Anda di halaman 1dari 35

Deteksi Dini Penyulit Dan

Komplikasi Masa Nifas Dan


Menyusui
DISUSUN OLEH:
MESI ARSITA PUTRI 2015401029
VINA NOUFAL FAUZIA 2015401037
SINDY CANTIKA V 2015401040

……………………………………………
DOSEN PENGAMPU:
ROSMADEWI. S.Pd. M.Kes
PERDARAHAN MASA NIFAS
DAN
MENYUSUI
SERTA PENANGANANNYA
PERDARAHAN MASA NIFAS, KOMPLIKASI
SERTA
PENANGANANNYA
PERDARAHAN MASA NIFAS

 Perdarahan postpartum atau perdarahan pasca persalinan adalah keluarnya darah dari jalan lahir


segera setelah melahirkan.  Perdarahan ini bisa bersifat normal, bisa juga tidak normal. Perdarahan
pascamelahirkan yang abnormal merupakan penyebab utama kematian ibu saat persalinan.
 Pada kondisi normal, darah yang keluar dari vagina setelah melahirkan disebut dengan lokia atau 
darah nifas. Lokia terjadi akibat runtuhnya jaringan rahim yang terbentuk ketika hamil.
 Selain darah berupa lokia yang normal terjadi, beberapa wanita dapat mengalami perdarahan
pascamelahirkan yang tidak normal. Dalam istilah medis, kondisi ini disebut perdarahan
postpartum (postpartum hemorrhage).
 Perdarahan pascamelahirkan yang abnormal perlu mendapat penanganan secepatnya karena
berpotensi menimbulkan komplikasi serius, bahkan dapat menyebabkan kematian pada wanita
yang melahirkan.
PERDARAHAN MASA NIFAS
FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPERBESAR KEMUNGKINAN SEORANG WANITA
ALAMI PERDARAHAN POSTPARTUM

 Usia lebih dari 40 tahun; 


 Memiliki riwayat perdarahan pada kehamilan sebelumnya;
 Melahirkan bayi kembar;
 Mengalami plasenta previa;
 Preeklamsia;
 Selama hamil kerap mengalami anemia;
 Persalinan dengan operasi Caesar;
 Persalinan dengan induksi;
 Proses persalinan yang lama, seperti lebih dari 12 jam;
 Berat badan bayi yang lahir melebihi 4 kilogram.
PERDARAHAN PASCA MELAHIRKAN ABNORMAL TERBAGI MENJADI
DUA JENIS, YAITU PERDARAHAN PASCA MELAHIRKAN PRIMER DAN
SEKUNDER

 Perdarahan pascamelahirkan primer  


Perdarahan pascamelahirkan primer terjadi dalam 24 jam pertama usai melahirkan. Umumnya, perdarahan ini
disebabkan oleh otot rahim yang lemas (atonia uteri), tapi bisa juga karena retensi plasenta, luka robek pada
rahim, leher rahim, atau vagina, serta gangguan pembekuan darah.

 Perdarahan pascamelahirkan sekunder


Sedikit berbeda dengan perdarahan primer, perdarahan pascamelahirkan sekunder terjadi setelah 24 jam
hingga 6 minggu pascamelahirkan. Umumnya, kondisi ini diakibatkan oleh infeksi pada rahim (endometritis),
yang merupakan penyebab kematian tersering pada ibu melahirkan.
Komplikasi Perdarahan Pascamelahirkan

Perdarahan pascamelahirkan dapat menimbulkan beberapa komplikasi serius, yaitu:


 Syok hipovolemik
 Disseminated intravascular coagulation (DIC), yaitu penggumpalan darah secara meluas di seluruh tubuh
 Gagal ginjal akut
 Acute respiratory distress syndrome
 Gagal berfungsinya berbagai organ tubuh, bisa karena syok maupun DIC
 Kematian
LANJUTAN

 Perdarahan pervagina,
 Infeksi pada masa nifas,
 Sakit kepala,
 nyeri epigastrik,
 penglihatan kabur,
 Pembengkakan di wajah dan ekstremitas,
 Demam,
 muntah,
 rasa sakit waktu berkemih,
 Payudara yang berubah menjadi merah, panas, dan terasa sakit,
 Kehilangan nafsu makan
PENANGANAN KOMPLIKASI MASA NIFAS

 Memijat rahim
Jika perdarahan terjadi karena otot rahim lemas, dokter akan memijat rahim pasien untuk merangsang kontraksi,
sehingga perdarahan dapat berhenti. Dokter juga dapat memberikan obat oksitosin untuk memicu kontraksi rahim.
Pemberian oksitosin dapat dilakukan melalui dubur, infus, atau disuntikkan langsung ke otot.
 Menekan pembuluh darah dengan balon khusus
Jika perdarahan disebabkan oleh luka robekan, dokter dapat memasukkan kasa atau balon yang kemudian
dikembangkan di dalam rahim. Tujuannya agar pembuluh darah di tempat terjadinya perdarahan tertekan, sehingga
darah dapat berhenti keluar.
 Mengeluarkan jaringan sisa plasenta dengan tindakan kuret
Untuk kasus perdarahan yang terjadi akibat jaringan plasenta yang masih tertinggal di dalam rahim (retensi plasenta),
dokter dapat melakukan tindakan kuret untuk mengeluarkan jaringan tersebut.
 Meresepkan antibiotik
Pada kasus perdarahan pascamelahirkan akibat infeksi, penanganannya akan dilakukan dengan pemberian antibiotik.
MENYUSUI BAGI IBU DAN BAYI
MENYUSUI

 Asuhan nifas dan asuhan menyusui pada ibu setelah melahirkan adalah dua hal yang tidak
dapat dipisahkan. Masa nifas dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta dan
mencakup enam minggu berikutnya. Asuhan nifas haruslah memberikan tanggapan
terhadap kebutuhan khusus ibu selama masa yang istimewa ini. Sedangkan menyusui
adalah hadiah yang sangat berharga yang dapat diberikan oleh seorang ibu pada bayinya.
Pada keadaan miskin, menyusui mungkin merupakan pemberian satu-satunya; pada
keadaan sakit menyusui dapat merupakan pemberian yang menyelamatkan jiwa bayi.
BERBAGAI MASALAH MENYUSUI BAGI
IBU DAN BAYI
 Masalah puting payudara lecet saat ibu menyusui
Penyebab dari puting payudara lecet saat menyusui bisa bermacam-macam. kesulitan bayi untuk
menempelkan mulutnya pada puting susu ibu biasanya menjadi penyebab paling umum dari puting lecet atau luka
saat menyusui. Jika mulut bayi tidak menempel dengan baik, bayi akan mengisap atau menarik puting terlalu
dalam sehingga dapat menyakiti puting Anda.
Posisi menyusui yang tidak benar juga dapat menyebabkan puting lecet, luka, pecah-pecah, dan berdarah saat
menyusui. Puting susu bisa terjepit antara lidah dan langit-langit bayi atau bahkan bayi Anda menggigit puting
saat menyusui.
Itulah mengapa beberapa ibu menyusui merasakan putingnya sakit dan memerah setelah menyusui.
Ini mungkin menjadi tanda bahwa posisi menyusui Anda tidak benar sehingga mulut bayi dan payudara Anda
tidak “terkunci” dengan baik.
Ketika posisi menyusui dilakukan dengan benar, bayi dapat menjangkau puting payudara Anda dengan baik dan
dapat mengisap ASI dengan lancar.
Tips mengatasi puting susu lecet atau luka saat menyusui

 Pastikan bayi mengisap seluruh bagian puting dan areola payudara saat menyusu.
 Saat hendak melepaskan puting susu dari isapan bayi, pisahkan mulut bayi dengan puting
secara perlahan dengan cara menekan bagian payudara dekat mulut bayi menggunakan
jari telunjuk.
 Biarkan puting kering sebelum berpakaian lagi.
 Hindari pemakaian sabun pada puting payudara karena dapat membuat kulit Anda kering.
 Berikan kompres hangat ke puting payudara.
 Biasakan mulai menyusui dari bagian payudara yang tidak terasa sakit terlebih dahulu.
PENJELASAN MENGENAI
SUB INVOLUSI
SUB INVOLUSI

 Subinvolusi uterus adalah kegagalan uterus untuk mengikuti pola normal involusi/


proses involusi rahim tidak berjalan sebagai semestinya sehingga proses pengecilan
uterus terhambat. Subinvolusi adalah kegagalan perubahan fisiologis pada sistem
reproduksi pada masa nifas yang terjadi pada setiap organ dan saluran yang reproduktif
untuk kembali ke keadaan tidak hamil. Subinvolusi uterus adalah kegagalan uterus untuk
mengikuti pola normal involusi uterus atau proses involusi yang tidak berjalan
sebagaimana mestinya, sehingga proses pengecilan uterus terhambat. Karena rahim
merupakan organ yang paling mudah diakses untuk diukur, penilaian involusi uterus perlu
dilakukan dalam menilai subinvolusi.
FAKTOR- FAKTOR SUB INVOLUSI

Faktor-faktor
 Lokia yang menetap/perdarahan segar
 Persalinan lama
 anestesi
 kandung kemih penuh
 kelahiran yang sulit
 retensio plasenta
 ibu infeksi
GEJALA DAN TANDA- TANDA SUB INVOLUSI

Gejala
 Kondisi ini dapat bersifat asimtomatik. Gejala-gejala utama di antaranya adalah:
 Keluarnya lokia abnormal yang berlebihan atau berkepanjangan
 Perdarahan uterus yang tidak teratur atau berlebihan
 Kram nyeri yang irreguler pada kasus-kasus tertahannya hasil konsepsi atau kenaikan suhu pada
sepsis
Tanda-tanda
 1. Tinggi uterus adalah lebih besar dari normal pada hari-hari tertentu dari masa nifas. Uterus saat
nifas normal dapat tergantikan oleh kandung kemih penuh atau rektum yang terisi penuh. Rasanya
berlumpur dan lembut pada palpasi.
 2. Adanya tanda khas yang membuat subinvolusi semakin jelas.
PENANGANAN SUB INVOLUSI

 Upaya untuk mengatasi hal tersebut salah satunya dengan pijat oksitosin. Pijat oksitosin adalah pemijatan pada
sepanjang tulang belakang (vertebrae) sampai tulang costae kelima-keenam dan merupakan usaha untuk 
merangsang  hormon  prolaktin  dan  oksitosin  setelah  melahirkan. Manfaat pijat  oksitosin  adalah memberikan 
kenyamanan  pada ibu, mengurangi bengkak (engorgement), mengurangi sumbatan ASI, proses involusi,
merangsang pelepasan hormon oksitosin, mempertahankan produksi ASI ketika ibu dan bayi sakit.
  Pengabmas ini bertujuan untuk memberikan informasi dan penyuluhan tentang pijat oksitosin untuk
mempercepat proses inivolusi dan memperlancar ASI.

Manajemen
 Antibiotik pada endometritis
 Eksplorasi rahim pada hasil konsepsi tertahan
 Kerokan pada sisa plasenta yang tertinggal di dalam uterus.
 Ergometrine sering diresepkan untuk meningkatkan proses involusi dengan mengurangi aliran darah dari uterus.
INFEKSI MASA NIFAS DAN MENYUSUI
INFEKSI MASA NIFAS

 Infeksi postpartum atau infeksi pasca persalinan adalah berbagai infeksi terjadi setelah melahirkan
normal melalui vagina, operasi caesar, atau saat menyusui. Infeksi postpartum yang merupakan satu dari
beberapa komplikasi persalinan ini bisa juga disebut dengan infeksi masa nifas. Nyeri yang dirasakan
banyak wanita usai melahirkan membuat infeksi postpartum sulit dibedakan dari nyeri postpartum.
Beberapa infeksi postpartum yang sering terjadi adalah:
 Endometritis, infeksi pada endometrium (lapisan rahim)
 Mastitis, infeksi payudara
 Sayatan yang terinfeksi
 Infeksi saluran kemih.
KOMPLIKASI

 Infeksi bisa berbahaya, terutama jika tidak terdeteksi atau tidak diobati.
 Infeksi di rahim Anda dapat menyebabkan pembekuan darah, sedangkan infeksi di ginjal
dapat menyebabkan gangguan ginjal.
 Infeksi yang masuk ke aliran darah Anda pun dapat menyebabkan sepsis.
 Komplikasi yang paling mungkin terjadi adalah pemulihan pasca persalinan yang lebih
sulit.
 Pemulihan tersebut akan menguras energi. Untuk itu, Anda perlu mendapat bantuan
segera jika mengalami gejala yang mengarah pada kondisi ini.
PENANGANAN INFEKSI MASA NIFAS

Berikut adalah gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi
infeksi postpartum:
 Mandi dengan antiseptik pada pagi di hari operasi
 Cukur rambut kemaluan Anda dengan clippers dibandingkan dengan pisau cukur
 Gunakan chlorhexidine-alcohol untuk mempersiapkan kulit
 Gunakan antibiotik extended-spectrum sebelum operasi.
INFEKSI MENYUSUI

 Infeksi payudara atau mastitis adalah infeksi yang terjadi pada jaringan payudara. Kondisi ini
umumnya menyerang ibu menyusui, terutama pada 12 minggu pertama setelah persalinan.
Infeksi payudara juga dapat dialami oleh wanita yang sedang tidak menyusui, walaupun jarang
terjadi.
 Mastitis biasanya hanya menyerang salah satu payudara saja, namun tidak menutup
kemungkinan terjadi pada kedua payudara. Mastitis menyebabkan penderitanya mengalami
kesulitan saat menyusui, sehingga kegiatan menyusui menjadi terhambat atau terhenti. Akan
tetapi, kegiatan menyusui sebaiknya tetap dilakukan karena hal ini tidak berbahaya untuk bayi.
Kandungan antibakteri dalam ASI membuat bayi terlindung dari infeksi, dan malah mempercepat
penyembuhan.
PENYEBAB INFEKSI PAYUDARA

Penyebab Infeksi Payudara


Pada ibu menyusui, infeksi payudara disebabkan oleh penumpukan ASI di kelenjar payudara. Penumpukan ini
menyebabkan penyumbatan saluran air susu, sehingga menghasilkan tekanan yang cukup kuat dan menyebabkan ASI
merembes ke jaringan di sekitar payudara. Kandungan protein dalam ASI dianggap tubuh sebagai benda asing dan
sistem kekebalan tubuh akan bereaksi untuk melawannya. Kondisi ini akan menyebabkan peradangan payudara.
Penyumbatan saluran ASI dapat dipicu oleh beberapa hal, yaitu:
 Gangguan atau kelainan yang menyebabkan bayi tidak mampu menyedot ASI dengan baik.
 Pengeluaran ASI tidak dilakukan secara teratur.
 Hanya menggunakan satu payudara untuk menyusui.
Selain penyumbatan saluran air susu, infeksi payudara pada ibu menyusui juga disebabkan oleh
bakteri Staphylococcus aureus dan Streptococcus agalactiae. Bakteri ini berasal dari permukaan kulit atau mulut bayi
yang masuk ke dalam saluran susu, melalui celah pada puting payudara atau pembukaan saluran air susu. Bakteri
juga dapat berasal dari air susu yang tidak dikeluarkan hingga habis.
PENANGANAN

Pengobatan Infeksi Payudara


 Penanganan utama untuk infeksi payudara adalah pemberian obat antibiotik. Antibiotik digunakan selama 10-14 hari sesuai petunjuk dokter. Biasanya
keluhan akan membaik dalam waktu 2-3 hari sejak awal pengobatan. Meski demikian, antibiotik sebaiknya tetap dikonsumsi hingga periode pengobatan
berakhir agar infeksi tidak muncul kembali.

 Selain penanganan terhadap infeksi, ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan di rumah untuk meredakan gejala yang dialami, yaitu:
 Berikan kompres hangat pada area payudara yang mengalami infeksi untuk meredakan rasa nyeri. Lakukan selama 15 menit, 4 kali sehari.
 Konsumsi obat pereda nyeri, seperti iburofen dan paracetamol, sebagai langkah lain meredakan nyeri.
 Perbanyak istirahat.
 Hindari mengenakan pakaian yang terlalu ketat, termasuk bra, hingga gejala infeksi menurun.
 Lakukan aktivitas menyusui secara teratur untuk meredakan infeksi.
PENANGANAN SAKIT KEPALA, NYERI EPIGASTRIK,
DAN PENGLIHATAN KABUR
PENGERTIAN SAKIT KEPALA

 Sakit kepala adalah rasa sakit atau nyeri di kepala, yang bisa muncul secara bertahap atau
mendadak. Nyeri bisa muncul di salah satu sisi kepala, atau di seluruh bagian kepala.
Sakit kepala bisa membuat kepala terasa berdenyut, atau seperti terlilit kencang oleh tali.
Sakit kepala bisa terasa ringan hingga berat, dan dapat berlangsung beberapa jam hingga
berhari-hari.
 Gejala Sakit Kepala
Gejala sakit kepala adalah sakit atau nyeri di kepala, yang bisa menyebar ke wajah, leher, dan
bahu. Rasa nyeri juga mungkin bisa lebih dominan di bagian kepala tertentu, seperti dahi
atau bagian kepala depan, sisi kepala kiri atau kanan, atau belakang kepala. Penglihatan
penderita juga dapat menjadi buram, serta lebih sensitif terhadap cahaya dan suara.
PENANGANAN SAKIT KEPALA

 Perbanyak minum air putih


 Kompres dingin
 Kompres hangat
 Hilangkan semua tekanan di kepala
 Matikan lampu
 Cobalah teh herbal
 Olahraga
 Periksa intoleransi makanan
 Cukup tidur
 Memijat titik-titik tekanan
PENYEBAB NYERI EPIGASTRIK

Hernia epigastrik adalah jenis hernia yang terjadi pada bagian perut tengah yang terletak di antara pusar dan dada. Hernia
sendiri merupakan kondisi di mana organ dalam perut mencuat keluar dari posisi yang seharusnya. Melemahnya lapisan
pelindung yang menjaga organ berada tetap pada posisinya merupakan penyebab hernia epigastrik.
Hernia epigastrik ditandai dengan munculnya benjolan. Namun, pasien juga dapat merasakan gejala lain, seperti nyeri atau
sensasi panas pada area yang bermasalah. Hernia epigastrik yang tidak mendapatkan penanganan berpotensi menyebabkan
komplikasi berupa benjolan semakin membesar dan penyumbatan usus.
Penyebab Hernia Epigastrik
 Pertambahan usia
 Cedera karena kecelakaan atau dampak operasi
 Batuk kronis
 Faktor keturunan
PENANGANAN HERNIA EPIGASTRIK

 Pengobatan Hernia Epigastrik


Hernia epigastrik tidak dapat membaik dengan sendirinya. Kondisi ini hanya dapat diatasi
dengan operasi. Operasi yang dilakukan untuk menangani hernia epigastrik terbagi menjadi
dua, yakni operasi terbuka dan operasi dengan laparoskopi. Meski berbeda, operasi ini
bertujuan untuk mengembalikan organ yang keluar ke posisinya semula.
PENYEBAB PENGLIHATAN KABUR

PENYEBAB UMUM PENGLIHATAN BURAM


 Penglihatan yang buram atau kabur dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti:
 Penyakit 
 Cacat mata 
 Benda asing yang masuk kedalam mata 
 Infeksi
 Usia
Salah satu penyebab paling umum dari penglihatan kabur adalah - Myopia (Rabun
Jauh), Hyperopia (Rabun Dekat) dan Presbiopia (Rabun Dekat karena usia).
PENANGANAN PENGLIHATAN KABUR

CARA MENANGANI PENGLIHATAN BURAM


 Lakukan pemeriksaan mata secara teratur
 Gunakan kacamata sinar biru ketika sedang bekerja atau menonton seperti Blue UV
Capture atau Eyezen
 Gunakan kacamata hitam atau lensa Transitions saat di bawah sinar matahari
 Konsumsi Vitamin C, E, zinc dan asam lemak omega 3 untuk kesehatan mata. Makanan
seperti tiram, babi, ikan, sayuran berdaun seperti kale, jus jeruk, kacang-kacangan dan telur.
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai