DISUSUN OLEH :
Jalum 1B
Kelompok 3
Puji syukur kami panjatkan kehadir at Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah pada mata kuliah
Keterampilan Dasar Kebidanan dengan topik Jenis-jenis Persiapan Diagnostik
USG, Rontgen, CTG, dan Laparaskopi tepat pada waktunya. Adapun maksud
dan tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk memahami mengenai apa saja
penghargaan serta sanksi dalam praktik kebidanan.
Sebagai manusia yang jauh dari kata sempurna dan tidak jauh dari segala
kesalahan, kami menyadari keterbatasan dalam makalah ini, untuk itu kami
harapkan kritik dan saran dari berbagai pihak terutama Bapak/Ibu Dosen dan
teman-teman mahasiswi semua, agar makalah ini dapat menjadi lebih baik lagi
kedepannya.
Akhir kata kami mengucapkan semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi
seluruh mahasiswi Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Bandung Program
Diploma DIII Kebidanan Jurusan Kebidanan Karawanng bahkan masyarakat luas,
bahwa pentingnya memahami pengetahuan tentang bagian organ-organ
reproduksi.
Penyusun
BAB I
PEMBAHASAN
Pemeriksaan diagnostik adalah penilaian klinis tentang respon individu
terhadap suatu masalah kesehatan. Hasil suatu pemeriksaan sangat penting dalam
membantu diagnosa, memantau perjalanan penyakit serta menentukan prognosa.
Jenis-jenis pemeriksaan diagnostik :
1. Pemeriksaan Ultrasonografi (USG)
2. Pemeriksaan Rongent
3. Kardiotokografi (CTG)
4. Laparaskopi
1. Ultrasonografi (USG)
USG merupakan suatu prosedur diagnosis yang dilakukan di atas
permukaan kulit atau di atas rongga tubuh untuk menghasilkan suatu ultrasound di
dalam jaringan. Pemeriksaan ini digunakan untuk melihat struktur jaringan tubuh
atau analisis dari gelombang Doppler.
Ultrasonografi dapat digunakan untuk mendeteksi berbagai kelainan yang
ada pada abdomen, otak, kandung kemih, jantung, ginjal, hepar, uterus, atau
pelvis. Selain itu, USG dapat digunakan untuk membedakan antara kista dan
tumor. Pada kehamilan, cairan amnion dapat mengidentifikasi pada fetus
mengenai ukuran bentuk dan posisi kemudian dapat mendeteksi pankreas, 5, tiroid
dan lain-lain.
Pilihan frekuensi menentukan resolusi gambar dan penembusan ke dalam
tubuh pasien. Diagnostik sonografi umumnya beroperasi pada frekuensi dari 2
sampai 13 megahertz. Sedangkan dalam fisika istilah "suara ultra" termasuk ke
seluruh energi akustik dengan sebuah frekuensi di atas pendengaran manusia
(20.000 Hertz), penggunaan umumnya dalam penggambaran medis melibatkan
sekelompok frekuensi yang ratusan kali lebih tinggi.
Pada dasarnya ada delapan uji USG namun pada proses utamanya sama.
Kedelapan tipe prosedur tersebut adalah:
1. Transvaginal
Sebuah alat pemindai yang dirancang khusus digunakan di
dalam vagina untuk menghasilkan citra sonogram. Paling sering
digunakan di masa awal kehamilan.
2. Ultrasonografi standar
Uji USG umum yang menggunakan sebuah pemindai untuk
menghasilkan citra dua dimensi dari janin yang berkembang.
3. Ultrasonografi lanjutan
Uji ini mirip dengan USG standar, namun uji ini lebih
ditujukan untuk memeriksa penyakit tertentu dan menggunakan
peralatan yang lebih canggih.
4. USG Doppler
Prosedur pencitraan ini mengukur perubahan pada
frekuensi gelombang ultrasonografi saat dipantulkan obyek
bergerak, seperti sel darah.
5. USG 3-D
Dilakukan dengan menggunakan pemindai yang dirancang
khusus dan piranti lunak untuk menghasilkan citra tiga dimensi
dari janin yang sedang berkembang.
6. USG 4-D
Dilakukan dengan pemindai yang dirancang khusus untuk
melihat wajah dan pergerakan bayi sebelum kelahiran.
7. Echokardiografi Janin
Menggunakan gelombang suara ultra untuk mengetahui
fungsi dan anatomi jantung bayi. Ini digunakan untuk membantu
pemeriksaan dugaan cacat jantung kongenital.
8. Sabuk Sonogram
Alat ini Dirancang agar terlihat seperti sebuah sabuk besar,
PreVue cinches di belakang dan cocok di gunakan di perut.
Dengan menekan sebuah tombol, lapisan ultrasonik khusus akan
memunculkan gambar bayi dan kemudian menempatkan gambar
ini ke sebuah tekstil elektronik yang dapat tumbuh . Pada setiap
tahap pertumbuhan bayi, orang tua dapat melihat reaksinya
terhadap rangsangan buah hati mereka, melihatnya menendang,
berputar, tersenyum dan berkembang di depan mata para orang tua
sang bayi.
1.4 Jenis-jenis USG
a. 2D USG
USG jenis ini adalah ultrasound tradisional yang telah digunakan selama
bertahun-tahun. 2D menghasilkan gambar bayi yang lebih datar, dua dimensi,
hitam dan putih.
b. 3D USG
d. 5D USG
Picture Me Baby menjelaskan, 5D adalah teknologi baru dan
mengasyikkan yang memungkinkan orang tua melihat bayi dalam tampilan
realistis atau apa yang oleh banyak orang disebut tone look. Dirancang dengan
teknologi crystal clear review yang mampu memberikan hasil gambar dalam
tampilan yang realistis. Mengingat hasil gambar tampak begitu nyata, ibu bisa
terkoneksi langsung dengan si kecil.
Alat ini akan menunjukkan bayi dengan warna kemerahan atau merah
muda, seolah-olah ibu bisa melihat langsung bayi di dalam rahim. USG 5D baik
dilakukan saat usia kehamilan memasuki 24 minggu, sehingga ibu dapat melihat
jelas rupa dan kondisi fisik dari jabang bayi. Meski begitu, sayangnya belum
banyak rumah sakit di Indonesia yang menyediakan USG 5D.
1. Trimester Pertama
a. Meyakinkan kemungkinan kehamilan
b. Meyakinkan detak jantung
c. Mengukur usia perkembangan atau panjang crown-rump
d. Meyakinkan adanya hamil ektopik (hamil di luar rahim)
atau hamil anggur
e. Menguji perkembangan yang tidak normal
2. Trimester Kedua
a. Diagnose cacat pada janin
b. Minggu ke-13 - ke14 untuk karakteristik kemungkinan
sindrom Down
c. Minggu ke-18 ke-20 untuk cacat kongenital
d. Mengetahui cacat struktural
e. Meyakinkan kehamilan kembar
f. Meyakinkan tanggal dan pertumbuhan
g. Meyakinkan kematian dalan rahim
1) Mengidentifikasi hydramnios atau oligohydramnios –
air ketuban yang kurang atau berlebihan
2) Menentukan jenis kelamin bayi
3. Trimester Ketiga
a. Mengidentifikasi lokasi janin
b. Meyakinkan kematian dalam rahim
c. Mengobservasi kehadiran janin
d. Mengobservasi gerakan janin
e. Mengidentifikasi ketidaknormalan panggul dan uterine sang ibu
selama masa kehamilan.
2. RONTGEN
2.1 Pengertian
Rontgen atau Roentgen (disimbolkan dengan R) adalah sebuah
satuanpengukuran radiasi ion di udara (berupa sinar X atau sinar gamma), yang
dinamaisesuai dengan nama fisikawan Jerman Wilhelm Rontgen. Rontgen adalah
jumlahradiasi yang dibutuhkan untuk menghantarkan muatan positif dan negatif
dari 1 satuanelektrostatik muatan listrik dalam 1 cm³ udara pada suhu dan tekanan
standar. Ini setaradengan upaya untuk menghasilkan sekitar 2.08×10^9 pasang
ion.Dalam sistem SI, 1 R = 2.58×10^−4 C/kg. Dosis 500 R dalam 5 jam
berbahayabagi manusia. Dalam keadaan atmosfer standar (kepadatan udara
~1.293 kg/m³) dan menggunakan energi ionisasi udara 36.16 J/C, akan didapat 1
R ≈ 9.330 mGy, atau 1Gy ≈ 107.2 R.
Rontgen dan CT-Scan adalah alat pendeteksi yang sudah tidak asing lagi
didunia kedokteran. Tetapi bagi orang awam atau yang belum pernah mengenal
alat inibiasanya begitu mendengar langsung merasakan takut dan khawatir.
Padahal alat inisangat diperlukan untuk mendeteksi penyakit atau kelainan pada
diderita pada tubuhkita.
Rontgen berasal dari kata Roentgen (Wilhelm Roentgen, seorang
dokterberkebangsaan Jerman) yang menemukan suatu bentuk sinar, oleh karena
tidak mengetahui namanya, maka ia memberi nama sinar X, yang dikenal dengan
sinar Roentgen. Nama sinar roentgen sendiri, diusulkan oleh seorang
anatomist yang terkenalbernama Kolliker pada tahun 1986. Sinar yang tidak
kelihatan ini mempunyaikemampuan untuk menembus segala material yang dapat
menyerap sinar. Sinar Roentgen ini pertama kali dipergunakan pada dunia
kedokteran pada tanggal 8 Februari1896 di sebuah klinik di kota Dartmouth,
Massachussets, Amerika Serikat.
Sifat biasa sinar X bergerak laju dan lurus. Tidak boleh Fokus oleh kanta
atau cermin dipesong oleh medan magnet sekitar arah tertuju yang dilaluinya.
Sifat khas menembusi jirim padat.
Kesan biologi sinar X bertindak dengan tisu hidup yang berada dalam
tubuh, pada sinar X-ray dapat melintasi obyek yang relatif tebal tanpa banyak
diserap atau tersebar . Untuk alasan ini sinar-X secara luas digunakan untuk
gambar bagian dalam obyek visual buram, jangan berlebihan dalam penggunaan
sinar X pada pemeriksaan rontgen.
3. CARDIOTOGRAPHY (CTG)
3.1 Pengertian
Dilakukan untuk menilai apakah bayi merespon stimulus secara normal dan
apakah bayi menerima cukup oksigen. Umumnya dilakukan pada usia kandungan
minimal 26-28 minggu, atau kapanpun sesuai dengan kondisi bayi.
Cardiotokografi merupakan pemeriksaan denyut jantung janin untuk menilai
kesejahteraanya (fetal-wellbeing).
Alat Kardiotokografi (CTG) atau juga disebut Fetal Monitor adalah alat yang
digunakan untuk memeriksa kondisi kesehatan janin. Pemeriksaan umumnya
dapat dilakukan pada usia kehamilan 7-9 bulan dan pada saat persalinan.
Pemeriksaan CTG diperoleh informasi berupa signal irama denyut jantung janin
(DJJ), gerakan janin dan kontraksi rahim. Pemeriksaan dengan CTG sangat
diperlukan pada fasilitas pelayanan persalinan.
Pemeriksaan CTG penting dilakukan pada setiap ibu hamil untuk pemantauan
kondisi janin terutama dalam keadaan:
a. Kehamilan dengan komplikasi (darah tinggi, kencing manis, tiroid, penyakit
infeksi kronis, dll)
b. Kehamilan dengan berat badan janin rendah (Intra Uterine Growth Retriction)
c. Oligohidramnion (air ketuban sedikit sekali)z
d. Polihidramnion (air ketuban berlebih)
b. Janin
Pertumbuhan janin terhambat (PJT)
Gerakan janin berkurang
Suspek lilitan tali pusat
Aritmia, bradikardi, atau takikardi janin
Hidrops fetalis
Kelainan presentasi, termasuk pasca versi luar.
Mekoneum dalam cairan ketuban
Riwayat lahir mati
Kehamilan ganda
Dan lain-lain
a. Prosedur :
1) Persetujuan tindak medik (Informed Consent) : menjelaskan indikasi, cara
pemeriksaan dan kemungkinan hasil yang akan didapat. Persetujuan tindak
medik ini dilakukan oleh dokter penanggung jawab pasien (cukup
persetujuan lisan).
2) Kosongkan kandung kencing.
3) Periksa kesadaran dan tanda vital ibu.
4) Ibu tidur terlentang, bila ada tanda-tanda insufisiensi utero-plasenter atau
gawat janin, ibu tidur miring ke kiri dan diberi oksigen 4 liter / menit.
5) Lakukan pemeriksaan Leopold untuk menentukan letak, presentasi dan
punktum maksimum DJJ.
6) Hitung DJJ selama satu menit; bila ada his, dihitung sebelum dan segera
setelah kontraksi berakhir..
7) Pasang transduser untuk tokometri di daerah fundus uteri dan DJJ di
daerah punktum maksimum.
8) Setelah transduser terpasang baik, beri tahu ibu bila janin terasa bergerak,
pencet bel yang telah disediakan dan hitung berapa gerakan bayi yang
dirasakan oleh ibu selama perekaman KTG.
9) Hidupkan komputer dan Kardiotokograf.
10) Lama perekaman adalah 30 menit (tergantung keadaan janin dan hasil
yang ingin dicapai).
11) Lakukan dokumentasi data pada disket komputer (data untuk rumah sakit).
12) Matikan komputer dan mesin kardiotokograf. Bersihkan dan rapikan
kembali
13) Beri tahu pada pasien bahwa pemeriksaan telah selesai.
14) Berikan hasil rekaman KTG kepada dokter penanggung jawab atau
paramedik membantu membacakan hasi interpretasi komputer secara
lengkap kepada dokter.
15) Paramedik (bidan) dilarang memberikan interpretasi hasil ctg kepada
pasien.
4. LAPAROSKOPI
4.1 Pengertian
Laparaskopi adalah suatu tindakan bedah minimal yang umumnya
ditujukan untuk mengurangi resiko yang didapatkan pada operasi besar. Proses
penyembuhan dengan laparoskopi jauh lebih cepat dibandingkan dengan operasi
besar. Pada kasus kandungan laparoskopi dilakukan dengan menggunakan
teropong yang dimasukkan kedalam luka sayatan kecil berukuran 0.5-1 cm di
pusar dan bagian bawah perut.
Laparoskopi adalah sebuah prosedur pembedahan minimally invasive
dengan memasukkan gas CO2 ke dalam rongga peritoneum untuk membuat ruang
antara dinding depan perut dan organ viscera, sehingga memberikan akses
endoskopi ke dalam rongga peritoneum tersebut.
Anestesi secara umum artinya suatu tindakan menghilangkan rasa sakit
ketika melakukan pembedahan dan berbagai prosedur lainnya yang menimbulkan
rasa sakit pada tubuh.
a. Laparoskopi Diagnostik
Ketika tes lain tidak dapat menyediakan data yang cukup untuk kebutuhan
diagnosis, laparoskopi dapat menyediakan data yang diperlukan dengan rinci. Tes
ini juga dapat dilakukan untuk mengambil biopsi.
1. usus buntu
2. kandung empedu
3. hati
4. pankreas
5. usus kecil dan besar
6. limpa
7. perut
8. organ panggul atau reproduksi
1. sakit perut
2. massa perut atau tumor
3. cairan dalam rongga perut
4. sakit hati
5. efektivitas pengobatan tertentu
6. perkembangan kanker
7. Pencegahan & peringatan
Risiko infeksi dapat terjadi. Anda mungkin akan diberikan antibiotik untuk
mencegah komplikasi terjadi. Laparoskopi diagnostik mungkin dilakukan jika
usus Anda membengkak, terdapat cairan di perut (ascites), atau Anda pernah
melakukan operasi sebelumnya.
Proses
Dokter mungkin akan meminta Anda untuk tidak mengonsumsi apa pun 8
jam sebelum tes. Dokter juga akan meminta Anda untuk berhenti minum obat
tertentu, termasuk obat pereda nyeri sebelum tes dilakukan. Anda tidak boleh
mengganti atau mengonsumsi obat tanpa seizin dokter. Ikuti saran dari dokter
dengan benar.
Laparoskopi diagnostik dapat dilakukan di rumah sakit atau pusat bedah yang
memiliki peralatan memadai. Prosedur ini membutuhkan bius total, yang berarti
pasien akan tertidur dan tidak merasakan sakit selama prosedur.
Anda dapat pulang pada hari yang sama setelah operasi. Dokter akan
memberi tahu Anda tentang apa hasil laparoskopi dan mendiskusikan pengobatan
yang tepat untuk Anda. Anda boleh beristirahat selama satu sampai dua hari.
Anda juga boleh mengonsumsi obat pereda rasa sakit jika Anda
membutuhkannya. Olahraga teratur akan membantu Anda kembali melakukan
aktivitas normal segera. Sebelum Anda mulai berolahraga, mintalah saran tim
kesehatan atau dokter.
4.2 Komplikasi
1. Terletak di pusar.
2. Kira-kira letaknya 2-4 cm dari tulang dada (antara dada dan pusar)
selebar 5-10 mm.
3. Dipasang di pertengahan trocar kedua agak ke sebelah kanan (di
bawah tulang iga), selebar 2-3 atau 5 mm.
4. Keempat, bilamana diperlukan, akan dipasang di sebelah kanan
bawah, selebar 5 mm.
Melalui trocar inilah alat-alat, dimasukkan dan digerakkan. Trocar
pertama berfungsi sebagai ‘mata’ dokter, yaitu tempat dimasukkannya kamera.
Sementara itu, trocar kedua sampai keempat merupakan trocar kerja.