Anda di halaman 1dari 9

KONSEP ASUHAN PADA IBU BERSALIN

KALA IV

DISUSUN OLEH KELOMPOK 8 :


Winda Tedti Taruli Pasaribu (1915401036)
Aulia Roudhatul Jannah (1915401037)
Dheana Annisa (1915401038)
Bilqis Fadhilah Ma’ruf (1915401039)
Devina Rama Destia Sari (1915401040)
PERSALINAN KALA IV

Persalinan kala IV adala 0 menit sampai 2 jam


setelah persalinan plasenta berlangsnung. Ini
merupakan masa kritis bagi ibu, karena kebanyakan
wanita melahirkan kehabisan darah atau mengalami
suatu keadaan yang menyebabkan kematian pada kala
IV ini. Bidan harus terus memantau keadaan pada ibu
sampai masa kritis pada ibu telah terlewati.
PEMANTAUAN EVALUASI LANJUT.

A. Tanda-tanda Vital

• Tekanan Darah dan Denyut Nadi


Pastikan tekanan darah normal <140/90 mmHg. Bila tekanan darah
<90/60 mmHg, nadi >100x/menit; Masalah yang terjadi mungkin
demam atau perdarahan.
• Suhu
Pastikan suhu masih berada pada kisaran normal. Suhu >38℃;
Masalah yang terjadi mungkin dehidrasi ataupun infeksi.
• Pernapasan
Pastikan laju pernapasan normal.
B. Kontraksi uterus

 Perubahan yang terjadi pada uterus setelah bayi dilahirkan adalah


kontraksi yang meningkat. Hal ini menyebabkan iskemia pada lokasi
perlekatan plasenta , sehingga jaringan perlekatana yang terjadi pada
plasenta dan dinding uterus mengalami nekrosis dan lepas.

 Kontraksi uterus yaitu pembuluh darah yang berada di antara


anyaman otot uterus akan terjepit. Proses ini akan menghentikan
pendarahan pasca persalinan serta mempercepat proses involusi
uterus.
C. LOCHEA
LOCHEA ADALAH CAIRAN SECRET YANG BERASAL DARI CAVUM UTERI
DAN VAGINA SELAMA MASA NIFAS. LOCHEA TERBAGI MENJADI TGA
JENIS, YAITU: LOCHE RUBRA, LOCHEA SANGUILENTA, LOCHEA SEROSA
DAN LOCHEA ALBA.

D. Kandung Kemih

Pada saat plasenta telah dikeluarkan, kandung kemih harus diusahakan


kosong agar uterus dapat berkontraksi yang berguna untuk
menghambat terjadinya perdarahan lebih lanjut yang berakibat fatal
bagi ibu.
Jika kandung kemih masih penuh, maka bantulah ibu untuk
mengosongkan kandung kemih. Jika ibu tidak dapat berkemih, bantu
dengan menyiramkan air bersih dan hangat ke perinium atau masukan
jari-jari ibu kedalam air hangat untuk merangsang keinginan berkemih
secara spontan
E. Laserasi Perinium

 Ruptur perineum adalah kondisi robeknya organ genital wanita yang


umumnya terjadi pada saat melahirkan. Perineum adalah area antara
pembukaan vagina dan anus. Ruptur perineum dapat terjadi secara
tiba-tiba maupun iatrogenik. Hal ini dikarenakan episiotomi dan
persalinan dengan bantuan instrumen.

 Ruptur perineum dapat terjadi dengan tingkatan berbeda, bahkan


bisa saja hanya terjadi di dalam vagina saja. Begitu umumnya
robekan jalan lahir terjadi, setidaknya 9 dari 10 ibu pernah
mengalami ruptur perineum. Terlebih, bagi ibu yang baru pertama
kali melahirkan.
PERKIRAAN DARAH YANG HILANG.

 Pendarahan postpartum adalah kehilangan darah antara 500 ml atau


lebih selama bersalin ataupun masa nifas. Pendarahan post partum
pada 24 jam pertama menyebabkan kematian sebesar 45%, 68%-
73% dalam satu minggu setelah bayi lahir, dan 82%-88% dalam dua
minggu setelah bayi lahir .

 Pemeriksaan darah yang hilang bisa dilakukan dengan cara


menampung darah ibu dengan menggunakan pispot atau wadah
yang diletakan dibawah bokong ibu, tetapi cara ini bukanlah cara
yang efektif untuk memperkiraan kehilangan darah dan bukan
cerminan asuhan sayang ibu, karena berbaring diatas pispot atau
wadah untuk menampung darah akan membuat ibu tidak nyaman
dan kesulitan dalam melakukan IMD atau Inisiasi Menyusui Dini.
 JIKA TERJADI PERDARAHAN, SEGERALAH UNTUK
MERENCANAKAN DAN MELAKUKAN TINDAKAN-
TINDAKAN UNTUK MENGHENTIKAN PERDARAHAN,
SEPERTI:

1. Injeksi metergometrin maleat (metegrin) intramuskular


2. Kompresi Bimanual
3. Eksplorasi sisa plasenta atau selaput janin dalam kavum uteri
4. Eksplorasi kemungkinan adanya robekan jalan lahir lainnya
5. Perawatan luka episiotomi atau robekan jalan lahir lainnya
6. Dapat juga dilakukan pemasangan tampon uterovaginal
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai