KELOMPOK 2 D3 KEBIDANAN
IDENTIFIKASI KOMPLIKASI
PERSALINAN KALA II, III DAN IV
IDENTIFIKASI KOMPLIKASI PENYULIT
PADA PERSALINAN KALA II.
IDENTIFIKASI KOMPLIKASI KALA II
Emboli Air
Distosia Bahu
Ketuban
Persalinan
Letak Partus Lama
Sungsang
EMBOLI AIR KETUBAN
EMBOLI AIR KETUBAN
Emboli air ketuban dapat terjadi setiap saat dalam kehamilan tetapi
sebagian besar terjadi pada saat inpartu sekitar 70% kasus, pasca-
persalinan skitar 11% dan setelah sectio caesarea sekitar 19%.
EMBOLI AIR KETUBAN
Gangguan
Wajah
Sesak nafas sirkulasi
membiru
jantung
Penderita Mengalami
Kelainan bentuk
diabetes kehamilan
panggul
gestasional postmature
Dugaan BB bayi
Pasien dengan Dugaan
lebih dari 5000
tubuh pendek macrosomia
gram
TANDA DISTOSIA BAHU
Di atas simfisis
Letak bayi teraba lunas, tidak
memanjang melenting, tidak
bulat
Adanya tumor
Kelainan vagina
dijalan lahir
TANDA DAN GEJALA PARTUS LAMA
Atonia
uteri
Retensio
placenta
Robekan
jalan lahir
ANTONIA UTERI
ATONIA UTERI
Atonia uteri adalah keadaan dimana keadaan uterus gagal berkontraksi dengan baik
setelah proses persalinan. Pada kondisi persalinan yang normal, setelah placenta lahir
maka otot-otot rahim akan berkontraksi sinergis.
ATONIA UTERI
Kasus retensio placenta merupakan peristiwa saat adanya sisa plasenta dan
ketuban yang tertinggal dalam rongga rahim. Hal tersembut menimbulkan
perdarahan postpartum dini atau perdarahan postpartum lambat yaitu 6-10
hari pasca postpartum.
GEJALA RETENSIO PLACENTA
Plasenta sudah
Plasenta belum
terlepas namun belum
terlepas seutuhnya
keluar
Kandung kemih
Rectum penuh
penuh
PENATALAKSANAAN RETENSIO
PLACENTA
Robekan
serviks
Robekan
vagina
Robekan
perineum
ROBEKAN PADA SERVIKS
Robekan serviks yang luas menimbulkan pendarahan dan dapat menjalar ke segmen bawah
uterus. Apabila terjadi perdarahan yang tidak berhenti, meskipun plasenta sudah lahir lengkap
dan uterus sudah berkontraksi dengan baik, perlu dipikirkan perlukaan jalan lahir khususnya
robekan serviks uterus.
ROBEKAN PADA SERVIKS
ROBEKAN PADA VAGINA
Perlukaan pada vagina ini lebih sering terjadi sebagai akibat dari tindakan ekstraksi
dengan cunam, terlebih apabila kepala janin harus diputar. Robekan terdapat pada
dinding lateral dan baru terlihat pada pemeriksaan speculum.
ROBEKAN PADA PERINEUM
Untuk penatalaksanaan robekan jalan lahir ini dilakukan dilihat dari tingkat
robekan jalan lahirnya. Jika robekan sampai grade 4, maka harus segera
ditangani dengan dokter di rumah sakit.
IDENTIFIKASI KOMPLIKASI PERSALINAN
KALA IV
IDENTIFIKASI KOMPLIKASI PERSALINAN
KALA IV
Perdarahan
Post Partum
(Primer)
Syok Obstetrik
PERDARAHAN POST PARTUM
(PRIMER)
PERDARAHAN POST PARTUM (PRIMER)
Tekakanan darah
Nadi tidak stabil Pucat diwajah Keringan dingin
menurun
Kehilagan
Urine sedikit
kesadaran
PENATALAKSANAAN AWAL SYOK
OBSTETRIK