DOSEN PEMBIMBING :
TINGKAT 2 REGULER 1
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Salawat serta salam tak lupa pula kami haturkan kepada junjungan alam nabi besar
Muhammad SAW, seorang nabi yang telah membawa kita dari jaman kegelapan menuju
jaman yang terang benderang seperti yang kita rasakan seperti sekarang ini.
Ucapan terimakasih juga saya haturkan kepada Ibu dosen yang telah membantu memberikan
arahan dalam pembuatan makalah mengenai “KEBUTUHAN DASAR BALITA”. Makalah
ini kami buat untuk memperdalam ilmu kita mengenai peran seorang perawat.
Saya menyadari dalam makalah ini masih banyak kesalahan dan kekurangan, hal ini
disebabkan terbatasnya kemampuan pengetahuan dan pengalaman yang saya miliki, namun
demikian banyak pula pihak yang telah membantu saya dengan menyediakan sumber
informasi serta memberikan masukan pemikiran, oleh karena itu saya mengharapkan kritik
dan saran demi perbaikan dan kesempurnaan makalah ini diwaktu yang akan datang. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi saya dan banyak orang.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................2
KESIMPULAN.................................................................................................................. 6
SARAN...............................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................7
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Setiap orang tua tentu berkeinginan agar anaknya dapat mencapai pertumbuhan dan
perkembangan yang terbaik sesuai dengan potensi genetik yang ada pada anak tersebut. Hal
ini dapat tercapai apabila kebutuhan dasar anak terpenuhi. Kebutuhan dasar ini mencakup
asah, asih, dan asuh. Kebutuhan dasar tersebut harus dipenuhi sejak dini, bahkan sejak bayi
berada dalam kandungan.
Kebutuhan dasar yang baik dan cukup seringkali tidak bisa dipenuhi oleh seorang anak
karena faktor eksternal maupun internal. Faktor eksternal menyangkut keadaan ekonomi,
sosial dan spiritual keluarga serta peran bidan. Sedangkan faktor internal adalah faktor yang
terdapat didalam diri anak yang secara psikologis muncul sebagai problema pada anak.
Faktor yang paling terlihat pada lingkungan masyarakat adalah kurangnya pengetahuan ibu
mengenai kebutuhan-kebutuhan dasar yang harus dipenuhi anak pada masa pertumbuhan dan
perkembangan. Peran bidan dalam hal ini adalah memberi informasi yang baik dan benar
berkaitan dengan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1
BAB III
PEMBAHASAN
Kasih sayang adalah rasa saling mengasihi antar makhluk hidup dengan rasa cinta, sayang
yang tulus dari lubuk hati terdalam. Kasih sayang adalah bentuk perasaan yang menarik
untuk dibahas. Dari zaman ke zaman, perbincangan mengenai kasih sayang tak akan ada
habisnya. Kasih sayang adalah sesuatu yang dianugerahkan Pencipta kepada manusia
sehingga kasih sayang sudah tertanam di dalam diri masing-masing invidu sejak ia lahir.
Kasih sayang ternyata memiliki arti yang sangat luas. Berbagai teori diciptakan untuk
mengartikan dan memaknai apa itu kasih sayang yang sebenarnya.
2. Sibling Rivalry
Sibling Rivalry dapat diartikan sebagai persaingan antara saudara kandung. Persaingan
antara saudara kandung merupakan respon yang normal seorang anak karena merasa ada
ancaman gangguan yang mengganggu kestabilan hubungan keluarganya dengan adanya
saudara baru.
Cara beradaptasi pada tahap perkembangan ini agar tidak terjadinya sibling rivalry antara
lain:
a. Merubah pola tidur bersama dengan anak-anak pada beberapa minggu sebelum
kelahiran.
b. Mempersiapkan keluarga dan kawan-kawan anak balitanya dengan menanyakan
perasaannya terhadap kehadiran anggota baru.
c. Mengajarkan pada orang tua untuk menerima perasaan yang ditunjukkan oleh
anaknya.
2
d. Memperkuat kasih-sayang terhadap anaknnya.
Macam-Macam kasih sayang yaitu kasih sayang orang tua, saat ibu mengandung,
melahirkan, mengurus dan membesarkan bayinya yang meliputi rasa aman, harga diri,rasa
memiliki, dan kebutuhan mendapat pengalaman.
B. Stimulasi
Stimulasi adalah adanya perangsangan dari lingkungan luar anak, yang berupa latihan
atau bermain. Stimulasi merupakan kebutuhan yang sangat penting untuk pertumbuhan dan
perkembangan anak. Anak yang banyak mendapatkan stimulasi yang terarah akan cepat
berkembang dibandingkan dengan anak yang kurang mendapatkan stimulasi. Pemberian
stimulus ini sudah dapat dilakukan sejak masa prenatal, dan setelah lahir dengan cara
menetekkan bayi pada ibunya sedini mungkin. Asah merupakan kebutuhan untuk
perkembangan mental psikososial anak yang dapat dilakukan dengan pendidikan dan
pelatihan.
Dasar perlunya stimulasi :
a. Milyran sel otak dibentuk sejak anak dalam kandungan dan belum ada hubungan antar sel
otak (sinaps)
b. Orang tua perlu merangsang hubungan antar sel-sel otak.
c. Bila ada rangsangan akan terbentuk hubungan-hubungan baru (sinaps)
d. Semakin sering dirangsang akan semakin kuat hubungan antar sel-sel otak.
e. Semakin banyak variasi maka hubungan antar sel-sel otak semakin kompleks/luas.
C. Manfaat stimulasi
1. Meningkatkan fokus
Merangsang panca indera melalui stimulasi langsung, mainan, aktivitas, dan peralatan
yang menarik dapat mendorong anak Anda untuk menjelajahi lingkungannya tanpa merasa
takut atau terbebani. Seluruh tujuan dari lingkungan multisensorik adalah untuk merangsang
otak balita Anda yang diperlukan untuk memproses pendengaran, penglihatan, penciuman,
sentuhan, dan rasa.
3. Perkembangan fisik
Melatih seluruh indera anak lambat laun akan mengajarkannya mengenai koordinasi
tangan-kaki-mata, termasuk memegang dan meraih objek. Saat bayi mulai belajar bergerak,
selain melatih keahlian mobilitasnya, akan ada banyak stimulasi multi sensori yang terjadi
pada dirinya.
4. Mengasah komunikasi
Seluruh panca indera berperan penting dalam melatih kemampuan manusia untuk
berkomunikasi. Dengan memahami seperti apa sentuhan yang terasa nyaman atau tidak; suara
yang berisik atau terlalu pelan, atau makanan yang terlalu panas atau dingin, misalnya, anak
akan bisa menyampaikan keinginannya dengan lebih tertata. Kontak langsung dapat
memaksimalkan tumbuh kembangnya.
Stres dapat sangat memengaruhi perkembangan otak bayi sejak masa kehamilan dan akan
terus berlanjut selama masa kritis di tiga tahun pertama hidupnya. Bayi yang rutin menerima
stimulasi multisensorik memperlihatkan penurunan kadar kortisol yang signifikan dan stabil
dari waktu ke waktu.
4
D. Deteksi
Deteksi dini tumbuh kembang anak terdiri dari pemantauan secara cermat pertumbuhan
fisik, perkembangan Motorik, perkembangan kognitif, perkembangan psikososial. Setiap
parameter perkembangan tersebut tersebut memiliki tahapan-tahapan sendiri sesuai
perkembangan usia. Misalnya perkembangan motorik anak usia 6-8 bulan sudah harus bisa
merangkak dan duduk. Masa balita adalah masa emas (golden age) dalam rentang
perkembangan seorang individu. Pada masa ini, anak mengalami tumbuh kembang yang luar
biasa, baik dari segi fisik motorik, emosi, kognitif maupun psikososial. Perkembangan
anakberlangsung dalam proses yang holistik atau menyeluruh. Karena itu pemberian
stimulasinya pun perlu berlangsung dalam kegiatan yang holistik.
5
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kebutuhan dasar yang baik dan cukup seringkali tidak bisa dipenuhi oleh seorang anak
karena faktor eksternal maupun internal. Faktor eksternal menyangkut keadaan ekonomi,
sosial dan spiritual keluarga serta peran bidan. Sedangkan faktor internal adalah faktor yang
terdapat didalam diri anak yang secara psikologis muncul sebagai problema pada anak.
Tercapainya tumbuh kembang yang optimal tergantung pada potensi biologic seseorang yang
merupakan hasil interaksi berbagai factor yang saling berkaitan, yaitu factor genetic,
lingkungan bio-fisiko-psiko social dan perilaku. Proses yang unik dan hasil akhir yang
berbeda-beda yang memberikan ciri tersendiri pada setiap balita
B. Saran
Semoga makalah ini dapat diterima bagi semua pembaca dan dapat memberikan kritik untuk
perbaikan makalah selanjutnya.
6
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2010. Deteksi dan Stimulasi Kecerdasan Motorik Anak Sejak Dini. Diakses tanggan
12 November 2012 pada http://childrenclinic.wordpress.com/2010/10/26/deteksi-
dan-stimulasi-kecerdasan-motorik-anak-sejak-dini/
Diah. 2012. Respon Orang Tua terhadap Bayi Baru Lahir. Diakses tanggal 12 November
2012 pada http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/04/respon-orang-tua-terhadap-
bayi-baru.html
Inadiar, Disha. 2010. Skripsi Perbedaan Pola Asah, Asih, Asuh Pada Balita Status Gizi
Kurang Dan Status Gizi Normal (Studi Di Wilayah Kerja Puskesmas Peneleh,
Surabaya). Diakses tanggal 12 November 2012 pada
http://digilib.unimus.ac.id/.../jtptunimus-gdl-arummeiran-5087-3-bab2.pdf
Resky, Fitriana Mega. 2012. Tumbuh Kembang Bayi dan Balita. Diakses tanggal 12
November 2012 pada http://fitrianamegaresky.blogspot.com/2012/01/tumbuh-
kembang-bayi-dan-balita.html
Sulistina, Dewi Ratna. 2012. Buku Ajar Asuhan Neonatus, Bayi, dan Balita. Diakses tanggal
12 November 2012 pada http://dewiratnasulistina.blogspot.com/2012/01/buku-ajar-
asuhan-neonatus-bayi-dan.html
Suparyanto. 2011. Pemenuhan Gizi pada Balita. Diakses tanggal 12 November 2012 pada
http://dr-suparyanto.blogspot.com/2011/10/pemenuhan-gizi-pada-balita.html