PEMBAHASAN
Perbedaan Fase Laten Dengan Fase Aktif (Ilmu Kebidanan, 2005: 182)
Pembukaan Waktu
Fase Laten 0 – 3 cm Kurang lebih 7 – 8 jam
Fase Aktif 3 – 10 cm 6 jam
a. Fase Akselerasi 3 – 4 cm 2 jam
b. Fase dilatasi maksimal 4 – 9 cm 2 jam
c. Deselerasi 9 – 10 cm 2 jam
V. Perubahan Fisiologis dan Psikologis Pada Persalinan Kala 1
1. Perubahan Fisiologis
a. Uterus
Saat mulai persalinan, jaringan miometrium berkontraksi dan berelaksasi
seperti otot pada umumnya.Pada saat otot retraksi,ia tidak akan kembali
ke ukuran semula tapi berubah ukuran ke ukuran yang lebih pendek
secara progresif. Dengan perubahan bentuk otot uterus pada proses
kontraksi, relaksasi, dan retraksi; maka kavum uterus lama kelamaan
menjadi semakin mengecil.Proses ini merupakan salah satu faktor yang
menyebabkan janin turun ke pelviks (Sulistyawati,dkk. 2010).
b. Serviks
Sebelum onset persalinan, serviks mempersiapkan kelahiran menjadi
lembut Saat persalinan mendekat, serviks mulai menipis dan membuka.
c. Ketuban
Ketuban akan pecah dengan sendirinya ketika pembukaan hampir atau
sudah lengkap dan tidak ada tahanan lagi,ditambah dengan konstraksi
yang kuat serta desakan janin yang menyebabkan kantong ketuban
pecah,diikuti dengan proses kelahiran bayi.. Tidak jarang ketuban harus
dipecahkan ketika pembukaan sudah lengkap. Bila ketuban telah pecah
sebelum pembukaan 5 disebut Ketuban Pecah Dini ( KPD ),
(Sulistyawati, dkk. 2010).
d. Perubahan Tekanan Darah
Perubahan darah meningkat selama konstraksi uterus dengan kenaikan
sistolik rata - rata sebesar 10 – 20 mmHg dan kenaikan diastolik rata -
rata 5 - 10 mmHg diantara konstraksi - konstraksi uterus. tekanan darah
akan turun seperti sebelum masuk persalinan dan akan naik lagi bila
terjadi konstraksi. (Sumarah, dkk. 2009).
e. Perubahan Metabolisme
Selama persalinan baik metabolisme karbohidrat aerobik maupun
anaerobik akan naik secara perlahan. Kenaikan ini sebagian besar
diakibatkan karena kecemasan serta kegiatan otot rangka tubuh. Kegiatan
metabolisme yang meningkat tercermin dengan kenaikan suhu badan,
denyut nadi, pernapasan, kardiak output dan kehilangan cairan.
(Sumarah, dkk, 2009).
f. Perubahan Suhu Tubuh
Suhu tubuh meningkat selama persalinan,tertinggi selama dan segera
setelah persalinan .peningkatan suhu yang tidak lebih dari 0,5 - 1 0C
dianggap normal.karena peningkatan metabolisme selama dan segera
setelah persalinan (sulistyawati,dkk.2010). Jika ibu terasa hangat, atau
jika suhu tubuh ibu antara 37 – 38 0C, dia mungkin mengalami
dehidrasi.mintalah ibu minum lebih bnyak cairan. (Thomson, dkk. 2009).
g. Perubahan pada ginjal
Poliuri (jumlah uri lebih dari normal) sering terjadi selama persalinan,
disebabkan oleh kardiak output yang meningkat, serta disebabkan
karena filtrasi glomerulus dan aliran plasma ke renal (ginjal).kandung
kemih harus dikontrol setiap 2 jan sekali agar tidak menghambat
penurunan terendah janin dan agar tidak trauma pada kandung kemih
setelah melahirkan. Normal jika Ibu yang merasakan kelelahan saat
persalinan,namun jika mulai kehabisan tenaga, maka bukaannya akan
lebih lama.untuk mencegah agar ibu tidak kelelahan bri ibu the hangat
dengan gula atau madu, jus buah atau minuman rehidrasi. (Thomson,
dkk. 2009; h.251)
h. Denyut Jantung ( Denyut Nadi )
Penurunan yang menyolok selama konstraksi uterus tidak terjadi jika ibu
berada dalam posisi miring bukan posisi terlentang. Denyut jantung
diantara konstraksi sedikit lebih tinggi dibanding selama periode
persalinan atau belum masuk persalinan. Hal ini mencerminkan kenaikan
dalam metabolisme yang terjadi selama persalinan. Denyut jantung yang
sedikit naik merupakan hal yang normal, meskipun normal perlu
dikontrol secara periode untuk mengidentifikasi infeksi. Periksa denyut
nadi setiap 4 jam sekali, denyut nadi normal antara 60 - 160x/menit
diantara kontraksi.(Thomson, dkk. 2009).
i. Pernafasan
Kenaikan pernafasan dapat disebabkan karena adanya rasa nyeri,
kekhawatiran serta penggunaan tehnik pernafasan yang tidak benar.
j. Perubahan Gastrointestinal
Kemampuan pergerakan gastrik serta penyerapan makanan padat
berkurang akan menyebabkan pencernaan hampir berhenti selama
persalinan dan akan menyebabkan konstipasi.
k. Perubahan hematologis
Haemoglobin akan meningkat 1,2 gr / 100 ml selama persalinan dan
kembali ketingkat pra persalinan pada hari pertama. Jumlah sel-sel darah
putih meningkat secara progessif selama kala satu persalinan sebesar
5000 s/d 15.000 WBC sampai dengan akhir pembukaan lengkap,hal ini
tidak berindikasi adanya infeksi. Gula darah akan turun selama dan akan
turun secara menyolok pada persalinan yang mengalami penyulit atau
persalinan lama.
2. Perubahan Psikologis
a. Perasaan tidak enak.
b. Takut dan ragu akan persalinan yang akan dihadapi.
c. Sering memikirkan antara lain apakah persalinan berjalan normal.
d. Menganggap persalinan sebagai percobaan.
e. Apakah penolong persalinan dapat sabar dan bijaksana dalam
menolongnya.
f. Apakah bayinya normal apa tidak.
g. Apakah ia sanggup merawat bayinya.
h. Ibu merasa cemas.
e. Defisit perawatan diri b/d gangguan energi dan nyeri dalam persalinan.
Tujuan : Klien mampu merawat diri setelah proses persalinan
Intervensi Rasional
1) Lakukan teknik effleurage. 1) Meningkatkan relaksasi dan
kenyamanan.
2) Anjurkan ambulasi dan posisi 2) Ambulasi dan posisi yang nyaman
yang nyaman. merupakan salah satu cara dalam
melakukan rawat diri pada ibu untuk
mencegah kekakuan.