INTRANATAL CARE
Disusun untuk Memenuhi Tugas Laporan Individu di Ruang VK RSUD Bangil
Oleh :
ENDANG LESTARININGSIH
P17221174064
Kelompok 10
JURUSAN KEPERAWATAN
2019
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN
INTRANATAL CARE (INC)
A. KONSEP MEDIS
1. Definisi
5. Mekanisme Persalinan
6. Fase Persalinan
a. KALA I
Kala I disebut juga dengan kala pembukaan, terjadi pematangan dan
pembukaan serviks sampai lengkap. Dimulai pada waktu serviks membuka
karena his : kontraksi uterus yang teratur, makin lama, makin kuat, makin
sering, makin terasa nyeri, disertai pengeluaran darah-lendir yang tidak
lebih banyak daripada darah haid.
Berakhir pada waktu pembukaan serviks telah lengkap (pada periksa dalam,
bibir porsio serviks tidak dapat diraba lagi). Selaput ketuban biasanya pecah
spontan pada saat akhir kala I.
Terdapat 2 fase pada Kala 1 ini, yaitu :
Fase laten: pembukaan sampai mencapai 3 cm, berlangsung sekitar 8
jam.
Fase aktif: pembukaan dari 3 cm sampai lengkap (+ 10 cm), berlangsung
sekitar 6 jam. Fase aktif terbagi atas:
Fase akselerasi (sekitar 2 jam), pembukaan 3 cm sampai 4 cm.
Fase dilatasi maksimal (sekitar 2 jam), pembukaan 4 cm sampai 9 cm.
Fase deselerasi (sekitar 2 jam), pembukaan 9 cm sampai lengkap (+10
cm).
Perbedaan proses pematangan dan pembukaan serviks (cervical effacement)
pada primigravida dan multipara :
Pada primigravida terjadi penipisan serviks lebih terlebih dahulu sebelum
terjadi pembukaan, sedangkan pada multipara serviks telah lunak akibat
persalinan sebelumnya, sehingga langsung terjadi proses penipisan dan
pembukaan.
Pada primigravida, ostium internum membuka terlebih dahulu daripada
ostium eksternum (inspekulo ostium tampak berbentuk seperti lingkaran
kecil di tengah), sedangkan pada multipara, ostium internum dan
eksternum membuka bersamaan (inspekulo ostium tampak berbentuk
seperti garis lebar).
Periode Kala 1 pada primigravida lebih lama (12 jam) dibandingkan
multipara (8 jam) karena pematangan dan pelunakan serviks pada fase
laten pasien primigravida memerlukan waktu lebih lama.
Sifat His pada Kala 1 :
Timbul tiap 10 menit dengan amplitudo 40 mmHg, lama 20-30 detik.
Serviks terbuka sampai 3 cm. Frekuensi dan amplitudo terus meningkat.
Kala 1 lanjut (fase aktif) sampai kala 1 akhir.
Terjadi peningkatan rasa nyeri, amplitudo makin kuat sampai 60 mmHg,
frekuensi 2-4 kali / 10 menit, lama 60-90 detik. Serviks terbuka sampai
lengkap (+10cm).
Peristiwa penting Kala 1 :
Keluar lendir / darah (bloody show) akibat terlepasnya sumbat mukus
(mucous plug) yang selama kehamilan menumpuk di kanalis servikalis,
akibat terbukanya vaskular kapiler serviks, dan akibat pergeseran antara
selaput ketuban dengan dinding dalam uterus.
Ostium uteri internum dan eksternum terbuka sehingga serviks menipis
dan mendatar.
Selaput ketuban pecah spontan (beberapa kepustakaan menyebutkan
ketuban pecah dini jika terjadi pengeluaran cairan ketuban sebelum
pembukaan 5 cm).
Kemajuan persalinan dalam kala I :
a. Kemajuan yang cukup baik pada persalinan kala I :
Kontraksi teratur yang progresif dengan peningkatan frekuensi dan
durasi.
Kecepatan pembukaan serviks paling sedikit 1 cm perjam selama
persalinan faseaktif (dilatasi serviks berlangsung atau ada disebelah
kiri garis waspada).
Serviks tampak dipenuhi oleh bagian bawah janin.
b. Kemajuan yang kurang baik pada kala I :
Kontraksi yang tidak teratur dan tidak sering setelah fase laten.
Kecepatan pembukaan serviks lebih lambat dari 1 cm perjam selama
persalinan fase aktif (dilatasi serviks berada disebelah kanan garis
waspada).
Serviks tidak dipenuhi oleh bagian bawah janin.
d. KALA IV
Dimulai pada saat plaenta telah lahir lengkap, sampai dengan 1 jam
setelahnya.
Hal penting yang harus diperhatikan pada Kala IV persalinan :
Kontraksi uterus harus baik
Tidak ada perdarahan pervaginam atau dari alat genital lain
Plasenta dan selaput ketuban harus sudah lahir lengkap
Kandung kencing harus kosong
Luka-luka di perineum harus dirawat dan tidak ada hematoma
Resume keadaan umum ibu dan bayi.
B. KONSEP KEPERAWATAN
1. KALA I (fase laten)
a. Pengakajian
Integritas ego
Klien tampak tenang atau cemas
Nyeri atau ketidaknyamanan
Kontraksi regular, terjadi peningkatan frekuensi durasi atau keparahan
Seksualitas
Servik dilatasi 0 - 4 cm mungkin ada lendir merah muda kecoklatan atau
terdiri dari flek lendir.
b. Diagnosa Keperawatan
Ansietas b.d krisis situasi kebutuhan tidak terpenuhi.
Defisiensi pengetahuan tentang kemajuan persalinan b.d kurang
mengingat informasi yang diberikan, kesalahan interpretasi informasi.
Risiko infeksi maternal
Risiko kekurangan volume cairan
c. Intervensi
DIAGNOSA
NO NOC NIC
KEPERAWATAN
1. Ansietas b.d krisis Setelah dilakukan 1. Orientasikan klien
situasional akibat asuhan keperawatan pada lingkungan, staf
proses persalinan selama dan prosedur
……..diharapkan 2. Berikan informasi
ansietas pasien tentang perubahan
berkurang dengan psikologis dan
criteria hasil: fisiologis pada
TTV dbn persalinan.
Pasien dapat 3. Kaji tingkat dan
mengungkapkan penyebab ansietas.
perasaan 4. Pantau tekanan darah
cemasnya. dan nadi sesuai
Lingkungan indikasi.
sekitar pasien 5. Anjurkan klien
tenang dan mengungkapkan
kondusif perasaannya.
6. Berikan lingkungan
yang tenang dan
nyaman untuk pasien
DIAGNOSA
NO NOC NIC
KEPERAWATAN
1. Nyeri akut Setelah dilakukan 1. Kaji derajat
berhubungan asuhan keperawatan ketidaknyamanan
dengan tekanan selama…..,diharapkan secara verbal dan
mekanik dari nyeri terkontrol nonverbal
bagian presentasi. dengan criteria hasil: 2. Pantau dilatasi servik
TTV dbn 3. Pantau tanda vital
Pasien dapat dan DJJ
mendemonstrasikan 4. Bantu penggunaan
kontrol nyeri teknik pernapasan
dan relaksasi
5. Bantu tindakan
kenyamanan spt.
6. Gosok punggung,
kaki
7. Anjurkan pasien
berkemih 1-2 jam
8. Berikan informasi
tentang ketersediaan
analgesic
9. Dukung keputusan
klien menggunakan
obat-obatan/tidak
10. Berikan
lingkungan yang
tenang
2. Gangguan Setelah dilakukan 1. Palpasi di atas
eliminasi urin b.d asuhan keperawatan simpisis pubis
perubahan selama….,diharapkan 2. Monitor masukan
masukan dan eliminasi urine pasien dan haluaran
kompresi mekanik normal dengan kriteria 3. Anjurkan upaya
kandung kemih. hasil: berkemih sedikitnya
Cairan seimbang 1-2 jam
Berkemih teratur 4. Posisikan klien
tegak dan cucurkan
air hangat di atas
perineum
5. Ukur suhu dan nadi,
kaji adanya
peningkatan
6. Kaji kekeringan
kulit dan membrane
mukosa
3 Keletihan b.d Setelah diberikan 1. Kaji tanda – tanda
peningkatan asuhan keperawatan vital yaitu nadi dan
kebutuhan energi selama … diharapkan tekanan darah
akibat peningkatan ibu tidak mengalami 2. Anjurkan untuk
metabolisme keletihan dengan relaksasi dan
sekunder akibat kriteria hasili: istirahat di antara
nyeri selama nadi:60- kontraksi
persalinan 80x/menit(saat tidak 3. Sarankan suami
ada his), ibu atau keluarga untuk
menyatakan masih mendampingi ibu
memiliki cukup 4. Sarankan keluarga
tenaga untuk menawarkan
dan memberikan
minuman atau
makanan kepada
ibu
3. KALA II
a. Pengkajian
1. Aktivitas/ istirahat
Melaporkan kelelahan
Melaporkan ketidakmampuan melakukan dorongan sendiri / teknik
relaksasi
Lingkaran hitam di bawah mata
2. Sirkulasi
Tekanan darah meningkat 5-10 mmHg
3. Integritas ego
Dapat merasakan kehilangan kontrol / sebaliknya
4. Eliminasi
Keinginan untuk defekasi, kemungkinan terjadi distensi kandung kemih
5. Nyeri / ketidaknyamanan
Dapat merintih / menangis selama kontraksi
Melaporkan rasa terbakar / meregang pada perineum
Kaki dapat gemetar selama upaya mendorong
Kontraksi uterus kuat terjadi 1,5 – 2 menit
6. Pernafasan
Peningkatan frekwensi pernafasan
7. Seksualitas
Servik dilatasi penuh (10 cm)
Peningkatan perdarahan pervagina
Membrane mungkin rupture, bila masih utuh
Peningkatan pengeluaran cairan amnion selama kontraksi
b. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut b.d tekanan mekanis pada bagian presentasi
2. Penurunan curah jantung b.d fluktasi aliran balik vena
3. Risiko kerusakan integritas kulit
c. Intervensi
DIAGNOSA
NO NOC NIC
KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b.d Setelah dilakukan 1. Identifikasi derajat
tekanan mekanis asuhan keperawatan ketidaknyamanan
pada bagian selama….,diharapkan 2. Berikan tanda/
presentasi nyeri terkontrol tindakan kenyamanan
dengan kriteria hasil: seperti perawatan
TTV dbn kulit, mulut, perineal
Pasien dapat dan alat-alat tenun
mendemostrasikan yang kering
nafas dalam dan 3. Bantu pasien memilih
teknik mengedan posisi yang nyaman
untuk mengedan
4. Pantau tanda vital ibu
dan DJJ
5. Kolaborasi
pemasangan kateter
dan anastesi
2. Penurunan curah Setelah dilakukan 1. Pantau tekanan darah
jantung b.d asuhan keperawatan dan nadi tiap 5 – 15
fluktuasi aliran selama…..,diharapkan menit
balik vena kondisi 2. Anjurkan pasien
cardiovaskuler pasien untuk inhalasi dan
membaik dengan ekhalasi selama upaya
kriteria hasil: mengedan
TD dan nadi dbn 3. Anjurkan klien /
Suplay O2 tersedia pasangan memilih
posisi persalinan yang
mengoptimalkan
sirkulasi.
3. Risiko kerusakan Setelah asuhan 1. Bantu klien dan
integritas kulit keperawatan pasangan pada posisi
selama….,diharapkan tepat
integritas kulit 2. Bantu klien sesuai
terkontrol dengan kebutuhan
kriteria hasil: 3. Kolaborasi epiostomi
Luka perineum garis tengah atau
tertutup medic lateral
(epiostomi) 4. Kolaborasi terhadap
pemantauan kandung
kemih dan kateterisasi
4. KALA III
a. Pengkajian
1. Aktivitas / istirahat
Klien tampak senang dan keletihan
2. Sirkulasi
Tekanan darah meningkat saat curah jantung meningkat dan kembali
normal dengan cepat
Hipotensi akibat analgetik dan anastesi
Nadi melambat
3. Makan dan cairan
Kehilangan darah normal 250 – 300 ml
4. Nyeri / ketidaknyamanan
Dapat mengeluh tremor kaki dan menggigil
5. Seksualitas
Darah berwarna hitam dari vagina terjadi saat plasenta lepas
Tali pusat memanjang pada muara vagina
b. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut b.d trauma jaringan setelah melahirkan
2. Risiko kekurangan volume cairan
3. Risiko cidera maternal
c. Intervensi
DIAGNOSA
NO NOC NIC
KEPERAWATAN
2. Nyeri akut b.d Setelah dilakukan 1. Bantu penggunaan
trauma jaringan asuhan keperawatan teknik pernapasan
setelah melahirkan selama…,diharapkan 2. Berikan kompres es
nyeri terkontrol pada perineum
dengan criteria hasil: setelah melahirkan
Pasien dapat 3. Ganti pakaian dan
control nyeri liner basah
4. Berikan selimut
penghangat
5. Kolaborasi perbaikan
episiotomy
1. Risiko kekurangan Setelah dilakukan 1. Instruksikan klien
volume cairan asuhan keperawatan untuk mendorong
selama….,diharapka pada kontraksi
n cairan seimbang 2. Kaji tanda vital
denngan criteria setelah pemberian
hasil: oksitosin
TTV dbn 3. Palpasi uterus
Darah yang 4. Kaji tanda dan gejala
keluar ± 200 – shock
300 cc 5. Massase uterus
dengan perlahan
setelah pengeluaran
plasenta
6. Kolaborasi pemberian
cairan parentral
5. KALA IV
a. Pengkajian
1. Aktivitas
Dapat tampak berenergi atau kelelahan
2. Sirkulasi
Nadi biasanya lambat sampai (50-70x/menit) TD bervariasi, mungkin
lebih rendah pada respon terhadap analgesia/anastesia, atau meningkat
pada respon pemberian oksitisin atau HKK,edema, kehilangan darah
selama persalinan 400-500 ml untuk kelahiran pervagina 600-800 ml
untuk kelahiran saesaria
3. Integritas Ego
Kecewa, rasa takut mengenai kondisi bayi, bahagia
4. Eliminasi
Haemoroid, kandung kemih teraba di atas simfisis pubis
5. Makanan/cairan
Mengeluh haus, lapar atau mual
6. Neurosensori
Sensasi dan gerakan ekstremitas bawah menurun pada adanya anastesi
spinal
7. Nyeri/ketidaknyamanan
Melaporkan nyeri, missal oleh karena trauma jaringan atau perbaikan
episiotomy, kandung kemih penuh, perasaan dingin atau otot tremor
8. Keamanan
Peningkatan suhu tubuh
9. Seksualitas
Fundus keras terkontraksi pada garis tengah terletak setinggi umbilicus,
perineum bebas dan kemerahan, edema, ekimosis, striae mungkin pada
abdomen, paha dan payudara.
b. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut b.d efek hormone, trauma,edema jaringan, kelelahan fisik dan
psikologis, ansietas.
2. Penurunan koping keluarga b.d transisi/peningkatan anggota keluarga
3. Resiko kekurangan volume cairan
c. Intervensi
DIAGNOSA
NO NOC NIC
KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b.d efek Setelah dilakukan 1. Kaji sifat dan derajat
hormone, tindakan keperawatan ketidaknyamanan
trauma,edema selama … diharapkan 2. Beri informasi yang
jaringan, kelelahan pasien dapat tepat tentang perawatan
fisik dan mengontrol nyeri, selama periode
psikologis, nyeri berkurang pascapartum
ansietas dengan Kriteria hasil : 3. Lakukan tindakan
Pasien melaporkan kenyamanan
nyeri berkurang 4. Anjurkan penggunaan
Menunjukkan teknik relaksasi
postur dan ekspresi 5. Beri analgesic sesuai
wajah rileks kemampuan
Pasien merasakan
nyeri berkurang
pada skala nyeri (0-
2)
3. Penurunan koping Setelah dilakukan 1. Anjurkan klien untuk
keluarga b.d asuhan keperawatan menggendong,
transisi/peningkata selama…..,diharapkan menyentuh bayi
n anggota keluarga proses keluarga baik 2. Observasi dan catat
dengan kriteria hasil: interaksi bayi
o Ada kedekatan ibu 3. Anjurkan dan bantu
dengan bayi pemberian ASI,
tergantung pada
pilihan klien
2. Resiko kekurangan Setelah dilakukan 1. Tempatkan klien pada
volume cairan asuhan keperawatan posisi rekumben
selama….,diharapkan 2. Kaji hal yang
cairan simbang dengan memperberat kejadian
criteria hasil: intrapartal
TD dbn 3. Kaji masukan dan
Jumlah dan warna haluaran
lokhea dbn 4. Perhatikan jenis
persalinan dan anastesi,
kehilangan daripada
persalinan
5. Kaji tekanan darah dan
nadi setiap 15 menit
6. Dengan perlahan
massase fundus bila
lunak
7. Kaji jumlah, warna dan
sifat aliran lokhea
8. Kolaborasi pemberian
cairan parentral
DAFTAR PUSTAKA