Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH PELAYANAN KESPRO DAN KB

SKRINING UNTIK PENYAKIT KEGANASAN

DISUSUN OLEH:

Reguler 1 tingkat II

Kelompok 11

1. EVA MARGINATA ( 1915401005 )


2. FINA FEBRIZA ( 1915401006 )
3. PUTRI UTAMI ( 1915401007 )

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES TANJUNG KARANG

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN TANJUNG KARANG

TAHUN AJARAN 2019/2020

1
KATA PENGANTAR

            Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Yang Maha Esa. yang maha luas rahmat
dan karunia-Nya, semoga kami termasuk ke dalam orang yang mendapatkannya.

Dalam rangka mengembangkan potensi diri dalam bidang Asuhan Kebidanan, sudah
sepatutnya jika pengetahuan tentang komunitas juga lebih kita perdalam. Hal ini sangat
berguna mengingat di masa yang akan datang, sebagai seorang bidan akan menjadi manusia
yang teramat penting dalam masyarakat.

Mengingat begitu luasnya pembahasan asuhankebidann komunitas, maka kami persempit


pembahasan hanya pada masalahDETEKSI DINI CA SERVIKS DANDETEKSI DINI
PENYAKIT MENULAR SEKSUAL ( PMS ).

Meskipun makalah ini dibuat dengan segala keterbatasan yang ada pada kami, baik
keterbatasan waktu, dana, terlebih lagi keterbatasan kemampuan kami, namun kami berharap
semoga makalah ini memenuhi syarat sebagai tugas mata kuliah Asuhan kebidanan neonates,
bayi dan balita.

Tidak ada gading yang tak retak, jika terdapat kekurangan atau bahkan kesalahan dalam
makalah ini, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan guna
perbaikan dalam pembuatan tugas yang sama berikutnya. Akhir kata, semoga makalah ini
bermanfaat khususnya bagi kami selaku tim penyusun, dan umumnya bagi pembaca.

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................................... 1

KATA PENGANTAR......................................................................................................... 2

DAFTAR ISI....................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang........................................................................................................ 4

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................. 5

1.3 Tujuan .................................................................................................................. 5

BAB II PEMBAHASAN

2.1      Apa pengertian dan tujuan skrining ?....................................................................... 6

2.2    Bagaimana cara mendeteksi dini kanker payudara ?................................................. 12

2.3      Bagaimana mengetahui ciri ciri kanker serviks ?..................................................... 14

2.4      Apasaja macam-macam cara tes skrining kanker serviks ? ................................... 14

2.5 Apa pengertian PMS ?............................................................................................. 15

2.6 Apa saja macam-macam penyakit PMS ? ................................................................ 16

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan............................................................................................................. 19

3.2 Saran....................................................................................................................... 20

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kanker serviks merupakan kanker yang primer berasal dari serviks (kanalis servikalis dan
atau porsio).Setengah juta kasus dilaporkan setiap tahunnya dan insidensinya lebih tinggi di
negara sedang berkembang. Hal ini kemungkinan besar diakibatkan belum rutinnya program
skrining pap smear yang dilakukan. Di Amerika latin, gurun Sahara Afrika dan Asia tenggara
termasuk Indonesia kanker serviks menduduki urutan kedua setelah kanker payudara.

Kebidanan mencakup pengetahuan yang dimiliki bidan dan kegiatan pelayanan yang
dilakukannya untuk menyelamatkan ibu dan bayi yang dilahirkan. Komunitas adalah
kelompok orang yang berbeda di suatu lokasi tertentu yang mempunyai norma dan nilai. Jadi
dapat disimpulkan bahwa kebidanan dan keperawatan komunitas merupakan pelayanan
kebidanan yang diberikan oleh bidan di kelompok masyarakat dalam wilayah kerjanya.

Dalam memberikan pelayanan kebidanan di masyarakat banyak permasalahan yang ditemui


oleh bidan, diantaranya adalah mengenai Penyakit Menular Seksual (PMS). PMS merupakan
sekelompok penyakit yang disebabkan oleh infeksi berbagai jenis mikroorganisme (virus,
bakteri, protozoa dan jamur) yang menimbulkan gejala klinik utama di saluran kemih dan
reproduksi, yang jalur penularannya melalui hubungan seksual.

Wanita, termasuk yang sedang hamil, merupakan kelompok resiko tinggi terhadap PMS.
Penyakit menular seksual dapat menimbulkan morbiditas dan mortalitas terhadap ibu maupun
bayi yang dikandung/dilahirkannya. Oleh sebab itu penting dilakukannya penanggulangan
yang tepat yaitu secara preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif.

 1.2 Rumusan Masalah

1.      Apa pengertian dan tujuan skrining ?

2.      Bagaimana perubahan payudara akibat kanker ?

3.      Bagaimana cara mendeteksi dini kanker payudara ?

4.      Bagaimana mengetahui ciri ciri kanker serviks ?


4
5.      Apasaja macam-macam cara tes skrining kanker serviks ?

6. Apa pengertian PMS ?

7. Apaciri-ciri penyakit PMS ?

8. Apa saja macam-macam penyakit PMS ?

1.3 Tujuan

1.      Mengetahui pengertian dan tujuan skrining

2.      Mengetahui perubahan payudara akibat kanker

3.      Mengetahui cara mendeteksi dini kanker payudara

4.      Mengetahui ciri ciri kanker serviks

5.      Mengetahui macam-macam cara tes skrining kanker serviks

6. Mengetahui pengertian PMS

7. Mengetahu ciri-ciri penyakit PMS

8. Mengetahui macam-macam PMS

5
BAB II

PEMBAHASAN

A.          SKRINING UNTUK KEGANASAN DAN PENYAKIT SISTEMIK 

1.            SKRINING

a.            Pengertian Skrining

Skrining, dalam pengobatan, adalah strategi yang digunakan dalam suatu populasi untuk
mendeteksi suatu penyakit pada individu tanpa tanda-tanda atau gejala penyakit itu. Tidak
seperti apa yang biasanya terjadi dalam kedokteran, tes skrining yang dilakukan pada orang
tanpa tanda-tanda klinis penyakit.

Skrining sama artinya dengan deteksi dini atau pencegahan sekunder, mencakup pemeriksaan
(tes) pada orang-orang yang belum mempunyai simptom-simptom penyakit untuk
menemukan penyakit yang belum terlihat atau pada stadium praklinik.

b.            Tujuan Skrining

Tujuan dari skrining adalah untuk mengidentifikasi penyakit pada komunitas awal, sehingga
memungkinkan intervensi lebih awal dan manajemen dengan harapan untuk mengurangi
angka kematian dan penderitaan dari penyakit. Meskipun skrining dapat mengarah ke
diagnosis sebelumnya, tidak semua tes skrining telah terbukti bermanfaat bagi orang yang
sedang diputar; overdiagnosis, misdiagnosis, dan menciptakan rasa aman palsu beberapa efek
negatif dari penyaringan. Untuk alasan ini, tes yang digunakan dalam program skrining,
terutama untuk penyakit dengan insiden rendah, harus memiliki sensitivitas yang baik selain
kekhususan diterima. Beberapa jenis skrining ada: skrining universal melibatkan skrining
semua individu dalam suatu kategori tertentu (misalnya, semua anak pada usia tertentu).
Temuan Kasus melibatkan skrining sekelompok kecil orang berdasarkan adanya faktor risiko
(misalnya, karena anggota keluarga telah didiagnosis dengan penyakit keturunan).

Contoh skrining: Tes kulit yang disebut tes PPD banyak digunakan untuk layar untuk paparan
TBC. Penyedia layanan kesehatan mungkin layar untuk depresi menggunakan kuesioner
seperti Beck Depression Inventory. Alpha-fetoprotein skrining digunakan pada wanita hamil

6
untuk membantu mendeteksi kelainan janin tertentu. Skrining kanker adalah pengujian untuk
mendiagnosa tahap awal kanker pada tahap ketika dapat disembuhkan dan / atau ketika
pengobatan dapat dicapai dengan prosedur kurang invasif.

Contoh sukses skrining untuk kanker meliputi :

1)             Pap smear untuk mendeteksi lesi prakanker dan berpotensi mencegah kanker
servik.

2)             Mamografi untuk mendeteksi kanker payudarKolonoskopi untuk mendeteksi


kankera kolorekta.

3)             Dermatologis centang untuk mendeteksi melanoma

4)             Radiografi bitewing secara rutin diambil pada pemeriksaan gigi dan digunakan
untuk layar untuk karies interproksimal gigi.

c.             Keuntungan Dan Kerugian Dari Screening.

Skrining memiliki kelebihan dan kekurangan; keputusan apakah ke layar harus diputuskan
dengan menyeimbangkan semua factor.

1)             Keuntungan
Skrining dapat mendeteksi kondisi medis pada tahap awal sebelum gejala menyajikan
sedangkan pengobatan lebih efektif daripada untuk nanti deteksi. Dalam kasus terbaik dari
kehidupan diselamatkan.  

2)             Kekurangan 

a)            Seperti tes medis, tes yang digunakan dalam penyaringan tidak sempurna. Hasil
pengujian tidak tepat dapat menunjukkan positif untuk mereka yang tanpa penyakit (false
positif), atau negatif bagi orang yang memiliki kondisi (negatif palsu). Khususnya ketika
skrining untuk kondisi probabilitas rendah jumlah mutlak positif palsu mungkin tinggi
walaupun memiliki persentase positif palsu sangat rendah, jika kejadian kondisi adalah satu
di 10.000 dan kemungkinan positif palsu adalah 0,1%, 9 dari 10 hasil positif akan palsu.

b)            Penyaringan melibatkan biaya dan penggunaan sumber daya medis pada sebagian
besar orang yang tidak membutuhkan pengobatan.

c)            Dampak buruk dari prosedur penyaringan (misalnya stres dan kecemasan,


ketidaknyamanan, paparan radiasi, paparan kimia).  

7
d)           Stres dan kecemasan yang disebabkan oleh hasil skrining positif palsu. 

e)            Tidak Perlu investigasi dan pengobatan hasil positif palsu.

f)             Stres dan kecemasan yang disebabkan oleh memperpanjang pengetahuan tentang


penyakit tanpa peningkatan hasil.

g)            Rasa aman palsu yang disebabkan oleh negatif palsu, yang dapat menunda
diagnosis akhir. KANKER SERVIKS

1.            Pengertian Kanker Mulut Rahim (CA SERVIKS)

Kanker serviks adalah penyakit akibat tumor ganas pada daerah mulut rahim sebagai akibat
dari adanya pertumbuhan jaringan yang tidak terkontrol dan merusak jaringan normal di
sekitarnya (FKUI, 1990; FKKP, 1997).

a.            Ciri-ciri CA Serviks

1)            Kontak bleeding yakni perdarahan pasca senggama. Hal ini biasanya merupakan
tanda umum yang sering dijumpai. Perdarahan yang terjadi dikarenakan kerapuhan dari
jaringan serviks. Saat coitus, umumnya akan terjadi gesekan pada dinding serviks. Karena
jaringan yang kaya pembuluh darah tersebut sangat rapuh, maka perdarahan mudah terjadi.

2)            Keputihan juga merupakan gejala yang sering ditemukan. Keputihan ini lama
kelamaan akan berbau busuk oleh kaena adanya proses infeksi dan nekrosis (kematian)
jaringan akibat kanker tersebut.

3)            Rasa nyeri yang hebat divagina dan sekitarnya atau pada perut bagian bawah.

4)            Anemia (karena perarahan hebat pada vagina)

5)            Gejala yang timbul akibat adanya metastasis/penyebaran ke organ-organ lainnya


misalnya:

a)            Paru : batuk lama, efusi pleura, pneumonitis

b)            Hati : ikterus (warna kuning pada tubuh), hepatomegali (pembesaran hati), acites


(cairan pada rongga perut)

c)            Otak : koma, kehilangan penglihatan.

d)           Tulang : nyeri tulang, paah tulang

8
“PATOKAN” Tanda dan Gejala Bahaya Kanker :

P : Perdarahan atau keluar lendir yang tak wajar dari dalam tubuh yakni berupa,

₋         Batuk darah : ca paru dan sal.nafas

₋         muntah darah : ca lambung atau hati

₋         BAB darah : ca rectum/anus atau kolon/usus

₋         perdarahan vagina : ca serviks)

Alat pencernaan terganggu atau ada kesukaran menelan yang semakin lama semakin berat (ca
eosofagus, tyroid)

T : Tumor pada payudara atau di tempat lain (testis, usus, otot, dll)

O : Obstipasi/ sembelit atau perubahan kebiasaan BAB atau BAK

K : Koreng atau borok yang tidak mau sembuh (gejal utama kanker kulit stadium lanjut)
dimana biasanya tanda yang paling khas adalah perdarahan erus menerus dari borok tersebut.

A : Andeng-andeng (nevus) yang berubah , membesar dan makin menghitam (ditambah rasa
gatal, borok, berdarah, rambut yang semual ada menjadi rontok) ini mengacu pada ca kulit.

N : Nada suara jadi serak atau batuk yang tak kunjung sembuh.

b.             Penyebab Kanker Mulut Rahim

Secara umum penyebab kanker dapat dibedakan menjadi 3 golongan yakni:

1)            Kelainan kongenial atau genetika (karena kerusakan gen dalam tubuh)

2)            Karsinogen (zat atau bahan yang dapat menimbulkan kanker). Karsinogen


dibedakan menjadi 2 jenis:

a)            Kimiawi (karsinogen alami) :

₋               Organic : aflatoksin yang terdapat pada biji kacang yg ditumbuhi jamur aspergillus
bisa menyebabkan kanker hati, nitrosamine dalam makanan dan minuman,

₋               Inorganic : abses, cadmium, plumbum).

b)            Buatan manusia : bahan industri seperti cat, petrokimia, karet, obat-obatan seperti
arsen, chlornaphazine.

9
3)            Selain itu asam rokok juga dapat menyebabkan kanker karena didalamnya terdapat
banyak karsinogen seperti polycyclic aromatichydrocarbon dan aromatic amine. Hormon juga
dapat menimbulkan kanker pada beberapa organ yang pertumbuhanya dipengaruh oleh
hormone seperti payudara, uterus (rahim) dan prostat

c.            Factor-Faktor Resiko Kanker Mulut Rahim

Faktor-faktor ini mungkin bekerja bersama untuk bahkan lebih meningkatkan risiko:

1)            Human papillomaviruses (HPVs): Infeksi HPV adalah faktor risiko utama untuk
kanker leher rahim. HPV adalah kelompok dari virus-virus yang dapat menginfeksi leher
rahim (cervix). Infeksi-infeksi HPV adalah sangat umum. Viris-virus ini dapat ditularkan dari
orang ke orang melalui kontak seksual. Kebanyakan dewasa-dewasa pernah terinfeksi dengan
HPV pada suatu ketika dalam kehidupannya. Beberapa tipe-tipe HPV dapat menyebabkan
perubahan-perubahan pada sel-sel leher rahim. Perubahan-perubahan ini dapat menjurus pada
kutil-kutil genital (alat kemaluan), kanker, dan persoalan-persoalan lain. Dokter-dokter dapat
memeriksa untuk HPV bahkan jika tidak ada kutil-kutil atau gejala-gejala lainnya.

2)            Jika seorang wanita mempunyai infeksi HPV, dokternya dapat mengdiskusikan


cara-cara untuk menghindari terinfeksinya orang lain. Tes Pap dapat mendeteksi perubahan-
perubahan sel pada leher rahim yang disebabkan oleh HPV. Perawatan dari perubahan-
perubahan sel ini dapat mencegah kanker leher rahim. Ada beberapa metode-metode
perawatan, termasuk pembekuan (freezing) atau pembakaran (burning) jaringan yang
terinfeksi. Beberapa obat-obatan juga bermanfaat.

3)            Ketiadaan dari tes-tes Pap secara teratur: Kanker leher rahim adalah lebih umum
diantara wanita-wanita yang tidak mempunyai tes-tes Pap yang teratur (reguler). Tes Pap
membantu dokter-dokter mencari sel-sel sebelum bersifat kanker (precancerous cells).
Perawatan perubahan-perubahan leher rahim sebelum bersifat kanker seringkali mencegah
kanker.

4)            Sistim imun yang melemah (sistim pertahanan alamiah tubuh): Wanita-wanita


dengan infeksi HIV (virus yang menyebabkan AIDS) atau yang meminum obat-obat penekan
sistim imun mempunyai risiko yang lebih tinggi dari rata-rata mengembangkan kanker leher
rahim. Untuk wanita-wanita ini, dokter-dokter menyarankan screening secara teratur (regular
screening) untuk kanker leher rahim.

10
5)            Umur: Kanker leher rahim terjadi paling sering pada wanita-wanita berumur lebih
dari 40 tahun.

6)            Sejarah seksual: Wanita-wanita yang telah mempunyai banyak mitra-mitra seksual


mempunyai risiko yang lebih tinggi dari rata-rata mengembangkan kanker leher rahim. Juga,
seorang wanita yang telah mempunyai hubungan seksual dengan seorang pria yang telah
mempunyai banyak mitra-mitra seksual mungkin berisiko lebih tinggi mengembangkan
kanker leher rahim. Pada kedua kasus-kasus, risiko mengembangkan kanker leher rahim lebih
tinggi karena wanita-wanita ini mempunyai risiko infeksi HPV yang lebih tinggi dari rata-
rata.

7)            Merokok: Wanita-wanita dengan infeksi HPV yang merokok mempunyai risiko


kanker leher rahim yang lebih tinggi daripada wanita-wanita dengan infeksi HPV yang tidak
merokok.

8)            Menggunakan pil-pil pengontrol kelahiran untuk waktu yang lama: Menggunakan


pil-pil pengontrol kelahiran untuk waktu yang lama (5 tahun atau lebih) dapat meningkatkan
risiko kanker leher rahim diantara wanita-wanita dengan infeksi HPV.

9)            Mempunyai banyak anak: Studi-studi menyarankan bahwa melahirkan banyak


anak-anak dapat meningkatkan risiko kanker leher rahim diantara wanita-wanita dengan
infeksi HPV.

d.             Yang Berisiko Terkena CA Serviks

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan seorang wanita memiliki risiko (predesposisi)
lebih tinggi dibandingkan wanita lainnya untuk terkena kanker rahim. Adapun faktor tersebut
yakni:

1)            Gadis yang melakukan coitus/jima’ pertama (coitarche) saat usianya kurang dari 17
tahun.

2)            Wanita dengan riwayat paritas (persalinan) yang tinggi/banyak (umumnya lebih


dari 5 kali melahirkan) apalagi dengan jarak persalinan yang terlampau dekat (kurang dari 2
tahun)

3)            Wanita yang sering berganti-ganti pasangan seksual (promiskuitas)

4)            Hygine seksual yang jelek (tidak menjaga kebersihan alat genital)

11
5)            Wanita yang mengalami infeksi virus Humman Papiloma Virus

6)            Wanita yang merokok.

Kanker adalah pertumbuhan jaringan yang tidak normal akibat pembelahan sel yang tidak
terkendali. Sel-sel tersebut menyerang dan merusak jaringan lainnya. Kanker mulut rahim
atau Kanker serviks adalah  kanker yang muncul pada leher rahim wanita.  Walaupun
sebagian besar kanker tidak diketahui penyebabnya, tetapi penyebab tersering kanker leher
rahim sudah diketahui sehingga kanker ini adalah kanker yang mudah dicegah.

Penyebab kanker ini adalah oleh Virus human papillomavirus(HPV). Selain penyebab
utamanya adalah Virus HPV, ada beberapa faktor risiko yang mempermudah seseorang untuk
terkena kanker serviks, antara lain aktivitas seksual pada usia muda, berhubungan seksual
dengan multipartner, merokok, mempunyai anak banyak, penyakit menular seksual, dan
gangguan imunitas tubuh.

2. Deteksi dini kanker serviks dengan Papsmear dan IVA

Kanker serviks tidak memunculkan gejala, gejala baru muncul ketika sel kanker sudah
mencapai stadium akhir. Gejala biasanya berupa  perdarahan tidak normal pada vagina,
keluar cairan dari vagina dengan bau yang aneh atau berbeda dari biasanya, berwarna merah
muda, pucat, cokelat, atau mengandung darah, rasa sakit tiap kali melakukan hubungan
seksual dan  perubahan siklus menstruasi tanpa diketahui penyebabnya.

Kanker serviks dapat dicegah dengan melakukan skrining atau deteksi dini. Salah satu
pemeriksaan yang dianjurkan adalah papsmear dan IVA. Pap smear adalah pemeriksaan
mikroskopis sel yang diambil dari serviks uterus (leher rahim). Sedangkan IVA (Inspeksi
Visual  Asam Asetat) merupakan cara sederhana untuk mendeteksi kanker leher rahim sedini
mungkin. Tes papsmear dapat mendeteksi sel-sel abnormal di leher rahim yang seiring waktu
dapat berubah menjadi kanker serviks. Pemeriksaan Pap smear dianjurkan bagi wanita usia
subur (20-40 tahun) yang sudah menikah atau aktif secara seksual. Pemeriksaan disarankan
untuk dilakukan lebih sering jika pasien memiliki faktor risiko tertentu, misalnya menderita
infeksi HIV, didiagnosis memiliki sel prakanker pada pemeriksaan sebelumnya, memiliki
riwayat kanker serviks, atau mengalami kelemahan sistem imunitas.

Sebelum melakukan pemeriksaan papsmear, anda disarankan tidak melakukan hubungan


seksual selama dua hari sebelum pemeriksaan, tidak menggunakan obat-obatan vagina
selama dua hari sebelum pemeriksaan dilakukan karena dikhawatirkan dapat membasuh

12
maupun mengaburkan sel-sel abnormal dan pemeriksaan dilakukan tidak pada saat
menstruasi.

3. Vaksin HPV dapat mencegah kanker serviks

Selain melakukan deteksi dini, HPV dapat dicegah dengan melakukan Vaksin HPV. Vaksin
HPV diketahui dapat mengurangi risiko infeksi HPV. Vaksin ini juga berperan penting dalam
menurunkan jumlah kasus dan penyebaran kanker serviks. Vaksinasi HPV yang dilakukan
sebanyak 3 kali pada remaja dan wanita dewasa. Vaksinasi HPV tergolong aman, dan jarang
menimbulkan efek samping.

Kanker serviks sering terdeteksi dan ditangani pada stadium lanjut dianggap sudah terlambat.
Di sinilah pentingnya skrining atau deteksi dini, agar penyakit ini dapat dicegah dan di
hambat perkembangannya. Selain itu, edukasi kepada masyarakat serta menghindari faktor
risiko merupakan kunci utama terhadap perkembangan penyakit ini. RS Awal Bros
Pekanbaru memiliki tenaga yang professional dan alat diagnostik serta penunjang yang
canggih dalam menangani pasien-pasien kanker. RS Awal Bros Pekanbaru juga telah
membuka layanan baru yaitu kemoterapi dan Radioterapi bagi pasien-pasien kanker dan telah
membuka layanan Pusat Kanker. Semua 

4. Penyakit Menular Seksual (PMS)

Infeksi menular seksual atau penyakit menular seksual adalah infeksi yang menular melalui
hubungan intim. Penyakit ini dapat ditandai dengan ruam atau lepuhan dan rasa nyeri di area
kelamin. Ada banyak jenis penyakit menular seksual, di antaranya chlamydia, gonore, sifilis,
trikomoniasis, dan HIV.

Sesuai namanya, penyakit menular seksual menyebar melalui hubungan intim, baik secara
vaginal, anal, maupun oral. Tidak hanya hubungan intim, penularan juga dapat terjadi melalui
transfusi darah dan berbagi jarum suntik dengan penderita. Infeksi juga dapat ditularkan dari
ibu hamil ke janin, baik selama kehamilan atau saat persalinan.

5. Ciri Penyakit Menular Seksual

Penyakit menular seksual tidak selalu menimbulkan gejala atau bisa hanya menyebabkan
gejala ringan. Oleh karena itu, tidak heran beberapa orang baru mengetahui dirinya menderita
penyakit menular seksual setelah muncul komplikasi atau ketika pasangannya terdiagnosis
menderita penyakit menular seksual.

13
Gejala yang dapat muncul akibat penyakit menular seksual akan berbeda-beda tergantung
jenis penyakitnya, namun umumnya berupa:

1. Muncul benjolan, luka, atau lepuhan di sekitar penis, vagina, anus, atau mulut.
2. Vagina atau penis terasa gatal dan terbakar.
3. Nyeri ketika buang air kecil atau berhubungan intim.
4. Keluar cairan dari penis (kencing nanah) atau vagina (keputihan).
5. Nyeri perut bagian bawah.
6. Demam dan menggigil.
7. Muncul pembengkakan kelenjar getah bening atau benjolan di selangkangan.
8. Muncul ruam kulit di badan, tangan, atau kaki.
9. Kulit penis kering, ruam, dan kemerahan.

Selain beberapa gejala di atas, wanita juga bisa merasakan gejala lain, yaitu perdarahan di
luar masa menstruasi dan muncul bau tidak sedap dari vagina. Ini juga merupakan salah satu
tanda gejala penyakit kelamin wanita. Sementara pada pria, gejala lain penyakit menular
seksual yang dapat dialami adalah nyeri, sperma berdarah, atau pembengkakan pada testis.

Macam-Macam Penyakit Menular Seksual

Penyakit menular seksual dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, jamur, dan parasit.
Berikut ini adalah macam-macam penyakit menular seksual:

1. Sifilis

Sifilis disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Penyakit yang juga dikenal dengan


sebutan “raja singa” ini menimbulkan luka pada alat kelamin atau mulut. Melalui luka inilah
penularan akan terjadi.

2. Gonore

Gonore, yang dikenal juga dengan kencing nanah, disebabkan oleh bakteri Neisseria
gonorrhoeae. Penyakit ini menyebabkan keluarnya cairan dari penis atau vagina dan rasa
nyeri ketika buang air kecil. Bakteri penyebab gonore juga dapat menimbulkan infeksi di
bagian tubuh lain, jika terjadi kontak dengan sperma atau cairan vagina.

3. Human papillomavirus (HPV)

Infeksi menular seksual ini disebabkan oleh virus dengan nama yang sama, yaitu HPV. Virus
HPV dapat menyebabkan kutil kelamin hingga kanker serviks pada perempuan. Gejala

14
kanker serviks stadium awal sering kali tidak khas bahkan tak bergejala. Penularan HPV
terjadi melalui kontak langsung atau melakukan hubungan seksual dengan penderita.

4. Infeksi HIV

Infeksi HIV disebabkan oleh human immunodeficiency virus yang menyerang sistem


kekebalan tubuh. Penyebaran virus ini dapat terjadi melalui hubungan seks tanpa kondom,
berbagi penggunaan alat suntik, transfusi darah, atau saat persalinan.

5. Chlamydia

Penyakit infeksi menular seksual ini disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis. Pada
wanita, chlamydia menyerang leher rahim. Sedangkan pada pria, menyerang saluran keluar
urine di penis. Penularan dapat terjadi dari luka pada area kelamin.

6. Trikomoniasis

Penyakt menular seksual ini disebabkan oleh parasit Trichomonas


vaginalis. Penyakit trikomoniasis bisa menimbulkan keputihan pada wanita atau malah tidak
menimbulkan gejala, sehingga sering kali seseorang secara tidak sadar menularkan penyakit
ini ke pasangan seksualnya.

7. Hepatitis B dan hepatitis C

Penyakit ini disebabkan oleh virus hepatitis, dan dapat mengakibatkan gangguan hati kronis
hingga kanker hati. Virus ini ditemukan dalam darah atau cairan tubuh penderita. Selain
melalui hubungan seksual, virus ini bisa menular melalui jarum suntik yang dipakai bersama
dan transplantasi organ.

8. Tinea cruris

Infeksi menular seksual yang disebabkan oleh jamur ini menyerang kulit di sekitar alat
kelamin, paha bagian dalam, dan bokong. Tinea cruris ditandai dengan ruam merah yang
terasa gatal pada kulit yang terinfeksi. Penularannya adalah melalui kontak langsung dengan
penderita atau menyentuh benda yang telah terinfeksi.

9. Herpes genital

15
Herpes genital disebabkan oleh infeksi virus. Virus ini bersifat tidak aktif atau bersembunyi
di dalam tubuh tanpa menyebabkan gejala. Penyebarannya terjadi melalui kontak langsung
dengan pasangan yang telah terinfeksi.

10. Candidiasis

Penyakit ini disebabkan oleh jamur Candida. Candidiasis ditandai dengan ruam atau lepuhan


yang muncul pada kulit, terutama area lipatan kulit. Sama seperti infeksi menular seksual
lainnya, penularan penyakit ini dapat terjadi melalui hubungan seksual dengan penderita.

11. Granuloma inguinale

Granuloma inguinale atau donovanosis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan


oleh infeksi bakteri Klebsiella granulomatis.  Kondisi ini ditandai dengan munculnya
benjolan dan luka di selangkangan, penis, anus, atau di skrotum.

6. Tes Penyakit Menular Seksual

Jika mengalami gejala penyakit menular seksual, dokter akan menanyakan perihal hubungan
intim dan penyakit yang pernah diderita. Kemudian, penderita akan menjalani beberapa tes
untuk mendeteksi keberadaan virus atau bakteri penyebab penyakit menular seksual.

Tes yang akan dijalani adalah tes darah dan tes urine. Tes ini dilakukan untuk mendeteksi
virus atau bakteri penyebab penyakit menular seksual. Dokter juga akan melakukan tes usap
untuk mengambil sampel cairan tubuh di sekitar area kelamin. Sampel ini kemudian akan
diperiksa di laboratorium.

7. Pengobatan Penyakit Menular Seksual

Pengobatan terhadap penyakit menular seksual disesuaikan dengan penyebab infeksi, melalui
pemberian obat-obatan berikut ini:

Antibiotik

Antibiotik digunakan untuk mengobati berbagai penyakit menular seksual yang disebabkan


oleh infeksi bakteri, seperti gonore, chlamydia, dan sifilis. Antibiotik harus tetap dikonsumsi,
walaupun gejala yang dirasakan telah membaik. Hal ini dilakukan untuk mencegah infeksi
kembali terjadi.
16
Dokter juga akan menganjurkan pasien untuk tidak berhubungan intim hingga masa
pengobatan berakhir dan gejala menghilang. Jenis antibiotik yang diberikan antara
lain penisilin, doxycycline, amoxicillin, dan erythromycin.

Selain membunuh bakteri, antibiotik seperti metronidazole dapat membunuh parasit pada


penyakit trikomoniasis. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet yang diminum maupun sediaan
yang dimasukkan ke dalam vagina.

a. Antivirus

Pengobatan dengan obat antivirus hanya bertujuan untuk meredakan gejala dan mengurangi


risiko penyebaran. Jenis obat antivirus yang digunakan untuk menangani herpes genital
adalah acyclovir, famciclovir, dan valacyclovir. Sementara untuk hepatitis, obat yang
diberikan meliputi entecavir, interferon, dan lamivudine.

b. Antijamur

Untuk penyakit menular seksual yang disebabkan oleh jamur, seperti candidiasis, dokter akan
memberikan krim antijamur yang dioleskan ke vagina, seperti nystatin dan clotrimazole. Obat
antijamur dalam bentuk tablet juga dapat diresepkan oleh dokter,
seperti fluconazole dan miconazole.

8. Komplikasi Penyakit Menular Seksual

Deteksi dan penanganan terhadap penyakit menular seksual perlu dilakukan sejak dini. Jika
dibiarkan, penyakit menular seksual dapat menyebabkan beberapa komplikasi berikut:

1. Peradangan pada mata


2. Radang sendi
3. Nyeri panggul
4. Radang panggul
5. Infertilitas
6. Penyakit jantung
7. Kanker serviks
8. Kanker anus
9. Abses anus

Penyakit menular seksual juga dapat menyebabkan komplikasi pada kehamilan. Beberapa
penyakit menular seksual, seperti gonore, chlamydia, HIV, dan sifilis dapat menular dari ibu

17
hamil ke janinnya selama kehamilan atau saat persalinan. Kondisi ini dapat
memicu keguguran dan gangguan kesehatan atau cacat lahir pada bayi.

Mencegah Penyakit Menular Seksual

1. Langkah utama pencegahan penyakit menular seksual adalah menerapkan perilaku


seks yang aman, yaitu menggunakan kondom dan tidak bergonta-ganti pasangan
seksual.
2. Selain itu, ada beberapa tindakan pencegahan lain yang dapat dilakukan, yaitu:
3. Kenali pasangan seksual masing-masing.
4. Lakukan vaksinasi, terutama vaksin HPV dan hepatitis B.
5. Tidak menggunakan NAPZA, terutama dengan berbagi penggunaan jarum suntik.
6. Lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, khususnya yang berkaitan dengan organ
reproduksi.

Penderita penyakit menular seksual sebaiknya tidak melakukan hubungan seks hingga
penyakit dinyatakan sembuh oleh dokter. Hal ini dilakukan untuk mencegah penularan
penyakit kepada pasangan.

BAB III

PENUTUP

A.          KESIMPULAN

Skrining adalah deteksi dini suatu penyakit atau usaha untuk mengidentifikasi penyakit dan
kelainan yang secara klinis belum jelas dengan menggunakan tes, pemeriksaan, atau prosedur
tertentu yang dapat digunakan secara tepat untuk membedakan orang-orang yang
kelihatannya sehat tetapi sesungguhnya menderita suatu kelainan. Uji skrining dapat
dilakukan dengan pertanyaan (anamnesis), pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan laboratorium

Kanker serviks merupakan kanker ganas yang terbentuk dalam jaringan serviks (organ yang
menghubungkan uterus dengan vagina).Ada beberapa tipe kanker serviks. Tipe yang paling
umum dikenal adalah squamous cell carcinoma (SCC), yang merupakan 80 hingga 85 persen
dari seluruh jenis kanker serviks. Infeksi  Human Papilloma Virus (HPV).

18
IVA (inspeksi visual dengan asam asetat) merupakan cara sederhana untuk mendeteksi
kanker leher rahim sedini mungkin (IVA merupakan pemeriksaan leher rahim (serviks)
dengan cara melihat langsung (dengan mata telanjang) leher rahim setelah memulas leher
rahim dengan larutan asam asetat 3-5%

PMS biasanya ditularkan dari satu orang kepada orang lainnya melalui hubungan
heteroseksual, homoseksual atau kontak intim melalui genitalia, mulut atau rectum.Beberapa
penyakit menular seksual yang dibahas didalam makalah ini mencangkup Gonorhea,
Syiphillis, Herpes genital dan HIV /AIDS

Didalam makalah dijelaskan penyebab dan tanda-tanda atau gejala dan penyakit menular
seksual antara lain pengeluaran cairan yang tidak normal dan saluran kencing atau liang
senggama (berbau amis, keputihan yang banyak sekali) rasa nyeri atau sakit pada saat
kencing atau saat berhubungan seksual, lecet, luka kecil yang disertai dengan pembengkakan
kelenjar getah bening,dll.Adapun pencegahan atau penanggulangan PMS tergantung dari
jenis-jenis PMS yang dijelaskan.

B. Saran

Penulis mengharapkan agar tenaga kesehatan (khususnya mahasiswa kebidanan) dapat


mengetahui dan memanfaatkan makalah ini untuk menambah wawasan dalam penyakit
menular seksual dan dapat dicegah atau ditanggulangi di lingkungan masyarakat.

19
DAFTAR PUSTAKA

Majoer, Arif dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta. Media Aesculapius. FKUI.

Prayetni. 1996. Asuhan Keperawatan Ibu dengan Gangguan Sistem Reproduksi. Jakarta.
Depkes RI Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan

Keluarga berencana dan Kesehatan Reproduksi Berwawasan Jender. 2003.

Jakarta. Badan Koordinasi KB Nasional.

www.askep-askeb-kita.blogspot.com

Queensha.2011.Disabilitation. http://queenshahodge.blogspot.com/2011/09/disabilitation.
html [ diakses pada tanggal 3 Mei 2012 ]

20
Romauli S, dkk. 2009. Kesehatan Reproduksi Mahasisiwi Kebidanan. Yogyakarta : Mulia
Medika

Sindiariyani.2011.Melaksanakan Upaya Promotif. http://sindiariyani.blogspot.com/2011/08/


melaksanakan-upaya-promotif-dan.html/2011/08

Widyastuti Y, dkk. 2009. Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Fitramaya

·               Kumalasari, I., dan Iwan, A. 2012. “Kesehatan Reproduksi” Palembang: Salemba

Medika                                                                

·               Joko Purwanto, D. “Deteksi Dini Kanker Payudara” diakses 10 agustus 2014 :

http://www.omni-hospitals.com/omni_alamsutera/blog_detail.php?id_post=5

·               Muhimatus. 2011. “Skrining Untuk Keganasan Dan Penyakit Sistemik” diakses 10


agustus 2014 : http://muhimatus.wordpress.com/2011/04/13/skrining-untuk

keganasan-dan-penyakit-sistemik/

SOAL-SOAL

1.Kanker leher rahim ( serviks ) merupakan penyakit ?


a. Penyakit ganas yang disebabkan oleh bakteri dan menyerang rahim
b. Penyakit ganas yang disebabkan oleh virus dan menyerang leher rahim
c. Penyakit ganas yang menyerang rahim dengan pertumbuhan sel yang cepat
d. Penyakit Ganas yang menyerang Dinding Rahim
E.Penyakit Ganas yang menyerang pertumbuhan sel
2. Apa penyebab kanker serviks ?
a. Virus HPV
b. Bakteri
c. Jamur
d.makanan

21
e.minuman
3. Apakah gejala-gejala kanker leher rahim/kanker serviks ?
a.Terasa nyeri di vagina
b. Keputihan dan perdarahan
c. Mual dan muntah
d.Diare
e.Flu
4. Kanker serviks pada stadium lanjut memiliki gejala ?
a. Keputihan
b. Penurunan berat badan yang drastis
c. Pendarahan berlebihan
di vagina di dalam siklus menstruasi
d.Vagina gatal gatal
e.Keputihan berwarna kuning
5. Faktor resiko dari kanker serviks, kecuali ?
a. Jumlah kelahiran
b. Hamil usia tua
c. Merokok
d.Minum alkohol
e.semua benar
6. Mengapa wanita yang merokok beresiko lebih besar untuk terkena kanker serviks?
a. Karena rokok mengandung zat-zat yang berbahaya
b. Karenarokok mengandung zat karsinogen
c. Karena kandungan nikotin pada rokok
d.karena asap rokok itu sendiri
e.karena rokok itu sendiri
7.Mengapa berganti-ganti pasangan dapat memperbesar resiko untuk terkena kanker serviks?
a.Karena hubungan seks dapat menularkan virus HPV
b.Karena dengan banyak pasangan, kemungkinan untuk tertular virus HPV semakin besar
c.Karena dengan bersentuhan saja sudah menularkan virus HPV
d.Karena HPV menular melalui sentuhan kulit
e.Semua benar

22
8. Kanker serviks biasanya menyerang wanita berusia ?
a. 18-25 tahun
b. 25-35 tahun
c. 35 - 55 tahun
d.19tahun
e.7tahun
9. Apa kepanjangan dari HPV ?
a. Human Papilloma Virus
b. Human Papil Virus
c. Human papilo Virus
d.Human Papivilo Virus
e.Semua salah
10. Ada berapa stadium kanker serviks ?
a. 4stadium
b. 3stadium
c. 2stadium
d. 1stadium
e.semua benar

11.Apa yang dimaksud dengan penyakit menular seksual? Penyakit mneular


seksual atau biasa disebut

a.sexually transmitted disease (STD) atau sexually transmitted infections (STI)

b.sexually infections

c.transmited infections

d.disease infections

e.secually transmited

12. penyakit ini dapat menyebar lewat perantara seks bisa melalui ,kecuali

a. penetrasi vagina

b .oral

c .anal

d.kaki

23
13.  penyembuhannya. Beberapa penyakit menular seksual yang bisa
disembuhkan di antaranya,kecuali

a. klamidia,

b. gonorhea, dan

c. sifilis

d. antibiotik
e.paracetamol

14.Bagaimana cara mengetahui jika kita terjangkit penyakit menular


seksual?

a.muncul ruam, benjolan,

b. gatal-gatal, luka, kutil, bau yang menyengat,

c.atau pun cairan yang keluar dari vagina dan tampak tidak normal

d. a dan b benar

e. tidak muncul ruam dan benjolan dan gatal luka kutilnatau bau yang
menyengat

15.Apakah cairan yang keluar dari vagina selalu jadi pertanda kita
terkena penyakit menular seksual?

a.belum tentu

b.sudah pasti

c.belum tentu,kenali sulu ciri cirinya apakah cairan nya berbau atau tidak

d.semua salah

e. a dan b benar

16.Apa yang dimaksud dengan herpes?

a.Herpes adalah virus yang dapat menyebabkan luka-luka di area mulut


atau organ intim kita.

b. virus

c. luka luka orgam intim

d. a dan b benar

e. semua salah

24
17. Apasaja pemicu herpes?

a.Berciuman

b.Saling Bersalaman

c.semua benar

d.semua salah

e.Saling bertukar pakaian

18.Apakah herpes bisa disembuhkan?

a.Sekali kita terjangkit virus herpes, seumur hidup kita memiliki virus
tersebut.

b. bisa

c. dengan cara berolahrga

d.dengan cara minum banyak air putih

e.semua benar

19.Bagaimana cara penanganan saat virus ini kambuh?

a.Penggunaan kondom tidak hanya bisa dilakukan untuk mencegah


penyakit menular seksual tapi juga mengurangi kemungkinan herpes
kambuh

b.olahraga

c.minum banyak vitamin

d.c benar

e.semua salah

20.Seberapa besar kemungkinan seseorang terjangkit penyakit menular


seksual?

a.70%

b.75%

c.19%

d.20%

25
e.12%

21.Yang Berisiko Terkena CA Serviks kecuali

a.          Gadis yang melakukan coitus/jima’ pertama (coitarche) saat usianya


kurang dari 17 tahun.

b.  Wanita dengan riwayat paritas (persalinan) yang tinggi/banyak (umumnya


lebih dari 5 kali melahirkan) apalagi dengan jarak persalinan yang terlampau
dekat (kurang dari 2 tahun)

c            Wanita yang sering berganti-ganti pasangan seksual (promiskuitas)

d        Hygine seksual yang jelek (tidak menjaga kebersihan alat genital)

e.wanita yang merokok

22. Penyakit menular seksual dapat menyebabkan beberapa komplikasi


berikut,kecuali

a. Peradangan pada mata

b. Radang sendi

c. Nyeri panggul

d. Radang panggul

e. Nyeri kepala

23. Cara menncegah Penyakit Menular Seksual,kecuali

a Lakukan vaksinasi, terutama vaksin HPV dan hepatitis B.

b Tidak menggunakan NAPZA, terutama dengan berbagi penggunaan jarum


suntik.

c Lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, khususnya yang berkaitan


dengan organ reproduksi.

D.Menggunakan Kondom

E.Berolahraga

24. donovanosis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan 

A.infeksi bakteri Klebsiella granulomatis.  

26
b.jamur candiasis

c.tinea crusis

d.Virus

e.semua salah

25. Tinea cruris

Infeksi menular seksual yang disebabkan oleh jamur ini menyerang kulit di
sekitarr alat kelamin bagian?kecuali

a.Paha bagian dalam

b.bokong

c.tangan

d. A dan B benar

e. Salah semua

27

Anda mungkin juga menyukai