Anda di halaman 1dari 9

PENILAIAN TEKNOLOGI ULTRA SONOGRAPHY 4D

A. Teknologi Baru Versus Teknologi yang Sudah Ada


Ultrasound atau kadang - kadang disebut sebagai sonogram merupakan suatu alat
yang menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi untuk menghasilkan gambar organ
dalam tubuh. Selain itu ultrasonografi relatif murah, pemeriksaannya relatif cepat,dan
persiapan pasien serta peralatannya relatif mudah. Gelombang suara ultrasound memiliki
frekuensi lebih dari 20.000 Hz, tapi yang dimanfaatkan dalam teknik ultrasonography
(kedokteran) hanya gelombang suara dengan frekuensi 1-10 MHz
Hanya dalam beberapa tahun terakhir kekuatan komputasi peralatan ultrasonografi
(USG) mencapai tingkat yang cukup memadai untuk tugas pemrosesan sinyal kompleks
diperlukan untuk mengubah data ultrasonografi (USG) dalam 4 dimensi. Dalam kasus
kehamilan, USG secara rutin digunakan untuk menghasilkan gambar janin. Sebuah USG 4D
menggunakan mesin USG khusus dan mengambil gambar dari sudut yang berbeda yang
menyajikan gambar yang lebih rinci tentang janin seperti fitur wajah. Hal ini juga dapat
menangkap gerakan yang dibuat oleh bayi selama prosedur.

B. Manfaat VS Kekurangan
1. Manfaat
a. Efisiensi
Pada usia kehamilan 11-14 minggu, USG 4D dapat mengindentifikasi kelainan
hingga 85% seperti adanya kelainan pada kromosom , down syndrome atau
mendeteksi kelainan jantung bawaan dini. Di usia kandungan memasuki 18-22
minggu telah mampu mendeteksi kelainan kelainan pada janin secara struktural
(detail amonaly scan), sedangkan pada usia 28-32 minggu telah mampu dalam 
mendeteksi adanya kelainan kelainan pada pertumbuhan janin, letak plasenta, tali
pusat, profil biofisik janin, jumlah air ketuban, kelainan letak plasenta, dan juga
kelainan organ janin hingga dapat diidentifikasi dengan akurat.
b. Ketepatan Hasil
Kehadiran 4D merupakan penyempurna dalam perkembangan teknologi
ultrasonografi yang dapat merekam gerak janin di dalam rahim, meskipun demikian
banyak juga yang mengatakan bahwa ini merupakan USG live 3D atau dikatakan
sebagai real time, hal ini berdasarkan dimensi yang ada hanya hingga 3D akan tetapi
pemasar produk dalam mencuri konsumen memberikan nama USG 4D, lebih umum
digunakan. Pada dasarnya kemampuan USG 4D akan sama dengan kemampuan USG
3D yaitu membaca gerakan janin lebih akurat. Dengan menggunakan USG 4D dapat
mengindentifikasi kelainan pada janin hingga 85%.
c. Fungsi
1) Mampu mendeteksi apabila ada kelainan pada janin lebih akurat.
2) Teknologi USG 4D juga mampu merekam gerakan-gerakan janin, seperti
menendang, memukul bahkan menghisap ibu jari. Gerakan-gerakan yang direkam
tersebut juga dapat disimpan didalam database komputer, dan selanjutnya
disimpan di dalam fleshdisk atau CD dan dilihat ulang dengan TV atau komputer.
3) Pasien dapat diperiksa langsung tanpa persiapan dan memberi hasil yang cepat.
4) Bersifat non invasif (tidak terjadi efek samping) sehingga dapat dilakukan pula
pada anak-anak. Aman untuk pasien dan operator, karena tidak tergantung pada
radiasi ionisasi.
5) Dapat membedakan jenis jaringan dengan melihat perbedaan interaksi dengan
gelombang suara.
6) Dapat mendeteksi struktur yang bergerak seperti pulsasi fetal.
7) Memberi informasi mengenai adanya kehamilan di dalam rahim di awal-awal
masa kehamilan.
8) Mendeteksi adanya kehamilan ganda.
9) Memperkirakan tanggal kelahiran bayi berdasarkan ukuran tengkorak dan tulang
paha yang terbentuk sempurna di trimester kedua.
10) Memantau pertumbuhan dan perkembangan organ-organ janin.
11) Mengecek jenis kelamin.
12) Memantau perkembangan posisi bayi sebagai persiapan kelahiran. Dalam hal ini
jika terlihat sungsang, akan dilakukan tindakan tertentu agar bisa melahirkan
normal atau dengan cara lain.
13) Mengecek plasenta dan posisinya. Dalam hal ini biasanya untuk mengetahui ada –
tidaknya plasenta atau tali ari-ari yang posisinya mungkin membahayakan bayi.
2. Kekurangan
Kekurangan yang umum pada pemeriksaan USG disebabkan karena USG tidak
mampu menembus bagian tertentu badan. Tujuh puluh persen gelombang suara yang
mengenai tulang akan dipantulkan, sedang pada perbatasan rongga-rongga yang
mengandung gas 99% dipantulkan. Dengan demikian pemeriksaan USG paru dan tulang
pelvis belum dapat dilakukan. Dan diperkirakan 25% pemeriksaan di abdomen diperoleh
hasil yang kurang memuaskan karena gas dalam usus. Penderita gemuk agak sulit, karena
lemak yang banyak akan memantulkan gelombang suara yang sangat kuat.
Perlu diketahui juga, akurasi/ketepatan pemeriksaan menggunakan alat USG tidak
100%, melainkan 80%. Artinya, kemungkinan ada kelainan bawaan/kecacatan pada janin
yang tidak terdeteksi atau interpretasi kelamin janin yang tidak tepat. Hal ini dipengaruhi
beberapa faktor antara lain:
a. Keahlian/kompetensi dokter yang memeriksanya.
Tak semua dokter ahli kandungan dapat dengan baik mengoperasikan alat USG.
Dalam etika kedokteran yang ada, harus memiliki sertifikat kompetensi di bidang
tersebut yang dikeluarkan oleh WHO. Sehingga ketika akan melakukan USG
sebaiknya melakukan pada dokter yang telah memiliki sertifikat di bidang USG.
b. Biaya
biaya yang sangat mahal dibandingkan dengan USG yang umum dilakukan.
c. Posisi bayi
Janin yang sedang membelakangi, sulit organ organ di bagian depan, telungkup maka
akan sulit mengamati organ organ bagian depan.Pengamatan tidak bisa menghasilkan
bentuk wajah, keadaan tangan dan dinding perut dan dada. Sehingga dalam
melakukan 4D harus menunggu menghadap ke depan.
d. Kehamilan kembar
Kondisi hamil kembar juga menyulitkan alat USG melihat masing-masing keadaan
bayi secara detail.
e. Ketajaman/resolusi alat USG-nya kurang baik.
f. Usia kehamilan di bawah 20 minggu.
g. Air ketuban sedikit.
h. Lokasi kelainan, seperti tumor di daerah perut janin saat usia kehamilan di bawah 20
minggu agak sulit dideteksi.

C. Apakah bisa diterapkan dalam prosedur pengobatan


USG digunakan untuk membantu menegakkan diagnosis dalam berbagai kelainan organ
tubuh. USG digunakan antara lain:
1. Pada kehamilan trimester I:
a. Menduga usia kehamilan dengan mencocokkan ukuran bayi.
b. Menentukan kondisi bayi jika ada kemungkinan adanya kelainan atau cacat bawaan.
c. Meyakinkan adanya kehamilan.
d. Menentukan penyebab perdarahan atau bercak darah dini pada kehamilan muda,
misalnya kehamilan ektopik.
e. Mencari lokasi alat KB yang terpasang saat hamil, misalnya IUD.
f. Menentukan lokasi janin, di dalam kandungan atau di luar rahim.
g. Menentukan kondisi janin jika tidak ada denyut jantung atau pergerakan janin.
h. Mendiagnosa adanya janin kembar bila rahimnya terlalu besar.
i. Mendeteksi berbagai hal yang mengganggu kehamilan, misalnya adanya kista,
mioma, dsb.
2. Pada kehamilan trimester II & III:
a. Untuk menilai jumlah air ketuban. Yaitu bila pertumbuhan rahim terlalu cepat
disebabkan oleh berlebihnya cairan amnion atau bukan.
b. Menentukan kondisi plasenta, karena rusaknya plasenta akan menyebabkan
terhambatnya perkembangan janin.
c. Menentukan ukuran janin bila diduga akan terjadi kelahiran prematur. “Jadi, lebih ke
arah pertumbuhan janinnya normal atau tidak.”
d. Memeriksa kondisi janin lewat pengamatan aktivitasnya, gerak nafas, banyaknya
cairan amnion, dsb.
e. Menentukan letak janin (sungsang atau tidak) atau terlilit tali pusar sebelum
persalinan.
f. Untuk melihat adanya tumor di panggul atau tidak.
g. Untuk menilai kesejahteraan janin (bagaimana aliran darah ke otaknya, dsb).
Dengan demikian, jika hasilnya menunjukkan hasil yang tidak normal, maka kita
dapat bertindak lebih cepat untuk menyelamatkan janin. Karena gangguan aliran darah pada
janin dapat mengakibatkan pertumbuhan janin terhambat dan pada keadaan yang sudah berat
dapat mengakibatkan kematian.

D. Penilaian Teknologi Diagnostik Ultra Sonography


1. USG pertama kali adalah USG 2D
Jenis pemeriksaan yang menampilkan gambar dua bidang (memanjang dan melintang)
dengan kualitas gambar yang baik.
a. Pemeriksaan
Dilakukan saat pemeriksaan awal atau masih di trimester awal, namun bisa juga
dilakukan sepanjang usia kehamilan. Alat ini juga bisa merekam gerakan janin
meskipun gambar terlihat samar-samar. Permukaan dan tekstur tubuh janin hanya
berupa semburat warna hitam putih.
b. Hasil
Hanya memperlihatkan garis besarnya saja,. alat ini juga bisa mendeteksi kelainan
bawaan dari calon bayi. yang hanya bisa dimengerti oleh dokter.

Gambar 1. Hasil Pemeriksaan USG 2 Dimensi


2. USG 3D
a. Hasil
Menambahkan 1 bidang gambar lagi yang disebut koronal. Gambar mirip aslinya.
Begitupun keadaan janin dari posisi yang berbeda.
b. Penggunaan
USG 3D bisa untuk mendeteksi kelainan bawaan pada bayi, seperti jantung, tulang,
bibir, plasenta/tali pusar, dan alat kelamin.
c. Pemeriksaan
Dilakukan saat usia kehamilan 28-34 minggu, sehingga hasil pemeriksaan lebih
memuaskan.

Gambar 2. Hasil Pemeriksaan USG 3D

3. USG 4D
Merupakan pengembangan dari USG 3D (live 3D). gambar yang diambil dari
USG 3 Dimensi statis, sementara pada USG 4 Dimensi, gambar dapat “bergerak”. dapat
melihat lebih jelas dan membayangkan keadaan janin di dalam rahim.
Hasil USG 4D ini bergerak, membuat orangtua seperti menonton video
kehidupan bayinya. Meskipun masih dalam kandungan, ternyata bayi mampu melakukan
aktivitas seperti mengejapkan mata, menguap, mengernyitkan dahi, bahkan tersenyum.
Hal semacam ini bisa diketahui menggunakan pemeriksaan USG 4D.
Gambar 3. Hasil Pemeriksaan USG 4D

4. Perbandingan teknologi USG pada Zaman Dahulu dan Sekarang


Tabel 1. Tabel Perbandingan teknologi USG pada Zaman Dahulu dan Sekarang

PERBEDAAN USG 2D USG 3D USG 4D


BENTUK Hanya satu Secara keseluruhan Keseluruhan dan
GAMBAR Sisi bergerak
MENGETAHUI Kelainan hanya Kelainaan dapat Kelainan dapat
diketahui dokter diketahui langsung diketahui langsung
WAKTU Sepenjang usia Ada ruang janin Ada ruang janin
PEMERIKSAAN kehamilan rahim (air ketuban) rahim (air ketuban)
CARA Dicetak seperti foto Dalam CD Bisa dicetak/ dalam
PENYIMPANAN rom/dicetak video

E. Perkiraan Harga USG


1. USG 3D (4D) SIUI CTS 8800 : Rp 226.000.000,00
2. USG 3D (4D) SIUI CTS 5000 : Rp 266.000.000,00

F. Tanggapan Konsumen tentang USG 4D


Perkembangan USG yang dinamis (4D) kini malah menjadi tren khusus untuk
melihat kelamin dan wajah sang janin bagi sekelompok masyarakat kita. Dari segi medis
tentunya ini bukan kegunaan ultrasonografi yang sesungguhnya. 
Pemeriksaan khusus seperti ini hanya dilakukan bila kelompok Ibu dengan riwayat
kelahiran anak cacat sebelumnya atau digolongkan pada kelompok kehamilan risiko yang
kemungkinan melahirkan anak dengan gangguan, misal hamil dengan usia tua, dan Ibu yang
selama hamil muda terekspos dengan obat atau bahan tertentu yang berbahaya. 
Namun dr. Judi Januadi Endjun, Sp.Og, ahli kebidanan dan kandungan dari RSPAD
Gatot Subroto, Jakarta Pusat mengungkapkan bahwa di Jakarta saja tidak lebih dari 10
dokter yang mempunyai sertifikat untuk melakukan USG 3D-4D. selain itu biaya yang
dikeluarkan cukup tinggi dibandingkan dengan USG 2D dan harga pemeriksaan USG 4D di
setiap daerah berbeda-beda.

G. Penilaian Teknologi ketiga produk Ultra Sonography


NAMA ALAT
NO Ultrasonix Touch (USA) Sogata SG90
Atau UltrasonixSP (USA)
1 High Resolution 17” LCD flat monitor 15 “ LCD Monitor
2 Exxellent Performance, Advance Workflow, 4D Realtime, Color & Power
Customizable Doppler
3 Motion Compensated angular Compound Quardeplex, Triplex, Duplex
Imaging (MACI) (Auto Trace)
4 4D Cutting Line (Trace) Live & Freeze B/BC Mode
5 Color & Power Doppler SRA, MCI, i-image
6 Pulse Inversion Harmonics Linear Probe (up to 18 Mhz)
7 CW/Cardiac 7-One Key Proccess
8 Trapezoidal 2D Steer (Linear Probe)
9 EPI (Extended Pulse Imaging)
10 Elastography (Option) Curved Panaromic Imaging
11 Efficient Workflow and Patient Management Elastography (option)
12 Auto Follicle (Option) Super Needle, angle up to 30o
13 Innovative Needle Guidance 320GB Hard disk, DICOM
14 DVR Video record, 4 USB port, HDMI, DVI, TDI, IMT, Free Steering M
DICOM (Cardiac)
15 2 Hard Disk (SSD, Data 500 GB) 3 USB Port
H. Kesimpulan Hasil Penilaian Teknologi
Perlu dilakukan pengadaan alat ultra Sonography 3D/4D disesuaikan dengan harga investasi
dan teknologi, namun perlu dilakukan telaah tindak lanjut tentang peminatan konsumen di
daerah sekitar RSU Queen Latifa.
Pengadaan akan dilaksanakan setelah ada keputusan untuk pengembangan RSU Queen Latifa menjadi
RS Tipe C.

Sleman, 22 Mei 2015


Mengetahui,
Kepala Bagian Operasional Direktur II

Anggi Fatima Santikasari, A.Md. KL Nurcholis Nawawi, SE

Anda mungkin juga menyukai