Anda di halaman 1dari 2

PENGADAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN ( B3 )

No Dokumen: No Revisi : Halaman :


/SPO/RSUQL/../2020 02 1/2

Ditetapkan oleh

STANDARD
Tanggal Terbit :
PROSEDUR
............
OPERASIONAL
dr. Dani Sahirul Alim.,MMR
Direktur RSU Queen Latifa
PENGERTIAN Pengadaan / pembelian barang bahan berbahaya dan beracun dilaksanakan
oleh Instalasi Farmasi atas usulan dari unit kerja yang membutuhkan.
TUJUAN 1. Adanya kejelasan proses pengadaan terutama pembelian agar barang
berbahaya tersebut dapat diadakan melalui proses yang benar sesuai
dengan ketentuan dan persyaratan pengelolaan B3
2. Agar semua petugas terkait dapat memahami tugas serta tanggung jawab
masing - masing sehingga tidak terjadi keracunan dalam melaksanakan
tugas dan dapat terhindar dari bahaya akibat barang-barang tersebut
3. Tercapainya tertib administrasi pengelolaan barang di RS mulai dari
perencanaan, pengadaan, penyimpanan serta penyaluran
penggunaannya
KEBIJAKAN PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM QUEEN LATIFA NO
: 24/PER-DIR/RSUQL/I/2020 TENTANG PEDOMAN PENCEGAHAN
DAN PENGENDALIAN INFEKSI

“Penerapan kebersihan tangan atau handhyiene dilakukan oleh seluruh


petugas, pasien dan pengunjung………………………”
PROSEDUR A. Persiapan :
1. Daftar Usulan B3 (defecta)

B. Pelaksanaan :
1. Petugas Logistik medik Instalasi Farmasi menerima usulan
kebutuhan barang /obat/ alkes / jasa /Bahan Berbahaya dan Beracun
(B3) dari Instalasi yang terkait (“user)
2. Daftar Usulan tersebut di olah / evaluasi menurut pedoman,
menjadi daftar usulan kebutuhan unit kerja
3. Petugas Instalasi Farmasi mengirim daftar usulan ke Bagian Program
dan Perencanaan
4. Daftar usulan tersebut diproses menjadi bagian dalam Dokumen
Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja
5. Instalasi Farmasi mengusulkan daftar ke Manager Penunjang
Medis
6. Panitia Pengadaan memproses barang/obat-alkes/Bahan Berbahaya
dan beracun (B3)
UNIT TERKAIT 1. Unit Farmasi
PENGADAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN ( B3 )

No Dokumen: No Revisi : Halaman :


/SPO/RSUQL/../2020 02 1

Anda mungkin juga menyukai