Anda di halaman 1dari 19

PERAN BAHASA INDONESIA DALAM

BIDANG KEBIDANAN

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi tugas terstrusktur mata kuliah


Bahasa Indonesia

Oleh : Kelompok 10
Euis Rosita NPM : 314221126
Aan Ekayanti NPM : 314221131
Dini Sartika NPM : 314221130
Siska Dwiyanti NPM : 312441098
Neng Intan NPM : 314221058
Kakay Harlina NPM : 314221066
Windu Pahwasati NPM : 314221059

KELAS KBB
JURUSAN S1 KEBIDANAN
UNIVERSITAS JENDERAL AHMAD YANI CIMAHI
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Allah Swt. atas rahmat dan

karunia-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan makalah dengan

judul: Peran Bahasa Indonesia Dalam Bidang Kebidanan. Makalah ini disusun

sebagai salah satu syarat untuk tugas mata kuliah Bahasa Indonesia. Penulis

menyadari bahwa terselesaikannya makalah ini tidak terlepas dari bantuan dan

bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu saya menyampaikan terima kasih

kepada:

1. Sary Sukawati,M.Pd selaku dosen Mata Kuliah Bahasa Indonesia.

2. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah membantu

dalam menyelesaikan makalah ini.

Semoga ketulusan dan kebaikan tersebut senantiasa dilimpahkan balasan

terbaik oleh Allah Swt. Penulis berharap makalah ini dapat memberikan manfaat

dan tambahan pengetahuan serta ilmu untuk pembaca.

Bandung Barat, 17 September 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah..............................................................1

B. Rumusan Masalah.......................................................................2

C. Tujuan..........................................................................................2

D. Manfaat Penelitian.......................................................................3

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Bahasa Indonesia.......................................................3

B. Pengertian Kebidanan.................................................................6

C. Peran Bahasa Indonesia Dalam Bidang Kebidanan....................9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................11

B. Saran ...........................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA............................................................................12

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia dan

bahasa persatuan Bangsa Indonesia. Penggunaan Bahasa Indonesia diatur

dalam Undang-Undang Dasar 1945 pada pasal 36 yaitu “Bahasa Negara

ialah Bahasa Indonesia”. Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa

nasional diikrarkan pada 28 Oktober 1928 yaitu hari “Sumpah Pemuda”

yang memilki fungsi sebagai lambang identitas nasional, lambang

kebanggaan kebangsaan, alat pemersatu bangsa yang berbeda suku,

agama, ras, adat istiadat dan budaya serta sebagai alat komunikasi.

Manusia membutuhkan kemampuan berkomunikasi agar apa yang

ingin disampaikan dapat diterima orang lain. Seorang bidan wajib

memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik mengingat dalam

melaksanakan tugasnya, bidan harus berinteraksi langsung dengan

kliennya. Bidan, sebagai bagian dari tim kesehatan dalam memberikan

asuhan kebidanan, perlu memahami konsep dan bentuk-bentuk

komunikasi sebagai dasar dalam berkomunikasi untuk melancarkan

pelaksanaan tugas sehari-hari serta mengembangkan kepribadiannya.

Komunikasi yang jelas dan efektif adalah aspek penting ketika

berhubungan dengan klien, terutama jika perbedaan bahasa menciptakan

rintangan kultural antara bidan dan klien. Perbedaan bahasa yang terjadi

1
2

antara bidan dan klien harus dijembatani oleh orang ketiga agar pesan

yang disampaikan oleh bidan dapat diterima klien tanpa adanya

kesalahpahaman arti. Jika terjadi kesalahpahaman maka komunikasi yang

terjadi antara keduanya dapat dikatakan tidak lancar. Ketidak berhasilan

untuk berkomunikasi secara efektif dengan klien tidak hanya

menyebabkan penundaan dalam diagnosis dan tindakan tetapi juga dapat

mengarah pada hasil yang tragis.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat disimpulkan

rumusan masalah berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan Bahasa Indonesia?

2. Apa yang dimaksud dengan kebidanan?

3. Bagaimana peran Bahasa Indonesia dalam bidang kebidanan.?

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka dapat disimpulkan

rumusan masalah berikut:

1. Untuk mendeskripsikan Bahasa Indonesia.

2. Untuk mendeskripsikan kebidanan.

3. Untuk mengetahui peran Bahasa Indonesia dalam bidang kebidanan.


3

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian secara teoritis diharapkan dapat memberikan

berbagai pengetahuan yang lebih kepada pembaca hasil tulisan secara luas

tentang manfaat dari topik yang kita angkat.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Bahasa Indonesia

Bahasa diambil dari bahasa Sansakerta adalah kapasitas khusus yang ada

pada manusia untuk memperoleh, dan menggunakan sistem komunikasi yang

kompleks, dan sebuah bahasa adalah contoh spesifik dari sistem tersebut.

Kajian ilmiah terhadap bahasa disebut dengan linguistik. Menurut para ahli

bahasa adalah:

1. Pengertian Bahasa menurut (Depdiknas,2005:3) bahasa pada hakikatnya

adalah ucapan pikiran dan perasan manusia secara teratur, yang

mempergunakan bunyi sebagai alatnya.

2. Pengertian Bahasa menurut Harun Rasyid, Mansyur & Suratno (2009:

126) bahasa merupakan struktur dan makna yang bebas dari penggunanya,

sebagai tanda yang menyimpulkan suatu tujuan.

3. Pengertian Bahasa menurut Plato bahasa pada dasarnya adalah pernyataan

pikiran seseorang dengan perantaraan onomata (nama benda atau sesuatu)

dan rhemata (ucapan) yang merupakan cermin dari ide seseorang dalam

arus udara lewat mulut.

4. Pengertian bahsa menurut Bill Adams bahasa adalah sebuah sistem

pengembangan psikologi individu dalam sebuah konteks inter-subjektif.

3
4

5. Pengertian bahasa menurut Wittgenstein bahasa merupakan bentuk

pemikiran yang dapat dipahami, berhubungan dengan realitas, dan

memiliki bentuk dan struktur yang logis. Bahasa Indonesia adalah bahasa

resmi yang di gunakan di Indonesia.

1. Fungsi bahasa secara umum :

a. Sebagai alat untuk mengungkapkan perasaan atau mengekspresikan

diri. Melalui bahasa kita dapat menyatakan secara terbuka segala

sesuatu yang tersirat di dalam hati dan  pikiran kita.

b. Sebagai alat komunikasi. Bahasa merupakan saluran maksud

seseorang, yang melahirkan perasaan dan memungkinkan masyarakat

untuk bekerja sama. Pada saat menggunakan bahasa sebagai

komunikasi,berarti memiliki tujuan agar para pembaca atau pendengar

menjadi sasaran utama perhatian seseorang. Manusia memakai dua

cara berkomunikasi, yaitu verbal dan non verbal. Berkomunikasi

secara verbal dilakukan menggunakan alat/media (lisan dan tulis),

sedangkan berkomunikasi cesara non verbal dilakukan menggunakan

media berupa aneka symbol, isyarat, kode, dan bunyi seperti tanda lalu

lintas,sirene setelah itu diterjemahkan kedalam bahasa manusia.

c. Sebagai alat berintegrasi dan beradaptasi sosial. Pada saat  beradaptasi

di lingkungan sosial, seseorang akan memilih bahasa yang digunakan

tergantung situasi dan kondisi yang dihadapi. Seseorang akan

menggunakan bahasa yang non-formal pada saat  berbicara dengan


5

teman dan menggunakan bahasa formal pada saat berbicara dengan

orang tua atau yang dihormati.

d. Sebagai alat kontrol Sosial. Yang mempengaruhi sikap, tingkah laku,

serta tutur kata seseorang. Kontrol sosial dapat diterapkan  pada diri

sendiri dan masyarakat.

2. Fungsi bahasa secara khusus:

a. Mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari. Manusia adalah

makhluk sosial yang tak terlepas dari hubungan komunikasi dengan

makhluk sosialnya. Komunikasi yang  berlangsung dapat

menggunakan bahasa formal dan non formal.

b. Mewujudkan Seni. Bahasa yang dapat dipakai untuk mengungkapkan

perasaan melalui media seni khususnya dalam hal sastra. Terkadang

bahasa yang digunakan yang memiliki makna denotasi atau makna

yang tersirat. Dalam hal ini, diperlukan pemahaman yang mendalam

agar bisa mengetahui makna yang ingin disampaikan.

c. Mempelajari bahasa kuno. Dengan mempelajari bahasa kuno, akan

dapat mengetahui peristiwa atau kejadian dimasa lampau. Untuk

mengantisipasi kejadian yang mungkin atau dapat terjadi kembali

dimasa yang akan datang, atau hanya sekedar memenuhi rasa

keingintahuan tentang latar belakang dari suatu hal.

d. Mengeksploitasi IPTEK. Pengetahuan yang dimiliki oleh manusia

akan selalu didokumentasikan supaya manusia lainnya juga dapat


6

mempergunakannya dan melestarikannya demi kebaikan manusia itu

sendiri.

B. Pengertian Kebidanan

Kebidanan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan bidan

dalam memberikan pelayanan kebidanan kepada perempuan selama masa

sebelum hamil, masa kehamilan, persalinan, pascapersalinan, masa nifas,

bayi baru lahir, bayi, balita, dan anak prasekolah, termasuk kesehatan

reproduksi perempuan dan keluarga berencana sesuai dengan tugas dan

wewenangnya.

Pelayanan  kebidanan bagian integral dari sistem pelayanan

kesehatan yang diberikan oleh bidan yang telah terdaftar (teregister) yang

dapat dilakukan secara mandiri, kolaborasi atau rujukan. Praktik

Kebidanan adalah implementasi dari ilmu kebidanan oleh bidan yang

bersifat otonom, kepada perempuan, keluarga dan komunitasnya, didasari

etika dan kode etik bidan.

Pengertian bidan dalam bahasa Inggris berasal dari kata midwife

yang artinya pendamping wanita, sedangkan dalam pengertian bidan

dalam bahasa Sanksekerta adalah “Wirdhan” yang artinya wanita

bijaksana. Dengan memperhatikan aspek sosial budaya dan kondisi

masyarakat Indonesia, yang mana mempunyai adat dan budaya ketimuran

yang memandang bahwa seorang perempuan akan lebih baik apabila

ditangani oleh seorang perempuan, apalagi dalam proses kehamilan,


7

persalinan dan nifas yang berfokus pada bagian tubuh yang sensitif pada

wanita.

Terdapat beberapa pengertian bidan yang dikemukakan, diantaranya

adalah :

1. Pengertian bidan pertama menerangkan bahwa bidan adalah

seorang yang telah mengikuti dan menyelesaikan pendidikan bidan

yang telah diakui pemerintah dan lulus ujian sesuai dengan

persyaratan yang telah berlaku, dicatat (registrasi), diberi izin

secara sah untuk menjalankan praktek.

2. Pengertian bidan kedua menurut Ikatan Bidan Indonesia atau IBI

(2006), bidan adalah seorang wanita yang telah mengikuti dan

menyelesaikan pendidikan yang telah diakui pemerintah dan lulus

ujian sesuai dengan persyaratan yang berlaku dan diberi izin secara

sah untuk melaksanakan praktek, dalam melaksanakan pelayanan

kesehatan dan kebidanan di masyarakat, bidan diberi wewenang

oleh pemerintah sesuai dengan wilayah pelayanan yang diberikan.

Wewenang tersebut berdasarkan peraturan Menkes RI.Nomor

900/Menkes ISK/VII/2002 tentang registrasi dan praktek bidan.

3. Pengertian bidan ketiga menurut Federation of International

Gynaecologist and Obstetritian atau FIGO (1991) dan World

Health Organization atau WHO (1992) mendefinisikan bidan

adalah seseorang yang telah menyelesaikan program pendidikan


8

bidan yang diakui oleh negara serta memperoleh kualifikasi dan

diberi izin untuk menjalankan praktek kebidanan di negeri itu. Dia

harus mampu memberikan supervisi, asuhan dan memberikan

nasehat yang dibutuhkan kepada wanita selama masa hamil,

persalinan dan masa pasca persalinan, memimpin persalinan atas

tanggung jawabnya sendiri serta asuhan pada bayi baru lahir dan

anak.

Dari ketiga pengertian bidan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa

bidan adalah seorang wanita yang telah mengikuti dan menyelesaikan

pendidikan bidan yang telah diakui pemerintah dan lulus ujian sesuai

dengan persyaratan yang telah berlaku, dicatat (registrasi), diberi izin

secara sah untuk menjalankan praktek dalam melaksanakan pelayanan

kesehatan dan kebidanan di masyarakat, bidan diberi wewenang oleh

pemerintah sesuai dengan wilayah pelayanan yang diberikan.

Pengertian Bidan Menurut Beberapa Ahli yaitu sebagai berikut :

1. Pengertian bidan menurut Muhamad Firmansyah SSI, APT. Bidan

adalah seorang wanita yang telah mengikuti program pendidikan

bidan dan lulus ujian sesuai dengan persyaratan yang berlaku.

2. Pengertian bidan menurut DR. E. A. Moeloek. Bidan merupakan

profesi dan tenaga lini terdepan dalam pelayanan kesehatan

reproduksi yang sangat diperlukan dalam wahana kesejahteraan ibu

dan anak di komunitas maupun dalam wahana politik.


9

3. Pengertian bidan menurut WHO (World Health Organization).

Bidan adalah seseorang yang telah menyelesaikan program

pendidikan kebidanan, dan karenanya memenuhi kualifikasi untuk

diregristrasi dan / atau diberi lisensi secara legal melakukan praktik

kebidanan.

4. Pengertian bidan menurut A. Aziz Alimul. Bidan adalah sebuah

profesi yang mempunyai peran dan fungsi sebagai pendidik serta

pelaksana dalam memberikan pelayanan asuhan kebidanan kepada

individu, keluarga, maupun masyarakat.

5. Pengertian bidan menurut PROF. DR. Ida Bagus Gde Manuaba.

Bidan merupakan mata rantai yang sangat penting karena

kedudukannya sebagai ujung tombak dalam upaya meningkatkan

sumber daya menusia melalui kemampuannya untuk melakukan

pengawasan, pertolongan, dan pengawasan neonatus dan pada

persalinan ibu postpartum.

C. Peran Bahasa Indonesia Dalam Bidang Kebidanan

Peran menurut terminology adalah seperangkat tingkah yang

diharapkan dimiliki oleh yang berkedudukan dimasyarakat. Dalam bahasa

inggris peran disebut “role” yang definisinya adalah “person’s task or

duty in undertaking”. Artinya “tugas atau kewajiban seseorang dalam

suatu usaha atau pekerjaan”. Peran diartikan sebagai perangkat tingkah

yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan dalam


10

masyarakat. Sedangkan peranan merupakan tindakan yang dilakukan oleh

seorang dalam suatu peristiwa

Bahasa Indonesia memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari,

termasuk dalam bidang kebidanan. Masyarakat Indonesia terdiri dari berbagai

suku dengan bahasa yang berbeda-beda, maka akan sangat sulit berkomunikasi

kecuali ada satu bahasa pokok yang digunakan. Maka dari itu digunakanlah

Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan perhubungan nasional.

Bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar dalam dunia kebidanan

diperlukan agar kelangsungan pelaksanaan kegiatannya tidak terhambat atau

terganggu. Mengapa? Karena pemakaian lebih dari satu bahasa akan

mengganggu keefektifan pelaksanaan kegiatannya baik secara administratif

maupun operasionalnya. Mengingat fungsi utama bahasa Indonesia sebagai alat

komunikasi yang digunakan untuk berinteraksi dan memperoleh informasi dan

menjelaskan suatu informasi atau materi yang terkait secara kontekstual.

Sehingga dengan sebuah keseragaman bahasa tersebut, diharapkan dapat

menjadikan kegiatan berjalan dengan baik dan lancar. 

 Selain itu, orang-orang dari tempat yang berbeda  tetap dapat saling

berhubungan atau berbagi informasi dengan mudah karena bahasa yang mereka

gunakan dapat dipahami satu sama lain. Dengan demikian, Bahasa Indonesia

merupakan satu-satunya bahasa yang dapat memenuhi kebutuhan  akan bahasa

yang seragam dalam dunia kebidanan di Indonesia.

Dalam praktek kebidanan selalu diharapkan dari seorang bidan

agar dapat memberikan asuhan kebidanan yang berkualitas. Kualitas


11

kebidanan ditentukan oleh cara bidan membina hubungan baik dengan

sesama rekan sejawat maupun dengan orang yang diberikan asuhan.

Upaya peningkatan kualitas pelayanan kebidanan berkaitan erat dengan

upaya peningkatan keterampilan bidan untuk berkomunikasi secara efektif

dan melakukan konseling yang baik kepada klien. Konseling merupakan

proses pemberian informasi obyektif dan lengkap yang dilakukan secara

sistimatis dengan panduan komunikasi interpersonal, tehnik

pembimbingan, dan penguasaan pengetahuan klinik yang bertujuan untuk

membantu seseorang mengenali kondisinya saat ini, masalah yang sedang

dihadapi, dan menentukan jalan keluar atau upaya mengatasi masalah

tersebut.

Dalam tugas kesehariannya, bidan selalu berhubungan dengan

klien dimana dalam berhubungan tidak lepas dari penggunaan

komunikasi, baik secara verbal maupun non verbal. Tanpa kita sadari,

dalam melakukan komunikasi ternyata kita lebih banyak menggunakan

komunikasi secara non verbal dibandingkan dengan yang verbal. Dalam

berkomunikasi, sekitar 55% kita menggunakan bahasa tubuh seperti

mengangguk, menggeleng, melambaikan tangan, dan lain-lain, 38%

menggunakan nada suara (nada suara yang tinggi bisa diartikan

kemarahan), dan hanya sekitar 7% yang menggunakan bahasa verbal. Jadi,

sekitar 93% kita menggunakan bahasa non verbal dalam berkomunikasi.

Konseling dalam asuhan kebidanan mempunyai beberapa teknik

yang bertujuan untuk menghasilkan hasil konseling yang optimal,


12

bergantung pada kondisi konseling. Di bawah ini dijelaskan tentang

teknik-teknik konseling yang perlu anda ketahui:

1. Teknik authoritharian atau directive di mana dalam proses wawancara

konseling berpusat pada konselor.

2. Teknik non-directive/conselei centered, di mana dalam pendekatan ini

konseli diberi kesempatan untuk memimpin wawancara dan memikul

sebagian besar tanggung jawab atas pemecahan masalahnya sendiri.

3. Teknik edetic, di mana konselor menggunakan cara yang dianggap

baik atau tepat, disesuaikan dengan konseling dan masalahnya.


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Bahasa Indonesia memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari,

termasuk dalam bidang kebidanan yaitu digunakan sebagai alat komunikasi antara

bidan dan kliennya. Bentuk komunikasi yang digunakan oleh bidan dalam

memberikan asuhan kebidanan kepada klien seperti misalnya ketika seorang bidan

mencari data atau mengkaji klien, melaksanakan asuhan, ataupun melakukan

evaluasi terhadap asuhan yang sudah diberikan. Kemampuan menggunakan

Bahasa Indonesia yang baik dan benar merupakan upaya yang dilakukan bidan

dalam meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan berkaitan erat dengan upaya

peningkatan keterampilan bidan untuk berkomunikasi secara efektif dan

melakukan konseling yang baik kepada klien.

B. Saran

Tentunya penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di atas

masih banyak kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Adapun nantinya penulis

akan segera melakukan perbaikan susunan makalah dengan menggunakan

pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun dari para

pembaca.

11
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, Undang-Undang No. 4 Tahun 2019 Tentang Kebidanan.


Astuti, K.H. Endah Widhi, (2016), Konsep Kebidanan dan Etikolegal Dalam
Praktik Kebidanan,Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Handajani, Siti Rini, (2016), Komunikasi Dalam Praktik Kebidanan, Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia
Rahmadania, Cyntia dkk, (2017), Kedudukan Dan Peran Bahasa Indonesia
Dalam Dunia Pendidikan.Makalah
http://repository.radenfatah.ac.id/ diakses tanggal 16 September 2021

12

Anda mungkin juga menyukai