 untuk menjaga kualitas dan
kuantitas B3 dan atau mencegah dampak negatif B3 terhadap lingkungan
hidup,kesehatan manusia dan makhluk hidup lainnya.
5. Pengemasan B3 adalah kegiatan mengemas,mengisi atau memasukkan B3 ke dalam
suatu wadah dan atau kemasan,menutup dan menyegelnya.
6. Simbol B3 adalah gambar yang menunjukkan klasifikasi B3.
7. Label B3 adalah uraian singkat yang menunjukkan antara klasifikasi dan jenis B3.
8. Pengangkutan B3 adalah kegiatan pemindahan B3 dari suatu tempat ke tempat yang
lainnya dengan menggunakan sarana angkutan.
9. Bahan kimia toksik adalah bahan kimia beracun yang berbahaya, yang bahayanya
terhadap kesehatan sangat bergantung pada jumlah zat yang masuk ke dalam tubuh.
10. Bahan kimia korosif//iritan adalah bahan kimia yang mampu merusak berbagai
peralatan dari logam dan apabila mengenai kulit akan menimbulkan kerusakan berupa
iritasi dan peradangan kulit.
11. Bahan kimia eksplosif adalah bahan kimia mudah meledak.
12. Bahan kimia oksidator adalah bahan kimia yang dapat menghasilkan oksigen dalam
penguraian atau reaksinya dengan senyawa lain, bersifat reaktif dan eksplosif serta
sering menimbulkan kebakaran.
13. Limbah B3 adalah bahan kimia baik padat,cair dan gas bekas pakai yang karena
sifatnya tidak dapat digunakan lagi .

1
14. Nilai Ambang Batas (NAB) adalah konsentrasi dari zat, uap atau gas dalam udaara
yang dapat dihirup selama 8 jam/hari selama 5 hari/ming,tanpa menimbulkan
gangguan kesehatan yang berarti.

2
BAB II
RUANG LINGKUP

1. Ruang lingkup manajemen ini adalah panduan menyangkut Pengelolaan B3 dan


Limbah B3 bagi karyawan RSUD Pasar Rebo.
2. Ruang lingkup sarana kerja adalah sebagai tempat pengelolaan B3 dan pekerja yang
merupakan unsur dalam melaksanakan kegiatan dengan menggunakan bahan kimia.
3. Ruang lingkup pengelolaan B3 mencakup tentang :
a. Identifikasi B3
b. Pengadaan B3
c. Penyimpanan B3
d. Pendistribusian B3
e. Penggunaan B3
f. Penanganan tumpahan B3
g. Pemasangan symbol/label B3
h. Pembuangan limbah B3
4. Ruang lingkup tempat pengelolaan B3 dan limbah B3
a. Gudang B3 :
1. Gudang Farmasi
2. Gudang Rumah Tangga
3. Gudang Laboratorium
4. Gudang IPSRS/K3L
b. Tempat Penggunaan B3
1. Instalasi Rawat Inap
2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Laboratorium
4. Instalasi Radiologi
5. Instalasi Gawat Darurat
6. Instalasi Bedah Sentral
7. Instalasi Perawatan Khusus
8. Unit Laundry & CSSD
9. Unit K3L
10. Instalasi Pemeliharaan Sarana

3
BAB III
TATA LAKSANA

1. Tata laksana kelola B3 adalah system managemen pengelolaan B3 meliputi :


a. Identifikasi B3
b. Pengadaan B3
c. Penerimaan B3
d. Pendistribusian B3
e. Penggunaan B3
f. Penyimpanan B3
g. Penangaanan tumpahan B3
h. Pemasangan symbol B3
i. Pembuangan limbah B3

2. Tata laksana identifikasi B3 yaitu melakukan kegiatan telusur bahan kimia tersebut
apakah termasuk dalam daftar atau golongan B3 sesuai Peraturan Pemerintah No.74
tahun 2001, sbb :
a. Mudah meledak
b. Pengoksidasi
c. Sangat mudah sekali menyala
d. Sangat mudah menyala
e. Amat sangat beracun
f. Sangat beracun
g. Beracun
h. Berbahaya
i. Korosif
j. Bersifat iritasi
k. Berbahaya bagi lingkungan
l. Karsinogenik
m. Teratogenik
n. Mutagenik

4
3. Tata laksana pengadaan B3

a. Pengadaan B3 dilakukan oleh Unit Pengadaan berdasarkan rencana kebutuhan


dari Instalasi terkait.

b. Pemesanan B3 dilakukan kepada Distributor Terdaftar B3 yang telah mendapat


izin dari Dirjen Perdagangan Dalam Negeri, Kementrian Perdagangan dan
mendapat penunjukan dari Produsen B3 untuk menyalurkan secara langsung
kepada Pengguna Akhir atau Pengecer Terdaftar. Distributor harus memiliki SIUP
Bahan berbahaya dan beracun.

c. Unit Pengadaan membuat Surat Pesanan untuk B3 berdasarkan pengajuan dari


unit pengelola anggaran yang ditunjuk (Farmasi,Rumah
Tangga,Laboratorium,IPSRS,K3L) setelah pengajuan disetujui Ka.bag/Ka.bid,
Wadir Umum Keuangan dan Direktur.

d. Surat Pesanan B3 yang diserahkan kepada distributor disertai permintaan MSDS.

4. Tata laksana penerimaan B3


a. Barang yang datang akan diterima oleh Tim Penerima Barang.

b. B3 yang diterima harus memenuhi kualifikasi waktu kadaluarsa (minimal 2


tahun), dan harus disertai dengan MSDS untuk masing-masing Bahan berbahaya
dan beracun.

c. MSDS yang diberikan antara lain berisi :

1) Identifikasi produk dan perusahaan


2) Komposisi dan informasi masing-masing bahan terkandung
3) Identifikasi Hazard ( Bahan berbahaya dan beracun)
4) Pertolongan pertama apabila terpapar
5) Pertolongan pertama apabila timbul api
6) Pertolongan apabila terjadi kecelakaan
7) Penanganan dan Penyimpanan
8) Perlindungan diri
9) Sifat Fisika dan Kimia
10) Stabilitas

5
11) Informasi Toksikologi
12) Informasi Ekologi
13) Pembuangan
14) Informasi Transportasi
15) Informasi Regulasi
16) Informasi lain yang diperlukan
d. Tim Penerima Barang akan mencocokkan B3 yang diterima dengan Surat Pesanan
dan Faktur/ Surat Jalan (dokumen penerimaan) dan membubuhkan tanda tangan
penerimaan barang pada Faktur/ Surat Jalan tersebut.
e. Tim Penerima Barang akan melakukan serah terima barang dengan Gudang
(Farmasi,Rumah Tangga,Laboratorium,IPSRS & K3L).
f. Gudang mencocokkan barang yang diterima dengan dokumen penerimaan dan
Surat Pesanan , membubuhkan tanda tangan dan melakukan penyimpanan barang.
g. Bila waktu kadaluarsa <2 tahun dan tidak memiliki MSDS maka dikembalikan
lagi ke Unit Pengadaan untuk diproses ulang.

5. Tata laksana pendistribusian B3:


a. Pendistribusian B3 dilakukan sesuai permintaan / kebutuhan user menggunakan
Formulir Permintaan Barang

b. Pendistribusian B3 dilakukan selanjutnya oleh satuan kerja yang menggunakan.

c. Pendistribusian B3 harus disertai simbol B3, pemberian informasi dan MSDS


kepada usernya

6. Tata laksana penggunaan B3 :


a. Penggunaan B3 harus sesuai prosedur untuk masing-masing Bahan berbahaya
dan beracun.
b. Ventilasi yang benar dan pemasangan exhaust van ditempat bekerja dengan B3
mengurangi petugas dari paparan kontaminan yang ada di udara.
c. Petugas yang bekerja dengan B3 dan limbahnya harus menggunakan Alat
Pelindung Diri (APD) selama bekerja sesuai yang tercantum di MSDS Bahan
berbahaya dan beracunnya.
d. Gunakan B3 secukupnya, jangan berlebihan yang menyebabkan bersisa.

6
7. Tata laksana penyimpanan B3
a. Petugas yang bekerja dengan B3 dan limbah B3 harus di training tentang B3 dan
penggunaan MSDS.

b. Penyimpanan B3 dilakukan di Gudang khusus untuk B3 dan setiap B3 harus


berlabel nama bahan, ada tanda khusus/simbol B3. Baca petunjuk yang tertera
pada kemasan. Label B3 dijaga tidak boleh rusak sehingga tidak terbaca karena
dapat terjadi kesalahan yang membahayakan.

c. Ventilasi yang benar dan pemasangan exhaust van ditempat bekerja dengan B3
mengurangi petugas dari paparan kontaminan yang ada di udara

d. Letakkan bahan sesuai ketentuan pada ruang sesuai petunjuk, B3 mudah terbakar
seperti Alkohol, Formalin, Eter,dll disimpan dalam Gudang Tahan Api, diberi
label “Dilarang merokok”, simbol “Mudah terbakar” dan tersedia Alat Pemadam
Api Ringan (APAR) didekat tempat penyimpanan,

e. Jangan menyimpan bahan yang mudah bereaksi di tempat yang sama. B3


disimpan bersama dengan B3 yang sifatnya sama, seperti mudah terbakar dengan
mudah terbakar.

f. B3 yang dipindahkan ke wadah lain harus diberi label, kecuali habis dipakai
dalam satu hari. Label bertulis nama/isi, sifat, tanggal diterima dan kalau ada
tanggal kadaluarsa dari Bahan berbahaya dan beracun.

g. Jangan menyimpan B3 melebihi pandangan mata, hindari menyimpan di rak


bagian paling atas dan dibawah bak cuci.

h. Pastikan bekerja dengan aman, menggunakan APD yang sesuai, sesuai prosedur
dalam pengambilan dan penempatan bahan, hindari terjadinya
tumpahan/bocor/pecahnya botol

i. Penempatan APAR kelas ABC dekat lokasi dimana B3disimpan atau digunakan
serta penempatan petugas terlatih tentang cara penggunaan Bahan berbahaya dan
beracun

j. Penyimpanan B3 dilakukan dengan memperhatikan syarat-syarat penyimpanan


sesuai dengan MSDS ( Material Safety data Sheet ) yang diletakkan dekat Bahan
berbahaya dan beracun.

7
1) Jangan menyimpan B3 dalam jumlah banyak karena berisiko terjadi
tumpahan.
2) Perhatian dan segera diperbaiki apabila ada kerusakan pada tempat
penyimpanan
3) Ada tumpahan
4) Suhu yang terlalu panas atau terlalu dingin
5) Tidak ada label penting untuk Bahan berbahaya dan beracun
6) Cahaya yang kurang atau tidak ada cahaya
7) Sampah yang menumpuk

8. Tata laksana penanganan tumpahan B3


a. Tumpahan B3 dapat ditangani dengan baik apabila telah disiapkan semua yang
diperlukan dan diketahui dengan baik :
1) Lokasi terjadi tumpahan
2) Jumlah materi yang tumpah :
 jumlah sedikit materi yang tumpah : penanganan oleh petugas
kebersihan dengan pengawasan pj ruangan.
 jumlah sedang materi yang tumpah : penanganan oleh satuan kerja
terkait, perlu Unit K3LL
3) Sifat kimia dan fisika dari bahan yang tumpah
4) Sifat berbahaya dari bahan yang tumpah
5) APD yang diperlukan
6) Tempat diletakkan spill kit dan jenis spill kit
 MSDS dan Spill Kit harus diletakkan ditempat yang mudah dilihat dan
mudah segera diperoleh. Setiap orang harus mengetahui keberadaan
MSDS dan Spill Kit. Pastikan Spill Kit masih terisi lengkap dan dalam
kondisi yang baik..
 ”Chemicals spill kit” , ”Mercury spill kit” + MSDS bahan kimia
berbahaya diletakkan di ”Nurse Station” setiap ruang pelayanan
pasien, Instalasi atau satuan kerja yang menggunakan B3dan
menghasilkan limbah Bahan berbahaya dan beracun.

7) Petugas yang bekerja dengan B3 dan limbah B3 harus diberikan


pelatihan/training bagaimana bekerja dengan B3 dan bagaimana
menangani apabila terpapar atau terjadi tumpahan B3 dan limbah B3
spesifik dengan tempat dimana dia bekerja.

b. Tipe spill kit yang harus tersedia di rumah sakit :


1) Chemical spill kit terdiri dari :
a) Gaun pelindung (1 buah)

8
b) Topi pelindung (1 buah)
c) Sarung tangan kimia ( 2 pasang)
d) Kacamata pelindung (googles) (1 buah)
e) Masker penutup wajah (1 buah)
f) Sepatu pelindung
g) Air bersih (1 botol)
h) Kantong plastik (2 buah)
i) Sekop dan pengikis (1 buah)
j) Tissue kertas absorben atau bahan katun bekas (minimal 3 potong)
k) Larutan deterjen (1 botol)
l) Penjepit besi (1 buah)
m) Tanda bahaya dan isolasi (yellow tape) untuk mengkarantina daerah
berbahaya

2) Mercury spill kit” terdiri dari :


a) Gaun pelindung (1 buah)
b) Penutup kepala (1 buah)
c) Sarung tangan kimia (2 pasang)
d) Masker penutup wajah (1 buah)
e) Kacamata pelindung (googles) (1 buah)
f) Sepatu pelindung
g) Klip plastik obat yang besar (4-5 buah)
h) Senter
i) Kantong plastik (2 buah)
j) Penetes atau syringe (tanpa jarum)
k) Tissue kertas absorben atau potongan-potongan karton tebal
l) Serbuk sulfur atau zink
m) Larutan deterjen
n) Penjepit besi (1 buah)
o) Tanda bahaya dan isolasi (yellow tape)untuk mengkarantina daerah
berbahaya

a. Prosedur penanganan tumpahan :


1) Tumpahan bahan kimia :
a) Perhatikan dan kenali jenis/sifat kimia dan fisika dari tumpahan B3
b) Menyiapkan ”Chemical Spill Kit” :
c) Pemasangan tanda bahaya safety line untuk mengkarantina daerah
berbahaya
d) Pergunakan APD yang sesuai dengan tumpahan : apron, sarung tangan,
masker, tutup kepala dan sepatu pelindung/sepatu boots
e) Tumpahan cairan diserap dengan kain majun,tissue atau bahan
penyerap lain. Angkat dengan penjepit dan buang ke kantong plastik
coklat. Lakukan berulang hingga bersih

9
f) Bilas permukaan bekas tumpahan menggunakan deterjen sampai
bersih dan buang ke kantong plastik coklat, ikatan

2) Tumpahan air raksa mercury :


a) Tidak ada seorangpun yang berada di area terjadi tumpahan merkuri,
matikan AC atau sistem ventilasi lain agar tidak terhirup uap merkuri
b) Siapkan ”Mercury spill kit”
c) Gunakan masker ,baju dan sepatu yang sudah tidak terpakai yang
apabila terpapar bisa langsung dibuang
d) Buka perhiasan dari metal yang ada dibadan agar tidak bereaksi
dengan merkuri
e) Gunakan sarung tangan latex, jangan menyentuh air raksa/merkuri
f) Apabila ada pecahan kaca ,ambil dengan kertas tisu dan masukkan
dalam klip plastik dan diberi label ”Limbah Merkuri”
g) Kumpulkan serakan merkuri dengan potongan-potongan karton tebal .
Butiran merkuri dapat menyebar jauh dan dalam ukuran kecil-kecil,
gunakan senter untuk mencari apalagi dalam ruangan gelap. Taburkan
serbuk sulfur atau zink karena merkuri akan berwarna lebih gelap
bereaksi dengan sulfur atau zink sehingga lebih mudah terlihat.
h) Ambil butiran merkuri menggunakan pipet tetes atau syringe dan
masukkan dalam wadah/kontainer plastik yang tidak mudah pecah lalu
masukkan kedalam klip plastik obat besar dan amankan, beri label
”Limbah Merkuri”.
i) Masukkan semua bahan dan alat yang dipakai dan terpapar merkuri
kedalam kantong limbah dan diberi label ”Limbah Merkuri” untuk
dimusnahkan.
j) Bersihkan area bekas tumpahan dengan deterjen
k) Perhatikan jangan sampai terhirup uap merkuri.
l) Ruangan tempat tumpah merkuri dibuka ventilasi selama 24 jam
setelah berhasil dibersihkan agar terjadi pertukaran udara.
m) Jangan menggunakan ”vacuum cleaner” atau sapu untuk
membersihkan tumpahan mercury !

10
9. Tata laksana pemasangan symbol B3 dan limbah B3

A.BAHAYA FISIK

NO SIFAT KATA
PIKTOGRAM PERNYATAAN BAHAYA
. BAHAYA SINYAL

1 Mudah Meledak Berbahaya Mudah meledak, bahaya ledakan


massa

2 Gas Mudah Berbahaya Gas mudah menyala


Menyala

Aerosol Mudah Berbahaya Aerosol mudah menyala


Menyala

Cairan Mudah Berbahaya Cairan dan Uap mudah menyala


Menyala

Padatan Mudah Berbahaya Padatan mudah menyala


Menyala

Gas Berbahaya
3 Pengoksidasi Dapat menyebabkan atau
meningkatkan nyala,oksidator
Cairan Berbahaya
Pengoksidasi Dapat menyebabkan atau
meningkatkan nyala,oksidator

4 Gas Bertekanan Peringata Berisi gas bertekanan, dapat


n meledak jika dipanaskan

5 Korosif Peringata Dapat menyebabkan korosif


Terhadap n terhadap logam
Logam

11
B. BAHAYA TERHADAP KESEHATAN

NO KATA
SIFAT BAHAYA PIKTOGRAM PERNYATAAN BAHAYA
. SINYAL

Toksisitas Akut Oral : Fatal/Beracun bila tertelan


Berbahaya Kulit : Fatal/Beracun bila kontak dg
kulit
Inhalasi : Fatal/Beracun bila
1 terhirup

Peringatan Oral : Berbahaya bila tertelan


Kulit : Berbahaya bila kontak dg
kulit
Inhalasi : Berbahaya bila terhirup

Berbahaya Menyebabkan luka bakar yang


Korosi/ Iritasi parah pada kulit dan kerusakan
2 mata
Kulit

Peringatan Menyebabkan iritasi kuli

Iritasi/Kerusakan
Parah Pada Mata
3 Berbahaya

Menyebabkan kerusakan serius


pada mata

12
NO KATA
SIFAT BAHAYA PIKTOGRAM PERNYATAAN BAHAYA
. SINYAL

Menyebabkan iritasi serius pada


Peringatan
mata

Sensitisasi Berbahaya Dapat menyebabkan alergi atau


Sal.Nafas gejala asma atau kesulitan bernafas
bila terhirup
4 Mutagenisitas
Pada Sel Berbahaya Dapat menyebabkan kerusakan
Tumbuh enetic

Karsinogenisitas Berbahaya Dapat menyebabkan kanker

Dapat menyebabkan reaksi alergi


5 Sensitisasi pada Peringatan
pada kulit
kulit

Toksisitas
5 Berbahaya Dapat merusak fertilitas atau janin
Terhadap
Reproduksi

6 Bahaya Aspirasi Berbahaya Mungkin fatal/berbahaya apabila


tertelan dan masuk saluran nafas

7 Bahaya terhadap Berbahaya Bahan padat/cairan/gas jika


kesehatan sampai kontak/inhalasi/oral
tingkat tertentu

13
C. BAHAYA TERHADAP LINGKUNGAN AKUATIK

SIFAT KATA
NO. PIKTOGRAM PERNYATAAN BAHAYA
BAHAYA SINYAL

1 Bahaya Peringata Sangat beracun terhadap kehidupan


Toksisitas Akut n akuatik
Pada
Lingkungan
Akuatik
2 Bahaya Peringata Sangat beracun terhadap kehidupan
Toksisitas n akuatik dengan efek jangka panjang
Kronik Pada
Lingkungan
Akuatik

KETENTUAN PEMASANGAN SIMBOL :


a. Simbol pada kemasan B3 harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
1) Simbol B3 berupa sticker atau lainnya yang dapat menempel dengan baik
pada kemasan, mudah penggunaannya, tahan lama, tahan terhadap air dan tahan
terhadap tumpahan isi kemasan Bahan berbahaya dan beracun
2) Jenis simbol yang dipasang harus sesuai dengan karakteristik bahan yang
dikemasnya atau diwadahinya
3) Simbol dipasang pada sisi-sisi kemasan yang tidak terhalang oleh kemasan
lain dan mudah dilihat;
4) Simbol tidak boleh terlepas atau dilepas dan diganti dengan simbol lain
sebelum kemasan dikosongkan dan dibersihkan dari sisa-sisa B3dan beracun;

b. Simbol pada tempat penyimpanan kemasan B3 harus ditandai dengan simbol dengan
mengikuti ketentuan sebagai berikut:
1) Simbol B3berupa sticker atau lainnya yang dapat menempel dengan baik pada
tempat penyimpanan
2) Simbol juga terbuat dari bahan yang tahan terhadap air, goresan dan bahan kimia
yang mungkin mengenainya (misalnya bahan plastik, kertas, atau plat logam);
3) Simbol dipasang pada bagian luar tempat penyimpanan kemasan B3yang tidak
terhalang;
4) Jenis simbol yang dipasang harus sesuai klasifikasi B3 yang disimpannya; dan

SIMBOL LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)

Warna
Jenis Limbah Simbol Label
wadah

14
Limbah Kuning Tempat sampah dengan
Infeksius injakan, diilapisi sebelah
dalam dgn kantong plastik
kuning, label “infectious
waste” + simbol limbah
“biohazard”.
Limbah benda Kuning+ Wadah limbah benda
tajam safety box tajam “sharp container /
safety box”, Label
“limbah benda tajam” +
simbol “biohazard”.

Limbah Merah Tempat sampah dengan


Radiologi injakan, diilapisi sebelah
dalam dengan kantong
plastik warna merah, label
“limbah radioaktif” +
simbol limbah radioaktif

Limbah Bahan Coklat Simbol, Tempat sampah dengan


Kimia disesuaikan injakan, diilapisi sebelah
dengan dalam dengan kantong
karakteristik plastik warna coklat, label
limbah kimia “limbah = Bahan ber-
bahaya dan beracun” +
simbol limbah Bahan
berbahaya dan beracun.

10. Tata laksaana penanganan limbah B3


a. Limbah infeksius masuk dalam kantong plastik kuning dan diberi label kuning
bertuliskan “biohazard” atau “Limbah Medis”.
b. Limbah diangkut menggunakan troley khusus limbah infeksius, dibawa ke tempat
penampungan sementara (TPS limbah B3)
c. Limbah benda tajam dibuang kedalam wadah khusus untuk limbah benda tajam
(container) bertuliskan “biohazard” atau “Limbah Benda Tajam”.
d. Limbah diangkut menggunakan troley khusus limbah infeksius, dibawa ke tempat
penampungan sementara (TPS limbah B3) di rumah sakit untuk dimusnahkan di
insinerator oleh pihak ketiga.
e. Limbah B3 masuk dalam kantong plastik coklat. Limbah diangkut menggunakan
troley khusus , dibawa ke tempat penampungan sementara (TPS limbah B3).

15
BAB IV

DOKUMENTASI

1. Insiden yang dilaporkan adalah kejadian yang sudah terjadi yang dibuat oleh semua
petugas rumah sakit yang pertama menemukan kejadian atau terlibat dalam kejadian
atau petugas yang mendapat laporan dari pihak lain seperti tamu atau pengunjung.
2. Pencegahan/penanganan segera dalam 24 jam apabila terjadi insiden di rumah sakit
untuk mengurangi dampak atau akibat yang tidak diharapkan.

16
3. Pelaporan insiden dibuat sesegera mungkin setelah kejadian dengan mengisi formulir
pelaporan insiden.
4. Penyerahan laporan kepada atasan langsung pelapor atau ke Unit K3L apabila
kejadian terjadi pada area-area netral (koridor, taman, area parker). Laporan harus
diserahkan pada Unit K3L.

17

Anda mungkin juga menyukai