B. Manfaat VS Kekurangan
1. Manfaat
a. Efisiensi
Pada usia kehamilan 11-14 minggu, USG 4D dapat mengindentifikasi kelainan
hingga 85% seperti adanya kelainan pada kromosom , down syndrome atau
mendeteksi kelainan jantung bawaan dini. Di usia kandungan memasuki 18-22
minggu telah mampu mendeteksi kelainan kelainan pada janin secara struktural
(detail amonaly scan), sedangkan pada usia 28-32 minggu telah mampu dalam
mendeteksi adanya kelainan kelainan pada pertumbuhan janin, letak plasenta, tali
pusat, profil biofisik janin, jumlah air ketuban, kelainan letak plasenta, dan juga
kelainan organ janin hingga dapat diidentifikasi dengan akurat.
b. Ketepatan Hasil
Kehadiran 4D merupakan penyempurna dalam perkembangan teknologi
ultrasonografi yang dapat merekam gerak janin di dalam rahim, meskipun demikian
banyak juga yang mengatakan bahwa ini merupakan USG live 3D atau dikatakan
sebagai real time, hal ini berdasarkan dimensi yang ada hanya hingga 3D akan tetapi
pemasar produk dalam mencuri konsumen memberikan nama USG 4D, lebih umum
digunakan. Pada dasarnya kemampuan USG 4D akan sama dengan kemampuan USG
3D yaitu membaca gerakan janin lebih akurat. Dengan menggunakan USG 4D dapat
mengindentifikasi kelainan pada janin hingga 85%.
c. Fungsi
1) Mampu mendeteksi apabila ada kelainan pada janin lebih akurat.
2) Teknologi USG 4D juga mampu merekam gerakan-gerakan janin, seperti
menendang, memukul bahkan menghisap ibu jari. Gerakan-gerakan yang direkam
tersebut juga dapat disimpan didalam database komputer, dan selanjutnya
disimpan di dalam fleshdisk atau CD dan dilihat ulang dengan TV atau komputer.
3) Pasien dapat diperiksa langsung tanpa persiapan dan memberi hasil yang cepat.
4) Bersifat non invasif (tidak terjadi efek samping) sehingga dapat dilakukan pula
pada anak-anak. Aman untuk pasien dan operator, karena tidak tergantung pada
radiasi ionisasi.
5) Dapat membedakan jenis jaringan dengan melihat perbedaan interaksi dengan
gelombang suara.
6) Dapat mendeteksi struktur yang bergerak seperti pulsasi fetal.
7) Memberi informasi mengenai adanya kehamilan di dalam rahim di awal-awal
masa kehamilan.
8) Mendeteksi adanya kehamilan ganda.
9) Memperkirakan tanggal kelahiran bayi berdasarkan ukuran tengkorak dan tulang
paha yang terbentuk sempurna di trimester kedua.
10) Memantau pertumbuhan dan perkembangan organ-organ janin.
11) Mengecek jenis kelamin.
12) Memantau perkembangan posisi bayi sebagai persiapan kelahiran. Dalam hal ini
jika terlihat sungsang, akan dilakukan tindakan tertentu agar bisa melahirkan
normal atau dengan cara lain.
13) Mengecek plasenta dan posisinya. Dalam hal ini biasanya untuk mengetahui ada –
tidaknya plasenta atau tali ari-ari yang posisinya mungkin membahayakan bayi.
2. Kekurangan
Kekurangan yang umum pada pemeriksaan USG disebabkan karena USG tidak
mampu menembus bagian tertentu badan. Tujuh puluh persen gelombang suara yang
mengenai tulang akan dipantulkan, sedang pada perbatasan rongga-rongga yang
mengandung gas 99% dipantulkan. Dengan demikian pemeriksaan USG paru dan tulang
pelvis belum dapat dilakukan. Dan diperkirakan 25% pemeriksaan di abdomen diperoleh
hasil yang kurang memuaskan karena gas dalam usus. Penderita gemuk agak sulit, karena
lemak yang banyak akan memantulkan gelombang suara yang sangat kuat.
Perlu diketahui juga, akurasi/ketepatan pemeriksaan menggunakan alat USG tidak
100%, melainkan 80%. Artinya, kemungkinan ada kelainan bawaan/kecacatan pada janin
yang tidak terdeteksi atau interpretasi kelamin janin yang tidak tepat. Hal ini dipengaruhi
beberapa faktor antara lain:
a. Keahlian/kompetensi dokter yang memeriksanya.
Tak semua dokter ahli kandungan dapat dengan baik mengoperasikan alat USG.
Dalam etika kedokteran yang ada, harus memiliki sertifikat kompetensi di bidang
tersebut yang dikeluarkan oleh WHO. Sehingga ketika akan melakukan USG
sebaiknya melakukan pada dokter yang telah memiliki sertifikat di bidang USG.
b. Biaya
biaya yang sangat mahal dibandingkan dengan USG yang umum dilakukan.
c. Posisi bayi
Janin yang sedang membelakangi, sulit organ organ di bagian depan, telungkup maka
akan sulit mengamati organ organ bagian depan.Pengamatan tidak bisa menghasilkan
bentuk wajah, keadaan tangan dan dinding perut dan dada. Sehingga dalam
melakukan 4D harus menunggu menghadap ke depan.
d. Kehamilan kembar
Kondisi hamil kembar juga menyulitkan alat USG melihat masing-masing keadaan
bayi secara detail.
e. Ketajaman/resolusi alat USG-nya kurang baik.
f. Usia kehamilan di bawah 20 minggu.
g. Air ketuban sedikit.
h. Lokasi kelainan, seperti tumor di daerah perut janin saat usia kehamilan di bawah 20
minggu agak sulit dideteksi.
3. USG 4D
Merupakan pengembangan dari USG 3D (live 3D). gambar yang diambil dari
USG 3 Dimensi statis, sementara pada USG 4 Dimensi, gambar dapat “bergerak”. dapat
melihat lebih jelas dan membayangkan keadaan janin di dalam rahim.
Hasil USG 4D ini bergerak, membuat orangtua seperti menonton video
kehidupan bayinya. Meskipun masih dalam kandungan, ternyata bayi mampu melakukan
aktivitas seperti mengejapkan mata, menguap, mengernyitkan dahi, bahkan tersenyum.
Hal semacam ini bisa diketahui menggunakan pemeriksaan USG 4D.
Gambar 3. Hasil Pemeriksaan USG 4D